i
Pedoman Penghargaan Industri Hijau i
Di tengah maraknya headline isu lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan, Industri Hijau mengambil peranan
penting dalam meluruskan image negatif pada masyarakat yang
menyatakan bahwa industri sebagai kontributor utama pencemaran
dan degradasi lingkungan. Ini terbukti dengan banyaknya
perusahaan industri yang mendapat stereotype negatif di masyarakat
ternyata memiliki kinerja pengelolaan lingkungan dan limbah yang
sangat baik. Hal ini berjalan dikarenakan Industri Hijau
mengedepankan prinsip pencegahan di hulu; bukan di hilir atau
preventive is better than currative.
Untuk mendorong industri menerapkan prinsip Industri
Hijau, sejak tahun 2010 Kementerian Perindustrian
menyelenggarakan kegiatan Penghargaan Industri Hijau. Kegiatan ini
juga merupakan salah satu bentuk insentif non fiskal bagi
perusahaan industri dalam rangka mendorong transformasi industri
nasional menuju Industri Hijau. Selain itu, melalui kegiatan ini
diharapkan perusahaan industri dapat mulai melakukan aklimatisasi
dan sinkronisasi kebijakan perusahaan dengan prinsip Industri Hijau
sebagai tahapan awal menuju pemberlakuan Sertifikasi Industri
Hijau.
Haris Munandar N.
PEDOMAN PENILAIAN
iii
Pedoman Penghargaan Industri Hijau iii
iv Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Menteri Perindustrian Republik Indonesia
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
TENTANG PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU.
Pasal 1
Pasal 8
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Maret 2016
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SALEH HUSIN
HARIS MUNANDAR N.
PEDOMAN PENILAIAN
PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Lingkup Penilaian
Lampiran:
1. Formulir Pendaftaran
2. Kuesioner Penghargaan Industri Hijau
3. Format Sinopsis
HARIS MUNANDAR N.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan industri mempunyai dampak positif dalam skala
mikro dan makro terhadap ekonomi. Dampak positif skala
mikro terlihat dari hasil-hasil pembangunan industri yang
ditunjukkan terhadap share PDB, share export, dan
terciptanya peluang kerja. Peran strategisnya sebagai
penyumbang PDB yang cukup signifikan ditunjukan dengan
surplus ekspor terhadap impor selama satu dasawarsa
terakhir. Sedangkan dampak positif skala makro adalah
terjadinya percepatan pertumbuhan fisik dan terciptanya
kesempatan kerja.
1
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 1
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
2
2 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
2. TUJUAN
Pedoman ini bertujuan memberikan acuan yang seragam bagi
Tim Teknis, Dewan Pertimbangan, perusahaan industri yang
akan mengikuti program penghargaan, dan pihak lain yang
terkait dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau sehingga
proses penilaian dapat berjalan secara konsisten, transparan,
akuntabel, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. LINGKUP PENILAIAN
Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-
DAG/PER/9/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007
tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, maka
lingkup penilaian dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sebagai
berikut :
3
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 3
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian No.70/BPPI/PER/2/2016
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
BAB II
TIM PELAKSANA PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI
HIJAU
1. Tim Sekretariat
Sekretariat bertugas melakukan persiapan, penyebarluasan
informasi, menerima pendaftaran, seleksi kelengkapan
administrasi, entry database, pengaturan jadwal kegiatan,
koordinasi dan hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan
kegiatan Penghargaan Industri Hijau.
2. Tim Teknis
Tim Teknis bertugas melakukan verifikasi dokumen, verifikasi
lapangan, dan penilaian. Tim Teknis terdiri dari unsur
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, lembaga
konsultan dan instansi terkait lainnya. Kriteria anggota Tim
Teknis antara lain adalah sebagai berikut:
a) Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi
industri.
b) Memiliki pengetahuan dalam bidang pengelolaan
lingkungan hidup.
c) Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri.
5
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 5
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
3. Dewan Pertimbangan
Dewan Pertimbangan bertugas melakukan review dan
memberi masukan terhadap hasil penilaian perusahaan
industri peserta Penghargaan Industri Hijau yang dilakukan
oleh Tim Teknis serta menyampaikan calon penerima
penghargaan kepada Menteri Perindustrian. Dewan
Pertimbangan terdiri dari unsur pemerintah, perguruan tinggi,
lembaga penelitian, dan instansi terkait lainnya. Kriteria
anggota Dewan Pertimbangan adalah sebagai berikut:
a) Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi
industri.
b) Memiliki pengetahuan dalam bidang pengelolaan
lingkungan hidup.
c) Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri.
d) Memiliki pengetahuan dalam bidang kebijakan publik,
ekonomi, dan hukum.
6
6 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
BAB III
PENGUSULAN DAN SELEKSI PESERTA
7
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 7
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
8
8 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
BAB IV
PENILAIAN
1. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian dibedakan antara industri besar, industri
menengah dan industri kecil.
Untuk industri besar, penilaian didasarkan pada hal-hal
berikut:
a) Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi,
penggunaan material input, energi, air, teknologi proses,
sumber daya manusia, dan lingkungan kerja di ruang
proses produksi.
b) Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi, meliputi program
penurunan emisi CO2e, pemenuhan baku mutu
lingkungan, dan sarana pengelolaan limbah/emisi.
c) Manajemen Perusahaan, meliputi sertifikasi, Corporate
Social Responsibility (CSR), penghargaan, dan kesehatan
karyawan.
Kriteria penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1
berikut.
10
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
Tabel 1
Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau
Kategori Industri Besar
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
A PROSES PRODUKSI 70
10
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
dilaksanakan
- Ada Komitmen manajemen puncak (top
management) tapi belum tersedia 1
program atau rencana kerja
- Belum ada komitmen manajemen
0
puncak (top management)
b. Tingkat capaian - > 75% tercapai 4
penerapan program
- 50 < x ≤ 75% tercapai 3
sesuai dengan
komitmen - 25 < x ≤ 50% tercapai 2
perusahaan dalam
meningkatkan - 0 < x ≤ 25% tercapai 1
efisiensi produksi - Belum tercapai atau tidak ada program 0
2) Material Input a. Sertifikasi/izin - 100% material input yang digunakan
4
Material Input memiliki sertifikat/izin
- 90 < x < 100% material input yang
3
digunakan memiliki sertifikat/izin
- 80 < x ≤ 90% material input yang
2
11
11
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
12
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
12
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
0 < x ≤70%
13
13
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
14
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
0 < x < 100%
- Telah melakukan substitusi
2
20 < x ≤ 60%
- Telah melakukan substitusi
1
0 < x ≤ 20 %
- Belum melakukan substitusi 0
e. Penanganan material - Ditempatkan di gudang/ruangan
input khusus untuk material input, dilakukan
14
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
- Ditempatkan di gudang/ruangan
1
khusus untuk material input.
- Belum ada upaya penanganan material 0
3.) Energi a. Upaya efisiensi - Telah melakukan efisiensi penggunaan
energi energi (energy index reduction) 4
> 7,5%
- Telah melakukan efisiensi penggunaan 3
energi (energy index reduction)
5,0 < x ≤ 7,5%
- Telah melakukan efisiensi penggunaan
energi (energy index reduction) 2
2,5 < x ≤ 5,0%
- Telah melakukan efisiensi penggunaan
energi (energy index reduction) 1
0 < x ≤ 2,5 %
- Belum ada upaya efisiensi energi 0
b. Upaya Penggunaan - Rasio penggunaan energi terbarukan 4
15
15
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
16
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
Energi Terbarukan > 3,0%
16
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
17
17
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
18
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
ulang untuk proses - 20 < x ≤ 30% 3
produksi dan/atau
utilitas - 10 < x ≤ 20% 2
- 0 < x ≤ 10% 1
- Belum melakukan daur ulang air 0
c. Upaya konservasi - Upaya konservasi sumber air sudah
4
sumber air (misalnya berjalan
membuat sumur
- Sudah melakukan kajian, perencanaan
18
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
20
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
20
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
Terakhir - Sudah ada perencanaan penggantian
mesin/peralatan 2
21
21
Lampiran Badan Penelitian
Pengembangan Industri
22
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala
KepalaBadan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
< 20,0%
22
Lampiran Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala
KepalaBadan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
dilaksanakan
23
23
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
24
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
24
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
26
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
0 < x ≤ 5,0%
26
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
CO2e - Memenuhi target penurunan emisi
3
CO2e: 66 < x ≤ 99%
- Memenuhi target penurunan emisi
2
CO2e: 33 < x ≤ 66%
- Memenuhi target penurunan emisi
1
CO2e: 0 < x ≤ 33%
- Belum memenuhi target penurunan
0
emisi CO2e
2. Pemenuhan a.a. Limbah Cair - 100% memenuhi 4
Baku Mutu
- 98 < x < 100% memenuhi 3
Lingkungan
- 95 < x ≤ 98% memenuhi 2
- 90 < x ≤ 95% memenuhi 1
- ≤ 90% memenuhi 0
b.b. Limbah Gas dan - 100% memenuhi 4
Debu
- 98 < x < 100% memenuhi 3
27
27
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
28
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
28
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
persyaratan yang - Terdapat sarana, memiliki izin tidak
berlaku) 2
beroperasi
- Terdapat sarana, tapi tidak memiliki
1
izin dan tidak beroperasi
- Belum ada sarana pengelolaan limbah
0
B3
C MANAJEMEN PERUSAHAAN 10
30
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
30
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
pemantauan dan evaluasi, tapi tidak
ada pelaporan
31
31
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
32
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
berkelanjutan
- Tidak menerapkan CSR 0
3) Penghargaan Penghargaan terkait - > 3 penghargaan 4
bidang produksi dan
pengelolaan - 3 penghargaan 3
