Anda di halaman 1dari 38

Nama : Carissa H

NIM

: M0312014

UKD Take Home Metodologi Penelitian

Contoh Text Proposal

Konsep
dipenuhi

yang

harus

Nama Mhs/NIM: Carissa H/M0312014


Judul:
Pemanfaatan Ampas Limbah Industri Teh Untuk Sintesis
Senyawa Intermediet Analog Antibiotik C-9154 Berbasis
Green Chemistry

1. Pendahuluan
a. Latar belakang
Salah satu aspek penting dalam kimia adalah
pengembangan prinsip-prinsip green chemistry dalam metode
sintesis yang relatif sederhana, cepat, dan lebih efisien energi
dengan limbah yang seminimal mungkin serta ramah lingkungan
(Metzger dan Eissen, 2004). Penerapan prinsip-prinsip green
chemistry diharapkan dapat memberikan kontribusi penting
dalam upaya konservasi sumber daya alam dengan cara
pengembangan proses-proses reaksi kimia yang lebih efektif
serta ramah lingkungan. Menurut Anastas dan Warner (1998)
dalam merancang suatu metode sintesis, komponen ekologi dan
lingkungan juga harus diperhatikan.
Salah satu prinsip green chemistry yang penting untuk
diterapkan dalam suatu metode sintesis adalah penggunaan
bahan baku yang dapat diperbaharui (Anastas dan Warner,
1998). Bahan baku yang berasal dari produk pertanian dapat
dikatakan sebagai bahan baku terbarukan. Salah satu komoditas

Judul ini sudah cukup


baik untuk suatu proposal
penelitian karena tidak
terlalu panjang namun
mencakup
tujuan
dari
penelitian itu sendiri yakni
sintesis
senyawa
intermediet
analog
antibiotik C-9154 berbasis
green chemistry. Dari judul
ini juga sudah menampilkan
kelebihan penelitian yaitu
berbasis green chemistry.
Latar
belakang
seharusnya mencakup data
dari
penelitian-penelitian
sebelumnya dan mengapa
kita
memilih
untuk
melakukan penelitian ini,
apa kekurangan penelitian
sebelumnya,
dan
apa
keunggulan penelitian kita
ini.
Latar belakang pada
proposal
penelitian
ini
sudah mencakup penelitian
sebelumnya namun masih
belum
terlalu
banyak,
seharusnya
diperbanyak
lagi. Kekurangan lain dari

pertanian Indonesia yang sangat melimpah ketersediaanya


adalah tanaman teh. Berdasarkan data Direktorat Jenderal
Perkebunan Kementerian pertanian (2013), produksi teh di
Indonesia pada tahun 2012 mencapai 152.219 ton, yang terdiri
dari produksi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 49.520 ton
(32,53%), Perkebunan Besar Negara (PBN) 71.465 ton
(46,95%), Perkebunan Besar Swasta (PBS) 31.233 ton (20,52%).
Produksinya yang cukup melimpah memungkinan limbah yang
dihasilkan dari produk olahannya pun relatif besar. Salah satu
contohnya adalah pengolahan minuman kemasan yang berasal
dari daun teh menghasilkan limbah industri berupa ampas teh di
PT. Sinar Sosro Ungaran yang mencapai 250 ton per tahun
(Yuliana, 2011).
Salah satu usaha pengelolaan serta pemanfaatan limbah
industri berupa ampas teh adalah dengan mendaur ulang
(recycle). Sejauh ini, pemanfaatan limbah industri ampas teh di
PT. Sinar Sosro Ungaran digunakan sebagai pupuk kompos
(Mawarno, 2004) maupun pakan ikan (Wiyatno dkk., 2010).
Peningkatan nilai ekonomi yang lain dari ampas teh telah
dilakukan oleh Kirbaslar et al., (2001) melalui isolasi senyawa
furfural dari ampas teh dengan metode destilasi. Senyawa
furfural oleh Jumina dkk. (2002) dikembangkan menjadi suatu
senyawa antibakteri analog antibiotik C-9154 yaitu etil furfuril
fumarat yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap
S.aureus dan E.coli dengan nilai MIC masing-masing hingga
100 g/mL.
Pengembangan furfural sebagai senyawa antibakteri yang
telah dilakukan oleh Jumina dkk. (2002) dilakukan dalam tiga
tahapan reaksi. Ketiga tahapan tersebut memerlukan proses
refluk yang cukup lama dengan suhu yang relatif tinggi serta
pelarut organik yang cukup banyak. Namun, reaksi tersebut
hanya menghasilkan senyawa etil furfuril fumarat dengan
rendemen sebesar 38%. Tahapan sintesis tersebut belum sesuai
dengan penerapan prinsip-prinsip kimia hijau oleh Anastas dan
Warner (1998), mengingat metode sintesis yang dilakukan
memerlukan waktu yang relatif lama, tidak efisien energi serta
menimbulkan limbah yang dihasilkan dari penggunaan pelarut
organik yang cukup banyak yang pada umumnya bersifat toksik
bagi manusia maupun lingkungan.
Mengingat besarnya produksi limbah ampas teh setiap
tahunnya di PT. Sinar Sosro Ungaran namun belum
dimanfaatkan secara optimal serta tingginya nilai ekonomi dari

proposal ini adalah tidak


membahas mengapa ingin
melakukan sintesis senyawa
intermediet
analog
antibiotik C-9154 dan apa
kegunaan
senyawa
antibiotik C-9154 sehingga
perlu di sintesis.

etil furfuril fumarat dalam bidang farmakologi namun proses


sintesisnya masih belum mempertimbangkan aspek kesehatan
dan ekologi lingkungan dari limbah yang dihasilkan, maka perlu
dilakukan pemanfaatan limbah ampas teh secara lebih optimal
menjadi senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat
dengan menerapkan prinsip-prinsip green chemistry.
b. Perumusan masalah
Perumusan masalah yang dapat diangkat dari
penelitian ini adalah:
1. Apa saja senyawa yang terkandung dalam ampas limbah
industri teh sehingga dapat dimanfaatkan dalam sintesis
senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat?
2. Bagaimana metode isolasi senyawa yang terkandung
dalam ampas limbah industri teh sehingga dapat
dimanfaatkan dalam sintesis senyawa intermediet
antibakteri etil furfuril fumarat?
3. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip green chemistry
dalam metode sintesis senyawa intermediet antibakteri
etil furfuril fumarat dari ampas limbah industri teh?

Pada
perumusan
masalah sudah sudah cukup
baik karena sudah mewakili
keingintahuan dari pembaca
yakni
mengapa
dipilih
ampas limbah teh sebagai
bahan awal, bagaimana
metode isolasi dari ampas
limbah teh dan bagaimana
penerapan prinsip-prinsip
green
chemistry
yang
merupakan keunggulan dari
penelitian ini.

c. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian sudah
Tujuan dari penelitian ini adalah:
menjawab
perumusan
1. Mengetahui senyawa apa saja dalam ampas limbah masalah sehingga sudah
industri teh sehingga dapat dimanfaatkan dalam sintesis cukup baik.
senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat.
2. Mengetahui metode isolasi senyawa yang terkandung
dalam ampas limbah industri teh sehingga dapat
dimanfaatkan dalam sintesis senyawa intermediet
antibakteri etil furfuril fumarat.
3. Melakukan penerapan prinsip-prinsip green chemistry
dalam metode sintesis senyawa intermediet antibakteri
etil furfuril fumarat dari ampas limbah industri teh.
d. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan nilai ekonomi ampas limbah industri teh
di PT. Sinar Sosro Ungaran dalam bidang farmakologi
sebagai senyawa intermediet dalam sintesis antibakteri
etil furfuril fumarat.
2. Membantu upaya remediasi lingkungan dengan
meminimalisir penggunaan energi, waktu, maupun
pelarut organik yang pada umumnya bersifat toksik

Pada
manfaat
penelitian sudah mencakup
bukan hanya manfaat untuk
kepentingan
akademis
namun juga manfaat untuk
mengatasi
permasalahan
limbah suatu industri dan
membantu
menjaga
lingkungan dengan prinsip-

sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran


lingkungan.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan ampas limbah industri teh
di PT. Sinar Sosro Ungaran yang sebelumnya hanya
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos maupun pakan
ikan.
4. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pengembangan reaksi-reaksi kimia berbasis Green
chemistry.

prinsip green chemistry,


sehingga dapat disimpulkan
manfaat dalam proposal ini
sudah cukup baik.

Score :
2. Landasan Teori
a. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Teh dan Ampas Limbah Industri Teh
Komoditas tanaman teh di negara Indonesia cukup
melimpah. Penyebaran terbesar perkebunan teh di Indonesia
antara lain terdapat di provinsi Jawa Barat yang merupakan
provinsi penghasil utama teh dengan luas areal perkebunan
96.859 ha atau 77,75 % dari total areal teh di Indonesia.
Produksi teh Indonesia sendiri pada tahun 2012 mencapai
152.219 ton, yang terdiri dari produksi Perkebunan Rakyat (PR)
sebesar 49.520 ton (32,53%), Perkebunan Besar Negara (PBN)
71.465 ton (46,95%), Perkebunan Besar Swasta (PBS) 31.233
ton (20,52%) (DIRJEN Perkebunan Kementerian pertanian,
2013).
Produksi teh yang cukup melimpah seperti dalam industri
minuman teh kemasan seperti di PT. Sinar Sosro Ungaran,
menghasilkan limbah industri berupa ampas teh yang mencapai
250 ton per tahun (Yuliana, 2011). Limbah ampas teh ini hanya
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos (Mawarno, 2004) dan
pakan ikan (Wiyatno dkk., 2010). Padahal kandungannya masih
dapat dimanfaatkan. Kandungan zat makanan dalam limbah Teh
Sosro disajikan dalam Tabel 1. (Hasanah, 2009):
Zat makanan
Kandungan zat makanan
Energi Metabolis (Kkal/ kg)
482,04
Protein Kasar %
27,26
Lemak Kasar %
3,54
Serat Kasar %
27,08
Abu %
5,02
Tabel 1. Kandungan zat makanan dalam limbah teh sosro

Tinjauan pustaka dalam


proposal ini masih kurang
lengkap
karena
belum
memaparkan
penelitianpenelitian sebelumnya dan
apa implikasinya terhadap
penelitian ini. Pada bagian
antibiotik C-9154 juga
masih
kurang
lengkap
karena belum dijelaskan
secara detail apa manfaat
dari senyawa antibiotik ini.

Gambar 1. Limbah Ampas Teh di PT. Sinar Sosro


(Sumber : http://news.palcomtech.com/2012/04/melihatproses-pembuatan-teh-botol-secara-langsung-di-pt-sinarsosro-palembang/)
Kirbaslar et al. (2001) melaporkan bahwa dalam limbah
ampas teh terdapat kandungan seperti abu 4,89%, minyak
1,13%, selulosa 20,05%, pentosan 11,83%, pentosa 13,44%, dan
furfural 6,91%. Salah satu senyawa yang cukup besar
pemanfaatannya dalam industri kimia adalah furfural. Senyawa
furfural dapat diisolasi dari limbah ampas teh melalui metode
destilasi (Kirbaslar et al. (2001).
2. Antibiotik C-9154
Antibiotik C-9154 merupakan antibiotik yang pertama
kali ditemukan serta diisolasi dari Streptomyces ishigakiensis
oleh Hasegawa (Hasegawa, 1975). Berdasarkan data
spektroskopi inframerah, proton resonansi magnet inti, serta
hasil studi degradasi kimia yang diperoleh, Hasegawa (1975)
menyimpulkan bahwa struktur antibiotik C-9154 merupakan
gabungan antara asam fenilasetat dengan fumaramida. Jumina
(2002) dalam mensintesis senyawa antibiotik analog C-9154
dengan bahan awal furfural, terjadi dalam tiga tahapan reaksi
yang menghasilkan rendemen produk 38% dan nilai MIC 100
g/mL terhadap Staphyllococcus aureus maupun Eschericia
coli. Struktur dari etil furfuril fumarat dapat dilihat pada Gambar
2. (Jumina, 2002):
O
O
OEt

O
O

Gambar 2. Struktur etil furfuril fumarat


3. Furfural
Furfural merupakan senyawa organik turunan furan
dengan rumus molekul C5H4O2. Senyawa ini berbentuk cairan
berwarna kuning hingga kecoklatan dengan berat molekul
96,086 g/mol, titik didih 161,5 oC, serta pada suhu 20 oC

memiliki densitas 1,16 g/cm3 (Brown H.C et al, 1982). Furfural


dapat diproduksi dari ampas limbah teh, dimana kandungannya
sekitar 6,91% (Kirbaslar et al., 2001). Senyawa furfural kurang
larut dalam air, namun larut dalam alkohol, eter, dan juga
benzena (Kirk and Othmer, 1955) serta dapat digunakan sebagai
bahan awal dalam sintesis senyawa antibakteri etil furfuril
fumarat, struktur furfural dapat dilihat pada Gambar 3. (Jumina,
2002):
O

Gambar 3. Struktur furfural


4. Furfuril Alkohol
Furfuril alkohol merupakan senyawa alkohol primer
heterosiklik dengan rumus molekul C5H6O2 (Nugroho, 2011).
Furfuril alkohol berwarna kuning kecoklatan dan dapat
digunakan sebagai intermediet kimia dalam sintesis senyawa
antibakteri etil furfuril fumarat, struktur furfuril alkohol dapat
dilihat pada Gambar 4. (Jumina, 2002):
O

OH

Gambar 4. Struktur furfuril alkohol


5. Asam Furfuril Maleat
Berdasarkan metode yang dilaporkan oleh Jumina (2002)
dalam mensintesis senyawa asam furfuril maleat yang
merupakan senyawa intermediet dalam pembuatan antibakteri
etil furfuril fumarat dilakukan dengan reaksi kondensasi furfuril
alkohol dengan menggunakan anhidrida maleat dalam larutan
benzena selama 2 jam pada suhu 50-60 oC. Karakterisasi fisik
berupa minyak berwarna cokelat gelap. Struktur molekul
senyawa ini dapat dilihat pada Gambar 5. (Jumina, 2002):
O
O
OH

O
O

Gambar 5. Struktur asam furfuril maleat


6. Green Chemistry (Kimia Hijau)

Kimia hijau merupakan suatu bentuk pencegahan


terhadap polusi. Hai ini merupakan penegasan dalam suatu
teknik reaksi kimia serta metodologinya untuk mengurangi
penggunaan sumber, produk, produk samping, pelarut, reagen,
maupun senyawa lain yang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia maupun lingkungan (Anastas dan Warner, 1998).
Penerapan metode sintesis berdasarkan prinsip-prinsip green
chemistry antara lain dilakukan oleh Maulidan dkk. (2005)
terhadap senyawa p-anisaldehida dan vanilin dimana proses
reduksi kedua senyawa tersebut dengan NaBH4 dilakukan tanpa
pelarut melalui penggerusan menggunakan mortar dan pestel.
Penggunaan NaBH4 sebagai agen pereduksi lebih ramah
lingkungan (Paquette, 1995) relatif lebih mudah ditangani
daripada penggunaan logam Na yang relatif berbahaya (Firdaus
dkk., 2008). Berikut ini adalah tabel perbandingan metode
reduksi p-anisaldehid secara green reduksi dengan reduksi secara
tradisional dalam Tabel 2. (Firdaus dkk., 2008):
Green reduksi
Tradisional reduksi
- Tanpa pelarut
- Dengan pelarut etanol (~ 50 mL)
- Digerus
pada - Refluks temperatur 80 OC
temperatur kamar
- Lama reaksi 10 - Lama reaksi 3 jam
menit
- Rendemen produk - Rendemen produk 55%
98%
(Sardjono, 1999)
Tabel 2. Perbandingan Metode Reduksi p-anisaldehid secara
green reduksi dengan Reduksi Secara Tradisional
Salah satu prinsip dari kimia hijau yaitu menggunakan
pelarut yang aman, ataupun jika memungkinkan tidak
menggunakan pelarut sama sekali. Hal ini sebagai upaya untuk
meminimalkan limbah yang bersifat toksik dengan
menggunakan metode sintesis yang lebih ramah lingkungan
(Metzger, 1998). Dalam suatu reaksi tertentu, reaktan yang
berupa cairan juga dapat berperan sebagai pelarut (Nagendrappa,
2002).
b. Kerangka Penelitian

Pada proposal ini tidak


dicantumkan
kerangka
penelitian,
seharusnya
proposal
yang
baik
mencantumkan
kerangka
penelitian

c. Hipotesis

Pada proposal ini tidak


dicantumkan
hipotesis,
seharusnya proposal yang
baik
mencantumkan
hipotesis
karena
dari
hipotesis maka akan terlihat
bahwa si peneliti memang
paham betul mengenai
penelitian ini.
Score:

3. Metodologi penelitian
a. Metodologi penelitian (yg dipakai)
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan reaksi
seperti dibawah ini.
1. Preparasi bahan utama
Pembuatan senyawa intermediet antibakteri asam furfuril
maleat dari furfural yang terkandung dalam ampas limbah
industri teh mengacu pada prosedur yang telah dilaporkan
Jumina (2002), Ferrara (2005), dan Kirbaslar (2001) dengan
beberapa modifikasi. Tahap-tahap yang dilakukan pada sintesis
ini dapat dilihat pada Gambar 1.
O

NaBH4

anhidrida maleat

furfural
(senyawa yang
terkandung dalam
limbah teh)

T ruang

T ruang

OH

OH

O
O

furfuril alkohol

asam furfuril maleat

Gambar 1. Tahap-tahap sintesis asam furfuril maleat


2. Isolasi furfural dari ampas limbah industri teh
Sebanyak 100 gram sampel ampas limbah industri teh
didestilasi dengan 475 mL H2SO4 2,90 M dalam labu 1 Liter.
Dihasilkan destilat sekitar 360 mL. Destilat yang dihasilkan
dijenuhkan dengan NaCl, dilakukan destilasi ulang. Dihasilkan
destilat sekitar 235 mL. Destilat yang dihasilkan dijenuhkan
kembali dengan NaCl selanjutnya diekstraksi dengan 30 mL eter.
Lapisan eter dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat, disaring,
dievaporasi sehingga dibentuk senyawa furfural. Dilakukan
karakterisasi poduk.
3. Reduksi furfural dengan sodium borohidrida

Metodologi
penelitian
seharusnya
dicantumkan
penelitian ini mengikuti
metode
dari
siapa
(penelitian
sebelumnya
yang pernah melakukan),
namun pada proposal ini
tidak dicantumkan siapa
peneliti terdahulu yang
pernah
melakukan
penelitian ini dan digunakan
sebagai
acuan
dalam
pembuatan
metodologi
penelitian .

(NaBH4) tanpa pelarut


Furfural (48,14 mmol) dan NaBH4 (96,29 mmol), digerus
selama 10 menit menggunakan mortar dan pestel. Reaksi
dihentikan dengan penambahan larutan jenuh NaHCO3.
Campuran diekstraksi menggunakan larutan etil asetat (3 x 10
mL). Lapisan etil asetat dipisahkan, dikeringkan dengan Na2SO4
anhidrat, disaring, dievaporasi sehingga terbentuk senyawa
furfuril alkohol. Dilakukan karakterisasi poduk.
4. Kondensasi tanpa pelarut furfuril alkohol dan
anhidrida maleat
Anhidrida maleat (1,75 g, 17,86 mmol) dan furfuril
alkohol (1,35 g, 13,81 mmol), diaduk magnetik stirer selama 2
jam pada T ruang. Campuran dilarutkan dalam etil asetat 70 mL,
diekstraksi dengan akuades (3 x 80 mL). Lapisan etil asetat
dipisahkan, dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat, disaring,
dievaporasi sehingga terbentuk senyawa furfuril alkohol.
Dilakukan karakterisasi poduk.
5. Karakterisasi
Karakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan
NMR di laboratorium kimia FMIPA UNS. Identifikasi awal
produk menggunakan KLT (diklorometana/etil asetat 4:1; SiO2)
dengan reagen semprot KMnO4 (ditambah K2CO3, NaOH,
Akuades).
b. Waktu dan tempat (keterangan saja)

c. Peralatan dan bahan (keterangan saja)

d. Prosedur Penelitian

Pada proposal ini tidak


dicantumkan waktu dan
tempat pelaksanaan, hal ini
kurang baik.
Pada proposal ini tidak
dicantumkan alat dan bahan
yang digunakan, hal ini
kurang baik karena proposal
ini
menjadi
kurang
mendetail.
Pada prosedur penelitian
dalam proposal ini telah
dijelaskan secara mendetail
sehingga memudahkan baik
peneliti maupun pembaca.

100 gram limbah teh + 475 mL H2SO4


dilakukan
destilasi uap

destilat
dijenuhkan dengan
NaCl
dilakukan
redestilasi uap

destilat
dijenuhkan dengan
NaCl
diekstraksi dengan
30 mL eter
diambil
lapisan eter
dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dilakukan
evaporasi
diidentifikasi dengan
KLT, FTIR, NMR

Gambar 2. Isolasi furfural dari ampas limbah


industri teh
48,14 mmol Furfural + 96,29 mmol NaBH4
digerus 10 menit, T ruang
mortar dan pestel
ditambah
larutan NaHCO3 jenuh
diekstraksi dengan
3 x 10 mL etil asetat
diambil
lapisan etil asetat
dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dievaporasi
evaporator
dihasilkan
furfuril alkohol
diidentifikasi
KLT, FTIR, NMR

Gambar 3. Reduksi furfural dengan sodium


borohidrida (NaBH4)

17,86 mmol anhidrida maleat + 13,81 mmol furfuril alkohol


diaduk 2 jam, T ruang
magnetik stirer
dilarutkan dalam
etil asetat 70 mL
diekstraksi dengan
3 x 80 mL H2O

lapisan etil asetat


dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dievaporasi
evaporator
dihasilkan
asam furfuril maleat
diidentifikasi
KLT, FTIR, NMR

Gambar 4. Reaksi kondensasi furfuril alkohol dan


anhidrida maleat

e. Teknik Pengumpulan data

Score:
Daftar Pustaka
Anastas, P.T., and Warner, J. C. 1998. Green Chemistry: Theory
and Practice. Oxford University Press: Oxford.
Brown, H.C., Narasimhan, S. J. Organic Chem. 1982, 47, 1606.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. 2013.
Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Teh Tahun 2014.
Jakarta.
Firdaus, Maulidan dkk. 2008. Green Reduksi p-Anisaldehida
dan Vanilin. J.Alchemy, Vol 7, No 1, 44-51.
Hasanah, Alif Rohmiati. 2009. Pengaruh Penggunaan Limbah
Teh Dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam
Pedaging. Universitas Brawijaya: Malang.
Hasegawa, Toru, et al. 1975. A New Antibiotic, C-9154. Vol.
XXVIII No.9. The Journal Of Antibiotics.
Jumina, dkk. 2005. Pembuatan dan Uji Khasiat Antibakteri pAmisil Etil Fumarat dan Etil n-Fenil Fumaramat. Majalah
Farmasi Indonesia.
Kirbaslar, S.I. et al. 2001. Utilization Of Hazelnut Husks, Tea

Pada proposal ini tidak


dijelaskan mengenai teknik
pengumpulan,
hal
ini
kurang baik.
Daftar pustaka yang
tercantum dalam proposal
ini masih kurang banyak,
dan masih banyak memakai
jurnal yang edisi tahun
lama, seharusnya memakai
jurnal edisi terbaru.
Pada daftar pustaka ini
masih
dijumpai
istilah
dkk
dan
et
al
seharusnya tidak boleh dan
harus
ditulis
nama
penelitinya secara lengkap.

And Tobacco Wastes, As Raw Materials. Journal Of


Engineering Science.
Kirk, R. E. and Othmer, D. 1955. Encyclopedia of Chemical
Technology. Vol. 10, pp. 237 250, The Interscience
Encyclopedia Inc., New York.
Mawarno, B.A. 2004. Proses Produksi Teh Botol Sosro PT.
Sinar Sosro Cabang Ungaran-Semarang. Universitas
Katolik Soegijapranata: Semarang.
Metzger, J.O. 1998. Solvent-Free Organic Syntesis.
Angew.Chew. Int. 37. (21). 2975-2978.
Metzger, J.O., and Eissen, M. 2004. Concepts on the
Contribution of Chemistry to Sustainable Development
Renewable Raw Materials. C.R. Chimie. 7.1-13.
Nagendrappa, G. 2002. Organic Synthesis under Solvent-Free
Condition : An Environmentally Benign Procedure-I.
Resonance. 59-68.
Nugroho, Eko Suryo. 2011. Pra Rancangan Pabrik Kimia
Furfuril Alkohol Dari Furfural Dan Hidrogen Kapasitas
25.000 Ton/Tahun. Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional
Veteran: Yogyakarta.
Paquette, L. 1995. Reagen For Organic Synthesis. Willey. New
York.
Wiyatno, F.H, Dkk. 2010. Produksi Pakan Ikan Berprotein
Tinggi dengan Pemanfaatan Fermentasi Ampas Teh.
Universitas Airlangga: Surabaya.
Yuliana, A. 2011. Pengaruh Berbagai Biostarter Dan
Cacing Eisenia Foetida Sebagai Biodecomposer
Pada Proses Pengomposan Ampas Teh.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Score:
Total Score:

Proposal lengkap yang dijadikan sebagai bahan acuan :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN AMPAS LIMBAH INDUSTRI TEH UNTUK
SINTESIS SENYAWA INTERMEDIET ANALOG ANTIBIOTIK
C-9154 BERBASIS GREEN CHEMISTRY
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN ( PKM P )
Diusulkan Oleh :
Carissa Hertiningtyas

M0312014

(Angkatan 2012)

Yohan Aldi Ismoyo

M0312084

(Angkatan 2012)

Laras Ayu Wijayanti

M0311043

(Angkatan 2011)

Yohana Ramayanti

M0310057

(Angkatan 2010)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA

2014

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
:
Pemanfaatan
ampas limbah industri teh untuk sintesis
senyawa intermediet analog antibiotik C-9154
berbasis green chemistry
2. Bidang Kegiatan
:
PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
:
Carissa
Hertiningtyas
b. NIM :
M0312014
c. Jurusan
:
Kimia
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret
e. Alamat rumah dan no. Hp :
Perum.
Solo kuncoro B-7, 08985389973
f. Alamat email
:
carissa.carissa13@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
:
3
orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan gelar
:
Dr.
rer.
nat. Maulidan Firdaus, S. Si., M. Sc
b. NIDN :
0005027903
c. Alamat Rumah dan no. Hp :
Jl. Sunan
Kalijogo No. 150 Lamongan. Telp.
081393403011
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.431.000,00
7. Jangka waktu pelaksanaan : 5 (lima) bulan
Surakarta, 23 September 2014
Menyetujui
Ketua Jurusan Kimia FMIPA UNS

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Eddy Heraldy, M.Si


NIP. 19640305 200003 1002

Carissa Hertiningtyas
NIM. M0312014

Pembantu Rektor III UNS

Dosen Pendamping

Drs. Dwi Tiyanto, S.U.


NIP. 195404141980041007

Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, S. Si., M. Sc


NIDN. 00050279

ii

RINGKASAN
Antibiotik C-9154 merupakan antibiotik yang pertama kali ditemukan dan
diisolasi dari Streptomyces ishigakiensis oleh Hasegawa pada tahun 1975 yang
menunjukkan nilai hambatan terhadap lebih dari 20 jenis mikroba gram positif
maupun gram negatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan sintesis
senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat, yaitu asam furfuril fumarat
yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap S.aureus dan E.coli dengan
nilai MIC masing-masing hingga 100 g/mL. Etil furfuril fumarat merupakan
senyawa analog antibiotik C-9154. Mengingat tingginya nilai ekonomi dari
produk tersebut, maka dipandang perlu dilakukan sintesis dengan memanfaatkan
ampas limbah industri teh yang produksinya mencapai 250 ton per tahun di PT.
Sinar Sosro Ungaran dengan menerapkan prinsip-prinsip Green chemistry
sehingga relatif lebih sederhana, cepat, efisien energi dengan limbah yang
seminimal mungkin serta ramah lingkungan dibandingkan dengan proses sintesis
yang telah dilaporkan sebelumnya. Ampas limbah industri teh dapat
dikembangkan dalam sintesis senyawa intermediet antibakteri ini melalui tiga
tahapan reaksi yaitu destilasi ampas limbah industri teh dengan NaCl menjadi
furfural, reduksi tanpa pelarut furfural menjadi furfuril alkohol dengan NaBH4,
dan kondensasi tanpa pelarut furfuril alkohol dengan anhidrida maleat menjadi
asam furfuril maleat. Karakterisasi produk yang dihasilkan menggunakan
spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Nuclear Magnetic
Resonance (NMR).

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................1
B. PERUMUSAN MASALAH...........................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................2
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN................................................................2
E. KEGUNAAN..................................................................................................3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanaman teh dan limbah ampas teh................................................................4
2. Antibiotik C-9154............................................................................................5
3. Furfural............................................................................................................5
4. Furfuril alkohol................................................................................................5
5. Asam furfuril maleat........................................................................................6
6. Kimia hijau (Green Chemistry).......................................................................6
BAB III. METODE PELAKSANAAN
1. Preparasi bahan utama....................................................................................7
2. Isolasi furfural dari ampas limbah industri teh...............................................7
3. Reduksi furfural dengan sodium borohidrida (NaBH4) tanpa pelarut............7
4. Kondensasi tanpa pelarut furfuril alkohol dan anhidrida maleat....................7
5. Karakterisasi...................................................................................................8
6. Diagram alir mekanisme penelitian................................................................8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. Jadwal kegiatan..............................................................................................9
2. Rancangan biaya.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN
1. Daftar riwayat hidup..................................................................................11
2. Justifikasi anggaran kegiatan.....................................................................17
3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas..............................19
4. Surat pernyataan ketua panitia...................................................................20

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu aspek penting dalam kimia adalah pengembangan prinsipprinsip green chemistry dalam metode sintesis yang relatif sederhana, cepat, dan
lebih efisien energi dengan limbah yang seminimal mungkin serta ramah
lingkungan (Metzger dan Eissen, 2004). Penerapan prinsip-prinsip green
chemistry diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya
konservasi sumber daya alam dengan cara pengembangan proses-proses reaksi
kimia yang lebih efektif serta ramah lingkungan. Menurut Anastas dan Warner
(1998) dalam merancang suatu metode sintesis, komponen ekologi dan
lingkungan juga harus diperhatikan.
Salah satu prinsip green chemistry yang penting untuk diterapkan dalam
suatu metode sintesis adalah penggunaan bahan baku yang dapat diperbaharui
(Anastas dan Warner, 1998). Bahan baku yang berasal dari produk pertanian dapat
dikatakan sebagai bahan baku terbarukan. Salah satu komoditas pertanian
Indonesia yang sangat melimpah ketersediaanya adalah tanaman teh. Berdasarkan
data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian pertanian (2013), produksi teh
di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 152.219 ton, yang terdiri dari produksi
Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 49.520 ton (32,53%), Perkebunan Besar Negara
(PBN) 71.465 ton (46,95%), Perkebunan Besar Swasta (PBS) 31.233 ton
(20,52%). Produksinya yang cukup melimpah memungkinan limbah yang
dihasilkan dari produk olahannya pun relatif besar. Salah satu contohnya adalah
pengolahan minuman kemasan yang berasal dari daun teh menghasilkan limbah
industri berupa ampas teh di PT. Sinar Sosro Ungaran yang mencapai 250 ton per
tahun (Yuliana, 2011).
Salah satu usaha pengelolaan serta pemanfaatan limbah industri berupa
ampas teh adalah dengan mendaur ulang (recycle). Sejauh ini, pemanfaatan
limbah industri ampas teh di PT. Sinar Sosro Ungaran digunakan sebagai pupuk
kompos (Mawarno, 2004) maupun pakan ikan (Wiyatno dkk., 2010). Peningkatan
nilai ekonomi yang lain dari ampas teh telah dilakukan oleh Kirbaslar et al.,
(2001) melalui isolasi senyawa furfural dari ampas teh dengan metode destilasi.
Senyawa furfural oleh Jumina dkk. (2002) dikembangkan menjadi suatu senyawa
antibakteri analog antibiotik C-9154 yaitu etil furfuril fumarat yang memiliki
aktivitas sebagai antibakteri terhadap S.aureus dan E.coli dengan nilai MIC
masing-masing hingga 100 g/mL.
Pengembangan furfural sebagai senyawa antibakteri yang telah dilakukan
oleh Jumina dkk. (2002) dilakukan dalam tiga tahapan reaksi. Ketiga tahapan
tersebut memerlukan proses refluk yang cukup lama dengan suhu yang relatif
tinggi serta pelarut organik yang cukup banyak. Namun, reaksi tersebut hanya
menghasilkan senyawa etil furfuril fumarat dengan rendemen sebesar 38%.
Tahapan sintesis tersebut belum sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip kimia
hijau oleh Anastas dan Warner (1998), mengingat metode sintesis yang dilakukan
memerlukan waktu yang relatif lama, tidak efisien energi serta menimbulkan

limbah yang dihasilkan dari penggunaan pelarut organik yang cukup banyak yang
pada umumnya bersifat toksik bagi manusia maupun lingkungan.
Mengingat besarnya produksi limbah ampas teh setiap tahunnya di PT.
Sinar Sosro Ungaran namun belum dimanfaatkan secara optimal serta tingginya
nilai ekonomi dari etil furfuril fumarat dalam bidang farmakologi namun proses
sintesisnya masih belum mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekologi
lingkungan dari limbah yang dihasilkan, maka perlu dilakukan pemanfaatan
limbah ampas teh secara lebih optimal menjadi senyawa intermediet antibakteri
etil furfuril fumarat dengan menerapkan prinsip-prinsip green chemistry.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang dapat diangkat dari gagasan ini adalah:
4. Apa saja senyawa yang terkandung dalam ampas limbah industri teh
sehingga dapat dimanfaatkan dalam sintesis senyawa intermediet
antibakteri etil furfuril fumarat?
5. Bagaimana metode isolasi senyawa yang terkandung dalam ampas limbah
industri teh sehingga dapat dimanfaatkan dalam sintesis senyawa
intermediet antibakteri etil furfuril fumarat?
6. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip green chemistry dalam metode
sintesis senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat dari ampas
limbah industri teh?
C. TUJUAN
Tujuan dari gagasan ini adalah:
4. Mengetahui senyawa apa saja dalam ampas limbah industri teh sehingga
dapat dimanfaatkan dalam sintesis senyawa intermediet antibakteri etil
furfuril fumarat.
5. Mengetahui metode isolasi senyawa yang terkandung dalam ampas limbah
industri teh sehingga dapat dimanfaatkan dalam sintesis senyawa
intermediet antibakteri etil furfuril fumarat.
6. Melakukan penerapan prinsip-prinsip green chemistry dalam metode
sintesis senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat dari ampas
limbah industri teh.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari produk penelitian ini adalah:
3
1. Meningkatkan nilai ekonomi dari ampas limbah industri teh yang cukup
melimpah di PT. Sinar Sosro Ungaran dalam bidang farmakologi, yaitu
sebagai senyawa intermediet antibakteri etil furfuril fumarat.
2. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat adanya penumpukan
ampas limbah industri teh yang terjadi di PT. Sinar Sosro Ungaran.
3. Pemanfaatan secara lebih optimal dari ampas limbah industri teh di PT.
Sinar Sosro Ungaran yang sebelumnya hanya dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos maupun pakan ikan.

4. Meminimalisir penggunaan energi, waktu, maupun pelarut organik yang


pada umumnya bersifat toksik terhadap lingkungan dalam reaksi-reaksi
kimia yang terdahulu dilakukan, sehingga lebih efektif dan ramah
ligkungan dengan menerapkan prinsip-prinsip green chemistry.
E. KEGUNAAN
Kegunaan yang diharapkan dari produk penelitian ini adalah:
5. Meningkatkan nilai ekonomi ampas limbah industri teh di PT. Sinar Sosro
Ungaran dalam bidang farmakologi sebagai senyawa intermediet dalam
sintesis antibakteri etil furfuril fumarat.
6. Membantu upaya remediasi lingkungan dengan meminimalisir
penggunaan energi, waktu, maupun pelarut organik yang pada umumnya
bersifat toksik sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran
lingkungan.
7. Mengoptimalkan pemanfaatan ampas limbah industri teh di PT. Sinar
Sosro Ungaran yang sebelumnya hanya dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos maupun pakan ikan.
8. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pengembangan reaksi-reaksi kimia berbasis Green chemistry.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

7. Tanaman Teh dan Ampas Limbah Industri Teh


Komoditas tanaman teh di negara Indonesia cukup melimpah. Penyebaran
terbesar perkebunan teh di Indonesia antara lain terdapat di provinsi Jawa Barat
yang merupakan provinsi penghasil utama teh dengan luas areal perkebunan
96.859 ha atau 77,75 % dari total areal teh di Indonesia. Produksi teh Indonesia
sendiri pada tahun 2012 mencapai 152.219 ton, yang terdiri dari produksi
Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 49.520 ton (32,53%), Perkebunan Besar Negara
(PBN) 71.465 ton (46,95%), Perkebunan Besar Swasta (PBS) 31.233 ton
(20,52%) (DIRJEN Perkebunan Kementerian pertanian, 2013).
Produksi teh yang cukup melimpah seperti dalam industri minuman teh
kemasan seperti di PT. Sinar Sosro Ungaran, menghasilkan limbah industri berupa
ampas teh yang mencapai 250 ton per tahun (Yuliana, 2011). Limbah ampas teh
ini hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos (Mawarno, 2004) dan pakan ikan
(Wiyatno dkk., 2010). Padahal kandungannya masih dapat dimanfaatkan.
Kandungan zat makanan dalam limbah Teh Sosro disajikan dalam Tabel 1.
(Hasanah, 2009):
Zat makanan
Kandungan zat makanan
Energi Metabolis (Kkal/ kg)
482,04
Protein Kasar %
27,26
Lemak Kasar %
3,54
Serat Kasar %
27,08
Abu %
5,02
Tabel 1. Kandungan zat makanan dalam limbah teh sosro

Gambar 1. Limbah Ampas Teh di PT. Sinar Sosro


(Sumber : http://news.palcomtech.com/2012/04/melihat-prosespembuatan-teh-botol-secara-langsung-di-pt-sinar-sosro-palembang/)
Kirbaslar et al. (2001) melaporkan bahwa dalam limbah ampas teh
terdapat kandungan seperti abu 4,89%, minyak 1,13%, selulosa 20,05%, pentosan
11,83%, pentosa 13,44%, dan furfural 6,91%. Salah satu senyawa yang cukup
5
besar pemanfaatannya dalam industri kimia adalah furfural. Senyawa furfural
dapat diisolasi dari limbah ampas teh melalui metode destilasi (Kirbaslar et al.
(2001).
8. Antibiotik C-9154
Antibiotik C-9154 merupakan antibiotik yang pertama kali ditemukan
serta diisolasi dari Streptomyces ishigakiensis oleh Hasegawa (Hasegawa, 1975).
Berdasarkan data spektroskopi inframerah, proton resonansi magnet inti, serta
hasil studi degradasi kimia yang diperoleh, Hasegawa (1975) menyimpulkan

bahwa struktur antibiotik C-9154 merupakan gabungan antara asam fenilasetat


dengan fumaramida. Jumina (2002) dalam mensintesis senyawa antibiotik analog
C-9154 dengan bahan awal furfural, terjadi dalam tiga tahapan reaksi yang
menghasilkan rendemen produk 38% dan nilai MIC 100 g/mL terhadap
Staphyllococcus aureus maupun Eschericia coli. Struktur dari etil furfuril fumarat
dapat dilihat pada Gambar 2. (Jumina, 2002):
O
O
OEt

O
O

Gambar 2. Struktur etil furfuril fumarat


9. Furfural
Furfural merupakan senyawa organik turunan furan dengan rumus molekul
C5H4O2. Senyawa ini berbentuk cairan berwarna kuning hingga kecoklatan dengan
berat molekul 96,086 g/mol, titik didih 161,5 oC, serta pada suhu 20 oC memiliki
densitas 1,16 g/cm3 (Brown H.C et al, 1982). Furfural dapat diproduksi dari ampas
limbah teh, dimana kandungannya sekitar 6,91% (Kirbaslar et al., 2001). Senyawa
furfural kurang larut dalam air, namun larut dalam alkohol, eter, dan juga benzena
(Kirk and Othmer, 1955) serta dapat digunakan sebagai bahan awal dalam sintesis
senyawa antibakteri etil furfuril fumarat, struktur furfural dapat dilihat pada
Gambar 3. (Jumina, 2002):
O

Gambar 3. Struktur furfural


10. Furfuril Alkohol
Furfuril alkohol merupakan senyawa alkohol primer heterosiklik dengan
rumus molekul C5H6O2 (Nugroho, 2011). Furfuril alkohol berwarna kuning
kecoklatan dan dapat digunakan sebagai intermediet kimia dalam sintesis senyawa
antibakteri etil furfuril fumarat, struktur furfuril alkohol dapat dilihat pada
Gambar 4. (Jumina, 2002):
O

OH

Gambar 4. Struktur furfuril alkohol


11. Asam Furfuril Maleat
Berdasarkan metode yang dilaporkan oleh Jumina (2002) dalam
mensintesis senyawa asam furfuril maleat yang merupakan senyawa intermediet
dalam pembuatan antibakteri etil furfuril fumarat dilakukan dengan reaksi
kondensasi furfuril alkohol dengan menggunakan anhidrida maleat dalam larutan

benzena selama 2 jam pada suhu 50-60 oC. Karakterisasi fisik berupa minyak
berwarna cokelat gelap. Struktur molekul senyawa ini dapat dilihat pada Gambar
5. (Jumina, 2002):
O
O
OH

O
O

Gambar 5. Struktur asam furfuril maleat


12. Green Chemistry (Kimia Hijau)
Kimia hijau merupakan suatu bentuk pencegahan terhadap polusi. Hai ini
merupakan penegasan dalam suatu teknik reaksi kimia serta metodologinya untuk
mengurangi penggunaan sumber, produk, produk samping, pelarut, reagen,
maupun senyawa lain yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia maupun
lingkungan (Anastas dan Warner, 1998). Penerapan metode sintesis berdasarkan
prinsip-prinsip green chemistry antara lain dilakukan oleh Maulidan dkk. (2005)
terhadap senyawa p-anisaldehida dan vanilin dimana proses reduksi kedua
senyawa tersebut dengan NaBH4 dilakukan tanpa pelarut melalui penggerusan
menggunakan mortar dan pestel. Penggunaan NaBH4 sebagai agen pereduksi lebih
ramah lingkungan (Paquette, 1995) relatif lebih mudah ditangani daripada
penggunaan logam Na yang relatif berbahaya (Firdaus dkk., 2008). Berikut ini
adalah tabel perbandingan metode reduksi p-anisaldehid secara green reduksi
dengan reduksi secara tradisional dalam Tabel 2. (Firdaus dkk., 2008):
Green reduksi
Tradisional reduksi
- Tanpa pelarut
- Dengan pelarut etanol (~ 50 mL)
- Digerus pada temperatur kamar - Refluks temperatur 80 OC
- Lama reaksi 10 menit
- Lama reaksi 3 jam
- Rendemen produk 98%
- Rendemen produk 55% (Sardjono, 1999)
Tabel 2. Perbandingan Metode Reduksi p-anisaldehid secara green reduksi dengan
Reduksi Secara Tradisional
Salah satu prinsip dari kimia hijau yaitu menggunakan pelarut yang aman,
ataupun jika memungkinkan tidak menggunakan pelarut sama sekali. Hal ini
sebagai upaya untuk meminimalkan limbah yang bersifat toksik dengan
menggunakan metode sintesis yang lebih ramah lingkungan (Metzger, 1998).
Dalam suatu reaksi tertentu, reaktan yang berupa cairan juga dapat berperan
sebagai pelarut (Nagendrappa, 2002).
7

BAB III
METODE PELAKSANAAN
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan reaksi seperti dibawah ini.

6. Preparasi bahan utama


Pembuatan senyawa intermediet antibakteri asam furfuril maleat dari
furfural yang terkandung dalam ampas limbah industri teh mengacu pada prosedur
yang telah dilaporkan Jumina (2002), Ferrara (2005), dan Kirbaslar (2001) dengan
beberapa modifikasi. Tahap-tahap yang dilakukan pada sintesis ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
O

NaBH4

anhidrida maleat

T ruang

furfural
(senyawa yang
terkandung dalam
limbah teh)

O
O

T ruang

OH

OH

O
O

furfuril alkohol

asam furfuril maleat

Gambar 1. Tahap-tahap sintesis asam furfuril maleat


7. Isolasi furfural dari ampas limbah industri teh
Sebanyak 100 gram sampel ampas limbah industri teh didestilasi dengan
475 mL H2SO4 2,90 M dalam labu 1 Liter. Dihasilkan destilat sekitar 360 mL.
Destilat yang dihasilkan dijenuhkan dengan NaCl, dilakukan destilasi ulang.
Dihasilkan destilat sekitar 235 mL. Destilat yang dihasilkan dijenuhkan kembali
dengan NaCl selanjutnya diekstraksi dengan 30 mL eter. Lapisan eter dikeringkan
dengan Na2SO4 anhidrat, disaring, dievaporasi sehingga dibentuk senyawa
furfural. Dilakukan karakterisasi poduk.
8. Reduksi furfural dengan sodium borohidrida (NaBH4) tanpa pelarut
Furfural (48,14 mmol) dan NaBH4 (96,29 mmol), digerus selama 10 menit
menggunakan mortar dan pestel. Reaksi dihentikan dengan penambahan larutan
jenuh NaHCO3. Campuran diekstraksi menggunakan larutan etil asetat (3 x 10
mL). Lapisan etil asetat dipisahkan, dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat,
disaring, dievaporasi sehingga terbentuk senyawa furfuril alkohol. Dilakukan
karakterisasi poduk.
9. Kondensasi tanpa pelarut furfuril alkohol dan anhidrida maleat
Anhidrida maleat (1,75 g, 17,86 mmol) dan furfuril alkohol (1,35 g, 13,81
mmol), diaduk magnetik stirer selama 2 jam pada T ruang. Campuran dilarutkan
dalam etil asetat 70 mL, diekstraksi dengan akuades (3 x 80 mL). Lapisan etil
8
asetat dipisahkan, dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat, disaring, dievaporasi
sehingga terbentuk senyawa furfuril alkohol. Dilakukan karakterisasi poduk.
10. Karakterisasi
Karakterisasi menggunakan spektroskopi FTIR dan NMR di laboratorium
kimia FMIPA UNS. Identifikasi awal produk menggunakan KLT
(diklorometana/etil asetat 4:1; SiO2) dengan reagen semprot KMnO4 (ditambah
K2CO3, NaOH, Akuades).

11. Diagram alir mekanisme penelitian


Berikut ini adalah diagram alir mekanisme penelitian:
100 gram limbah teh + 475 mL H2SO4
dilakukan
destilasi uap

48,14 mmol Furfural + 96,29 mmol NaBH4


digerus 10 menit, T ruang
mortar dan pestel
ditambah
larutan NaHCO3 jenuh

destilat
dijenuhkan dengan
NaCl
dilakukan
redestilasi uap

diekstraksi dengan
3 x 10 mL etil asetat
diambil
lapisan etil asetat
dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dievaporasi

destilat
dijenuhkan dengan
NaCl
diekstraksi dengan
30 mL eter
diambil
lapisan eter

evaporator
dihasilkan
furfuril alkohol
diidentifikasi
KLT, FTIR, NMR

Gambar 3. Reduksi furfural dengan


sodium borohidrida (NaBH4)

dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dilakukan
evaporasi
diidentifikasi dengan
KLT, FTIR, NMR

Gambar 2. Isolasi furfural dari


ampas limbah industri teh

17,86 mmol anhidrida maleat + 13,81 mmol furfuril alkohol


diaduk 2 jam, T ruang
magnetik stirer
dilarutkan dalam
etil asetat 70 mL
diekstraksi dengan
3 x 80 mL H2O

lapisan etil asetat


dikeringkan dengan
Na2SO4 anhidrat
dievaporasi
evaporator
dihasilkan
asam furfuril maleat
diidentifikasi
KLT, FTIR, NMR

G
ambar 4. Reaksi kondensasi furfuril
alkohol dan anhidrida maleat

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.
No
.
1.
2.
3.
5.

ANGGARAN BIAYA
Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang
Bahan yang digunakan
Transportasi
Biaya Lain-lain
Jumlah

1.655.000.,00
7.986.000,00
800.000,00
1.990.000,00
12.431.000,00

2. JADWAL KEGIATAN
No.

Aktivitas

Persiapan alat dan bahan


Pembuatan senyawa furfural dari
ampas limbah industri teh
Pembuatan senyawa furfuril
alkohol dari furfural
Pembuatan senyawa intermediet
antibakteri asam furfuril fumarat
serta karakterisasinya
Pembuatan Laporan jadi

2
3
4
5

Bulan
3

10

DAFTAR PUSTAKA
Anastas, P.T., and Warner, J. C. 1998. Green Chemistry: Theory and Practice.
Oxford University Press: Oxford.
Brown, H.C.; Narasimhan, S. J. Organic Chem. 1982, 47, 1606.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. 2013. Pedoman Teknis
Pengembangan Tanaman Teh Tahun 2014. Jakarta.
Firdaus, Maulidan dkk. 2008. Green Reduksi p-Anisaldehida dan Vanilin.
J.Alchemy, Vol 7, No 1, 44-51.

Hasanah, Alif Rohmiati. 2009. Pengaruh Penggunaan Limbah Teh Dalam Pakan
Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Universitas Brawijaya:
Malang.
Hasegawa, Toru, et al. 1975. A New Antibiotic, C-9154. Vol. XXVIII No.9. The
Journal Of Antibiotics.
Jumina, dkk. 2005. Pembuatan dan Uji Khasiat Antibakteri p-Amisil Etil Fumarat
dan Etil n-Fenil Fumaramat. Majalah Farmasi Indonesia.
Kirbaslar, S.I. et al. 2001. Utilization Of Hazelnut Husks, Tea And Tobacco
Wastes, As Raw Materials. Journal Of Engineering Science.
Kirk, R. E. and Othmer, D. 1955. Encyclopedia of Chemical Technology. Vol. 10,
pp. 237 250, The Interscience Encyclopedia Inc., New York.
Mawarno, B.A. 2004. Proses Produksi Teh Botol Sosro PT. Sinar Sosro Cabang
Ungaran-Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang.
Metzger, J.O. 1998. Solvent-Free Organic Syntesis. Angew.Chew. Int. 37. (21).
2975-2978.
Metzger, J.O., and Eissen, M. 2004. Concepts on the Contribution of Chemistry to
Sustainable Development Renewable Raw Materials. C.R. Chimie. 7.1-13.
Nagendrappa, G. 2002. Organic Synthesis under Solvent-Free Condition : An
Environmentally Benign Procedure-I. Resonance. 59-68.
Nugroho, Eko Suryo. 2011. Pra Rancangan Pabrik Kimia Furfuril Alkohol Dari
Furfural Dan Hidrogen Kapasitas 25.000 Ton/Tahun. Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran:
Yogyakarta.
Paquette, L. 1995. Reagen For Organic Synthesis. Willey. New York.
Wiyatno, F.H, Dkk. 2010. Produksi Pakan Ikan Berprotein Tinggi dengan
Pemanfaatan Fermentasi Ampas Teh. Universitas Airlangga: Surabaya.
Yuliana, A. 2011. Pengaruh Berbagai Biostarter Dan Cacing
Eisenia Foetida Sebagai Biodecomposer Pada Proses
Pengomposan Ampas Teh. Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.

11

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup


Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, S.Si.,M. Sc
2. Tempat Tanggal Lahir
: Lamongan, 5 Februari 1979
3. Golongan Pangkat dan NIP : IIIb/ 19790205 200501 1001
4. Jabatan Fungsional
: Lektor
5. Fakultas / Program Studi
: MIPA /Kimia
6. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
7. Bidang Keahlian
: Ilmu Kimia Organik
8. Alamat Email
: maulidan@mipa.uns.ac.id
9. Waktu untuk kegiatan PKM : 10 jam/ minggu
10. Latar belakang pendidikan
Pendidika
Institusi
Tempat
Tahun lulus
Bidang studi
n
pendidikan
S1
UNS
Surakarta
2002
Kimia
S2
UGM
Yogyakarta 2008
Kimia Organik
S3
Karlsruhe
Jerman
2013
Sustainable
Institute of
Organic Synthesis
Technology
11. Pengalaman Penelitian
No.
Judul Artikel Ilmiah dan Penulis
Nama Jurnal
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.

Renewable Co-Polymers Derived from Castor Oil and


Limonene.
M. Firdaus, M. A. R. Meier, U. Biermann, J. O. Metzger
Renewable Polyamides and Polyurethanes Derived
from Limonene.
M. Firdaus, M. A. R. Meier
Renewable Co-Polymers Derived from Vanillin and
Fatty Acid Derivatives.
M. Firdaus, M. A. R. Meier
Fatty Acid Derived Renewable Polyamides via Thiol
Ene Additions.
O. Trnc, G. Klein, M. Firdaus, M. A. R. Meier
Terpene-Based Renewable Monomers and Polymers
via ThiolEne Additions
M. Firdaus, L. M. de Espinosa, M. A. R. Meier
Synthesis of Poly-5,7-Diallyl-25,26,27,28-Tetrahydroxycalix[4]Arene.
D. S. Handayani, Jumina, M. Firdaus, T.
Kusumaningsih
Green Chemistry Application for the Synthesis of
Antimalaria
(1)-N-4-Methoxybenzyl-1,10phenanthrolinium bromide.
M. Firdaus, Jumina, C. Anwar
Synthesis of Degradable Bio-Composites Based on
Recycle Polypropylene Filled with Bamboo Powder

Eur. J. Lipid Sci. Technol., 2013, ISSN:


14387697, submitted.
Green Chem., 2013, 15, 370380. ISSN:
14639262, DOI: 10.1039/C2GC36557J
Eur. Polym. J., ISSN: 0014-3057, 2013, 49,
156166. DOI:
10.1016/j.eurpolymj.2012.10.017
Green Chem., ISSN: 14639262, 2012, 14,
2577-2583.
DOI: 10.1039/C2GC35982K
Macromolecules, ISSN: 0024-9297, 2011, 44
(18), 72537262, DOI: 10.1021/ma201544e
Ind. J. Chem., ISSN: 14119420, 2010, 10
(1), 127 131.

Ind. J. Chem., ISSN: 14119420, 2008,


12 8 (3),
423 425.

Journal of Physical Science, ISSN: 16753402, 2008, 19 (2), 105 115.

9.

10.

Using a Reactive Process. N.S. Suharty, B.


Wirjosentono, M. Firdaus, D. S. Handayani, J.
Sholikhah, Y. A. Maharani.
Green Reduksi p-Anisaldehida dan Vanilin,
M. Firdaus, Jumina, C. Anwar, R. I. Lerrick.
Pembuatan Biokomposit Polistiren Daur Ulang
Termodifikasi secara Reaktif dengan Bahan Pengisi
Serat Alam yang Degradable. N. S. Suharty, M.
Firdaus

Alchemy, ISSN: 1412-4092. 2008, 7 (1), 46


51.
Majalah Polimer Indonesia, ISSN: 1410
7864, 2007, 10 (1), 41 46.

12. Pengalaman Penelitian


Nama Penelitian/Judul
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penelitian Pemula, Pemanfaatan Minyak adas


untuk Sintesis Senyawa Anti Karsinogenik Etil
p-metoksisinamat
Penelitian Dosen Muda, Pemanfaatan Minyak
Adas untuk Sintesis Senyawa Tabir Surya Oktil
p-metoksisinamat
Hibah Bersaing, Pembuatan Biokomposit
Degradabel dari Polipropilena Daur Ulang
dengan Serbuk Sekam Padi atau Serbuk Bambu
Insentif Riset Dasar, Pembuatan Poliblen
Degradabel dari Limbah Kemasan Polipropilena
dengan Bahan Pengisi Serbuk Sekam Padi dan
Pemlastis Crude Palm Oil (CPO) Secara Reaktif
Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas
Nasional, Pembuatan Biokomposit Limbah
Polipropilena dan Pengisi Serat Kenaf
Termodifikasi Secara Reaktif
Hibah Bersaing, Sintesis Adsorben Poli-5,7diallil-25,26,27,28-tetrahidroksikaliks[4]arena
dari Bahan Dasar Fenol

Tahun / Peran
dalam Penelitian

Penyandang
Dana

2006 / Ketua

PDK Jateng

2007 / Ketua

DIKTI

20072008 /
Anggota

DIKTI

20072008 /
Anggota

RISTEK

2009 / Anggota

DIKTI

2009 / Anggota

DIKTI

Surakarta, 23 September 2014


Dosen yang bersangkutan,

Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, S. Si., M. Sc


NIDN. 0005027903

13

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Carissa Hertiningtyas
Perempuan
Kimia
M0312014
Semarang, 13 Juli 1995
carissa.carissa13@gmail.com
08985389973

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SDN Cemara Dua SMP Negeri 2
No. 13 Surakarta (Akselerasi)
Surakarta
2001-2007
2007-2009

SMA
SMA Negeri 7
Surakarta
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah pemanfaatan ampas limbah industri teh untuk
sintesis senyawa intermediet analog antibiotik C-9154 berbasis green chemistry.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,

Carissa Hertiningtyas
NIM. M0312014

14

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Yohan Aldi Ismoyo


Laki-laki
Kimia
M0312084
Surakarta, 9 Maret 1994
yohalismo@gmail.com
089675151682

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD Pangudi
Luhur Surakarta
2000-2006

SMP
SMP Negeri 3
Surakarta
2006-2009

SMA
SMA Negeri 7
Surakarta
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah pemanfaatan ampas limbah industri teh untuk
sintesis senyawa intermediet analog antibiotik C-9154 berbasis green chemistry.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,

Yohan Aldi Ismoyo


NIM. M0312084

15

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Laras Ayu Wijayanti


Perempuan
Kimia
M0311014
Tangerang, 14 November 1993
larasayuwijayanti@gmail.com
085714250887

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SDN Keroncong
Mas Permai
1999-2005

SMP
SMA
SMPN 8 Tangerang SMAN 5
Tangerang
IPA
2005-2008
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah pemanfaatan ampas limbah industri teh untuk
sintesis senyawa intermediet analog antibiotik C-9154 berbasis green chemistry.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,

Laras Ayu Wijayanti


NIM. M0311014

16

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Yohana Ramayanti
Perempuan
Kimia
M0310057
Tangerang, 28 Juni 1993
Yoyoy_nna@yahoo.com
085714250887

B. Riwayat pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SDN Cingkrong 1 SMPN Binong
Purwodadi
Permai Tangerang
1998-2004
2004-2007

SMA
SMAN 5
Tangerang
IPA
2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No
.

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No
.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah pemanfaatan ampas limbah industri teh untuk
sintesis senyawa intermediet analog antibiotik C-9154 berbasis green chemistry.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,

Yohana Ramayanti
NIM. M0310057 17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.Peralatan penunjang

Nama

Jumlah

Spatula (pengaduk sampel)


Pipet tetes (penetes sampel)
Erlenmeyer (wadah sampel)
Gelas Beker Besar (wadah
sampel)
Pestel (alat penggerus)
Cawan Porselin (penggerus)
Cawan arloji (alat penimbang
sampel)
Pipa kapiler (alat penotol plat
KLT)
Sarung tangan (pelindung)
Masker (pelindung)
Kertas
saring
(menyaring
endapan sampel/pengotor)
Alumunium foil (untuk menutup sampel supaya tidak mudah
menguap)
Pengaduk kaca
Magnetik stirer (alat pengaduk
magnet)
Stirer (magnet pengaduk)
Gunting (untuk menggunting
plat KLT)
Hair dryer (untuk mengeringkan alat gelas)
Tissue
Kotak box (wadah)
Flakon 50 mL (tempat sampel)
Flakon 10 mL (tempat sampel)
Buku log
Sabun cuci (sunlight)
Flashdisk
CD Blank
Kertas HVS
Alat tulis

5 buah
10 buah
3 buah

Harga
Satuan
12.000
2.000
30.000

4 buah

15.000

60.000

1 buah
1 buah

30.000
30.000

30.000
30.000

1 buah

30.000

30.000

5 buah

2.000

10.000

1 pack
1 pack

100.000
50.000

100.000
50.000

10 lembar

5.000

50.000

2 gulung

20.000

40.000

5 buah

10.000

50.000

1 buah

400.000

400.000

2 buah

20.000

40.000

5 buah

5.000

25.000

1 buah

60.000

60.000

5 gulung
5 buah
30 buah
50 buah
2 buah
1 buah
2 buah
5 buah
2 rim
5 buah

5.000
15.000
500
300
15.000
10.000
100.000
6.000
30.000
5000

Total
60.000
20.000
90.000

50.000
75.000
15.000
15.000
30.000
10.000
200.000
30.000
18
60.000
25.000
Rp. 1.655.000,00

2. Bahan yang digunakan


Bahan
Etil asetat
Ether

Jumlah
2,5 L
100 mL

Harga
satuan

Total

1.700.000

1.700.000

4.000

400.000

Diklorometana
Aseton teknis (pencuci alat)
Anhidrida maleat
Plat KLT
Akuades
NaHCO3
Na2SO4 anhidrat
NaBH4 (Merck.)
H2SO4 pekat
Ampas limbah industri teh
NaCl
KMnO4
K2CO3
NaOH
3. Transportasi
Nama
Pengambilan
sampel
limbah
Biaya komunikasi
Akomodasi seminar
4. Biaya Lain-lain
Nama
Akses Sublab Kimia
Administrasi seminar
Internet
Uji FTIR
Uji NMR
Sewa desikator vakum
(untuk meyimpan NaBH4)
Pembuatan proposal
Pembuatan laporan
Referensi buku/jurnal

100 mL

550
28.00
0

1L
1000
gram
2 lembar
50 liter
1000
gram
1000
gram
100 gram
100 mL
1000
gram
1000
gram
1 gram
5 gram
10 gram

Jumlah
4 orang
4 orang
4 orang

55.000
28.00
0

500
169.000
1.800

500.000
338.000
90.000

650

650.000

500
3.450.000
1500

500.000
4.450.000
150.000

1000
7.000
3.000
800

100.000
7.000
15.000
8.000
7.986.000,00

Harga satuan
50.000
50.000
100.000

Total
200.000
200.000
400.000
800.000,00

Jumlah
4 orang
4 orang
4 orang
4 sampel
4 sampel

Harga satuan
30.000
100.000
50.000
30.000
150.000

Total harga
120.000
400.000
200.000
120.000
600.000

150 hari

1000

150.000

5 buah
5 buah
3 buah

20.000
30.000
50.000

100.000
150.000
19
150.000
1.990.000,00
Total keseluruhan
12.431.000,00
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim peneliti dan Pembagian Tugas
No
Nama / NIM
Program Bidang Alokasi Uraian Tugas

.
1.

2.

Carissa
Hertiningtyas/
M0312014
Yohan Aldi
Ismoyo/
M03120845

Studi
Kimia

Ilmu
Waktu
Kimia
10 jam/
Organik minggu

Kimia

Kimia
10 jam/
Organik minggu

3.

Laras Ayu
Wijayanti/
M0311043

Kimia

Kimia
10 jam/
Organik minggu

4.

Yohana
Ramayanti/
M0310057

Kimia

Kimia
10 jam/
Organik minggu

Distilasi limbah
teh menjadi
furfural
Reduksi furfural
dengan NaBH4
menjadi furfuril
alkohol
Reaksi furfuril
alkohol dan
anhidrida
maleat menjasi
asam furfuril
maleat
Karakterisasi
produk

20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp (0271) 7020203
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Carissa Hertiningtyas
NIM
: M0312014
Program Studi
: Kimia
Fakultas
: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Penelitian saya dengan judul :
PEMANFAATAN AMPAS LIMBAH INDUSTRI TEH UNTUK SINTESIS SENYAWA
INTERMEDIET ANALOG ANTIBIOTIK C-9154 BERBASIS GREEN CHEMISTRY yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat
dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surakarta, 23 September 2014
Mengetahui
Pembantu Rektor III

Yang menyatakan,

Drs. Dwi Tiyanto, SU


NIP. 195404141980041007

Carissa Hertiningtyas
NIM M0312014

Anda mungkin juga menyukai