Anda di halaman 1dari 59

AGENDA EKONOMI HIJAU DAN EKONOMI SIRKULAR

DI INDONESIA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan dalam Audiensi dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII)


Jakarta, 26 April 2021
MEWUJUDKAN TRANSFORMASI
EKONOMI HIJAU DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN PEMULIHAN EKONOMI
Trade-off antara penanganan Pemulihan Ekonomi Hijau:
COVID dengan Pemulihan Ekonomi Pembelajaran dari Korea Selatan

Sebagai strategi pemulihan pasca krisis 2008-


2009, Korea Selatan mengalokasikan 80%
untuk stimulus hijau dari total stimulus fiskal
pada tahun 2009.

Pada kurun waktu 2009-2010, Korea Selatan


menjadi negara yang paling cepat mengalami
pemulihan ekonomi pasca krisis diantara negara
anggota OECD lainnya (OECD Statistics).

Pemerintah dihadapkan pada pilihan antara “flatten COVID curve”


dan “economic recovery”. Kebijakan PSBB mengakibatkan
kontraksi pertumbuhan ekonomi.
https://voxeu.org/content/mitigating-covid-economic-crisis-act-fast-and-do-whatever-it-takes Sumber: A global Green New Deal: Rethinking the economic recovery (2009) &
Taking Stock of the Green Stimulus (2010),OECD Statistics 3
TREN GLOBAL TERHADAP DUNIA PASCA PANDEMI COVID-19
Pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi berbagai negara untuk beralih menuju
pemulihan hijau (green recovery) dan meningkatkan ambisi penurunan emisi GRK
UNI EROPA JERMAN UK CHINA

30% dari paket Mengalokasikan EUR 15 Mengalokasikan Mentargetkan carbon neutral pada 2060
stimulus sebesar EUR miliar untuk sustainable GBP 3 miliar
Swedia, UK, Perancis, Denmark,
750 milIar akan transport, termasuk kendaraan untuk paket
Stimulus New Zealand, Hungaria
dialokasikan untuk listrik, infrastruktur pengisian investasi hijau Penurunan
Hijau investasi ramah iklim listrik dan transportasi publik Emisi Target mencapai net zero emission
pada 2050

Carbon Border Tax yang digagas Uni Eropa juga akan mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia

Merupakan pajak impor 94,91%


Carbon Border untuk barang yang Sumbangan ekspor non-migas
Gangguan
Tax Uni Eropa menghasilkan emisi, dari total ekspor tahun 2020
dimana besar pajak
Dampak Neraca
Bagian dari EU Green Deal
Direncanakan akan tergantung pada besaran Perdagangan 8,19% (USD1,27 miliar)
Sumbangan pangsa ekspor non migas
diajukan pada Juni 2021 emisi yang dihasilkan Uni Eropa pada Desember 2020

Pukulan besar terhadap ekonomi dan dinamika global memberikan penekanan terhadap
pentingnya melakukan transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau
4
TRANSFORMASI EKONOMI INDONESIA KE DEPAN
DIARAHKAN PADA TRANSFORMASI HIJAU

Jumlah Kasus

Build Back Better


Tahap 2: Tahap 3:
Adaptasi Kebiasaan Baru Antisipasi Pandemi Baru
Redesain Transformasi Ekonomi
Tahap 1: dilakukan untuk tidak hanya
Flattening the Curve – Dengan Kebijakan membawa ekonomi kembali ke
Penyelamatan Kesehatan kondisi sebelum krisis tetapi ke
kondisi yang lebih baik dari
Baseline
Waktu sebelum krisis
Tahap 1:
Flattening the
Recession Curve – Lebih produktif
Penyelamatan Ekonomi Tahap 2: Tahap 3:
Pemulihan Ekonomi Transformasi Ekonomi
Pasca Covid-19
Lebih berkelanjutan
(LEBIH HIJAU)
Lebih inklusif

Dampak Ekonomi
5
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024

Indikator Baseline Target


2019 2024
Persentase penurunan emisi GRK terhadap baseline 13,2
10,3
pada sektor energi (persen)

Persentase penurunan emisi GRK terhadap baseline 58,3


36,4
pada sektor lahan (persen)

Persentase penurunan emisi GRK terhadap baseline 9,4


8,0
Sasaran pada sektor limbah (persen)
Pembangunan
Persentase penurunan emisi GRK terhadap baseline 2,9
Rendah Karbon 0,6
pada sektor IPPU (persen)
2024
Persentase penurunan emisi GRK terhadap baseline 7,3
N/A
pada sektor pesisir dan kelautan (persen)

6
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024
Strategi untuk mewujudkan Arah Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon pada RPJMN
2020-2024 mencakup:
Pembangunan Energi Berkelanjutan, yang Pengelolaan Limbah yang dilaksanakan melalui:
dilaksanakan melalui: (a) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; dan
a) Pengelolaan Energi Baru Terbarukan melalui (b) Pengelolaan Limbah Cair.
pengembangan pembangkit energi
terbarukan serta meningkatkan pasokan Pengembangan Industri Hijau yang dilaksanakan
bahan bakar nabati dari bahan baku rendah melalui:
karbon; serta (a) Konservasi dan Audit Penggunaan Energi pada
b) Efisiensi dan Konservasi Energi. Industri;
(b) Penerapan Modifikasi Proses dan Teknologi;
Pemulihan Lahan Berkelanjutan yang serta
dilaksanakan melalui: (c) Manajemen Limbah Industri.
(a) Restorasi dan Pemulihan Lahan Gambut;
(b) Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
(c) Pengurangan Laju Deforestasi; serta Rendah Karbon Pesisir dan Laut yang dilaksanakan
(d) Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi melalui Inventarisasi dan Rehabilitasi Ekosistem
Pertanian menuju Pertanian Berkelanjutan. Pesisir dan Kelautan.
7
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DIARUSUTAMAKAN DALAM
RPJMN 2020-2024
Green Growth
Pembangunan Rendah Karbon (PRK) adalah platform baru pembangunan
yang bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial
melalui kegiatan pembangunan beremisi GRK rendah dan meminimalkan
eksploitasi SDA.

Pembangunan Rendah Karbon telah diintegrasikan ke dalam Rencana


Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.

PRK menjadi bagian dalam pencapaian target SDGs, dengan menempatkan isu
perubahan iklim (Goal SDGs 13) sebagai basis utama untuk mendukung pilar
ekonomi, sosial dan lingkungan.

8
KERANGKA PENYUSUNAN KEBIJAKAN GREEN ECONOMY DAN
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON

Indikator
Makro
Lain
9
POTENSI INDUSTRI HIJAU DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN
EKONOMI
Green business menyerap
lebih banyak tenaga kerja
Penyerapan tenaga kerja dari green business lebih tinggi daripada
bisnis konvensional/brown. Penyerapan tenaga kerja dibandingkan
melalui tingkat full-time employment (FTE) yang menggambarkan
jumlah tenaga kerja (orang-waktu). Contoh perbandingan FTE antara
green business dan bisnis konvensional/brown adalah sebagai berikut:

Local Green Farming Conventional Farming


per USD
1 juta 29,4 25,9
penjualan FTE FTE

Di Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, perkebunan apel


organik yang menerapkan green farming memiliki tingkat FTE sebesar
29,4, lebih tinggi dibandingkan konvensional sebesar 25,9 FTE

Efisiensi Energi EBT Energi Fosil Menurut ILO, penerapan kebijakan yang tepat untuk
per USD mempromosikan Green Economy mampu menciptakan
1 juta 7,72 7,49 2,65 24 juta lapangan kerja pada tahun 2030. Dari 163
investasi FTE FTE FTE sektor yang dianalisis, hanya 14 sektor yang akan
mengalami kehilangan pekerjaan (10.000++) dengan
Studi Garret-Peltier (2017) menunjukkan bahwa pembangunan beralihnya investasi kepada sektor-sektor hijau.
infrastuktur EBT dan efisiensi energi mampu menyerap hingga
5 FTE lebih banyak dari pembangunan infrastruktur energi fosil. 10
EKONOMI HIJAU DAPAT DICIPTAKAN DENGAN MENDORONG
IMPLEMENTASI INDUSTRI HIJAU UNTUK MENCIPTAKAN GREEN JOBS

UU No.3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian: Penerapan Industri Hijau akan


Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya mendukung penciptaan Green Jobs
efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan
industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat dari
memberi manfaat bagi masyarakat. Lapangan kerja di perspektif
bidang produksi yang output
Industri Hijau merupakan pusat dan akumulasi dari menghasilkan produk &
komitmen Indonesia terhadap industri yang berkelanjutan layanan hijau

dari
perspektif
proses
Lapangan kerja di
Decent jobs bidang usaha yang
Dalam aspek upah, menerapkan proses
jam kerja, dll produksi ramah
lingkungan

Menurut ILO, kriteria lapangan kerja hijau (green jobs)


dapat dinilai dari 2 sisi, yaitu dari sisi output
(memproduksi green product & services) dan dari sisi
proses (proses produksi yang ramah lingkungan)
Sumber: Kementerian Perindustrian (2020) 11
EKONOMI HIJAU DAPAT MENCIPTAKAN PELUANG KERJA BARU

Hasil Simulasi Bappenas:


Dari kegiatan Energi Baru Terbarukan dan Restorasi Lahan
Gambut (skenario LCDI Transformasi Ekonomi) dapat
menciptakan 103 ribu pekerjaan setiap tahun.

Sumber: Greenpeace, ILO, WEF Sumber: Simulasi Bappenas 12


EKONOMI HIJAU DIDUKUNG OLEH TRANSISI ENERGI
MENUJU ENERGI BARU TERBARUKAN
Transisi energi diarahkan untuk (1) memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, (2) membuka kesempatan kerja hijau yang
lebih berkelanjutan, dan (3) mendukung pengurangan emisi GRK.

