Cooling Tower
o Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah menjadi
tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan
pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik
daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
o Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan
jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk
lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya
dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis
bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama
dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.
3. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah Cooling tower, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui Cooling tower dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air
dingin.
4. Drift eliminators
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
5. Saluran udara masuk
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju Cooling tower . Saluran masuk
bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada dibagian
bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
6. Louvers
Pada umumnya, Cooling tower dengan aliran silang memiliki saluran masuk
louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi
dan menahan air dalam Cooling tower. Beberapa desain Cooling tower aliran
berlawanan arah tidak memerlukan louver.
7. Fan
Masalah yang berpotensi muncul dalam sistem pendingin adalah : korosi, deposit
kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).
1. Korosi
2. Kerak
Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas,
material endapan yang terlarut dalam air secara spesifik dikenal sebagai
‘hardness’ Material atau hardness ini akan membentuk kerak bila
konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi. Semakin tebal
kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka efisiensi cooling tower
akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa control maka saluran air pendingin
akan menjadi buntu.
3. Lumpur
Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat
membentuk kerak seperti :
Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air
make up.
4. Mikroorganisma
Cooling tower
Periksa dari kebocoran, crack (retak) lubang serta korosi bila memakai
casing logam
Basin
Periksa korosi bagian kotoran, puing-puing yang menghasilkan kondisi optimum untuk
perkembangan bakteri (legionalle). Periksa sambungan air dan bersihkan dari sampah.
Periksa bagian yang terbuat dari logam terhadap korosi dan kebocoran (harian).
Fan deck
Periksa korosi pada logam dan kayu yang rapuh, pastikan bagian dari
deck dalam kondisi baik dan hubungan antara bagian kencang
Sistem perpipaan
Sistem periksa dari kebocoran, korosi dan berkurangnya material lapisan (bulanan)
Control flow valve
Periksa dari korosi dan kejenuhan air, reset valve untuk balancing
(bulanan)
Fill (packing)
Terdiri dari 2 jenis, splash dan film, film yang berbeda membutuhkan perawatan yang
berbeda pula
Kopling dan drive shaft
Periksa dari korosi dan kerusakan, periksa seluruh sambungan, teruama pada flexible
connection dari korosi, kejenuhan, retak, (tergantung kebutuhan)
Fan
Jika dipasang fan sentrifugal, blower diperiksa dari kerusakan atau hilangnya blade, serta
korosi dari endapan. Periksa dan setel kembali fan pitch (sudu) sesuaikan dengan ukuran
yang direkomendasikan dengan toleransi 1/2 . Periksa dan kencangkan seluruh koneksi
(tergantung kebutuhan)
Make up water
Jalankan/operasikan valve atau switch secara manual sehingga diperoleh penutup valve
sesuai dengan rancangan (sesuai kebutuhan)