Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

ISLAM I :
PEMBANGUNAN DAN KEJAYAAN ISLAM

Muhammad Sigit Kusuma ( 201724021 )


Reyhan Dwi Saputra ( 201724029 )
TIMELINE MATERI

A B C

Pembangunan dan kejayaan Islam pada Masa Kejayaan Islam Faktor yang mempengaruhi
masa kepemimpinan Rasulullah Kejayaan Peradaban Islam
ntent Here
Pembangunan dan kejayaan Islam pada masa kepemimpinan
Rasulullah

Semenjak kecil, Nabi Muhammad gemar untuk menyendiri, ia tidak pernah mengikuti
orang quraisy yang lain untuk menyembah berhala, meminum arak, dan berjudi. Ia lebih
suka menyendiri di gua hira’ diluar mekkah. Namun ketika nabi Muhammad telah dewasa,
ketika ia sedang menyendiri di Gua Hira’, tiba-tiba malaikat jibril datang dan menyuruh
nabi Muhammad untuk membaca, “Bacalah”. Lalu nabi Muhammad menjawab “aku tidak
bisa membaca”. Sampai tiga kali jibril menyuruh nabi Muhammad kemudian setelah itu
Jibril menyampaikan wahyu-Nya, yaitu surah Al-Alaq.
Beberapa hari setelah wahyu pertama disampaikan kepada nabi Muhammad, turunlah
wahyu kedua yaitu awal surah Al-Muzzammil, yang menyerukan nabi Muhammad untuk
menyerukan manusia kepada ajaran Islam. Setelah turun wahyu kedua ini, Nabi
Muhammad memulai dakwahnya dengan cara sembunyi-sembunyi, yaitu dakwah yang
diserukan hanya kepada kerabatnya saja seperti istrinya, yaitu siti khadijah, dan anak
pamannya yaitu ali bin abi thalib. Kemudian diikuti oleh beberapa pemimpin suku Quraisy
diantaranya, abu bakar, Utsman bin affan, Abdurrahman bin ‘auf, dan lainnya.
Semakin lama, komunitas muslim pada saat itu semakin besar dan
mulai lah terdengar oleh telinga-telinga orang-orang Quraisy. Jika saja Nabi
Muhammad hanya bertindak untuk memperbaiki budi pekerti dan pergaulan
hidup masyarakat, tentu kaum Quraisy tidak akan risih. Mereka tersinggung
karena Nabi Muhammad menyinggung soal berhala dan kaum Quraisy
merasa takut atas keselamatan harta bendanya karena kemewahan mereka
erat hubungannya dengan pemujaan berhala. Kemudian para petinggi
Quraisy pun menekan nabi Muhammad dan para pengikutnya untuk tidak
mengajak kaum Quraisy pada ajaran Islam.
Puncak dari permasalahan ini adalah perang badar, dimana kaum
muslim yang berjumlah sekitar 300 orang harus melawan kaum Quraisy
yang berjumlah lebih dari 3000 orang beserta persenjataan kuat. Yang
berakhir dengan kemenangan kaum muslim sehingga kaum muslim
berkuasa atas mekkah dan Ka’bah. Setelah kemenangan itu, kemudian nabi
Muhammad Merombak ka’bah yang tadinya dipenuhi oleh berhala-berhala,
dibersihkan dari benda-benda yang berbau syirik dan dijadikan ka’bah
sebagai kiblat umat muslim untuk shalat.
Setelah itu nabi Muhammad memulai dakwahnya diluar mekkah dan
madinah dan disertai peperangan hebat yang terjadi seperti perang khandaq,
perang uhud, dan perang-perang lainnya yang mayoritas peperangan
tersebut dimenangkan oleh kaum Muslim sehingga komunitas muslim
semakin luas dan besar baik itu kekuasaannya maupun penganut-
penganutnya.
 