lingkungan industri - 2 penghargaan 2
yang pernah diterima
dalam jangka waktu - 1 penghargaan 1
32
Lampiran Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan
PeraturanKepala Badan Penelitian
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
30
34 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
Tabel 2
Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau
Kategori Industri Menengah
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
A PROSES PRODUKSI 70
31
35
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
36
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
(rencana kerja), tapi belum
dilaksanakan
- Ada Komitmen manajemen puncak (top
management) tapi belum tersedia 1
program atau rencana kerja
- Belum ada komitmen manajemen
0
puncak (top management)
b. Tingkat capaian - > 75% tercapai 4
32
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
37
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
38
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
34
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
39
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
40
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
menerapkan prinsip FIFO (first in first
out)
- Ditempatkan di gudang/ruangan
khusus untuk material input, dilakukan 2
pemantauan mutu material
- Ditempatkan di gudang/ruangan
1
khusus untuk material input
- Belum ada upaya penanganan material 0
36
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
41
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
42
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
terbarukan
c. Melakukan kegiatan - Melakukan kegiatan manajemen energi
4
manajemen energi setiap tahun
dibuktikan dengan
- Melakukan kegiatan manajemen energi
adanya catatan 3
2 tahun sekali
- Melakukan kegiatan manajemen energi
2
3 tahun sekali
38
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
43
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
44
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
resapan, bio pori teknis dan konstruksi
atau penampungan
- Sudah melakukan kajian dan
air hujan) 2
perencanaan teknis
- Sudah melakukan kajian 1
- Belum melakukan upaya konservasi air 0
d. Melakukan kegiatan - Melakukan kegiatan manajemen air
4
manajemen air yang setiap tahun
40
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
Proses Reuse, Recycle (3R) (3R) dalam kegiatan proses produksi
- Melakukan Recycle dalam kegiatan
3
proses produksi
- Melakukan Reuse dalam kegiatan
2
proses produksi
- Melakukan dalam Reduce kegiatan
1
proses produksi
- Belum melakukan Reduce, Reuse,
Recycle (3R) dalam kegiatan proses 0
produksi
b. Segregasi air - Sudah melakukan segregasi air
buangan dari proses buangan dari proses produksi dan
4
produksi pengolahan di IPAL sudah terpisah
dengan air hujan dan limbah domestik
- Sudah melakukan segregasi air
buangan dari proses produksi, namun
3
pengolahan di IPAL masih bercampur
dengan air hujan dan limbah domestik
45
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
46
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
42
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
d. Kinerja Peralatan
1.) Batch System - Overall Equipment Effectiveness
4
≥ 85,0%
- Overall Equipment Effectiveness
3
60,0 ≤ x < 85,0%
- Overall Equipment Effectiveness
2
40,0 ≤ x < 60,0 %
- Overall Equipment Effectiveness
1
20,0 ≤ x < 40,0 %
- Overall Equipment Effectiveness
0
< 20,0%
2.) Continuous - Overall Equipment Effectiveness
4
System ≥ 95,0%
- Overall Equipment Effectiveness
3
70,0 ≤ x < 95%
- Overall Equipment Effectiveness 2
47
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
48
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
50,0 ≤ x < 70,0%
- Overall Equipment Effectiveness
1
30,0 ≤ x < 50,0%
- Overall Equipment Effectiveness
0
0 < x < 30,0%
e. Penerapan SOP - Tersedia tiga SOP (penanganan
penanganan material material input, proses produksi dan 4
maintenance); dilaksanakan
input, proses
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
49
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
50
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
Manusia SDM proses produksi produksi memenuhi persyaratan
yang memenuhi eksternal dan internal
persyaratan 100%
- Peningkatan kapasitas SDM proses
produksi memenuhi persyaratan
3
eksternal dan internal
65 ≤ x < 100%
- Peningkatan kapasitas SDM proses
produksi memenuhi persyaratan
46
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
51
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
52
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
Menteri Tenaga - Ada program, dijalankan secara berkala
Kerja dan 2
setiap 2 tahun sekali
Transmigrasi No. 13
Tahun 2011 - Ada program, dijalankan secara berkala
1
lebih dari 2 tahun sekali
- Belum ada program pemantauan dan
0
penilaian kinerja K3L
- ≤ 90% memenuhi 0
b.d. Limbah Gas dan - 100% memenuhi 4
Debu
- 98 < x < 100% memenuhi 3
48
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
- ≤ 90% memenuhi 0
2) Sarana a. Operasional sarana - Sarana lengkap dan seluruhnya
4
Pengelolaan pengelolaan limbah beroperasi dengan baik
Limbah / Emisi dan emisi (sesuai - Sarana lengkap, tapi hanya beroperasi
persyaratan yang 3
sebagian
berlaku)
- Sarana tidak lengkap dan semua
2
sarana beroperasi dengan baik
- Sarana tidak lengkap dan tidak
1
dioperasikan
- Belum ada sarana pengelolaan limbah /
0
emisi
b. Pengelolaan Limbah - Terdapat sarana, beroperasi serta
4
B3 (perizinan dan memiliki izin
prasarana sesuai
- 3
Terdapat sarana, beroperasi tapi tidak
53
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
54
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
persyaratan yang memiliki izin
berlaku)
- Terdapat sarana, memiliki izin tidak
2
beroperasi
- Terdapat sarana, tapi tidak memiliki
1
izin dan tidak beroperasi
- Belum ada sarana pengelolaan limbah
0
B3
50
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
55
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
56
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
dan evaluasi serta ada pelaporan
52
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
57
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
58
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
ASPEK BOBOT
NO KRITERIA INDIKATOR SKOR
PENILAIAN (%)
51
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 59
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
60
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
Tabel 3
Kriteria Penilaian Penghargaan Industri Hijau
Kategori Industri Kecil
52
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
61
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
62
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
63
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
64
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
56
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
65
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
66
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
67
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
68
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
60
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
69
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
70
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
62
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
71
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
72
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
64
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
73
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
74
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
66
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
75
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
76
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
68
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan
danPengembangan Industri
No.70/BPPI/PER/2/2016
77
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Cara Penilaian
Cara penilaian untuk kategori industri besar:
a) Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana
tercantum pada Tabel 1.
b) Pemberian skor untuk masing-masing kriteria adalah 0-4.
c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor
dari setiap aspek dibagi dengan skor maksimal dikali
dengan bobot aspek.
Bobot Aspek Proses Produksi = 70% (0,7)
Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 96
Bobot Aspek Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi = 20%
(0,2)
Skor Maksimal Aspek Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi
=20
Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1)
Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 24
d) Total Perolahan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari
masing-masing nilai setiap aspek dikali 100.
e) e)Contoh Perhitungan
Contoh : :
Perhitungan
Tabel 44
Tabel
Contoh Perhitungan
Contoh Penilaian
Perhitungan Penilaian
Aspek
Aspek
Penilaian
Penilaian Bobot
Bobot Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Nilai
Nilai Setiap
Setiap
Perolehan
Perolehan Skor
Skor Aspek
Aspek
Skor
Skor Maksimal
Maksimal
Proses
Proses
Produksi
Produksi 70%
70% 7575 9696 (75/96)
(75/96) xx
(A) (A) 0,7
0,7 =0,55
=0,55
Kinerja
Kinerja 20%
20% 1818 2020 (18/20)
(18/20) xx
Pengelolaan
Pengelolaan 0,2
0,2 =0,18
=0,18
Limbah/Emisi
Limbah/Emisi
(B)(B)
Manajemen
Manajemen 10%
10% 2020 2424 (20/24)
(20/24) xx
Perusahaan
Perusahaan
(C)(C) 0,1
0,1 == 0,08
0,08
Total
Total
Perolehan
Perolehan (0,55
(0,55
+ +0,18
0,18+ +0,08)
0,08)x x100
100== 81
81
NilaiNilai
: (A+B+C)
: (A+B+C)
X X
100100
Cara penilaian
Cara untuk
penilaian kategori
untuk industri
kategori industrimenengah:
menengah:
a) a)
Penilaian
Penilaiandilakukan
dilakukanberdasarkan
berdasarkan kriteria
kriteria sebagaimana
sebagaimana
tercantum pada
tercantum Tabel
pada 2. 2.
Tabel
b) b)
Pemberian skor
Pemberian untuk
skor masing-masing
untuk masing-masingkriteria
kriteriaadalah
adalah0-4.
0-4.
c) c)
Penilaian setiap
Penilaian aspek
setiap merupakan
aspek merupakanjumlah
jumlahperolehan
perolehanskor
skor
daridari
setiap aspek
setiap aspekdibagi
dibagidengan
denganskor
skor maksimal
maksimal dikali
dikali
dengan bobot
dengan aspek.
bobot aspek.
Bobot Aspek
Bobot Proses
Aspek Produk
Proses ==
Produk 70%
70%(0,7)
(0,7)
Skor Maksimal
Skor Aspek
Maksimal Proses
Aspek Produksi=
Proses Produksi=9696
Bobot Aspek
Bobot AspekPengelolaan
PengelolaanLingkungan
Lingkungan dan
dan Kesehatan
Kesehatan
Kerja = 20%
Kerja (0,2)
= 20% (0,2)
Skor
Skor Maksimal
Maksimal Aspek
Aspek Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan dan
dan
Kesehatan
KesehatanKerja
Kerja==20
20
Bobot
BobotAspek
AspekManajemen
Manajemen Perusahaan
Perusahaan = 10%
10% (0,1)
(0,1)
Skor
SkorMaksimal
MaksimalAspek
Aspek Manajemen
Manajemen Perusahaan
Perusahaan =
= 24
24
d)d) Total
TotalPerolahan
Perolahan Nilai
Nilai merupakan
merupakan hasil penjumlahan
penjumlahan dari
dari
masing-masing
masing-masingnilai
nilaisetiap
setiap aspek
aspek dikali 100.
Total
Total Skor==
Skor xx0,7
0,7++ x 0,2 + xx0,1
0,1
e)e) Contoh
ContohPerhitungan
Perhitungan::
Tabel
Tabel 55
Contoh
ContohPerhitungan
Perhitungan Penilaian
Penilaian
Aspek
AspekPenilaian
Penilaian Bobot
Bobot Jumlah
Jumlah Jumlah Nilai
Nilai Setiap
Setiap
Perolehan
Perolehan Skor Aspek
Aspek
Skor
Skor Maksimal
Maksimal
Proses
ProsesProduksi
Produksi(A)
(A) 70%
70% 80
80 96 (80/96)
(80/96) xx 0,7
0,7
=0,58
=0,58
Kinerja
KinerjaPengelolaan
Pengelolaan 20%
20% 15
15 20 (15/20)
(15/20) xx 0,2
0,2
Limbah
Limbah/ Emisi
/ Emisi(B)
(B) =0,15
=0,15
Manajemen
Manajemen 10%
10% 20
20 24 (20/24)
(20/24) xx 0,1
0,1
Perusahaan
Perusahaan(C)
(C) =
= 0,08
0,08
Total
Total Perolehan
Perolehan (0,58
(0,58 ++ 0,15
0,15 + 0,08) x 100
100 =
= 81
81
Nilai
Nilai
: (A+B+C)
: (A+B+C)X X100
100
e)e) Contoh
ContohPerhitungan
Perhitungan ::
Tabel
Tabel 6
Contoh
Contoh Perhitungan
Perhitungan Penilaian
Penilaian
Aspek
AspekPenilaian
Penilaian Bobot
Bobot Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Nilai
Nilai Setiap
Setiap
Perolehan
Perolehan Skor
Skor Aspek
Aspek
Skor
Skor Maksimal
Maksimal
Proses
ProsesProduksi
Produksi(A)
(A) 70%
70% 60
60 68
68 (60/68)
(60/68) xx
0,7
0,7 =0,62
=0,62
Pengelolaan
Pengelolaan 20%
20% 20
20 24
24 (20/24)
(20/24) xx
Lingkungan
Lingkungandan
dan 0,2
0,2 =0,17
=0,17
Kesehatan
KesehatanKerja
Kerja (B)
(B)
Manajemen
Manajemen 10%
10% 12
12 20
20 (12/20)
(12/20) xx
Perusahaan
Perusahaan(C)
(C) 0,1
0,1 == 0,06
0,06
Total
Total Perolehan
Perolehan (0,62
(0,62 + 0,17 + 0,06)
0,06) xx 100
100 == 85
85
Nilai
Nilai
: :(A+B+C)
(A+B+C)XX100
100
3.3. Kualifikasi
KualifikasiHasil
Hasil Penilaian
Penilaian
a)a) Penghargaan
Penghargaan Industri
Industri Hijau dibagi
dibagi atas
atas 55 (lima)
(lima) Level
Level
berdasarkan rentang/interval
berdasarkan rentang/interval nilai yang
yang diperoleh.
diperoleh.
Tabel 7
Klasifikasi Penghargaan Industri Hijau
*)
Klasifikasi Penghargaan Interval Nilai
BAB V
PANDUAN TEKNIS PENILAIAN
A. PROSES PRODUKSI
Penjelasan:
1. Kebijakan perusahaan yang dapat mendukung penerapan
efisiensi produksi adalah kebijakan yang khususnya terkait
dengan produksi antara lain penghematan penggunaan material
input/bahan baku dan bahan penolong, energi dan air. Kebijakan
perusahaan ini tertuang dalam bentuk Key Performance
Indicator (KPI)
Indicator (KPI) atau
atau target
targetyang
yangterukur.
terukur.Kebijakan
Kebijakan
harus
harus
dilaksanakan
dilaksanakandan
danperlu
perludievaluasi
dievaluasi
secara
secara
berkala
berkala
sehingga
sehingga
dapat
dapat
berjalan
berjalanoptimal.
optimal.
2.
2. Sumber
SumberData/Informasi:
Data/Informasi:
Data
Datasekunder:
sekunder:
Dokumen
Dokumenkebijakan
kebijakandan
danprogram
programpenerapan efisiensi
penerapan produksi
efisiensi produksi
perusahaan.
perusahaan.
Data
DataPrimer:
Primer:
Wawancara
Wawancaraterkait
terkaitdengan
denganprogram penerapan
program efisiensi
penerapan produksi
efisiensi produksi
dan
danpelaksanaannya.
pelaksanaannya.
3.
3. Cara/Justifikasi
Cara/JustifikasiPenilaian:
Penilaian:
Identifikasi
Identifikasi dokumen
dokumenkebijakan
kebijakandan
danprogram
programpenerapan
penerapan
efisiensi
efisiensiproduksi.
produksi.
Observasi
Observasipenerapan
penerapanprogram di di
program lapangan
lapangan
Identifikasi
Identifikasilaporan
laporanhasil
hasilpemantauan/evaluasi program
pemantauan/evaluasi program
Sub
SubAspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Program
Program b.b. Tingkat
Tingkat >>75%75% tercapai
tercapai 4 4
Efisiensi
Efisiensi capaian
capaian
Produksi
Produksi 50,1
50,1< x<≤x 75%
≤ 75%tercapai
tercapai 3 3
penerapan
penerapan
program sesuai 2525
programsesuai < x< ≤x 50%
≤ 50%tercapai
tercapai 2 2
dengan
dengan
0<0 x< ≤x 25%
≤ 25% tercapai
tercapai 1 1
komitmen
komitmen
perusahaan
perusahaan
dalam
dalam Belum
Belum tercapai
tercapai
atau
atau
tidak
tidak 0 0
meningkatkan
meningkatkan ada
adaprogram
program
efisiensi
efisiensi
produksi
produksi
Penjelasan:
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Laporan kegiatan produksi, khususnya yang terkait dengan
penggunaan sumber daya (material input/bahan baku dan
bahan penolong, energi, air).
Data Primer:
Wawancara terkait dengan penerapan program.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi dokumen kebijakan dan program penerapan
efisiensi produksi.
Identifikasi pelaksanaan program.
Evaluasi tingkat pencapaian program yang telah dilakukan
berdasarkan laporan tahunan perusahaan.
Laporan evaluasi pelaksanaan program efisiensi produksi,
yang antara lain memuat Key Performance Indicator (KPI)
atau target dan capaian.
RumusPerhitungan
Rumus Perhitungan== x x100%
100%
Sub Aspek
Sub Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Material
Material a.a. Sertifikasi/izin
Sertifikasi/izin 100%
100%material
materialinput
inputyang
yang 4 4
input
input material
material digunakan
digunakanmemiliki
memiliki
input
input sertifikat/izin
sertifikat/izin
9090<<x x<<100%
100%material
material 3 3
input
inputyang
yangdigunakan
digunakan
memiliki
memilikisertifikat/izin
sertifikat/izin
8080<<x x≤≤90%
90%material
material 2 2
inputyang
input yangdigunakan
digunakan
memilikisertifikat/izin
memiliki sertifikat/izin
7070<<x x≤≤80%
80%material
material 1 1
inputyang
input yangdigunakan
digunakan
memilikisertifikat/izin
memiliki sertifikat/izin
0 0<<x x≤≤70%
70%material
material 0 0
input
inputyang
yangdigunakan
digunakan
memiliki
memilikisertifikat/izin
sertifikat/izin
Penjelasan:
Penjelasan:
1.
1. Pemenuhan
Pemenuhan sertifikasi/izin
sertifikasi/izin material
material input
input dimaksudkan
dimaksudkanuntuk
untuk
memenuhi
memenuhi standar
standar mutu
mutu dan
dankeamanan
keamananyang
yangmengacu
mengacupada
pada
standar
standar nasional
nasional dan
dan internasional.
internasional. Bagi
Bagimaterial
materialinput
inputyang
yang
sudah
sudah ada
ada standarnya
standarnyabaik
baiknasional
nasionaldan
daninternasional
internasionaldibuktikan
dibuktikan
dengan
dengan sertifikasi
sertifikasi yang
yang dimiliki
dimiliki seperti
seperti SNI,
SNI, ASTM,
ASTM,ASME,
ASME,
certificate of
certificate of analysis
analysis(CoA)
(CoA), ,safety
safetydata
datasheet
sheet(SDS)
(SDS)atau
ataulain-
lain-
lain. Sedangkan
lain. Sedangkan untuk
untuk material
material input
input yang
yang belum
belummemiliki
memiliki
standar harus
standar harus memiliki
memiliki izin
izinpenggunaan
penggunaanmaterial
materialinput
inputseperti
seperti
7979
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 87
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Bukti sertifikat/izin material input yang digunakan untuk proses
produksi
Data Primer:
Wawancara terkait dengan penggunaan material input dan
sertifikasi bahan baku.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi dan evaluasi sertifikat material input yang dimiliki
baik dari nasional maupun internasional, berupa SNI, ASTM,
ASME, certificate of analysis (CoA), safety data sheet (SDS) atau
lain-lain.
Penjelasan:
1. Optimasi dan minimasi penggunaan material input/bahan baku
dan bahan penolong adalah elemen terpenting dalam penerapan
konsep industri hijau pada industri. Dengan penggunaan
material input secara efisien akan berdampak positif terhadap
pengurangan biaya produksi sekaligus mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan. Pemenuhan tingkat rasio satu
81
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 89
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen Penggunaan material input 3 tahun terakhir
Neraca Massa
Data kapasitas produksi 3 tahun terakhir
Diagram proses produksi
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Analisa data penggunaan material input.
Analisa data kapasitas produksi.
Hitung efisiensi penggunaan material input terhadap produk
dengan rumus: rata-rata jumlah produk per tahun
dibagi rata-rata jumlah penggunaan material input
per tahun.
Rasio
RasioProduk
Produkterhadap
terhadapMaterial
MaterialInput
Input= =
SUB
SUBASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Material
Material c.c. Upaya
Upayaefisiensi
efisiensi Telah
Telahmelakukan
melakukan
efisiensi
efisiensi 4 4
input
input Penggunaan
Penggunaan penggunaan
penggunaan material
material
Material Input input
MaterialInput (raw
input(raw material
material index
index
reduction
reduction )>
)>7,5%
7,5%
Telah
Telahmelakukan
melakukan efisiensi
efisiensi 3 3
penggunaan
penggunaan material
material (raw
(raw
materialindex
material index reduction
reduction ) )
5,0
5,0< <x ≤
x≤7,5%
7,5%
Telah
Telahmelakukan
melakukanefisiensi
efisiensi 2 2
penggunaan
penggunaan material
material
(raw
input(raw
input material
material index
index
reduction
reduction ) 2,5
) 2,5
<<x ≤5,0%
x ≤5,0%
Telah
Telahmelakukan
melakukan efisiensi
efisiensi 1 1
penggunaan
penggunaan material
material
(raw
input(raw
input material
material index
index
reduction
reduction ) 0) <
0<x≤
x≤ 2,52,5
%%
Belum
Belumada
ada
upaya
upaya
efisiensi
efisiensi 0 0
penggunaan
penggunaan material
material
input
input
Penjelasan:
Penjelasan:
1. Efisiensi
1. Efisiensi penggunaan
penggunaan material
material input
input adalah
adalah upaya
upayauntuk
untuk
melakukan penghematan
melakukan penghematan penggunaan
penggunaanmaterial
materialinput
inputdalam
dalam
proses produksi.
proses produksi. Dengan
Dengan penggunaan
penggunaanmaterial
materialinput
inputdalam
dalam
jumlah yang
jumlah yang sama
sama diharapkan
diharapkanjumlah
jumlahproduk
produkyang
yangdihasilkan
dihasilkan
dapat meningkat.
dapat meningkat. Indikator
Indikator perhitungan
perhitungan efisiensi
efisiensi adalah
adalah
berdasarkan indeks
berdasarkan indeks bahan
bahan baku (rawmaterial
baku(raw materialindex
index
), ),yaitu
yaitu
jumlah
jumlahpenggunaan
penggunaanmaterial
materialinput
inputper
persatuan
satuan
produk.
produk.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data penggunaan material input dalam 3 tahun terakhir
Data jumlah produksi dalam 3 tahun terakhir
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan
material input dan kapasitas produksi
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Analisa data penggunaan material input.
Analisa data kapasitas produksi.
Hitung intensitas material dengan rumus: jumlah material
input yang digunakan per tahun dibagi jumlah produk per
tahun.
Hitung rata-rata penurunan intensitas material selama 3
tahun
Bagi industri yang menyatakan proses produksinya sudah
sangat efisien, perhitungan mengacu pada benchmark yang
berlaku.
Bagi industri yang nilai intensitas materialnya selama 3
tahun berturut-turut mencapai 97< x ≤ 100%, maka dinilai
4.
Perhitunganefisiensi
Perhitungan efisiensiadalah
adalahberdasarkan
berdasarkanindeks
indeksbahan
bahan baku
baku
raw material
((raw material index
index),), dihitung denganrumus:
dihitung dengan rumus:jumlah
jumlah
penggunaan
penggunaan material
materialinput
inputper
pertahun
tahundibagi
dibagijumlah
jumlah
produk
produkper
pertahun.
tahun.
Sub
Sub Aspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Material
Material d.d. Substitusi
Substitusi Telah
Telahmelakukan
melakukan 4 4
input
input material
materialinput
input substitusi
substitusi
100%
100%
Telah
Telahmelakukan
melakukan 3 3
substitusi
substitusi
0 0<<x x<<100%
100%
Telahmelakukan
Telah melakukan 2 2
substitusi
substitusi
2020<<x x≤≤60%
60%
Telah
Telahmelakukan
melakukan 1 1
substitusi
substitusi
0 0<<x x≤≤2020%%
Belum
Belummelakukan
melakukan 0 0
substitusi
substitusi
Penjelasan:
Penjelasan:
1.
1. Substitusi
Substitusi material
materialinput
inputadalah
adalahpenggantian
penggantianbahan
bahandari
darimaterial
material
input
input yang
yang sudah
sudahada
adadengan
denganbahan
bahanlain
lainyang
yangbertujuan
bertujuanuntuk
untuk
meningkatkan
meningkatkan efisiensi
efisiensi produksi
produksi dan/atau resourceefficiency
dan/atauresource efficiency
dan/atau mengurangi
dan/atau mengurangidampak
dampaknegatif
negatifterhadap
terhadaplingkungan
lingkungandan
dan
kesehatan. Misalnya
kesehatan. Misalnyadengan
denganmelakukan
melakukansubstitusi
substitusisuatu
suatumaterial
material
dapat mengurangi
dapat mengurangi penggunaan
penggunaanenergi,
energi,air,
air,mengurangi
mengurangiwaktu
waktu
proses, atau
proses, ataumengurangi
mengurangipenggunaan
penggunaanbahan
bahanB3B3dll.
dll.
2. Sumber
2. Sumber Data/Informasi:
Data/Informasi:
Data Sekunder:
Data Sekunder:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi dan evaluasi jenis, kategori dan sumber material
input yang digunakan pada industri dari data yang diperoleh.
Bila diperlukan gunakan sumber informasi atau daftar
panduan berbagai bahan berdasarkan referensi yang ada
(peraturan, data empiris, hasil riset, dan lain-lain).
Identifikasi dan evaluasi jenis material input yang digunakan
sebelum dilakukan substitusi bahan.
Evaluasi dampak yang dihasilkan dari subsitusi material yang
dilakukan.
Hitung persentase material subsitusi yang digunakan dengan
rumus: jumlah material substitusi dibagi dengan
jumlah material yang disubstitusi.
87
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 95
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
Penjelasan:
1. FIFO (first in first out) merupakan sistem yang diterapkan
dimana material yang pertama masuk ke dalam gudang atau
tempat penyimpanan harus lebih dulu keluar dibandingkan
dengan material yang baru datang.
2. Sumber Data/Informasi:
Data Sekunder:
Data penerimaan material (waktu, volume, jenis, supplier)
Data pemakaian material (waktu, volume, jenis)
Data stok di gudang (volume, jenis, expired
date/kadaluarsa)
Data Primer:
Observasi lapangan meliputi: proses penerimaan, penyimpanan
di gudang, dan penggunaan.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi penyimpanan material input di gudang/ruangan
Identifikasi pemantauan mutu material
Identifikasi penerapan prinsip FIFO
Identifikasi pemisahan berdasarkan jenis material
SUB
SUB ASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Energi
Energi a.
a. Upaya
Upayaefisiensi
efisiensi Telah
Telahmelakukan
melakukanefisiensi
efisiensi 44
energi
energi penggunaan
penggunaanenergi
energi
(energyindex
(energy indexreduction
reduction))
>>7,5
7,5%%
Telah
Telahmelakukan
melakukanefisiensi
efisiensi 33
penggunaan
penggunaanenergi
energi
(energyindex
(energy indexreduction
reduction))
5,0
5,0<<x x≤≤7,5%
7,5%
Telah
Telahmelakukan
melakukanefisiensi
efisiensi 22
penggunaan
penggunaanenergi
energi
(energyindex
(energy indexreduction
reduction))
2,5
2,5<<x x≤≤5,0%
5,0%
Telah
Telahmelakukan
melakukanefisiensi
efisiensi 11
penggunaan
penggunaanenergi
energi
(energyindex
(energy indexreduction
reduction))
00<<x x≤≤2,5
2,5%%
Belum
Belumada
adaupaya
upayaefisiensi
efisiensi 00
energi
energi
Penjelasan:
Penjelasan:
1.
1. Konservasi
Konservasi energi
energi adalah
adalah upaya
upaya sistematis,
sistematis, terencana,
terencana, dan
dan
terpadu
terpadu guna
guna melestarikan
melestarikan sumber
sumber energi
energiserta
sertameningkatkan
meningkatkan
efisiensi
efisiensi pemanfaatannya.
pemanfaatannya. Efisiensi
Efisiensienergi
energiadalah
adalahistilah
istilahumum
umum
yang
yang mengacu
mengacu pada
pada penggunaan
penggunaan energi
energi lebih
lebih sedikit
sedikituntuk
untuk
menghasilkan
menghasilkan jumlah
jumlahoutput
outputyang
yangsama.
sama.
8989
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 97
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data penggunaan energi selama 3 tahun terakhir
Data kapasitas produksi selama 3 tahun terakhir
Laporan Pelaksanaan Program Konservasi Energi
Data Primer:
Observasi Lapangan dan wawancara terkait dengan sumber
energi dan penggunaan energi
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Analisa data penggunaan energi.
Analisa data kapasitas produksi.
Hitung rata-rata penurunan intensitas energi selama 3 tahun
Bagi industri yang menyatakan penggunaan energi sudah
sangat efisien, perhitungan mengacu pada benchmark yang
berlaku.
Hitung intensitas energi dengan rumus: jumlah
penggunaan energi untuk proses produksi dan atau
utilitas per tahun dibagi jumlah produk per tahun.
Penjelasan:
1. Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber
energi yang berkelanjutan, antara lain panas bumi, angin, sinar
matahari, aliran dan terjunan air, dan lain-lain. Ruang lingkup
untuk menghitung energi terbarukan khusus yang berkaitan
dengan proses produksi termasuk penggunaan di gudang bahan
baku dan produk, contoh: pemanfaatan energi matahari untuk
penerangan di ruang produksi maupun gudang bahan baku;
solar cell untuk plant; penggunaan biomassa untuk proses;
mikrohidro; bio ethanol, biofuel, dll.
91
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 99
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data penggunaan energi dan sumber energi yang
digunakan.
Laporan Pelaksanaan Konservasi Energi.
Dokumen kajian, perencanaan, desain teknik, instalasi dan
operasional penggunaan energi terbarukan pada industri.
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan jenis energi
energi terbarukan yang digunakan.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Pemeriksaan terhadap dokumen Penggunaan Energi (jumlah
dan sumber).
Rasio penggunaan energi terbarukan dihitung dengan
rumus: jumlah energi terbarukan yang digunakan
untuk proses produksi dan/atau utilitas dibagi
dengan total jumlah penggunaan energi.
Melakukan kegiatan 1
manajemen energi > 3
tahun sekali
Belum pernah melakukan 0
kegiatan manajemen
energi
Penjelasan:
1. Dalam Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang
Konservasi Energi disebutkan bahwa industri pengguna energi
diatas 6000 TOE per tahun diwajibkan untuk melakukan
konservasi energi melalui manajemen energi dan melaporkan
program konservasi energi 1 tahun sekali. Kegiatan manajemen
energi digunakan untuk mengevaluasi pemanfaatan energi dan
mengidentifikasi peluang penghematan energi serta
rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan
pengguna sumber energi. Manajemen energi mencakup kegiatan
pengukuran, pencatatan, monitoring dan tindak lanjut/rencana
aksi penghematan penggunaan energi secara berkala.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen pelaksanaan manajemen energi oleh auditor energi
internal dan/atau lembaga yang telah terakreditasi.
Data Primer:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan manajemen
energi.
Penilaian kegiatan manajemen energi dalam kurun waktu 3
tahun.
Penjelasan:
1. Efisiensi penggunaan air merupakan salah satu upaya untuk
menjaga keberlanjutan sumber daya air dan keberlanjutan
industri. Efisiensi penggunaan air dapat diartikan dengan
penggunaan air lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah output
yang sama.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data penggunaan air diproses produksi dan utilitas internal
selama 3 tahun terakhir
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan penggunaan
air bagi industri (sumber dan jumlah kebutuhan air).
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Analisa data penggunaan air.
Hitung rata-rata penurunan intensitas penggunaan air
selama 3 tahun
Bagi industri yang menyatakan penggunaan air sudah
sangat efisien, perhitungan mengacu pada benchmark yang
berlaku.
Hitung intensitas penggunaan air dengan rumus: jumlah
penggunaan air untuk proses produksi dan atau
utilitas per tahun dibagi jumlah produk per tahun.
Penjelasan:
1. Agar ketersediaan air tetap terjaga, kegiatan industri dapat
berlangsung dengan baik dan kebutuhan akan air bersih dapat
terpenuhi, metode daur ulang air merupakan langkah konkret
yang harus dilakukan. Daur ulang merupakan salah satu solusi
terbaik untuk mengatasi permasalahan akan keterbatasan
sumber daya air. Pengertian utilitas adalah komponen
pendukung kegiatan proses produksi, contoh: boiler, cooling
tower, compressor, genset, dll
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data jumlah total penggunaan air untuk proses produksi dan
utilitas
Data jumlah total air hasil daur ulang dan jumlah air hasil
daur ulang yang digunakan untuk proses produksi dan
utilitas
Laporan audit penggunaan air diproses produksi dan utilitas.
Data
DataPrimer:
Primer:
Observasi
Observasi lapangan
lapangandandanwawancara
wawancaraterkait
terkaitdengan
dengan
penggunaan airair
penggunaan bagi industri
bagi (sumber
industri dandan
(sumber jumlah kebutuhan
jumlah kebutuhan
air).
air).
Observasi
Observasilapangan dandan
lapangan wawancara terkait
wawancara dengan
terkait proses
dengan proses
daur ulang
daur yang
ulang dilakukan.
yang dilakukan.
3.3. Cara/Justifikasi
Cara/JustifikasiPenilaian:
Penilaian:
Analisa data
Analisa penggunaan
data air.air.
penggunaan
AirAir
daur ulang
daur ulang = reuse
= reuse water
water + recycle
+ recycle water
water
Hitung
Hitungtingkat
tingkatdaur
daurulang
ulang
air air
dengan rumus:
dengan rumus:
jumlah
jumlah
penggunaan
penggunaanairair
daur
daur
ulang
ulang
untuk
untuk
proses
proses
produksi
produksi
dan/atau
dan/atau utilitas
utilitas dibagi
dibagidengan
dengantotal
totaljumlah
jumlah
penggunaan
penggunaanairairuntuk
untukproses
proses
produksi
produksi
dan/atau
dan/atau
utilitas.
utilitas.
SUB
SUBASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Air
Air c. c. Upaya
Upaya Upaya
Upaya
konservasi
konservasi
sumber
sumber 4 4
Konservasi
Konservasi air air
sudah
sudah
berjalan
berjalan
sumber
sumberair air Sudah
Sudah
melakukan
melakukan kajian,
kajian, 3 3
(misalnya
(misalnya perencanaan
perencanaan teknis
teknis
dandan
membuat
membuat konstruksi
konstruksi
sumur
sumur
2 2
resapan, biobio Sudah
resapan, Sudah
melakukan
melakukan kajian
kajian
pori
pori
atau
atau dandan
perencanaan
perencanaan teknis
teknis
penampungan
penampungan SudahSudah
melakukan
melakukan kajian
kajian 1 1
airair
hujan)
hujan)
Belum
Belum
melakukan
melakukan upaya
upaya 0 0
konservasi
konservasi
air air
Penjelasan:
1. Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara
keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi
sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk
hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang
yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya air yang semakin terbatas dan
menjaga kelangsungan daya dukung lingkungan. Konservasi
sumber daya air dapat dilakukan melalui kegiatan perlindungan
dan pelestarian sumber air, pengawetan air, dan pengelolaan
kualitas air. Bentuk kegiatan konservasi yang biasanya dilakukan
antara lain membuat sumur resapan, bio pori atau
penampungan air hujan.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Program konservasi sumber air yang dilakukan.
Laporan pelaksanaan program.
Data Primer:
Observasi lapangan dan wawancara terkait dengan program dan
upaya konservasi air.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Analisa hasil pelaksanaan program konservasi sumber air.
Penjelasan:
Penjelasan:
1. Kegiatan manajemen energi digunakan untuk mengevaluasi
1. Kegiatan manajemen energi digunakan untuk mengevaluasi
penggunaan air dan mengidentifikasi peluang penghematan air
penggunaan air dan mengidentifikasi peluang penghematan air
serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada penggunaan air
serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada penggunaan air
dan penggunaan sumber air. Manajemen air mencakup:
dan penggunaan sumber air. Manajemen air mencakup:
kegiatan pengukuran, pencatatan, monitoring dan tindak
kegiatan pengukuran, pencatatan, monitoring dan tindak
lanjut/rencana aksi penghematan penggunaan air secara
lanjut/rencana aksi penghematan penggunaan air secara
berkala.
berkala.
100
108 Pedoman Penghargaan Industri Hijau 100
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen pelaksanaan manajemen air oleh auditor air internal
dan/atau lembaga yang telah terakreditasi.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan kegiatan audit penggunaan air.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Pemeriksaan terhadap dokumen pelaksanaan manajemen
air.
Penilaian kegiatan manajemen air dalam kurun waktu 3
tahun.
Penjelasan:
1. Reduce adalah pengurangan penggunaan bahan melalui
optimalisasi proses atau operasional sehingga dapat mengurangi
timbulan limbah.
Reuse adalah kegiatan penggunaan kembali bahan-bahan atau
limbah yang masih dapat digunakan baik untuk fungsi yang
sama maupun fungsi lainnya.
Recycle adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumber
daya dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Diagram alir proses produksi.
Dokumen neraca massa, energi, dan air.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan kegiatan 3R dan observasi
implementasi 3R.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi penerapan 3R.
Cek signifikansi hasil penerapan 3R dengan data historis
kinerja produksi dalam 5 tahun.
Penjelasan:
1. Segregasi air buangan adalah pemisahan berbagai jenis air
buangan menurut sumbernya. Proses pengolahan di IPAL hanya
untuk air buangan dari proses produksi.
2. Sumber Data/Informasi
Data sekunder:
Dokumen tata letak atau layout pabrik.
Data
Data primer:
primer:
Wawancaradandanpemeriksaan
Wawancara langsung
pemeriksaan upaya
langsung segregasi
upaya air air
segregasi
buangan.
buangan.
3. 3.Cara/Justifikasi Penilaian:
Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasisegregasi
Identifikasi segregasiair airbuangan
buanganyang
yangdilakukan oleholeh
dilakukan
perusahaan.
perusahaan.
SUB
SUB
ASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Teknologi
Teknologi c. c. Inovasi
Inovasi Melakukan
Melakukan
penggantian
penggantian 4 4
Proses
Proses Teknologi
Teknologi mesin/peralatan
mesin/peralatan
Proses
Proses
Untuk
Untuk
Melakukan
Melakukan
modifikasi
modifikasi 3 3
Jangka
Jangka Waktu
Waktu
1 Tahun
1 Tahun mesin/peralatan
mesin/peralatan
Terakhir
Terakhir Sudah
Sudah adaada perencanaan
perencanaan 2 2
penggantian
penggantian
mesin/peralatan
mesin/peralatan
Sudah
Sudah
adaada
perencanaan
perencanaan 1 1
modifikasi
modifikasi
mesin/peralatan
mesin/peralatan
Belum
Belum
adaada
perencanaan
perencanaan 0 0
penggantian
penggantian
atauatau
modifikasi
modifikasi
mesin/peralatan
mesin/peralatan
Penjelasan:
Penjelasan:
1. 1.Penggantian
Penggantian mesin/peralatan:
mesin/peralatan: upaya
upaya industri
industri dalam
dalam penggunaan
penggunaan
mesin/peralatan
mesin/peralatan yang
yang lebih
lebih efisien
efisien dalam
dalam penggunaan
penggunaan energi,
energi,
air,air,material
materialinput,
input, serta
serta kemampuan
kemampuan dalam
dalam meminimalisasi
meminimalisasi
limbah.
limbah.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen layout tata letak mesin/alat pabrik sebelum dan
sesudah penerapan peningkatan teknologi proses dan
mesin/peralatan.
Faktur pembelian (invoice) peralatan
Dokumen kebijakan perusahaan, laporan modifikasi proses
dan dokumen perencanaan.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan peningkatan atau pengembangan
teknologi.
Observasi implementasi program peningkatan teknologi
proses.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Penjelasan:
1. Overall Equipment Effectiveness atau biasa kenal dengan
singkatan OEE dihitung untuk mengetahui tingkat kesempurnaan
proses produksi yang dilakukan. Nilai OEE yang mencapai 100%
menunjukkan produksi berjalan dengan sempurna dan
produktifitas yang maksimum. Artinya, lini produksi hanya
menghasilkan produk yang 100% baik, dalam waktu yang
sangat cepat sesuai alokasinya, tanpa ada down time.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data mesin/peralatan utama yang digunakan dalam proses
produksi
Data jam atau hari operasional mesin/peralatan utama
Data produksi, jumlah produk reject, defect dan scrap
Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness
Data Primer:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Tahapan perhitungan Overall Equipment Effectiveness meliputi:
SUB
SUBASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Teknologi
Teknologi e. e. Penerapan
Penerapan SOPSOPTersedia
Tersedia
tigatiga
SOPSOP 4 4
Proses
Proses penanganan
penanganan (penanganan
(penanganan material
material
material
material
input,
input, input,
input,
proses
proses
produksi
produksi
proses
proses dandan maintenance
maintenance ); );
produksi
produksidandan dilaksanakan
dilaksanakan
maintenance
maintenance
Tersedia
Tersedia
duadua
SOPSOP 3 3
(penanganan
(penanganan material
material
input
input
dan/atau
dan/atau
proses
proses
produksi
produksi
dan/atau
dan/atau
maintenance
maintenance ); );
dilaksanakan
dilaksanakan
Tersedia
Tersedia
satusatu
SOPSOP 2 2
(penanganan
(penangananmaterial
material
input/proses
input/proses
produksi/
produksi/ maintenance
maintenance ); );
dilaksanakan
dilaksanakan
Tersedia
Tersediaminimal
minimal
satusatu 1 1
jenis
jenis
SOPSOP(penanganan
(penanganan
material
material
input/proses
input/proses
produksi/
produksi/ maintenance
maintenance ); );
tetapi
tetapi
tidak
tidak
dilaksanakan
dilaksanakan
Belum
Belum
memiliki
memiliki
SOPSOP 0 0
penanganan
penangananmaterial
material
input
input
dan/atau
dan/atau
proses
proses
produksi
produksi
dan/atau
dan/atau
maintenance
maintenance
Penjelasan:
Penjelasan:
StandardOperating
1.1. Standard Operating Prosedur
Prosedur (SOP)
(SOP)
adalah
adalah
pedoman
pedoman
yangyang
berisiberisi
prosedur-prosedur
prosedur-prosedurstandar
standar
operasional
operasional
yang
yang
adaada
dalam
dalam
suatu
suatu
organisasi/unit
organisasi/unit
kerja
kerja
yang
yang
digunakan
digunakan
untuk
untuk
memastikan
memastikan
bahwa
bahwa
semua
semuakeputusan
keputusandan
dantindakan,
tindakan,
serta
serta
penggunaan
penggunaan
fasilitas-
fasilitas-
fasilitas
fasilitas proses
proses yang
yangdilakukan
dilakukanoleholehorang-orang
orang-orang
dalam
dalam
2. Sumber Data/Informasi:
Data Sekunder:
SOP penanganan material input (pemesanan, penerimaan,
penyimpanan dan pemakaian)
SOP proses produksi (operasional mesin/peralatan dan
maintenance mesin/peralatan).
Laporan implementasi SOP.
Data Primer:
Wawancara dan observasi terkait dengan penerapan SOP dalam
proses produksi.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Pemeriksaan, analisa dan evaluasi SOP.
Evaluasi laporan pelaksanaan SOP penanganan material
input dan SOP proses produksi.
Sub
SubAspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Teknologi
Teknologi f. f. Inovasi
Inovasi Dalam
Dalamtahap
tahap
sudah
sudah 4 4
Proses
Proses Produk
Produk atau
atau
sedang
sedang
memperoleh
memperoleh paten
paten
Komersial
Komersial 3 3
Sedang
Sedang
dalam
dalam
tahap
tahap
uji uji 2 2
coba
coba
Masih
Masihdalam
dalam
tahap
tahap 1 1
kajian
kajian
Belum
Belum
ada
ada
inovasi
inovasi 0 0
Penjelasan:
Penjelasan:
1.1. Inovasi
Inovasiproduk
produkramah
ramahlingkungan
lingkunganmerupakan
merupakangabungan daridari
gabungan
berbagai
berbagaimacam
macamproses
prosesyang saling
yang mempengaruhi
saling antara
mempengaruhi satu
antara satu
dengan
denganyang
yanglainnya
lainnyayang
yangdigunakan
digunakanuntuk
untukmenghasilkan
menghasilkan
sebuah
sebuahproduk
produkbaru
baruatau pengembangan
atau suatu
pengembangan produk
suatu menjadi
produk menjadi
lebih
lebihramah lingkungan.
ramah lingkungan.
Paten
Paten
Produk
Produkinovasi yang
inovasi telah
yang di di
telah ujiuji
coba baik
coba skala
baik laboratorium
skala laboratorium
ataupun
ataupunproduksi
produksiskala
skalakecil
kecildan telah
dan mendapat
telah sertifikat
mendapat sertifikat
paten.
paten.
Komersial
Komersial
Produk inovasi
Produk telah
inovasi dipasarkan
telah keke
dipasarkan konsumen.
konsumen.
UjiUjiCoba
Coba
Produk
Produkyang
yangtelah
telahmelalui
melaluipenelitian
penelitiandalam bentuk
dalam kajian
bentuk kajian
dan
dantelah di di
telah ujiuji
coba dalam
coba skala
dalam laboratorium.
skala laboratorium.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Pemeriksaan terhadap dokumen hasil penelitian dan
pengembangan terhadap jumlah produk yang telah
dikomersialisasikan, produk yang mendapatkan paten, uji coba
produk dan kajian.
≥ 2,0% 0
Penjelasan:
1. Kualitas produk adalah hal yang penting dalam kegiatan industri.
Upaya peningkatan kualitas produk, salah satunya adalah
bagaimana mengurangi tingkat reject/defect dari produk yang
dihasilkan, dengan tujuan selain untuk menjaga kepuasan
pelanggan, juga mengurangi pemborosan atau waste karena
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data Primer:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen laporan pelaksanaan program peningkatan kapasitas
SDM baik eksternal maupun internal.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan program peningkatan kapasitas SDM.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Penjelasan:
1. Kompetensi kerja adalah spesifikasi pengetahuan dan
keterampilan dalam pekerjaan sesuai dengan standard kerja
yang dipersyaratkan.
Salah satu bentuk pelatihan yang relevan contohnya adalah
Teknik Produksi Bersih, Manajemen Lingkungan Berorientasi
Keuntungan (MeLok), minimisasi limbah (waste minization), dan
lain-lain.
117
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 125
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016 No.70/BPPI/PER/2/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Data sekunder:
Bukti keikutsertaan dalam pelatihan kompetensi yang relevan,
Bukti keikutsertaan dalam pelatihan kompetensi yang relevan,
seperti Teknik implementasi produksi bersih, ISO 14000, Melok,
seperti Teknik implementasi produksi bersih, ISO 14000, Melok,
konservasi energi, 3R, Total Quality Management, Six Sigma ,
konservasi energi, 3R, Total Quality Management, Six Sigma ,
Good
GoodHouse
HouseKeeping dan lain-lain
Keeping dan lain-lain
Data Primer:
Data Primer:
Wawancara terkait dengan kompetensi SDM perusahaan.
Wawancara terkait dengan kompetensi SDM perusahaan.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Hitung rasio jumlah SDM yang sudah memperoleh
Hitung rasio jumlah SDM yang sudah memperoleh
pelatihan kompetensi terhadap jumlah SDM yang
pelatihan kompetensi terhadap jumlah SDM yang
bekerja di proses produksi.
bekerja di proses produksi.
Penjelasan:
1. Pemantauan dan penilaian Keamanan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) sesuai dengan Permenaker No. 13 Tahun
2011 adalah upaya pengembangan dan peningkatan
implementasi K3L pada industri. Hasil pemantauan dan penilaian
merupakan dasar untuk menyusun rencana pengembangan atau
pembinaan secara berkelanjutan dalam upaya pemenuhan
parameter terkait K3L.
Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13
Tahun 2011, parameter yang diukur antara lain meliputi :
a. Faktor Fisika yang terdiri dari iklim kerja, kebisingan,
getaran, gelombang mikro, sinar ultra ungu dan medan
magnet.
b. Faktor Kimia yang terdiri dari debu, awan, kabut, uap logam,
asap serta gas dan uap.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi dan evaluasi pelaksanaan monitoring dan penilaian
kinerja K3L pada industri
B.B. KINERJA
KINERJAPENGELOLAAN
PENGELOLAANLIMBAH
LIMBAH
/ EMISI
/ EMISI
Sub
SubAspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Program
Program Upaya
Upaya Memenuhi
Memenuhi target
target 4 4
Penurunan
Penurunan penurunan
penurunan pemenuhan
pemenuhan emisi
emisi
CO2CO
e 2e
Emisi
EmisiCO
CO2e2e emisi
emisi
COCO > 99
> 99%%
2e 2e
Memenuhi
Memenuhi target
target 3 3
pemenuhan
pemenuhan emisi
emisi
CO2CO
e 2e
66 66
< x<≤x ≤ 99%99%
Memenuhi
Memenuhi target
target 2 2
pemenuhan
pemenuhan emisi
emisi
CO2CO
e 2e
33 33
< x<≤x ≤ 66%66%
Memenuhi
Memenuhi target
target 1 1
pemenuhan
pemenuhan emisi
emisi
CO2CO
e 2e
0 <0 x<≤x 33%
≤ 33%
Belum
Belummemenuhi
memenuhi target
target 0 0
pemenuhan
pemenuhan emisi
emisi
CO2CO
e 2e
Penjelasan:
Penjelasan:
1.1. Kegiatan
Kegiatanindustri
industrimerupakan
merupakan salah
salah
satu
satu
penyumbang
penyumbang emisi
emisi
gasgas
rumah
rumahkaca
kaca(GRK),
(GRK),yang
yang diyakini
diyakinimenjadi
menjadipenyebab
penyebabterjadinya
terjadinya
pemanasan
pemanasanglobal.
global.
Oleh
Oleh
sebab
sebab ituitu
perlu
perlu
komitmen
komitmendandan
kebijakan
kebijakan
dari
daripihak
pihakperusahaan
perusahaanuntukuntukikut ikut
berpartisipasi
berpartisipasi
dalam
dalam upaya
upaya
penurunan
penurunan emisiemisi GRK.
GRK.Komitmen
Komitmendandankebijakan
kebijakantersebut
tersebut
selanjutnya
selanjutnyaakanakandijadikan
dijadikantarget/
target/ KPIKPI
perusahaan.
perusahaan.Emisi
Emisi
CO2CO2
dihitung
dihitung berdasarkan
berdasarkanpenggunaan
penggunaanenergi energidengan
dengan mengacu
mengacu
kepada
kepadaIPCC
IPCC2006
2006TIER
TIER1. 1.
Bagi
Bagi Perusahaan
Perusahaan industri
industriyang
yangmengikuti
mengikutiprogram
program
penghargaan
penghargaanindustri
industrihijau,
hijau,
wajib
wajib
membuat
membuatKPIKPI
upaya
upaya
penurunan
penurunanemisi
emisi
COCO
2. 2.
2. Sumber
2. SumberData/Informasi:
Data/Informasi:
Data
Datasekunder:
sekunder:
Kebijakan
Kebijakandan
danprogram
programpenurunan
penurunanemisi
emisiGRKGRKselama
selama3 tahun
3 tahun
terakhir
terakhir
KPI
KPIperusahaan
perusahaanterkait
terkaitupaya
upayapenurunan
penurunanemisi GRK
emisi GRKselama
selama3 3
tahun
tahunterakhir
terakhir
Laporan
Laporanpelaksanaan
pelaksanaanprogram
programselama
selama3 3tahun terakhir
tahun terakhir
Data
DataPrimer:
Primer:
Wawancara terkait
Wawancara terkait kebijakan,
kebijakan, program
program dan
dan implementasi
implementasi
programpenurunan
program penurunanemisi
emisiGRK.
GRK.
3. Cara/JustifikasiPenilaian:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi kebijakan
Identifikasi kebijakan dan
dan program
programpenurunan
penurunanemisi
emisiGRK
GRK
yangdilakukan
yang dilakukanperusahaan
perusahaan
Evaluasilaporan
Evaluasi laporanpelaksanaan
pelaksanaanprogram
programpenurunan
penurunan emisi
emisi GRKGRK
terutamarealisasi
terutama realisasipenurunan
penurunanemisi
emisiCO
CO2. 2.
Sub
SubAspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Pemenuhan
Pemenuhan a.a. Limbah
LimbahCair
Cair 100%
100%memenuhi
memenuhi 4 4
baku
bakumutu
mutu 9898
<<x<
x <100%
100% 3 3
lingkungan
lingkungan memenuhi
memenuhi
9595
<<x≤
x ≤98%
98% 2 2
memenuhi
memenuhi
9090
<<x≤
x ≤95%
95% 1 1
memenuhi
memenuhi
≤≤
90%
90%
memenuhi
memenuhi 0 0
Penjelasan:
1. Pemenuhan baku mutu lingkungan adalah sesuatu yang sangat
penting untuk diperhatikan. Kewajiban industri untuk melakukan
pengelolaan limbah (cair, padat, gas/debu) merupakan upaya
pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara
berkesinambungan. Untuk meminimasi dampak limbah terhadap
lingkungan dapat mengacu pada baku mutu yang telah
ditetapkan. Ukuran kinerja perusahaan akan terlihat bagaimana
upaya dan target pemenuhan terhadap baku mutu lingkungan
ini dapat dicapai atau adanya perbaikan (peningkatan)
pemenuhan baku mutu yang telah ditetapkan.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Bukti pemenuhan baku mutu untuk limbah cair (dokumen hasil
pengujian yang merujuk pada parameter baku mutu limbah cair)
Data Primer:
Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah
cair.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Sub
SubAspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Pemenuhan
Pemenuhan b.b. Limbah
LimbahGas
Gasdan
dan 100%
100%memenuhi
memenuhi 4 4
baku
bakumutu
mutu Debu
Debu
9898
<<x<
x <100%
100% 3 3
lingkungan
lingkungan
memenuhi
memenuhi
9595
<<x≤
x ≤98%
98% 2 2
memenuhi
memenuhi
9090
<<x≤
x ≤95%
95% 1 1
memenuhi
memenuhi
≤≤
90%
90%
memenuhi
memenuhi 0 0
Penjelasan:
Penjelasan:
1. Pemenuhan baku
1. Pemenuhan bakumutu
mutulingkungan
lingkunganadalah
adalahsesuatu
sesuatuyangyang sangat
sangat
pentinguntuk
penting untukdiperhatikan.
diperhatikan.Kewajiban
Kewajibanindustri
industriuntuk
untuk melakukan
melakukan
pengelolaan limbah
pengelolaan limbah (cair,
(cair,padat,
padat,gas/debu)
gas/debu)merupakan
merupakanupaya upaya
pengurangan dampak
pengurangan dampak negatif
negatifterhadap
terhadaplingkungan
lingkungandan danupaya
upaya
perlindungan
perlindungan dan
dan pengelolaan lingkungan
pengelolaan lingkungan secara secara
berkesinambungan.Untuk
berkesinambungan. Untukmeminimasi
meminimasidampakdampak limbah
limbah terhadap
terhadap
lingkungan dapat
lingkungan dapat mengacu
mengacu pada pada baku
baku mutu mutuyang yangtelah
telah
ditetapkan. Ukuran
ditetapkan. Ukurankinerja
kinerjaperusahaan
perusahaanakan akanterlihat
terlihat bagaimana
bagaimana
upaya dan
upaya dan target
targetpemenuhan
pemenuhanterhadap
terhadapbakubakumutu mutulingkungan
lingkungan
ini dapat
ini dapat dicapai
dicapai atau
atau adanya
adanya perbaikan
perbaikan (peningkatan)
(peningkatan)
pemenuhanbaku
pemenuhan bakumutu
mutuyang
yangtelah
telahditetapkan.
ditetapkan.
2. SumberData/Informasi:
2. Sumber Data/Informasi:
Datasekunder:
Data sekunder:
Bukti pemenuhan
Bukti pemenuhan baku
baku mutu
mutu untuk
untuklimbah
limbahgasgasdan
dandebu
debu
(dokumen hasil
(dokumen hasil pengujian
pengujianyang
yangmerujuk
merujukpada
padaparameter
parameter baku
baku
mutulimbah
mutu limbahgas
gasdan
dandebu)
debu)
123123
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 131
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri No.70/BPPI/PER/2/2016
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
Data Primer:
Data Primer:
Wawancara terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah
Wawancara
gas dan debu. terkait dengan upaya pemenuhan baku mutu limbah
gas dan debu.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Evaluasi laporan baku mutu limbah gas dan debu
Evaluasi laporan baku mutu limbah gas dan debu
124
132 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
124
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi :
Data sekunder:
Laporan operasional sarana pengelolaan limbah dan emisi
Data Primer :
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Sub
Sub Aspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
Sarana
Sarana b. b.Pengelolaan
Pengelolaan Terdapat
Terdapatsarana,
sarana, 4 4
Pengelolaan
Pengelolaan Limbah
LimbahB3B3 beroperasi
beroperasiserta
serta
Limbah/Emisi
Limbah/Emisi (perizinan
(perizinan memiliki
memiliki
izinizin
dan
dan
Terdapat
Terdapatsarana,
sarana, 3 3
prasarana
prasarana
beroperasi
beroperasitapitapi
tidak
tidak
sesuai
sesuai
memiliki
memiliki
izinizin
persyaratan
persyaratan
yang
yang Terdapat
Terdapatsarana,
sarana, 2 2
berlaku)
berlaku) memiliki
memiliki
izinizin
tapitapi
tidak
tidak
beroperasi
beroperasi
Terdapat
Terdapatsarana,
sarana,
tapitapi 1 1
tidak
tidak
memiliki
memiliki
serta
sertaizinizin
dandan
tidak
tidak
beroperasi
beroperasi
Belum
Belum
adaada
sarana
sarana 0 0
pengolahan
pengolahan
Penjelasan:
Penjelasan:
Limbah
1. 1.Limbah B3B3 adalah
adalah sisa
sisa suatu
suatu usaha
usaha dan/atau
dan/atau kegiatan
kegiatan yang
yang
mengandung
mengandung bahan
bahan berbahaya
berbahaya dan/atau
dan/atau beracun
beracun yangyang karena
karena
sifat
sifat dandan atau
atau konsentrasinya
konsentrasinya dan/atau
dan/atau jumlahnya,
jumlahnya, baikbaik secara
secara
langsung maupun
langsung maupuntidak tidaklangsung,
langsung,dapat dapatmencemarkan
mencemarkan
dan/ataumerusakkan
dan/atau merusakkanlingkungan
lingkunganhidup, hidup,dan/atau
dan/ataudapat dapat
membayakan
membayakan lingkungan
lingkungan hidup,
hidup, kesehatan,
kesehatan, kelangsungan
kelangsungan hidup
hidup
manusia
manusia serta
serta makhluk
makhluk hidup
hidup lainnya.
lainnya.
Oleh
Oleh karena
karena ituitu setiap
setiap kegiatan
kegiatan yang
yang menghasilkan
menghasilkan limbah
limbah B3 B3
wajib
wajib melakukan
melakukan pengelolaan
pengelolaan terhadap
terhadap limbah
limbah yang
yang dihasilkan.
dihasilkan.
Pengelolaan
Pengelolaan Limbah
Limbah B3B3 secara
secara spesifik
spesifik telahtelah diatur
diatur dalam
dalam PP PP
101101
tahun2014.
tahun 2014.Pada PadaPPPP tersebut
tersebut dijelaskan
dijelaskan bahwa
bahwa pengelolaan
pengelolaan
limbahB3B3merupakan
limbah merupakanrangkaian
rangkaiankegiatankegiatanyang yangmencakup
mencakup
reduksi, penyimpanan,
reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengumpulan, pengangkutan,
pengangkutan,
pemanfaatan,
pemanfaatan, pengolahan
pengolahan dandan penimbunan
penimbunan limbah
limbah B3.B3. Semua
Semua
kegiatan pengelolaan
kegiatan pengelolaan tersebuttersebut harus harusmemiliki
memilikiperizinan
perizinan
sebagaimana
sebagaimana ketentuan
ketentuan yang
yang berlaku.
berlaku.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Jenis limbah B3 yang dihasilkan
Perizinan pengelolaan limbah, manifest pengiriman limbah
B3, dan keterangan pendukung lain yang dimiliki
Laporan operasional sarana pengelolaan limbah B3
Data Primer:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Evaluasi jenis limbah B3 yang dihasilkan, dokumen perizinan,
manifest pengiriman limbah B3, keterangan pendukung lain dan
kondisi operasional sarana pengelolaan limbah B3.
C. MANAJEMEN PERUSAHAAN
Penjelasan:
1. Sertifikasi Produk ditujukan untuk memberikan jaminan
kepastian mutu produk kepada konsumen sesuai persyaratan
dan spesifikasi teknik yang berlaku. Sertifikasi produk dapat
mengacu kepada Standar Nasional maupun Internasional yang
berlaku diantaranya: SNI, GMP, ASME Code, ANSI, ASTM, API,
JIS, British Standar, dan standar lain yang berlaku.
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Bukti dokumen sertifikat produk yang dimiliki
Data Primer:
Wawancara terkait dengan sertifikasi produk perusahaan
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi sertifikat produk yang dimiliki
Evaluasi terhadap rasio produk bersertifikat dengan jumlah
produk yang dihasilkan perusahaan.
Penjelasan:
1. Beberapa Sertifikasi Sistem Manajemen:
EMS (Environment Management System) adalah sistem
manajemen lingkungan (SML) yang dilakukan perusahaan
meliputi pengelolaan seluruh aspek kegiatan perusahaan
(mulai dari masuknya bahan baku, proses sampai dengan
penangangan limbah). Penerapan sistem ini mengacu pada
standarisasi ISO 14001.
129
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 137
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Dokumen sistem manajemen
Bukti dokumen sertifikat ISO 14001, ISO 9001,
SMK3/OHSAS, HACCP/ISO 22000, atau dokumen (laporan)
lain yang relevan dengan standar sistem manajemen
tersebut diatas.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan sertifikasi tersebut diatas.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
131
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 139
Lampiran
Lampiran
Peraturan
Peraturan
Kepala
Kepala
Badan
Badan
Penelitian
Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Pengembangan
Industri
Industri
dan Pengembangan Industri No.70/BPPI/PER/2/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
No. 82/BPPI/PER/3/2016
SUB
SUB
ASPEK
ASPEK KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
CSR
CSR a. a.Penerapan
Penerapan
CSRCSRAdaAda
kebijakan
kebijakan
CSRCSRyangyang 4 4
berkelanjutan,
berkelanjutan,
dilaksanakan,
dilaksanakan,
dilakukan
dilakukan
pemantauan
pemantauandandanevaluasi
evaluasi
serta
serta
adaada
pelaporan
pelaporan
AdaAdakebijakan
kebijakan
CSRCSRyangyang 3 3
berkelanjutan,
berkelanjutan,
sudah
sudah
dilaksanakan,
dilaksanakan,
dilakukan
dilakukan
pemantauan
pemantauan dandan
evaluasi,
evaluasi,
tapitapi
tidak
tidak
adaada
pelaporan
pelaporan
AdaAda
kebijakan
kebijakan
CSRCSR
yang
yang 2 2
berkelanjutan,
berkelanjutan,
sudah
sudah
dilaksanakan,
dilaksanakan,
namun
namun
belum
belum
dilakukan
dilakukan
pemantauan,
pemantauan, evaluasi
evaluasi
dandan
pelaporan
pelaporan
AdaAda
kebijakan
kebijakan
CSRCSR
yang
yang 1 1
berkelanjutan
berkelanjutannamun
namun
belum
belum
dilaksanakan
dilaksanakan
Belum
Belum
adaada
kebijakan
kebijakan
CSRCSR 0 0
yang
yang
berkelanjutan
berkelanjutan
Penjelasan:
Penjelasan:
1. 1.Program
Program Corporate
Corporate Social
Social Responsibility
Responsibility (CSR)
(CSR)
adalah
adalah
salahsalah
satusatu
kegiatan
kegiatanyang
yang
harus
harus
dilakukan
dilakukanperusahaan
perusahaan sebagai
sebagai
perwujudan
perwujudan
kepedulian
kepedulianterhadap
terhadap
lingkungan
lingkungansosial
sosial
disekitarnya.
disekitarnya.
Perusahaan
Perusahaan
tidak
tidak
hanya
hanyamemacu
memacu pencapaian
pencapaian ekonomi
ekonomi atauatau
bisnis
bisnis
semata,
semata,
tetapi
tetapijuga
jugamemberikan
memberikan perhatian
perhatian terhadap
terhadap pengembangan
pengembangan
sosial,
sosial,
ekonomi
ekonomimasyarakat
masyarakat sekitar
sekitar
dandan
pengelolaan
pengelolaan
lingkungan.
lingkungan.
Kebijakan
KebijakanCSR CSRPerusahaan
Perusahaan akanakandituangkan
dituangkan dalam
dalamberbagai
berbagai
bentuk
bentukkegiatan
kegiatanbagi
bagi
masyarakat
masyarakat dandanlingkungan
lingkungan sekitarnya.
sekitarnya.
Agar
Agarmasyarakat
masyarakatbisabisamerasakan
merasakan hasil
hasilyangyang
maksimal
maksimal daridari
132 132
140 Pedoman Penghargaan Industri Hijau
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
SubSub
Aspek
Aspek KRITERIA
KRITERIA INDIKATOR
INDIKATOR SKOR
SKOR
CSR
CSR b. b.Program
Program
CSRCSR Memiliki
Memiliki
>3 Program
>3 Program
CSR CSR 4 4
yangyang
berkelanjutan
berkelanjutan
Memiliki
Memiliki
3 Program
3 Program
CSR CSR 3 3
yangyang
berkelanjutan
berkelanjutan
Memiliki
Memiliki
2 Program
2 Program
CSR CSR 2 2
yangyang
berkelanjutan
berkelanjutan
Memiliki
Memiliki
1 Program
1 Program
CSR CSR 1 1
yangyang
berkelanjutan
berkelanjutan
Tidak
Tidak
menerapkan
menerapkan
CSR CSR 0 0
Penjelasan:
Penjelasan:
1. 1.Program
Program
CSRCSR
berkelanjutan
berkelanjutan
yangyang
dimaksud
dimaksud
adalah
adalah
program
program
CSR CSR
yangyang
mempunyai
mempunyai
dampak
dampak
besar
besar
terhadap
terhadap
sosial,
sosial,
ekonomi
ekonomi
dan dan
lingkungan.
lingkungan.
Contoh:
Contoh:
a. a.Penciptaan/pengembangan
Penciptaan/pengembangan desadesa
mandiri
mandiri
energi
energi
b. b.Upaya
Upaya
pelestarian
pelestarian
lingkungan
lingkungan (misalnya
(misalnya
penanaman
penanaman
bibitbibit
untuk
untuk
hutan
hutan
bakau)
bakau)
c. c.Pemanfaatan
Pemanfaatanlahan
lahan
kritiskritis
dengan
dengan
penanaman
penanaman
tanaman
tanaman
jatropa
jatropa
d. d.Pembangunan
Pembangunan sarana
sarana
pendidikan
pendidikan
yangyang
berkembang
berkembang
2. 2.Sumber
Sumber
Data/Informasi:
Data/Informasi:
Data sekunder:
Data sekunder:
Program
Program CSRCSR yang
yang telah
telah dilakukan
dilakukan dalam
dalam 3 tahun
3 tahun terakhir
terakhir
Laporan
Laporan pelaksanaan
pelaksanaan CSRCSR dalam
dalam 3 tahun
3 tahun terakhir
terakhir
Data
Data Primer:
Primer:
Wawancara
Wawancara terkait
terkait dengan
dengan program
program CSR.CSR.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Identifikasi program yang terkait dengan CSR
Evaluasi program
Penjelasan:
135
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 143
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Bukti penghargaan terkait dengan pengembangan dan
implementasi industri hijau.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan penghargaan yang pernah diterima.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Penjelasan:
137
Pedoman Penghargaan Industri Hijau 145
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
2. Sumber Data/Informasi:
Data sekunder:
Laporan hasil laporan medical check up dalam 3 tahun terakhir.
Data Primer:
Wawancara terkait dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja.
3. Cara/Justifikasi Penilaian:
Evaluasi terhadap laporan hasil pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja.
BAB VI
MEKANISME PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
1. Sosialisasi
Sosialisasi Penghargaan Industri Hijau dilakukan mulai bulan
Februari tahun berjalan melalui seminar, media massa,
poster, leaflet, website Kementerian Perindustrian, dan lain-
lain.
4. Verifikasi Dokumen
Verifikasi dokumen dilakukan pada saat pendaftaran
dimulai (minggu terakhir Februari) hingga minggu
terakhir bulan Maret tahun berjalan, dengan melakukan
evaluasi terhadap dokumen pendaftaran dan formulir
pendaftaran, dan dikembalikan ke Sekretariat paling lambat
dalam 5 (lima) hari kerja.
5. Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian
dokumen dengan kondisi di lapangan, mulai minggu
pertama bulan April hingga minggu terakhir bulan
Agustus tahun berjalan. Hasil penilaian paling lambat 5
(lima) hari kerja setelah dilakukan verifikasi lapangan
diserahkan kepada Sekretariat.
13. Evaluasi
Agar program Penghargaan Industri Hijau dapat menjadi lebih
baik dan sesuai dengan yang diharapkan maka akan dilakukan
152
82/BPPI/PER/3/2016
dan
danPengembangan Industri
No.No.
70/BPPI/PER/2/2016 No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
144
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri
dan Pengembangan Industri
No. 82/BPPI/PER/3/2016
No.70/BPPI/PER/2/2016
BAB VII
AGENDA KEGIATAN
154
82/BPPI/PER/3/2016
danPengembangan
Pengembangan Industri
No.
No.70/BPPI/PER/2/2016
Tabel 8.
Jadwal Pelaksanaan Penghargaan Industri Hijau
No. 82/BPPI/PER/3/2016
dan Pengembangan Industri
Lampiran Peraturan Kepala Badan Penelitian