DI INDONESIA
30% dari paket Mengalokasikan EUR 15 Mengalokasikan Mentargetkan carbon neutral pada 2060
stimulus sebesar EUR miliar untuk sustainable GBP 3 miliar
Swedia, UK, Perancis, Denmark,
750 milIar akan transport, termasuk kendaraan untuk paket
Stimulus New Zealand, Hungaria
dialokasikan untuk listrik, infrastruktur pengisian investasi hijau Penurunan
Hijau investasi ramah iklim listrik dan transportasi publik Emisi Target mencapai net zero emission
pada 2050
Carbon Border Tax yang digagas Uni Eropa juga akan mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia
Pukulan besar terhadap ekonomi dan dinamika global memberikan penekanan terhadap
pentingnya melakukan transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau
4
TRANSFORMASI EKONOMI INDONESIA KE DEPAN
DIARAHKAN PADA TRANSFORMASI HIJAU
Jumlah Kasus
Dampak Ekonomi
5
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024
6
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024
Strategi untuk mewujudkan Arah Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon pada RPJMN
2020-2024 mencakup:
Pembangunan Energi Berkelanjutan, yang Pengelolaan Limbah yang dilaksanakan melalui:
dilaksanakan melalui: (a) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; dan
a) Pengelolaan Energi Baru Terbarukan melalui (b) Pengelolaan Limbah Cair.
pengembangan pembangkit energi
terbarukan serta meningkatkan pasokan Pengembangan Industri Hijau yang dilaksanakan
bahan bakar nabati dari bahan baku rendah melalui:
karbon; serta (a) Konservasi dan Audit Penggunaan Energi pada
b) Efisiensi dan Konservasi Energi. Industri;
(b) Penerapan Modifikasi Proses dan Teknologi;
Pemulihan Lahan Berkelanjutan yang serta
dilaksanakan melalui: (c) Manajemen Limbah Industri.
(a) Restorasi dan Pemulihan Lahan Gambut;
(b) Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
(c) Pengurangan Laju Deforestasi; serta Rendah Karbon Pesisir dan Laut yang dilaksanakan
(d) Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi melalui Inventarisasi dan Rehabilitasi Ekosistem
Pertanian menuju Pertanian Berkelanjutan. Pesisir dan Kelautan.
7
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024
Green Growth
Pembangunan Rendah Karbon (PRK) adalah platform baru pembangunan
yang bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial
melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah dan meminimalkan
eksploitasi SDA.
PRK menjadi bagian dalam pencapaian target SDGs, dengan menempatkan isu
perubahan iklim (Goal SDGs 13) sebagai basis utama untuk mendukung pilar
ekonomi, sosial dan lingkungan.
8
KERANGKA PENYUSUNAN KEBIJAKAN GREEN ECONOMY DAN
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON
Indikator
Makro
Lain
9
POTENSI INDUSTRI HIJAU DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN
EKONOMI
Green business menyerap
lebih banyak tenaga kerja
Penyerapan tenaga kerja dari green business lebih tinggi daripada
bisnis konvensional/brown. Penyerapan tenaga kerja dibandingkan
melalui tingkat full-time employment (FTE) yang menggambarkan
jumlah tenaga kerja (orang-waktu). Contoh perbandingan FTE antara
green business dan bisnis konvensional/brown adalah sebagai berikut:
Efisiensi Energi EBT Energi Fosil Menurut ILO, penerapan kebijakan yang tepat untuk
per USD mempromosikan Green Economy mampu menciptakan
1 juta 7,72 7,49 2,65 24 juta lapangan kerja pada tahun 2030. Dari 163
investasi FTE FTE FTE sektor yang dianalisis, hanya 14 sektor yang akan
mengalami kehilangan pekerjaan (10.000++) dengan
Studi Garret-Peltier (2017) menunjukkan bahwa pembangunan beralihnya investasi kepada sektor-sektor hijau.
infrastuktur EBT dan efisiensi energi mampu menyerap hingga
5 FTE lebih banyak dari pembangunan infrastruktur energi fosil. 10
EKONOMI HIJAU DAPAT DICIPTAKAN DENGAN MENDORONG
IMPLEMENTASI INDUSTRI HIJAU UNTUK MENCIPTAKAN GREEN JOBS
dari
perspektif
proses
Lapangan kerja di
Decent jobs bidang usaha yang
Dalam aspek upah, menerapkan proses
jam kerja, dll produksi ramah
lingkungan
Kemandirian EBT
• Inovasi dan penguasaan teknologi untuk
4 efisiensi dan keekonomian
• SDM terampil
Pengembangan PLTS diprioritaskan. • Kandungan lokal EBT
13
POTENSI INVESTASI SEKTOR HIJAU GLOBAL
Pertumbuhan sektor-sektor hijau di dunia
Investasi di Sektor Tenaga Surya Off-Grid Pekerjaan Energi Terbarukan Global
Million
USD
Sumber: IEA
Sumber: Organic Trade Association 14
POTENSI INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA
Indonesia memiliki kekuatan dalam daya saing tenaga kerja dan kapasitas manufaktur.
Namun, perlu perbaikan utamanya dalam aspek regulasi serta perencanaan dalam kebijakan efisiensi energi.
Green Potential Among Nine Countries Diagram Competitiveness Pengembangan Industri Hijau
16
EKONOMI HIJAU MERUPAKAN BAGIAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS)
SDGs
CALL TO
ACTION
Pengembangan
energi baru
terbarukan
Penerapan
STRATEGI ekonomi sirkular
TRANSFORMASI
Pembangunan Membuka
EKONOMI HIJAU Fasilitas Pengolahan
kesempatan
DI INDONESIA Sampah dan B3
lapangan kerja
hijau yang lebih
Restorasi lahan berkelanjutan
berkelanjutan melalui inovasi
sektoral dan
Pengembangan pembiayaan
pertanian
berkelanjutan
18
KOLABORASI MULTIPIHAK MERUPAKAN KUNCI BERHASILNYA
TRANSFORMASI EKONOMI MELALUI INDUSTRI HIJAU
Insinyur Indonesia, sebagai bagian dari Praktisi dan Akademisi, memiliki salah satu peran
sentral dalam menciptakan inovasi yang akan mendorong efisiensi proses industri dan
transformasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
19
EKONOMI AKAN BEREVOLUSI DARI EKONOMI LINEAR
MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Pasca pandemi COVID-19, ekonomi akan menuju pada pemulihan hijau dengan ekonomi sirkular
menjadi langkah penting untuk menuju siklus proses yang lebih baik.
Perubahan Emisi CO2 Per tahun dalam Juta Ton, Jika perekonomian linear ini berlanjut:
2007-2011
Dibutuhkan 2 bumi untuk Permintaan sumber daya
memenuhi kebutuhan diperkirakan akan
manusia pada 2030 melonjak hingga 82 miliar
ton pada tahun 2020
Sehingga, dibutuhkan konsep ekonomi yang tidak bersifat linear, tetapi juga memerhatikan lingkungan,
yaitu ekonomi sirkular yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan lingkungan (Galvao et al., 2018).
23
PERUBAHAN PARADIGMA DARI EKONOMI LINEAR
MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Desain/
Ekonomi Sirkular adalah sistem ekonomi yang Manufaktur
Produk
Konsumen
Dengan ekonomi sirkular, kita bisa mencapai lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit.
Ekonomi sirkular lebih dari sekadar manajemen/pengelolaan sampah, mencakup keseluruhan proses
produksi, distribusi, dan konsumsi dari hulu hingga ke hilir rantai pasok 24
EVOLUSI DARI EKONOMI LINEAR MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Source: Eurostat
Lembaga Sektor
Internasional/Multinasional Swasta/Industri
Sumber: EEA Report (2014)
26
DEFINISI EKONOMI SIRKULAR (2/2)
Sumber :Rabobank
Sumber :Rabobank
28
EKONOMI SIRKULAR MEMBERIKAN DAMPAK YANG POSITIF
32
AGENDA EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA
33
STRATEGI MELIBATKAN
PROPER DAN INDUSTRI HIJAU
TERIDENTIFIKASI LIMA SEKTOR PRIORITAS
Ditinjau dari potensinya terhadap manfaat ekonomi, peluang diimplementasikannya
pendekatan ekonomi sirkular, dan dukungan pemangku kepentingan di setiap sektornya
Ukuran gelembung
mencerminkan kontribusi Keterlibatan Pemangku kepentingan
Sektor Prioritas
sektor pada Nilai Tukar Kuat Cukup Lemah
Potensi Sirkularitas Bruto
Perabotan
Transportasi &
Pertambangan & Penggalian Pergudangan
Farmasi
Pengolahan Limbah Pertanian, Kehutanan, Perikanan
Kepentingan Ekonomi
35
IMPLEMENTASI INDUSTRI HIJAU DAN PROPER UNTUK
MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA
36
STRATEGI UNTUK MELIBATKAN INDUSTRI DI INDONESIA DENGAN
PROPER DAN INDUSTRI HIJAU
37
PROYEK FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH MELALUI TEKNOLOGI REFUSE
DERIVED FUEL (RDF) UNTUK MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA
Pendapatan
daerah dan
employment rate
diharapkan dapat
mempercepat
pergerakan dan
pertumbuhan
ekonomi nasional.
38
EKONOMI HIJAU AKAN MENJADI SUMBER PERTUMBUHAN BARU:
DAMPAK EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PEREKONOMIAN
Ekonomi sirkular dapat menghasilkan tambahan PDB Ekonomi sirkular akan meningkatkan tingkat pertumbuhan PDB
Indonesia sebesar Rp 593 T – Rp 638 T tahun 2030 Indonesia sebesar 0,6% tahun 2030
Dampak PDB pada tahun 2030 Laju pertumbuhan PDB di Indonesia
Triliun rupiah %
Sumber: BPS; Bank Indonesia ; Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan; ADB; WRI Sumber: BPS; Bank Indonesia ; Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan; Bank; United Nations Population Division
39
EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PEREKONOMIAN (1/2)
Ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB Indonesia secara signifikan pada tahun 2030 serta mungkin
membutuhkan pendekatan yang berpusat pada efisiensi pengelolaan limbah oleh produsen
Dampak terhadap PDB di 2030 Sama dengan 2,3-2,5%
IDR triliun dari proyeksi PDB
Indonesia tahun 2030
593 638
12,3
5,5
4,4
6,8 3,3
1,1
-2,2
-5,7
-7.9
Jumlah tambahan Jumlah pekerjaan Tambahan pekerjaan
pekerjaan bruto hilang (net)
Persentase total
direpresentasikan oleh 45% 28% 75%
pekerjaan untuk perempuan
% BASED ON IO METHODOLOGY
41
MANFAAT EKONOMI SIRKULAR
DALAM PENGURANGAN EMISI CO2e
Ekonomi Sirkular dapat memberi kontribusi yang signifikan dalam membantu Indonesia mencapai target pengurangan
emisi CO2e sebesar 29% dengan upaya sendiri hingga 41% dengan dukungan internasional di 2030
Emisi CO2e Target batas bawah untuk Target batas atas untuk mengurangi
juta ton mengurangi emisi CO2e 29% di 2030 emisi CO2e 41% di 2030
126 Ekonomi
Sirkular dapat
membantu
Indonesia Ekonomi
mencapai Sirkular dapat
~15% dari membantu
target batas Indonesia
bawahnya mencapai
2046 ~11% dari
target batas
atasnya
Total emisi CO2e di 2030 Emisi CO2e yang Sisa emisi CO2e
dalam skenario BAU dikurangi oleh ES di 2030
42
INVESTASI EKONOMI SIRKULAR
Investasi modal tahunan yang dibutuhkan untuk Ekonomi Sirkular berkisar IDR 308 triliun (USD 21,6 miliar)
atau 1,1 kali lipat netto arus masuk FDI Indonesia di tahun 2018
307,7
18,6
169,5
98,2
Makanan & minuman Tekstil Konstruksi Perdagangan grosir dan Elektronik Total
eceran (kemasan plastik)
43
TANTANGAN MENUJU
EKONOMI SIRKULAR
TANTANGAN UNTUK SCALING UP EKONOMI SIRKULAR DI NEGARA
BERKEMBANG
On which outcomes is the circular economy most likely What is the most exciting sector for the circular
to help deliver? economy?
Sumber: Preston, Lehney, and Wellesley (2019) based on Chatham House-UNIDO Survey
Sumber: Preston, Lehney, and Wellesley (2019) based on Chatham House-UNIDO Survey
Tantangan terbesar untuk menerapkan Ekonomi Sirkular di Peluang yang lebih besar bagi Ekonomi Sirkular untuk
negara berkembang adalah kapasitas kelembagaan yang berkontribusi pada strategi dan industri pengelolaan limbah
terbatas dan kurangnya akses ke keuangan dan teknologi daripada ke sektor ekonomi lain seperti energi, konstruksi, atau
yang diperlukan. pengelolaan lingkungan
45
TANTANGAN DAN PELUANG BARU YANG MUNCUL
AKIBAT COVID-19 DALAM MENGADOPSI EKONOMI SIRKULAR
Isu Contoh
pasok yang tangguh tekstil atau suku cadang elektronik), yang dapat didorong
oleh Ekonomi Sirkular.
Penekanan atas
Sejumlah pemerintah di dunia, termasuk Indonesia, telah
“Membangun kembali
berkomitmen untuk menjadikan pandemik ini sebagai acuan untuk
yang lebih baik (Build
pembangunan yang lebih ramah lingkungan di masa mendatang.
Back Better)”
46
TANTANGAN PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA
47
PERKEMBANGAN DAN RENCANA PROYEK
DALAM MENCAPAI EKONOMI SIRKULAR
EMPAT TAHAPAN KE DEPAN DALAM PENYUSUNAN STRATEGI
EKONOMI SIRKULAR NASIONAL
49
PROYEK EKONOMI SIRKULAR: FASE DAN SEKTOR KUNCI
Tekstil Plastik
50
POTENSI EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PENGURANGAN
SAMPAH
51
POTENSI EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PDB INDONESIA
1.World Bank/s average annual exchange rate for 2018 was used (USD1 = IDR14,237); all calculations are in 2018prices
2.The GDP in 2030 for each sector was calculated by growing the sector GDP in 2019 with Indonesia’s BAU GDP growth rate of 4.92% till 2030. The GDP numbers in 2030 are inclusive of the
contribution made by the circular economy
3.Percentages are roundedoff
4.CalculatedbyusingtheGDPcontributionof“ManufactureofFoodProductsandBeverages”and“FoodandBeveragesServiceActivities”sectors asdefinedbyBankIndonesia
5.Calculated by using the GDP contribution of “Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel” sector as defined by BankIndonesia
6.Calculated by using the GDP contribution of “Manufacture of Fabricated Metal Products, Computer, Optical Products and Electronic Devices”as defined by Bank Indonesia
SOURCE: Bank Indonesia; BPS; Team analysis
52
POTENSI EKONOMI SIRKULAR
PADA PENGURANGAN NON-LULUCF CO2e
1.LULUCF stands for Land use, land-use change, and forestry. Non-LULUCF emissions include emissions from non-combustion, buildings, transport, industry, power and
heat, nitrous oxide, andmethane
2.Based on Indonesia’s estimate given in its UNFCCC submission that its BAU CO2 emissions in 2030 will be 2,881 million tonnes and estimate from Carbon Brief data that
non-LULUCF emissions make up 34% of its totalemissions
SOURCE: Team analysis, United Nations Framework Convention on Climate Change, CarbonBrief
53
PROYEK RE-THINKING PLASTIC
Kegiatan utama:
56
PEMULIHAN BERKELANJUTAN DAPAT DIWUJUDKAN MELALUI
GREEN FISCAL STIMULUS
58
TERIMA KASIH