Masa Kejayaan Islame

1) Pada masa Bani Umayyah

Masa kejayaan islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250 M. periode ini disebut
sebagai periode klasik. Pada kurun waktu iru, terdapat dua kerajaan besar yaitu kerajaan
Umayyah (Daulah Umayyah), dan kerajaan Abbasiyyah (Daulah Abbasiyyah). Pada masa
Bani Umayyah, perkembangan islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan islam
dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah islam. Kemajuan islam pada
masa ini meliputi bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan, sosial, dan
kemiliteran.
Bani umayyah mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan khalifah Al-Walid I
yang memimpin pada tahun 705-715 M. Pada masanya, pembangunan tidak hanya
difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid
dan panti asuhan. Ilmu agama dan pengetahuan pun berkembang pesat dan umat islam
hidup dengan aman, makmur, serta tentram.
Perkembangan ilmu pengerahuan pada masa bani umayyah tidak terlepas dari
seorang tokoh ilmuwan yang bernama Al-farabi. Al-farabi berhasil menulis banyak karya
tulisnya yang hingga saat ini masih digunakan oleh ilmuwan modern. Selain mempelajari
ilmu agama, ilmuwan bani umayyah pun mempelajari berbagai ilmu seperti ilmu bahasa,
kesenian, filsafat, geografi, sejarah, kimia, fisika, kedokteran bahkan astronomi.
Dalam hal ilmu agama, pada masa ini ilmu agama yang berkembang adalah ilmu hadits
yang ditandai dengan kodefikasi dan pembukuan hadits. Kemudia dalam hal ilmu bahasa,
pemerintah bani umayyah menjadikan bahasa arab sebagai bahasa resmi dalam
pemerintahan. Hal ini kemudian mendorong lahirnya ahli bahasa, yaitu sibawaihi, yang
menghasilkan karya yang disebut Al-kitab yang menjadi pedoman ilmu tata bahasa arab
hingga saat ini. Kemudian dalam hal ilmu filsafat, filsafat islam pertama kali muncul pada
masa ini dimulai dari penerjemahan filsafat yunani ke bahasa arab. Salah satu ilmuwan
filsafat terkenal disana pun salahsatunya adalah Al-farabi. Lalu pada bidang ilmu kedokteran,
pada masa ini terdapat dokter yang sangat terkenal bernama Az-Zahrawi. Az-zahrawi adalah
dokter terkemuka yang memberikan kontribusi besar dalam hal perkembangan ilmu
kedokteran, khususnya ilmu bedah. Ia dikenal sebagai peletak dasar teknik ilmu bedah
modern.
Pada akhirnya kekuasaan bani umayyah di damaskus runtuk ketika khalifah Marwan II
dikalahkan oleh pasukan Abbasiyyah di pertempuran Zab Hulu. Peristiwa itu menjadi tanda
berakhirnya pemerintahan bani Umayyah
2) Pada masa bani Abbasiyyah
Periode kejayaan Bani Abbasiyyah dimulai sejak masa khalifah Al-Mahdi hingga
Al-Wathiq dan mencapai puncaknya secara khusus pada masa pemerintahan Harun Al-
Rasyid. Pada masa Harun, Baghdad menjadi pusat peradaban dunia dengan tingkat
kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa. Baghdad menjadi satu-satunya
saigan bagi Byzantium (sekarang bernama Istanbul).
Sama seperti kemajuan negeri-negeri terdahulu, ekonomi menjadi salah satu faktor
terpenting bagi kejayaan suatu kerajaan. Ekonomi imperium Abbasiyyah digerakkan
oleh perdagangan dengan Baghdad menjadi pusatnya. Sektor industri yang berasal dari
daerah-daerah kekuasaan Abbasiyah, menjadi aspek penting bagi geliat perdagangan
Abbasiyah. Tercatat kain linen di Mesir, sutra dari Syria, dan Irak, kertas dari
Samarkand, serta berbagai produk pertanian seperti gandum dari Mesir, dan kurma dari
Irak. Bersamaan dengan kemajuan daulah Abbasiyah, dinasti T’ang di China juga
mengalami periode kejayaan, sehingga hubungan perdagangan antara kedua imperium
menambah semarak kegiatan perdagangan dunia. Selain melalui jalur laut, perdagangan
juga dilakukan memalui darat melewati Jalan Sutra. Dari sana, barang-barang dagangan
dari Abbasiyah dikirim ke wilayah China dan India. Barang-barang dari Eropa pun
harus melalui bandar perdagangan Abbasiyah, jika ingin mengirimkan barang ke China
dan India. Gerakan intelektual ini ditandai oleh gerakan penerjemahan karya-karya
berbahasa Persia, Sansakerta, Suriah, dan Yunani ke bahasa Arab. Sebenarnya, gerakan
penerjemahan telah dimulai sejak masa dinasti Umayyah.
Gerakan penerjemahan semakin berkembang pada masa dinasti Abbasiyah,
jika pada masa Umayyah metode penerjemahan dilakukan per-kata maka pada
masa Abbasiyah penerjemahan dilakukan per-kalimat. Dari metode ini, terjemahan
menjadi lebih mudah untuk dipahami. Pada masa awal kebangkitan penerjemahan,
bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Syria, baru kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab. hal ini dikarenakan para penerjemah biasanya berasal dari
pendeta Kristen Syria yang hanya memahami bahasa Yunani, dan bahasa Syria.
Dengan semakin gencarnya gerakan penerjemahan, semakin memperkaya
literatur-literatur ilmu pengetahuan, filsafat, dan sastra dalam bahasa Arab. Orang-
orang Arab Islam yang sebelumnya tidak terlalu mempunyai  keingintahuan yang
tinggi, menjelma menjadi penerima dan pewaris peradaban bangsa-bangsa yang
lebih tua. Hanya dalam waktu beberapa tahun sarjana-sarjana Arab telah mampu
menyerap ilmu dan budaya yang dikembangkan selama berabad-abad oleh orang
Yunani.
Faktor yang mempengaruhi Kejayaan
Peradaban Islam

Konsistensi dan istiqomah umat Islam terhadap


ajaran Islam

Ajaran islam yang mendorong umatnya untuk


maju,

Faktor Internal Islam sebagai rahmat seluruh alam

Islam sebagai agama dakwah dan keseimbangan


dalam menggapai kehidupan duniawi dan
ukhrawi
Melaksanakan ajaran Al-Quran dengan
maksimal, dimana banyak ayat dalam Quran
yang menyuruh agar menggunakan akal untuk
berpikir
Faktor yang mempengaruhi Kejayaan
Peradaban Islam

Melaksanakan hadits, dimana banyak hadits


yang menyuruh terus menerus mencari ilmu
walau sejauh apapun jaraknya untuk mencari
ilmu

Faktor Internal Mengembangkan ilmu agama dengan ijtihad,


ilmu pengetahuan umum dengan mempelajari
ilmu filsafat yunani.

Ulama yang berdiri sendiri serta menolak


untuk menjadi pegawai pemerintahan
Faktor yang mempengaruhi Kejayaan
Peradaban Islam

Terjadinya asimilasi antara bangsa arab dengan


bangsa lainnya yang lebih dulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Seperti
pengaruh bangsa yunani terhadap ilmu filsafat
pada bangsa arab.

Gerakan terjemah yang dilakukan untuk


Faktor Eksternal mempelajari ilmu dari bangsa lain seperti ilmu
kedokteran, filsafat, bahasa, sejarah bahkan
astronomi.

Kondisi geografis yang menguntungkan


dalam bidang ekonomi.
KESIMPULAN
Ajaran agama islam tidak hanya bersifat dogmatik, tetapi juga menyuruh
para muslim untuk senantiasa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
setiap manusia hingga pada potensi puncaknya baik itu bersifat jasmani
maupun rohani. Umat muslim harus senantiasa mencari ilmu, baik sejauh
ataupun sesulit apapun karena mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap
muslim. Tidak hanya ilmu agama yang dicari, ilmu-ilmu lain pun perlu
dipelajari seperti contoh tokoh ilmuwan-ilmuwan muslim pada masa
kejayaannya. Mereka tidak hanya mahir dalam satu bidang ilmu saja, bahkan
ada yang menguasai lebih dari satu bidang keilmuan seperti Al-Farabi, selain
mahir dalam ilmu agama, ia pun merupakan seorang ilmuwan matematika,
seorang filsuf dan juga seorang pemusik. Faktor yang mendorong ia menjadi
seperti itu karena ia merupakan orang yang taat pada ajaran islam dan faktor-
faktor lainnya yang telah dijelaskan pada bagian pembahasan.
Faktor kejayaan islam adalah karena muslim itu sendiri. Jayanya
peradaban islam karena banyaknya muslim yang memaksimalkan potensinya
dan mengikuti segala ajarannya. Karena itu, sebagai seorang muslim,
sekiranya kita mengoptimalkan potensi yang telah diberikan oleh Allah SWT
dengan sebaik-baiknya dan bertaqwa kepada-Nya.
‫سيكرون كاتسيرون‬

Anda mungkin juga menyukai