Anda di halaman 1dari 21

Kebijakan

Perdagangan
Karbon di
Indonesia
EKONOMIKA PUBLIK
Presented by KELOMPOK 2
Kelompok 2
Prita Meilani 21/476568/EK/23413
Tristania Rashta Rudigdo 21/481027/EK/23628
Vika Septi Rahmawati 21/478128/EK/23505
Viona Millian 20/454836/EK/22800
Table of Contents
1. Pengertian Perdagangan Karbon

2. Diskursus Perdagangan Karbon

3. Kebijakan Perdagangan Karbon di Indonesia

4. Manfaat Perdagangan Karbon di Indonesia

5. Proyek Karbon di Indonesia

6. Keuntungan Perdagangan Karbon di Indonesia

7. Tantangan Perdagangan Karbon di Indonesia

8. Upaya Pemerintah Indonesia dalam Mempromosikan Perdagangan Karbon


01
Pengertian Perdagangan Karbon

Perdagangan karbon merupakan kegiatan jual beli kredit


karbon.

Kredit karbon merupakan hak entitas untuk menjual hak


emisi karbonnya kepada entitas lain yang melebihi batas
emisi.

Satu unit kredit karbon mewakili penurunan 1 ton CO2.

Perdagangan karbon di Indonesia diatur dalam Peraturan


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia no. 21 tahun 2022 tentang Tata Laksana
Penerapan Nilai Ekonomi Karbon.
02
Latar Belakang
Perdagangan Karbon

Perdagangan karbon mulai menjadi perbincangan


internasional pada Protokol Kyoto tahun 1997.
Beberapa negara mulai melakukan diskursus
mengenai pengurangan emisi GRK.

Latar belakangnya yaitu pada saat adanya perjanjian


internasional Paris Agreement pada tahun 2015
mengenai penanggulangan perubahan iklim.
03 Diskursus Perdagangan
Karbon

1. Protokol Kyoto (1997)


Perdagangan karbon pertama kali diperkenalkan melalui
Protokol Kyoto. Protokol ini memperkenalkan Clean
Development Mechanism (CDM) yang memungkinkan
negara-negara maju membeli kredit karbon dari proyek
pengurangan emisi di negara berkembang.

2. Paris Agreement (2015)


Perjanjian ini menekankan pentingnya pengurangan emisi
dan mengatur kerangka kerja untuk mencapai tujuan
tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi emisi
GRK.
05
Tujuan Perdagangan Karbon
1. Mengurangi Emisi GRK
Dengan memberikan insentif ekonomi kepada perusahaan dan
negara yang dapat mengurangi emisi, diharapkan akan terjadi
penurunan keseluruhan emisi yang signifikan.

2. Mendorong Inovasi Teknologi Bersih


Dengan memberikan nilai ekonomi pada pengurangan emisi,
perusahaan didorong untuk menginvestasikan sumber daya
dalam riset dan pengembangan teknologi yang lebih ramah
lingkungan.

3. Menciptakan Skema Keuangan yang Baru


Perdagangan karbon membuka peluang untuk menciptakan
instrumen keuangan baru seperti derivatif karbon, sertifikat
karbon, atau mekanisme pengurangan emisi sukarela. Hal ini
dapat memberikan keuntungan finansial bagi pelaku pasar yang
terlibat dalam perdagangan karbon.
07
Peraturan Presiden nomor 98 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon
Kebijakan ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 29
Oktober 2021
Perdagangan
Karbon di Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri
ESDM Nomor 16 Tahun 2022 tentang Tata Cara

Indonesia
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Subsektor
Pembangkit Tenaga Listrik. Permen ini adalah
bentuk tindak lanjut dari Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 98 Tahun 2021.

Mekanisme tata kelola


perdagangan karbon di Indonesia Kebijakan perdagangan karbon dikoordinasi oleh
berada di dalam bursa karbon dewan pengawas Kemenko Bidang Kemaritiman
yang diawasi oleh Otoritas Jasa dan Investasi (Menkomarveses) dan
Keuangan (OJK) pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Mekanisme Penentuan 08
Nilai Ekonomi Karbon
1. Sistem Perdagangan Emisi (Emission Trading System ETS)
Hak emisi (emission allowances) adalah unit yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan atau entitas lain sebagai bagian dari Emission Trading
System (ETS) atau sistem perdagangan emisi. Hak emisi ini mewakili jumlah
emisi karbon yang diizinkan untuk dilepaskan ke lingkungan dalam suatu
periode waktu tertentu.

2. Pajak Karbon (Carbon Tax)


Pembuat kebijakan dapat mengontrol harga emisi karbon karena adanya carbon
tax ini. Perusahaan atau individu yang menghasilkan emisi karbon harus
membayar pajak karbon sesuai dengan jumlah emisi yang dihasilkan.
Mekanisme Penentuan 09
Nilai Ekonomi Karbon

3. Mekanisme Kredit (Credit Mechanism/Credit Carbon)


Kredit karbon adalah hak kredit yang dapat dijual oleh perusahaan yang memproduksi
emisi karbon di bawah batas kuota. Kredit karbon dapat digunakan sebagai alat insentif
untuk mendorong perusahaan atau individu lain untuk mengurangi emisi karbon
mereka, karena kredit karbon memiliki nilai ekonomi yang dapat dihargai dan
diperdagangkan.
Perusahaan yang mengeluarkan emisi karbon diberikan 'credit' yang memberikan batas
emisi yang dapat diproduksi. Perusahaan dapat menjual kredit yang tidak terpakai
(tidak memenuhi batas kredit) kepada perusahaan lain. Hal ini menjadi insentif
perusahaan untuk mengurangi emisi karbon.
Sistem Kuota atau Tunjangan
10
Tiap entitas yang menghasilkan emisi karbon akan
diberikan kuota tertentu. Jika produksi emisi karbon
melebihi kuota, maka entitas tersebut dapat membeli
kredit pada entitas lain yang masih memiliki kuota.
Mekanisme
Penentuan
Nilai Ekonomi
Karbon
11
Manfaat
Perdagangan
Mengurangi tingkat polusi karena meningkatkan
disinsentif penggunaan bahan bakar karbon tinggi Karbon di
Memberikan insentif untuk mendorong peralihan Indonesia
teknologi dengan inovasi teknologi rendah karbon
Berdasarkan laporan Carbon Pricing
for Climate Action Report dari World
Mengurangi deforestasi dan meningkatkan
Bank, manfaatnya mencakup
keanekaragaman hayati
kualitas udara dan air yang lebih
bersih, peningkatan kualitas
kesehatan manusia, ketahanan
energi dan pangan, serta stabilitas
ekonomi makro melalui neraca
pembayaran fiskal dan internasional
12
Proyek Katingan Mentaya
Proyek restorasi dan konservasi lahan gambut yang
dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama di Kalimantan
Tengah.
Setiap tahun, proyek ini menghasilkan rata-rata 7.5 juta
kredit karbon bersertifikat, setara dengan emisi 2 juta
mobil/tahun.
Kredit karbon dijual baik secara domestik maupun
internasional kepada perusahaan yang melakukan
offsetting.

Perusahaan yang melakukan offsetting juga dapat


berinvestasi pada pengembangan energi terbarukan
dan pelestarian keragaman hayati.
13 Pada 2021, Kementerian ESDM meluncurkan
percobaan perdagangan karbon secara sukarela di
sektor ketenagalistrikan.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan


para entitas dengan pasar karbon wajib yang
Proyek Uji disiapkan pemerintah (telah diresmikan pada 2023).

Program diikuti oleh 80 PLTU batu bara, 59


Coba Pasar diantaranya dimiliki oleh PLN yang menghasilkan
lebih dari 75% CO2 dari sektor tenaga listrik.

Karbon Setiap PLTU yang menghasilkan karbon di atas nilai


cap (batasan) dapat membeli sertifikat dari PLTU lain
yang berada di bawah nilai cap.

Sukarela Jika perusahaan gagal membeli kredit karbon, maka


perusahaan harus membayar pajak karbon.

Dalam UU Harmoniasai Peraturan Perpajakan, tarif


pajak karbon sebesar Rp30 per kilogram
karbondioksida ekuivalen.
1 14

ICDX & Komoditas


Karbon
Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX),
sudah merencanakan untuk menjadikan karbon sebagai
salah satu komoditas yang dapat diperdagangkan.

Nantinya perdagangan tersebut difasilitasi dengan


adanya infrastruktur yang dimiliki ICDX melalui
ekosistem yang terintegrasi dengan lembaga kliring dan
pusat logistik yang memadai.
15
Keuntungan Perdagangan
Karbon di Indonesia
Meminimalkan dampak perubahan iklim
Perdagangan karbon berpotensi menurunkan emisi GRK
sebesar lebih dari 36 juta ton CO2e pada tahun 2023.

Memunculkan potensi ekonomi


Menurut perhitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) pada 2020, potensi ekonomi dari
perdagangan karbon mencapai Rp 350 triliun pada 2025

Mempercepat pengembangan EBT


Dengan adanya insentif karbon dapat meningkatkan
investasi pada energi terbarukan dan efisiensi energi.
Tantangan Perdagangan Karbon 16
yang Telah Diatasi
Roadmap kebijakan Pengaturan secara Karbon sebagai efek
yang komprehensif sektoral atau surat berharga

Roadmap telah diatur dalam Penyusunan Baseline Emisi Dalam UU P2SK, karbon
Peraturan Presiden no. 98 GRK Sektor dilakukan oleh dianggap sebagai efek yang
Tahun 2021 menteri terkait sesuai dapat diperjualbelikan di
kewenangannya. bursa karbon.
Tantangan Perdagangan Karbon 17
yang Telah Diatasi
Informasi pasar karbon Perdagangan karbon sebagai
di dalam negeri peralihan emisi saja

Informasi mengenai perdagangan


karbon telah diatur secara Dalam jangka panjang, perdagangan
komprehensif dalam Perpres no. karbon dapat mendorong penerapan
98 tahun 2021. teknologi bersih.
18
Berdasarkan data dari IESR (2023), pemerintah telah
melakukan hal-hal berikut:

Kementrian ESDM menetapkan persetujuan batas atas


emisi pelaku usaha (PTBAE PU) kepada sejumlah
Upaya Pemerintah perwakilan pengelola PLTU.

untuk Mendorong Adanya sanksi pembatasan kuota kepada pelaku usaha


yang melanggar aturan, namun pelaksanannya masih
diperlukan pemantauan yang ketat.
Perdagangan Peraturan Mentri Keuangan mengenai harga karbon
Karbon akan segera diterbitkan untuk memberi kepastian
aktivitas perdagangan karbon dengan harapan harga
yang ditetapkan tidak terlalu jauh dari rata-rata harga
global.

Pengkajian mekanisme bursa karbon oleh BEI dengan


tujuan membuat harga semakin kompetitif sehingga
dapat menarik investor.
References
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. (2021). Kementerian ESDM
Sosialisasikan Penerapan Pajak Karbon dan Perdagangan Karbon Bidang Ketenagalistrikan. Diakses dari
https://ebtke.
esdm.go.id/post/2021/12/03/3027/kementerian.esdm.sosialisasikan.penerapan.pajak.karbon.dan.perdag
angan.karbon.bidang.ketenagalistrikan

Indonesia Commodity and Derivatives Exchange Group. (n.d.). Carbon Market. Diakses dari
https://www.icdx.co.id/our-market/carbon

Katingan Mentaya Project. (n.d.). Investment in Action. Diakses dari https://


katinganproject.com/impacts/1/climate

Dunne, D. (2019). The Carbon Brief Profile: Indonesia. Diakses dari Carbon Brief Clear on Climate:
https://www.carbonbrief.org/the-carbon-brief-profile-indonesia/

Hasjanah, U. S. (n.d.). Implementasi perdagangan karbon perlu diikuti pengetatan batas atas emisi – IESR.
https://iesr.or.id/implementasi-perdagangan-karbon-perlu-diikuti-pengetatan-batas-atas-emisi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai