http://jurnal.shantibhuana.ac.id/jurnal/index.php/bee
JBEE Volume 2, No 1, 2020
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendefinisikan konsep Green Economy dalam
mengimplementasikan ke arah pencapaian pertumbuhan ekonomi hijau (green growth)
dan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memperhatikan tiga aspek yaitu
aspek politik, aspek sosial dan aspek ekonomi dalam mengambil sebuah kebijakan.
Ulasannya berupa definisi, strategi kebijakan Green Economy, indikator pengukuran
Green Economy dan implementasi green economy negara Thailand dan Ethopia yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam mengimplementasikan green economy.
Sedangkan untuk negara Indonesia indikator green economy diukur dengan variabel
PDB hijau dengan menambahkan biaya kerusakan lingkungan yaitu tingkat deplesi dan
degradasi lingkungan.
proses transisinya (Jänicke, 2012), yang dasar System of National Account (SNA),
dapat mengantisipasi serta mengukur melainkan didasarkan pada PDB Hijau
penipisan sumber daya dan degradasi atau PDRB Hijau (Green Gross
lingkungan yang serius. Konsep GE Regional Domestic Product atau Green
telah mendapatkan popularitas di tingkat GRDP) yang dihitung atas dasar konsep
regional, nasional dan internasional yang Sistem Penghitungan Terpadu antara
pada awalnya hanya sebagai respons Lingkungan dan Ekonomi (System of
terhadap krisis keuangan (Bina dan La Integrated Environmental and Economic
Camera, 2011), konsep ini dapat Account), (UNSD, 2012).
menjadi penggerak untuk pertumbuhan PBB merekomendasikan bahwa
dan pengembangan. setiap negara wajib mengembangkan
Konsep GE dijadikan sebagai sistem statistik pendapatan nasional
agenda kebijakan operasional dalam yang berwawasan lingkungan, oleh
mencapai kemajuan yang terukur dalam karena itu Badan Pusat Statistik (BPS)
ekonomi lingkungan (Schmalensee, Indonesia pada tahun 1995 - 1996 telah
2012), yang dijadikan sebagai pilar dari melakukan studi kasus mengenai
implementasi pembangunan penyusunan neraca ekonomi dan
berkelanjutan untuk proses transisi lingkungan yang memasukkan aspek
menuju ekonomi rendah karbon dan penyusutan sumber daya alam ke dalam
hijau. Saat ini, konsep dan kerangka sistem perhitungan pendapatan nasional.
kerja GE mempengaruhi kebijakan Peningkatan kegiatan perekonomian
diberbagai negara. Termasuk suatu negara berbanding lurus terhadap
diantaranya Inggris, Prancis dan Cina kerusakan lingkungan. Proses
dengan yang lebih besar fokus pada pembangunan dan industrialisasi
pertumbuhan hijau (Bailey dan Caprotti menyebabkan timbulnya sebuah
2014), dan juga beberapa negara di ekternalitas yang sangat terkait dengan
Afrika seperti Rwanda, Maroko, adanya polusi dan penyusutan sumber
Ethiopia, Senegal dan Afrika Selatan. daya alam yang akan berpengaruh
Semakin menipisnya sumber daya alam negatif terhadap pertumbuhan nasional
dan rusaknya lingkungan telah menjadi (Abdul-Rahim dan Noraida, 2015).
perhatian diberbagai negara yang telah Perhitungan PDB konvesional tidak
dibahas dalam pertemuan KTT BUMI di menggambarkan nilai pertumbuhan
Rio de Janeiro pada tahun 1991. ekonomi yang sebenarnya dengan tidak
Meningkatnya pendapatan nasional menyertakan akibat adanya kerusakan
hampir di semua negara telah lingkungan, maka terciptalah indikator
berdampak pada terkurasnya sumber baru yang menyertakan unsur kerusakan
daya alam dan rusaknya lingkungan. lingkungan yaitu PDB Hijau. PDB Hijau
Sebelumnya telah diperingatkan pula adalah indikator baru yang dipergunakan
oleh Kelompok asosiasi Roma bahwa untuk menghitung output dari
pertumbuhan ekonomi akan mengalami perekonomian nasional yang
hambatan (stagnasi) karena menipisnya mempertimbangkan dan menghitung
sumber daya alam, terutama bila pola faktor lingkungan dan sumber daya alam
konsumsi penduduk dunia tidak berubah (Dickson, 2011).
dari kecenderungan (tren) saat ini, Konsep Green Economy dengan
(Donella & Denis, 1972). Paradigma indikator PDB Hijau dapat memberikan
pembangunan berkelanjutan, harapan baru yang lebih baik pada
menghendaki adanya perubahan pada implementasi pembangunan
indikator pembangunan, tidak lagi berkelanjutan karena ada tujuan untuk
menggunakan Produk Domestik Bruto menginternalisasi aspek lingkungan ke
(PDB) dan PDRB yang dihitung atas dalam kegiatan ekonomi. Dalam UU no
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 2, No 1, 2020 | 29
32 tahun 2009 tentang perlindungan dan nasional sektor investasi yang didukung
pengelolaan lingkungan disebutkan dengan pengembangan kebijakan
bahwa PDB hijau merupakan salah satu internasional dan infrastruktur pasar.
instrumen ekonomi untuk mencegah Definisi dari beberapa sumber adalah
kerusakan lingkungan. Implementasinya sebagai berikut:
dapat diwujudkan berupa dana reboisasi, Tabel 1. Beberapa definsi Green Economy
reklamasi, revegetasi, peremajaan lahan Sumber Definisi
kritis, perbaikan tata air, dana UNEP’S workinf Sistem kegiatan
konservasi, dana CSR (Corporate Social definition 2010 ekonomi yang terkait
Responsibility), dana penelitian dan dengan proses
produksi, distribusi
pengembangan berbasis lingkungan, dll
dan konsumsi barang
dengan tujuan untuk tetap tersedianya dan jasa yang
sumber daya alam dalam jangka bertujuan
panjang. meningkatkan
kesejahteraan manusia
2. METODE PENELITIAN dalam jangka panjang,
Tinjauan ini bertujuan untuk dengan tidak
mendefinisikan konsep Green Economy mengorbankan
dalam mengimplementasikan ke arah generasi mendatang
pencapaian pertumbuhan ekonomi hijau secara signifikan dari
risiko lingkungan atau
(Green Growth) dan Sustainable
kelangkaan ekologis
Development Goals (SDGs) . Ulasannya Green Economy Ekonomi tangguh
berupa definisi, strategi kebijakan Green Coalition 2010 yang memberikan
Economy, indikator pengukuran Green kualitas hidup yang
Economy dan implementasi green lebih baik untuk
economy negara Thailand dan Ethopia. semua manusia di
Asia dengan batas
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ekologis planet ini.
Green Economy, Green Growth dan The UNEP-led Ekonomi yang
Sustainable Development ? Green Economy menghasilkan
Secara umum, green economy Initiative, 2011 peningkatan
International kesejahteraan manusia
memiliki beberapa definisi, yaitu
Chamber of dan keadilan sosial,
sebagai ekonomi yang berkelanjutan Commerce, 2012 dengan mengurangi
pada masyarakat dengan mengkonsumsi risiko lingkungan dan
semua sumber daya yang terbarukan kelangkaan ekologis
secara alami dan tanpa mengandung secara signifikan yang
emisi karbon. Pernyataan mendasar yang rendah karbon, hemat
terkandung didalamnya adalah rendah sumber daya, dan
karbon, efisien sumber daya dan inklusif inklusif secara sosial.
secara sosial. Dengan demikian hal yang Suatu sistem ekonomi
utama adalah green economy dapat di mana pertumbuhan
ekonomi dan tanggung
meningkatkan nilai modal alam / bumi,
jawab lingkungan
beberapa sektor dalam green economy bersinergis dengan
adalah teknologi besih, peningkatan saling menguatkan
infrastuktur air tawar, peningkatan dan mendukung
energi berkelanjutan, transportasi rendah kemajuan
karbon dengan desain hemat energi, perkembangan sosial.
teknologi bersih pengelolaan limbah, Diyar et al, 2014 Ekonomi adalah
sektor pertanian dan kehutanan tempat tumbuh dan
berkelanjutan, perubahan kebijakan meningkatnya
kesejahteraan dan
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
30 | Aloysius Hari Kristianto, Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Konsep Green Economy
Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Berbasis Ekologi
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 2, No 1, 2020 | 31
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
32 | Aloysius Hari Kristianto, Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Konsep Green Economy
Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Berbasis Ekologi
target secara spesifik, dengan target Tabel 2 Status ringkasan startegi dan
pertama yang berfokus pada kebijakan Green Growth Thailand (The
pengembangan kapasitas untuk Nation, 2012; UNEP, 2012; ADBI, 2013;
meningkatkan daya saing jangka PRD, 2013)
Visi Merubah Thailand
panjang yang berkelanjutan. Strategi
sebagai negara yang
kedua ditujukan untuk mengurangi berpenghasilan rendah
tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi negara yang
berpenghasilan rendah dan berpenghasilan
berpenghasilan tinggi dengan menengah
memberikan lebih banyak peluang bagi Startegi Strategi Green Growth
masyarakat berdasarkan tingkat Nasional
kesetaraan ekonomi, sosial dan politik. Jangka waktu 2014-2018
Yang ketiga berkaitan dengan platform Obyek Strategi ⚫ Mempromosikan
pertumbuhan dalam green economy, lingkungan :
yang tujuannya adalah untuk pelayanan dan
mempromosikan kualitas hidup dan produksi hijau yang
ramah lingkungan
pertumbuhan ekonomi yang ramah
⚫ Mempromosikan
lingkungan. Strategi keempat bertujuan pengurangan
untuk menyeimbangkan tiga strategi dampak rumah kaca
lainnya dan ekonomi kecukupan (ADBI, dan mempersiapkan
2013; PRD, 2013). Pemerintah Thailand perubahan iklim
mengidentifikasi green economy, yang ⚫ Memperbaiki modal
terintegrasi dengan green growth, sumber daya alam
sebagai cara untuk menyelaraskan dan manajemen
masyarakat Thailand dan memulai lingkungan hidup
pemahaman konsep. Selain itu, hal ini ⚫ Mendorong dalam
budaya yang ramah
dipandang sebagai alat ekonomi yang
lingkungan
meningkatkan pembangunan hijau, Rencana ⚫ Mempromosikan
mempromosikan produksi dan konsumsi Pelaksanaan lingkungan : sistem
hijau dan juga meningkatkan organisasi pertanian hijau
serta mekanisme operasi negara. The ramah lingkungan
Natural Resources and Environment ⚫ Stimulate
Ministry (NREM) adalah otoritas utama lingkungan :
dalam penerapan akan kesadaran industri hijau ramah
lingkungan. Di bawah rencana strategis lingkungan
ini, pajak lingkungan dan karbon akan ⚫ Pengembangan
lingkungan :
digunakan sebagai mekanisme keuangan
transportasi hijau
utama dalam membuat pembangunan ramah lingkungan
negara berkelanjutan. Juga, skala PDB ⚫ Mempromosikan
hijau diharapkan akan ditarik oleh The lingkungan :
Industry Ministry (IM) untuk mengukur pariwisata hijau
keberlanjutan pembangunan negara. ramah lingkungan
⚫ Pengembangan kota
Tabel 1 dibawah menggambarkan kerangka hijau
kerja strategi green economy Thailand. Pilihan ⚫ Kategori kebijakan
Kebijakan kelembagaan -
Social Kementerian
Inclusive
Sumber Daya Alam
dan Lingkungan
Resource Green Green Sustainable
Efficient Economy Growth developme mengawasi strategi,
nt dengan
Low Carbon
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 2, No 1, 2020 | 33
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
34 | Aloysius Hari Kristianto, Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Konsep Green Economy
Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Berbasis Ekologi
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 2, No 1, 2020 | 35
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
36 | Aloysius Hari Kristianto, Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Konsep Green Economy
Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Berbasis Ekologi
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
JBEE : Journal Business, Economics and Entrepreneurship JBEE Volume 2, No 1, 2020 | 37
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829
38 | Aloysius Hari Kristianto, Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam Konsep Green Economy
Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Berbasis Ekologi
Copyright © 2020 STIM Shanti Bhuana Bengkayang | e-ISSN 2656-9469, P-ISSN 2684-6829