Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI DALAM

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


DI ERA PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Ras di
Staf Pengajar FH Unnes, Semarang

Abstract

Every businessman in the industry in conducting its business continuity capabilities required to maintain a
harmonious environment and balanced to support sustainable development. This is more emphasized that
any plan the establishment of industrial enterprises is estimated to have a significant impact on the
environment must be accompanied Environmental Impact Assessment. The obligation is also a
prerequisite for granting industrial enterprises, so that each business establishment industry is always
bound to take action preservation capability environment to support environmentally sound development.
Implementation of industrial licensing function as a means to control environmental pollution, as the
negative impact of various business activities in the field of industry by supporting the principles of
environmentally sound development that is being missed a lot of people.

Keywords: l,1dustry, EIA, environmental pollution, environmentally sound development.

UU No.23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup kemampuan lingkungan hidup.


menyebutkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup Berdasarkan uraian di atas, kiranya menarik
berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang untuk dikaji masalah yang berkaitan dengan peranan
serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan izin usaha industri yang berkaitan dengan lingkungan
yang berkesinambungan bagi peningkatan hidup. Dalam artikel ini diajukan permasalahan
kesejahteraan umat manusia. sebagai berikut : "Bagaimanakah fungsi pemberian
Perlu disadari pula bahwa tumbuhnya berbagai izin usaha industri dalam pengendalian pencemaran
usaha di sektor industri akan menghasilkan limbah lingkungan hidup di Era Pembangunan yang
industri yang dapat membahayakan bagi kelestarian berwawasan Lingkungan·?
fungsi lingkungan.Oleh karena itu para perancang
pembangunan harus mengantisipasi sejak awal Pengertian lndustri dan lzin usaha industri
dalam proses pendirian industri, bahwa proses Berkaitan dengan masalah izin usaha industri,
pendirian tersebut harus memenuhi syarat-syarat Pemerintah telah mengeluarkan UU No.5 Tahun 1984
perizinan yang telah ditetapkan bahwa bidang usaha tentang Perindustrian, PP No.13 Tahun 1987 tentang
industri yang didirikan itu wajib memelihara lzin Usaha Perindustrian, Keppres No.16 Tahun 1987
kelestarian kemampuan lingkungan hidup yang serasi tentang Penyederhanan lzin Usaha lndustri, dan SK
dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang Menteri Perindustrian No.254/M/SK/6/1980 tentang
berkesinambungan.1 Berkaitan dengan kegiatan Ketentuan-ketentuan Pokok Perizinan Usaha lndustri
usaha industri yang sudah diperkirakan mempunyai dan Tata Cara Pelaksanaannya dalam Lingkungan
dampak penting terhadap lingkungan, maka dalam Departemen Perindustrian, serta SK Menteri
pengurusan izin usaha tetap dan izin perluasan usaha Perindustrian No .350/M/SK/10/1994 ten tang
wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Pedoman Teknis Penyusunan Dampak Terhadap
Lingkungan (AMDAL), sebagai konsekuensi Lingkungan Hid up pada sektor industri.
kewajiban untuk tetap menjaga kelestarian Berdasarkan peraturan perundang-undangan

1 Pasal 6 UU No.23 Tahun 1997, tentang Penge/olaanUngkunganHie/up.

338
Rasdi, lzin Usaha lndustri dalam Pengendalran Pencemaran Ungkungan

terseout di atas terdapat beberapa pengertian tentang lzin Usaha lndustri, jo Keppres No.16 Tahun
sebagai berikut : 1987 tentang Penyederhanaan Pemberian lzin Usaha
1. Perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan lndustri jo Kepmen Perindustrian
yang bertalian dengan kegiatan industri. No, 154/M .SK/6/1987 ten tang Penetapan Jenis-jenis
2. lndustri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah lndustri dalam rangka penyederhanaan izin usaha
bahan mentah, bahan baku, barang setengah industri.
jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan Bagi kegiatan usaha industri yang tidak
nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk mempunyai dampak penting dan atau secara
kegiatan rancang bangun dan perekayasan teknologi dapat dikelola dampak pentingnya terhadap
industri. lingkungan hidup wajib menyusun Upaya Pengelolan
3. Kelompok industri adalah bagian-bagian utama Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
kegiatan industri , yaitu kelompok industri hulu Lingkungan (UPL). Jenis usaha industri tersebut
atau yang disebut kelompok industri dasar, antara lain : Usaha industri Sari Oaging dan Air
kelompok industri hilir dan kelompok industri Daging, Daging Beku, Daging Dalam Kaleng,
kecil. Mentega, Keju Eskrim dari air susu, Air sari pekat
4. Cabang industri adalah bagian suatu kelompok buah-buahan, Tepung Tapioka, Minyak goreng
industri yang mempunyai ciri umum yang sama Kelapa, Kecap.Iahu, Pembatikan,Penyamaan Kulit,
dalam proses produksi. Minuman Keras, lndustri aneka tenun, terpentin,
lndustri Cat, Pernis dan Lak, Sabun rumah tangga dan
Menurut PP No.13 Tahun 1987 tentang lzin usaha lain-lain.
lndustri, dan Keppres No.16 Tahun 19887, bahwa Perusahaan lndustri yang melakukan kegiatan
surat izin usaha industri adalah izin untuk dapat usaha industri yang mempunyai dampak lingkungan
melaksanakan usaha kegiatan industri. lzin Usaha hidup di luar klasifikasi tersebut Pasal 3 butir 1 dan 2,
lndustri itu sendiri dikelompokan menjadi 2 jenis, SK Menteri Perindustrian No.254/M/SK/10/1994,
yakni: wajib menyampaikan Surat Pernyataan Pengelolaan
1. lzin tetap adalah izin usaha industri yang diberikan Lingkungan ( SPPL ). Jenis kegiatan industri itu
secara definitive kepada perusahaan industri adalah jenis kegiatan industri di luar kedua jenis
yang telah berproduksi secara komersial. kegiatan industri tersebut di atas.
2. lzin perluasan adalah izin usaha industri yang Dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian
diberikan kepada perusahaan industri yang No.286/M/SK/10/1989 disebutkan tentang kriteria
melakukan perluasan atau penambahan bidang usaha industri, yang meliputi industri besar,
kapasitas produksi dan /atau jenis produksi atau menengah dan kecil. Bidang usaha industri besar,
komoditi yang telah diizinkan. apabila nilai kekayaan perusahaan itu sejumlah di
atas 1 Milyar rupiah. Bidang usaha industri menengah
Dalam ketentuan PP No.27 Tahun 1999, menteri apabila nilai kekayaan perusahaan itu berkisar antara
atau pimpinan lembaga pemerintah non departemen Rp.600.000.000,- sampai dengan
harus menetapkan jenis kegiatan dalam setiap Rp.1.000.000.000,-( 1 Milyar).Sedangkan kelompok
kategori tersebut yang berada di bawah industry kecil apabila nilai kekayaan perusahaan itu
pembinaannya, yang wajib dilengkapi dengan berkisar antara Rp.50.000.000,- sampai dengan
Penyajian lnformasi Lingkungan (PIL). Menteri Rp.600.000.000,-
Perindustrian menetapkan jenis kegiatan industri Se ti ap pendirian usaha industri dan
yang termasuk dalam lingkup pembinaannya, yang perluasannya, wajib memperoleh izin usaha industry.
wajib dilengkapi dengan daftar penyajian informasi lzin usaha industri pada dasarnya dikeluarkan oleh
lingkungan, seperti yang telah diatur dalan SK Menteri Menteri Perindustrian atau Menteri lainnya yang
Perindustrian No.254/M/SK/6/1980 tentang mempunyai kewenangan pengaturan, pembinaan,
Ketentuan-ketentuan Pokok Perizinan Usaha lndustri dan pengembangan industri sebagaimana dimaksud
dan Tata Cara Pelaksanaannya dalam lingkup dalam PP No.17 Tahun 1986. Dalam UU No.23 Tahun
Departemen Perindustrian , jo PP No.13 Tahun 1987 1997, dinyatakan bahwa setiap rencana yang

2 Ibid., Pasal 15 .

339
MMH, Ji/id 40 No. 3 Juli 2011

diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap 2. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan AMDAL2• dimasukkannya makluk hidup, zat, energy, dan
Selanjutnya dinyatakan pula bahwa setiap orang atau komponen lain ke dalam lingkungan dan
yang mejalankan suatu bidang usaha wajib atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
memelihara kelestarian lingkungan hidup yang serasi kegiatan manusia atau oleh proses alam,
dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang sehingga kualitas alam turun sampai ke tingkat
berkesinambungan (berwawasan lingkungan)3. tertentuyang menyebabkan lingkungan menjadi
Kewajiban tersebut dicantumkan dalam setiap izin kurang atau tidak dapat berfungsi lagiseuai
usaha industri yang dikeluarkan oleh instansi yang dengan peruntukannya.
berwenang dengan bertetap berdasarkan peraturan 3. Pencemaran industri adalah penurunan kualitas
perundang-undangan yang berlaku. lingkungan hidup karena masuknya zat-zat
PP No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai pencemar, baik dari kegiatan industry ke suatu
Dampak Lingkungan, dinyatakan bahwa apabila telah lingkungan atau ke dalam tanah, badan air dan
dikeluarkan keputusan persetujuan atas AMDAL, udara atau karena pengaruh gangguan berupa
pemrakarsa kemudian mengajukan Rencana suara atau bunyi-bunyian, getaran, bau-bauan,
Pengeloloaan Lingkungan (RKL) dan Rencana debu da lain sebagainya.
Pemantauan Lingkungan (RPL). Kemudian, 4. Pengendalian pencemaran industri adalah suatu
keputusan pemberian izin terhadap rencana kegiatan kegiatan yang mencakup upaya pencegahan dan
usaha industri oleh instansi yang berwenang di bidang atau penanggulangan terjadinya pencemaran
perizinan untuk jenis kegiatan yang dimaksud, setelah industri.
ada keputusan persetujuan atas RKL dan RPL oleh
instansi yang bertangung jawab. Perlu dibedakan di sini antara pengertian
Keputusan Kepala Sadan Pertanahan Nasional pencemaran lingkungan hidup dan perusakan
No.6 Tahun 1990 tentang Penyajian lnformasi lingkungan hidup sebagai berikiut:
Lingkungan untuk Kawasan lndustri menetapkan 1. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
bahwa: dimasukkannya makluk hidup, zat, energi dan
1. Setiap perusahaan I badan hukum/ swasta atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/
kawasan industri yang mengajukan permohonan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
izin lokasi dan pembebasan tan ah wajib membuat kegiatan manusia atau proses alam sehingga
PIL(Penyajian lnformasi Lingkungan). kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu
2. Persetujuan hasil keputusan Pllkawasan industri yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang
merupakan syarat untuk dikeluarkannya surat atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
keputusan izin pembebasan tanah kawasan peruntukannya.5
industri.' 2. Perusakan lingkungan adalah tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak
PengertianLingkungan Hidup langsung terhadap sifat-sifat fisik atau hayati
Membicarakan masalah lingkungan hidup, lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan itu
berimplikasi pula pada beberapa aspek lain yang kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dalam
saling berkaitan dengan masalah lingkungan hidup menunjang pembangunan yang
itu sendiri. Berikut ini disajikan beberapa pengertian berkesinambungan .6
berkaitan dengan lingkungan hidup :
1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan Munadjat Danusaputro merumuskan bahwa
semua benda, daya, keadaan dan perilakunya, pencemaran lingkungan sebagai suatu keadaan
yang mempengaruhi kelangsungan dalam mana suatu materi, energi dan atau informasi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta masuk atau dimasukkan di dalam lingkungan oleh
makluk hid up lainnya. kegiatan manusia dan /atau secara alami dalam

3 Ibid, Pasal 6.
4 Pasal 2 Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.6 Tahun 1990 tentang PenyaJian lnfofmasl Ungkungan untuk Kawasan lndustri
5 Op.Cit,Pasal 1 butir 12.
6 Ibid, Pasal 1 butlr 14.

340
Rasdi, lzin Usaha lndustri dalam Pengendalian Pencemaran Ungkungan

batas-batas dasar atau kadar tertentu, hingga terhadap lingkungannya maupun sumber daya alam.
mengakibatkan terjadinya gangguan kerusakan dan Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan tidak
atau penurunan mutu lingkungan ,sampai lingkungan boleh merusak dan mencemari lingkungan serta
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dilihat harus memperhatikan lingkungan dengan tidak
dari segi kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan menghentikan pembangunan.Dengan demikian
hayati.' bahwa pelaksanaan pembangunan itu tetap berjalan
dengan menjaga kelestarian lingkungan yang serasi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) dan seimbang.Pembicaraan mengenai masalah
Kegiatan industri yang mempunyai potensi lingkungan hidup ini diajukan oleh wakil dari Swedia
dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib pada tanggal 28 Mei 1968, disertai saran untuk
menyusun Analisi Mengenai Dampak Lingkungan dijajagi kemungkinan guna penyelenggaraan suatu
{AMDAL)8. Dan bagi usaha kegiatan industri yang konferensi internasional mengenai lingkungan hidup
tidak mempunyai dampak penting terhadap manusia."
lingkungan dan atau secara teknologi dapat dikelola Dalam kaitannya dengan pembangunan Otto
dampaknya maka wajib menyusun UKL (Upaya Soewarno mengatakan bahwa "Pengelolaan yang
Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya sekarang dilakukan lebih berupa reaksi terhadap
Pemantauan Lingkungan).' Sedangkan bagi usaha pembangunan daripada suatu aktivitas yang
industry yang mempunyai dampak terhadap mempelopori pembangunan yang dapat
lingkungan hidup di luar kedua klasifikasi tersebut, menunjukkan pembangunan apa dan bagaimana
maka wajib menyampaikan SPPL(Surat Pemyataan yang sesuai di suatu daerah'" Lebih lanjut ia
Pengelolaan Lingkungan).10 mengatakan bahwa" dengan laju pembangunan yang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) makin tinggi, pengelolaan lingkungan hidup menjadi
adalah hasil studi mengenai dampak penting suatu sering tertinggal jauh dari pembangunan dan sering
usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap terhimpit dan dilanda olehnya' 13
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses Pembangunan dan pembinaan lingkungan
pengambilan keputusan. Dampak penting yang adalah sejoli yang tak terpisahkan .Namun
dimaksud adalah perubahan lingkungan yang sangat pembanguan itu dapat dan telah menyebabkan
mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha atau masalah lingkungan yang mengurangi , bahkan dapat
kegiatan industri. meniadakan manfaat pembangunan . Yang menjadi
Dalam usaha kegiatan industry yang mempunyai masalah adalah bagaimanakah membangun yang
dampak penting terhadap lingkungan hidup, seperti di tidak merusak lingkungan ,yaitu membangun yang
bidang industry semen, plup, pupuk kimia, petro kimia bijaksana yang akan menaikkan kualitas lingkungan
hulu, peleburan baja, peleburan timah hitam, yang terdukung dan berkelanjutan. Jadi
peleburan tembaga, beterai, kawasan industri dan pembangunan seperti inilah yang diharapkan oleh
lain-lain wajib menyusun AMDAL. masyarakat, yang senatiasa memperhatikan
lingkungan, dan yang disebut sebagai pembangunan
Pembangunan berwawasan lingkungan berwawasan lingkungan.1'
Pembangunan merupakan suatu usaha manusia Di Negara sedang berkembang, pembangunan
untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. sektor industri merupakan ciri khas perkembangan
Pembangunan bertujuan untuk menghasilkan pembangunan di Negara tersebut.Kegiatan suatu
manfaat, terutama dalam hal kebutuhan industri tidak terlepas dari masalah limbah yang harus
perekonomian, dan di samping itu dengan dibuang yang merupakan reduksi dari proses industri
pembangunan akan membuat perubahan, baik tersebut, dan bila hal ini dibiarkan, tidak diendapkan

7 Munadjat Oanusaputro, Hukum Umgkungan Buku I. Umum, (Bandung, Bina Cipta , 1981),haJ.233.
8 Pasal 4 Ayat (1) SK Menter! Perindustrian No.250IM/SK/10l1994 tentang Analisis Mengenai Oampak Lngkungan
9 Ibid. Pasal 5 Ayat (1)
10 Ibid. Pasal 6 Ayat (1)
11 Koesnad, HardJ()SOell'lantrl, Hullum Tata Ulgkungan ,(Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1994),hal.6
12 Otto Soemarwoto, Pengelolaan Manfaat dan Risiko Ungkungan, (Bandung, Lembaga Ekologi Unpad, 1981), hal.4
13 Ibid
14 lb!d.hal.9

341
MMH, Ji/id 40 No. 3 Juli 2011

atau di proses dulu, maka akan menimbulkan masalah lingkungan hidup sebagaimana tercantum dalam
pencemaran .Untuk itu dalam rangka pengendalian RKL dan RPL yang disetujui oleh Menteri.
pencemaran lingkungan, maka setiap limbah yang 2. lzin tetap dan izin perluasan dari kegiatan industry
akan dikeluarkan dari industri ke pembuangan umum ysng tidak mempunyai dampak penting dan atau
harus dinetralisir terlebih dahulu dari bahan-bahan yang secara teknologi dapat dikelola dampak
beracun agar tidak menimbulkan pencemaran .Oleh pentingnya terhadap lingkungan hidup dapat
karena itu setiap akan mendirikan usaha industri baru diberikan setelah penyusunan RKL dan RPL oleh
dalam hal pengurusan izin usaha industri atau Pemrakarsa.
perluasan usaha industri harus memenuhi ketentuan 3. lzin tetap dan izin perluasan dan atau surat tanda
yang ditetapkan dalam PP No.13 Tahun 1987 , Pasal pendaftaran industri kecil yang melakukan
14 tentang Kewajiban-kewajiban Perusahaan kegiatan industry yang tidak mempunyai potensi
lndustri. dampak penting terhadap lingkungan hidup dan
tidak mempunyai dampak penting dan atau
Fungsi Pemberian lzin Usaha lndustri Dalam secara teknologi dapat dikelola dampak
Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup pentingnya, dapat diberikan setelah pembuatan
Pemberian izin bagi usaha industri merupakan SPPLoleh Pemrakarsa.
sarana/wahana berfungsi untuk membina,
mengarahkan, mengawasi dan menertibkan Bagi perusahaan yang melakukan pelanggaran
kegiatan-kegiatan dalam bidang usaha industri terhadap kewajiban yang tercantum dalam izin usaha
tertentu, maka kewajiban-kewajiban memelihara berakibat dikenakannya sanksi, baik itu berupa sanksi
kelestarian lingkungan dapat dimasukkan ke dalam pidana, sanksi perdata maupun sanksi administrative.
prosedur perizinan usaha perindustrian, baik dalam Sanksi adminstratif dapat berupa pemberian
taraf mengajukan permohonan izin usaha undustri peringatan kepada pemegang izin, penghentian
baru sebagai upaya dalam rangka pencegahan sementara kegiatan industri atau pencabutan izin
pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkan dari usaha industrinya.15
usaha industri itu dan dalam taraf pelaksanaan Sedangkan sanksi perdata yaitu masalah ganti
16
setelah memperoleh izin. Sedangkan dalam rangka kerugian dan pemulihan ditetapkan sebagai berikut:
pengendalian pencemaran lingkungan bagi 1. Setiap perbuatan melanggar hukum berupa
perusahaan-perusahaan yang sudah ada sebelum pencemaran dan /atau perusakan lingkungan
adanya ketentuan Undang-Undang Lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
Hidup yang selanjutnya juga diatur dalam Kepres lain atau lingkungan hidup, mewajibkan
No.16 Tahun 1987 dan Kepmen Perindustrian penanggung jawab usaha dan /atau kegiatan
No.154/M/SK/ 6/1987 dalam hal perizinan, sehingga untuk membayar ganti rugi dan /atau melakukan
bagi perusahaan-perusahaan tersebut harus tindakan tertentu.
melaksanakan pengendalian pencemaran 2. Selain pembebanan untuk melakukan tindakan
lingkungan, yaitu dengan cara membuat tempat- tertentu sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ,
tempat pengolahan limbah industri yang akan hakim dapat menetapka pembayaran uang paksa
dibuangnya, agar limbah yang akan dilepas di tempat atas setiap hari keterlambatan penyelesaian
pembuangan umum itu sudah tidak menimbulkan tindakan tertentu tersebut.
pencemaran lagi.
Keputusan Menteri Perindustrian Sedangkan mengenai sanksi pidana dapat dilihat
No,259/M/SK/10/1994, tertanggal 20 Oktober 1994 pada ketentuan Pasal 41 UU No.23 Tahun 1997 ,
menetapkan bahwa : sebagai berikut:
1. Bagi kegiatan usaha industry akan dikeluarkan 1. Barang siapa yang secara melawan hukum
izin usaha tetap dan izin usaha perluasan, setelah dengan sengaja melakukan perbuatan yang
perusahaan industri, perusahan kawasan mengakibatkan pencemaran dan/atau
industri, perusahaan kawasan terikat perusakkan lingkungan hidup ,diancam dengan
melaksanakan pengendalian dampak terhadap pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
15 Pasal 24 W No.1 Tahun 1987 tentang Pe#ndustrian. Jo Pasal 10 PP No.13 Tahun 1987 tentang lzin Usaha lndustri.
16 Loc.CitPasal 34.

342
Rasdi, lzln Usaha lndustrl da/am PengendalianPencemaran Ungkungan

dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 Oanusapoetro, Munadjat, 1981. Hukum Limgkungan
(lima ratus juta rupiah}. Buku I: Umum.Bandung: Bina Cipta.
2. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada -----, Hukum Lingkungan Buku II: Nasional, Bina
ayat (1) mengakibatkan orang mati atau Iuka Cipta Bandung, 1981
berat, pelaku tindak pidana diancam dengan Supami, Ninik, 1994. Pelestarian ,Pengelolaan dan
pidana penjara paling lama 15 ( lima belas) tahun Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta :
dan denda paling banyak Rp.750.000.000,00 Sinar Grafika.
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah). Soemarwoto, Otto, 1981. Pengelo/aan Manfaat dan
Risiko Lingkungan. Bandung: Lembaga
Simpulan Ekologi Unpad.
Berdasarkan uraian tersebut dalam ---------, 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai Pembangunan.Bandung: Jambatan.
berilut: UU No.5Tahun 1984, tentang Perindustrian
1. Setiap kegiatan usaha mendirikan industri harus UU No.23Tahun 1997, tentang LingkunganHidup
memperhatikan masalah perlindungan terhadap PP No 17 Tahun 1986 ,tentang Kewenangan
lingkungan hidup, dalam arti bahwa limbah yang Pengaturan dan Pengembangan lndustri
dikeluarkan dari proses industri itu jangan sampai PP No.13 Tahun 1987, tentang lzin Usaha lndustri.PP
mencemari atau merusak lingkungan hidup. No.27 Tahun 1999, tentang Analisis
2. Rencana kegiatan pendirian usaha industri yang Mengenai Dampak Lingkungan
diperkirakan mempunyai dampak penting Keppres No.16 Tahun 1987, tentang
terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi Penyederhanaan Pemberian ljin Usaha
AM DAL serta Surat lzin Usaha lndustri. lndustri
3. Pemberian izin usaha industri oleh instansi yang SK Menteri Perindustrian No.254/M/SK/6/1980,
berwenang berfungsi sebagai sarana pengikat tentang Ketentuan Pokok Perizinan Usaha
bagi setiap pendirian usaha industri guna lndustri dan Tata Cara Pelaksanaannya
melakukan tindakan pelestarian kemampuan SK Menteri Perindustrian No.250/M/SK/10/1994,
lingkungan hidup tentang Pedoman Teknis Penyusunan
Dampak Terhadap Lingkungan Hidup pada
Daftar Pustaka Sektor lndustri.

Hardjosoemantri, Kusnadi, 1994. Hukum Tata


Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

343

Anda mungkin juga menyukai