Anda di halaman 1dari 4

DEGRADASI LINGKUNGAN

Akan selalu ada hubungannya antara dampak lingkungan dengan aspek populasi. Ekonomi ,dan
teknologi. Memunculkan sebuah konsepsi dan upaya untuk menyerasikan antara kemajuan
ekonomi dengan kelestarian lingkungan sebagai fungsi ekosistem(ekologi)
Berkembang istilah
- Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
- Pembangunan berwawasan lingkungan ( enviromental
Tujuan
Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan
Inovasi dan teknologi hijau .
Green Technology
• UNEP tidak ada memiliki definisi teknologi hijau yang secara umum yang diterima atau
disepakati secara internasional
• Namun, istilah tersebut dapay secara luas didefinisikan sebagai teknologi yang memilki
potensi untuk secara signifikan meiningkatkan kinerja lingkungan dibandingkan dengan
teknologi lainnya.
• Teknologi hijau terkait dengan istilah “ Teknologi berwawasan lingkungan” yang di adopsi
dalam agenda 21 konferensi Perserikatan Bangsa – bangsa tentang lingkungan dan
pembangunan.
• Dalam konteks polusi, teknologi hijau mencakup teknologi baik dalam proses maupun
produk yang menghasilkan sedikit atau tidak ada limbah dan emisi, serta menggunakan
sumber daya alam yang lebih sedikit.
Teknologi yang mengurangi dampak lingkungan ( jejak ekologi) memlaui peningkataan
efisiensi sumber daya
Efisiensi sumber daya :
- Bahan mentah lebih sedikit
- Energi lebih sedikit
- Limbah lebih sedikit
Kriteria teknologi :
- Meminumkan degrasi kuliatas lingkungan
- Mempunyai pembebasan gas rumah kaca yang rendah
- Aman untuk digunakan
- Menghemat energi dan sumber daya alam
- Menggalakkan sumber sumber – sumber yang dapat diperbaharui (renewable)
- Menyediakan lingkungan hidup sehat dan lebih baik untuk semua kehidupan
Scope of Engineering
1. Energi baru terbaharukan

Ketika kita menghadapi keterbatasan sumber daya energi berdasarkanfosil speperti


minyak,gas,dan batu bara,isu energi menjadi perhatian utama dalam konteks teknologi hijau.
Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan bahan bakar alternatif atau sumber energi
terbarukan yang memiliki efisiensi tinggi.
2. Bangunan Hijau

Semua hal terkait dengan kontruksi rumah atau infrastruktur yang memperhatikan lingkungan.
Hal ini mencakup pemilihan material kontruksi dan pemilihan lokasi bangunan dengan tujuan
untuk memastikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan.
3. Teknologi Nano Hijau

Green nanotechnology adalah penerapan lanjutan dari prinsip – prinsip kimia hijau dengan
pendekatan teknologi yang ramah lingkungan lokasi bangunan dengan tujuan untuk
memastikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan.
4. Kimia Hijau

Banyak produk yang digunakan dalam kehiudpan sehari – hari sebagian besar terbuat dari
bahan kimia. Oleh karena itu, konsep kimia hijau mulai menarik perhatian diberbagai nagara
maju. Ini melibatkan penelitian, perencangan, dan penerapan produk serta proses yang
meminimalkan penggunaan bahan beracun atau zat yang dapat membahayakan lingkungandan
kesehatan.
Geen Energy
- Indonesia akan punya Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) Terapung terbesar di Asia
Tenggara , Berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat. PLTS ini akan menghasilkan 245juta
kWh/tahun atau setara penggunaan listrik 50 ribu rumah. PLTS ini akan di ujicoba Oktober
2023
- Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin ( PLTB ) di Sidrap, kabupaten Sidenreng Rappang
, Sulawesi Selatan. PLTB ini merupakan yang pertama sekaligus yang terbesar dikawasan
Asian Tenggara( ASEAN ) berkapasitas 75 Megawatt.
Green Building
Di indonesia , lembaga yang berwenang untuk menyelanggara sertifikasi bangunan hijau
adalah Green Building Council Indonesia ( GBCI ), yaitu suatu lembaga nirlaba yang
berkomitmen untuk mendorong terciptanya gedung – gedung hujay ramah lingkungan.
Lembaga ini merupakan Emerging Member dari World Green Building Council ( WGBC ) yang
berpusat di Toronto, Kanada. Sampai dengan tahun 2022, 60 gedung di Indonesia telah
memperoleh sertifikat bangunan hijau dari GBCI, antara lain: Menara BCA , Gedung
kementrian PU, pacific place , Sampoerna strategic square , loreal Indonesia office, sequis
center , wisma subiyanto , dan Mina Bahari IV kementerian Perikanan dan kelautan. Dari 60
gedung tersebut , hanya 22 yang memperoleh rating platinum dan 35 gudung yang memperoleh
rating gold.
Enam aspek kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian:
- Tepat guna lahan ( Appropriate site development/ASD )
- Efiesiensi energi & refrigeran ( energy effiency & refrigerant /EER)
- Konservasi air (water conservation/WAC)
- Sumber & siklus material ( material resources & cycle/MRC)
- Kualitas udara & kenyamanan udara ( indoor air health & comfort/HC)
- Manajemen lingkungan bangunan ( building & enviroment management)
o KUNCI KEBERHASILAN TEKNOLOGI HIJAU
• Teknologi tidak dapat menjadi solusi ampuh bagi semua persoalan, terutama
persoalan degradasi lingkugan yang bersifat multi-dimensi.
• Kolaborasi para stakeholder adalah kunci kesuksesan
• Dukungan penuh pada kebijakan, regulasi , dan kepentingan politik
• Investasi dalam bidang riset dan inovasi
• Penumbahan kesadaran masyarakat dengan cara menjadikan teknologi hijau sebuah
gerakan masyarakat
• Kemitraaan internasional : kerja sama dengan negara-negara lain dan lembaga
internasional dalam hal transfer teknologi hijau , sumber daya , dan pengalaman adalah
penting.
• Kewirausahaan hijau : mendukung wirausaha dan startup teknologi hijau dapat
mendorong inovasi dan menciptakan peluang ekonomi baru
• Monitoring dan evaluasi : sistem pemantauan dan evaluasi kuat diperkukan untuk
mengukur dampak dari peneraparan teknologi hijau. Hal ini akan membantu
memastikan bahwa supaya tersebut berhasil dan dapat disesuaikan jika diperlukan.
• Kesinambungan : penerapan teknologi hijau harus diintegrasikan secara berkelanjutan
dalam kebijakan dan praktik sehari – hari, bukan hanya sebagai upaya sementara.
Penutup
Meskipun teknologi memiliki batasan dalam menyesuaikan semua permasalahan
lingkungan , hal ini bukan karena keterbatasan dalam inovasi teknologi yang tinggi.
Melainkan karena tantangan lingkungan melibatkan berbagai dimensi, termasuk aspek
sosial, hukum, dan politik yang memerlukan pendekatan yang beragam. Namun, teknologi
dapat memberikan kontribusi penting dalam usaha bersama untuk mengatasi masalah
lingkungan, terutama dalam berkelanjutan ekologi. Oleh karena itu, Indonesia perlu
meningkatkan upaya dalam pengembangan teknologi hijau.
MICROALGAE BIOFENERY CONCEPT :
Biomassa to energy and other valuable products

Microalgae
- Organisme uniseluler
- Memiliki klorofil mampu melakukan proses fotosintesis
- Ditemukan dimana – mana, tetapi kebanyakan di perairan
- Produser primer
Culvitation
technologyOpen
pond
- Easy to construct & inexpensive
- Suitable for local condition and materials availability
- Material of contruction : concrete , fiberglass , pvc , plastics lining , clay
- Risk of contamination : bacteria , other algal species , fungi , etc
- Types : natural pond , inclined system , circular pond , raceway pond
Photobioreactor
- Transparent reactor to allow light penetrate into liquid medium
- Limited gas intake (carbondioxide or air)
- Minimum contamination from surrounding
- Can be utilized artifical lighting to enhance photosynthesis performance
- Relatively high investment and operating cost
- Types : tubular , flat , vertical , cylinder and sleeves
Fermentor
- Closed reator/vessel with volume range 1 – 500.000 L
- Batch or continuous process
- Carbon sources ; organic carbon , e.g glucose or acetate
- No need to be expose by light
- Well controlled operating condition : ph,temperature
- Not suitable for floating algae
- Mixing bye impeller + baffle . or airfit/bubble
Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja budaya
- Cahaya
- Karbon dioksida
- Nutrisi
kondisi optimum : Ph, suhu , salinitas
- Pencampuran dan agitasi.

Anda mungkin juga menyukai