Tata struktur koordinasi dalam penegakan hukum sektor kelautan dan perikanan di
kabupaten lamongan serta pihak yang terkait.
Dinas Perikanan dan Kelautan bertindak sebagai koordinator dan inisiator apabila akan
melakukan patroli di wilayah laut Kabupaten Lamongan. Dan secara kultural biasa
berkoordinasi juga dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Lamongan
dan perwakilan Rukun Nelayan yang ada di Kabupaten Lamongan.
berpotensi menimbulkan dampak seperti menurunnya jumlah produksi Ikan ± 60.000 (ton),
dengan nilai produksi ± Rp. 785.926.500 (000), nelayan berpotensi mengalami kerugian ±
Rp. 327.365.000 (000), dan ± 6.795 nelayan dogol berpotensi kehilangan pekerjaan.
pemerintah telah melakukan tindakan preventif berupa sosialisasi kepada nelayan terkait
adanya larangan tersebut juga melakukan koordinasi bersama nelayan, namun dalam
koordinasi tersebut nelayan menolak adanya peraturan t
ersebut dengan berbagai alasan, adapun sanksi yang diberikan oleh pemerintah terhadap
nelayan yang masih melakukan pelanggaran adalah
dengan menahan kapal beserta alat tangkapnya.
Peraturan menteri yang terlalu cepa tuntuk dijalankan bagi nelayan merasa sangat
keberatan. Berdasarkan data KKP (2012), jumlah alat tangkap yang digunakan sekitar 1,177
juta unit. Dari data itu, sebanyak 1,66% atau sebanyak 19.544 nit merupakan alat tangkap
pukat (cantrang).
Dari penggunaan alat tangkap yang dilarang ini, produksi perikanan tangkap di wilayah jawa tengah
terus berkurang. Pada tahun 2002, produksi perikanan tangkap dijawa tengah sebesar 281.267 ton, sedangkan
pada tahun 2007 menjadi 153.267 ton.
Dampak ekonomi terutama terjadi pada peningkatan pendapatan keluarga. Perubahan daerah
pemukiman pasti tidak selalu menjamin kelangsungan profesinya sebagai nelayan karena mungkin kawasan
pemukiman yang baru jauh dari pantai.
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2/PERMEN-KP/2015 TENTANG LARANGAN PENGGUNAAN ALAT
PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA (TRAWLS) DAN PUKAT TARIK (SEINE
NETS) DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
Tata struktur koordinasi dalam penegakan hukum sektor kelautan dan perikanan di
kabupaten lamongan serta pihak yang terkait.
Dinas Perikanan dan Kelautan bertindak sebagai koordinator dan inisiator apabila akan
melakukan patroli di wilayah laut Kabupaten Lamongan. Dan secara kultural biasa
berkoordinasi juga dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Lamongan
dan perwakilan Rukun Nelayan yang ada di Kabupaten Lamongan.
berpotensi menimbulkan dampak seperti menurunnya jumlah produksi Ikan ± 60.000 (ton),
dengan nilai produksi ± Rp. 785.926.500 (000), nelayan berpotensi mengalami kerugian ±
Rp. 327.365.000 (000), dan ± 6.795 nelayan dogol berpotensi kehilangan pekerjaan.
pemerintah telah melakukan tindakan preventif berupa sosialisasi kepada nelayan terkait
adanya larangan tersebut juga melakukan koordinasi bersama nelayan, namun dalam
koordinasi tersebut nelayan menolak adanya peraturan t
ersebut dengan berbagai alasan, adapun sanksi yang diberikan oleh pemerintah terhadap
nelayan yang masih melakukan pelanggaran adalah
dengan menahan kapal beserta alat tangkapnya.
Peraturan menteri yang terlalu cepa tuntuk dijalankan bagi nelayan merasa sangat
keberatan. Berdasarkan data KKP (2012), jumlah alat tangkap yang digunakan sekitar 1,177
juta unit. Dari data itu, sebanyak 1,66% atau sebanyak 19.544 nit merupakan alat tangkap
pukat (cantrang).
Dari penggunaan alat tangkap yang dilarang ini, produksi perikanan tangkap di wilayah jawa tengah
terus berkurang. Pada tahun 2002, produksi perikanan tangkap dijawa tengah sebesar 281.267 ton, sedangkan
pada tahun 2007 menjadi 153.267 ton.
Dampak ekonomi terutama terjadi pada peningkatan pendapatan keluarga. Perubahan daerah
pemukiman pasti tidak selalu menjamin kelangsungan profesinya sebagai nelayan karena mungkin kawasan
pemukiman yang baru jauh dari pantai.