Anda di halaman 1dari 8

KERIENTERIAN PERI ND USTRIA N

DIREKTORAT JEHDEMT INDUSTRI LOGAM ltlESIN TEKSTIL DAN ANEKA


Jalan Jenera 3-=iE Sdiroto Kav. 52 - 53 Lantai I JAI(ARTA 12950 Kotak pos : aiTg JKSlvlG
Telp. : 5255509, 5252482 Fax. : 5252978
htp:r.;ilnnea. dprin. go. id

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


PER.ATURAN
DIREKTUR JENDERAL IilDUSTRI LOGAM
MESIN TEKSTIL DAN ANEKA
NO*IOR L/rtw^JpERJs/zoto

TENTANG

PETUNJ UK TEKNIS PELAKS.ANAAN PEN


ER.APA,N P E MBE RLAKUAN
STANDAR NASTONAL INDONESIA
{sNt}
KOREK API GAS SECARA, WAJIB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA


ESA
DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM
MESIN TEKSTIL DAN ANEKA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan pasal 10


Peraturan Menteri perindustrian Nom,or---iuu-
I N D/P ER/2120 t 0, tentan g pem berr a kuan s ta ncir N asionar
f{ongsjaJlg pr9! Api Gas Secara Wajib, feru diatrrr
Petunjuk Teknis peraksinaan penerapan pemberrar<uin
SNI Korek Api Gas Secara Wajib;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a, perru ditrirtuartan-FEi.iur.n
^hr1uf
Direktur Jenderar '
rndustri Logam Mesin Tekstil dan
Aneka;

Mengingat : 1. Keputusanpresiden
-Republik lndonesia Nomor 73/M
Tahun 200s tentang pemberhentian oan eentangr€tan
fejabat Eselon I di
Lingkungan Ojpafremen
Perindustrian:

2. peraturan Menteri perindustrian Nomor 01/M-


INDIPER/3/200S. tenla.ng Organisasi dan Tata X*ui"
Departemen perind ustrian;

3. peraturan Menteri perindustrian Nomor ua&-


IND/PER/4t2AA tentang Keduduian Oan
fug;s fe;aUat
Kementerian perindustrian Daram Masa perarihan
Struktur Organisasi;

lndustrialisasi Menuju Kehidupan yang Lebih Baik


Direktur
r: 17lrr_,MTAJenderat
i,ffi,Jj"" TLMTA
/PER/g/20rc
4. Peraturan Menterj perindustrian
IN D/p E R/7 /20 0,
1 tentan g p;; ilil r,
Nomor 7ZM-
r, n Sta
Gffi;:ara Wajib; r N a s iona I
tndonesia (SNt) Koretin"p; nda

MEIVIUTUSKAN:
Menetapkan

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


KESATU Memberlakukan
pemberrakuan l.trnlyf Teknis pelaksanaan penerapan
standri r,rurio*i"rnq11g;ia (SNr) roil* npi
p,o', il,pi,in
ffifi#:l,"gfl.f
JUKNTS
:::X3?trrr:'I'jt",,'
"';.dil:, ,l:::*,
r"r."r,'- epi oas
pembertakuan SNt
Korek nJiCrJ SJ.ara :?::,.r,lg;
Wajib.
KEDUA
Direktur Jenderal ini
ffi#l??. mutai berraku pada
tanssat

Ditetapkan diJakarta
Septenler 20LO

DERAL

i:U'x',3l',ilxilx?,?[:*"Jenderarinidisampa,*-ffiu,
perdagansan;
:3. Menteri
Irfenler!
weqar; fJpliasidan Usaha Kecitdan
4. Direktur Jeideral a",. ornErr,"ai Menengah;
5
B5rru:rj"noui.f
p"'i';il:li xur"ffi;;
Luar
ii!=rrngrn,
r.regeri,
-
Klmenterian
Perdasansan Daram Neseri,
:t. i[:ffi:-"#eral Kementerian

F:i,X.rff/:ll, Eseton I di Linskunsan Kementerian


8. Kepala Badan Standardisasi
9. Kepala Dinas I Nasional;
oi i,"ou#i<rJ,iffjfifi:Hn'ns lawab di bidans perindustrian
-^0' Kepa pusat
1 ra stinorrJirrJi Kementerian perindustrian;
1 1. Kepata Batai di ringtunga;-k"iluit.ri.n
,', perinoustrian;
Direkto"rat Jil;1";;']ljou,t,i
;;l;l1lr. Losam nr.,in reksrir
rndustri rekstir, produk
11 3jft[';r rekstir, dan Aneka;
LAIIPIRAN PERATT'RAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAil MESIN
TEI(STTL DA}I A}IEKA
HOffi i t7/Tr,r{gLlPrs',lgl21];}
TA!*GGAL; GSepteober20lO

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


PETU}I.X.E( T=K}Gi PEI-A}GA}IAAN PENERAPAI.I PEIIBERLAKUAN STANDAR
NASTONAL INDONESIA (SND
KOREK API GAS SECARA WAJIB

BAB I
KETENTUAN UMUM

1.1. Mentari adalah Menteriyang membidangi urusan industri.

1.2. Korek Api Gas adatah peralatan penghasil api secara manual, menggunakan
turunan petrokirnia sebagai bahan bakar, biasanya digunakan untuf rnJliyatatcan
cerutu, rokok, dan ternbakau dalam cangklong, serta juga dapat digunakan
untuk
menyalakan materialseperti kertas, sumbu tilin, dan tentera.

1.3. Produsen Korek Api Gas adatah industri yang memproduksi korek Api Gas yang
,
memilikifasilitas produksi paling sedikit mempunyai proses perakitan dan proses
pengendalian kual'rtas.

1'4- Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
penerapan rnanajemen mutu menurut sNl lso g001:2009
atau revisinya.

1'5. Lembaga Sedifikasi Produk, yang selanjutnya disebut LSpro, adalah


lembaga
yang terakredltasi dan ditunjuk Menteri Pedndustrian untuk
melakukan kegiatan
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT-SNI) Korek Api
Gas S-ecara
Wajib.

1.6. Lembaga sertifikasi sistem Mutu (LSSM) adalah lembaga yang telah
mendapatkan akeditasi dari l(AN dan ditunjuk Menteri Perindustrian
atau badan
akreditasi di negara pabrikan yang telah melakukan perianjian saling pengakuan
atav Mutual Reeognition Agreementatau htrutual Reeognition of appioial
lfr4nnl.
1'7. Perianjian Sallng Pengakuan atau Mutual Recognition Agreement
alau Mutual
Recognition of Approval (MRA) adalah kesepakatan y.nl dilakukan
olerr xRt,t
dengan badan akreditasi Negara tain untuk saling mengakui atau
menerima
beberapa atau keseluruhan aspek dalam hal hasil-haiil penilaian
kesesuaian.

1'8' Surat Pendaftaran Barang (SPB) adalah dokumen yang diterbitkan


oleh Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan yang
diberikan
kepada importir atas pendaftaran Korek Api Gas yang akan di impor.
1'9' Lebrarirn Pengu! adabh laboratorium yang melakukan kegiatan pengujian
ErlraH i(ord( Aft Gas sesuai persyaratan SNl, yang telah etitunjui< tulnteri
Pefid:stbr untrk nretakukan pengujian sesuai SNl.
ssE** Produk penggunaan Tanda sNl (sppr-sNr) Korek Api Gas

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


1.10-
serfu Produt( penggunaan Tanda sNl yang oioetkan kepada produsenadarah
yang
rrEfipu rnerr'rproduksi Korek Api Gas sesuai dengan persyaratan sNl.

1'11'Sertifikst Hasil Uji (SHU) adalah sertifikat hasit pengujian atas contoh
uji Korek
Api Gas sesuaisNl.

1'12- Direktur Jenderal Pembina tndustri adalah Direktur Jenderat


Basis lndustri
Manufaktur Kementerian perindustrian.

1'13' Kepala BPKIM adalah Kepala Badan Pengkajian Kebijakan


lktim dan Mutu
lndusfr.

BAB II
LINGKUP PEMBERLAKUAN SNI

2-1. Pemberlakuan sNl Korek Api Gas secara wajib sesuai


sNl 19-7120-2005 atau
revisinya; berlaku bagi Korek Api Gas dengan nomor Harmonized
sysfem (HS)
yang meliputi:

KorekApiGas 19-7120-2005 13.10.10.00


9613.10.90.00
9613.20.10.00
9613.20.90.00
9613.80.20.00
9613.80.30.00
9613.80.90.00

2.2. Sejak diberlakukan Feraturan Menteri Perindustrian


tentang pemberlakuan Korek
ApiGas secara wajib, maka Korek ApiGasyang tidak sesuaisNr
1$7120-2005
atau revisinya dilarang diproduksi dan diperdagangt<an
di dalam negeri.

rArA cARA sppr sNr


".i#?ltLEH
3.1. SPPT€NI diterbitkan oleh LSPro dan sebetum melaksanakan kegiatan
sertifikat
sNl, LSPro wajib menyampaikan pedoman, prosedur, dan persyaratan
permohonan SPPT kepada Dirjen Basis lndustri
Manufaktur serta Kepala 6pnU.
32 Lffi* rnernperobh SPPT\SNI Korek Api Gas dari LSpro, produsen Korek Api
G- 6t dabrn nE upun luar negeri wajib memenuhi persyaratan dan prosedur
yap e*apkan LSpro, yaitu:
a' nerrenuhi pers)€ratan adminisFasi dengan nrenunjukan dokumen
asli dan
rtayerahkan foto kopi kepemilikan usaha berupa:

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


i) trin Usaha lndustri (lUl) atau lzin yang serupa dari negera asal produsen
bagi produk impor dangan ringkup usaha rndusti Korek Api
bas bagi
produsen dalam negeri, sedangkan produsen tuar
negeri harus
rnelengkapi ijin/lisensi sejenis dari negara setempat yang
ditJrjemahkan
dalam bahasa lndonesia oteh penterjemah tersumpah.
2) Sertifikat
atau Tanda Daftar Merek yang diterbitkan oteh Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan lntelektual (HKl) Kementerian
Hukum dan HAM
untuk Korelc Api Gas dan atau lisensi dari pemilik merek
dengan
ketentuan:
a) dalam satu merek yang sama tidak dapat digunakan untuk lebih dari 1
(satu) SppT-SNt;
b) Produsen Koret< Api Gas melampirkan Surat Pernyataan yang
menyatakan balrwa produsen tidak akan menggunakan
beberapa
SPPT-SNI dalam satu merek; dan
b. telah menerapkan Sistem Manajernen Mutu (SMM), sesuai SNI tSO
9001:2008 atau revisinya dan memiliki:
1) peralatan pengendarian mutu sesuaipersyaratan sNr; dan
2, laboratbrium uji atau ke$asama pengujian dengan taboratorium uji yang
telah memenuhisNl 17025:2009 atau revisinya.
c' hasil produksi harus memenuhi persyaratan SNI 1g7120-200s
berdasarkan
hasiluji, dengan:
1). memperoleh Sertifikat Hasil Uii (SHU) dari laboratoriurn yang
ditunjuk
Menteri perindustrian; atau
2) memperoleh sertifikat Hasil uji (sHU) dari taboratorium penguji Negara
asal pabrikan atau dalam negeri yang telah diakreditasi
oleh I(AN dan
ditunjuk Menteri perindustrian bagi produk imporl

3.3. untuk keperluan pengujian sesuai sNl 1*zl2a-zoos dan atau


revisinya
sebagaimana dimaksud pada butir 3.2. huruf c, contoh uji
Korek Api Gas diambir
di alur proses produksi dan atau digudang.

3.4. Dokumen permohonan sppr-sNr disampaikan kepada LSpro.

3.5. Sesuai dengan permohonan SppT€Nl, LSpro wajib:


a. meneritikebenaran dan pemenuhan atas persyaratan sebagaimana
dimaksud
pada butir 3.2. huruf a dan huruf b;
b' melakukan pengujian di laboratorium yang telah terakreditasi
dan ditunjuk
oleh Menteri perindustrian atau melakukan pengujian meralui:
1) laboratorium uji yang terah memenuhi sNr lidzs:zooaatau revisinya;atau
2) hborabrirum uji di ruar negeri sepanjang tebfr
mempunyai perjanjian
salng pengakuan aav Mutuat n"drrm Arnngement (MRA)
antara
KAN dengan Badan Akreditasi Negara bersangkutan,
).ang sertia
mernpunyai perjanjian bilateral atau multiheral
di bidang reguhj teknis
antara penrerintah Repubrik rndonesb dengan
- negara yang
bersangkubn, bagi produk import.

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


a mengadakan rapat panel yang beranggotiakan
Direktorat Teknis dan
pemangku kepentingan lainnya dari
Direktoran lndustri Tekstil, produk Tekstil,
dan Aneka untuk penentuan penerbitan SppT-SNl;
dan
d' menerbitkan SPPT-sNI, apabita hasil rapat panel
sebagaimana dimaksud
dalam huruf c memenuhi persyaratan dan ketentuan
dengan ketentuan mencanturnkan nama produsen
sNl 19-7120-2005,
dan importir paoa sipt-
SNI atas produk import.

3'6' waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan audit


dan penerbitan sppr-SNl oleh
l-sPro apabila telah memenuhl persyaratan audit
kecukupan adalah 4i (empat
puluh saig hari kerja diluar proses pengujian
atau tindakan koreksi.

BAB IV
TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH

4.1. Ruang Lingkup


Tata cara pengambilan contoh ini digunakan oteh
LSpro atau petugas
Pensawasan standar di Pabrik (PPsp) senagai
dan jumlah pengambilan contoh Korek Api ".u*
untiL'iulJi"*"i
Gas ""r"
o"r"r rangka pelaksanaan
SPPT-SN| dan pengawasan SNt wajib di pabrik.

4.2. Ketentuan-Ketenfuan
4.2.1 pengambilan contoh
dilakukan oleh:
a. petugas pengambir contoh (ppc) yang ditugaskan oreh LSpro
untuk
permohonan SppT-SNl; dan
b. petugas pengawas standar Barang dan Jasa di pabrik (ppsp)
berdasarkan surat tugas dari Dirjen basis lndustri
Manufaktur untuk
melakukan pengawasan penerapan SNlwajib di pabrik.
4.2.2. pengiriman contoh ke laboratorium ujiuntuk
' a. pennohonan sppr€Nrdirakukan ppc dari LSpro; atau
b' Pengawasan penerapan sNl wajib di pabrik dilaksanakan oleh ppsp.
4.3. Cara pengambilan contoh
4.3.1. Untuk permohonan SppT-SNt
Pedoman tata cara pengambilan contoh dilakukan
sesuaidengan SNI 1$
7120_20as.
4.3.2. Untuk pengawasan penerapan sNrwajib
dipabrik oreh ppsp.
4.4. Tdnpan pehksanaan pengambilan contoh
1.4-1- untuk penrnhonan sppr€Nr sesuai prosedur
LSpro.
1-42 untuk peng€wasan penerapan sNrwaiib oi panritc sebagaiberikut
a. memberitahukan kepada pihak produsen mengenai wakfu
dan
rencana pengambilan contoh (sanpting ptanl;
b. menyiapkan surat tugas pengambilan contoh;

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


menyiapkan berita acara pengambilan contoh dan
labelcontoh uji;
d_ pada setiap pengujian, contoh uji diambir
dari merek Korek Api Gas
dengan tata cara pengambilan contoh sesuai sNl dan jumlah
contoh
uji diambil secara acak (random) sebanyak g00 buah untuk
setiap
pengujian, yang terdiri dari 600 buah untuk pengujian
dan 300 buah
untuk arsip perusahaan dan pengambiran contoh berraku
untuk setiap
merek pada alur produksi;
A pengarnbilan contoh disaksikan oleh pihak produsen;
f. contoh uJi dimasukan ke daram suatu tempat
(wadah) yang tersegel,
tidak merusak isinya dan diberikan identitas yang jelas
tentang barang
yang d'iambilccntohnya, tanggar pengambilan
contoh, proousen, oan
petugas pengarnbil contoh, kernudian ditandatangani
oteh kedua pih,ak
serta dicap produse*, contsh dikemas, dan diberi-tabel;
g. berita acara pengambilan contoh ditandatangani
dan dicap oleh pihak
produsen; dart
h. contoh kemudian dikirim ke taboratorium ujioleh ppsp
dan atau pihak
produsen.

4.5. Penilaian kesesuaian yang dirakukan oreh LSFro,


LSSM, Laboratorium Uji atau
Lembaga lnspeksi di luar negeri dapat diterima ,"p"ni"ng
terah mempunyai
perjanjian bilateral dan multitaterat di bidang
regutasi iefnis antara Republk
lndonesia dengan negara tempat LSpro, LssM, Llboratorium
Uji atau Lembaga
lnspeksi bertempat.

BAB V
PEMBINAAN DAN FENGAWASAN

5.1. Pembinaan dan pengawasan dararn rangka pemberlakuan


sNr produk Korek Api
Gas secara wajib dilaksanakan oteh Direktur Jenderal
Basis lndustri Manufaktur
Kementerian Perindustrian.

5.2. Pembinaan dilaksanakan untuk rneningkatkan kemarnpuan


industri dalarn
menerapkan SNI wajib melalui:
a. sosialisasi atas pemberlakuan SNI wajib dan atau
terdapat perubahannya;
dan
b. pembinaan teknis dan konsurtasidaram penerapan
sNr.

5'3. Dalam melaksanakan pengawasan sNl wajib di pabrik,


Dirjen BIM menugaskan
PPSP untuk merakukan pemeriksaan perusahaandan
uji petik.
5.4. Drjen BIM dapat melibakan lembaga bln untuk melaksanakan tugas ppsp
dabrn melaksanakan pengawasan SNI rvajib dipabrik.

5.5. Mekanisrne dan prosedur pengawasan sNl wajib di pabrik


terhadap Korek Arri
Gas diatur dalam petunjuk renkis penga,vasan penerapan sNr -'
C"r.

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


Korek epi

5.6. Difen BIM melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang tetah


mendapatkan pembinaan dan pengawasan mutu barang dan atau
lasa oi pqbrik
dalam rangka pemberlakuan sNl produk Korek Api Gas secara wajib
opn pFsp
dengan melakukan pemeriksaan perusahaan dan ujipetik.

BAB VI
TATA CARA PENC,ANTUMAN TANDA SNI

6. PerusaF.aan industri Korek Api Gas wajib memberi tanda


SNI berupa logo SNI
dengan ukuran sebagaimana dituliskan dalam Peraturan pemerintah
Nomor tOZ
Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, dengan cara dicetak
tekan/press
pada bagian penutup kepala, di posisi y"ng rudah dibaca
dan $dak mudah
hilang pada Korek ApiGas.

BAB VII
PENUTUP

Petuniuk Teknis Pelaksanaan Penerapan dan Pengawasan pemberlakuan


SNI Korek
Api Gas secara wajib ini merupakan salah satu pedoman yang ditetapkan
berdasarkan peraturan yang berlaku untuk dilaksanakan sebaik-bai'irnyi
c"n penuh
tanggung jawab.

Ditetapkan diJakarta
pada tanggal e segternber
2olo
DIREKTUR JENDERAL

\,,
mIsnRTEffiRI

Anda mungkin juga menyukai