i
ii
KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
i
relaksasi berupa percepatan dan kemudahan perizinan Alat
Kesehatan dan PKRT yang digunakan untuk penanggulangan
COVID-19
ii
Tim Penyusun
PENGARAH
Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M. Bio.Med.
(Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan)
PENANGGUNG JAWAB
Dr. IGM Wirabrata, S.Si., M.Kes., M.M., M.H., Apt
(Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT)
KONTRIBUTOR
Dra. Lili Sadiah, Apt Hasnil Randa Sari, MKM, Apt
Nurhidayat, S.Si., Apt Wahyu Indarto, S.Farm., Apt.
Dra. Rully Makarawo, Apt. Nuning Lestin Bintari, M.Si.,
Lupi Trilaksono, S.F., M.M., Apt.
Apt Onne Widowaty, S.Farm., Apt.
Eva Zahrah, S.Farm., Apt. drg. R. Edi Setiawan, MKM.
Deni Herdiana, MKM., Apt. Nazmi, MKM., Apt.
Eva Silvia, SKM.
EDITOR
Fithriyah Susanti, SKM Windi Desrianti, S.Kom
Syukra Rahmatulloh, S.Kom Siti Hardiyanti P, SKM
Dyah Sulistyowati, S.Farm Diana Dial, S.Farm, Apt
Suci Widyastuti, S.Farm, Apt Handhika Yudha K, S.Farm,
Aditya Retno W, S.Farm, Apt Apt
Yunita Puspitarini, S.Farm, Bethalia Metyarani, S.Farm,
Apt Apt
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................. vii
RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................. viii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Landasan Hukum .................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 4
1.4 Sasaran.................................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup ........................................................................ 4
BAB II
LAYANAN IZIN EDAR ALKES, ALKES DIV DAN PKRT UNTUK
PENANGANAN COVID-19 DALAM KONDISI PANDEMI ................ 6
2.1 Ketentuan Umum .................................................................... 6
2.2 Alur Pelayanan dan Janji Layanan ....................................... 9
2.2.1 Tata cara permohonan izin edar Alkes, Alkes DIV
serta PKRT secara umum .....................................................11
2.2.2 Tahapan pendaftaran izin edar baru Alkes, Alkes DIV
dan PKRT ...................................................................................... 11
2.3 Tarif PNBP............................................................................. 13
2.4 Persyaratan Izin Edar ........................................................... 13
2.4.1 Izin Edar Alkes dan Alkes DIV ................................................. 14
2.4.2 Persyaratan izin edar PKRT.................................................. 26
BAB III
PENGAJUAN REKOMENDASI UNTUK IMPOR ALKES (SAS)
DAN PKRT TANPA IZIN EDAR ...................................................... 44
iv
BAB IV
PERSETUJUAN PELAKSANAAN UJI KLINIK ALKES (PPUK)
UNTUK PENANGANAN COVID-19................................................. 48
4.1 Ketentuan Umum ................................................................. 48
4.2 Alur Layanan dan Persyaratan Uji Klinik Alat Kesehatan48
4.3 Tarif PNBP ......................................................................... 50
BAB V
PENUTUP ........................................................................................ 51
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii
Gambar 1.1 Daftar Layanan Help Desk Alkes dan PKRT
ix
Sesuai hasil rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19, Pemerintah membentuk tim khusus untuk pengajuan
SAS Donasi Obat dan Alkes yang dibutuhkan dalam penanganan
pandemi COVID-19 dengan timeline 8 jam di Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), dimana Badan POM/
Kementerian Kesehatan harus melakukan review dan memberikan
rekomendasi terhadap pengajuan SAS Obat dan Alkes tersebut
dalam waktu 1 jam.
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
sampai dengan 31 Mei 2020 atau menyesuaikan dengan
Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
berlaku, maka pelayanan tatap muka di Unit Layanan Terpadu
(ULT) untuk sementara ditidakan. Oleh karena itu, di tengah
pandemi yang melanda Indonesia, Kementerian Kesehatan
akan berupaya untuk memastikan pelayanan publik tetap
berjalan sebagaimana semestinya. Ketersediaan Alkes dan
PKRT untuk pelayanan kesehatan harus terus berjalan agar
tidak terjadi kekosongan dan kelangkaan Alkes dan PKRT.
2
h. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2019 Tentang Jenis
dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku Pada Kementerian Kesehatan;
i. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang
Percepatan Pelaksanaan Berusaha;
j. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
k. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020
tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
l. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
m. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1189/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Produksi Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;
n. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1191/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat
Kesehatan;
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2014 tentang
Pemasukan Alat Kesehatan Melalui Mekanisme Jalur
Khusus (Special Access Scheme);
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
q. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat
Kesehatan;
r. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2017 tentang
Pengawasan Tata Niaga Impor Alkes, Alkes IVD dan PKRT;
s. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tahun 2017 tentang
Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga;
3
t. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 tahun 2017 tentang
Cara Uji Klinik Alat Kesehatan Yang Baik;
u. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik Sektor Kesehatan;
v. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51
Tahun 2014 tentang Pemasukan Alat Kesehatan Melalui
Mekanisme Jalur Khusus (Special Access Scheme);
w. Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/218/2020 Tentang Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan PKRT
yang Dikecualikan Dari Perizinan Tata Niaga Impor Dalam
Rangka Penanggulangan Corona Virus Disease 2019
(COVID 2019).
1.3 Tujuan
Pedoman ini ditujukan untuk memberikan informasi
kepada pemangku kepentingan mengenai Layanan Publik
oleh Kementerian Kesehatan berupa percepatan perizinan
Alkes, Alkes DIV dan PKRT, Rekomendasi Impor Alkes
(SAS) dan PKRT Tanpa Izin Edar, dan Persetujuan
Pelaksanaan Uji Klinik Alkes untuk penanganan COVID-19
dalam kondisi pandemi.
1.4 Sasaran
Sasaran pedoman ini meliputi:
a. Tim penilai dalam melakukan evaluasi dan verifikasi
terhadap permohonan izin edar alkes, alkes DIV dan PKRT
b. Pelaku usaha
4
b. Rekomendasi Impor Alkes (SAS) dan PKRT Tanpa Izin
Edar
c. Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik Alkes dalam Kondisi
Pandemi COVID-19.
5
BAB II
LAYANAN IZIN EDAR ALKES, ALKES DIV DAN PKRT UNTUK
PENANGANAN COVID-19 DALAM KONDISI PANDEMI
Tabel 2.1 Tabel Produk Alkes, Alkes DIV dan PKRT untuk
penanganan COVID-19
Kategori
No Produk Jenis Produk Kelas
Produk
Peralatan Bedah
1 Surgical Face Mask Umum dan Surgical Apparel B
Bedah Plastik
Peralatan Bedah
2 Masker N95 Umum dan Surgical Apparel B
Bedah Plastik
Peralatan Bedah
Isolation gown
3 Umum dan Surgical Apparel B
(APD Gown)
Bedah Plastik
Liquid Chemical Peralatan RS Liquid chemical
4 B
Sterilants/High Umum dan sterilants/high
6
Level Disinfectants perorangan level
(Desinfektan) disinfectants
Patient
Peralatan RS Patient
Examination Glove
6 Umum dan Examination A
(Sarung Tangan
perorangan Glove
Pemeriksaan)
Peralatan RS Clinical
Clinical Electronic
Umum dan Electronic B
7 Thermometer
perorangan Thermometer
Continuous
ventilator
Noncontinuous
ventilator (IPPB)
Powered
Peralatan
8 Ventilator emergency C
Anestesi
ventilator
External
negative
pressure
ventilator
Peralatan RS
9 Infusion Pump Umum dan Infusion Pump B
Perorangan
Peralatan Mobile X-Ray
10 Mobile X-Ray C
Radiologi System
High flow
High Flow Oxygen Peralatan humidified
11 B
Device Anestesi oxygen delivery
device
Endoscope and
Accessories
Bronchoscopy Peralatan
12 - Bronchoscope B
Portable Anestesi
(flexible or rigid)
and accessories
Medical
Power Air Purifying Peralatan
13 recirculating B
Respirator Anestei
air cleaner
7
Medical
ultraviolet air
purifier
Peralatan Noncontinuous
14 CPAP Mask C
Anestesi ventilator (IPPB)
Peralatan Possitive Airway
15 CPAP Machine C
Anestesi Delivery System
Extracorporeal
circuit and
ECMO
accessories for
(Extracorporeal Peralatan
16 long-term C
Membrane Kardiologi
respiratory/
Oxygenation)
cardiopulmonary
failure
Breathing Circuit
Peralatan Anesthesia
17 for Ventilator and A
Anestesi Breathing Circuit
CPAP
Peralatan
Neonatal Incubator Rumah Sakit
Neonatal
18 and Incubator Umum dan B
Incubator
Transport Perorangan
Terapetik
Transport Culture Peralatan
Transport
19 Medium Imunologi dan A
culture medium
(VTM/UTM) Mikrobiologi
Microbiological
Microbiological
Specimen Peralatan
specimen
20 Collection and Imunologi dan A
collection and
Transport Device Mikrobiologi
transport device.
(Dacron Swab)
RNA
Alat/Instrument preanalytical C
Reagen system
Peralatan
21 Rapid Tes* Imunologi dan
Mikrobiologi Respiratory viral
untuk Pemeriksaan panel multiplex B
COVID-19 nucleic acid
assay
8
Manual
Peralatan
22 Resuscitation Bag emergency B
Anestesi
ventilator.
Antiseptika
Hand Sanitizer dan Antiseptik &
23 2
Disinfektan Disinfektan Disinfektan
9
Tabel 2.2 Tabel Janji Layanan
Jenis Layanan Regular Kondisi Covid-19
Pandemi
Izin Edar Alkes dan
Alkes DIV Impor Kelas A: 15 hari
1 hari (ODS)
untuk Penanganan Kelas B: 30 hari
COVID-19 Kelas C: 30 hari
Pengajuan
Rekomendasi untuk
Impor Alkes (SAS) 5 hari 1 hari (ODS)
dan PKRT Tanpa Izin
Edar
10
2.2.1 Tata cara permohonan izin edar Alkes, Alkes DIV serta
PKRT secara umum
Tata cara permohonan izin edar Alkes, Alkes DIV serta
PKRT secara umum sebagai berikut:
a) Permohonan izin edar alat kesehatan dapat dilakukan
secara elektronik melalui laman website
regalkes.kemkes.go.id
b) Perusahaan pemohon harus mendaftarkan
perusahaannya di laman website e-regalkes untuk
mendapatkan user ID dan password perusahaan, dimana
pemohon harus memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB) yang
diperoleh dari sistem Online Single Submission (OSS).
Dalam proses pembuatan NIB tersebut, pemohon harus
memilih Izin Komersial untuk Izin Edar Alat Kesehatan,
Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Dalam Negeri Inovasi dari
Industri yang melakukan investasi di Indonesia
c) Setelah melakukan pendaftaran pada e-Regalkes,
petugas akan melakukan verifikasi dan pemohon akan
mendapatkan notifikasi untuk user ID dan password
melalui email dan SMS.
d) Setelah mendapatkan user ID dan password, Pemohon
dapat melengkapi formulir persyaratan permohonan izin
edar alat kesehatan.
2.2.2 Tahapan pendaftaran izin edar baru Alkes, Alkes DIV dan
PKRT
Tahapan pendaftaran izin edar baru Alkes, Alkes DIV dan
PKRT sebaga berikut :
a) Pemohon mengisi dan melengkapi formulir pendaftaran
pada sistem regalkes.
b) Pemohon menentukan kelas risiko produk secara mandiri
dan otomatis mendapatkan kode billing untuk
pembayaran PNBP.
11
c) Pemohon melakukan pembayaran PNBP dan
mengunggah bukti pembayaran.
d) Admin PNBP melakukan verifikasi bukti pembayaran
PNBP.
e) Evaluasi dilakukan oleh Tim Penilai melalui mekanisme
ODS yang dihitung setelah dokumen dinyatakan
lengkap.
f) Setelah dilakukan evaluasi dan verifikasi terhadap berkas
permohonan yang dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis, draft izin edar akan dikirimkan ke
Pemohon dalam bentuk notifikasi melalui e-mail dan SMS
ke kontak perusahaan yang terdaftar. Selanjutnya,
Pemohon harus memeriksa draft izin edar dan
mengirimkan kembali hasil pemeriksaan dalam waktu
1x24 jam.
g) Hasil evaluasi dan verifikasi Tim Penilai yang dinyatakan
tidak lengkap akan dikirimkan ke Pemohon dalam bentuk
pemberitahuan melalui e-mail dan SMS ke kontak
perusahaan yang terdaftar. Pemohon diberi waktu paling
lambat 10 (sepuluh) hari dari tanggal notifikasi untuk
melengkapi permohonan. Apabila sampai batas waktu
yang ditentukan tidak melengkapi permohonan, maka
permohonan tersebut akan kedaluarsa. Biaya PNBP
tidak dapat dikembalikan untuk permohonan yang
kedaluwarsa.
h) Waktu evaluasi dan verifikasi ulang Tim Penilai terhadap
penambahan kelengkapan persyaratan keamanan, mutu
dan kemanfaatan, ODS sejak kelengkapan persyaratan
diunggah dan dikirim ke Tim Penilai.
i) Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan
keamanan, mutu, dan manfaat, berdasarkan hasil
evaluasi dan verifikasi, maka akan dikeluarkan surat
penolakan. Biaya PNBP tidak dapat dikembalikan
untuk permohonan yang ditolak.
12
j) Pemohon akan menerima pemberitahuan melalui e-mail
dan SMS ke kontak perusahaan yang terdaftar untuk
penerbitan izin edar atau surat penolakan yang telah
ditandatangani secara digital.
k) Pemohon dapat mengunduh izin edar atau surat
penolakan secara elektronik melalui laman website
regalkes.kemkes.go.id
Tabel 2.3 Tarif PNBP Izin Edar Baru Alkes dan PKRT
Tarif PNBP
Sertifikat Izin Edar Alat Kesehatan (Baru)
Kelas A Rp. 1.500.000,-
Tarif PNBP
Sertifikat Izin Edar PKRT (Baru)
Kelas 2 Rp. 2.000.000,-
13
2.4.1 Izin Edar Alkes dan Alkes DIV
A. Impor
Tabel 2.4 Formulir A Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Impor
FORMULIR A
NO COVID
REGULER
PERSYARATAN DATA -19 Keterangan
ADMINISTRASI
1 Sertifikat Produksi - -
(Dalam Negeri)
2 Sertifikat Distribusi √ √
6 Ringkasan eksekutif √ -
(Executive summary)
alat kesehatan berisi
14
informasi sbb (singkat
dan jelas):
- Ringkasan produk
secara singkat.
- Sejarah pemasaran.
- Mekanisme kerja
- Tujuan penggunaan.
- Formula.
- Riwayat penggunaan.
7 Standard yang √ √
digunakan dan bukti
kesesuaian terhadap
standard tersebut.
Untuk alat kesehatan
dalam negeri, berikan
surat pernyataan
kesesuaian produk
dengan standar yang
digunakan dan salinan
standar, misal : SNI
produk, ISO produk,
Farmakope, dll.
15
Tabel 2.5 Formulir B Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Impor
FORMULIR B
NO
REGULER COVID Keterangan
PERSYARATAN -19
INFORMASI PRODUK
1 Uraian alat. √ -
3 Tujuan Penggunaan. √ -
4 Indikasi. √ -
5 Petunjuk Penggunaan. √ -
11 Material. √ √
12 Informasi pabrik. √ -
13 Proses produksi. √ √
16
Tabel 2.6 Formulir C Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Impor
FORMULIR C
NO
INFORMASI DAN REGULER COVID Keterangan
SPESIFIKASI -19
JAMINAN MUTU
1 Karakteristik √ -
fungsional dan
Spesifikasi kinerja
teknis alat.
2 Informasi tambahan √ -
karakteristik alat
kesehatan yang belum
dicantumkan pada
bagian sebelumnya
(jika ada).
*) Uji
kinerja/perform
ance
characteristic
evaluation
17
(untuk produk
DIV)
5 Hasil pengujian √ -
validasi piranti lunak
(software sebagai alat
kesehatan).
18
13 Berikan hasil uji √ √* *) Uji Bapeten
analisis dan keamanan untuk alat
alat kesehatan (IEC, kesehatan
CoA, Test Report, Radiologi
Bapeten).
*) Hasil uji
analisis (Alkes
kelas C dan
produk DIV)
*) Keamanan
alat (Alkes
kelas C dan
produk DIV)
Tabel 2.7 Formulir D Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Impor
FORMULIR D
NO
REGULER COVID Keterangan
PENANDAAN -19
1 Contoh Penandaan. √ √
3 Petunjuk penggunaan, √
√
materi pelatihan dan
petunjuk pemasangan
serta pemeliharaan
dalam bahasa
Indonesia.
5 Daftar Aksesoris. √ √
19
Tabel 2.8 Persyaratan Formulir E Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Impor
FORMULIR E
NO
REGULER COVID- Keterangan
POST MARKET 19
EVALUATION
B. Dalam Negeri
Tabel 2.9 Formulir A Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Dalam Negeri
FORMULIR A
NO COVI
REGULER Keterangan
PERSYARATAN DATA D -19
ADMINISTRASI
1 Sertifikat Produksi √ √
20
mendaftarkan
adalah
produsen
6 Ringkasan eksekutif √ -
(Executive summary)
alat kesehatan berisi
informasi sbb (singkat
dan jelas):
- Ringkasan produk
secara singkat.
- Sejarah pemasaran.
- Mekanisme kerja
- Tujuan penggunaan.
- Formula.
- Riwayat penggunaan.
7 Standard yang √ √
digunakan dan bukti
kesesuaian terhadap
standard tersebut.
Untuk alat kesehatan
dalam negeri, berikan
surat pernyataan
kesesuaian produk
dengan standar yang
digunakan dan salinan
standar, misal : SNI
produk, ISO produk,
21
Farmakope, dll.
Untuk alat kesehatan
impor berikan
Declaration of
Comformity dari pabrik.
Tabel 2.10 Formulir B Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Dalam Negeri
FORMULIR B
NO
REGULER COVID- Keterangan
PERSYARATAN
19
INFORMASI PRODUK
√ √
1 Uraian alat.
√ √
2
Deskripsi dan fitur alat
22
kesehatan.
√ √
3 Tujuan Penggunaan.
√ √
4 Indikasi.
√ √
5 Petunjuk Penggunaan.
√ √
6 Kontra indikasi (bila
ada).
√ √
7 Peringatan (jika ada).
√ √
8 Perhatian (jika ada).
√ √
9 Potensi efek yang tidak
diinginkan (jika ada).
√ √
10 Alternatif terapi (jika
ada).
√ √
11 Material.
√ √
12 Informasi pabrik.
√ √
13 Proses produksi.
Tabel 2.11 Formulir C Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Dalam Negeri
23
√ √
2 Informasi tambahan
karakteristik alat
kesehatan yang belum
dicantumkan pada
bagian sebelumnya (jika
ada).
√ √*
3 Ringkasan dari verifikasi *) Tidak wajib
rancangan dan diisi jika bukan
dokumen validasi (untuk produk steril
produk steril).
√ √*
4 Studi Pre Klinis. *) Wajib diisi
untuk Kelas C
&D
√ √*
5 Hasil pengujian validasi *) Wajib diisi
piranti lunak (software jika software
sebagai alat kesehatan).
√ √*
6 Hasil penelitian untuk *) Wajib diisi
alat yang mengandung untuk yang
material biologi. mengandung
material
biologi
√ √*
7 Bukti Klinis. *) Wajib diisi
untuk Kelas C
&D
√ √*
8 Analisa risiko dari alat. *) Wajib diisi
untuk Alkes
Kelas C & D
dan Alkes DIV
Steril
√ √*
9 Hasil analisa risiko. *) Wajib diisi
untuk Kelas D
√ √
10 Spesifikasi dan atau
persyaratan bahan
baku.
24
√ √*
11 Spesifikasi kemasan *) Wajib diisi
(alat kesehatan untuk alkes
diagnostik in vitro). DIV
√ √*
12 Data hasil analisis dan *) Wajib diisi
atau uji klinis (spesifitas, untuk alkes
sensitivitas dan DIV
stabilitas) untuk
pereaksi atau alat
kesehatan diagnostik in
vitro.
√ √*
13 Berikan hasil uji analisis * ) untuk
/ hasil uji klinis dan produk
keamanan alat masker, cukup
kesehatan (IEC, CoA, hasil uji BFE
Test Report, Bapeten). dan CoA
produk jadi
dari pabrikan
*) untuk
produk
coverall cukup
hasil uji
penetrasi
cairan dan
CoA produk
jadi dari
pabrikan
Tabel 2.12 Formulir D Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Dalam Negeri
25
√ √
3 Petunjuk penggunaan,
materi pelatihan dan
petunjuk pemasangan
serta pemeliharaan
dalam bahasa
Indonesia.
√ √
4 Kode Produksi dan
artinya.
√ √*
5 Daftar Aksesoris. *) Wajib jika ada
Tabel 2.13 Formulir E Izin Edar Alkes dan Alkes DIV Dalam Negeri
26
pembuatan PKRT
yang baik untuk
memproduksi
PKRT. Ketentuan:
1. Khusus untuk
PKRTdalam
negeri
2. Sertifikat
Produksi berlaku
selama 5 tahun.
Jika pada saat
registrasi izin
edar PKRT masa
berlaku Sertifikat
Produksi kurang
dari 6 bulan,
lampirkan
rekomendasi dari
Dinas Kesehatan
provinsi setempat
dan/ atau
pemerintah
Provinsi
setempat.
3. Sertifikat produksi
harus
mencantumkan
jenis produk yang
didaftar. Jika
jenis produk
belum tercantum,
Pemohon harus
melakukan
penambahan
(addendum) jenis
produk.
4. Untuk produk
PKRT kemas
ulang harus
memiliki sertifikat
produksi.
5. Jika ada
perubahan nama
pimpinan
27
perusahaan dan/
atau penanggung
jawab teknis
pada sertifikat
produksi,
pemohon masih
dapat melakukan
registrasi
PKRTdengan
melampirkan
sertifikat produksi
lama yang
masih berlaku
beserta
rekomendasi dari
Dinas Kesehatan
Provinsi dan
tanda terima
dari Kementerian
Kesehatan
sebagai bukti
sedang dalam
proses
perubahan
nama pimpinan
Perusahaan dan/
atau penanggung
jawab teknis.
2 Surat Surat penunjukkan √ √* *)
penunjukka dari produsen/ Legalisasi
n sebagai pabrikan/ principal KBRI
Distributor sebagai distributor/ dapat
atau agen agen tunggal menyusul,
tunggal (eksklusif) PKRT di dengan
(LetterofAut Indonesia melampir
horization,L kan surat
OA) Ketentuan: pernyataa
1. Surat penunjukan n
tersebut harus bermatera
mencantumkan i
nama dagang/
merek dan jenis
PKRT yang
diageni.
28
2. LoA dibuat oleh
produsen/
pabrikan/
principal kepada
distributor
dengan masa
berlaku keagenan
minimal 2 (dua)
tahun dan
maksimal 5 (lima)
tahun dan harus
dilegalisasi oleh
perwakilan
pemerintah
Republik
Indonesia di
negara asal
(untuk PKRT
impor) atau
dilegalisasi oleh
Notaris (untuk
PKRT dalam
negeri).
3. Jika surat
penunjukkan
menyebutkan
distributor
ditunjuk sebagai
perwakilan,
distributor, atau
distributor non
eksklusif, harus
menyertakan juga
surat kuasa dari
produsen/
pabrikan/
principal untuk
mendaftarkan
PKRT di
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia dan
menyebutkan
29
nama PKRT yang
di daftar.
4. Masa berlaku
keagenan yang
tercantum pada
LoA akan
menjadi acuan
dalam
Menentukan
masa berlaku
izin edar PKRT.
Penunjukkan
keagenan harus
mempunyai
batas waktu
keagenan dan
maksimal 5
tahun, kecuali
untuk produk
dari perusahaan
yang berafiliasi
yang LoA-nya
tidak
mempunyai
batas waktu
keagenan atau
lebih dari 5
tahun, maka izin
edar tetap
berlaku 5 (lima)
tahun terhitung
dari tanggal
penunjukkan.
5. Masa berlaku izin
edar untuk
produk Original
Equipment
Manufacture
(OEM) impor
maksimal 3 (tiga)
tahun terhitung
dari tanggal
persetujuan izin
edar PKRT.
30
6. Untuk produk
OEM impor harus
melampirkan
proposal rencana
pengembangan
produksi di dalam
negeri.
7. Jika nama dan/
atau alamat
pabrikan berbeda
dengan
prinsipal,lampirka
n surat
hubungan
kerjasama
pabrikan
dengan
prinsipal.
8. Satu jenis PKRT
dengan satu
nama dagang/
merek dari
produsen atau
pabrikan atau
principal hanya
dapat diageni
oleh satu Importir
Ketentuan:
1. Lembaga yang
31
berwenang
mengeluarkan
CFS adalah
Kementerian
Kesehatan atau
Ministry of Health
atau Department
of Health atau
FDA atau instansi
berwenang
dinegara asal
pabrikan.
2. CFS harus
mencantumkan
nama produk,
nama dan alamat
pabrikan, serta
masa berlaku.Bila
tidak
mencantumkan
masa berlaku,
maka masa
berlaku CFS
tersebut
dianggap 5 tahun
sejak tanggal
CFS tersebut
diterbitkan.
3. Jika di negara
asal produk yang
didaftarkan
tersebut bukan
termasuk PKRT,
maka harus
melampirkan
surat keterangan
dari Kementerian
Kesehatan
Negara asal yang
menyebutkan
bahwa produk
tersebut bukan
PKRT atau
melampirkan
32
CFS dari Negara
lain yang
dikeluarkan oleh
instansi yang
berwenang atau
lembaga lainnya
dan harus
mencantumkan
nama pabrik dan
Negara asal yang
memproduksi
produk tersebut.
4. Apabila PKRT
yang diimpor
tidak terdaftar.
Dan tidak beredar
di Negara asal
pabrikan/
prinsipal, maka
harus
melampirkan
CFS dari Negara
– Negara lain
yang memiki
sistem
pendaftaran
PKRT atau yang
sesuai dengan
regulasi dengan
mencantumkan
nama dan alamat
pabrikan.
5. CFS harus
mencantumkan
nama dan tipe/
ukuran produk
yang didaftar,
tandai produk
yang didaftar pada
CFS jika tipe
produk yang
didaftarkanlebih
dari satu.
6. Jika pemilik
33
produk (legal
manufacture) dan
pabrikan yang
memproduksi
PKRT
(manufacturing
site)
berbeda,maka
nama pemilik
produk dan
pabrikan yang
memproduksi
tersebut harus
tercantum pada
CFS.
4 Sertifikat Sertifikat yang √ √
dan dimaksud adalah
dokumenya sbb:
ng 1. ISO 9001 dan
menyebutk atau GMP
an 2. CPPKRTB
kesesuaian (Cara Produksi
PKRT PKRT yang
standar Baik)
produk Ketentuan :
1. Lampirkan
sertifikat yang
masih berlaku
dan memiliki
ruang lingkup
mencakup sistem
manajemen mutu
PKRT
2. CPPKRTB
(khusus untuk
PKRT dalam
negeri yang
diterbitkan oleh
Kementerian
Kesehatan RI),
ISO9001, untuk
PKRT dalam
negeri atau impor
yang diterbitkan
34
oleh notified body
seperti TUV,
SGS, BSI dsb
atau laboratorium
pengujian
terakreditasi.
3. Nama dan alamat
pabrikan yang
tercantum harus
sesuai dengan
yang tercantum
pada CFS
(khusus untuk
PKRT impor).
5 SIUP dan SIUP : Surat Izin √ √
NPWP Usaha
Perdagangan
yang mencantum
kan jenis barang
yg di
perdagangkan
yaitu perbekalan
kesehatan rumah
tangga NPW P:
Nomor Pokok
Wajib Pajak
yang
mencantumkan
nama
perusahaan,
alamat dan
NPW P
perusahaan
barang yg
diperdagangkan
yaitu perbekalan
kesehatan rumah
tangga NPWP:
Nomor Pokok
Wajib Pajak
yang
mencantumkann
ama perusahaan,
alamat dan
35
NPWP
perusahaan
barang yg
diperdagangkan
yaitu perbekalan
kesehatan rumah
tangga NPW P :
Nomor Pokok
Wajib Pajak yang
mencantumkan
nama
perusahaan,
alamat dan
NPW P
perusahaan
6 Sertifikat Ketentuan: √ √
Merek 1. Untuk produk
dalam negeri
atau produk
OEM impor
yang
menggunakan
merek sendiri,
lampirkan
Sertifikat Merek
dari
Kementerian
Hukum dan
HAM yang
mencantumkan
merek dan
nama pemilik
merek.
2. Masih berlaku
3. Jika sertifikat
merek masih
dalam proses
pendaftaran,
maka harus
melampirkan
bukti tanda
terima
permohonan
pendaftaran
36
merek serta
melampirkan
surat
pernyataan
bermaterai
Rp.6000, yang
menyatakan
bersedia
melepas merek
dan
mengembalikan
izin edar apabila
ada pihak lain
yang lebih
berhak secara
hokum atas
merek tersebut
dan
ditandatangani
oleh pimpinan
perusahaan.
7 Surat Surat pernyataan √ √
Pernyataan yang menyatakan
Melepas bahwa bersedia
Keagenan melepas
keagenan apabila
ada pihak lain
yang lebih berhak
secara hukum
atas keagenan
PKRT yang
didaftarkan
Ketentuan:
1. Bermaterai Rp.
6000,-
2. Surat
pernyataan
dinyatakan
berlaku terhitung
3 (tiga) bulan
sebelum tanggal
pengajuan
permohonan izin
edar PKRT
37
sampai dengan
masa berlaku
izin edar habis.
3. Mencantumkan
nama dan
alamat
produsen/
pabrikan dengan
maksimal 5
nama produk
yang didaftar.
4. Mencantumkan
nama dan
jabatan
pemohon serta
alamat
perusahaan
yang
ditandatangani
oleh pimpinan
perusahaan
sesuai yang
tercantum
dalam Sertifikat
Produksi atau
Akta Notaris
Pendirian
Perusahaan.
8 Surat Surat pernyataan √ √
Pernyataan ke aslian dokumen
Dokumen atau data yang
diunggah/upload
bermaterai
Rp.6.000. Surat
pernyataan
tersebut
ditandatangani
oleh Pimpinan dan
Penanggung
jawabteknis yang
tercantum pada
Sertifikat Produksi
38
1 Formula Terdiri dari zat √ √
aktif dan
tambahan yang
mencantumkan
Komposisi Kimia
terdiri dari bahan
utama, bahan
tambahan, bahan
pengisi, dan
bahan pewarna
serta masing –
masing
persentase bahan
tambahan add
100%.
2 Prosedur Prosedur √ √
Pembuatan pembuatan secara
Singkat singkat tentang
produk yang
dibuat mulai dari
bahan baku
sampai produk
jadi bisa berupa
bagan atau pun
rincian prosedur
pembuatan
desinfektan,
meliputi
Proses
Pencampuran
Pencampuran
bahan aktif, bahan
tambahan, bahan
pewarna dan
bahan pewangi
serta bahan lain
sehingga
homogen
Proses
pengemasan
Setelah
pemeriksaan
mutu, selanjutnya
proses pengisian
39
campuran bahan
ke dalam
kemasan.
40
terkait yang
diantaranya
meliputi Pemerian
meliputi bentuk,
warna, aroma,
viskositas, pH serta
hasil uji lain
2 Stabilitas Stablitas produk √ √* *) Surat
produk jadi jadi yang Komitmen
dan batas ditunjukkan dalam Melengka
kadaluwarsa hasil pengujian pi dalam
dipercepat waktu
(accelerated maksimal
stability) dan/atau 6 bulan
hasil pengujian sejak
real time. pendaftar
an
41
Labelling Labeling pada
produk PKRT
berisi:
a. Nomor Izin Edar
b. Nama
dagang/merek
PKRT
c. Nama dan
alamat
produsen/
pabrikan yang
memproduksi
PKRT
d. Nama dan
alamat importir
yang
mengimpor
produk ke
dalam wilayah
Indonesia
e. kode produksi/
nomor bets/
nomor seri
f. Tujuan
penggunaan
g. Peringatan/
perhatian
h. Petunjuk
Penggunaan
dalam bahasa
Indonesia
i. Berat bersih
atau netto harus
dicantumkan
dalam satuan
metric
j. Expired date
k. Nama zat aktif
dan persentase
l. Kata “diproduksi
oleh”/
“manufactured
by”
42
m. Kata “diimpor
oleh”/ ”imported
by”
43
BAB III
PENGAJUAN REKOMENDASI UNTUK IMPOR ALKES (SAS)
DAN PKRT TANPA IZIN EDAR
44
Tabel 3.1 Daftar Alat Kesehatan dan PKRT yang dapat diimpor melalui
mekanisme SAS
Nama Produk Nama Produk
1. Surgical Face Mask 14. CPAP Mask
2. Masker N95 15. CPAP Machine
3. Isolation gown (APD Gown) 16. ECMO (Extracorporeal
4. Liquid Chemical Membrane Oxygenation)
Sterilants/High Level 17. Breathing Circuit for
Disinfectants (Desinfektan) Ventilator and CPAP
5. Surgeon’s Glove (Sarung 18. Neonatal Incubator and
Tangan Steril) Incubator Transport
6. Patient Examination Glove 19. Transport Culture Medium
(Sarung Tangan (VTM/UTM)
Pemeriksaan) 20. Microbiological Specimen
7. Clinical Electronic Collection and Transport
Thermometer Device (Dacron Swab)
8. Ventilator 21. Alat/Instrument
9. Infusion Pump Reagen/Rapid Tes* untuk
10. Mobile X-Ray Pemeriksaan COVID-19
11. High Flow Oxygen Device 22. Resuscitation Bag
12. Bronchoscopy Portable 23. Hand Sanitizer dan
13. Power Air Purifying Respirator Disinfektan
45
Gambar 3.1 Pengajuan Rekomendasi BNPB melalui laman Indonesia
National Single Window (INSW)
46
Persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan
RekomendasiPengecualian Tata Niaga Impor antara lain:
a) Surat Permohonan Rekomendasi berikut rincian barang lengkap,
yang ditujukan kepada Kepala BNPB
b) Packing List;
c) Invoice;
d) Gift certificate (jika barang tersebut merupakan barang hibah);
e) Airway Bill;
47
BAB IV
PERSETUJUAN PELAKSANAAN UJI KLINIK ALKES (PPUK)
UNTUK PENANGANAN COVID-19
48
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan uji klinik
alat kesehatan untuk penanganan COVID-19 antara lain sebagai
berikut:
49
Klinik dilaksanakan. Pengawasan terhadap pelaksanaan uji
klinik juga dilakukan berdasarkan pelaporan Kejadian yang
Tidak Diinginkan Serius (KTDS), deviasi protokol dan progress
uji klinik.
Surat Persetujuan
Rp 250.000 2 (dua) tahun
Pelaksanaan Uji Klinik
50
BAB V
PENUTUP
51