Oleh :
Resmi Rumenta Siregar, M.Si
2
Kebijakan Keamanan Pangan Nasional
4
Bagaimana pengawasan keamanan pangan
dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan
berkelanjutan?
copyright 17
@josephine.w.28.07.009
Food Safety
1. Biologis :
2. Phisik :
- Serpihan kaca, kayu, logam, potongan mesin,
stapless, benda-benda asing, rambut dan lain-
lain.
3. Kimiawi :.
- Racun alami : aflatoksin, micotoksin dsb.
- Racun buatan : mercury, DDT, oli, minyak,
bahan copyright @josephine.w.28.07.009
18
pembersih dan lain-lain.
Pangan menjadi tidak aman karena
cemaran berikut ini:
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
(1) (2)
Pangan yang
(3) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
19
Zat Gizi Cemaran
• Pencernaan
• Penyerapan
• Penggunaan
• Cemaran
mikroba
• Cemaran kimia
& zat toksin
PENYAKIT KARENA PANGAN dalam pangan
• berpengaruh buruk terhadap kemampuan tubuh untuk
mencerna, menyerap atau mendayagunakan zat gizi
• menginduksi perubahan metabolik, akut dan kronis KONDISI
LINGKUNGAN 20
Penyebab Keracunan Pangan
2005
Pangan olahan (14.3%)
21
Kontaminasi mikroba
• dsb
vv
v v
Mikotoksin
Patogen
Dioksin, PCBs
Hg
Pb
31
Masalah Keamanan Pangan identik
dengan BOM WAKTU yang dapat
meledak sewaktu-waktu jika tidak
dikendalikan sejak dini dari sekarang
Bagaimana? 32
SANITASI DAN HIGIENE
DI UNIT PENGOLAHAN IKAN
33
TERIMA KASIH
34
Tahapan Higiene dan sanitasi
1. Pre –rinse : Menghilangkan sisa pengolahan
2. Pembersihan : menghilangkan mikroba yang berasal dari sisa
makanan dan tanah yang mungkin dapat menjadi media yang baik bagi
pertumbuhan mikroba
3. Pembilasan : membersihkan dengan menggunakan detergen
dari permukaan
4. Pengecekan visual : memastikan dengan indra mata bahwa alat-
alat bersih
5. Penggunaan desinfektan : penggunaan desinfektan untuk
membunuh bakteri
6. Pembersihan akhir : pembilasan desinfektan
7. Pembilasan kering : dikeringkan
TAHAPAN SANITASI