Anda di halaman 1dari 19

KONSEP REDD+,

ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM,


DAN NCB REDD+

Novia Widyaningtyas
SAM IPI – KLHK

Workshop Penyusunan C&I NCB dalam Implementasi REDD+


Bogor, 14 April 2023
REDD+

(Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, Role of


Conservation, Sustainable Management of Forest and Enhancement of Forest
Carbon Stocks)
REDD+ merupakan aksi mitigasi bidang kehutanan dengan pendekatan
kebijakan dan insentif positif yang menjadi komponen penting yang
berkontribusi dalam pencapaian target Nationally Determined Contribution
(NDC) di sektor kehutanan dan sejalan dengan arah pembangunan
berkelanjutan.

(PermenLHK No. 70 Tahun 2017)


2021 - present :

• SRN
• Enhanced NDC
• BPDLH (funding instrument)
• REDD+ Report Indonesia & related
documents
• REDD+ Investment Framework
• RBP REDD+ GCF
• FCPF Carbon Fund KalTim
• Bio-CF ISFL Jambi
• Stranas REDD+ 2021-2030
• PerPres & PerMenLHK NEK
• Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
• ……….
REDD+ in COP21 – UNFCCC negotiation :
INDONESIA’S POSITION :
T H E I M P O RTA N C E O F “ P O L I T I C A L S I G N A L” I N T H E N E W AG R E E M E N T I N R E L AT I O N TO
R E D U C I N G E M I S S I O N F RO M D E F O R E S TAT I O N A N D F O R E S T D E G R A DAT I O N A N D
S U S TA I N A B L E F O R E S T M A N AG E M E N T ( R E D D + )
Point of agreement :
Forests and REDD+ - acknowledgement on forests’ roles, REDD+; including through result-based
payments, JMA

Article 5
1. Negara Pihak agar melakukan tindakan untuk mengkonservasi dan meningkatkan, jika memungkinkan, sinks
dan reservoir dari gas rumah kaca sebagaimana tercantum pada Article 4, paragraf 1(d) dari Konvensi,
termasuk hutan.
2. Negara Pihak didorong untuk mengimplementasikan dan mendukung, termasuk melalui results-based
payments, kerangka yang ada yang telah ditetapkan di dalam pedoman dan keputusan terkait yang telah
disepakati di bawah Konvensi untuk: pendekatan kebijakan dan insentif positif untuk kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, dan peranan dari konservasi,
pengelolaan hutan berkelanjutan dan peningkatan cadangan karbon hutan di negara berkembang; serta
pendekatan kebijakan alternatif, seperti pendekatan joint mitigation and adaptation untuk pengelolaan
hutan berkelanjutan secara terpadu, sekaligus memastikan pentingnya pemberian insentif, jika
memungkinkan, pada non-carbon benefits yang terkandung di dalam pendekatan-pendekatan tersebut.
P.70/2017 Pasal 4 Ayat (4) :
Pembayaran berbasis kinerja (result based payment) dapat memasukkan
manfaat selain karbon (non carbon benefit).

Pasal 1 butir 23 - Non-Carbon Benefit / Manfaat Selain Karbon :


nilai tambah yang berupa jasa :
• perlindungan fungsi hidroorologis,
• perlindungan fungsi ekologis,
• perlindungan keanekaragaman hayati,
• penguatan sumber penghidupan (livelihood),
• peningkatan tata kelola hutan dan lahan,
• perlindungan ekosistem esensial
yang dihasilkan dari pelaksanaan REDD+.
ISU NON-CARBON BENEFIT
DALAM KEPUTUSAN COP UNFCCC :

(i) Decision 1/CP.18 relating to REDD+, Paragraph (Work Programme on results-based finance for
REDD+, 2013, item b) Ways to incentivize non-carbon benefits; Para 40 : SBSTA-38 (June 2013)
to initiate work on methodological issues related to NCBs.

(ii) Decision 9/CP. 19 (Work programme on results-based finance to progress the full
implementation of REDD+) Paragraph recognizes the importance of incentivizing NCBs for the
long-term sustainability of the implementation of REDD+, and noting the work on
methodological issues referred to in decision 1/CP.18 para 40).

Submisi Indonesia & joint submission


ASEAN to UNFCCC on NCBs & REDD+
SUBMISI INDONESIA & JOINT SUBMISSION ASEAN TO UNFCCC
MENGENAI NCBS & REDD+

• Nilai penting NCBs di dalam implementasi REDD+ telah mendapat pengakuan, namun
demikian NCB dapat bervariasi dan berbeda dari satu negara ke negara lainnya, NCB perlu
didefinisikan sesuai pemahaman di negara masing-masing.
• Dalam memilih tipe NCB dari berbagai fungsi dan jasa ekosistem untuk dipertimbangkan
dalam implementasi REDD+, harus sesuai dengan ‘national circumstances’, peraturan dan
kebijakan, dan kapasitas yang tersedia.
• Dalam hal metodologi, sebaiknya menggunakan metode yang ada atau apabila memungkinkan
dapat membangun pendekatan metodologi yang tepat dan layak untuk menilai NCB.
• Meskipun NCB penting, tidak bisa dianggap melebihi manfaat karbon yang merupakan
ukuran utama dalam mencapai tujuan mitigasi melalui REDD+.
• Hasil penilaian NCB tidak boleh digunakan sebagai ‘pinalti’ untuk kegiatan REDD+, namun
seharusnya menjadi dorongan dan insentif bagi peningkatan kinerja dalam implementasi
REDD+.
yang
existing vs diharapkan
“gap” :
REDD+ in NDC REDD+ in NDC :
: peran & Peran & Indonesia memiliki peluang
kontribusi kontribusi yang
belum optimal efektif & optimal dan potensi yang besar
untuk memperoleh manfaat
REDD+ : REDD+ : dari komponen adaptasi
didominasi mitigasi + dalam REDD+, untuk
oleh mitigasi adaptasi
mengoptimalkan
REDD+ : implementasi REDD+ dan
REDD+ :
carbon benefit + kontribusinya bagi
masih fokus di
non-carbon pencapaian target NDC,
carbon benefit
benefit
namun peluang ini belum
REDD+ : peluang REDD+ : dimanfaatkan
adaptasi besar,
belum memanfaatkan
termanfaatkan peluang adaptasi

REDD+ in REDD+ in NDC :


NDC:
Emission
Emission Why ... ???
Reduction +
Reduction only Resilience
KOMITMEN MITIGASI PERUBAHAN
IKLIM DALAM NDC INDONESIA

MITIGASI adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi
KEHUTANAN ENERGI
gas rumah kaca sebagai bentuk upaya
penanggulangan dampak perubahan iklim.
5 KATEGORI (UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)
SEKTOR

IPPU PERTANIAN

SKENARIO

LIMBAH Penurunan emisi Gas Rumah


CM1 29% dibandingkan
skenario BaU Kaca (GRK) dengan upaya
834 juta ton sendiri

Penurunan emisi Gas Rumah


CM2 ~41% dibandingkan
skenario BaU Kaca (GRK) dengan bantuan
1.080 juta ton internasional
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
DALAM NDC INDONESIA

ADAPTASI : KOMITMEN

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Komitmen adaptasi Indonesia bertujuan untuk menciptakan
kemampuan dalam menyesuaikan diri masyarakat dan ekosistem yang berketahanan terhadap risiko
terhadap perubahan iklim, termasuk dan dampak perubahan iklim pada tahun 2030.
keragaman iklim dan kejadian iklim ekstrem
sehingga potensi kerusakan akibat
perubahan iklim berkurang, peluang yang
ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat
dimanfaatkan, dan konsekuensi yang
timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi

(UU 32/2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup)
REDD+, JMA, & NCBs in PARIS AGREEMENT :

ARTICLE 5
1. Negara Pihak agar melakukan tindakan untuk mengkonservasi dan meningkatkan,
jika memungkinkan, sinks dan reservoir dari gas rumah kaca sebagaimana
tercantum pada Article 4, paragraf 1(d) dari Konvensi, termasuk hutan.
2. Negara Pihak didorong untuk mengimplementasikan dan mendukung, termasuk
melalui results-based payments, kerangka yang ada yang telah ditetapkan di
dalam pedoman dan keputusan terkait yang telah disepakati di bawah Konvensi
untuk: pendekatan kebijakan dan insentif positif untuk kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, dan
peranan dari konservasi, pengelolaan hutan berkelanjutan dan peningkatan
cadangan karbon hutan di negara berkembang; serta pendekatan kebijakan
alternatif, seperti pendekatan joint mitigation and adaptation untuk pengelolaan
hutan berkelanjutan secara terpadu, sekaligus memastikan pentingnya pemberian
insentif, jika memungkinkan, pada non-carbon benefits yang terkandung di dalam
pendekatan-pendekatan tersebut.
KESAMAAN REDD+ DAN PROKLIM
( S E B AG A I C O N TO H M O DA L I TA S )

Tiga fase dalam proses paralel antara implementasi REDD+ dan proyek-proyek adaptasi
(bagan diadaptasi oleh Pagaveau & Tiani, 2014; dari Lim et al., 2004; Proforest, 2011)
NON-CARBON BENEFIT (P.70/2017):

nilai tambah yang berupa jasa : BEBERAPA CONTOH AKSI ADAPTASI BERBASIS
EKOSISTEM SEBAGAI NON-CARBON BENEFITS
(adaptation benefits)
• perlindungan fungsi hidroorologis, ▪ Pemanfaatan jasa wisata alam (TNBB)
• perlindungan fungsi ekologis, ▪ Pembinaan Habitat Satwa Liar (TNBB, TN Berbak)
▪ Rehabilitasi ekosistem untuk pemulihan ekosistem
• perlindungan keanekaragaman hayati, pada habitat flora dan fauna (TN Babul)
• penguatan sumber penghidupan ▪ Pemanfaatan Jasa Air (TN Babul)
(livelihood), ▪ Pembinaan daerah penyangga (TN Babul)
• peningkatan tata kelola hutan dan lahan, ▪ Penanaman & pengkayaan tanaman untuk jenis-jenis
endemik dan pakan (TN Sebangau)
• perlindungan ekosistem esensial ▪ Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan sekitar
Kawasan (TN Gn Rinjani, TN Meru Betiri)
▪ Sekolah lapang (KPH Tanjung Jabung Barat, Jambi)
yang dihasilkan dari pelaksanaan REDD+.
▪ Pengolahan pupuk organik oleh masyarakat di sekitar
hutan produksi (KPHP Tanjung Jabung Timur, Jambi)
▪ Pengembangan agroforestry (DAS Cidanau)
KONSEP RE ADI : INT EGR AS I AD APTASI DAL AM IM PLEM ENTASI REDD+

Target NDC Indonesia

Adaptasi AdaptationGlobal Goal (PA) :


Mitigasi 1. Menurunkan
vulnerabilitas,
• ketahanan ekonomi 2. Meningkatkan kapasitas
Penurunan emisi GRK • ketahanan sosial & livelihood beradaptasi, dan
• ketahanan ekosistem & lansekap 3. Meningkatkan resiliensi

Sektor adaptasi berbasis adaptasi berbasis


Sektor lahan
Non-lahan ekosistem alami
ekosistem buatan

PROKLI
M
Low Climate
INSENTIF emission resilience
▪ Dukungan kebijakan dan
bagi
PROGRAM PANDUAN
PENILAIAN
KRITERIA &
INDIKATOR
REDD+ regulasi
▪ Dukungan existing systems
integrasi
adaptasi NCBs dalam NCBs dalam Carbon
non- INTEGRASI ▪ Dukungan instrumen
dalam
implementasi
implementasi benefit
carbon metodologi NCB
REDD+ benefit
REDD+ REDD+ ▪ Alternatif sumber insentif
(READI)
dukungan
sinergi existing
systems
dukungan
kebijakan dan
regulasi

dukungan
instrumen/metodolog
i NCB; alternatif
sumber insentif

kriteria & indikator untuk penilaian NCBs


dalam implementasi REDD+

INSENTIF
bagi program integrasi
adaptasi dalam REDD+
PENDEKATAN METODOLOGI / TOOLS

• SNI 8014: 2014 (Metode Penilaian Jasa Kehati) & SNI 8015: 2014 (Penilaian
Jasling Kehati)
• Analisis biodiversitas : Indeks Keragaman, Indeks Kekayaan Spesies, Jumlah
Individual
• Metode SWAT (Soil Water Assessment Tool) : untuk menganalisis kondisi air
• Analisis keindahan bentang alam : dengan Scenic Beauty Estimation, SBE Index
• Estimasi nilai ekonomi total dari jasa lingkungan : Nilai pasar dan nilai pasar
terboboti, Replacement cost, Travel Cost Method, Nilai potensi air untuk
komersial

Sinergi dengan BSILHK


(Tim P3SEKPI, PJLHK, IJ-REDD+ - 2018)
MANFAAT INTEGRASI ADAPTASI
SEBAGAI NCB DALAM REDD+ :

• Maintaining progress & performance REDD+, dan meningkatkan/enhance


implementasi REDD+ di Indonesia
• Optimalisasi aksi mitigasi dan adaptasi, melalui pendekatan “joint” mitigasi dan
adaptasi (sinergi, integrasi)
• Merespon dan akselerasi target Proklim nasional, memanfaatkan momentum
kebijakan (i.e. : mangrove)
• Memanfaatkan momentum kolaborasi parapihak (partisipasi NPS yang
semakin berkembang dan harus dikelola dengan sebaik-baiknya)
REKOMENDASI
STRATEGI NASIONAL REDD+ 2021 – 2030
TERKAIT NON CARBON BENEFITS

1. Elaborate the existing NCBs and define potential NCBs to be included in


REDD+ activities.
2. Develop criteria and indicators for assessing NCBs in REDD+ activities,
including adaptation co-benefits through PROKLIM in/surrounding forests
areas.
3. Piloting NCBs assessment in REDD+ implementation (e.g. adaptation co-
benefits through PROKLIM in/surrounding forests areas)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai