Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN ARMADA DAN RUTE OPTIMAL LNG

CARRIER UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS ALAM


PADA PEMBANGKIT DENGAN PENDEKATAN GREEN-
SHIP ROUTING PROBLEM
Joshua Jonathan Alfonso Siahaan
04211640000044

Calon Dosen Pembimbing 1 : A. A. B. Dinariyana D. P., S.T., M.ES, Ph.D


Calon Dosen Pembimbing 2 : Prof. Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc.

1
Outline
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

DASAR TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

TIMELINE PEKERJAAN

REFERENSI
2
LATAR BELAKANG

Konsumsi listrik Negara


mengalami peningkatan
per tahun mencapai 6.8%
per tahun (BPPT, 2016).

Peningkatan Konsumsi Energi Listrik


Sumber : (katadata, 2018)

Industri Migas Mulai


didominasi oleh Gas Alam.

Lelang gas alam untuk


wilayah Indonesia Tengah
dan Timur sedang
berlangsung.

Profil Produksi Migas Indonesia 3


(Sumber: Purwanto, 2018)
LATAR BELAKANG
Melalui Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014
Tentang Kebijakan Energi Nasional, pemerintah
menargetkan peningkatan porsi Gas Alam 2050
dalam konsumsi energi nasional. Pembangkit 430 GW
Konsumsi Energi: 3.2
TOE/kap
2025 Konsumsi Listrik: 7000
Pembangkit 115 GW kW/kap
Konsumsi Energi: 1.4
TOE/kap 2050
Konsumsi Listrik: 2500
2013
kW/kap
Pembangkit 51 GW Minyak Bumi

Konsumsi Energi: 0.8 25% 20%


2025 Gas Alam
TOE/kap
Energi
Konsumsi Listrik: 776 kW/kap Minyak Bumi
24%
Terbarukan
31%
Batubara
2013 30% 25% Gas Alam

Energi
Minyak Bumi 22% Terbarukan
23%
Batubara
31% Gas Alam
46%
Energi
5% Terbarukan
18%
Batubara

4
LATAR BELAKANG
Distribusi LNG di Indonesia cocok
menggunakan Mini-LNG Clusters
karena:

1. Wilayah berupa kepulauan dan


sangat luas
2. Demand setiap titik relatif kecil dan
tersebar

Contoh Skema Distribusi Mini-LNG


(Sumber: Migas, 2013)

Sebaran Sumber Gas Alam Indonesia


(Sumber: Migas, 2013)
5
LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang No.16
Tahun 2016 tentang
Pengesahan Paris Agreement,
Pemerintah berkomitmen
untuk menurunkan emisi gas
rumah kaca Indonesia
sebesar 29% pada tahun
2030.

Third IMO GHG Study (million tonnes) ICCT (million tonnes)


2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Global CO2 Emissions 31959 32133 31822 33661 34726 34968 35672 36084 36062

International Shipping 881 916 858 773 853 805 801 813 812

Domestic Shipping 133 139 75 83 110 87 73 78 78

Fishing 86 80 44 58 58 51 36 39 42
Total Shipping 1100 1135 977 914 1021 942 910 930 932
% of global 3.5 3.5 3.1 2.7 2.9 2.6 2.5 2.6 2.6

6
Emisi Gas Rumah Kaca Maritim (Sumber: ICCT Report, 2017)
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menentukan rute kapal LNG yang optimal dari segi biaya dan
emisi dan mampu memenuhi kebutuhan pasokan gas alam untuk bahan
bakar PLTMG dengan menggunakan Bin Packing Problem sebagai
bagian dari Green-Ship Routing Problem?

2. Bagaimana menentukan kombinasi kapal dalam rute dan armada


dengan variasi ukuran dan tipe diesel penggerak utama dua-fuel atau
conventional dengan mempertimbangkan perbandingan biaya
operasional dan emisi?
TUJUAN
1. Menentukan rute kapal LNG yang optimal dari segi biaya dan emisi dan
mampu memenuhi kebutuhan pasokan gas alam untuk bahan bakar
PLTMG dengan menggunakan Bin Packing Problem sebagai bagian dari
Green-Ship Routing Problem.
2. Menentukan kombinasi kapal dalam rute dan armada yang optimal
dengan variasi ukuran dan tipe diesel penggerak utama dua-fuel atau
konvensional dengan mempertimbangkan perbandingan biaya
operasional, dan emisi.
7
BATASAN MASALAH
Batasan masalah dibuat agar lingkup penelitian ini lebih fokus, yaitu :

1. Menggunakan satu buah fasilitas likuifaksi/refinery sebagai hub sehingga


tipe distribusi dapat dikategorikan sebagai hub-and-spokes network. Hub
yang akan digunakan adalah on-shore storage blok Masela di Saumlaki.

2. Lingkup wilayah yang akan dilayani oleh distribusi hub-and-spokes


meliputi daerah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara, dan Kepulauan
Maluku.

3. Pasokan (supply) LNG dari fasilitas likuifaksi diasumsikan selalu cukup untuk
memenuhi kebutuhan seluruh PLTMG yang akan dipasok.

4. Satu pembangkit dilayani oleh satu terminal penerima. Jika dua


pembangkit terletak pada satu lokasi yang sama atau berdekatan, maka
keduanya dapat dilayani oleh satu terminal saja.

8
MANFAAT
1. Mengetahui rancangan distribusi LNG yang optimal dari segi rute,
armada, dan kecepatan dalam lingkup transportasi hub and spoke.

2. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian kedepannya yang berkaitan


dengan optimasi rute dan armada dengan parameter lingkungan.

DATA
1. Data Kapasitas PLTMG untuk perhitungan Demand (Gathered)

2. Data Lokasi PLTMG untuk Matriks Jarak (Gathered)

3. Data Pembanding Ukuran dan Biaya Charter Mini-LNG (To Be Gathered)

4. Data biaya dan kandungan bahan bakar

9
DASAR TEORI
Lokasi Hub
Dalam kasus distribusi LNG di tugas
akhir ini, hub adalah kilang (refinery)
penghasil LNG Masela dan spokes
adalah receiving terminal di setiap
PLTMG di Cluster Sulbagtra, Nusa
Tenggara, dan Maluku.

Field Reserve (TCF) LNG Plant Capacity (MTPA) Start-up Year Status

Arun 19.7 Train 1,2,3 5.1 1978 Stopped

Train 4,5 4.4 1983 Stopped

Train 6 2.5 1986 Stopped

Badak 14 & 26 Train A,B 6.4 1977 4/8 Stopped

Train C,D 4.6 1983

Train E,F 2.5 1989, 1994

Train G,H 2.9, 3.3 1998, 1999

Tangguh 17 Train 1 3.8 2009 Operation

Train 2 3.8 2009 Operation

Train 3 3.8 2019 FEED


Donggi-
3 Train 1 2 2015 Operation
Senoro
Abadi,
18 Train 1 2.5 2020 FEED
Masela
10
Sumber : (Purwanto, 2016) Sumber : (ResearchGate)
METODE YANG DIGUNAKAN
Green Ship Routing Problem (G-SRP)
G-SRP akan dilakukan dengan internalisasi faktor
emisi kedalam metode optimasi yang dipakai
(Kontovas, 2014).

Minimize:

(𝐶𝑟 +𝐶𝑟 × 𝑝)𝑥𝑟


𝑟∈𝑅
Subject to:

𝐴𝑖𝑟 𝑥𝑟 = 1 ∀𝑖 ∈ 𝑁
𝑟∈𝑅
𝑥𝑟 ∈ {0,1}, ∀𝑟 ∈ 𝑅

Sumber : (Tol, 2005) 11


METODE YANG DIGUNAKAN
Bin Packing Problem (BPP)
Bin Packing Problem dapat digunakan Bin Packing Problem dapat digunakan untuk
untuk optimasi permasalahan dengan mempermudah pengerjaan dalam proses feasible route
constraint kapasitas, termasuk dalam generation.
VRP.

Minimize
𝑛

𝑧= 𝑥𝑖𝑗(𝐶𝑖 + 𝐸 × 𝑝)
𝑖=1

Subject to
𝑤i 𝑥𝑖𝑗 ≤ 𝑐𝑖𝑗 𝑥
𝑖𝑗
𝑛

𝑦𝑖𝑗 = 1, 𝑗 ∈ 𝐽,
𝑖=1

𝑦𝑖𝑗 = 0,1 , 𝑖 ∈ 𝑁,
𝑥𝑖𝑗 = 0,1 , 𝑖 ∈ 𝑁, 𝑗 ∈ 𝑁.

Terjemahan model Optimasi yang digunakan pada Spreadsheet


Sumber: Dokumentasi
12
METODOLOGI

13
TIMELINE PEKERJAAN
Februari Maret April Mei
No Rencana Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP PERSIAPAN

Identifikasi dan Perumusan


1
Masalah

2 Studi Literatur
3 Pengumpulan Data
TAHAP PENGOLAHAN DATA

4.1 Klasterisasi Wilayah

Feasible Route Generation Cluster


4.2
1

4.3 Costs Calculation Cluster 1


S
4.4 Optimize Cluster 1 P
Feasible Route Generation Cluster A
4.5 R
2
E
4.6 Cost Calculation Cluster 2
4
4.7 Optimize Cluster 2
Feasible Route Generation Cluster
4.8
3

4.9 Cost Calculation Cluster 3

4.10 Optimize Cluster 3

Pemilihan Armada dan Rute Final


4.11
Tiap Cluster

4.11 Mapping Alur Distribusi

6 Penyusunan Laporan
7 Sidang P2
8 Sidang P3 14
9 Full Paper Mastic
Daftar Pustaka
• Alcamo, J., Krol, M. and Leemans, R. (1995) ‘Stabilizing greenhouse gases: Global and regional consequences’,
Studies in Environmental Science, 65(PART A), pp. 135–149. doi: 10.1016/S0166-1116(06)80201-3.

• Balasf, E. (1976) ‘Set partitioning: a survey*’, 18(4), pp. 710–760.

• Fagerholt, K. (1999) ‘Optimal fleet design in a ship routing problem’, International Transactions in Operational
Research, 6(5), pp. 453–464. doi: 10.1111/j.1475-3995.1999.tb00167.x.

• Lin, C. et al. (2014) ‘Survey of Green Vehicle Routing Problem: Past and future trends’, Expert Systems with
Applications, 41(4 PART 1), pp. 1118–1138. doi: 10.1016/j.eswa.2013.07.107.

• Nocedal, J. and Wright, S. J. (1999) Numerical optimization, Advances in Industrial Control. doi: 10.1007/978-1-
4471-2224-1_2.

• Purwanto, W. W. et al. (2016) ‘Status and outlook of natural gas industry development in Indonesia’, Journal of
Natural Gas Science and Engineering. Elsevier B.V, 29, pp. 55–65. doi: 10.1016/j.jngse.2015.12.053.

• Putra, Made Arya Satya Dharma Artana, K. B. and Handani, D. Wi. (2016) ‘Desain Rantai Pasok Gas Alam Cair
(LNG) untuk Kebutuhan Pembangkit Listrik di Indonesia Bagian Timur’, Jurnal Teknik ITS, 5(2). doi:
10.12962/j23373539.v5i2.19120.

• Setyorini, P. D. (2018) ‘Kombinasi AHP-PROMETHEE untuk Pemilihan Terminal LNG dan Optimasi Distribusi LNG
dengan Metode Set Partitioning Problem A Combined AHP-PROMETHEE for LNG Terminal Selection and
Optimization of LNG Distribution using Set Partitioning Problem’.

• Tol, R. S. J. (2005) ‘The marginal damage costs of carbon dioxide emissions: An assessment of the uncertainties’,
Energy Policy, 33(16), pp. 2064–2074. doi: 10.1016/j.enpol.2004.04.002.

• White, J. D. et al. (1998) ‘Assessing Simulated Ecosystem Processes for Climate Variability Research at Glacier 15
National Park, USA’, Ecological Applications, 8(3), p. 805. doi: 10.2307/2641268.
TERIMA KASIH

16
DASAR TEORI
Vehicle Routing Problem (VRP)
Vehicle Routing Problem adalah salah satu bagian dari ilmu riset operasi. VRP
bertujuan untuk menentukan rute dan/atau armada dari sebuah alur distribusi.

Ship Routing Problem adalah bagian dari VRP yang mempelajari penentuan rute
kapal. Salah satu metode yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Set
Partitioning Problem oleh Fagerholt.

Minimize:
𝑇𝐶
𝑟∈𝑅(𝐶𝑟 + 𝐶𝑟𝑂𝑃 ) 𝑥𝑟 …..…(1)
Dimana,
𝑟∈𝑅 𝐴𝑖𝑟 𝑥𝑟 = 1, ∀𝑖 ∈ 𝑁 …..(2)
𝑥𝑟 ∈ 0,1 , ∀𝑟 ∈ 𝑅……….(3)
Travelling Salesman Problem vs Vehicle
Routing Problem
Sumber : (ResearchGate)

17

Anda mungkin juga menyukai