Anda di halaman 1dari 41

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Llingkungan Hidup dan Kehutanan

Peta Jalan Pelaksanaan NDC


dan Peran Non-Party
Stakeholders

Disampaikan dalam acara “Pelibatan Sektor Swasta dalam Memobilisasai Pendanaan perubahan Iklim Sektor Mitigasi”, 10 Desember 2020
Outline

Indonesia: komitmen dalam perubahan iklim global

• First NDC Indonesia


• Road Map NDC Mitigasi

Peran NPS dalam perubahan iklim


Profil Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia
Respond Indonesia terhadap Kesepakatan internasional
yang dihasilkan pada COP21/CMP11 di Paris-2015

Paris Agreement Penandatanganan Tindak Lanjut


2015 Presiden Joko Paris Agreement Paris Agreement
Widodo pada acara High-
• Komitmen menyampaikan level Signature • Indonesia
kontribusi menjadi Party
pidato pada saat Ceremony for the
penurunan emis CMA melalui
penyelenggaraan Paris Agreement
GRK global yang digelar di ratifikasi PA
COP21/CMP11 di (UU 16/2016)
• Kerangka Paris - Perancis Markas Besar
Transparansi (30 Nov-12 Des PBB, New York - • Penyampaian
• Means of 2015). Amerika Serikat First NDC
implementation (22 April 2016). Indonesia
FIRST NDC INDONESIA

Komitmen Indonesia kepada dunia internasional sebagai


kontribusi dalam upaya pengendalian perubahan iklim global,
yang disampaikan pada tanggal 06 November 2016.

Key Features:
Low GHG emission and climate resilience development
Indonesia’ vulnerability to climate change
Adaptation and mitigation actions
Transparency Framework
Means of Implementation
International cooperation
Mitigasi Perubahan Iklim dalam NDC
Penurunan Emisi GRK dibandingkan BaU

Sektor (MTon CO2e) (% Total)

CM1 CM2 CM1 CM2

1 Energi 314 398 11% 14%


2 Limbah 11 26 0.38% 1%
Proses Industri dan
3 2.75 3.25 0.10% 0.11%
Penggunaan Produk
4 Pertanian 9 4 0.32% 0.13%
5 Kehutanan 497 650 17.2% 23%
TOTAL 834 1,081 29% 38%
Catatan
CM1: Dilakukan dengan upaya sendiri CM2: Apabila terdapat bantuan internasional
•Efisiensi Penggunaan Energi Final •Penurunan deforestasi* •Penggunaan varietas rendah emisi di
•Pemanfaatan Clean Coal Technology - •Peningkatan penerapan prinsip lahan sawah
CCT pengelolaan hutan berkelanjutan, baik di •Penerapan sistem pengairan sawah lebih
•Produksi Listrik EBT hutan alam (penurunan degradasi) hemat air.
•Penggunaan bahan bakar nabati - BBN maupun di hutan tanaman*. •Pemanfaatan limbah ternak untuk biogas.
(Mandatory B30) pada Sektor Transportasi •Rehabilitasi 12 juta ha lahan terdegradasi •Perbaikan suplemen pakan.
•Penambahan Jaringan Gas pada tahun 2030
•Penambahan Stasiun Pengisian Bahan •Restorasi 2 juta ha gambut pada tahun
Bakar Gas - SPBG 2030

AKSI Catatan: * berada di bawah skema REDD+

MITIGASI Energi SOLAR


BIOMASS NUCLEAR

OIL
Kehutanan Pertanian
UNTUK GEOTHERMAL

WIND
HYDRO
ELECTRIC
TIDAL
COAL

PENCAPAI
AN •Pengelolaan limbah padat
•Pengelolaan limbah cair industri
•Industri semen melaksanakan aksi mitigasi
melalui pengurangan “clinker to cement
ratio” (blended cement)
•Pengeloaan limbah cair domestik
TARGET •Peningkatan penerapan landfill gas (LFG)
recovery dari 2010-2030 dalam
•Peningkatan efisiensi industri amonia
melalui optimasi pemanfaatan gas bumi
(feedstock) dan CO2 recovery pada
pengelolaan TPA.
NDC •Peningkatan persentase pemanfaatan
sampah melalui pengomposan dan 3R
primary reformer.
•Penambahan aksi mitigasi lainnya seperti
CO2 recovery, improvement process pada
(kertas).
•Peningkatan persentase PLTSa/RDF smelter, dan pemanfaatan besi bekas
(Refuse Derived Fuel) (scrap) pada industri besi dan baja serta
sisa klaim IPPU (PFCs) dari CDM
aluminum smelter.

IPPU
Limbah -industrial processes
and product use
Adaptasi Perubahan Iklim dalam NDC

• Sustainable agriculture • Enhancement of adaptive • Ecosystem conservation

Ecosystem and landscape


resilience
Social and Livelihood Resilience
Economic Resilience

and plantations capacity by developing early and restoration


warning systems, broad-based
• Integrated watershed public awareness campaigns, • Social forestry
management and public health programmes; • Coastal zone protection
• Reduction of deforestation • Development of community • Integrated watershed
and forest degradation capacity and participation in management
local planning processes;
• Land conservation • Climate resilient cities
• Ramping up disaster
• Utilization of degraded preparedness programmes for
land for renewable energy natural disaster risk reduction;
• Improved energy efficiency • Identification of highly
and consumption patterns vulnerable areas in local spatial
and land use planning efforts.
• Improvement of human
settlements, provision of basic
services, and climate resilient
infrastructure development.
• Conflict prevention and
Paris Agreement – NDC dan Implementasinya
dalam Konteks Global dan Nasional
NDC and Beyond
2030: achievement
2019: preparation of mitigation target
phase of NDC 2021: NDC 2023: Global 2025: Review First
implementation Stocktake NDC 29% up to 41% and
implementation
climate resilence

2019-2020 2021 2023 2025 2030...

Preparation and
Technical-,
Parties’ contribution to Implementation of
institutional-, NDC implementation by Review and adjustment
the global achievement Enhanced
finance-, and legal- PS and NPS. of First NDC
of PA’s objective. Transparency
aspects
Framework.

2019: Road Map NDC 2024: Biennial


2020: pengaturan NEK, Updated NDC, 2050 LTS-LCCR Transparency Report

Integrasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam program dan kegiatan/aksi K/L dan NPS.
Strategi Implementasi NDC

Nomor ISBN:
978-602-74011-6-7
Kebijakan dan Program Nasional
¡ UU No. 6/1994 –Ratifikasi UNFCCC Pengarusutamaan adaptasi dalam perencanaan pembangunan.
¡ UU No 17/2004 –Ratifikasi Kyoto Adaptasi Kerentananan terhadap perubahan iklim.
Protocol
¡ UU No 41/1999 – Kehutanan Program Kampung Iklim-ProKlim
¡ UU No 32/2009 – PPLH RAN dan RAD GRK
¡ UU No.16/2016 – Ratifikasi Paris
Agreement Mitigasi Implementasi REDD+
Pengendalian BPO (Protokol Montreal)
Inventarisasi GRK Nasional – SIGN SMART
RPJMN 2015- Perubahan Inventarisasi GRK
Kerangka MRV
2019* Iklim dan MPV
Sistem Registri Nasional PI
Dukungan pendanaan
Keputusan (Presiden, Menteri) Mobilisasi
• Mitigasi Teknologi dan peningkatan kapasitas.
Sumberdaya
• Inventarisasi GRK Negosiasi perubahan iklim.
• Kerangka MRV
• Adaptasi Aksi pencegahan dan penanggulangan.
• dukungan pendanaan, teknologi dan Pengendalian
Pengendalian.
peningkatan kapasitas Karhutla
• Pemantauan Implementasi NDC ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution(AATHP)

www.ditjenppi.menlhk.go.id
V ULNERABILITY M AP PROGRAM KAMPUNG IKLIM (PROKLIM)

Source: https://www.google.com/maps/d/edit?mid=1S3cO1_EF0I40KppdXGAfsWRuEH0&ll=-3.414413365277608%2C111.76185585000007&z=5 Climate Village Program à community-based climate actions,


figures an amount of emission reduction in ton Co2e.

N ATIONAL R EGISTRY S YSTEM

http://signsmart.menlhk.go.id/en http://www.ditjenppi.menlhk.go.id/srn
Mencapai Target NDC tahun 2030

Perencanaan Kebutuhan kelengkapan data dan


à prioritisasi kegiatan
informasi untuk menunjukkan
dan lokasi penurunan emisi GRK dan peningkatan
ketahanan iklim :
◉ Dapat teridentifikasi intervensi
komponen aksi mitigasi dan adaptasi
◉ Data aktivitas dan kerentanan dapat
diberikan dengan lebih rinci
Monitoring dan evaluasi
berdasarkan realisasi kegiatan yang
M: tracking seberapa besar
dilakukan.
capaian tahun berjalan dan gap
yang ada untuk mencapai ◉ Validitas data yang dipergunakan
target. Pelaksanaan dalam proses perhitungan mitigasi
A: evaluasi keberhasilan
peningkatan kapasitas
adaptasi dan penrunan ◉ Mendukung proses MRV (kerangka
kerentanan
transparansi)
Road Map NDC Mitigasi
• Peta jalan(roadmap) ini merupakan arahan bagi
para pemangku kepentingan baik pemerintah
maupun non pemerintah untuk berkontribusi dalam
upaya pencapaian target NDC melalui penyediaan
informasi target fisik, tata waktu, dan indikasi lokasi
potensial pelaksanaan aksi mitigasi serta para pihak
yang dapat berkontribusi dalam pelaksanaannya.
• Road Map dapat membantu untuk menyelaraskan
program dan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai target NDC yang ditetapk.
• Konten:
– Rincian target dan aksi mitigasi per subsector sampai
2030
– Who’s doing what
– Enabling condition
http://km.reddplusid.org/d/566f0ea4f6c2e947f36795c8f58ba901
ALUR PIKIR PENYUSUNAN ROAD MAP
Kebutuhan Kebutuhan Dampak:
Tagging Regulasi Pembiayaan - Reduksi emisi GRK
(RPJMN) - Socio-ekonomi (makro)

Kajian Sektor Energi Overview Kondisi Sektor Sektor Energi:


Terkait Perubahan - Supply demand energy dan proyeksi
Iklim saat ini dan - Emisi sektor energi dan proyeksinya ROADMAP
masa mendatang - Rencana Aksi Mitigasi dan Target NDC Implementasi NDC

Identifikasi
Pelaksana Aksi
Review Rencana Mitigasi dan Identifikasi Sumber Daya :
Aksi-2 Mitigasi NDC Institutional
Gagasan2Baru - SDA(energi, mineral)
Arrangement
Aksi Mitigasi - Pendanaan dan
Mekanismenya
GAPAnalysis - SDM danInstitutional
- Evaluasi implementasi aksi mitigasi dan arragenment
capainnya reduksi emisi
- GAPantara capaian dan target
SKENARIO MITIGASI: NON AFOLU
Target NDC 2030: Sektor Energi
• Efisiensi Energi
– peningkatan efisiensi peralatan dan sistem penggunaan energi measure yang akan dilakukan adalah
menerbitkan standard efisiensi (labelling) dan building codes.
– peningkatan efisiensi melalui manajemen transportasi
– peningkatan efisiensi pada sistem penyediaan tenaga listrik: pengurangan susut jaringan.
• Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
– biofuel untuk transportasi (biodiesel dari sawit dan sumber-sumber nabati lain: jarak pagar, kemiri sunan dan
nyamplung, bioethanol).
– Power plant: tenaga panas bumi (PLTP), tenaga air (PLTA), tenaga surya (PLTS), tenaga bayu (PLTB), tenaga
bioenergi (biomassa, biogas, sampah), bahan bakar CPO.
– penggunaan biomassa sebagai bahan bakar campuran pada PLTU batubara.
• Penggunaan Bahan Bakar Rendah Karbon
– substitusi bahan bakar yang memiliki kandungan karbon tinggi (BBM dan batubara) dengan gas alam dan
LPG.
– Penggunaan minyak solar pada beberapa PLTD disubstitusi oleh gas alam.
• Produksi Energi
– Supply side: clean coal technology, peningkatan penggunaan pembangkit energi terbarukan, peningkatan
penggunaan pembangkit berbahan bakar yang lebih rendah karbon, peningkatan efisiensi pembangkit.
– demand side: peningkatan penggunaan peralatan hemat energi dan rekayasa sistem.
• Transportasi
– peningkatan efisiensi sistem transportasi (peralatan dan pengembangan moda transportasi massal) dan
– substitusi bahan bakar fosil oleh bahan bakar terbarukan dan bahan bakar rendah karbon.
• Potensi Mitigasi Lainnya (Produksi Energi)
– pengurangan gas-gas fugitive di lapangan migas melalui
housekeeping untuk mengurangi kebocoran pada peralatan
penanganan migas dan kegiatan menuju zero flaring dan
venting
– pengurangan pelepasan gas CO2 dari sistem pemurnian gas
di lapangan migas Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk
penerapan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS)
dan/atau penyimpanan CO2 di formasi geologi (Carbon
Capture and Storage atau CCS),
– implementasi CCUS atau CCS terhadap gas hasil
pembakaran pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
IPPU
• Cement Blended
– 1,73 juta ton CO2e untuk CM1:
menerapkan blended cement pada 50%
kapasitas produksi semen nasional
– 1,90 juta ton CO2e untuk scenario mitigasi
CM2: menerapkan blended cement pada
55% kapasitas produksi semen nasional
• Perbaikan Teknologi Ammonia
Plant
– 1,03 juta ton CO2e CM1: : perbaikan
teknologi pada ammonia plant dan
recovery urea pada 38,5% kapasitas
produksi.
– 1,20 juta ton CO2e CM2: perbaikan
teknologi pada 45% kapasitas produksi
Limbah
SKENARIO MITIGASI: AFOLU
Proyeksi emisi pada skenario baseline BAU,
CM1 dan CM2 dari 2010-2030 sektor
AFOLU
1,200,000
Dekomposisi gambut
1,000,000 Pengolahan sawah
800,000 Peternakan
Pemupukan Nitrogen
Emisi (Gg CO2eq)

600,000 Afforestasi/Reforestasi
Pengapuran
400,000
Pembakaran biomas
200,000 Pemanenan kayu
Regenerasi hutan skunder
- HTI
-200,000 Deforestasi
Perennial crops
-400,000 Kebakaran Gambut
-600,000 Indirect N20
Direct N20
2010

2014

2019

2024

2029

2010

2014

2019

2024

2029

2010

2014

2019

2024

2029
Net Emission
BaU
BaU CM1 (Unconditional) CM2 (Conditional)
1
PENGURANGAN LAJU DEFORESTASI (MINERAL/GAMBUT)
Penurunan Emisi dari
Deforestasi &Degradasi 2
Hutan 3 PENGURANGAN LAJU DEGRADASI HUTAN
(MINERAL/GAMBUT)
4
PENANAMAN DI HTI
PEMBANGUNAN HTI 5

RIL (REDUCE IMPACT LOGGING)-C

SFM 6
Kehutanan ENHANCED NATURAL REGENERATION (ENR)

7 REHABILITASI DENGAN ROTASI

REHABILITASI
8 REHABILITASI NON ROTASI

9 RESTORASI GAMBUT

PENGELOLAAN LAHAN
GAMBUT
10 PERBAIKAN TATA AIR GAMBUT
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (1)

2
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (2)

4
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (5)

5
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (3)

6
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (4)
7

8
Target PENURUNAN emisi GRK
Sektor KEHUTANAN (6)
9

10
Sektor Pertanian (1)
Sektor Pertanian (2)
Role of Non Party Stakeholders
DECISION 1/CP. 21
PARIS AGREEMENT
• 133.Welcomes the efforts of all non-Party stakeholders to address
• 1. NDC and respond to climate change, including those of civil society,

• 2. Mitigation the private sector, financial institutions, cities and other


subnational authorities;
• 3. Adaptation
• 4. Loss and Damage • 134. Invites the non-Party stakeholders referred to in paragraph
133 above toscale up their efforts and support actions to reduce
• 5. Finance emissions and/or to build resilience and decrease vulnerability to
• 6. Technology development and the adverse effects of climate change and demonstrate these
transfer efforts via the Non-State Actor Zone for Climate Action platform
• 7. Capactiy Building referred to in paragraph 117 above;
• 8. Transparency • 135. Recognizes the need to strengthen knowledge, technologies,
• 9. Global Stocktake practices and efforts of local communities and indigenous

• 10. Compliance peoples related to addressing aaddressing and responding to


climate change, and establishes a platform for the exchange of
experiences and sharing of best practices on mitigation and
adaptation in a holistic and integrated manner;

Global Climate Action ( Non-state Actor Zone for Climate Action - NAZCA)
Konsep Umum Pelibatan NPS dalam Implementasi NDC

Energy Waste IPPU


Forestry Sector, Agriculture
including REDD+
Sector, Sector Sector Sector
including transportation

districts, cities
Private sectors

Private sectors

Private sectors

Private sectors
Communities

Communities

Communities

Communities
provinces,
Ministries

Ministries

Ministries

Ministries

Ministries
Provinces

Provinces

Provinces
• to be aligned with national and sub-national development planning
• NDC coordination under MoEF, national development planning under MoNDP
= Additional
Contoh Aksi Mitigasi PI-Kontribusi Sub Nasional

• pemanfaatan biogas skala kecil,


• penyediaan dan pengelolaan EBT pada pembangkit listrik skala kecil,
• penggunaan tenaga surya di sektor publik-rumah tangga-dan-
penerangan jalan umum
• inisiatif green building.

Catatan: Perlu memperhatikan


potensi keberadaan EBT di setiap Pemerintah Daerah
provinsi (peta sebaran EBT,
Ditjen EBTKE-ESDM) dan RUKN Penyusunan dan implementasi RUED
- Alokasi besaran target mitigasi disesuaikan dengan potensi sektor
energi daerah
- Potensi Investasi infrastruktur teknologi bersih untuk pembangkit
dan EBT
à koordinasi dengan Pem. Pusat (Kemenko, Bakor Penanaman
Modal, Kem. Keuangan, KESDM, KLHK, dll.); pengaturan
kerjasama/investasi di daerah sehingga dapat disinergikan dengan
target nasional.
Potensi Aksi NDC di Tingkat Provinsi, Kab/Kota

• Enablling condition:
– kebijakan dan program
– peningkatan kesadaran dan pemahaman
– kerjasama
• Contoh aksi NDC:
– Penggunaan peralatan/ appliances hemat energi
– Penggunaan PJU, PLTS
– Pengelolaan lalu lintas
– Operasionalisasi BRT, MRT
– Inisiatif green building
– Pengelolaan TPA dan LFG Recovery
– Daur ulang kertas, pengomposan
– IPAL kota terpusat, IPAL komunal, biodigester, sludge removal
– PLTSa - waste to energy à pengelolaan sampah perkotaan
– efisiensi penggunaan dan konservasi air
– green zone à RTH, taman kota
– urban agriculture
“Cities are the key to address climate change problems as well
as its solutions....”

climate change
the power to as vulnerable
causes
change the as they are
financial
world powerful
damage

growth of an
urbanization opportunity
shows no sign cities can identify
of slowing. simple and low-cost
(or no-cost) actions
Peran Bersama Masyarakat: ProKlim
Beberapa Inisiatif Global

Sumitomo Mitsui Mining & Gromax Agri


Forestry Co. Smelting Co., Equipment
Ltd.: reduce Ltd.: reduce Limited: Adopt a
operational CO2e operational CO2e science-based
emissions by emissions by 7% GHG emissions
21% from 2017 BYD, a Chinese
car from 2013 to reduction target Stangastaden-
to 2030 2030 Easthall Farm -
manufacturer, Swedia: USD 60
has joined other UK: commit to
million of green
firms in achieve net zero bonds issued in
committing to CO2 emissions 2015, USD 67
by 2050 British
increasing the million of green Petroleum sets
sales of electric bonds issued in ambition for net
vehicles by 30% 2016 zero by 2050
by 2030.

Sumber: https://climateaction.unfccc.int/views/stakeholders.html?type=companies
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai