TENTANG
jdih.kemenperin.go.id
3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
jdih.kemenperin.go.id
4-
jdih.kemenperin.go.id
5-
jdih.kemenperin.go.id
-6-
BAB II
ELEKTRONIK
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
jdih.kemenperin.go.id
- 7-
BAB III
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Pasal 6
jdih.kemenperin.go.id
8-
Pasal 7
jdih.kemenperin.go.id
9-
Pasal 8
Pasal 9
jdih.kemenperin.go.id
10 -
Pasal 10
jdih.kemenperin.go.id
-11
Pasal 11
Bagian Kedua
Prosedur Penerbitan Izin Usaha Industri
Pasal 12
Pasal 13
jdih.kemenperin.go.id
12
Pasal 14
Pasal 15
jdih.kemenperin.go.id
- 13 -
Pasal 16
Pasal 17
jdih.kemenperin.go.id
14 -
Pasal 18
jdih.kemenperin.go.id
- 15 -
Pasal 19
Pasal 20
jdih.kemenperin.go.id
- 16 -
jdih.kemenperin.go.id
17
Pasal 21
1) Industri strategis;
2) Industri teknologi tinggi;
3) Industri minuman beralkohol;
4) Industri yang terkait langsung dengan pertahanan
dan keamanan;
jdih.kemenperin.go.id
- 18 -
Pasal 22
Pasal 23
jdih.kemenperin.go.id
- 19 -
Bagian Ketiga
Pembahan Izin Usaha Industri
Pasal 24
jdih.kemenperin.go.id
- 20
Pasal 25
jdih.kemenperin.go.id
- 21 -
BAB IV
Pasal 26
Pasal 27
jdih.kemenperin.go.id
22 -
Pasal 28
Pasal 29
jdih.kemenperin.go.id
23
Pasal 30
jdih.kemenperin.go.id
24 -
Pasal 31
BAB V
PENGAWASAN
Pasal 32
jdih.kemenperin.go.id
25
Pasal 33
d. pembekuan lUl;
e. pencabutan lUl; dan/atau
f. pembatasan penggunaan layanan SllNas.
(3) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Lembaga OSS mengenakan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan
rekomendasi pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(5) Pelaksanaan pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat melibatkan
instansi lain sesuai dengan kewenangannya.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 34
lUl atau Izin Perluasan yang telah diperoleh dan belum berlaku
efektif sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini diproses
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
jdih.kemenperin.go.id
26
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
jdih.kemenperin.go.id
- 27 -
Pasal 38
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Pasal 40
jdih.kemenperin.go.id
- 28
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 April 2019
ttd.
AIRLANGGA HARTARTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 Mei 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
jdih.kemenperin.go.id
LAMPIRAN I
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
ELEKTRONIK
Nama Perusahaan
Lokasi
Kelompok Industri (KBLI)
3. Kapasitas Terpasang
Kapasitas Terpasan
1.
jdih.kemenperin.go.id
- 30
4. Kepemilikan:
20...
Pemeriksa, Pemeriksa,
Pemeriksa, Pemeriksa,
•)
Penanggung Jawab
Perusahaan,
(• •)
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
.A. Cattyanto
jdih.kemenperin.go.id
LAMPIRAN II
TENTANG
Nama Perusahaan
Lokasi
Kelompok Industri (KBLI)
NIB
lUI
diganti menjadi:
jdih.kemenperin.go.id
- 32 -
dengan keterangan:
4. Kapasitas Terpasang
No Komoditi Kapasitas Terpasang
1.
2.
20...
Pemeriksa, Pemeriksa,
( )
Pemeriksa, Pemeriksa,
•) (•
Penanggung Jawab
Perusahaan,
(•
*
) Sesuai pejabat dan instansinya
^■k
) Coret yang tidak dipilih
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
S.A.yi0ahyanto
jdih.kemenperin.go.id
LAMPIRAN III
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
ELEKTRONIK
Nama Perusahaan
Lokasi
lUI
Kelompok Industri (KBLI)
NPWP
jdih.kemenperin.go.id
34 -
20...
Pemeriksa, Pemeriksa,
( )
Pemeriksa, Pemeriksa,
•)
Penanggung Jawab
Perusahaan,
(•
MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
yanto
jdih.kemenperin.go.id