Strategi Transisi Energi Menuju EBT:


Integrasi Kebijakan Energi
• Kebijakan fiskal
1 • Kebijakan pertambangan
• Kebijakan industri dan perdagangan

Sinergi BUMN, Swasta & Masyarakat


+ 38 GW • Komitmen PLN untuk tranformasi ke EBT
s.d 2035 2 • Akses pendanaan EBT yang kompetitif
• Keberlanjutan sistem & infrastruktur EBT

Akselerasi Pengembangan EBT


• Subtitusi dan konversi energi primer
3 • Penambahan kapasitas EBT
• Inovasi pemanfaatan EBT

Kemandirian EBT
• Inovasi dan penguasaan teknologi untuk
4 efisiensi dan keekonomian
• SDM terampil
Pengembangan PLTS diprioritaskan. • Kandungan lokal EBT
13
POTENSI INVESTASI SEKTOR HIJAU GLOBAL
Pertumbuhan sektor-sektor hijau di dunia
Investasi di Sektor Tenaga Surya Off-Grid Pekerjaan Energi Terbarukan Global
Million
USD

Sumber: 2018 Off-Grid Solar Market Trends Sumber: IRENA


Stok Mobil Listrik Global
Penjualan Produk Pertanian Bersih Investasi global pada pada
energi terbarukan selama
2017-2040 diproyeksikan
mencapai US$7,8 triliun
(Bloomberg New Economic
Forum - BNEF 2016b).

Sumber: IEA
Sumber: Organic Trade Association 14
POTENSI INDUSTRI HIJAU DI INDONESIA

Indonesia memiliki kekuatan dalam daya saing tenaga kerja dan kapasitas manufaktur.
Namun, perlu perbaikan utamanya dalam aspek regulasi serta perencanaan dalam kebijakan efisiensi energi.

Green Potential Among Nine Countries Diagram Competitiveness Pengembangan Industri Hijau

Source: World Bank (Preliminary Analysis)


15
EKONOMI HIJAU MEMBERIKAN EFEK PENGGANDA
TERHADAP PEREKONOMIAN

Katalis Investasi baru


Ekonomi hijau memberikan
peluang investasi dan bisnis baru
yang lebih berkelanjutan

Efisiensi & Daya


Saing Ekonomi INOVASI BARU
Penciptaan Lapangan Kerja
11,3 juta pekerjaan di seluruh dunia berasal Sektor hijau domestik yang kuat akan
dari sektor energi terbarukan, 62% darinya menghadirkan teknologi dan inovasi
berada di Asia (IRENA, 2017). Sekitar 1,7 terbaru yang selaras dengan prinsip-
juta pekerja Indonesia berada pada sektor prinsip teknologi hijau.
energi terbarukan pada tahun 2040 (IESR).

16
EKONOMI HIJAU MERUPAKAN BAGIAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS)

Ekonomi hijau mendorong pertumbuhan yang


berkelanjutan, yang mengakui nilai modal alam,
meningkatkan ketahanan, membangun ekonomi lokal
yang inklusif dan berkeadilan, serta
memperhitungkan penurunan emisi gas rumah kaca.

SDGs
CALL TO
ACTION

Sumber : Global Green Growth Institute, 2016


17
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI HIJAU

Pengembangan
energi baru
terbarukan

Penerapan
STRATEGI ekonomi sirkular
TRANSFORMASI
Pembangunan Membuka
EKONOMI HIJAU Fasilitas Pengolahan
kesempatan
DI INDONESIA Sampah dan B3
lapangan kerja
hijau yang lebih
Restorasi lahan berkelanjutan
berkelanjutan melalui inovasi
sektoral dan
Pengembangan pembiayaan
pertanian
berkelanjutan
18
KOLABORASI MULTIPIHAK MERUPAKAN KUNCI BERHASILNYA
TRANSFORMASI EKONOMI MELALUI INDUSTRI HIJAU

Pemerintah Praktisi & Akademisi Dunia Usaha Masyarakat

• Memperbaiki regulasi • Mendorong inovasi teknologi • Meningkatkan • Meningkatkan kesadaran


sehingga mendukung terapan (applied technology) kepatuhan terhadap pentingnya
penerapan industri hijau; ramah lingkungan: kendaraan terhadap ketentuan penggunaan produk yang
• Mendorong pasar listrik, energi terbarukan (solar pengelolaan ramah lingkungan dan
sehingga berimbang panel); lingkungan yang produk yang dihasilkan
terhadap industri yang • Meningkatkan efisiensi energi berlaku; dari proses yang ramah
mengedepankan prinsip dan sumber daya; • Meningkatkan lingkungan;
industri hijau; • Inovasi menuju era digital inisiatif dalam • Meningkatkan
• Mempermudah akses pasca pandemi melalui menerapkan keterlibatan dalam
pendanaan. pengembangan data science, prinsip-prinsip yang mendukung industri hijau
machine learning (kecerdasan sejalan dengan melalui partisipasi dalam
buatan), simulasi, sistem industri hijau. pengelolaan lingkungan.
engineering dan robotik.

Insinyur Indonesia, sebagai bagian dari Praktisi dan Akademisi, memiliki salah satu peran
sentral dalam menciptakan inovasi yang akan mendorong efisiensi proses industri dan
transformasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
19
EKONOMI AKAN BEREVOLUSI DARI EKONOMI LINEAR
MENUJU EKONOMI SIRKULAR

Pasca pandemi COVID-19, ekonomi akan menuju pada pemulihan hijau dengan ekonomi sirkular
menjadi langkah penting untuk menuju siklus proses yang lebih baik.

Transisi Menuju Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular akan menyeimbangkan antara


Ekonomi sirkular tidak hanya memberikan peluang bagi perusahaan untuk
keuntungan ekonomi, lingkungan sosial, dan
dapat lebih “hijau” tetapi juga dapat menciptakan pendapatan untuk
sumber daya 20
pertumbuhan berkelanjutan.
TRANSFORMASI MENUJU
EKONOMI SIRKULAR
22
EKONOMI LINEAR DAN BATASANNYA UNTUK PERTUMBUHAN

Peningkatan emisi CO2 dapat dikaitkan dengan


Meskipun negara-negara anggota ASEAN
peningkatan aktivitas industri dan konsumsi
telah mencapai pertumbuhan ekonomi sumber daya.
yang pesat, hal ini dicapai dengan
environmental cost yang signifikan. Hal ini menandakan tren dalam ekonomi linear,
yang berfokus pada prinsip 'ambil-pakai-buang'

Perubahan Emisi CO2 Per tahun dalam Juta Ton, Jika perekonomian linear ini berlanjut:
2007-2011
Dibutuhkan 2 bumi untuk Permintaan sumber daya
memenuhi kebutuhan diperkirakan akan
manusia pada 2030 melonjak hingga 82 miliar
ton pada tahun 2020

65 miliar ton bahan Sumber daya dieksploitasi


baku memasuki secara melimpah untuk
perekonomian di 2010 meningkatkan PDB negara

Oleh karena itu, model ekonomi linear tidak berkelanjutan,


dan harus beralih ke model ekonomi sirkular.
22
23

PENTINGNYA PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN LINGKUNGAN


Berbagai studi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup termasuk perubahan
iklim memiliki korelasi positif sebagaimana hasil studi para pemenang Nobel Ekonomi di tahun 2018.

Sehingga, dibutuhkan konsep ekonomi yang tidak bersifat linear, tetapi juga memerhatikan lingkungan,
yaitu ekonomi sirkular yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan lingkungan (Galvao et al., 2018).
23
PERUBAHAN PARADIGMA DARI EKONOMI LINEAR
MENUJU EKONOMI SIRKULAR
Desain/
Ekonomi Sirkular adalah sistem ekonomi yang Manufaktur

mempertahankan nilai produk, bahan baku dan Processing


sumber daya semaksimal mungkin

Produk
Konsumen

Ekstraksi & Konsumsi Pengumpulan Landfill Daur Ulang


Produksi
Pengumpulan

dari Ekonomi Linear ke Ekonomi Sirkular

Dengan ekonomi sirkular, kita bisa mencapai lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit.
Ekonomi sirkular lebih dari sekadar manajemen/pengelolaan sampah, mencakup keseluruhan proses
produksi, distribusi, dan konsumsi dari hulu hingga ke hilir rantai pasok 24
EVOLUSI DARI EKONOMI LINEAR MENUJU EKONOMI SIRKULAR

Pada tahun 2000-an, ekonomi sirkular Transisi Menuju Ekonomi Sirkular


menjadi langkah berikutnya untuk
menuju siklus yang lebih baik.

Pengembangan Pendekatan Pengelolaan Lingkungan dan


Sumber Daya menurut Sektor Industri

Negara-negara Eropa semakin menunjukkan ekonomi sirkular sebagai prioritas politik

Ekonomi sirkular tidak hanya memberikan peluang bagi perusahaan untuk


dapat lebih “hijau” tetapi juga dapat menciptakan pendapatan untuk
pertumbuhan berkelanjutan.

Sumber: Visvanathan & Anbumozhi (2019)


25
DEFINISI EKONOMI SIRKULAR (1/2)

Ekonomi sirkular merupakan model industri


baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan
recycling input fisik perekonomian, yang
mengarah pada pengurangan konsumsi sumber
daya primer dan produksi limbah.

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti:

Pemerintah Konsumen LSM Komunitas

Source: Eurostat

Lembaga Sektor
Internasional/Multinasional Swasta/Industri
Sumber: EEA Report (2014)
26
DEFINISI EKONOMI SIRKULAR (2/2)

Esensi Ekonomi Sirkular mengandung konsep: Kebijakan Pemerintah

Ditetapkan dalam kebijakan dan diterapkan


di lapangan:
• Pembangunan rendah karbon dalam
Sustainable Low Carbon Green
Development Development Growth RPJMN 2020-2024
• Pengadaan Publik Berkelanjutan
• Neraca Sumber Daya Alam Lingkungan
Hidup
Green Sustainable Production Cradle to
Economy and Consumption Cradle • Komitmen Indonesia untuk menurunkan
emisi sebesar 29 persen dari BaU atau 41
Yang memiliki prinsip: persen dengan bantuan internasional
melalui NDC
Efisiensi Lestari Kesejahteraan
• Pengelolaan persampahan dalam
Kesehatan Keselamatan Inovasi Jakstranas (pengurangan sampah)
Sumber: Kemenko Perkonomian
27
MAKROEKONOMI DARI EKONOMI SIRKULAR

The Economic Circuit Circular Macroeconomy

Sumber :Rabobank
Sumber :Rabobank

Semua itu relevan secara ekonomi, dan tentunya dari sudut


pandang kesejahteraan Pada Circular macroeconomy, pencipataan market
recycling berdampak pada economic circuit.
Sebagian besar dari 'nilai' baru ini terutama merupakan nilai sosial

Penggunaan bahan baku dan brang produksi yang lebih baik

penggunaan kembali bahan dan produk serta suku cadang produk

28
EKONOMI SIRKULAR MEMBERIKAN DAMPAK YANG POSITIF

Dampak Makroekonomi Akibat Simulasi Ekonomi Sirkular di Belanda


Ekonomi Sirkular dapat memberikan (Stegeman, 2015)
dampak yang positif dan berkelanjutan GDP effects and Added Value in Three Development of Greenhouse Gas Emissions
terhadap perekonomian, walaupun tidak Scenarios in the Three Scenarios
selalu mendatangkan kesejahteraan
dalam konteks makroekonomi

• Stegemen (2015) melakukan simulasi ekonomi


sirkular di Belanda, dimana hasilnya
menunjukkan bahwa walaupun dengan varian
yang rendah, ekonomi sirkular memberikan
dampak yang baik terhadap GDP dan tenaga
kerja.
Impact of Each Circular Go Scenario Linear Bow Scenario Circular flow Scenario
Scenario (1) (2) (3)
• Hal yang lebih penting selain efeknya terhadap
pertumbuhan ekonomi dan lapangan New Jobs 23.000 14.000 83.000
pekerjaan ialah penerapan ekonomi sirkular Social Value EUR 11,3 Billion EUR 5,7 Billion EUR 31 Billion
dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Economic Growth EUR 3,8 Billion ∆ 0,3% GDP EUR 8,4 Billion
(1) Conservative assumption (increasing circular economy with limited degree of innovation)
(2) Small diversion from linear path (no rapid shift towards a truly circular system)
(3) Radical shift to a circular economy with government policy as driving force
29
BANYAK NEGARA TELAH MENGEMBANGKAN BLUEPRINT
UNTUK EKONOMI SIRKULAR
Banyak negara telah menunjukkan peningkatan dalam
efisiensi energi dan produktivitas sumber daya. Bahkan di
beberapa negara memiliki sistem pengelolaan limbah
yang canggih.

Sumber: Preston et al. (2019)


30
TARGET DARI PENERAPAN
EKONOMI SIRKULAR
ARTIKEL 3.4 UNFCCC
sebagai landasan integrasi Pembangunan Rendah Karbon ke dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

“policies and measures to protect the climate system against human-induced…


Artikel 3.4 should be integrated with national development programmes, taking into account that
of UNFCCC economic development is essential for adopting measures to address climate change”

Mengedepankan Mengintegrasikan Sejalan dengan


Keywords pembangunan dengan perencanaan pembangunan
berkelanjutan pembangunan ekonomi

Indonesia telah menjalankan mandat tersebut dengan mengintegrasikan


Pembangunan Rendah Karbon dalam RPJMN 2020-2024

32
AGENDA EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA

Indonesia telah mengadopsi konsep


Visi Ekonomi Sirkular ke dalam Visi Indonesia
RPJMN
Indonesia 2020-2024
2045 dan telah mengintegrasikannya ke
2045 dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk


Pertumbuhan yang Berkualitas
PN 1 Melalui penguatan ekonomi sirkular sebagai sumber
dari efisiensi dan pertambahan nilai
Ekonomi Sirkular
Prioritas Nasional
dalam RPJMN
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
2020-2024
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
PN 6 Melalui implementasi Pembangunan Rendah Karbon untuk
mencapai potensi pertumbuhan dengan mempertahankan
aktivitas rendah emisi

33
STRATEGI MELIBATKAN
PROPER DAN INDUSTRI HIJAU
TERIDENTIFIKASI LIMA SEKTOR PRIORITAS
Ditinjau dari potensinya terhadap manfaat ekonomi, peluang diimplementasikannya
pendekatan ekonomi sirkular, dan dukungan pemangku kepentingan di setiap sektornya
Ukuran gelembung
mencerminkan kontribusi Keterlibatan Pemangku kepentingan
Sektor Prioritas
sektor pada Nilai Tukar Kuat Cukup Lemah
Potensi Sirkularitas Bruto

Perdagangan Eceran & Grosir


Teksti
Produk kertas dan kayu
l
Peralatan Transportasi Makanan & Minuman
Elektronik Konstruksi

Pengadaan Listrik & Gas

Perbaikan & Mesin Belanja Pemerintah


ICT

Perabotan
Transportasi &
Pertambangan & Penggalian Pergudangan

Farmasi
Pengolahan Limbah Pertanian, Kehutanan, Perikanan

Kepentingan Ekonomi
35
IMPLEMENTASI INDUSTRI HIJAU DAN PROPER UNTUK
MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA

Sejak 2010-2019. Industri telah mencapai


895 perusahaan telah meraih green
industry awards
1.707 sertifikasi blue dan gold dari
PROPER, menghasilkan:

Implementasi penghematan energi


Pengurangan Gas Rumah Kaca
di tahun 2019 oleh Industri Hijau:
Mencapai Rp 3,5 Triliun 93,83 Juta ton CO2e

Implementasi Penghematan air di


tahun 2019 oleh Indusri Hijau: Pengurangan Polutan
Ekivalen dengan 50,59 Juta ton Polutan
Rp 228,9 Miliar
Sumber: Center of Green Industry, Kemenperin 2020 Sumber: PROPER Performance Report, KLHK, 2019

36
STRATEGI UNTUK MELIBATKAN INDUSTRI DI INDONESIA DENGAN
PROPER DAN INDUSTRI HIJAU

Meningkatkan Framework dan Mengembangkan mekanisme insentif dan


Mekanisme PROPER dan Industri Hijau disinsentif bagi industri untuk berpartisipasi
untuk diterapkan di setiap jenis industri. dalam PROPER dan Industri Hijau.

Industri Hijau: 895 industri (sejak 2010)


PROPER: 2045 industri (data 2019)

37
PROYEK FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH MELALUI TEKNOLOGI REFUSE
DERIVED FUEL (RDF) UNTUK MENDUKUNG EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA

RDF merupakan bahan bakar alternatif yang


diolah dari pengolahan limbah secara termal
Pabrik RDF di Cilacap
Beroperasi secara penuh pada Juli 2020
(plastik, karet, tekstil, kayu, kertas)
Off-taker Pabrik RDF Cilacap PT Semen Indonesia Group (SIG)

Kapasitas Treatment 120 ton per hari

Raise Employment • ± 50-100 pekerja lokal pada tahap


Opportunity Rate konstruksi
• 20-25 pekerja lokal pada mas
operasionalisasi

Pendapatan
daerah dan
employment rate
diharapkan dapat
mempercepat
pergerakan dan
pertumbuhan
ekonomi nasional.
38
EKONOMI HIJAU AKAN MENJADI SUMBER PERTUMBUHAN BARU:
DAMPAK EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PEREKONOMIAN

Ekonomi sirkular dapat menghasilkan tambahan PDB Ekonomi sirkular akan meningkatkan tingkat pertumbuhan PDB
Indonesia sebesar Rp 593 T – Rp 638 T tahun 2030 Indonesia sebesar 0,6% tahun 2030
Dampak PDB pada tahun 2030 Laju pertumbuhan PDB di Indonesia
Triliun rupiah %

Sumber: BPS; Bank Indonesia ; Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan; ADB; WRI Sumber: BPS; Bank Indonesia ; Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan; Bank; United Nations Population Division

39
EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PEREKONOMIAN (1/2)
Ekonomi sirkular dapat meningkatkan PDB Indonesia secara signifikan pada tahun 2030 serta mungkin
membutuhkan pendekatan yang berpusat pada efisiensi pengelolaan limbah oleh produsen
Dampak terhadap PDB di 2030 Sama dengan 2,3-2,5%
IDR triliun dari proyeksi PDB
Indonesia tahun 2030

593 638

Pemodelan Tabel Input-Output Pemodelan Incremental


Capital Output Ratio (ICOR)

Dampak PDB di 2030 Catatan:


IDR triliun 312 Dampak ekonomi di
analisis system dynamics
21 hanya mempertimbangkan
dampak secara langsung
di dalam lima sektor fokus,
bukan dampak luas
terhadap sektor lain dari
Skenario 1: Skenario 2: Skenario 3: implementasi ekonomi
Pendekatan konsumen Pendekatan produsen Pendekatan konsumen sirkular di sektor tersebut.
dan produsen
40
EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PEREKONOMIAN (2/2)
Ekonomi sirkular dapat menghasilkan 4,4 juta tambahan pekerjaan di tahun 2030, tiga perempatnya
memberdayakan perempuan dengan kesempatan yang lebih baik
Dampak pekerjaan kumulatif di tahun 2030
Juta tenaga kerja Perempuan Laki-laki

12,3
5,5
4,4
6,8 3,3
1,1
-2,2
-5,7

-7.9
Jumlah tambahan Jumlah pekerjaan Tambahan pekerjaan
pekerjaan bruto hilang (net)

Persentase total
direpresentasikan oleh 45% 28% 75%
pekerjaan untuk perempuan
% BASED ON IO METHODOLOGY
41
MANFAAT EKONOMI SIRKULAR
DALAM PENGURANGAN EMISI CO2e
Ekonomi Sirkular dapat memberi kontribusi yang signifikan dalam membantu Indonesia mencapai target pengurangan
emisi CO2e sebesar 29% dengan upaya sendiri hingga 41% dengan dukungan internasional di 2030
Emisi CO2e Target batas bawah untuk Target batas atas untuk mengurangi
juta ton mengurangi emisi CO2e 29% di 2030 emisi CO2e 41% di 2030

126 Ekonomi
Sirkular dapat
membantu
Indonesia Ekonomi
mencapai Sirkular dapat
~15% dari membantu
target batas Indonesia
bawahnya mencapai
2046 ~11% dari
target batas
atasnya

Total emisi CO2e di 2030 Emisi CO2e yang Sisa emisi CO2e
dalam skenario BAU dikurangi oleh ES di 2030

42
INVESTASI EKONOMI SIRKULAR
Investasi modal tahunan yang dibutuhkan untuk Ekonomi Sirkular berkisar IDR 308 triliun (USD 21,6 miliar)
atau 1,1 kali lipat netto arus masuk FDI Indonesia di tahun 2018

Investasi tahunan yang dibutuhkan


IDR triliun Sama dengan 1,1 kali lipat netto FDI
masuk Indonesia di 2018

307,7
18,6

169,5

98,2

Makanan & minuman Tekstil Konstruksi Perdagangan grosir dan Elektronik Total
eceran (kemasan plastik)

43
TANTANGAN MENUJU
EKONOMI SIRKULAR
TANTANGAN UNTUK SCALING UP EKONOMI SIRKULAR DI NEGARA
BERKEMBANG

On which outcomes is the circular economy most likely What is the most exciting sector for the circular
to help deliver? economy?

Sumber: Preston, Lehney, and Wellesley (2019) based on Chatham House-UNIDO Survey

Sumber: Preston, Lehney, and Wellesley (2019) based on Chatham House-UNIDO Survey

Tantangan terbesar untuk menerapkan Ekonomi Sirkular di Peluang yang lebih besar bagi Ekonomi Sirkular untuk
negara berkembang adalah kapasitas kelembagaan yang berkontribusi pada strategi dan industri pengelolaan limbah
terbatas dan kurangnya akses ke keuangan dan teknologi daripada ke sektor ekonomi lain seperti energi, konstruksi, atau
yang diperlukan. pengelolaan lingkungan

45
TANTANGAN DAN PELUANG BARU YANG MUNCUL
AKIBAT COVID-19 DALAM MENGADOPSI EKONOMI SIRKULAR

Isu Contoh

Kebijakan bekerja dari rumah (WFH) dapat


Peningkatan
meningkatkan limbah seperti kemasan plastik
sampah dan
TANTANGAN

akibat tingginya perdagangan pesan-antar.


imbah

Tekanan ekonomi akibat krisis COVID-19 memaksa bisnis-


Tuntutan untuk
bisnis tertentu untuk memanfaatkan bahan yang lebih murah
keuntungan
dan tidak ramah lingkungan (misalnya kemasan plastik)
jangka pendek
selain alternatif kemasan lainnya.

Pandemi ini menekankan pentingnya membangun rantai


Pentingnya rantai pasok yang tangguh (misalnya keterbatasan bahan baku
PELUANG

pasok yang tangguh tekstil atau suku cadang elektronik), yang dapat didorong
oleh Ekonomi Sirkular.

Penekanan atas
Sejumlah pemerintah di dunia, termasuk Indonesia, telah
“Membangun kembali
berkomitmen untuk menjadikan pandemik ini sebagai acuan untuk
yang lebih baik (Build
pembangunan yang lebih ramah lingkungan di masa mendatang.
Back Better)”
46
TANTANGAN PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR DI INDONESIA

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Saat Ini


Domestic Waste Treatment

47
PERKEMBANGAN DAN RENCANA PROYEK
DALAM MENCAPAI EKONOMI SIRKULAR
EMPAT TAHAPAN KE DEPAN DALAM PENYUSUNAN STRATEGI
EKONOMI SIRKULAR NASIONAL

Fase saat ini

Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5

Analisis potensi Pengembangan Pengembangan Penguatan kemitraan Diadopsi dalam


ekonomi, lingkungan, Rencana Aksi Platform Ekonomi dan penciptaan RPJMN 2025-2029
dan sosial dari Ekonomi Sirkular Sirkular dan Piloting enabling conditions
ekonomi sirkular Indonesia Project

49
PROYEK EKONOMI SIRKULAR: FASE DAN SEKTOR KUNCI

Tahapan Sektor Kunci


1. ANALISIS
Potensi Ekonomi Sirkular di Indonesia
Strategi 2. ACTION PLAN
Ekonomi Action plan Ekonomi Sirkular Nasional Makanan & Kontruksi Elektronik
Sirkular 3. PLATFORM minuman
Nasional Platform Ekonomi Sirkular Nasional
4. PARTNERSHIPS
Partnerships Ekonomi Sirkular Internasional

Tekstil Plastik

50
POTENSI EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PENGURANGAN
SAMPAH

Penerapan Ekonomi Sirkular


dapat mengurangi limbah
di setiap sektor 16-50%
pada tahun 2030
1.The waste figures do not include waste that is handledwaste (also known as managed or processed waste
Sumber: Team Analysis

51
POTENSI EKONOMI SIRKULAR TERHADAP PDB INDONESIA

Lima sektor utama dapat


memberikan kontribusi sebesar
Rp 593 triliun (USD 41,6 miliar)
pada tahun 2030 (setara dengan
2,3% dari PDB Indonesia
pada tahun 2030)

1.World Bank/s average annual exchange rate for 2018 was used (USD1 = IDR14,237); all calculations are in 2018prices
2.The GDP in 2030 for each sector was calculated by growing the sector GDP in 2019 with Indonesia’s BAU GDP growth rate of 4.92% till 2030. The GDP numbers in 2030 are inclusive of the
contribution made by the circular economy
3.Percentages are roundedoff
4.CalculatedbyusingtheGDPcontributionof“ManufactureofFoodProductsandBeverages”and“FoodandBeveragesServiceActivities”sectors asdefinedbyBankIndonesia
5.Calculated by using the GDP contribution of “Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel” sector as defined by BankIndonesia
6.Calculated by using the GDP contribution of “Manufacture of Fabricated Metal Products, Computer, Optical Products and Electronic Devices”as defined by Bank Indonesia
SOURCE: Bank Indonesia; BPS; Team analysis
52
POTENSI EKONOMI SIRKULAR
PADA PENGURANGAN NON-LULUCF CO2e

Ekonomi sirkular dapat memberikan


kontribusi yang signifikan dalam
membantu Indonesia mengurangi
emisi non-LULUCF CO2e pada
tahun2030

1.LULUCF stands for Land use, land-use change, and forestry. Non-LULUCF emissions include emissions from non-combustion, buildings, transport, industry, power and
heat, nitrous oxide, andmethane
2.Based on Indonesia’s estimate given in its UNFCCC submission that its BAU CO2 emissions in 2030 will be 2,881 million tonnes and estimate from Carbon Brief data that
non-LULUCF emissions make up 34% of its totalemissions
SOURCE: Team analysis, United Nations Framework Convention on Climate Change, CarbonBrief

53
PROYEK RE-THINKING PLASTIC

Proyek Re-thinking Plastic:


Solusi Ekonomi Sirkular untuk Sampah Laut
Proyek ini merupakan pilot project tentang pengelolaan sampah plastik di tingkat lokal yang mendukung
kebijakan untuk mendorong ekonomi sirkular plastik dan pencegahan sampah laut di tingkat nasional, dalam
rangka mendukung pelaksanaan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan
Sampah oleh Produsen.

Kegiatan utama:

Mempromosikan Extended Meningkatkan konsumsi Mendukung Pengembangan


Producer Responsibility plastik yang berkelanjutan standar Daur Ulang Plastik
54
SIRKULAR EKONOMI:
MASA PANDEMI DAN PASCA PANDEMI
PEMULIHAN EKONOMI DAN SOSIAL PASCA PANDEMI COVID-19 DIBARENGI
DENGAN PERBAIKAN IKLIM PADA BEBERAPA NEGARA DI DUNIA

Perancis mengalokasikan EUR 30


Jerman mengalokasikan 30% miliar untuk pemulihan hijau, antara Korea Selatan
dari stimulus pemulihan lain: menginvestasikan USD 138
ekonomi pasca COVID-19 untuk • Pembangunan transportasi umum triliun untuk K-New Deal yang
mengurangi emisi dengan: dan insentif bersepeda mencakup:
• Kendaraan Listrik • Peningkatan efisiensi energi untuk • Mendorong produksi
• Transportasi Umum bangunan publik kendaraan listrik
• Bahan Bakar Hidrogen Hijau • Mendorong industri untuk • Membangun stasiun
bertransisi pengisian listrik
• Menghijaukan sektor makanan • Mengurangi dan mendaur
ulang energi

56
PEMULIHAN BERKELANJUTAN DAPAT DIWUJUDKAN MELALUI
GREEN FISCAL STIMULUS

Saat ini, sedang diidentifikasi potensi


green fiscal stimulus melalui tiga sektor
Pemulihan Green prioritas
Transformasi
Ekonomi Fiscal
Ekonomi
Nasional Stimulus

Padat Karya Penguatan Pemasangan


Green Fiscal Stimulus berada pada irisan antara pemulihan Tunai Pengelolaan PLTS Atap
ekonomi nasional dengan transformasi ekonomi karena akan Peremajaan Persampahan pada Gedung
mendorong ekonomi dan membuat pondasi untuk pertumbuhan melalui Kementerian/
Perkebunan
yang lebih berkelanjutan di masa yang akan datang. UMKM Lembaga

Strategi pemulihan ekonomi perlu dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat


jangka panjang dan risiko perubahan iklim
57
EKONOMI SIRKULAR PASCA COVID-19: BUILD BACK BETTER

Ekonomi Sirkular melalui perubahan


COVID-19 telah mengubah cara paradigma ke Build Back Better
hidup masyarakat dan kebijakan
pembangunan Indonesia pada
tahun 2020 dan 2021

Fokus pada sektor kesehatan,


2020 jaring pengaman sosial, dan
stabilitas ekonomi

Paradigma yang umumnya digunakan untuk


pemulihan pasca bencana yang bertujuan untuk
Fokus pada percepatan menghindari kondisi kerentanan yang bersifat
2021 pemulihan ekonomi dan lama dan menjadikan proses pemulihan sebagai
transformasi ke arah yang lebih baik, meliputi
reformasi sosial pasca COVID-19 bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan.

58
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai