DESKRIPSI
Saat ini perkembangan industri migas sangat besar di Indonesia. Potensi sumber daya minyak dan gas
bumi tersebut merupakan factor dominan dalam strategi pembangunan bangsa dan negara Indonesia
terutama dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA. Kegiatan industri migas
mulai produksi, pengolahan maupuntransportasi mempunyai potensi bahaya yang sangat besar yaitu
terjadinya kecelakaan kerja dan kebakaran. Karena itu, untuk pengelolaan minyak dan gas bumi tersebut
diperlukan SDM yang kompeten. Guna mendorong dan merealisasikan SDM yang kompeten tersebut harus
dipersiapkan dan dirancang secara sistematis antara lain dalam hal sistem diklat dan perangkat-perangkat
pendukungnya. Oleh karena itu, untuk mendorong motivasi peningkatan prestasi dalam bidang keselamatan
operasi di sub sektor migas, dikembangkan kebijakan pemberian tanda penghargaan keselamatan migas,
sertifikasi tenaga teknik khusus migas serta sertifikasi instalasi dan peralatan. Dengan demikian akan
dihasilkan SDM yang handal untuk mengelola kekayaan migas secara profesional. Melalui penyiapan SDM
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi terstandar maka bangsa Indonesia akan survive dalam menghadapi
era kompetisi dan perdagangan bebas.
Kebutuhan personil pemegang jabatan tenaga teknik khusus (TTK) yang mempunyai kompetensi kerja
standar sektor industri migas, makin dirasakan karena sifat industri migas yang padat teknologi, padat modal
dan berisiko bahaya yang tinggi. Kompetensi kerja personil ini merupakan persyaratan minimal yang harus
dipenuhi oleh pemegang jabatan TTK sektor industri migas, sub sektor industri migas hulu hilir (supporting)
dan panas bumi antara lain untuk bidang perawatan sumur di Indonesia. Selain itu potensi pertambangan
minyak dan gas bumi masih menjadi faktor dominan pada strategi pembangunan negara Indonesia terutama
untuk menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas tingkat AFTA dan AFLA, maka perlu mendorong
dan merealisasikan SDM yang kompeten.
Berdasarkan UU No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi pasal 39 dan 40 bahwa perusahaan
migas wajib menjamin standar dan mutu, kemudian UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan serta PP
No. 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), maka perlu dilaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja yang mengacu kepada SKKNI yang telah diwajibkan melalui Peraturan Menteri ESDM No.
20 tahun 2008. Dalam hal ini PT Centra Gama Indovisi Yogyakara sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi)
dari LSP yang telah mendapat sertifikat lisensi dari BNSP akan melaksanakan kegiatan pembekalan sekaligus
uji kompetensi.
Berdasarkan Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi
Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
mempunyai tujuan yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak dalam bidang keahlian
tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerjadi antaranya :
Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja
Membantu penilaian unjuk kerja
Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan
Untuk membuat uraian jabatan
Meski kesadaran akan pentingnya aspek K3 dalam industri migas kecenderungannya semakin
membaik, namun upaya pemahaman tentang pentingnya K3 bagi para pelaku industry migas ini perlu
dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui kegiatan pelatihan dan workshop hingga
pada uji kompetensi.
DASAR
Peraturan Menteri ESDM No. 20 tahun 2008, tanggal 13 Juni 2008 tentang Pemberlakuan SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. PER 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor : Kep. 267 Tahun 2015 tentang penerapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang K3 Industri Migas.
Berdasarkan Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Pengelompokkan SKKNI ke dalam jenjang kualifikasi dilakukan berdasarkan tingkat pelaksanaan
pekerjaan, sifat pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan. Rancangan SKKNI dibakukan melalui forum
konvensi nasional antar asosiasi profesi, perusahaan, lembaga diklat, pakar dan praktisi dibidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Minyak dan Gas Bumi.
Memenuhi kebutuhan tenaga teknis pada Industri Migas khususnya pada tingkat Pengawas K3 Migas
yang memiliki kompetensi K3 sesuai dengan SKKNI K3 Migas.
Peserta memahami dengan baik peraturan perundangan K3 Migas yang berlaku.
Peserta mampu menerapkan sistem manajemen K3 pada industri Migas.
Peserta mampu mengembangkan dan menerapkan sistem perlindungan kebakaran.
Peserta mampu melakukan identifikasi bahaya dan risiko ditempat kerja.
Peserta mampu menerapkan pengendalian bahaya dan risiko ditempat kerja.
Peserta mampu menganalisa, mencatat dan melaporkan kecelakaan kerja.
Peserta mampu menggunakan peralatan pengukuran Alat uji Gas dengan baik dan benar
MATERI PELATIHAN
Pre Assessment
Uji Kompetensi
INSTRUKTUR
Tim instruktur yang dilibatkan pada sesi pembekalan adalah senior instructor dari asosiasi Migas serta
praktisi migas yang berkompeten dan berpengalaman di bidang K3 operasi Migas.
PELAKSANAAN
Setiap peserta akan diberikan penilaian berupa evaluasi melalui ujian dengan ketentuan sebagai berikut
1. Pelaksanaan ujian dengan Sistem Multiple Choice / Essay
2. Verifikasi portofolio melalui interview atau wawancara
3. Evaluasi melalui praktek lapangan (bila diperlukan)
4. Proses Uji Kompetensi dilaksanakan selama 2 hari
PERSYARATAN PESERTA
PERSYARATAN ADMINISTRASI
1. Fotocopy KTP sebagai WNI
2. Mengisi form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi
3. Mengisi form unjuk kerja
4. Foto Copy ijazah terakhir
5. Menyiapkan Curriculum Vitae terbaru
6. Foto Copy Portofolio, sertifikat kursus / pelatihan yang relevan
7. Foto Copy surat pengalaman kerja dari pimpinan perusahaan/atasan yang bersangkutan (ASLI).
8. Menyiapkan bukti-bukti contoh pekerjaan terkini serta dokumen yang mendukung jenjang
kualifikasi sebagai inspektur
9. Pas Photo 2X3 dan 3X4 masing masing 4 lembar ( background Merah)
Pada sesi peembekalan peserta akan diampu oleh praktisi peledakan serta praktisi migas yang
berkompeten dan berpengalaman di bidang operasi Migas. Pada sesi assessmenmt, peserta akan diuji oleh
asesor dari LSP.
BIAYA
Rp 4.500.000,- / peserta
Running dengan minimal 6 orang
Pembayaran dapat dilaksanakan pada saat pelatihan atau transfer pada rekening berikut:
PT Bank Mandiri
Branch Yogyakarta KHA Dahlan
Acc. No. 137-00-0626356-6
a/nPT Centra Gama Indovisi
INFORMASI
Head Office
Jl. Patangpuluhan 26 Yogyakarta
Telephone : (0274) 375734,
Fax : (0274) 375734,
E-mail : infotraining@centragama.com
Contact Person
Nurmasita
Phone : 0813.8142.1802
E-Mail : nurma@centragama.com