Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN
SISTEM EKONOMI INDONESIA
KELOMPOK 7

ALDO YUWANDES DAFFA IQBAL H MUHAMMAD FATIH A WINDY AGUSTIN K


01 185120300111031
02 185120300111021
03 185120300111044
04 185120300111059

01
PERLUNYA SISTEM EKONOMI INDONESIA

Sejarah perekonomian Indonesia


menunjukkan bahwa rangkaian
pembangunan ekonomi yang
dilaksanakan selalu terputuAs seiring
dengan bergantinya rezim
Bangsa Indonesia membutuhkan
pemerintahan yang baru.
sebuah tatanan baru yang dijadikan
sebagai pijakan untuk
menyelenggarakan kehidupan
ekonomi agar perjalanan ekonomi
ke depan memiliki rangkaian yang
Disamping amanat Pancasila dan Tidak terputus-putus.
UUD 1945 bersifat umum, sehingga
berpeluang sangat besar terjadinya
multitafsir pada setiap rezim
pemerintahan.

02
PEMIKIRAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

01.
WILOPO 03.
& SRI-EDI
WIJOJO SWASONO

02.
EMIL 04.
SALIM MUBYARTO

03
05.
IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA

04
PENAFSIRAN WILOPO DAN KRITIK WIDJOJO

Wilopo menyoroti istilah “usaha bersama” dan “asas


kekeluargaan” yang terdapat pada ayat 1 pasal 38
UUDS (atau ayat 1 UUD 1945)

Usaha bersama menunjukkan adanya perbedaan


dengan usaha swasta yang dianggap merupakan
cerminan semangat liberalisme

Asas kekeluargaan menegaskan adanya tanggung


jawab Bersama untuk kemajuan bagi semua orang,
bukan hanya kepentingan pribadi

05
Ulasan Wilopo yang menyamakan liberalisme dengan
usaha Bersama dikritisi tajam oleh Widjojo Nitisastro (1985)

Bagi Widjojo, inti liberalisme bukan


hanya pada bentuk usahanya
(usaha swasta), tetapi terletak pada
landasan pokoknya, yaitu
berlandaskan kebebasan.

06
Dari dua pemikir tersebut dapat ditarik beberapa
hal penting:

Widjojo benar dalam arti bahwa proses


bekerjanya kegiatan ekonomi merupakan
unsur penting dalam sistem ekonomi. Tetapi
Bukan berarti proses bejerja ekonomi
merupakan satu-satunya komponen dalam
sistem ekonomi, masih terdapat komponen
lainnya

Usaha swasta juga penting sebab, bersama


dengan agen-agen ekonomi lainnya, akan
menjadi penggerak utama kegiatan ekonomi

Lebih dari itu, Wilopo menyinggung pentingnya


peranan hak milik dalam sistem ekonomi,
dimana pemikir lain tidak menyinggung
masalah ini secara tegas

07
PEMIKIRAN EMIL SALIM

Emil Salim merupakan orang


pertama yang nenperkenalkan
istilah Ekonomi Pancasila
(Harahap,1985)

08
Terdapat 5 ciri dalam Sistem Ekonomi Pancasila:

02
Hubungan kerja antar
lembaga-lembaga ekonomi 04
tidak didasarkan pada Negara menguasai bumi, air,
dominasi modal (seperti dan kekayaan alam yang terk
pada kapitalis) dan dominasi andung di dalamnya
buruh (komunis), tetapi pada sebagai pokok kemakmuran r
asas kekeluargaan. akyat
01 05
Peranan negara dan 03 Sistem ekonomi pancasila
aparaturnya adalah Masyarakat sebagai satu tidak bebas nilai. Kelima
penting kesatuan memegang sila terebut sebagai bintang
peranan sentral dalam penerang kemana arah
Sistem Ekonomi Pancasila sistem nilai itu
dikembangkan

09
PENAFSIRAN SRI-EDI SWASONO

Menurutnya landasan hukum sistem hukum ekonomi Pancasila


adalah pasal 33 UUD 1945 yang dilatarbelakangi oleh jiwa
pembukaan UUD 1945 dan didukung oleh pasal 23, 27 ayat 2,
dan 34

Disebutkan juga pasal 33 memiliki posisi sentral sebagai


penjabaran ekonomi Pancasila

Menurutnya, Sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan


sebagai sistem yang berorientasi pada sila-sila Pancasila

Di samping itu, Sri-Edi Warsono menggarisbawahi pentingnya


keadilan dalam Sistem Ekonomi Pancasila. Keadilan
merupakan hal utama yang harus didahulukan, sehingga
semua orang harus memiliki sifat adil karena adil merupakan
perintah agama

10
PENAFSIRAN MUBYARTO
Seperti halnya Emil Salim, Mubyarto (1985) menggambarkan sebuah
Sistem Ekonomi Pancasila dengan ciri-ciri spesifik, yaitu:

1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial,


dan moral

2. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah keadaan pemerataan


sosial (egalitarianisme) sesuai asas-asa kemanusiaan

3. Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian yang


tangguh, yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi

4. Koperasi merupakan soko-guru perekonomian dan bentuk paling


konkret dari usaha bersama

5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat


dengan desentralisasi untuk menjamin keadilan ekonomi dan sosial

11
01 02

Pentingnya aspek sosial dan Kedua, Egaliterianisme dan


moral dalam Sistem Ekonomi Nasionalisme harus menjadi
Indonesia, dimana aspek moral Terdapat dua poin yang warna penting dalam
dan sosial harus menjadi perlu di garisbawahi dalam Sitem Ekonomi Indonesia.
Penggerak dan perangsang penafsiran Mulyanto:
ketika manusia Indonesia itu
berekonomi.

12
PENAFSIRAN DEMOKRASI EKONOMI OLEH IKATAN
SARJANA EKONOMI INDONESIA (ISEI)
Secara sistematik, demokrasi ekonomi dijabarkan oleh ISEI ke dalam enam bagian utama, yaitu:

Kelembagaan Ekonomi. Distribusi Pendapatan


15 AGUSTUS

Perangkat Kebijaksanaan Proses Pengambilan


Keputusan

1990

Pola Pemanfaatan Sistem Insentif


Sumber Daya

13
METODE YANG DIGUNAKAN
Dalam buku terdapat beberapa tahapan yang dinamakan sebagai
Metode Penulisan,dengan menawarkan sebuah pemikiran
Sistem Ekonomi Indonesia yang tersusun dari sub-subsistemnya
yang dibangun di atas nilai-nilai ideologis bangsa Indonesia, yaitu:

1. Mendefinisikan Sistem Ekonomi dan Elemen-elemennya


dengan mencari rumusan definisi sistem ekonomi yang sejalan
dengan tujuan yang dicapai,dan disusunlah rancangan bangunan
mengenai sistem ekonomi yang terdiri dari sub-subsitemnya

2. Menemukan Landasan Yuridisnya


setelah rancangan dirumuskan, kemudia menemukan landasan
Sistem Ekonomi Indonesia baik landasan filosofisnya maupun
landasan yuridisnya

3. Penafsiran secara Interperatif


SUN MON TUE WED THU FRI SAT setelah selesai memetakan sistem ekonominya, langkah berikutnya
adalah memberikannulasan mengenai bangunan Sistem Ekonomi
Indonesia itu sendiri.

14
KESIMPULAN

 Saat Indonesia, sangat membutuhkan


sistem ekonomi karena dua alasan :
Pertama, sejarah pembangunan ekonomi Indonesia di
masa lalu tidak berjalan dengan mulus.
Kedua, UUD 1945 sebagai landasan pokok
penyelenggaraan kehidupan ekonomi Indonesia masih
sangat normatif dan bersifat umum, sehingga peluang
terjadinya salah tafsir pada setiap rezim
sangat besar.

 Semua pemikir di masa lalu bersepakat bahwa


Sistem Ekonomi Indonesia berbeda dengan sistem
kapitalisme dan marxisme

15
 Secara garis besar terdapat tiga hal yang menjadi fokus
perhatian dari pemikir masa lalu, yaitu bagaimana memaknai
istilah “usaha bersama”, “asas kekeluargaan”, dan “bangunan
usaha yang paling sesuai adalah koperasi” dalam penjelasan
pasal 33 UUD 1945

 Umumnya setiap pakar menawarkan ciri yang spesifik.


Namun semua pemikiran tersebut belum sampai pada
pemikiran mengenai bentuk konkret dari Sistem Ekonomi
Indonesia. Ikatan Ekonomi Sarjana Indonesia (ISEI) pernah
menjabar Sistem Ekonomi Indonesia (demokrasi ekonomi)
Ke dalam beberapa bidang, namun penjabaran itu belum
terintegrasi dengan baik

16
Untuk mencapai bentuk konkret, tedapat tiga tahapan yaitu:

1. Merumuskan rancangan bangunan sistem ekonomi


yang tersusun dari sub-subsistemnya

2. Menemukan landasan ideologis sistem dan


sub-subsistemnya

3. Memberikan tafsiran bagaimana kerjanya


Sistem Ekonomi Indonesia secara keseluruhan
dan sub-subsistemnya

17
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Munawar, Dwi Budi Santosa, and Ahmad Erani Yustika. 2014. Sistem Ekonomi Indonesia:
Tafsiran Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: Erlangga

18
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai