SEMESTER II – 2017/2018
TUGAS I
Sustainable Development Goals (SDG)
Disusun oleh:
Kezia Rembulan Tirtabudi 23016001
Amalia Retnasari S 23016032
Gissa Navira Sevie 23017001
Februari 2018
A. KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Sustainable Development (SD) adalah suatu konsep yang bertujuan untuk
menciptakan keseimbangan diantara dimensi pembangunan seperti ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Menurut Brundtland (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses
yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan”. Konsep ini memiliki tujuan yang disepakati oleh
negara-negara di dunia dan dikenal dengan sebutan Sustainable Development Goals
(SDGs). Kesepakatan yang disahkan oleh PBB ini memiliki 17 tujuan dan 169 target
untuk kehidupan manusia menjadi lebih baik. SDGs tersebut dapat dilihat melalui
gambar dibawah ini.
2
Kimia. Sebagai bidang ilmu yang berkaitan dengan industri, teknik kimia memiliki peran
penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan khususnya dalam lingkup
pengelolaan serta pengolahan limbah dan emisi industri. Oleh sebab itu, seorang insinyur
Teknik Kimia dengan pengetahuan dan keahlian rekayasa proses yang dimilikinya
seharusnya mampu memodifikasi suatu proses produksi sehingga berjalan lebih optimal
dan menghasilkan sesedikit mungkin timbulan limbah dan emisi, serta menghasilkan
produk yang ramah lingkungan dan bernilai tinggi bagi masyarakat. Selain menjaga
kelestarian lingkungan, Teknik Kimia memiliki peran dalam menjamin ketahanan
pangan dan energi nasional. Berdasarkan kemampuan tersebut maka terdapat beberapa
SDGs yang berkaitan dengan bidang teknik kimia yaitu :
Air Bersih dan Sanitasi – air merupakan kunci dari suatu pemrosesan produk
industri. Dalam setiap industri, air digunakan dalam berbagai keperluan
operasi seperti pencucian, umpan boiler dan indirect cooling. Salah satu peran
keilmuan teknik kimia yaitu mengolah air hasil buangan proses pada pengolahan produk
industri agar aman bagi lingkungan dan sebagian dapat dimanfaatkan kembali pada
industri.
Energi Bersih dan Terjangkau – tujuan nomor 7 dalam SDGs ini adalah
menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjuan, dan
modern bagi seluruh lapisan masyarakat. Teknik kimia berperan penting
dalam memproduksi Pembangkit Listrik dan Bahan Bakar Minyak. Saat ini sumber
energi yang masih banyak digunakan bersumber dari energi fosil. Berbagai
pengembangan energi terbarukan sudah banyak dilakukan untuk menghasilkan energi
yang ramah lingkungan seperti Pembangkit listrik tenaga surya, biodiesel, biogas, biofuel
dan lainnya. Pengembangan energi terbarukan ini tidak lepas dari keilmuan khususnya
di bidang teknik kimia.
2
Kehidupan Bawah Laut – tujuan no 14 adalah melindungi dan
menggunakan lautan beserta sumberdaya kelautan secara berkelanjutan
untuk pembangunan yang berkelanjutan. Cukup banyak industri yang
berlokasi di pinggir laut untuk menggunakan air laut sebagai proses produksi, bahkan
adapula industri yang berada ditengah laut seperti perusahaan minyak bawah laut.
3
Pupuk Kujang menyadari bahwa produksi, distribusi dan
penggunaan pupuk akan mengemisikan Gas Rumah Kaca (GRK)
yang menyebabkan perubahan iklim. Berdasarkan estimasi IFA,
pupuk berkontribusi pada 2-3% emisi GRK global. Jenis GRK yang dihasilkan dari
industri pupuk secara langsung dan tidak langsung adalah terutama karbon dioksida
(CO2) dan oksida nitrogen (N2O). Pupuk Kujang telah menetapkan kebijakan yang
spesifik untuk mengurangi emisi udara termasuk pengurangan emisi GRK.
Program efisiensi penggunaan gas alam yang dilakukan oleh Pupuk Kujang meliputi:
Pengurangan Emisi GRK pada proses Produksi
Penggunaan jalur interkoneksi steam pada Kujang 1A dengan Kujang 1B. Dengan
interkoneksi jalur steam ini dapat mempercepat proses start-up pabrik, menghemat
pemakaian steam dan boiler feed water sehingga dapat mengurangi konsumsi gas
alam.
Perbaikan Steam Trap
Perbaikan steam trap di Pabrik Kujang 1A dan 1B
dilakukan untuk mengurangi kehilangan steam sehingga
mengurangi konsumsi gas
alam.
Optimalisasi Proses
Optimalisasi Proses dilakukan dengan mengatur Shut Down
Management dan optimalisasi prosedur dan pemakaian peralatan, sehingga proses
menjadi lebih e sien dan pemborosan gas alam dapat dihindari.
Pengurangan Emisi GRK pada proses Distribusi
PT Pupuk Kujang berusaha untuk
selalu mengedepankan safety and green distribution. Untuk menerapkan kebijakan
tersebut, Pupuk Kujang melakukan uji emisi terhadap kendaraan yang digunakan
secara periodik.
Program-program lainnya dalam rangka mengurangi emisi GRK dilakukan dengan
optimalisasi peralatan proses, yaitu dengan optimalisasi proses pembakaran pada burner
serta melakukan modi kasi pada instrument proses pada gas turbin generator untuk
memperbaiki emisi gas buang.
4
D. PRO DAN KONTRA
Pro
1. Konsep sustainability berdampak positf terhadap lingkungan, dikarenakan
pembangunan yang dilakukan senantiasa melibatkan aspek lingkungan dan adanya
penerapan strategi yang preventif untuk menanggani ancaman kerusakan
lingkungan.
2. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan bijak dan optimal dikarenakan
adanya proses perancangan atau sistem pelaksanaan dalam penggunaan energi dan
sumber daya secara berkelanjutan, terutama sumber daya tak terbarukan sebagai
usaha pemenuhan kebutuhan generasi masa depan.
3. Penerapan sustainability mampu meningkatkan image /citra baik perusahaan di
masyarakat, dimana perusahaan memiliki komitmen terhadap sosial dan ikut serta
dalam penanganan masalah lingkungan, seperti mewujudkan proses produksi
produk -produk yang peduli lingkungan. Hal ini akan berpotensi pada
peningkatan keuntungan perusahaan seiring semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan lingkungan
4. Konsep sustinability, dipandang sebagai konsep yang kuat, untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi yang memeperhatikan sosial dan lingkungan
5. Pengembangan produk bersih merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan
ligkungan hidup dengan meminimalkan terbentuknya limbah serta meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi, mampu mengurangi biaya produksi, dan biaya
pengolahan limbah
Kontra
1. Penerapan konsep sustainability di industri membutuhkan biaya investasi yang
besar dan teknologi yang mahal, sehingga menghambat terwujudnya green
industry
2. Biaya untuk menjalankan sustainabilty development lebih tinggi dibandingkan
yang kurang memperhatikan lingkungan. Tidak hanya biaya kegiatan menjalankan
sustainability development yang lebih tinggi, namun biaya pengorganisasian,
pemantauan dan administrasi merupakan faktor yang ikut berperan dalam
pembangunan berkelanjutan.
3. Pembangunan berkelanjutan dengan cara membatasi pengunaan sumber daya alam
tak terbarukan sulit direalisasikan dibanyak negara yang pembangunan
ekonominya sangat bergantung pada sumber daya alam.
4. Pengembangan renewable resource seperti angin, panas bumi memerlukan biaya
yang tinggi, sehingga negara – negara miskin tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkannya sendiri dan bergantung pada negara lain
5
5. Konsep sustainability, dinilai samar dan ambigu, yang pendefinisiannya
disesuaikan dengan adanya faktor kepentingan masing-masing, baik pembangunan
ekonomi atau perlindungan lingkungan.
6. Penolakan konsep sustainability, dikarenakan alasan ideologi bahwa pembangunan
berkelanjutan memberlakukan nilai-nilai sistem kapitalis barat