Anda di halaman 1dari 10

Presented by Felix Darmawan

CARBON TRADING IN
INDONESIA

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Old Energy vs New Green Energy
PANS Market Outlook

Peningkatan pelepasan CO
,N O, CH akibat: 2 2
4 Pemanasan Global
dan Perubahan iklim
Aktivitas Industri

Green energy

Deforestasi

Sumber: Katadata

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Risk and Mitigation
PANS Market Outlook

Risiko Global Mitigasi Bekerja sama mengurangi emisi

Jangka Pendek (2021-2040) Clean Development Nationally Determined


Walaupun dekarbonisasi dilakukan secara Mechanism (CDC) Contribution (NDC)
cepat, tren emisi GRK akan menyebabkan
beberapa dampak iklim sampai 2040, • Mekanisme offset (penyeimbangan) • Mekanisme pengurangan secara
peningkatan risiko ketahanan pangan, untuk mencapai target keseluruhan keseluruhan yang ditetapkan pada
kesehatan, dan ekosistem. mengurangi 5% emisi yang ditetapkan Paris Agreement (2015) untuk
pada Kyoto Protocol (1997) mencapai target pembatasan kenaikan
Jangka Menengah dan Panjang (2041-2100) • Dalam implementasinya, mekanisme suhu rata-rata bumi sampai 2°C dan
ini memberikan insentif pada bisnis net-zero emissions
Dampak yang ditimbulkan akan semakin besar, untuk tetap menjalankan usaha • Mendorong sektor swasta dan publik
dimana terdapat kerusakan ekosistem, dengan emisi awal, bahkan menaikkan untuk terlibat, termasuk instrumen
merusak ketahanan pangan, bencana alam, emisi pasar dan non pasar.
dan meningkatkan potensi konflik antar negara • Negara berkembang dianggap tidak • Target semua negara diperhitungkan
akibat migrasi memiliki target pengurangan emisi dan diharuskan memberikan
dan tidak diperhitungkan dalam kontribusi, dimana ambisi mitigasi
Risiko Indonesia komitmen iklim di masa depan
• Komitmen terhadap pembangunan
akan diperbaharui setiap lima tahun
• Berkomitmen pada pembangunan
• Menurut World Bank, Indonesia masuk
berkelanjutan diragukan, termasuk berkelanjutan untuk beralih dari
dalam peringkat 97 dari 181 negara yang
untuk bahan bakar fosil bahan bakar fosil
menghadapi risiko dampak perubahan
iklim.
• Indonesia memiliki risiko perubahan iklim Setiap negara diharuskan untuk mencegah deforestasi, menetapkan
dengan kerentanan tinggi terhadap cadangan karbon hutan (forest carbon stocks), menerapkan pengelolaan
kenaikan permukaan laut. Risiko ini juga hutan berkelanjutan, serta mekanisme pasar melalui perdagangan emisi
berkaitan dengan produksi pertanian
memengaruhi ketahanan pangan

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Emisi Karbon di Indonesia
PANS Market Outlook
Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar negara penghasil emisi Indonesia mengeluarkan NDC 2021 yang berorientasi mengurangi
karbon terbesar di dunia emisi GRK sebesar 29% di bawah mekanisme business as usual
(BAU) pada 2030, atau sebesar 41% dengan bantuan internasional.
Salah satu penyumbang emisi CO2 yang terbesar berasal dari
sektor penggunaan lahan dan hutan yang terkait dengan
deforestasi untuk pembukaan lahan sawit.

Sumber: Katadata

Perubahan penggunaan hutan dan lahan 734,28


Sumber: LTS-LCCR 2050

Listrik 243,36
Beberapa poin dalam NDC baru yang berbeda dengan NDC sebelumnya:
Emisi GRK Indonesia • Meningkatkan ambisi dalam langkah adaptasi
Berdasarkan Sektor Tahun
2018 (juta ton) Pertanian 200,24 • Meningkatkan kejelasan tentang mitigasi dengan mengadopsi buku aturan
Paris Agreement (Katowice Package)
Transportasi 154,01
• Menyelaraskan konteks nasional yang berkaitan dengan kondisi yang ada
• Menetapkan tolak ukur sejalan arah pembangunan Indonesia 2020-2024
133,84
Limbah
• Menyediakan jalur yang jelas melalui Visi Indonesia 2045 dan Long-Term
0 250 500 750 Strategy on Low Carbon and Climate Resilient Development 2050 (LTS-
Sumber: diolah oleh penulis berdasarkan Katadata
LCCR 2050)
• Menerjemahkan Katowice Package ke dalam konteks Indonesia

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Perdagangan Karbon: Overview
PANS Market Outlook
Pengenalan Pasar Karbon
• Pasar karbon adalah pasar yang memperjualbelikan hak atas emisi GRK dalam satuan
setara ton CO2 .
• Entitas yang menghasilkan emisi karbon akan diberikan kuota emisi tertentu. Jika
menghasilkan emisi karbon diatas kuota, maka entitas tersebut dapat membeli kredit/hak
emisi entitas lain yang masih memiliki kuota.
• Berdasarkan Paris Agreement, Internationally Transferred Mitigation Outcomes (ITMO)
atau saling transfer hasil penurunan emisi menjadi dasar bagi pasar karbon untuk jual beli
kredit karbon secara internasional.
• Simulasi model oleh EDF memperkirakan pengurangan emisi GRK melalui perdagangan
Sumber: Katadata
emisi di seluruh pasar karbon dapat meningkatkan pengurangan emisi sebesar 91%
dibandingkan hanya memberlakukan Paris Agreement tanpa perdagangan emisi.
Pasar Karbon Wajib dan Sukarela
• Pasar karbon sukarela mencakup semua transaksi karbon yang tidak diatur oleh
pemerintah. Pasar ini telah bertumbuh pesat sejak 2018, dimana volumenya mencapai
188,2 juta ton pada 2020 naik 80% dibandingkan 2019
• Pasar karbon wajib dilakukan atas regulasi pembatasan emisi GRK yang ditetapkan oleh
pemerintah.
• Kredit pengurangan emisi bersertifikat dibawah UN Clean Development Mechanism sebagai
karbon wajib yang paling aktif telah diperdagangkan di bursa komoditas secara global,
dimana sampai Juni 2022, terdapat 7.845 proyek terdaftar di seluruh dunia dengan total 2,2 Sumber: Katadata

miliar CER yang didominasi oleh negara-negara di Asia Pasifik (83%), diikuti negara
Amerika Latin dan Karibia (13%), dan Afrika (3%)
Mekanisme Pasar dan Non Pasar
• Emission Trading System (ETS) menggunakan harga yang didasari oleh kuota emisi sebagai
nilai batasan (cap) relatif terhadap permintaan pasar, sehingga harga kuota bersifat dinamis.
• Mekanisme kredit menggunakan harga yang ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan
penawaran. Pengurangan emisi dari mekanisme ini relatif terhadap target yang dikreditkan
untuk sebuah proyek spesifik atau kinerja sektor tertentu
• Pajak karbon yang menjadi mekanisme non pasar memberikan insentif pada entitas yang
diatur untuk mengurangi emisi lebih murah daripada harga karbon
Sumber: Katadata

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Perdagangan Karbon Secara Global
PANS Market Outlook
Harga Kredit Karbon di Dunia
• Menurut World Bank, Harga dasar yang diperlukan untuk menjaga kenaikan suhu global
dibawah 2°C adalah US$ 50-100 per ton CO 2 . Pada 2021, hanya kurang dari 4% emisi
global yang berasal dari harga karbon yang sama atau lebih tinggi dari harga dasar.
• IMF menggambarkan skenario dasar harga yang berbeda berdasarkan tingkat
pendapatan negara: US$ 75 per ton untuk negara ekonomi maju, US$ 50 per ton untuk
negara ekonomi berkembang dengan pendapatan tinggi, US$ 25 per ton untuk negara
ekonomi berkembang dengan pendapatan rendah seperti India.
• Salah satu risiko yang terjadi adalah volatilitas harga. Pandemi Covid-19 telah
menyebabkan penurunan harga. Kemudian, pemulihan terjadi melalui Price and Supply
Adjustment Mechanism (PSAM), seperti mekanisme price corridor, market stability
reserve, auction reserve price, dan emission containment reserve, disamping adanya
peningkatan target mitigasi emisi.

Aturan Perdagangan Global yang Disepakati Sumber: Katadata

• Kerangka kerja yang terbaru untuk pasar karbon global Prices and Coverage Across ETSs and Carbon Taxes
ditetapkan pada The Conference of Parties ke-26/COP26
tahun 2021. Kerangka kerja yang disepakati meliputi
sistem terpusat untuk publik dan swasta, serta sistem
bilateral untuk negara-negara memperdagangkan kredit
offset karbon.
• Pada COP26, kesepakatan dicapai untuk menjalani
mekanisme pasar dalam transfer emisi antar negara dan
memberikan insentif bagi swasta untuk berinvestasi di
solusi ramah iklim.

Sumber: State and Trends of Carbon Pricing 2023

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Emission Trading System (ETS)
PANS Market Outlook
Penyusunan ETS Pembelajaran dari ETS Dunia
• ETS disusun menggunakan beberapa elemen: • Pentingnya sinergi dan keselarasan kebijakan agar
• Sektor, kegiatan, dan tipe emisi GRK yang menjadi cakupan dalam regulasi implementasi penetapan harga karbon dapat berjalan
• Batas (cap) emisi yang diizinkan dan target emisi dengan baik
• Alokasi kuota dilakukan secara gratis, melalui pelelangan, atau kombinasi • Strategi komunikasi yang solid antara pemerintah dan
keduanya. Alokasi gratis didasari oleh tolak ukur atau data historis. publik agar hasil dan tujuannya selaras
• Pemantauan, Pelaporan, dan Verifikasi (MRV) untuk memastikan • Fleksibilitas kebijakan memungkinkan penyesuaian
integritas sistem terhadap lingkungan. terhadap target dan rancangan kebijakan dalam merespon
• Kepatuhan peserta dan badan pengawas, serta penalti sebagai penegakan perubahan situasi
ketidakpatuhan. • Pengadaan standar pelaporan keuangan internasional
• Infrastruktur Kelembagaan untuk mengawasi dan memberikan guidelines dalam perhitungan kuota karbon
dalam pengembangan sistem

Instrumen Karbon Global Map of Carbon Taxes and ETSs


• Per April 2022, terdapat 68 instrumen carbon pricing instruments (CPI)
yang berjalan dan tiga yang dijadwalkan untuk implementasi. Sekitar
23% emisi GRK global tercakup dalam CPI yang berjalan.
• ETS Uni Eropa mengalami perkembangan dengan adanya European
Green Deal yang mencakup proposal UU Iklim yang mengesahkan tujuan
netralitas iklim tahun 2050 dan Rencana Target Iklim 2030 dalam
mengurangi emisi minimal 55%. Harga karbon di eropa mencapai € 96
yang mengalami peningkatan 50% di awal 2022 dibandingkan
November 2021 akibat peningkatan harga gas yang memicu penggunaan
batu bara untuk pembangkit listrik.
• Berbeda dengan ETS Uni Eropa yang mengalokasikan kuota berdasarkan
batas absolut, alokasi ETS China didasari intensitas emisi. ETS China
memberikan skema kepatuhan yang lemah bagi perusahaan sehingga
harga karbonnya lebih rendah dari ETS Uni Eropa.
Sumber: State and Trends of Carbon Pricing 2023

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Pasar Karbon di Indonesia
PANS Market Outlook
Perdagangan Karbon di Indonesia Proyek Katingan Mentaya
• Sampai saat ini, bursa karbon di Indonesia belum dijalankan walaupun
OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2023 mengenai
perdagangan karbon melalui bursa karbon.
• Sampai beroperasinya bursa karbon, skema perdagangan karbon di
Indonesia masih beroperasi di bawah mekanisme pasar sukarela.
Indonesia memiliki beberapa proyek NBS dan energi terbarukan yang
aktif, seperti Proyek Katingan Mentaya dari PT Rimba Makmur Utama.
• Pelaksanaan CDM di Indonesia juga telah berjalan, dengan adanya 215
proyek yang telah menurunkan 10,1 ribu ton CO2. Selain CDM, proyek
bilateral JCM juga telah menurunkan 329 ribu ton Co2.
• Indonesia membangun sistem MRV melalui Bali Action Plan (2007) yang
digunakan untuk menyediakan informasi acuan mekanisme cap and trade. Sumber: Media Indonesia
• Bali Action Plan juga mencetuskan proyek Reducing Emissions from
Deforestation and Forest Degradation (REDD+) yang mengizinkan negara
dan industri membayar secara langsung untuk pengembangan proyek atau
ditukar kredit karbon untuk mengurangi emisi GRK.

Proyek Uji Coba dan Bursa Berjangka


• Pada 2021, Kementrian ESDM meluncurkan uji coba pasar karbon
sukarela di sektor ketenagalistrikan yang diikuti 80 PLTU batu bara. PLTU
yang menghasilkan karbon diatas nilai cap dapat membeli sertifikat PLTU
lain yang berada di bawah nilai cap. Apabil perusahaan gagal membeli
kredit karbon untuk mengkompensasi kelebihan karbon, maka akan
dikenai pajak karbon.
• Bursa komoditi dan derivatif (ICDX) merencanakan perdagangan karbon
yang terintegrasi dengan lembaga kliring dan pusat logistik.
Sumber: Katadata

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Kebijakan dan Sistem Perdagangan Karbon
PANS Market Outlook

Kebijakan Pemerintah dan OJK Tentang Perdagangan Karbon

UU No. 32 Tahun PP No. 46 Tahun Perpres No. 77


2009 2017 Tahun 2018
Pemerintah pusat dan Pemda dan perusahaan diberi insentif Membentuk Badan Pengelola
daerah menerapkan saat berhasil menurunkan emisi, salah Dana Lingkungan Hidup (BPDLH)
instrumen lingkungan satunya berbasis mekanisme pasar untuk memobilisasi sumber dana
hidup yang paling lambat diberlakukan 2024 dari insentif-insentif

Perpres No. 98 Peraturan Menteri UU No. 4 Tahun Peraturan OJK No. 14


Tahun 2021 LHK No. 21 Tahun 2023 Tahun 2023
Membahas penyelenggaraan Nilai 2022 OJK diamanatkan Memuat persyaratan dan
Ekonomi Karbon melalui sistem Mengenai Tata tata cara perizinan
untuk mengatur
perdagangan, menetapkan SRN PPI Laksana Penerapan Perdagangan Karbon
Bursa Karbon
untuk mengelola data dan informasi Nilai Ekonomi Karbon

Sistem Perdagangan Karbon


Dalam Perpres No. 98 Tahun 2021, entitas dengan batasan emisi Sektor-sektor industri berkewajiban untuk berpartisipasi
GRK yang dikeluarkan dan entitas yang tidak memiliki batasan dalam adalah sektor energi, transportasi, pengolahan limbah,
dibedakan. Entitas dengan batasan akan masuk dalam sistem manufaktur, pertanian, dan perhutanan.
perdagangan emisi, sedangkan entitas yang tidak memiliki
batasan masuk dalam mekanisme offset emisi

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh


Masa Depan dan Tantangan Carbon Trading
PANS Market Outlook
Green Economy
• Usaha pengurangan emisi sedang mengalami peningkatan, terlihat dari
perdagangan karbon yang semakin meningkat, ditandai dengan peningkatan
harga kredit karbon.
• Perubahan iklim juga memberi pengaruh bagi risiko pasar dan aset fisik yang
dirasakan oleh 80% perusahaan terbesar di dunia, serta menyebabkan
penurunan investasi pada industri padat karbon. Maka, perdagangan karbon
dianggap sebagai instrumen pemulihan hijau.
• Menurut ADB pada 2021, perdagangan karbon dianggap dapat mendukung
ekonomi hijau dan mendukung tujuan jangka panjang net-zero emissions.
Terdapat 74 negara dalam COP26 yang menguasai 80% PDB global dan 70%
emisi CO 2 global yang menerapkan transisi net-zero emissions.
• Selain pemerintah, sektor industri semakin sadar untuk melakukan transisi
energi, serta adanya peningkatan kontribusi sektor keuangan bagi pasar karbon.
Sumber: Katadata
• Dalam mewujudkan target net-zero emissions paling lambat sampai 2060,
Indonesia membutuhkan dana dengan estimasi Rp 3.799 triliun

Tantangan Perdagangan Karbon Pajak Karbon dalam UU No. 7 Tahun 2021


• Menurut CEO PT Rimba Makmur Utama, tidak semua area hutan dapat dijadikan • Pajak karbon diberlakukan pada orang
proyek karbon pribadi/badan yang membeli barang yang
• Metodologi perhitungan dan verifikasi kredit karbon sangat bervariasi. Harga mengandung karbon atau yang melakukan
karbon Rp30.000 per ton CO 2 dianggap terlalu rendah apabila dibandingkan aktivitas yang menghasilkan karbon. Pemerintah
dengan harga global Rp 508.300 per ton CO 2 . Maka, pemerintah disarankan telah dua kali menunda penerapan pajak karbon
menyesuaikan harga karbon dengan pasar.
• Pasar karbon perlu dilihat sebagai suatu komoditas agar tidak dipengaruhi oleh
peraturan pemerintah yang seringkali berubah.

Panin Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh

Anda mungkin juga menyukai