Kelas 121KB
Anggota:
Ina Royani 21262011588
Indra Adiawarman 20261011224
Lukman Khoirul H 22262012010
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Industri, Kelompok Industri, Jenis Industri, Bidang Usaha Industri dan Perusahaan
Industri adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1984;
2. Perluasan Perusahaan Industri yang selanjutnya disebut Perluasan adalah penambahan
kapasitas produksi melebihi kapasitas produksi yang telah diizinkan;
3. Menteri adalah Menteri Perindustrian atau Menteri lainnya yang mempunyai
kewenangan pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986.
BAB II
IZIN USAHA INDUSTRI
Pasal 2
1. Setiap pendirian Perusahaan Industri wajib memperoleh Izin Usaha Industri.
2. Perusahaan Industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk
perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang berkedudukan di
Indonesia.
Pasal 3
1. Jenis Industri tertentu dalam Kelompok Industri Kecil, dikecualikan dari kewajiban
untuk memperoleh Izin Usaha Industri.
2. Jenis Industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didaftarkan.
3. Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan Tanda
Daftar Industri dan dapat diberlakukan sebagai izin.
4. Jenis Industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Menteri
setelah berkonsultasi dengan Menteri terkait.
Pasal 4
1. Untuk memperoleh Izin Usaha Industri diperlukan tahap Persetujuan Prinsip.
2. Izin Usaha Industri diberikan kepada Perusahaan Industri yang telah memenuhi semua
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan telah selesai membangun pabrik dan
sarana produksi.
3. Izin Usaha Industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan izin, apabila
Perusahaan Industri memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Perusahaan Industri berlokasi di Kawasan Industri yang telah memiliki izin; atau
b. Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun
membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumberdaya alam secara
berlebihan;
c. Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan oleh
Menteri.
4. Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan oleh
Menteri.
Penelitian dilaksanakan pada pabrik mie telor Usaha Dagang (UD) Sumber Rezeki
di Kota Makassar dengan memilih 3 informan yang dianggap representatif mewakili
karyawan yang terdiri dari 1 orang sebagai pemilik usaha sekaligus sebagai manajer
produksi yang dijadikan sebagai informan kunci, dan 2 orang karyawan bagian teknisi pada
bagian proses produksi yang dijadikan sebagai informan non kunci.
Tata letak fasilitas produksi yang digunakan pada pabrik tersebut adalah tata letak
garis yaitu fasilitas yang digunakan saling berkaitan satu sama lain dari satu tahap ke tahap
berikutnya sampai dengan tahap akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
menggunakan tata letak (layout) garis pada proses produksi mampu memperlancar proses
produksi sehingga dapat menjamin kualitas dan efektifitas proses produksi.
PENDAHULUAN
Perancangan tataletak fasilitas yang baik pada suatu perusahaan akan mempengaruhi
kelancaran operasi dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Selain itu juga
dapat lebih mengoptimalkan ruang yang terdapat pada suatu perusahaan tersebut. Tata letak
fasilitas produksi mempunyai dampak terhadap proses operasi perusahaan bila ditinjau dari
segi kegiatan proses produksi, dimana terjadinya perpindahan material dari satu unit ke unit
lainnya sehingga tata letak fasilitas pada proses produksi sangat diperlukan untuk dapat
menunjang aspek kelancaran proses produksi.
Menurut (Hani Handoko, 2016;10 7-111) ada 4 pola dasar umum layout diantaranya sebagai
berikut:
1. Layout Fungsional
Layout Fungsional merupakan pengelompokan bersama mesin-mesin dan personalia untuk
melaksanakan pekerjaan yang serupa atau sejenis.
2. Layout Produk
Layout produk atau sering disebut layout garis, berarti bahwa kebutuhankebutuhan
operasi produk mendominasi dan menentukan layout mesin-mesin peralatan-peralatan
lainnya.
3. Layout Kelompok
Layout Kelompok (group layout) memisah-misahkan daerah-daerah dan kelompok-kelompok
mesin bagi pembuatan komponen-komponen yang memerlukan pemrosesan yang sejenis.
4. Layout Posisi Tetap
Layout posisi tetap (fixed position layout) sering digunakan untuk produkproduk besar dan
kompleks,layout semacam ini adalah pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang
dengan letak barang yang tetap atau tidak dipindah-pindah.
Fasilitas Produksi
Perencanaan fasilitas yang baik dapat berpengaruh terhadap proses produksi yang terjadi
dalam pembuatan suatu produk. Fasilitas produksi merupakan sesuatu yang dibangun,
diadakan atau diinvestasikan guna melaksanakan aktivitas produksi. Perencanaan tata letak
fasilitas produksi berhubungan erat dengan proses perencanaan dan pengaturan letak
mesin, peralatan, aliran bahan, dan pekerja pada masing-masing stasiun kerja (work station).
Fokus Penelitian
Pada penelitian ini fokus penelitiannya mengenai bagaimana tata letak fasilitas produksi
dalam proses produksi mie telor pada pabrikmie telor UD Sumber Rezeki di Kota Makassar.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pengamatan (observation)
Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek dan fokus penelitian yaitu tata letak
mesin dan fasiliktas produksi pada UD Sumber Rezeki.
2. Wawancara Mendalam
Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui informasi
dari narasumber.cara pengumpulan data yang di peroleh dari wawancara yaitu melalui
pemilik Pabrik Mie telor UD Sumber Rezeki di Kota Makassar, berupa wawancara secara
langsung yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu Tata letak fasilitas produksi.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan melalui pengambilan datadata yang
berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada Pabrik Mie UD Sumber Rezeki
di Kota Makassar.
KESIMPULAN
Berdasarkan pendeskripsian pada hasil penelitian dan pembahasan yang tercantum pada bab
sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tata letak fasilitas produksi yang digunakan pada UD Sumber Rezeki di Kota Makassar
sudah efektif karena mudah dalam pengaturan fasilitas produksi yang terletak di dalam pabrik
mie tersebut.
2. Tata letak fasilitas menjadikan pekerjaan lebih terarah dan tidak berantakan.
Di samping itu aspek pengawasannya yang relatif mudah serta dapat mengefesienkan waktu
dalam proses produksi sehingga tidak terjadi pemborosan waktu dalam pembuatan mie.
3. Tata letak fasilitas yang digunakan pada UD Sumber Rezeki Kota Makassar adalah tata
letak garis sehingga dapat menjadikan proses produksi lebih cepat serta dalam memproduksi
bahan mulai dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi menjadi lebih terarah.
DAFTAR PUSTAKA
Marie, I.A., dan Chaiyadi, T.N., 2015. Perancangan Tata Letak Pabrik Dan Analisis Ekonomi
Pada Pt Xyz Extension. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol. 3 No 1.
Handoko, H.T. 2016. Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Jilid I. BPFE
Yogyakarta:Yogyakarta.
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi II. Ekonisia: Yogyakarta.
Nur, Rusdi dan Suyuti, M.A. 2017. Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta: CV.