Yang dimaksud riwayat pemeliharaan adalah data – data / informasi dari unit genset
yang dipergunakan dalam rangka pemeliharaan berisi antara lain :
Sehingga dengan kita membaca dari riwayat pemeliharaan , maka kita akan lebih
mudah melakukan pekerjaan pemeliharaan .
Adapun apa saja yang masuk dalam daftar Check list tentunya semua sistem-sistem
pendukung yang harus bekerja pada saat diperlukan misal sbb:
Status
No. Nama peralatan Indikator Tidak Keterangan
Siap siap
1 Sistem pelumas
3 Sistem pendingin
(Water&Air Cooling
System)
Main water Tank Level -
5 Sistem Kelistrikan
(Electrical System)
Breaker-breaker terkait Buka/Tutup -
peralatan
6 Sistem Start (Starting
System)
Kompressor Standby -
9 Proteksi Visual
10 Battry
BD Asam/basa
Tegangan Volt
Sebelum kita melakukan pekerjaan pemeliharaan major over haul tentunya kita
harus membuat perencanaan dari jauh-jauh hari kapan pekerjaan MO dapat
dilaksanakan dan yang terpenting adalah kesiapan material pendukung seperti :
Spare part ( apa saja kira kira part yang harus diganti sehingga pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan rencana )
Pada umumnya rencana kerja pekerjaan overhaul yang direcanakan ( lihat lampiran
Jadual OH ) pertama tama adalah yang dilakukan adalan
C.1 PERSIAPAN ,
Kelurusan As ( deflektie )
Para meter indikator pada engine local control panel ( Temperatur , tekanan )
Ruang kerja
SDM
10. Cyilinder head pada cylinder head assy. Terdapat valve in dan ex serta katup
udara start , katup pengaman ( pembongkaran katup katup yang ada didalam
silinder head dapat dilaksanakan apa bila cylinder head sudah di keluarkan /
diturunkan dari mesin dan tempatkan cylinder head pada alas papan.
14. Pembongkaran ring piston dan ring oli ( gunakanlan alat special tools untuk
membongkar ring-ring tersebut dan simpan pada tempat yang disediakan
sesuai dengan nomor pistonnya )
silinder head , periksalah setelah dicuci dan dibersihkan dari dari kemungkinan
keretakan-keretakan ( cracking )dan ganti paking-paking / gasket-gasketnya
kemudian uji melalui test Hydrostatic sampai tekanan melebihi tekanan pompa
air pendingin jacket (misal pompa jacket water tekanannya 2,2 bar maka test lah
sampai dengan tekanan 4 bar periksa apakah ada rembesan dari air tersebut
dan kemudian lakukan test NDT (non destruktip test)
Piston, bersihkan kerak - kerak karbon yang melekat pada piston juga pada
rumah-rumah ringnya (perlu diperhatikan dalam membersihkan rumah-rumah
ring piston harus bersih dari kerak kerak yang menempel , jangan menggunakan
alat yang dapat memperbesar clearance antara rumah ring dan ringnya misal
kikir atau benda tajam lainnya .
Valve Inlate dan exhaust , cuci dan bersihkan kemudian lakukan skuir (lapping)
antara katup dan rumahnya apa bila sudah selesai lakukan pengetesan keboron
hasil lapping dengan cara
Pasang katup pada rumahnya dan dirikan selanjutnya isi solar secukupnya ,
biarkan beberapa saat periksa apakah ada leleran solar kalau ada lakukan
lapping kembali sampai baik dan lakukan pengujian lagi apa bila baik bisa
dilanjutkan penyetelan ( pasang springnya dan penguncinya pergunakan alat
special tools yang tadi dipergunakan untuk bongkar ).
Katup udara start , bongkar ,cuci dan bersihkan ( pergunakan alat special
toolsnya ) lakukan lapping seatingnya dan pasang kembali
Katup tekanan lebih , bongkar , cuci dan bersihkan ( pergunakan alat special
tools ) lakukan lapping pada seattingnya dan pasang kembali
Injecktor ( alat pengabut bahan bakar ) cuci dan bersihkan perlu diperhatikan
dalam rangka pembersihan lubang-lubang pengabutan pergunakan alat special
toolnya .
Pemeriksaan main bearing dan trush bearing , ( buka cover / penutup main
bearing dan keluarkan bearingnya dengan memakai alat special tool dengan cara
putar crank shaft untuk mengeluarkan bagian main bearing yang lainnya , lihat
permukaannya apa bila rusak ganti dengan yang baru , pada umumnya main
bearing jenis daun apa bila pekerjaan MO diganti baru karena tidak bisa di lamak
atau di scrap permukaannya terkecuali bearing yang bisa di scrap atau dilamak ,
lihat permukaannya apa bila terdapat bekas goresan antara permukaannya
lakukan pelamakan dengan cara discrap dan kemudian dihamplas sampai rata ,
bersihkan dan pasang kembali , lakukan pengukuran deflextie dan ukur
clearancenya batas maximum clearance yang umum adalah 1000 / diameter
poros atau sesuai standar yang ada pada buku manual dan untuk maximum
pengukuran deflextie ( lakukan pengukuran deflextie ulang apa bila bearing-
bearingnya sudah terpasang semua dan diikat dengan standart pengikatan yang
diizinkan ( lihat lampiran ).
Pemeriksaan dan pengukuran gap ring piston , pasang ring piston pada
silinder linner dan ukur gapnya dengan mempergunakan alat puller dan
micrometer (lihat dibuku manual batasan yang diizinkan dan beri tanda ring – ring
tersebut untuk dipergunakan pada silinder linner nomor berapa ( lihat lampiran ).
Pemeriksaan rooler ( rocker arm / rooler push rod, pompa bahan bakar ) ,
periksalan ovality dari rooler-rooler tersebut serta bhusing dan asnya , ganti apa
bila kedapatan rusak atau oval roolernya .
Pemeriksaan Pompa roda gigi bahan bakar dan pelumas , periksalah roda
gigi penggeraknya dan roda gigi penghubungnya , kencangkan baud- baud
pengikatnya.
Pemeriksaan piston pin dan bhusingnya , periksa clearancenya ganti bila
perlu ( apa bila pin dan bhusing clearancenya sudah besar lihat dibuku manual
standart yang diizinkan .
Setelah part – part tersebut selesai di cuci dan dibersihkan serta dilakukan
pengukuran maka selanjutnya maka dilakukan pekerjaan pemasangan tentunya
pemasangan part dilakukan apa bila pekerjaan penggantian main bearing dan trush
bearing selesai Perlu diperhatikan pada saat pemasangan main bearing terutama
bearing jenis daun posisi kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya.
posisikan conrod as pada posisi top , Pasang alat penyangga ( special tool
) untuk menyangga cover conrod bearing dan pasang lower bearingnya ,
turunkan perlahan lahan piston dan batang penggeraknya ( conrod ) dan
pasang upper bearingnya kemudian pasang mur – baud menguncinya dan
ikat sampai batas yang diizinkan ( lihat manual book ) , Perlu diperhatikan
pada saat pemasangan conrod bearing terutama bearing jenis daun posisi
kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya , untuk memasukan
piston dan ring- ringnya pada cylinder linner pergunakanlan alat special
tool untuk memasukan piston dan ringnya kedalam cylinder .
Ada juga katup inlate yang tidak menyatu dengan cylinder headnya dan
mempunyai rumah katup yang terpisah ( tersendiri ) seperti katup buang
yang ada pada mesin MAN G10V52/74A
Pemasangan katup exhaust , katup yang telah selesai di lapping dan
dirakit kemudian pasang pada cylinder head dan perhatikan posisinya
karena pada umumnya katup buang terdapat mantel ( jacket ) untuk air
pendingin , kemudian ikat murnya sesuai dengan standart kekencangan
yang di izinkan ( lihat manual book ) perlu diperhatikan sebelum
memasukan katup tersebut kedalam cylinder head berilah dahulu
molicote pada permukaan yang bersinggungan dengan dengan cylinder
head ( agar mudah pembongkaran ( pencabutan ) kelak apa bila diadakan
pemeliharaan valve exhaust
Pemasangan katup udara start , pasang katup udara start pada cylinder
head dan ganti gasket maupun O ringnya pasang mur pengikatnya dan
keraskan .
Periksalah kembali semua mur baud pengikatan kencangkan apa bila ada yang
terlewati
Isi air pendingin mesin ( jacket water ) sampai penuh , jalankan pompa
sirkulasinya dan periksa secara seksama dari kemungkinan bocor pada tiap –
tiap sambungan atau join / gasket dan juga pada cylinder linner
Isi tangki harian bahan bakar sampai penuh , buka katupnya dan jalankan pompa
sirkulasi ( fuel feed pump ) dan periksa dari kemungkinan kebocoran pada
sambungan dan join –joinnya
Bersihkan kembali bak penampung pelumas (carter) dari sisa – sisa yang
mungkin kotoran yang masih terdapat didalam dan kemudian isilah minyak
pelumas mesin sesuai dengan kapasitasnya (lihat pada stik pengukur) ,
kemudian jalankan pompa primingnya ( pompa pelumas bantu ) dan periksa dari
kemungkinan kebocoran pada sambungan , join –joinnya serta lakukan rotasi
(turning ) poros engkol melalui alat pemutar roda (Turning gear) dan periksa
aliran pelumasnya pada tiap – tiap cylinder dan piston .
Pasang tutup ruang carter (desksel) dan kencangkan mur – baud pengikatnya
Lakukan pembuangan udara yang terdapat pada pipa bahan bakar dengan cara
sebagai berikut :
Buka pipa penghubung antara pompa injeksi bahan bakar dan injector ( alat
pengabut )
Lakukan simulasi pemompaan bahan bakar melalui pompa injekisi bahan bakar
dengan alat special tool beberapa kali sampai terlihat bahan bakar keluar dari
pipa penghubungnya dan tahan batang penggeraknya ( agar udara tidak terhisap
kembali ) kemudian keraskan kembali baud pengikatnya , pada saat melakukan
simulasi pembuangan udara pada pipa BBM posisikan pompa injeksi diposisi
bebas ( camnya tidak menekan )
C.7 PROSEDUR ( SOP ) PENGUJIAN MESIN DIESEL
Prosedur pengujian mesin diesel yang telah selesai dilakukan Over Houl ( OH )
Sebagai contoh pada mesin Diesel MAN type G10 52/74 A ataupun mesin diesel
RUSTON 16 RKC yang ada di PLTD senayan dapat dilakukan sebagai berikut :
- Jalankan motor cooling pan radiator dan buka katup – katupnya ( apa bila
memakai system pendingin cooling tower jalankan motor cooling pannya dan
pompa air sirkulasinya )
- Turning mesin melalui alat pemutar roda ( turning gear device ) dan biarkan
beberapa saat dan kemudian matikan serta keluarkan roda gigi pemutarnya dan
di lock
- Lakukan running mesin tanpa bahan bakar ( untuk mengeluarkan sisa – sisa
kotoran yang terdapat pada ruang bakar ) bisa melalui manual atau dengan cara
menekan tombol start sehinnga mesin berputar , lakukan paling banyak 2 ( dua )
kali
- Tutup katup indikatir yang terdapat pada cylinder head pada tiap – tiap cylinder
- Buka Tutup deksel dan lakukan pemeriksaan pada main bearing maupun crank
pin bearing apakan ada kelainan dengan cara diraba dan dibandingkan
temperatur yang satu dengan yang lainnya dan kemudian tutup kembali
dekselnya untuk persiapan start .
- Jalankan motor pompa pelumas bantu, buka katup utama udara start dan tekan
tombol engine start , biarkan mesin beberap saat pada putaran idle dan matikan
pompa pelumas bantu serta tutuplah katup utama udara start , naikan putaran
sampai sengan putaran nominal full speed no load ( FSNL )
- Amati secara seksama parameter – parameter yang ada pada local engine
control panel juga kelainan – kelainan suaranya ( catat penunjukan parameter –
parameternya ) dan biarkan mesin beroperasi selama +/- 1 s/d 2 jam
- Matikan mesin
- Biarkan pompa air pendingin running beberapa saat untuk pendinginan bertahap
dan juga hidupkan pompa pelumas bantu beberapa saat dan matikan pompa
sirkulasi bahan bakar
Setelah mesin dilakukan running test dan pengujian system pengamannya maka
mesin dilakukan pengujian ( running ) berbeban atau parallel dengan jaringan .
Apa bila semua system sudah normal maka mesin bisa di running , buka
katup utama udara start dan tekan tombol start biarkan mesin running sampai
dengan putaran full speed no load ( FSNL )
Ambil diagram indikatir pada tiap – tiap cylinder pada saat FSNL
Kemudian naikan kembali beban mesin sampai 110 % load sesaat dan
kemudian turunkan kembali sampai batas beban 80 %
Catat semua pata meter – parameter yang ada pada engine local control
panel dan juga pada Generator control panel sesuai dengan logshet yang
tersedia .
Gambar No:... Kerusakan main bearing akibat dari sistem pelumas tidak berfungsi normal
D. Laporan Pemeliharaan
Pada saat melakukan pengukuran peralatan / spare part yang akan dipasang
dilakukan porosedur pengambilan data pengukuran yang dicatat dalam bentuk
format pengambilan data sesuai dengan standart perusahaan .
D. SOAL LATIHAN
JAWABAN LATIHAN
E. RANGKUMAN
Yang dimaksud riwayat pemeliharaan adalah data – data / informasi dari unit genset
yang dipergunakan dalam rangka pemeliharaan berisi antara lain :
Sehingga dengan kita membaca dari riwayat pemeliharaan , maka kita akan lebih
mudah melakukan pekerjaan pemeliharaan.
Sebelum kita melakukan pekerjaan pemeliharaan major over haul tentunya kita
harus membuat perencanaan dari jauh-jauh hari kapan pekerjaan MO dapat
dilaksanakan dan yang terpenting adalah kesiapan material pendukung seperti :
Spare part ( apa saja kira kira part yang harus diganti sehingga pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan rencana )
Kelurusan As ( deflektie )
Para meter indikator pada engine local control panel ( Temperatur , tekanan )
Ruang kerja
SDM
Buatlah tagging mesin jangan dioperasikan , laporkan kepada pihak operator ada
pekerjaan overhaul dan system kelistrikan juga di buat taggingnya
PEMBONGKARAN PART
Setelah part-part dibongkar maka dilakukan pencucian pergunakanlah HSD (solar ) untuk
memcuci part part tesebut
PEMASANGAN PART
Setelah part – part tersebut selesai di cuci dan dibersihkan serta dilakukan
pengukuran maka selanjutnya maka dilakukan pekerjaan pemasangan tentunya
pemasangan part dilakukan apa bila pekerjaan penggantian main bearing dan trush
bearing selesai Perlu diperhatikan pada saat pemasangan main bearing terutama
bearing jenis daun posisi kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya.
PEMERIKSAAN AKHIR
Periksalah kembali semua mur baud pengikatan kencangkan apa bila ada yang
terlewati
Isi air pendingin mesin ( jacket water ) sampai penuh , jalankan pompa
sirkulasinya dan periksa secara seksama dari kemungkinan bocor pada tiap –
tiap sambungan atau join / gasket dan juga pada cylinder linner
Isi tangki harian bahan bakar sampai penuh , buka katupnya dan jalankan pompa
sirkulasi ( fuel feed pump ) dan periksa dari kemungkinan kebocoran pada
sambungan dan join –joinnya
Bersihkan kembali bak penampung pelumas (carter) dari sisa – sisa yang
mungkin kotoran yang masih terdapat didalam dan kemudian isilah minyak
pelumas mesin sesuai dengan kapasitasnya (lihat pada stik pengukur) ,
kemudian jalankan pompa primingnya ( pompa pelumas bantu ) dan periksa dari
kemungkinan kebocoran pada sambungan , join –joinnya serta lakukan rotasi
(turning ) poros engkol melalui alat pemutar roda (Turning gear) dan periksa
aliran pelumasnya pada tiap – tiap cylinder dan piston .
Lakukan pembuangan udara yang terdapat pada pipa bahan bakar dengan cara
sebagai berikut :
Buka pipa penghubung antara pompa injeksi bahan bakar dan injector ( alat
pengabut )
Lakukan simulasi pemompaan bahan bakar melalui pompa injekisi bahan bakar
dengan alat special tool beberapa kali sampai terlihat bahan bakar keluar dari
pipa penghubungnya dan tahan batang penggeraknya ( agar udara tidak terhisap
kembali ) kemudian keraskan kembali baud pengikatnya , pada saat melakukan
simulasi pembuangan udara pada pipa BBM posisikan pompa injeksi diposisi
bebas ( camnya tidak menekan )
Prosedur pengujian mesin diesel yang telah selesai dilakukan Over Houl ( OH )
Sebagai contoh pada mesin Diesel MAN type G10 52/74 A ataupun mesin diesel
RUSTON 16 RKC yang ada di PLTD senayan dapat dilakukan sebagai berikut :
Start mesin sampai putaran idle ( melewati putaran kritis ) dan matikan pompa
pelumas bantu dan tutup kran utama udara start biarkan mesin running pada
putaran idle selama +/- 10 menit kemudian matikan .
Setelah mesin dilakukan running test dan pengujian system pengamannya maka
mesin dilakukan pengujian ( running ) berbeban atau parallel dengan jaringan .
Lakukan running mesin 1 x 24 jam dan maximal 2 x 24 jam dengan beban 75 s/d 80
% load untuk commissioning test
Buatlah berita acara pengujian mesin dan commissioning test bahwa pekerjaan
pemeliharaan ( major overhaul ) mesin telah selesai dan kemudian laporkan bahwa
mesin siap dioperasikan
SOAL EVALUASI
F. SOAL EVALUASI