Anda di halaman 1dari 13

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT.

UCC

BAB 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SISTEM IPAL DOMESTIK

29
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

4.1 Prosedur Start-Up IPAL

Start-up IPAL dilakukan pada saat IPAL baru selesai


dibangun atau pada saat terjadi masalah besar sehingga perlu total
pengurasan. Untuk melakukan start-up IPAL, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah pengecekan sistem IPAL secara
keseluruhan. Pengecekan IPAL meliputi pengecekan kebocoran bak,
pengecekan perpipaan dalam IPAL, pengecekan sistem kelistrikan,
pengecekan pompa-pompa, pengecekan sistem suplai udara ke
reaktor aerobik dan pengecekan bak-bak pengumpul. Setelah yakin
kalau sistem IPAL sudah sempurna, selanjutnya dilakukan pengisian
IPAL dengan urutan sebagai berikut:

1. Semua aliran air limbah dari sumber limbah ke bak pengumpul


disambung, pompa di bak pengumpul dihidupkan, sehingga aliran
air limbah akan menuju ke bak pemisah lemak yang yang
menyatu dengan equalisasi. Biarkan bak equalisasi terisi penuh
dengan air limbah sampai air limbah over flow melalui pipa
menuju ke saluran air hujan. Sistem over flow ini dibuat untuk
mengantisipasi kalau pompa di bak equalisasi ada kerusakan
sehingga tidak terjadi luapan air di equalisasi. Pada posisi penuh
dengan air limbah, cek semua dinding bak equalisasi apakah ada
kebocoran atau tidak.
2. Selanjutnya air limbah dari bak equalisasi dipompa ke IPAL
(bioreaktor/bak anaerobik-aerobik dan pengendap akhir) sampai
mencapai level penuh. Pengisian IPAL diusahakan merata jangan
sampai sebagian penuh, bagian yang lain masih kosong. Ini

30
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

dimaksudkan untuk meratakan beban air di IPAL guna


menghindari risiko retaknya beton.
3. Setelah IPAL penuh selanjutnya blower pada bak aerobik
dihidupkan dan cek apakah udara keluar melalui difuser secara
merata atau tidak. Kalau tidak merata maka perlu perbaikan
difuser udara.
4. Langkah selanjutnya adalah mengisi IPAL dengan bibit atau seed
mikroba atau bakteri. Seed mikroba diambilkan dari instalasi
pengolahan air limbah domestik yang sudah diketahui kinerjanya
berjalan dengan baik. Jumlah seed mikroba sekitar 5 10 m3.
Untuk kasus PT. UCC, seeding mikroba dilakukan secara alami
tanpa tambahan mikroba dari luar. Ini dilakukan untuk
menghindari bau yang dapat timbul karena ada sebagian mikroba
yang mati pada saat seeding. Apabila proses pertumbuhan
mikroba lambat (ditandai dengan kualitas outlet IPAL jelek) maka
harus dilakukan seeding mikroba.
5. Selanjutnya hidupkan pompa sirkulasi, dengan demikian mikroba
lama kelamaan akan tumbuh dan melekat pada permukaan
media biofilter.
6. Pompa air limbah di bak equalisasi dihidupkan dan kecepatan alir
di atur sebagai berikut:
3
Minggu pertama: Aliran dibuat diatur sebesar 60 m /hari;
Minggu kedua : Aliran diatur sebesar 100 m3/hari;
Minggu ketiga : Aliran air limbah di set sampai kapasitas
maksimum, yaitu 130 m3 per hari. Debit air limbah
dapat dipantau dari jalannya meteran air limbah
yang ada di outlet IPAL maupun yang ada di Inlet
filter karbon. Dan pengaturan debit dilakukan

31
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

dengan memperbesar dan memperkecil bukaan


valve yang ada pada sistem perpompaan di bak
equalisasi.

Setelah selesai masa seeding, selanjutnya dilakukan


pemantauan secara kontinyu (Swa-pantau). Semua Industri yang
sudah memiliki IPAL diwajibkan melakukan Swa-pantau harian oleh
BPLHD DKI. Yang paling mudah dan ekonomis adalah swa pantau
debit air limbah, swa pantau pH, swa pantau Total Suspended Solid
(TSS) dan pemantauan organik KMnO4. UPJTL akan melakukan
analisa kualitas air yang meliputi inlet IPAL, outlet IPAL dan Air olahan
proses re-use.
Setiap 3 (tiga) bulan, sampel dari inlet dan outlet IPAL harus
diambil dan dianalisakan komposisinya di laboratorium BPLHD DKI.
Kemudian hasil analisa tersebut dilaporkan ke BPLHD DKI jakarta.

4.2 Pengoperasian Blower Udara

Unit IPAL ini dilengkapi dengan 2 buah blower udara tipe


TSB 65 dua unit. Blower dioperasikan bergantian secara terus
menerus (kontinyu). Periode penggatian pengoperasian blower
dilakukan setiap hari sekali. Apabila terjadi beban air limbah yang
berlebih, disarankan untuk menghidupkan blower kedua-duanya.

32
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

Gambar 19. Blower udara tipe TSB 65, 2 unit


Perawatan :
Blower ini menggunakan oli,dan oli harus diganti setiap 3
(tiga) bulan sekali, Jenis oli yang dipakai adalah oli SAE-90,
Detail petunjuk perawatan dapat dilihat pada buku manual blower
terlampir.

33
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

4.3 Pengoperasian Pompa Air Limbah di Bak Pengumpul

Bak pengumpul dilengkapi dengan pompa submersible.


Pompa ini dalam keadaan biasa harus tersambung arus listrik.
Apabila air limbah dalam bak pengumpul sudah habis, maka pompa
secara otomatis akan mati. Demikian juga sebaliknya apabila bak
pengumpul terisi air limbah sampai level tertentu, maka pompa akan
hidup kembali secara otomatis. Untuk bak pengumpul BP4, BP5 dan
BP 8, karena bercampur dengan air hujan, maka apabila hari hujan
dapat dimatikan melalui kontrol panel yang ada di ruang operator.

Perawatan :
Perlu pembersihan kotoran yang nyangkut di kipas pompa
minimal 1 bulan sekali. Pada saat dilakukan pembersihan pompa,
arus listrik harus dalam keadaan terputus. Detail perawatan dapat
dilihat di buku manual pompa.

4.4 Pengoperasian Pompa Air Limbah dan Pompa Sirkulasi

Unit IPAL dilengkapi dengan 2 buah pompa air limbah yang


ditempatkan di bak equalisasi dan dihidupkan bergantian, dan 2 buah
pompa sirkulasi (submersible pump) di pengendap akhir yang
dioperasikan bergantian pula. Dua pompa dimaksudkan satu untuk
cadangan. Pompa di equalisasi maupun di pengendap akhir harus
jalan terus jangan sampai mati. Pompa ini secara otomatis akan
berjalan jika permukaan air limbah di dalam bak ekualisasi cukup
tinggi dan akan berhenti secara sendirinya jika permukaan air di
dalam bak ekualisasi turun sampai level minimum.

34
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

Pompa sirkulasi dimaksudkan untuk mengembalikan


sebagian air limbah ke pengendapan awal supaya reaksi peruraian
polutan dalam air limbah semakin sempurna, khususnya
penghilangan amonia. Besar kecilnya sirkulasi air limbah dapat diatur
dengan buka tutup valve. Kalau sirkulasi terlalu besar maka air olahan
IPAL cenderung TSSnya tinggi.

Perawatan:
Perlu pembersihan kotoran yang nyangkut di kipas pompa minimal 1
bulan sekali.
Pada saat perawatan pompa, arus listrik harus dalam keadaan
terputus. Detail perawatan dapat dilihat di buku manual pompa.

4.5 Pengoperasian Pompa Filter Karbon

Filter karbon digunakan untuk menyaring, menghilangkan


bau, menurunkan warna yang masih ada pada air limbah hasil olahan
IPAL. Filter ini dijalankan menggunakan pompa centrifugal linear
merk CNP CHL-8-40. Untuk menjalankan pompa cukup
menghidupkan kontaktor yang ada dipanel tambahan dalam ruang
operator. Pompa ini dilengkapi dengan sensor level yang mana
apabila air di bak penampung feed filter karbon habis, maka pompa
akan otomatis berhenti demikian juga sebaliknya.

Perawatan:
Detail perawatan dapat dilihat di buku manual pompa. Pada saat
perawatan pompa, arus listrik harus dalam keadaan terputus.

35
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

4.6 Pengoperasian Filter Karbon

Proses karbon filter terbagi dalam dua jenis yaitu proses


filtrasi/produksi dan pembersihan (backwash). Tahapan dari
masing-masing proses dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Proses Filtrasi/Produksi
Didefinisikan sebagai proses penyaringan (filtrasi) air outlet hasil
olahan IPAL dari bak penampung outlet menjadi air yang siap
untuk diproses Ultrafiltrasi. Tahapan proses filtrasi adalah sbb:
a. Pastikan jumlah air hasil olahan IPAL dalam bak penampung
cukup;
b. Tutup V1, V2, V4, V6, V8, dan V10;
c. Buka V3, V5, V7 dan V9;
d. Hidupkan pompa dengan cara arahkan posisi switch di panel
control kearah ON. Selanjutnya pompa akan berhenti
otomatis apabila level air rendah. Dan akan hidup kembali
apabila level air mencapai tingkat tertentu.

2. Proses Backwash
Didefinisikan sebagai proses pembersihan karbon sehingga
karbon dapat berfungsi dengan baik. Backwash dilakukan
seminggu sekali atau tergantung dari kualitas air hasil filtrasi
karbon. Tahapan proses backwash adalah sbb:
a. Matikan pompa dengan cara arahkan posisi switch di panel
control kearah OFF;
b. Tutup V3, V7, V9 dan V10;
c. Buka V4, V5, V6 dan V8;

36
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

d. Hidupkan pompa dengan cara arahkan posisi switch di panel


control kearah ON;
e. Lakukan proses ini selama 10 menit;

Gambar 20. Skema Proses Filtrasi dan Backwash Filter Karbon

Keterangan:
Nomor Valve Dengan Lingkaran Lingkaran: Posisi Valve Terbuka,
Nomor Valve Tanpa Lingkaran: Posisi Valve Tertutup

37
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

4.7 Pengoperasian Ultrafiltrasi

Untuk melakukan pengoperasian ultrafiltrasi yang perlu


diperhatikan adalah level air di bak air olahan Filter Karbon Harus
mencukupi dan valve-valve pada posisi yang benar. Cara
mengoperasikan Ultrafiltrasi hanya dengan menekan tombol ON dan
OFF yang ada pada panel ultrafiltrasi. Alat ini akan secara otomatis
bekerja menyaring dalam tempo 10 menit dan melakukan backwash
dalam 30 detik. Setiap seminggu sekali harus dilakukan cleaning.
Prosedur selengkapnya untuk pengoperasian ultrafiltrasi ada pada
manual terlampir.

Perawatan :
Perlu dilakukan pencucian (CIP) membran secara periodik satu
minggu sekali mengunakan larutan kimia NaOH, Sodium
Tripolipospat, EDTA, Asam Citrat dan Kaporit cair.

4.8 Pengoperasian Pompa Dozing Kaporit

Pompa dozing kaporit dipergunakan untuk memompa


larutan khlor ke aliran air yang menuju tangki feed ultrafiltrasi. Pompa
ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan chlor yang ingin
diinjeksikan. Semakin banyak khlor, maka air olahan akan menjadi
semakin jernih. Untuk kasus di UCC, khlor yang diinjeksikan adalah
200 mg/l. Pompa dozing kaporit ini telah di atur hidup secara otomatis
apabila pompa filter karbon dalam keadaan hidup. Untuk mengatur
dosis, dapat dilakukan dengan mengatur putaran pompa melalui
tombol yang ada di pompa dosing. Secara lengkapnya ada pada
manual pompa dosing prominent.

38
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

4.9 Pengoperasian dan Perawatan Bak Pengumpul

Bak pengumpul berfungsi untuk menampung sementara air


limbah domestik dari sumber-sumber limbah. Jumlah bak pengumpul
ada 12 buah dan masing masing diberi nomor dari 1 sampai dengan
12.

BP 01: untuk mengumpulkan air limbah dari toilet dan wastavel dekat
pos Satpam. Air limbah sebelum masuk BP terlebih dahulu
dilewatkan melalui bak kontrol. Di bak kontrol ini hampir setiap hari
dijumpai sampah plastik, karet kertas dan lain-lain. Untuk itu bak
kontrol harus dibersihkan setiap hari supaya tidak timbul genangan
dan bau. Untuk bak pengumpulnya minimal harus di cek dan
dibersihkan seminggu sekali Pembersihan meliputi pembersihan
sampah dan pompa.

BP 02: untuk menampung air limbah dari BP1 dan dari tempat wudhu
mushola dekat pos Satpam. Khusus saluran air dari tempat wudhu
harus sering dibersihkan minimal setiap hari karena banyak sampah
daun yang berpotensi menyumbat. Untuk bak pengumpulnya minimal
harus dilihat dan dibersihkan seminggu sekali. Pembersihan meliputi
pembersihan sampah dan pompa.

BP 03: untuk menampung air limbah dari BP2, pembersihan dan


pengontrolan dilakukan seminggu sekali. Pembersihan meliputi
pembersihan sampah dan pompa.

BP 04: untuk menampung air limbah dari 3Pcs dan dari BP3. Air

39
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

limbah yang masuk ke BP ini banyak terikut sampah. Sehingga harus


sehari sekali dibersihkan. Pembersihan meliputi pembersihan
sampah di bak kontrol, pembersihan saringan di BP dan pembersihan
sampah di BP. Pada saat hari hujan, maka pompa harus dimatikan
dari ruang operator agar supaya air hujan tidak masuk ke IPAL. Bila
hujan sudah reda, pompa harus dihidupkan kembali.

BP 05: untuk menampung air limbah dari 2Pcs. Yang perlu


diperhatikan adalah pada saat melakukan Cleaning Ultrafiltrasi
pompa bak pengumpul harus dimatikan. Demikian juga pada saat
hujan deras, maka pompa bak pengumpul haris dimatikan.
Pembersihan dan pengecekan BP 3 ini harus dilakukan 3 hari sekali,
meliputi pengangkatan sampah dan pembersihan pompa.
BP6: untuk menampung air limbah dari front office. Pembersihan dan
pengecekan BP 3 ini harus dilakukan seminggu sekali, meliputi
pengangkatan sampah dan pembersihan pompa.

BP 07: untuk menampung air limbah dari BP6 dan dari BP8 serta dari
toilet poliklinik. BP ini harus dilakukan pengecekan dan pembersihan
seminggu sekali meliputi pengangkatan sampah dan pembersihan
pompa.

BP 08: untuk menampung air limbah dari puslatek. Harus dilakukan


pembersihan setiap hari terutama pada saringan dari saluran yang
masuk ke BP.

BP 09: untuk menampung air limbah dari kantin. BP ini dilengkapi


dengan bak pemisah lemak minyak. Yang harus diperhatikan adalah

40
Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC

setiap saat ada lemak menumpuk harus diambil agar supaya tidak
masuk ke BP dan IPAL. Frekwensi pembersihan khusus untuk
Pemisah lemak dan BP ini harus dilakukan sesering mungkin.
Pembersihan meliputi pengangkatan minyak dan lemak di pemisah
lemak atau BP, pengangkatan endapan di pemisah lemak atau BP,
dan pembersihan pompa. Untuk pembersihan pompa dapat
dilakukan 3 hari sekali.

BP 10: sebagai BP antara untuk menampung air limbah dari BP7 dan
BP9. BP ini selama pengecekan harian kondisinya selalu bersih.
Untuk itu frekwensi pembersihan dapat dilakukan seminggu sekali
yang meliputi pembersihan sampah dan pengecekan pompa.

BP 11: untuk menampung air limbah dari toilet scrap dan dari BP 10.
BP ini selama pengecekan harian kondisinya selalu bersih. Untuk itu
frekwensi pembersihan dapat dilakukan seminggu sekali yang
meliputi pembersihan sampah dan pengecekan pompa.

BP 12: untuk menampung air limbah dari 2PC WH dan dari BP 11.
Sering dijumpai tanah atau lumpur yang masuk BP ini. Oleh karena
itu harus dilakukan pembersihan saringan pompa dan pengangkatan
lumpur dari dasar BP 3 hari sekali.

41

Anda mungkin juga menyukai