Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR KERJA PRAKTIK

PT. PETROKIMIA GRESIK


UNIT PRODUKSI III-A (ASAM SULFAT)
DISUSUN : FRANS ARAPENTA (14-2016-059)
PT. PETROKIMIA GRESIK

PT Petrokimia Gresik dan


anak perusahaan PT Pupuk
Indonesia (Persero) yang
lain merupakan pemasok
pupuk terbesar di Indonesia
SEJARAH PT.PETROKIMIA GRESIK
LOKASI PABRIK

1
Departemen
Departemen Departemen
Pabrik
Pabrik I Pabrik IIA/IIB
IIIA/IIIB
1. Pabrik Asam
1. Pabrik Urea : 4. CO2 Cair : 10.000 1. Pabrik Fosfat 3. Pabrik NPK Fosfat
460.000 ton/tahun 3. Pabrik Za II : 250.000
I : 500.000 ton/tahun Granulasi I : 171.450 ton/tahun
ton/tahun 5. CO2 Padat (Dry Ice) :
4.000 ton/tahun II : 500.000 ton/tahun I/II/III/IV ton/tahun
4. Aluminium Flourida :
2. Pabrik 6.O2 (cair) : 3.300 : 350.000 II : 200.000 12.600 ton/tahun
Amoniak : ton/tahun 2. Pabrik Phonska ton/tahun ton/tahun 5. Purifikasi gypsum dan
445.000 N2 (cair) : 250.000 I : 450.000 ton/tahun 2. Pabrik Asam cement retarder :
ton/tahun ton/tahun 4. Pabrik ZK : sulfat
440.000 ton/tahun
II : 600.000 ton/tahun
6. Pabrik Utilitas
3. Pabrik ZA I/III :
O2 (gas) : 600.000 III : 600.000 ton/tahun 10.000 I : 510.000 Batubara : 32 MW dan
ton/tahun
400.000 IV : 300.000 ton/tahun ton/tahun ton/tahun 2 unit dengan masing-
N2 (Gas) : 500.000 masing 150 ton/jam
ton/tahun ton/tahun II : 600.000
ton/tahun
BAHAN BAKU

ASAM PHOSPAT ASAM SULFAT ZA II


• Batuan Fosfat • Sulfur padat yang • Amonniak (NH3)
(Phosphate Rock) Dari digunakan • Karbondioksisa (CO2)
Yordania dan Maroko didatangkan dari • Phosphogypsum
• Asam Sulfat Kanada dan Timur • Asam Sulfat
Tengah
Produk PT Petrokimia Gresik

Pupuk

Produk Inovasi
Jaringan Pemasaran PT. Petrokimia Gresik
Alur Penyaluran Pupuk Bersubsidi
LINI I LINI II LINI III LINI IV
(PABRIK) (PROVINSI) (KABUPATEN) (KECAMATAN/DESA)
Gd Lini III
(Produsen)

Pabrik UPP / DC / Gd Lini II


Petani /
(Produsen) (Produsen)
Kelompok Tani

RDKK
HET
Gd Lini III Kios
(Distributor) (Pengecer)

MEKANISME PENGADAAN DAN PENYALURAN Penyaluran sesuai RDKK,


(Tanggung Jawab Produsen s.d. Lini IV berdasarkan Permendag) Alokasi dan HET (Permentan)
Amoniak

CO2 cair
ZA I &
CO2 padat
DEPARTEMEN
PRODUKSI
IA

Urea Unit ASP


AMONIAK
ZA II (ZWEVELZULRE AMMONIA II)
UREA
UTILITAS
Unit Sumber Kegunaan
Penyediaan Air. - Sungai Brantas (750 m3/jam) - Cooling Water
- Sungai Bengawan Solo (2000 - Demineralized Water
- m/jam)

Penyediaan Steam Service Unit Menyuplai kebutuhan uap dan listrik

Penyediaan tenaga listrik. -Unit Power Generation -Proses produksi


-PLN -Office

Penyediaan bahan bakar Natural Gas Bahan Bakar Burner

Penyediaan udara tekan dan Kompressor Proses


instrument
PENGOLAHAN LIMBAH

Dibuang melalui
Limbah Gas
cerobong (Stack)

Ditampung di diposal
Limbah Pabrik Asam
Limbah Padat area dikelola anak
Sulfat
perusahaan

Diolah di effluent
Limbah Cair
treatment
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TUGAS KHUSUS

Perhitungan Neraca Massa


Pada Saturator Unit ZA I
Departemen Produksi IA
LATAR BELAKANG
• Reaksi netralisasi terjadi
pada reactor (R-301 ABCD)
hingga membentuk kristal.
• Saturator merupakan alat
utama pada proses
kristalisasi dam reaksi
pembentukan Amonium Sulfat
yang terjadi dan merupakan
reaksi eksotermis
TUJUAN RUANG
LINGKUP
• Mengetahui neraca massa saturator • Dalam melakukan evaluasi terhadap neraca
(R-301) massa pada alat utama pabrik ZA I/III,
maka dilakukan dengan mengevaluasi
perhitungan neraca massa pada saturator di
unit ZA I
DATA LAPANGAN
Komposisi Masuk Tiap Alat
Massa H2SO4 murni masuk saturator Keluaran Centrifuge
• Laju Alir H2SO4 = 21,71 ton/jam
• Laju Alir keluar centrifuge = 28,99 ton/h
• Laju Alir NH3 masuk saturator = 7,318 ton/jam
• Kadar H2O keluar centrifuge = 0,85%
• Laju Alir H2O = 0,247 ton/jam
• Kadar H2SO4 keluar centrifuge = 0,043%
• Kadar (NH4)2SO4 keluar Centrifuge = 99,10%
So2(g)= ?

PERHITUNGAN NERACA MASSA


Neraca Massa Over All
NH3 = ?
N ZA = ?
P
H2O = ?
F S H2SO4 = ? 28,99 ton/jam (NH4)2SO4 = 99,1 % = 28,73 ton/jam
Saturator Centrifuge H2O = 0,85% = 0,247 ton/jam
H2SO4 = 0,04% = 0,012 ton/jam
H2SO4 = 21,71 ton/jam
NH3 = 7,31 ton jam R
(NH4)2SO4 =50%
H2O = 0,24 ton/jam 28,99 ton/jam
H2O = 50% Konversi = 96%

H2SO4 + 2NH3 → (NH4)2SO4

Mula-mula 0,221 0,430 0,193

Reaksi 0,206 0,414 0,206

Sisa 0,014 0,016 0,400


So2(g)= ?

HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA


Menghitung Komposisi Saturator
NH3 = ?
N ZA = ?
H2O = ?
F S H2SO4 = ? Menghitung NH3 teruapkan di aliran F
Saturator
H2SO4 = 5,4 ton/jam
NH3 = 1,91 ton jam Dari stokiometri didapat NH3 sisa yaitu 0,016 ton.mol/jam
H2O = ?
0,016 ton.mol/jam x 17ton/mol = 0,281 ton/jam

Menghitung H2O di aliran F Menghitung aliran S

• Laju Alir NH3 masuk tiap Saturator – Kadar NH3 masuk tiap saturator Dari stokiometri didapat :

1,938 ton/jam – 1,914 ton/jam = 0,023 ton jam • ZA = 0,054 tonmol/jam x 132 ton/mol = 7,165 ton/jam

• Laju alir H2SO4 masuk tiap saturator – kadar H2SO4 masuk tiap • H2SO4 = 0,0011 ton.mol/jam x 98 ton/mol = 0,108 ton/jam

saturator • H2O = 0,08 ton/jam

5,49 ton/jam – 5,42 ton/jam = 0,06 ton/jam


• Kadar H2O
0,023 ton/jam + 0,06 tom/jam = 0,084 ton/jam
So2(g)= ?

HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA


Menghitung Komposisi Keluaran Centrifuge
P ZA = 99,07 %
S H2O = 0,89%
Saturator
ZA = 7,165 ton/jam H2SO4 = 0,027%
H2O = 0,08 ton/jam
H2SO4 = 0,108 ton/jam R
ZA = 46,66%
H2O = 53,33%
H2SO4 = 0,01%

Menghitung aliran P Menghitung aliran R


Neraca Massa ZA dan H2O S–P=R
7,165 = (P x 0,990) + (0,466 x R) x 0,533 7,35 ton/jam – 7,21 ton/jam = 0,148 ton/jam
0,084 = (P x 0,008) + (0,533 x R) x 0,466 • H2O = 0,148 ton/jam x 53,33% = 0,079 ton/jam
• ZA = 0,148 ton/jam x 46,66% = 0,069 ton/jam
P = 7,21 ton/jam • H2SO4 = 0,148 ton/jam x 0,01% = 0,000018 ton/jam
• Massa ZA = 7,21 ton/jam x 99% = 7,14 ton/jam
• Massa H2O = 7,21 ton/jam x 0,89% = 0,064 ton/jam
• Massa H2SO4 = 7,21 ton/jam x 0,027% = 0,0019 ton/jam
HASIL DAN PEMBAHASAN

Aliran F Aliran S Aliran P Aliran R


Senyawa
(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)

H2SO4 5,428 0,108 0,001 0,000014


H2O 1,914 0,084 0,064 0,079

NH3 0,086 0,069 - -

ZA - 0,973 7,144 0,069


Total 7,428 7,428 7,210 0,148
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan
Dari tugas khusus ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
• Konversi dari data desain converter dan dari data lapangan tidak jauh berbeda dengan konversi teoritisnya, dimana konversi
total data desain sebesar 99,73%; konversi total teoritis pada bulan Juli 99%, dan pada bulan Agustus 99,24 %.
• Suhu inlet converter yang tinggi akan menyebabkan konversi rendah, hal ini disebabkan reaksi yang bersifat eksotermis.
Semakin tinggi suhu, akan semakin mendekati kesetimbangan yang rendah. Sehingga semakin sedikit SO2 yang terkonversi.
(Revisi Ditambah alasan yang bed 1)

• Saran
Beberapa saran yang dihasilkan dari tugas khusus ini, diantaranya
• Melakukan penggantian katalis secara berkala. (Revisi)
• Melakukan evaluasi HE secara berkala, untuk memaksimalkan pendinginan suhu SO2 inlet bed.
Feeding The Plant,
Feeding The Planet
Terima Kasih
Frans Arapenta
14 – 2016 -059
fransarapentabangun@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai