Anda di halaman 1dari 41

BAB IV MATERI POKOK III

SOP PENGUJIAN MESIN DIESEL


BAB IV MATERI POKOK III

SOP PENGUJIAN MESIN DIESEL

A. DATA INFORMASI SEBELUMNYA ( Riwayat pemeliharaan )

Yang dimaksud riwayat pemeliharaan adalah data – data / informasi dari unit genset
yang dipergunakan dalam rangka pemeliharaan berisi antara lain :

a) Pernah dilakukan pemeliharaan apa saja dan kapan

b) Pernah dilakukan modifikasi

c) Data – data pengukuran pada saat pemeliharaan

d) Kondisi kinerja ( unjuk kerja ) dari Mesin Diesel setelah pemeliharaan

e) Spare Part apa saja yang sudah di ganti dan dimodifikasi

Sehingga dengan kita membaca dari riwayat pemeliharaan , maka kita akan lebih
mudah melakukan pekerjaan pemeliharaan .

B. W I (Work Instruction) Check List

WI merupakan break down/turunan dari SOP dimana WI akan lebih banyak


jumlahnya dibandingkan SOP hal mana dipergunakan langsung dibawa oleh teknisi
pemeliharaan dan langsung diberikan tanda  pada colom yang sudah tersedia dan
apabila hasil dari cheklist tidak sesuai maka segera diambil langkah
perbaikannya ,halmana bertujuan melaksanakan pemerikasaan fisik langsung ke
lokal agar semua target pemeriksaan tidak terlewatkan dan menghindari lupa.

Adapun apa saja yang masuk dalam daftar Check list tentunya semua sistem-sistem
pendukung yang harus bekerja pada saat diperlukan misal sbb:

B.1 CHEK LIST PEMELIHARAAN MESIN DIESEL UNIT NO:..........


HARI/TGL/BLN/TH :..........

Status
No. Nama peralatan Indikator Tidak Keterangan
Siap siap

1 Sistem pelumas

Main Lube Oil Tank (Sump Level  -


Tank)

Delta Lube Oil Filter Press/Flag  - Bendera tidak


merah

Lube Oil Cooler No.1/2  -

Instalasi piping & Valves Buka/Tutup -  Ada kebocoran

2 Sistem Bahan bakar (Fuel


oil System)
Tanki persediaan Level  -

Tanki Harian Level  -

Delta Fuel Filter Press/Flag  - Bendera tidak


merah

Instalasi piping & Valves Buka/Tutup  -

3 Sistem pendingin
(Water&Air Cooling
System)
Main water Tank Level  -

Water Cooler(Heat Buka/Tutup  -


exchanger) Valves
Water Fan Cooler Buka/Tutup  -

4 Sistem udara masuk/keluar


(Air In/Out System)
Air Filter Kotor/bersih  -

5 Sistem Kelistrikan
(Electrical System)
Breaker-breaker terkait Buka/Tutup  -
peralatan
6 Sistem Start (Starting
System)
Kompressor Standby  -

Main Air Tank Pressure  - ≥ 20 Bar

Instalasi piping & Valves Buka/Tutup  -

7 Kondisi Mesin Visual 

8 Kondisi Generator Visual 

9 Proteksi Visual 

10 Battry

BD Asam/basa 

Level Air Accu Level 

Tegangan Volt 

Teknisi: ......................................... Tanda tangan.....................................................

Tabel No : ...... Chek list Pemeliharaan


C. PELAKSANAAN PEKERJAAN MAJOR OVERHOUL

Dengan mengacu pemeliharaan yang direkomendasikan oleh fabrikan kita coba


membahas pemeliharaan dengan mengacu pada pemeliharaan 5000 jam kerja .

Sebelum kita melakukan pekerjaan pemeliharaan major over haul tentunya kita
harus membuat perencanaan dari jauh-jauh hari kapan pekerjaan MO dapat
dilaksanakan dan yang terpenting adalah kesiapan material pendukung seperti :

 Spare part ( apa saja kira kira part yang harus diganti sehingga pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan rencana )

 Kebutuhan Consumable part ( paking , gasket , O ring dan lainnya )

 Rencana kerja ( schedule )

Pada umumnya rencana kerja pekerjaan overhaul yang direcanakan ( lihat lampiran
Jadual OH ) pertama tama adalah yang dilakukan adalan

C.1 PERSIAPAN ,

Didalam persiapan tentunya diambil dulu data-data awal sebelum pemeliharaan


( sebagai pembanding ) seperti :

 Tekanan indikatir ( diagram indikatir ) pada beban 75 %

 Clearance main bearing dan conrod bearing

 Kelurusan As ( deflektie )

 Para meter indikator pada engine local control panel ( Temperatur , tekanan )

Disamping data-data awal juga dipersiapkan

 Tools dan special tools

 Ruang kerja

 SDM

 Buatlah tagging mesin jangan dioperasikan , laporkan kepada pihak operator


ada pekerjaan overhaul dan system kelistrikan juga di buat taggingnya .

Setelah data awal didapat maka dilanjut ke PELAKSANAAN , sebelum dilakukan


pembongkaran tentunya harus dikosongkan dahulu air pendingin jacket yang ada di
mesin , katup utama bahan bakar di tutup , pelumas yang ada di carter ( tangki
penampung ) dikuras , katup utama udara start ditutup .

C.2 PEMBONGKARAN PART

Didalam melakukan pembongkaran ada banyak yang perlu di perhatikan, apa


dahulu yang perlu dibongkar ?

1. Pipa – pipa BBM

2. Pipa – pipa Pelumas

3. Pipa – pipa Pendingin

4. Alat pengabut bahan bakar ( injecktor )

5. Rocker arm ( dalam rangka pembongkaran rocker arm perlu diperhatikan


posisikan dahulu rocker arm yang akan kita bongkar pada posisi bebas
( sesuai Firing ordernya ) melalui alat turning gear , agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan

6. Pipa – pipa exhaust

7. Pipa – pipa udara start

8. Katup – katup pengatur udara start

9. Pipa – pipa udara masuk

10. Cyilinder head pada cylinder head assy. Terdapat valve in dan ex serta katup
udara start , katup pengaman ( pembongkaran katup katup yang ada didalam
silinder head dapat dilaksanakan apa bila cylinder head sudah di keluarkan /
diturunkan dari mesin dan tempatkan cylinder head pada alas papan.

11. Piston ( didalam melakukan pembongkaran piston dan connecting rodnya


perlu diperhatikan sebelum membuka mur baudnya kendorkan dahulu mur
baud pengikatnya kemudian posisikan piston ada diatas / top kemudian ganjal
memakai special tools cover conrod bearing bagian bawah dan lepas mur
baudnya , keluarkan piston dan conrodnya dari dalam cylinder linner
sebelumnya bersihkan dahulu kerak kerak pembakaran yang ada pada sisi
atas cylinder linner agar mudah mengeluarkannya / tidak macet ) dan
tempatkan pada rak Support untuk menyimpan piston .

12. Pembongkaran katup masuk dan buang ( keluarkan springnya dan


penguncinya / pergunakan alat special tools untuk pelepas spring dan
penguncinya dan jangan di pisah atau tercampur dengan katu-katup yang
lain agar mudah untuk dilakukan skuir atau lapping seating antara katup dan
rumahnya .

13. Pembongkaran katup pengaman dan katup start

14. Pembongkaran ring piston dan ring oli ( gunakanlan alat special tools untuk
membongkar ring-ring tersebut dan simpan pada tempat yang disediakan
sesuai dengan nomor pistonnya )

C.3 PENCUCIAN / PEMBERSIHAN PART

Setelah part-part dibongkar maka dilakukan pencucian pergunakanlah HSD (solar )


untuk memcuci part part tesebut ,

 pipa-pipa , semprotlah lubang-lubangnya setelah dicuci dan dibersihkan dengan


angin ( udara )

 silinder head , periksalah setelah dicuci dan dibersihkan dari dari kemungkinan
keretakan-keretakan ( cracking )dan ganti paking-paking / gasket-gasketnya
kemudian uji melalui test Hydrostatic sampai tekanan melebihi tekanan pompa
air pendingin jacket (misal pompa jacket water tekanannya 2,2 bar maka test lah
sampai dengan tekanan 4 bar periksa apakah ada rembesan dari air tersebut
dan kemudian lakukan test NDT (non destruktip test)

 Piston, bersihkan kerak - kerak karbon yang melekat pada piston juga pada
rumah-rumah ringnya (perlu diperhatikan dalam membersihkan rumah-rumah
ring piston harus bersih dari kerak kerak yang menempel , jangan menggunakan
alat yang dapat memperbesar clearance antara rumah ring dan ringnya misal
kikir atau benda tajam lainnya .
 Valve Inlate dan exhaust , cuci dan bersihkan kemudian lakukan skuir (lapping)
antara katup dan rumahnya apa bila sudah selesai lakukan pengetesan keboron
hasil lapping dengan cara

Pasang katup pada rumahnya dan dirikan selanjutnya isi solar secukupnya ,
biarkan beberapa saat periksa apakah ada leleran solar kalau ada lakukan
lapping kembali sampai baik dan lakukan pengujian lagi apa bila baik bisa
dilanjutkan penyetelan ( pasang springnya dan penguncinya pergunakan alat
special tools yang tadi dipergunakan untuk bongkar ).

 Katup udara start , bongkar ,cuci dan bersihkan ( pergunakan alat special
toolsnya ) lakukan lapping seatingnya dan pasang kembali

 Katup tekanan lebih , bongkar , cuci dan bersihkan ( pergunakan alat special
tools ) lakukan lapping pada seattingnya dan pasang kembali

 Ring Piston , cuci dan bersihkan krak-krak carbonnya .

 Injecktor ( alat pengabut bahan bakar ) cuci dan bersihkan perlu diperhatikan
dalam rangka pembersihan lubang-lubang pengabutan pergunakan alat special
toolnya .

 System pendingin ( radiator / tube cooler / cooling tower ) JW , LO dan inter


cooler

 Filter – filter ( bahan bakar , pelumas , udara masuk )

 Pembersihan dan pencucian bak penampung pelumas ( carter )

C.4 PENGUKURAN , PENGECEKAN DAN PENGGANTIAN PART

Setelah dilakukan pencucian masing – masing part maka selanjutnya dilakukan


pengukuran dan pengecekan part .

 Pemeriksaan main bearing dan trush bearing , ( buka cover / penutup main
bearing dan keluarkan bearingnya dengan memakai alat special tool dengan cara
putar crank shaft untuk mengeluarkan bagian main bearing yang lainnya , lihat
permukaannya apa bila rusak ganti dengan yang baru , pada umumnya main
bearing jenis daun apa bila pekerjaan MO diganti baru karena tidak bisa di lamak
atau di scrap permukaannya terkecuali bearing yang bisa di scrap atau dilamak ,
lihat permukaannya apa bila terdapat bekas goresan antara permukaannya
lakukan pelamakan dengan cara discrap dan kemudian dihamplas sampai rata ,
bersihkan dan pasang kembali , lakukan pengukuran deflextie dan ukur
clearancenya batas maximum clearance yang umum adalah 1000 / diameter
poros atau sesuai standar yang ada pada buku manual dan untuk maximum
pengukuran deflextie ( lakukan pengukuran deflextie ulang apa bila bearing-
bearingnya sudah terpasang semua dan diikat dengan standart pengikatan yang
diizinkan ( lihat lampiran ).

 Pemeriksaan Diameter Piston , pengukuran diameter piston dilakukan pada sisi


melintang mesin dan sisi parallel mesin , pengukuran dilakukan pada 3 ( tiga )
sisi dengan memakai alat out side micrometer yang sesuai dan lihat dibuku
manual batasan yang diizinkan ( lihat lampiran ) .

 Pemeriksaan dan pengukuran gap ring piston , pasang ring piston pada
silinder linner dan ukur gapnya dengan mempergunakan alat puller dan
micrometer (lihat dibuku manual batasan yang diizinkan dan beri tanda ring – ring
tersebut untuk dipergunakan pada silinder linner nomor berapa ( lihat lampiran ).

 Pemeriksaan dan pengukuran Clearance ring piston terhadap rumahnya


( got ring ) Pasanglah ring piston maupun ring oli pada tempatnya ( rumahnya )
dengan memakai alat special tool dan lakukan pengkururan clearancenya dan
lihat dibuku manual batasan yang diizinkan ( lihat lampiran ) .

 Pengukuran diameter CYilinder linner , pemeriksaan dan pengukuran


diameter linner dengan mempergunakan alat inside micrometer yang sesuai
lakukan pada posisi melintang mesin dan parallel mesin pada 3 ( tiga ) bagian
( atas , tengah dan bawah ) dan lihat dibuku manual batasan yang diizinkan
( lihat lampiran ) .
 Pengukuran Crown Piston , ukur clearance antara piston dan crownnya ( apa
bila piston memakai Crown dan ada juga yang tidak memakai crown ) dengan
memakai alat puller dan micrometer dan lihat dibuku manual batasan yang
diizinkan ( lihat lampiran ) .

