Sisa Failure
Rate (Risk)
Saat COD
g mt
M
q pt Waktu Mencapai Umur
yE
E ar l Kondisi Stabil Ekonomis
Risk on Cost CM / PM Optimization
SOLUSI MENGATASI FAILURE RATE YANG TINGGI
PERIODE EARLY LIFE
End of Life
HIERARCHY STATUS UNIT PEMBANGKIT MENURUT NERC
ACTIVE
INACTIVE
Inactive
Reserve Available Unavailable
( zero to full load ) ( no load )
Retired
SE of SE of
DE of PD DE of D4 D3 D2 D1 U1 U2 U3 SF MO PO
MO PO
PD D4
2. Deratings
PD - Planned Derating
D4 - Maintenance Derating
DM - Maintenance Derating Extension
DP - Planned Derating Extension
DE - Derating Extension
D1 - Unplanned (Forced) Derating - Immediate
D2 - Unplanned (Forced) Derating - Delayed
D3 - Unplanned (Forced) Derating - Postponed
Jenis pemeliharaan/perawatan menurut Corder (1988)
PERAWATAN
EMERGENCY
MAINTENANCE
PERAWATAN PERAWATAN
PENCEGAHAN KOREKSI
Running Breakdown
Shutdown
Maintenance Maintenance
Maintenance
Reparasi karena
kerusakan
- Inspeksi - Penambahan
- Penyetelan beberapa kom-
- Pemberian ponen sehubu- kerusakan
pelumasan ngan dengan
inspeksi
1. Pemeliharaan Terencana
(Planned Maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan
yang telah direncanakan/diorganisasikan dan
dilakukan dengan pemikiran ke masa depan.
PM, PdM
PaM
Eliminate
Failure
Prevent
Failure
CM = Fixed it after
Prevent + Predict break + PaM
Failure
Predict Failure,
Prevent Loss
CM = Fixed it after
Prevent Bigger break + PaM +
Loss Capital Inv
JENIS PEMELIHARAAN
YANG DIKENAL
DI PT. INDONESIA POWER
Pemeliharaan RUTIN
MAINTENANCE
Planed Maintenance Unplaned Maintenance
Pemeliharaan dilaksanakan secara Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan
berkala berdasarkan waktu, jam kerja berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu peralatan sedang
atau lainnya dng unit tetap beroperasi beroperasi atau waktu shut-down, diperlukan: peralatan & personil khusus
atau keluar dari pengusahaan untuk analisa getaran, suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum
frekuensi, spectographic oil analysis program (SOAP), NDT dan metalurgi
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu yang tertentu, volume
& jenis pekerjaan mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
Pemeliharaan PERIODIK
MAINTENANCE
Planed Maintenance Unplaned Maintenance
Pemeliharaan dilaksanakan secara Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan
berkala berdasarkan waktu, jam kerja berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu peralatan sedang
atau lainnya dng unit tetap beroperasi beroperasi atau waktu shut-down, diperlukan: peralatan & personil khusus
atau keluar dari pengusahaan untuk analisa getaran, suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum
frekuensi, spectographic oil analysis program (SOAP), NDT dan metalurgi
Pemeliharaan pencegahan dari kerusakan dilaksanakan berulang-ulang dengan interval LIHAT M.OVH
tertentu, dalam kondisi unit tetap beroperasi maupun keluar dari pengusahaan
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu yang tertentu, volume
& jenis pekerjaan mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
Predictive Maintenance
MAINTENANCE
Planed Maintenance Unplaned Maintenance
Pemeliharaan dilaksanakan secara Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan
berkala berdasarkan waktu, jam kerja berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu peralatan sedang
atau lainnya dng unit tetap beroperasi beroperasi atau waktu shut-down, diperlukan: peralatan & personil khusus
atau keluar dari pengusahaan untuk analisa getaran, suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum
frekuensi, spectographic oil analysis program (SOAP), NDT dan metalurgi
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu yang tertentu, volume
& jenis pekerjaan mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
Pemeliharaan KHUSUS
MAINTENANCE
Planed Maintenance Unplaned Maintenance
Pemeliharaan dilaksanakan secara Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan
berkala berdasarkan waktu, jam kerja berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu peralatan sedang
atau lainnya dng unit tetap beroperasi beroperasi atau waktu shut-down, diperlukan: peralatan & personil khusus
atau keluar dari pengusahaan untuk analisa getaran, suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum
frekuensi, spectographic oil analysis program (SOAP), NDT dan metalurgi
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu yang tertentu, volume
& jenis pekerjaan mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
Pemeliharaan Rutin dilakukan oleh Operator
(First Line Maintenance), meliputi :
Pelumasan, pembersihan dan inspeksi
merupakan langkah pertama dalam
mengimplementasikan program PM.
Langkah ini biasanya dapat mengatasi masalah-
masalah kecil, yang dapat menyebabkan
kerusakan peralatan yang parah
Inspeksi dapat mengidentifikasi melemahnya
peralatan, yang nantinya dapat diperbaiki melalui
sistem perencanaan pemeliharaan normal
Pemeliharaan Periodik dilakukan oleh Tim
(Unit Jasa Pemeliharaan), meliputi :
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik
dengan interval waktu yang tertentu.
Volume & jenis pekerjaan mengacu pada buku
petunjuk atau sumber lain yang relevan.
Pemeliharaan Prediktif dilakukan oleh Tim
(Unit Pembangkitan), meliputi :
Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan
berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa sewaktu peralatan
sedang beroperasi atau waktu shut-down.
Diperlukan: peralatan & personil khusus untuk analisa getaran,
suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum frekuensi,
spectographic oil analysis program (SOAP), NDT dan metalurgi.
Khusus Pemeliharaan Prediktif akan dibahas tersendiri.
Pemeliharaan Khusus dilakukan oleh Tim
(UP, UJH atau lainnya), meliputi :
Pemeliharaan Khusus dibagi menjadi : .
Design-out Maintenance Plant improvement maintenance atau adaptive
maintenance, ditujukan untuk meningkatkan operasi, reliabilitasi dan kapasitas
peralatan
Corrective Maintenance Disebut juga curative maintenance bisa berupa
troubleshooting atau penggantian / perbaikan peralatan yang rusak/ gangguan
Break-down Maintenance Perbaikan peralatan dari kerusakan/gangguan
sewaktu unit atau peralatan sedang operasi atau dinyatakan siap.
Cara Sederhana Menetapkan
Tipe Maintenance
Kalau peralatan kondisinya bisa dimonitor dan ada
tools yang tersedia untuk monitor lakukan
predictive maintenance
Kalau peralatan tidak bisa dimonitor kondisinya atau
tidak tersedia tool untuk monitoring kondisi
lakukan preventive maintenance
Kalau preventive maintenance sulit dilakukan, atau
effortnya terlalu besar dibanding harga peralatan dan
dampak yang ditimbulkan bila rusak biarkan dia
rusak
Kalau terjadi kegagalan berulang atau terjadi
kegagalan yang tidak semestinya lakukan root
cause failure analysis
LINGKUP PEMELIHARAAN PLTU
SE = Serious Inspection ( ME +
Dismantling & Inspection
Steam Turbine Rotor dan atau
Pull Out Generator)
Kegiatan Pemeliharaan
Catatan : Untuk Pull out Generator setiap 15 tahun Sekali dan kegiatan pemeliharaan
boiler pembersihan, hydrostatic test, pemeriksaan damper dan valve dsb jadwalnya
mengikuti kegiatan Turbin uap.
Ukuran Keberhasilan
Perawatan (Maintenance)
Menurut Mobley:
Bagi World-Class Maintenance Program dipakai ukuran
OEE (Overall Equipment Effectiveness) sebagai salah satu
Ukuran Keberhasilan Perawatan/Maintenance.
The Goal:
Availability ≥ 90%
Performance Rate ≥ 95% OEE = 90% x 95% x 99% = 85%
Quality Rate ≥ 99%
Required Availability - Downtime
Availability = X 100%
Required Availability
Where,
Required Availability = The time production is to operate the equipment
minus the miscellaneous planned down time
Design Cycle Time = Production time per part
Operating Time = Available time
Quality Defects = The amount of product below quality standards
OEE IP
sd Februari 2016
12.172.377,6 MWH
-47%
100,00
2,28 0,00
5,56 -15,18%
0,90 0,00 0,89
2,26 0,00 0,65 0,28 2,36 84,82
0,00 0,89
17,94
10,30
55,68
2,46 53,23
(PLTU-B BSR) Steam Drum Level Low Low Akibat BFSP Trip karena Mechanical Seal 02/01/2016 10:20:00 71,763.67
Temp. High
(PLTU-B BSR) FO2 - Indikasi terjadi kebocoran pada pipa condensor 1/2/2016 14:12 59,481.83
(PLTU-B BSR) Unit Stop Karena EH Oil Pressure Low Low 26/01/2016 06:32:00 11,357.50
EFOR PLTU Suralaya 8 tidak tercapai disebabkan (PLTU-B BSR) FO1 - Turbin Metal Temperature High 8/2/2016 20:53 6,775.17
gangguan pada Pompa BFP (PLTU-B BSR) Unit Stop Akibat Vacuum Condensor Low Low 17/01/2016 21:10:00 6,381.83
FOD Total 155,760.00
46
INDIKATOR PEMELIHARAAN Installed Capacity
100 MW
Dependable Capacity Permanent derating ( 10 mw )
90 MW
MW
Maintenance outage
Forced outage
Dependable
Capacity
OVERHAUL
Operasi Reserve
shut down
Karena
Operasi alasan
ekonomis
(FDH) teknis,
(stand-by)
AH
Periode, PH ( jam )
Faktor kapasitas (capacity factor)
kWh produksi bruto, adalah energi (kWh) yang dibangkitkan oleh generator
sebelum dikurangi energi pemakaian sendiri (untuk peralatan bantu, penerangan
sentral dan lain-lain), atau produksi energi listrik yang diukur pada terminal
generator.
i=n
(dependable capacity ( MW) i x jam tersedia (jam) i )
i=1
EAF Mesin (%) = x 100 %
daya terpasang (MW) x jam periode (jam).
k=m
( daya terpasang (MW) k x EAF (%) k )
k=1
EAF UP (%) = x 100 %
k=m
daya terpasang (MW) k
k=1
Keterangan :
i = hari ke i
n = hari ke n
k = mesin ke k
m = mesin terakhir dalam perhitungan gabungan
UP = Unit Pembangkitan.
Dependable Capacity : Kapasitas / daya maksimum yang tergantung batasan terhadap keadaan
sekeliling selama suatu periode tertentu (satu bulan atau satu musim) ; dengan perhitungan = daya
terpasang – (derating permanen + derating tidak permanen).
Jam tersedia : Jumlah jam dimana unit dalam keadaan operasi dan atau siap operasi.
Equivalent Forced Outage Rate (EFOR)
FOH + EFDH
EFOR UP (%) = ----------------------------------------- x 100 %
FOH + SH + EFDHRS
Keterangan :
FOH . : Forced Outage Hours adalah total jumlah waktu yang digunakan selama unit lepas
dari sistem yang disebabkan kegagalan komponen yang tidak direncanakan.
EFDH : Equivalent Forced Derated Hours adalah merupakan perkalian antara Forced
Derated Hours (FDH) dengan besar pengurangan beban selama derating dibagi Net
Maximum Capasity (NMC)
SH : Service Hours adalah total jumlah waktu selama unit-unit berhubung ke sistem
tranmisi
EFDHRS: Equivalent Forced Derated Hours During Reserve Shutdown adalah merupakan
perkalian Forced Derated Hours (FDH) selama unit hanya dalam kondisi Reserve
Shutdown saja dengan besar pengurangan beban selama Derated dibagi dengan Net
Maximum Capasity (NMC).
NMC : Net Maximum Capasity adalah kapasitas pro terbesar yang dapat dibangkitkan atau
unit tanpa dibebani kondisi musim atau pengurangan beban dikurangi pemakaian
listrik untuk peralatan bantu (aux)
Starting Failure Factor (SFF)
Pengukuran SFF unit pembangkit dihitung dari jumlah start unit pembangkit yang gagal
dibandingkan dengan jumlah start unit pembangkitan tersebut dalam suatu periode
tertentu.
k=m
start gagal k
k=1
SFF UP (%) = ---------------------------------------------------x 100 %
k=m
start k
k=1
Keterangan :
Yang dimaksud start adalah start unit dalam kondisi dinyatakan standby. Satuan
perhitungan kegagalan start adalah apabila unit telah dinyatakan gagal untuk paralel
dengan sistem.
Planned Outage Factor (POF)
i=n
jam keluar terencana (jam) i
i=1
POF Mesin (%) = ---------------------------------------------------------------- x 100 %
jam periode (jam)
k=m
( daya terpasang k x POF k )
k=1
POF Unit (%) = ---------------------------------------------------------------- x 100 %
k=m
daya terpasang k
k=1
Keterangan :
Jam keluar terencana adalah jumlah jam keluar untuk kebutuhan seluruh jenis
pemeliharaan baik periodik maupun korektif.
Forced Outage Factor (FOF)
i=n
Jam keluar terpaksa (jam) i
i=1
FOF Mesin (%) = ------------------------------------------------------- x 100 %
Jam periode (jam)
k=m
( daya terpasang k x FOF k )
k=1
FOF Unit (%) = --------------------------------------------------------- x 100 %
k=m
daya terpasang k
k=1
Keterangan :
Jam keluar terpaksa : Jam keluar terpaksa pada prinsipnya dihitung sejak unit keluar
hingga unit dinyatakan siap / mampu operasi (standby) dengan catatan sebagai
berikut: untuk unit yang periode forced outage-nya lebih dari hari jumat jam 24.00
pada minggu dimana unit keluar, maka FO hours-nya dihitung hanya sampai hari
jumat 24.00 selebihnya disebut MO hours. Untuk unit yang periode forced outagenya
tidak melebihi hari jumat jam 24.00 pada minggu dimana unit keluar, maka
keseluruhannya merupakan forced outage hours.
Sudden Outage Factor (SOF)
k=m
( jam operasi (jam) k x SOF (%) k )
k=1
SOF Unit (X) =
k=m
jam operasi ( jam) k
k=1
Output Factor (OF)
Daily Maintenance
(Pelumasan, inspeksi,
Daily Pembersihan dan
prevention penyetelan)
68
Predictive Maintenance (PdM)
Merupakan bagian dari Preventive Maintenance, yang
meramalkan suatu kerusakan yang mungkin akan
terjadi pada peralatan melalui pemeriksaan yang
kontinyu dan periodik.
PdM merupakan inspeksi rutin yang menggunakan
peralatan lebih canggih.
Dengan teknologi yang ada, inspeksi dapat dilakukan
secara detil dan kontinyu.
Teknologi PdM meliputi: Vibration Analysis,
Spectrographic Oil Analysis, Infrared Scanning dll.
Condition Based Maintenance (CBM)
Preventive Maintenance (PM) dengan
melakukan inspeksi pada mode “real time”.
Ini dilakukan dengan mengambil sinyal dari
sensor yang diinstall pada equipment, sinyal
tersebut kemudian dimasukkan ke komputer.
Kecenderungan sinyal memungkinkan
perawatan dijadwalkan jika diinginkan.
CBM juga dapat mengeliminasi kesalahan
teknisi dalam melakukan inspeksi.
Perbedaan TBM dan CBM
71
Preventive Maintenance
Viscositas
Berat Jenis
Kadar Air
Titik Nyala
Keasaman
Ferrography
Oxidasi
Wear Metals
URUTAN KEGIATAN
Mulai
Ada Kelainan T
Parameter Hasil A
Pengukuran?
Analisis Hasil
B Tim predictive
Analisa
C
URUTAN KEGIATAN
Pemeliharaan
Corrective
Mekanik
Pemberitahuan pekerjaan
telah dilakukan sesuai Pengujian Pemeliharaan,
rekomendasi dalam Predictive, Operator
bentuk MEMO kepada Tim
Predictive
T
B Baik?
Save A
Tim predictive
Document
Selesai
Daftar Peralatan Yang Dilakukan PdM
Periode Dampak thd unit Pihak Terkait
No Item yang dipantau
ambil data Trip derated Lainnya M OPR Ph. 3
Gas turbine
1 Main Set Machine Oil 1 bulan x - - x x -
2 Power Oil 2 bulan x - - x x -
3 Liquid Fuel Boster Pump Oil 3 bulan x - - x x -
4 HSD Forwading Pump Oil 3 bulan x - - x x -
HRSG
1 HP Boiler Circulation Pump Oil 2 bulan - x - x x -
2 Hidraulik Damper Pump Oil 2 bulan x - - x x -
Steam Turbine
1 Control Oil Lube Pump Oil 1 bulan x - - x x -
2 HP Feed Water Pump Oil 2 bulan - x - x x -
Water Intake
1 Main Cooling Water Pump Oil 2 bulan x - - x x -
Contoh Pemantauan
No. Sifat Satuan Metode Batasan*) Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Peb Mar Apr
o
1 Spesific Gravity at 15 C - ASTM D-1298 0,86 0,87 0,872 0,872 0,872 0,872 0,871 0,87 0,865 0,867 0,864 0,866 0,865 0,864
o
2 Kinematic Viscosity at 40 C Centistokes ASTM D-445 46 43,42 44,56 42,27 44,78 43,31 44,3 43,9 44,2 45,05 44,17 44,4 44,44 44,81 43,71
3 Viscosity Index - ASTM D-2270 99 91,86 90,01 89,05 83,18 79,47 78,97 94,11 100,2 102,9 82,5 86,25 89,64 88,86
o
4 Open Flash Point C ASTM D-92 221 214 214 221 210 210 210 221 222 218 220 216 220 216
o
5 Pour Point C -
6 Neutralization Number mgr KOH/gr myk ASTM D-974 0,2 0,157 0,168 0,223 0,16 0,191 0,168 0,19 0,201 0,078 0,135 0,125 0,125 0,107 0,09
8 Water Content % Vol ASTM D-95-58 - Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces Traces
Viscocity at 40 degC
GT 1.3
52
Batas Atas
50 Visc. GT 1.1
Batas Bawah
Trend Line Viscovity
48
44
42
40
Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Peb Mar Apr
SE = Serious Inspection ( ME +
Dismantling & Inspection
Steam Turbine Rotor dan atau
Pull Out Generator)
Kegiatan Pemeliharaan
Catatan : Untuk Pull out Generator setiap 15 tahun Sekali dan kegiatan pemeliharaan
boiler pembersihan, hydrostatic test, pemeriksaan damper dan valve dsb jadwalnya
mengikuti kegiatan Turbin uap.
Pengaruh Durasi dan Periode Overhaul
pada Availability
165
PO = X 100% = 11,3%
365 x 3 + 366
Pengaruh Durasi dan Periode Overhaul
pada Availability
dengan cara menurunkan “MTTO” *)
Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1 tahunan
Waktu :
Si = 25 hari Turun 5 hari
Me = 35 hari Turun 10 hari
Se = 50 hari Turun 10 hari
Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 25 + 35 + 25 + 50 = 135
hari
Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage :
EAF = AF - PO
135
PO = X 100% = 9,25%
365 x 3 + 366
*) MTTO = Mean Time To Overhaul, istilah ini tidak ada dalam kamus maintenance (tidak lazim digunakan)
Pengaruh Durasi dan Periode Overhaul
pada Availability
dengan cara meniadakan Simple Inspection
Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1 tahunan
Waktu :
Minor Si = 10 hari
Me = 45 hari
Se = 60 hari
Dalam 4 tahun, Unit mengalami downtime = 10 + 45 + 10 + 60 = 125
hari
Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage
EAF = AF - PO
125
PO = X 100% = 8,6%
365 x 3 + 366
Pengaruh Durasi dan Periode Overhaul
pada Availability
dengan cara menurunkan menaikkan “MTBO” *)
165
PO = X 100% = 7,5%
365 x 5 + 366
*) MTBO = Mean Time Between Overhaul, istilah ini juga tidak ada dalam kamus maintenance (tidak lazim
digunakan)
Pengaruh Durasi dan Periode Overhaul
pada Availability
dengan cara menurunkan menaikkan “MTBO” *)
dan menurunkan “MTTO” *)
Pola Simple – Mean – Simple – Serious dengan Periode 1,5 tahunan
Waktu :
Si = 25 hari
Me = 35 hari
Se = 50 hari
Dalam 6 tahun, Unit mengalami downtime = 25 + 35 + 25 + 50 = 135
hari ( 4 X OH )
Diasumsikan tidak ada outage terencana selain overhaul, maka
Planned Outage :
EAF = AF - PO
135
PO = X 100% = 6,2%
365 x 5 + 366
*) MTTO
*) MTBO dan
= Mean Time
MTBO, Between
istilah Overhaul,
ini tidak istilah
ada dalam kamusini juga tidak ada dalam kamus maintenance (tidak
lazim digunakan)
maintenance (tidak lazim digunakan)
1. BERDASARKAN PENGALAMAN LIMA TAHUN
MASING-MASING UNIT PEMBANGKIT.
PdM
Planning & Scheduling Development
Yearly
4.1
Develop 5 year
Plan
Quarterly
4.2
Planned Develop Plan of the
Outage Year
Monthly
Scheduling
4.3
Yearly PM & Develop Plan of the
PdM Schedule Quarter
Weekly
& Load
Balancing 4.4
Yearly Detail Planning Develop Plan of the
Maintenance & Scheduling Week
Budget Daily
of individual
Outages 4.5
First Line Work outside Develop Plan of the
Maintenance Outages Day
Work Orders – not urgent
Monthly PM & (required after 7
PdM Schedule days)
& Load Work outside
Balancing Outages
Preventative
– urgent (required
Maintenance
in less than 7 days)
Predictive
Maintenance Preventative
UHAR Maintenance
Contractor
Emergency WO, directly Corrective
Predictive
Maintenance
generated by Operator UHAR
Contractor
Corrective
Risk on Cost CM / PM Optimization
MAINTENANCE MIX /
MAINTENANCE BEST PRACTICES
Maintenance Present Best Cost
Type Producer
Best Cost
Present Producer
Hasil Survey CSI Tahun 2002, Didasarkan pada jumlah Work Order bulanan (Man Hours)
Reliability Magazine 2002
Apa yang Dimaksud dengan Optimal