CARBON TRADING IN
INDONESIA
Peningkatan pelepasan CO
,N O, CH akibat: 2 2
4 Pemanasan Global
dan Perubahan iklim
Aktivitas Industri
Green energy
Deforestasi
Sumber: Katadata
Sumber: Katadata
Listrik 243,36
Beberapa poin dalam NDC baru yang berbeda dengan NDC sebelumnya:
Emisi GRK Indonesia • Meningkatkan ambisi dalam langkah adaptasi
Berdasarkan Sektor Tahun
2018 (juta ton) Pertanian 200,24 • Meningkatkan kejelasan tentang mitigasi dengan mengadopsi buku aturan
Paris Agreement (Katowice Package)
Transportasi 154,01
• Menyelaraskan konteks nasional yang berkaitan dengan kondisi yang ada
• Menetapkan tolak ukur sejalan arah pembangunan Indonesia 2020-2024
133,84
Limbah
• Menyediakan jalur yang jelas melalui Visi Indonesia 2045 dan Long-Term
0 250 500 750 Strategy on Low Carbon and Climate Resilient Development 2050 (LTS-
Sumber: diolah oleh penulis berdasarkan Katadata
LCCR 2050)
• Menerjemahkan Katowice Package ke dalam konteks Indonesia
miliar CER yang didominasi oleh negara-negara di Asia Pasifik (83%), diikuti negara
Amerika Latin dan Karibia (13%), dan Afrika (3%)
Mekanisme Pasar dan Non Pasar
• Emission Trading System (ETS) menggunakan harga yang didasari oleh kuota emisi sebagai
nilai batasan (cap) relatif terhadap permintaan pasar, sehingga harga kuota bersifat dinamis.
• Mekanisme kredit menggunakan harga yang ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan
penawaran. Pengurangan emisi dari mekanisme ini relatif terhadap target yang dikreditkan
untuk sebuah proyek spesifik atau kinerja sektor tertentu
• Pajak karbon yang menjadi mekanisme non pasar memberikan insentif pada entitas yang
diatur untuk mengurangi emisi lebih murah daripada harga karbon
Sumber: Katadata
• Kerangka kerja yang terbaru untuk pasar karbon global Prices and Coverage Across ETSs and Carbon Taxes
ditetapkan pada The Conference of Parties ke-26/COP26
tahun 2021. Kerangka kerja yang disepakati meliputi
sistem terpusat untuk publik dan swasta, serta sistem
bilateral untuk negara-negara memperdagangkan kredit
offset karbon.
• Pada COP26, kesepakatan dicapai untuk menjalani
mekanisme pasar dalam transfer emisi antar negara dan
memberikan insentif bagi swasta untuk berinvestasi di
solusi ramah iklim.