 Pengukuran tekanan pengabutan Injecktor , sebelum dilakukan


pembongkaran lakukanlah pengetesan tekanan pengabutannya ( sebagai data
awal ) sebelum dilakukan perbaikan dengan alat spesial tool ( injecktion tester )
lihat tekanan pengabutannya melalui pressure gaugenya dan juga rembesan
atau bocoran dari nozzlenya , bongkar dan bersihkan nozzlenya apa bila pada
saat pengetesan awal tekanannya drop dan ada kebocoran ganti nozzlenya
dengan yang baru kemudian pasang dan test ulang tekanan pengabutannya
melalui adjusting pressure spring sampai batas tekanan yang diizinkan lihat
dibuku manual batasan yang diizinkan ( lihat lampiran )

 Pengukuran ovality connecting rod , pasang cover bearing conrod pada


conrodnya dan ikat mur baudnya dengan kekencangan yang diizinkan ( sesuai
manual book ) dan lakukan pengukuran ovalitynya ( lihat lampiran ) untuk conrod
yang memakai bearing yang bisa dilamak ( scrap ) lakukan penyecrapan pada
permukaan yang bersinggungan dan kemudian dihamplas serta pengukuran
clearancenya apa bila sudah terpasang pada shaft nya ( lihat lampiran )

 Pemeriksaan rooler ( rocker arm / rooler push rod, pompa bahan bakar ) ,
periksalan ovality dari rooler-rooler tersebut serta bhusing dan asnya , ganti apa
bila kedapatan rusak atau oval roolernya .

 Pemeriksaan Pompa roda gigi bahan bakar dan pelumas , periksalah roda
gigi penggeraknya dan roda gigi penghubungnya , kencangkan baud- baud
pengikatnya.
 Pemeriksaan piston pin dan bhusingnya , periksa clearancenya ganti bila
perlu ( apa bila pin dan bhusing clearancenya sudah besar lihat dibuku manual
standart yang diizinkan .

C.5 PEMASANGAN PART

Setelah part – part tersebut selesai di cuci dan dibersihkan serta dilakukan
pengukuran maka selanjutnya maka dilakukan pekerjaan pemasangan tentunya
pemasangan part dilakukan apa bila pekerjaan penggantian main bearing dan trush
bearing selesai Perlu diperhatikan pada saat pemasangan main bearing terutama
bearing jenis daun posisi kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya.

 Pemasangan Connecting rod dan piston ,

posisikan conrod as pada posisi top , Pasang alat penyangga ( special tool
) untuk menyangga cover conrod bearing dan pasang lower bearingnya ,
turunkan perlahan lahan piston dan batang penggeraknya ( conrod ) dan
pasang upper bearingnya kemudian pasang mur – baud menguncinya dan
ikat sampai batas yang diizinkan ( lihat manual book ) , Perlu diperhatikan
pada saat pemasangan conrod bearing terutama bearing jenis daun posisi
kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya , untuk memasukan
piston dan ring- ringnya pada cylinder linner pergunakanlan alat special
tool untuk memasukan piston dan ringnya kedalam cylinder .

 Pemasangan katup ( valve inlate ) pada cylinder head , pasang batang


katup pada rumahnya dan ganjal permukaanya dengan papan atau
sejanisnya ( agar katup tidak turun ) kemudian pasang springnya dan pres
( tekan ) spring tersebut memakai alat special tool sampai batas rumah
pengunci batang katup kemudian pasang penguncinya dan lepaskan
perlahan – lahan alat pres tersebut sampai ( sehingga ) batang katup dan
penguncinya terpasang dengan benar

Ada juga katup inlate yang tidak menyatu dengan cylinder headnya dan
mempunyai rumah katup yang terpisah ( tersendiri ) seperti katup buang
yang ada pada mesin MAN G10V52/74A
 Pemasangan katup exhaust , katup yang telah selesai di lapping dan
dirakit kemudian pasang pada cylinder head dan perhatikan posisinya
karena pada umumnya katup buang terdapat mantel ( jacket ) untuk air
pendingin , kemudian ikat murnya sesuai dengan standart kekencangan
yang di izinkan ( lihat manual book ) perlu diperhatikan sebelum
memasukan katup tersebut kedalam cylinder head berilah dahulu
molicote pada permukaan yang bersinggungan dengan dengan cylinder
head ( agar mudah pembongkaran ( pencabutan ) kelak apa bila diadakan
pemeliharaan valve exhaust

 Pemasangan cylinder head , pasang cylinder head pada cylinder yang


ditentukan , perlu diperhatikan sebelum mendudukan cylinder head diatas
cylinder linner pasang dahulu join ring pada tempatnya ( rumahnya ) dan
jangan sampai miring atau meleset yang akan menyebabkan kebocoran
nantinya , turunkan perlahan – lahan cylinder head tersebut sampai pas
tepat pada dudukannya dan pasang mur pengikatnya dan keraskan
sampai dengan batas yang diizinkan ( lihat manual book )

 Pemasangan Katup pengaman tekanan lebih, pasang pada cylinder


head dan ganti gasket maupun O ring nya pasang mur pengikatnya dan
keraskan

 Pemasangan katup udara start , pasang katup udara start pada cylinder
head dan ganti gasket maupun O ringnya pasang mur pengikatnya dan
keraskan .

 Pemasangan alat pengabut ( injector ) , pasang alat pengabut pada


cylinder head dan ganti gasket maupun O ringnya pasang mur
pengikatnya dan keraskan .

 Pemasangan rocker arm , perlu diperhatikan pertama kedurkanlah


dahulu mur-baud sepatu pengatur clearance valvenya dan posisikan
piston pada posisi top ( lihat firing ordernya ) dan lihat cam rocker arm
posisi bebas kemudian pasang rocker arm dan baud pengikatnya dan
kencangkan sampai batas standart yang diizinkan ( lihat manual book )
dan aturlan clearance antara katup dan sepatu penekanya dengan alat
pengukur puller ( lihat clearance yang diizinkan antara katup masuk dan
buang pada manual book ) dan selanjutnya ikat kembali mur pengatur
clearance tersebut agar tidak berubah , pada saat pemasangan dan
pengaturan clearance valve usahakan selalu mengikuti firing order dari
mesin tersebut .

 Pemasangan piping , Bahan bakar , Pelumas , Udara start , Pendingin


(Jacket water) , ganti baru gasket maupun O ringnya .

 Pemasangan Piping Exhaust , ganti baru masing-masing gasketnya


dan ikat baud pengikatnya

 Pemasangan filter udara masuk , filter bahan bakar , filter pelumas

 Pemasangan main pipe system pendingin ( Cooler HT / Pelumas dan


jacket water, cooling tower )

C.6 PEMERIKSAAN AKHIR

 Periksalah kembali semua mur baud pengikatan kencangkan apa bila ada yang
terlewati

 Isi air pendingin mesin ( jacket water ) sampai penuh , jalankan pompa
sirkulasinya dan periksa secara seksama dari kemungkinan bocor pada tiap –
tiap sambungan atau join / gasket dan juga pada cylinder linner
 Isi tangki harian bahan bakar sampai penuh , buka katupnya dan jalankan pompa
sirkulasi ( fuel feed pump ) dan periksa dari kemungkinan kebocoran pada
sambungan dan join –joinnya

 Bersihkan kembali bak penampung pelumas (carter) dari sisa – sisa yang
mungkin kotoran yang masih terdapat didalam dan kemudian isilah minyak
pelumas mesin sesuai dengan kapasitasnya (lihat pada stik pengukur) ,
kemudian jalankan pompa primingnya ( pompa pelumas bantu ) dan periksa dari
kemungkinan kebocoran pada sambungan , join –joinnya serta lakukan rotasi
(turning ) poros engkol melalui alat pemutar roda (Turning gear) dan periksa
aliran pelumasnya pada tiap – tiap cylinder dan piston .

 Ukur kembali kelurusan poros engkol (deflextie) sebelum mesin di operasikan

 Pasang tutup ruang carter (desksel) dan kencangkan mur – baud pengikatnya

 Lakukan pembuangan udara yang terdapat pada pipa bahan bakar dengan cara
sebagai berikut :

 Buka pipa penghubung antara pompa injeksi bahan bakar dan injector ( alat
pengabut )

 Lakukan simulasi pemompaan bahan bakar melalui pompa injekisi bahan bakar
dengan alat special tool beberapa kali sampai terlihat bahan bakar keluar dari
pipa penghubungnya dan tahan batang penggeraknya ( agar udara tidak terhisap
kembali ) kemudian keraskan kembali baud pengikatnya , pada saat melakukan
simulasi pembuangan udara pada pipa BBM posisikan pompa injeksi diposisi
bebas ( camnya tidak menekan )
C.7 PROSEDUR ( SOP ) PENGUJIAN MESIN DIESEL

Prosedur pengujian mesin diesel yang telah selesai dilakukan Over Houl ( OH )
Sebagai contoh pada mesin Diesel MAN type G10 52/74 A ataupun mesin diesel
RUSTON 16 RKC yang ada di PLTD senayan dapat dilakukan sebagai berikut :

C.8 PERSIAPAN RUNNING TEST

- Buka katup indikatir pada tiap – tiap cylinder

- Jalankan pompa sirkulasi air pendingin jacket

- Jalankan motor cooling pan radiator dan buka katup – katupnya ( apa bila
memakai system pendingin cooling tower jalankan motor cooling pannya dan
pompa air sirkulasinya )

- Jalankan pompa bahan bakar

- Jalankan kompresor untuk mengisi tangki udara start

- Jalankan pompa pelumas bantu ( priming pump )

- Turning mesin melalui alat pemutar roda ( turning gear device ) dan biarkan
beberapa saat dan kemudian matikan serta keluarkan roda gigi pemutarnya dan
di lock

- Matikan pompa bahan bakar

- Buka katup utama udara start

- Lakukan running mesin tanpa bahan bakar ( untuk mengeluarkan sisa – sisa
kotoran yang terdapat pada ruang bakar ) bisa melalui manual atau dengan cara
menekan tombol start sehinnga mesin berputar , lakukan paling banyak 2 ( dua )
kali

- Tutup katup indikatir yang terdapat pada cylinder head pada tiap – tiap cylinder

- Jalankan pompa sirkulasi bahan bakar ( mesin siap di start )


- Start mesin sampai putaran idle ( melewati putaran kritis ) dan matikan pompa
pelumas bantu dan tutup kran utama udara start biarkan mesin running pada
putaran idle selama +/- 10 menit kemudian matikan .

- Buka Tutup deksel dan lakukan pemeriksaan pada main bearing maupun crank
pin bearing apakan ada kelainan dengan cara diraba dan dibandingkan
temperatur yang satu dengan yang lainnya dan kemudian tutup kembali
dekselnya untuk persiapan start .

- Jalankan motor pompa pelumas bantu, buka katup utama udara start dan tekan
tombol engine start , biarkan mesin beberap saat pada putaran idle dan matikan
pompa pelumas bantu serta tutuplah katup utama udara start , naikan putaran
sampai sengan putaran nominal full speed no load ( FSNL )

- Amati secara seksama parameter – parameter yang ada pada local engine
control panel juga kelainan – kelainan suaranya ( catat penunjukan parameter –
parameternya ) dan biarkan mesin beroperasi selama +/- 1 s/d 2 jam

- Lakukan pengujian pengaman mesin antara lain :

1. Low Pressure Lub. Oil ( engine trip )

2. Low Pressure jacket water ( engine trip )

3. High Temperatur Jacket water ( engine trip )

4. High temperatur Lub. Oil ( engine trip )

5. Engine Over speed ( engine trip )

6. Emergency engine trip

- Matikan mesin

- Biarkan pompa air pendingin running beberapa saat untuk pendinginan bertahap
dan juga hidupkan pompa pelumas bantu beberapa saat dan matikan pompa
sirkulasi bahan bakar

- Setelah dirasa pendinginan bertahap cukup maka matikan semua pompa -


pompa tersebut dan untuk selanjutnya dilakukan pengetesan mesin dengan
beban .
C.9 PENGETESAN MESIN DENGAN BEBAN ( COMISIONING TEST )

Setelah mesin dilakukan running test dan pengujian system pengamannya maka
mesin dilakukan pengujian ( running ) berbeban atau parallel dengan jaringan .

Persiapan – persiapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

 Buka katup katup system bahan bakar , pendingin dan pelumasan

 Jalankan semua pompa – pompa ( sytem pendingin , system bahan bakar ,


system pelumasan dan juga periksa tekanan udara start pada botol angin , isi
bila tekanannya kurang )

 Apa bila semua system sudah normal maka mesin bisa di running , buka
katup utama udara start dan tekan tombol start biarkan mesin running sampai
dengan putaran full speed no load ( FSNL )

 Ambil diagram indikatir pada tiap – tiap cylinder pada saat FSNL

 Kemudian lakukan parallel generator ( genset ) dengan jaringan dan tahan


pada beban 25 % load dan ambil diagram indikatirnya pada tiap – tiap
cylinder .

 Naikan beban sampai 50 % load dan tahan beberapa saat .

 Kemudian naikan kembali beban sampai 75 % load dan ambil diagram


indikatirnya biarkan mesin beroperasi beberapa saat dengan beban 75 %

 Naikan beban sampai dengan 100 % dan biarkan beberapa saat

 Kemudian naikan kembali beban mesin sampai 110 % load sesaat dan
kemudian turunkan kembali sampai batas beban 80 %

 Catat semua pata meter – parameter yang ada pada engine local control
panel dan juga pada Generator control panel sesuai dengan logshet yang
tersedia .

 Lakukan running mesin 1 x 24 jam dan maximal 2 x 24 jam dengan beban 75


s/d 80 % load untuk commissioning test .

 Buatlah berita acara pengujian mesin dan commissioning test bahwa


pekerjaan pemeliharaan ( major overhaul ) mesin telah selesai dan kemudian
laporkan bahwa mesin siap dioperasikan
 Setelah mesin dimatikan ukur kembali pengukuran kelurusan crank shaft
(Deflextie) setelah mesin diuji coba running dengan beban .

Gambar No: ...... Persiapan pembongkaran


Gambar No:....... Pembongkaran Piping Exhaust

Gambar No:.......Piping Exhaust sudah di lepas


Gambar No:....... Persiapan Pembongkaran Silinder Head

Gambar No: ...... Pembongkaran Silinder Head


Gambar No:...... pembongkaran Silinder Head

Gambar No:... Resetting Tekanan Pengabutan Injektor


Gambar No:... Pencucian / Pembersihan body mesin

Gambar No:.... Skrap main Bearing ( pas metal )

Gambar No:..... Piston yang Sudah Dibersihkan


Gambar No:... Pencopotan cover main bearing

Gambar No:... Kerusakan main bearing akibat dari sistem pelumas tidak berfungsi normal
D. Laporan Pemeliharaan

Pada saat melakukan pengukuran peralatan / spare part yang akan dipasang
dilakukan porosedur pengambilan data pengukuran yang dicatat dalam bentuk
format pengambilan data sesuai dengan standart perusahaan .

Bagai mana bentuk format pemeliharaan tersebut ?

“ Contoh Format laporan pengambilan/ pengukuran data spre part “


Tabel No.... Data Pengambilan Gap Ring Piston
Tabel No.... Data Pengukuran Diameter / Ovality Silinder Linner
Tabel No.... Data Pengukuran Crank pin
Tabel No.... Data Pengukuran Ovallity Conecting Rod
Tabel No.... Data Pengambilan Clearance Crown Piston
Tabel No.... Data Pengukuran kelurusan as /Deplexi
Tabel No.... Data Pengambilan Tekanan Pengabutan Injektor
Tabel No.... Data Pengambilan Piston Piston Groove
LATIHAN

D. SOAL LATIHAN
JAWABAN LATIHAN

D.1 Jawaban Soal Latihan


RANGKUMAN

E. RANGKUMAN

Yang dimaksud riwayat pemeliharaan adalah data – data / informasi dari unit genset
yang dipergunakan dalam rangka pemeliharaan berisi antara lain :

a) Pernah dilakukan pemeliharaan apa saja dan kapan

b) Pernah dilakukan modifikasi

c) Data – data pengukuran pada saat pemeliharaan

d) Kondisi kinerja ( unjuk kerja ) dari Mesin Diesel setelah pemeliharaan

e) Spare Part apa saja yang sudah di ganti dan dimodifikasi

Sehingga dengan kita membaca dari riwayat pemeliharaan , maka kita akan lebih
mudah melakukan pekerjaan pemeliharaan.

WI merupakan break down/turunan dari SOP dimana WI akan lebih banyak


jumlahnya dibandingkan SOP hal mana dipergunakan langsung dibawa oleh teknisi
pemeliharaan dan langsung diberikan tanda  pada colom yang sudah tersedia dan
apabila hasil dari cheklist tidak sesuai maka segera diambil langkah
perbaikannya ,halmana bertujuan melaksanakan pemerikasaan fisik langsung ke
lokal agar semua target pemeriksaan tidak terlewatkan dan menghindari lupa.

Dengan mengacu pemeliharaan yang direkomendasikan oleh fabrikan kita coba


membahas pemeliharaan dengan mengacu pada pemeliharaan 5000 jam kerja .

Sebelum kita melakukan pekerjaan pemeliharaan major over haul tentunya kita
harus membuat perencanaan dari jauh-jauh hari kapan pekerjaan MO dapat
dilaksanakan dan yang terpenting adalah kesiapan material pendukung seperti :
 Spare part ( apa saja kira kira part yang harus diganti sehingga pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan rencana )

 Kebutuhan Consumable part ( paking , gasket , O ring dan lainnya )

 Rencana kerja ( schedule )

Didalam persiapan tentunya diambil dulu data-data awal sebelum pemeliharaan


( sebagai pembanding ) seperti :

 Tekanan indikatir ( diagram indikatir ) pada beban 75 %

 Clearance main bearing dan conrod bearing

 Kelurusan As ( deflektie )

 Para meter indikator pada engine local control panel ( Temperatur , tekanan )

Disamping data-data awal juga dipersiapkan

 Tools dan special tools

 Ruang kerja

 SDM

Buatlah tagging mesin jangan dioperasikan , laporkan kepada pihak operator ada
pekerjaan overhaul dan system kelistrikan juga di buat taggingnya

PELAKSANAAN , sebelum dilakukan pembongkaran tentunya harus dikosongkan


dahulu air pendingin jacket yang ada di mesin , katup utama bahan bakar di tutup ,
pelumas yang ada di carter ( tangki penampung ) dikuras , katup utama udara start
ditutup .

PEMBONGKARAN PART

Didalam melakukan pembongkaran ada banyak yang perlu di perhatikan, apa


dahulu yang perlu dibongkar ?

PENCUCIAN / PEMBERSIHAN PART

Setelah part-part dibongkar maka dilakukan pencucian pergunakanlah HSD (solar ) untuk
memcuci part part tesebut

PENGUKURAN , PENGECEKAN DAN PENGGANTIAN PART


Setelah dilakukan pencucian masing – masing part maka selanjutnya dilakukan
pengukuran dan pengecekan part .

PEMASANGAN PART

Setelah part – part tersebut selesai di cuci dan dibersihkan serta dilakukan
pengukuran maka selanjutnya maka dilakukan pekerjaan pemasangan tentunya
pemasangan part dilakukan apa bila pekerjaan penggantian main bearing dan trush
bearing selesai Perlu diperhatikan pada saat pemasangan main bearing terutama
bearing jenis daun posisi kunci pemegang bearing harus pas pada tempatnya.

PEMERIKSAAN AKHIR

 Periksalah kembali semua mur baud pengikatan kencangkan apa bila ada yang
terlewati

 Isi air pendingin mesin ( jacket water ) sampai penuh , jalankan pompa
sirkulasinya dan periksa secara seksama dari kemungkinan bocor pada tiap –
tiap sambungan atau join / gasket dan juga pada cylinder linner

 Isi tangki harian bahan bakar sampai penuh , buka katupnya dan jalankan pompa
sirkulasi ( fuel feed pump ) dan periksa dari kemungkinan kebocoran pada
sambungan dan join –joinnya

 Bersihkan kembali bak penampung pelumas (carter) dari sisa – sisa yang
mungkin kotoran yang masih terdapat didalam dan kemudian isilah minyak
pelumas mesin sesuai dengan kapasitasnya (lihat pada stik pengukur) ,
kemudian jalankan pompa primingnya ( pompa pelumas bantu ) dan periksa dari
kemungkinan kebocoran pada sambungan , join –joinnya serta lakukan rotasi
(turning ) poros engkol melalui alat pemutar roda (Turning gear) dan periksa
aliran pelumasnya pada tiap – tiap cylinder dan piston .

 Ukur kembali kelurusan poros engkol (deflextie) sebelum mesin di operasikan


 Pasang tutup ruang carter (desksel) dan kencangkan mur – baud pengikatnya

 Lakukan pembuangan udara yang terdapat pada pipa bahan bakar dengan cara
sebagai berikut :

 Buka pipa penghubung antara pompa injeksi bahan bakar dan injector ( alat
pengabut )

 Lakukan simulasi pemompaan bahan bakar melalui pompa injekisi bahan bakar
dengan alat special tool beberapa kali sampai terlihat bahan bakar keluar dari
pipa penghubungnya dan tahan batang penggeraknya ( agar udara tidak terhisap
kembali ) kemudian keraskan kembali baud pengikatnya , pada saat melakukan
simulasi pembuangan udara pada pipa BBM posisikan pompa injeksi diposisi
bebas ( camnya tidak menekan )

PROSEDUR ( SOP ) PENGUJIAN MESIN DIESEL

Prosedur pengujian mesin diesel yang telah selesai dilakukan Over Houl ( OH )
Sebagai contoh pada mesin Diesel MAN type G10 52/74 A ataupun mesin diesel
RUSTON 16 RKC yang ada di PLTD senayan dapat dilakukan sebagai berikut :

PERSIAPAN RUNNING TEST

Start mesin sampai putaran idle ( melewati putaran kritis ) dan matikan pompa
pelumas bantu dan tutup kran utama udara start biarkan mesin running pada
putaran idle selama +/- 10 menit kemudian matikan .

Lakukan pengujian pengaman mesin antara lain :

1.Low Pressure Lub. Oil ( engine trip )

2.Low Pressure jacket water ( engine trip )

3.High Temperatur Jacket water ( engine trip )

4.High temperatur Lub. Oil ( engine trip )

5.Engine Over speed ( engine trip )


6.Emergency engine trip

PENGETESAN MESIN DENGAN BEBAN ( COMISIONING TEST )

Setelah mesin dilakukan running test dan pengujian system pengamannya maka
mesin dilakukan pengujian ( running ) berbeban atau parallel dengan jaringan .

Lakukan running mesin 1 x 24 jam dan maximal 2 x 24 jam dengan beban 75 s/d 80
% load untuk commissioning test

Buatlah berita acara pengujian mesin dan commissioning test bahwa pekerjaan
pemeliharaan ( major overhaul ) mesin telah selesai dan kemudian laporkan bahwa
mesin siap dioperasikan
SOAL EVALUASI

F. SOAL EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai