TENTANG
Mengingat : 1. Keputusanpresiden
-Republik lndonesia Nomor 73/M
Tahun 200s tentang pemberhentian oan eentangr€tan
fejabat Eselon I di
Lingkungan Ojpafremen
Perindustrian:
MEIVIUTUSKAN:
Menetapkan
Ditetapkan diJakarta
Septenler 20LO
DERAL
i:U'x',3l',ilxilx?,?[:*"Jenderarinidisampa,*-ffiu,
perdagansan;
:3. Menteri
Irfenler!
weqar; fJpliasidan Usaha Kecitdan
4. Direktur Jeideral a",. ornErr,"ai Menengah;
5
B5rru:rj"noui.f
p"'i';il:li xur"ffi;;
Luar
ii!=rrngrn,
r.regeri,
-
Klmenterian
Perdasansan Daram Neseri,
:t. i[:ffi:-"#eral Kementerian
BAB I
KETENTUAN UMUM
1.2. Korek Api Gas adatah peralatan penghasil api secara manual, menggunakan
turunan petrokirnia sebagai bahan bakar, biasanya digunakan untuf rnJliyatatcan
cerutu, rokok, dan ternbakau dalam cangklong, serta juga dapat digunakan
untuk
menyalakan materialseperti kertas, sumbu tilin, dan tentera.
1.3. Produsen Korek Api Gas adatah industri yang memproduksi korek Api Gas yang
,
memilikifasilitas produksi paling sedikit mempunyai proses perakitan dan proses
pengendalian kual'rtas.
1'4- Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
penerapan rnanajemen mutu menurut sNl lso g001:2009
atau revisinya.
1.6. Lembaga sertifikasi sistem Mutu (LSSM) adalah lembaga yang telah
mendapatkan akeditasi dari l(AN dan ditunjuk Menteri Perindustrian
atau badan
akreditasi di negara pabrikan yang telah melakukan perianjian saling pengakuan
atav Mutual Reeognition Agreementatau htrutual Reeognition of appioial
lfr4nnl.
1'7. Perianjian Sallng Pengakuan atau Mutual Recognition Agreement
alau Mutual
Recognition of Approval (MRA) adalah kesepakatan y.nl dilakukan
olerr xRt,t
dengan badan akreditasi Negara tain untuk saling mengakui atau
menerima
beberapa atau keseluruhan aspek dalam hal hasil-haiil penilaian
kesesuaian.
1'11'Sertifikst Hasil Uji (SHU) adalah sertifikat hasit pengujian atas contoh
uji Korek
Api Gas sesuaisNl.
BAB II
LINGKUP PEMBERLAKUAN SNI
BAB IV
TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH
4.2. Ketentuan-Ketenfuan
4.2.1 pengambilan contoh
dilakukan oleh:
a. petugas pengambir contoh (ppc) yang ditugaskan oreh LSpro
untuk
permohonan SppT-SNl; dan
b. petugas pengawas standar Barang dan Jasa di pabrik (ppsp)
berdasarkan surat tugas dari Dirjen basis lndustri
Manufaktur untuk
melakukan pengawasan penerapan SNlwajib di pabrik.
4.2.2. pengiriman contoh ke laboratorium ujiuntuk
' a. pennohonan sppr€Nrdirakukan ppc dari LSpro; atau
b' Pengawasan penerapan sNl wajib di pabrik dilaksanakan oleh ppsp.
4.3. Cara pengambilan contoh
4.3.1. Untuk permohonan SppT-SNt
Pedoman tata cara pengambilan contoh dilakukan
sesuaidengan SNI 1$
7120_20as.
4.3.2. Untuk pengawasan penerapan sNrwajib
dipabrik oreh ppsp.
4.4. Tdnpan pehksanaan pengambilan contoh
1.4-1- untuk penrnhonan sppr€Nr sesuai prosedur
LSpro.
1-42 untuk peng€wasan penerapan sNrwaiib oi panritc sebagaiberikut
a. memberitahukan kepada pihak produsen mengenai wakfu
dan
rencana pengambilan contoh (sanpting ptanl;
b. menyiapkan surat tugas pengambilan contoh;
BAB V
PEMBINAAN DAN FENGAWASAN
BAB VI
TATA CARA PENC,ANTUMAN TANDA SNI
BAB VII
PENUTUP
Ditetapkan diJakarta
pada tanggal e segternber
2olo
DIREKTUR JENDERAL
\,,
mIsnRTEffiRI