Anda di halaman 1dari 11

SUMMARY PERAN & DUKUNGAN

OJK DALAM IMPLEMENTASI


KEUANGAN BERKELANJUTAN DI
PASAR MODAL
Nama : Muhammad Fakhri Fadlian
Kelas : D4.20
Nim : 2020511028
Bukti kehadiran
Latar Belakang
Komitmen Indonesia pada Paris Agreement
*UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2016

Sebagai tindak lanjut, Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui penetapan UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention On Climate Change.

* Target Nasional Pengurangan Emisi : Target NDC Indonesia (NDC pertama & kedua) adalah mengurangi emisi pada tahun
2030 sebesar: 41 % atau 29%

• * Tindak Lanjut Indonesia : Indonesia telah menetapkan kontribusi nasional yang dituangkan dalam:

• - First NDC Republic of Indonesia pada tahun 2016.

• - Diperbarui melalui Updated NDC Republic of Indonesia pada tahun 2021.


Latar Belakang
Issue Global Perubahan iklim
❑ Issue global regulator jasa keuangan 🡪 mendorong pasar keuangan yang mendukung pembangunan jangka panjang
ekonomi berkelanjutan

❑ Pemerintah dan sektor privat di seluruh dunia berkomitmen untuk menuju climate neutral (menuju net-zero emission 2060)

❑ Hutan tropis Indonesia merupakan potensi besar pengembangan perdagangan karbon, khususnya offset emisi/carbon
credit.

❑ G20 mendorong komitmen negara anggota terhadap issue perubahan iklim, termasuk secara bertahap mengurangi subsid
penggunaan bahan bakar fosil.

❑ Komitmen Lembaga Jasa Keuangan untuk secara bertahap mengurangi pembiayaan pada proyek/aktivitas yang berkaitan
dengan explorasi/penggunaan bahan bakar fosil.

❑ Kepeminpinan Indonesia pada Presidency G22 tahun 2022 menekankan perlunya world economic recovery salah satunya
berlandaskan pada environmentally friendly and sustainable growth – yang hanya bisa dicapai dengan upaya luar biasa
melalui kolaborasi global.
Latar Belakang
Konsekuensi Paris Agreement Bagi Indonesia
❑ Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016.

❑ Konsekuensi dari ratifikasi Paris Agreement bagi Indonesia, a.l.:

- Turut menjaga agar peningkatan suhu tidak melebihi 2°C – 1,5° dibanding suhu bumi sebelum revolusi industri 1850, serta
mencapai net zero emissions in 2060.

- Meningkatkan daya tahan serta kemampuan untuk menghadapi dampak negatif perubahan iklim

- Menetapkan Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 dengan target penurunan emisi CO2e 29% dengan
upaya sendiri atau 41% dengan bantuan internasional

❑ Untuk mendukung pencapaian NDC tersebut Presiden telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang
tenang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Pencapaian Target Kontribusi Yang Ditetapkan Secara Nasional dan
Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan Nasional
● Pengaturan Nilai Ekonomi Karbon (NEK)
● Perpres 98/2021

*
● instrumen Perdagangan Karbon

1. Persetujuan Teknis Emisi/perdagangan emisi/Emission Trading System-ETS


• Didasarkan pada baseline sector dan batas atas (cap) emisi yang ditetapkan oleh Kementerian Teknis
• Diberikan kepada pelaku usaha oleh KLHK
• Pelaku usaha yang emisi CO2-nya di bawah cap dapat menjual surplus emisinya kepada pihak lain
2. Sertifikat Pengurangan Emisi/Offset Emisi GRK
• diterapkan pada usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki Batas Atas Emisi GR
● Peranan Bursa Karbon Sebagai Solusi Perdagangan Karbon Nilai
Ekonomi Karbon

Jenis-jenis Perdagangan Karbon
Secara Umum
Be a Part Of
Sustainable Indonesia
.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai