Disampaikan dalam acara “Pelibatan Sektor Swasta dalam Memobilisasai Pendanaan perubahan Iklim Sektor Mitigasi”, 10 Desember 2020
Outline
Key Features:
Low GHG emission and climate resilience development
Indonesia’ vulnerability to climate change
Adaptation and mitigation actions
Transparency Framework
Means of Implementation
International cooperation
Mitigasi Perubahan Iklim dalam NDC
Penurunan Emisi GRK dibandingkan BaU
OIL
Kehutanan Pertanian
UNTUK GEOTHERMAL
WIND
HYDRO
ELECTRIC
TIDAL
COAL
PENCAPAI
AN •Pengelolaan limbah padat
•Pengelolaan limbah cair industri
•Industri semen melaksanakan aksi mitigasi
melalui pengurangan “clinker to cement
ratio” (blended cement)
•Pengeloaan limbah cair domestik
TARGET •Peningkatan penerapan landfill gas (LFG)
recovery dari 2010-2030 dalam
•Peningkatan efisiensi industri amonia
melalui optimasi pemanfaatan gas bumi
(feedstock) dan CO2 recovery pada
pengelolaan TPA.
NDC •Peningkatan persentase pemanfaatan
sampah melalui pengomposan dan 3R
primary reformer.
•Penambahan aksi mitigasi lainnya seperti
CO2 recovery, improvement process pada
(kertas).
•Peningkatan persentase PLTSa/RDF smelter, dan pemanfaatan besi bekas
(Refuse Derived Fuel) (scrap) pada industri besi dan baja serta
sisa klaim IPPU (PFCs) dari CDM
aluminum smelter.
IPPU
Limbah -industrial processes
and product use
Adaptasi Perubahan Iklim dalam NDC
Preparation and
Technical-,
Parties’ contribution to Implementation of
institutional-, NDC implementation by Review and adjustment
the global achievement Enhanced
finance-, and legal- PS and NPS. of First NDC
of PA’s objective. Transparency
aspects
Framework.
Integrasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam program dan kegiatan/aksi K/L dan NPS.
Strategi Implementasi NDC
Nomor ISBN:
978-602-74011-6-7
Kebijakan dan Program Nasional
¡ UU No. 6/1994 –Ratifikasi UNFCCC Pengarusutamaan adaptasi dalam perencanaan pembangunan.
¡ UU No 17/2004 –Ratifikasi Kyoto Adaptasi Kerentananan terhadap perubahan iklim.
Protocol
¡ UU No 41/1999 – Kehutanan Program Kampung Iklim-ProKlim
¡ UU No 32/2009 – PPLH RAN dan RAD GRK
¡ UU No.16/2016 – Ratifikasi Paris
Agreement Mitigasi Implementasi REDD+
Pengendalian BPO (Protokol Montreal)
Inventarisasi GRK Nasional – SIGN SMART
RPJMN 2015- Perubahan Inventarisasi GRK
Kerangka MRV
2019* Iklim dan MPV
Sistem Registri Nasional PI
Dukungan pendanaan
Keputusan (Presiden, Menteri) Mobilisasi
• Mitigasi Teknologi dan peningkatan kapasitas.
Sumberdaya
• Inventarisasi GRK Negosiasi perubahan iklim.
• Kerangka MRV
• Adaptasi Aksi pencegahan dan penanggulangan.
• dukungan pendanaan, teknologi dan Pengendalian
Pengendalian.
peningkatan kapasitas Karhutla
• Pemantauan Implementasi NDC ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution(AATHP)
www.ditjenppi.menlhk.go.id
V ULNERABILITY M AP PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM)
http://signsmart.menlhk.go.id/en http://www.ditjenppi.menlhk.go.id/srn
Mencapai Target NDC tahun 2030
Identifikasi
Pelaksana Aksi
Review Rencana Mitigasi dan Identifikasi Sumber Daya :
Aksi-2 Mitigasi NDC Institutional
Gagasan2Baru - SDA(energi, mineral)
Arrangement
Aksi Mitigasi - Pendanaan dan
Mekanismenya
GAPAnalysis - SDM danInstitutional
- Evaluasi implementasi aksi mitigasi dan arragenment
capainnya reduksi emisi
- GAPantara capaian dan target
SKENARIO MITIGASI: NON AFOLU
Target NDC 2030: Sektor Energi
• Efisiensi Energi
– peningkatan efisiensi peralatan dan sistem penggunaan energi measure yang akan dilakukan adalah
menerbitkan standard efisiensi (labelling) dan building codes.
– peningkatan efisiensi melalui manajemen transportasi
– peningkatan efisiensi pada sistem penyediaan tenaga listrik: pengurangan susut jaringan.
• Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
– biofuel untuk transportasi (biodiesel dari sawit dan sumber-sumber nabati lain: jarak pagar, kemiri sunan dan
nyamplung, bioethanol).
– Power plant: tenaga panas bumi (PLTP), tenaga air (PLTA), tenaga surya (PLTS), tenaga bayu (PLTB), tenaga
bioenergi (biomassa, biogas, sampah), bahan bakar CPO.
– penggunaan biomassa sebagai bahan bakar campuran pada PLTU batubara.
• Penggunaan Bahan Bakar Rendah Karbon
– substitusi bahan bakar yang memiliki kandungan karbon tinggi (BBM dan batubara) dengan gas alam dan
LPG.
– Penggunaan minyak solar pada beberapa PLTD disubstitusi oleh gas alam.
• Produksi Energi
– Supply side: clean coal technology, peningkatan penggunaan pembangkit energi terbarukan, peningkatan
penggunaan pembangkit berbahan bakar yang lebih rendah karbon, peningkatan efisiensi pembangkit.
– demand side: peningkatan penggunaan peralatan hemat energi dan rekayasa sistem.
• Transportasi
– peningkatan efisiensi sistem transportasi (peralatan dan pengembangan moda transportasi massal) dan
– substitusi bahan bakar fosil oleh bahan bakar terbarukan dan bahan bakar rendah karbon.
• Potensi Mitigasi Lainnya (Produksi Energi)
– pengurangan gas-gas fugitive di lapangan migas melalui
housekeeping untuk mengurangi kebocoran pada peralatan
penanganan migas dan kegiatan menuju zero flaring dan
venting
– pengurangan pelepasan gas CO2 dari sistem pemurnian gas
di lapangan migas Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk
penerapan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS)
dan/atau penyimpanan CO2 di formasi geologi (Carbon
Capture and Storage atau CCS),
– implementasi CCUS atau CCS terhadap gas hasil
pembakaran pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
IPPU
• Cement Blended
– 1,73 juta ton CO2e untuk CM1:
menerapkan blended cement pada 50%
kapasitas produksi semen nasional
– 1,90 juta ton CO2e untuk scenario mitigasi
CM2: menerapkan blended cement pada
55% kapasitas produksi semen nasional
• Perbaikan Teknologi Ammonia
Plant
– 1,03 juta ton CO2e CM1: : perbaikan
teknologi pada ammonia plant dan
recovery urea pada 38,5% kapasitas
produksi.
– 1,20 juta ton CO2e CM2: perbaikan
teknologi pada 45% kapasitas produksi
Limbah
SKENARIO MITIGASI: AFOLU
Proyeksi emisi pada skenario baseline BAU,
CM1 dan CM2 dari 2010-2030 sektor
AFOLU
1,200,000
Dekomposisi gambut
1,000,000 Pengolahan sawah
800,000 Peternakan
Pemupukan Nitrogen
Emisi (Gg CO2eq)
600,000 Afforestasi/Reforestasi
Pengapuran
400,000
Pembakaran biomas
200,000 Pemanenan kayu
Regenerasi hutan skunder
- HTI
-200,000 Deforestasi
Perennial crops
-400,000 Kebakaran Gambut
-600,000 Indirect N20
Direct N20
2010
2014
2019
2024
2029
2010
2014
2019
2024
2029
2010
2014
2019
2024
2029
Net Emission
BaU
BaU CM1 (Unconditional) CM2 (Conditional)
1
PENGURANGAN LAJU DEFORESTASI (MINERAL/GAMBUT)
Penurunan Emisi dari
Deforestasi &Degradasi 2
Hutan 3 PENGURANGAN LAJU DEGRADASI HUTAN
(MINERAL/GAMBUT)
4
PENANAMAN DI HTI
PEMBANGUNAN HTI 5
SFM 6
Kehutanan ENHANCED NATURAL REGENERATION (ENR)
REHABILITASI
8 REHABILITASI NON ROTASI
9 RESTORASI GAMBUT
PENGELOLAAN LAHAN
GAMBUT
10 PERBAIKAN TATA AIR GAMBUT
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (1)
2
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (2)
4
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (5)
5
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (3)
6
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (4)
7
8
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (6)
9
10
Sektor Pertanian (1)
Sektor Pertanian (2)
Role of Non Party Stakeholders
DECISION 1/CP. 21
PARIS AGREEMENT
• 133.Welcomes the efforts of all non-Party stakeholders to address
• 1. NDC and respond to climate change, including those of civil society,
Global Climate Action ( Non-state Actor Zone for Climate Action - NAZCA)
Konsep Umum Pelibatan NPS dalam Implementasi NDC
districts, cities
Private sectors
Private sectors
Private sectors
Private sectors
Communities
Communities
Communities
Communities
provinces,
Ministries
Ministries
Ministries
Ministries
Ministries
Provinces
Provinces
Provinces
• to be aligned with national and sub-national development planning
• NDC coordination under MoEF, national development planning under MoNDP
= Additional
Contoh Aksi Mitigasi PI-Kontribusi Sub Nasional
• Enablling condition:
– kebijakan dan program
– peningkatan kesadaran dan pemahaman
– kerjasama
• Contoh aksi NDC:
– Penggunaan peralatan/ appliances hemat energi
– Penggunaan PJU, PLTS
– Pengelolaan lalu lintas
– Operasionalisasi BRT, MRT
– Inisiatif green building
– Pengelolaan TPA dan LFG Recovery
– Daur ulang kertas, pengomposan
– IPAL kota terpusat, IPAL komunal, biodigester, sludge removal
– PLTSa - waste to energy à pengelolaan sampah perkotaan
– efisiensi penggunaan dan konservasi air
– green zone à RTH, taman kota
– urban agriculture
“Cities are the key to address climate change problems as well
as its solutions....”
climate change
the power to as vulnerable
causes
change the as they are
financial
world powerful
damage
growth of an
urbanization opportunity
shows no sign cities can identify
of slowing. simple and low-cost
(or no-cost) actions
Peran Bersama Masyarakat: ProKlim
Beberapa Inisiatif Global
Sumber: https://climateaction.unfccc.int/views/stakeholders.html?type=companies
TERIMA KASIH