Agustus 2022
TRANSISI ENERGI DAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Transisi Energi Menuju Pemulihan dan Produktivitas Berkelanjutan:
Memperkuat Sistem Energi Bersih Global dan Transisi yang Adil melalui:
Transisi energi menjadi langkah krusial yang Transisi Energi menuju EBT merupakan upaya untuk
ditempuh dalam mengurangi emisi karbon sehingga menjamin ketersediaan energi yang memperhatikan ENERGY TRILEMMA
perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dengan
menciptakan sistem energi yang berkelanjutan dan harga yang terjangkau dalam jangka panjang.
lebih bersih. Energy Environmental
Security Sustainability
2
POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN INDONESIA
KONSUMSI LISTRIK Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam, untuk mendukung ketahanan
Unit: kWh/kapita energi nasional dan pencapaian target bauran EBT
Kondisi Pandemi Covid-19
1.123
1.084 1.089
1.064
1.021
956
910
9.823
7,2% 8%
6,3%
4,2%
3,1%
2022
2022
4562
4399
4262
4133
Bayu 143,5 143,5 154,3 154,3 154,3 154,3 154,3 154,3 154,3 154,3 156,3 156,3
3472
3308
3152
Surya 61,6 61,6 147,0 147,0 169,3 169,3 201,1 201,1 217,3 217,3 889,7 889,7
Bioenergi 1.874,8
1.874,8 2.098,3
2.098,3 2.253,2
2.253,2 2.284,0
2.284,0 2.284,0
2.284,0 2.324,7
2.324,7
Air 5.791,4
5.791,4 5.995,7
5.995,7 6.140,6
6.140,6 6.601,8
6.601,8 6.660,2
6.660,2 6.808,8
6.808,8
4
BAURAN EBT DAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET
Bauran EBT 2021
23% 500
Program Pengembangan EBT:
24%
22% 19,5% 1. Pembangunan PLT EBT On Grid (berbasis RUPTL PT PLN (Persero) 2021-
Batubara 20%
37,62% 17,9% 400 2030), termasuk PLTS Terapung (Target Kapasitas Terpasang PLT EBT pada
18% 15,7%
16% 14,5% 659,3 2025: 18.5 GW)
13,4% 300
14% 11,6% 12,2% 522,9
Gas
12%
16,82% 448,6 2. Implementasi PLTS Atap (Target 2025: 3.610 MW)
Bumi 12,2%
10% 11,2% 366,4 200
8% 319,3 3. Konversi PLTD ke PLT EBT (PLT Gas sebagai transisi) (Target 2025: 499 MW)
6% 8,6% 9,2% 175,8
Minyak
4%
32,4%
163,2 100 4. Mandatori B30 (Target 2025: 11,6 juta kL)
Bumi 126,0 143,2
2%
0% 0 5. Co-Firing Biomassa pada PLTU (Target 2025: 10,2 juta ton)
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
EBT 12,16%
Realisasi (MBOE) Target (MBOE) Realisasi (%) Target (%) 6. Penyediaan Akses Energi Modern dengan EBT (skala kecil seperti PLTMH,
PLTS) (Target 2025: 1,36 MW)
Overview Bauran Energi Negara-Negara ASEAN 2020* 7. Eksplorasi Panas Bumi oleh Pemerintah (Target 2025: 9 wilayah panas bumi
Minyak Bumi Gas Alam Batubara EBT dengan potensi pengembangan sebesar 295 MW)
0,3% 8. Implementasi EBT Off Grid dan Pemanfaatan Langsung (Target 2025: 100%
5,4% 11,5% 6,3%
13,2% 16,9% RE dan 100% RDB – Biogas 30.043 ribu m3)
14,3%
27,7% Program Pendukung:
40,1%
33,0% 9. Retirement PLTU (Target: tidak ada pembangunan PLTU Baru mulai 2026)
51,3%
33,3% 10. Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan (Smart Grid)
7,7% 85,7% 11. Elektrifikasi pada Kendaraan dan Peralatan Rumah Tangga (kompor) (Target
7,6% 2025: 400 ribu mobil, 1,7 juta motor, kompor Induksi untuk 8,2 juta RT)
41,2% 46,7%
33,6% 12. Pajak Karbon dan Perdagangan Karbon (Target 2025: Implementasi
24,0%
perdagangan karbon secara penuh)
Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam
*Data diolah dari BP Statistical Review of World Energy 2021
PENURUNAN EMISI DAN SUPLAI PEMBANGKITAN MENUJU NZE
1927,4 800
Industry Transportation Coal Gas
708
1680,1
BaU 700 Diesel Geothermal
Household Commercial
Bioenergy Hydro 637
1465,8
Others Generation 1412,5 600 Wind Solar
1340,2
Pengurangan ≈93%
BAU
Nuclear Ocean 509
1136,2 500
Storage 421
1009,5 382
748,6 400 389
821,4 278
748,2 710,4
656,3 681,6 300 283
590,2 609,0 193
555,3
540,5 199 125
422,0 NZE 200
152 68
327,5 100 32
100
82
129,4 0 4
-
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060 2022 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
• Emisi sektor energi pada tahun 2015 sekitar 530 juta ton CO2-e dan • 2060: Kapasitas Pembangkit EBT 708 GW, mencakup: PLTS 421 GW, PLTB 94 GW, PLTA 72
pada tahun 2020 sekitar 560 juta ton CO2-e. GW, PLTBio 60 GW, PLTN 31 GW, PLTP 22 GW, PLT Arus Laut 8 GW. Pumped Storage 4,2 GW,
Battery Energy Storage System (BESS) 56 GW.
• Peak emisi terjadi sekitar tahun 2036 sebesar 748,6 juta ton CO2-e.
Emisi berkurang secara signifikan dimulai tahun 2045. • Storage yang terdiri dari Pumped Storage dan BESS mulai masif tahun 2031.
• Pada tahun 2060, emisi pada pembangkit menjadi nol sementara • PLTN mulai masuk sekitar 2040. Untuk menjaga keandalan sistem di tahun 2060 PLTN
masih terdapat 129 juta ton CO2-e emisi dari sisi demand. mencapai 31 GW.
• PLT Arus Laut: masuk sekitar tahun 2055, di tahun 2060 mencapai 8 GW.
Sumber: Pemodelan Tim NZ KESDM
KONSERVASI ENERGI DALAM PENURUNAN EMISI GRK
Penerapan Efisiensi Energi Budaya Hemat Energi
Upaya konservasi energi dapat diterapkan dari sisi suplai maupun sisi
beban, sampai seluruh tahapan pemanfaatan energi. Di sisi beban atau,
budaya hemat energi harus menjadi kebiasaan yang ditanamkan sejak
dini. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini akan menjadi bermakna seperti
Gerakan 3M, yaitü:
No Pembangkit 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Total
1 Panas Bumi 136 108 190 141 870 290 123 450 240 808 3.355
2 PLTA 400 53 132 87 2.478 327 456 1.611 1.778 1.950 9.272
3 PLTM/MH 144 154 277 289 189 43 - 2 13 6 1.118
4 PLTS 60 287 1.308 624 1.631 127 148 165 172 157 4.680
5 PLTB - 2 33 337 155 70 - - - - 597
6 Bioenergi 12 43 88 191 221 20 - 15 - - 590
7 PLT EBT - Base - - - - - 100 265 215 280 150 1.010
8 PLT EBT - Peaker - - - - - - - - - 300 300
Total 752 648 2.028 1.670 5.544 978 991 2.458 2.484 3.370 20.923
10
10
PENGEMBANGAN ENERGI SURYA
Prioritas pengembangan PLTS didukung oleh biaya investasi yang semakin kompetitif
PLTS ATAP
4.541
Target 2025: 3,61 GW Kapasitas terpasang per Juni 2022 : 63,71 MWp Distribusi Pemanfaatan PLTS Atap
Menurunkan Emisi GRK 5,4 juta ton CO2 (5.848 pelanggan), diantaranya: MWp Pelanggan
▪ Gedung Pemerintah (37,35 MW) ▪ PLTS Atap Coca Cola di Cikarang 7,2 MWp
▪ Pelanggan PLN dan Kelompok Sosial (terbesar di ASEAN)
787
(16,65 MW) ▪ PLTS Atap Danone Aqua di Klaten 3 MWp 337
15,9 24,7 66 11,6 8,0 5,5 16 0,3 26
▪ Bisnis (728,68 MW)
▪ Industri (1.307,10 MW) Target 2022 : 450 MWp (kumulatif) Rumah Industri Bisnis Sosial Pemerintah Layanan
▪ Rumah Tangga (1,525 MW) Meningkat 800% dari realisasi tahun 2021 Tangga Khusus
v
sampai dengan 2024 untuk rencana pengembangan
683 MW.
1. Government Drilling
Bekerjasama dengan Kementerian Keuangan c.q.
2. Pemanfaatan dana PISP (Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi) PT SMI untuk 2 WKP dengan rencana pengembangan
dan GREM (Geothermal Resource Risk Mitigation) untuk pendanaan 60 MW.
pengembangan panas bumi.
Lingkup Kegiatan
2. Sinergi BUMN dalam pengembangan panas bumi.
A Penambahan Data C Integrasi Data Geosains
4. Optimalisasi sumber daya pada WKP yang telah berproduksi dengan Geosains (3G)
pengembangan ekspansi, diantaranya Binary Salak 15 MW,
Dieng 10 MW, dll.
B Survei LiDAR D Evaluasi Pendukung
Akuisisi Data serta
Targeting
Rencana Pengembangan Bioenergi di RUPTL PLN (Persero) 2021 - 2030
No Pembangkit 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Total
1 Panas Bumi 136 108 190 141 870 290 123 450 240 808 3.355
12
PROGRAM COFIRING BIOMASSA PADA PLTU
Sejalan dengan Program Penghijauan PLTU Batubara dan Coal Phase-Out PLTU oleh PLN
Produksi (TWh)
8 8
6 6
4 2,83 4
2,20
Limbah 2 0,25 0,45 2
Tanaman Energi pertanian/perkebunan 0 0
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
PLTU
25 35 50 52 52 52 52 52 52 52
(Jumlah)
Produksi
0.18 0.34 2.74 3.53 12.71 12.60 11.31 11.35 11.39 11.10
(TWh)
Limbah industri kayu Sampah rumah tangga Biomasa
0.25 0.45 2.20 2.83 10.20 10.11 9.08 9.11 9.14 8.91
(Juta Ton)
MANDATORI B30 Target Realisasi dan Biodiesel (Juta KL)
11.300 11.600
Tahapan Mandatori Biodiesel (Berdasarkan Permen ESDM 12/2015) 10.100 10.000
9,280
8.400
6.396
3.750 3.750
2018 2019 2020 2021 Realisasi 2023 Target 2024 Target 2025 Target
Mei &
Target 2022
Monitoring
& Evaluasi Standar Nasional Infrastruktur
(Pemerintah Bersama (Standar Nasional dan (Kesiapan Infrastruktur untuk
stakeholder terkait melakukan Panduan Teknis untuk mendukung pencampuran dan
pemantauan intensif dan menjaga kualitas) sistem distribusi)
berkala)
14
14
KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI (KBLBB)
ROADMAP Penghematan energi hingga 29.79 MBOE
PENGEMBANGAN Total Penurunan Emisi GRK hingga 7,23 juta ton CO2e
(2030)
JUMLAH TARIF
SPKLU & SPBKLU TENAGA LISTRIK
Tarif: Biaya sewa baterai:
Hingga Maret 2022, telah dibangun TTL Curah x Q, dimana biaya isi ulang + investasi SPBKLU
0,8 ≤ Q ≤ 2
307 unit SPKLU di 264 lokasi dan TTL Curah:
364 unit SPBKLU di >100 lokasi. Rp707/kWh
Tarif:
TTL Layanan Khusus x N,
dimana N ≤ 1,5
TTL Layanan Khusus:
SPBU Pusat Perbelanjaan Area Rp1.650/kWh
dan SPBG Perkantoran Parkir
(Peraturan Menteri ESDM No. 28 tahun
2016 tentang Tarif Listrik yang
Disediakan oleh PT PLN (Persero))
Permohonan
Teknologi Dalam Negeri Program Sepeda Motor Listrik Konversi Uji Tipe
Pembuatan Prototipe Motor Proses Pembuatan
BLDC (PT. Chemco dan Braja ) Prototipe Baterai ( PT. IBC )
pembangkit listrik.
Fuel Cell
▪ Bekerja seperti prinsip kerja motor listrik. Faktor-Faktor yang Mendukung
▪ Efisien pada beban yang lebih rendah
Ketersediaan H2 yang tak terhingga
(kendaraan penumpang, dsb.).
▪ Tidak menghasilkan emisi sama sekali. Melalui produksi dengan metode elektrolisis
▪ Efisiensi sekitar 40% - 70%
17
START-UP DI SUBSEKTOR EBTKE
Mendorong terjadinya inovasi dan investasi pada pengembangan EBTKE
18
18
PROGRAM PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS ENERGI
Mendorong peningkatan akses elektrifikasi masyarakat melalui energi bersih
PLTSAtap
PLTS AtapPos
PosJaga
JagaTNI
TNIdidiKalimantan
KalimantanUtara
Utara(2021)
(2021)
19
PENGEMBANGAN ENERGI BERBASIS MASYARAKAT:
MANFAAT PENGEMBANGAN ENERGI UNTUK KOMUNITAS
Mengoptimalkan inovasi dalam ekosistem startup, pengembangan energi bersih Pemanfaatan PLTMH untuk Pengolahan Kopi
harus dilakukan tidak hanya untuk mengejar transisi energi tetapi juga untuk di Desa Tepal, Sumbawa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif di semua tingkatan, yaitu
melalui:
PEMERINTAH
Ruang Lingkup Kolaborasi Bidang SDM
AKADEMI
• Menciptakan inovasi- CAPACITY
MEDIA inovasi teknologi
1 BUILDING
• Menyediakan fasilitas
pembelajaran yang
komprehensif
INOVASI
• Meningkatkan SDM yang 2 TEKNOLOGI
berkualitas dan
Pentahelix mendorong transfer
teknologi
• Memperluas informasi TECHNICAL
dan budaya transisi 3 ASSISTANCE
energi kepada
masyarakat
SERTIFIKASI
4 KOMPETENSI
- Transisi Energi -
Membutuhkan peningkatan SDM di sisi
BUMN & MASYARAKAT keterampilan, pengetahuan dan sikap/
SWASTA STUDI / PILOT
& NGO budaya menuju Net Zero Emission. 5 PROJECT
KOMPETENSI SDM DALAM MENDUKUNG TRANSISI ENERGI
Dukungan pendidikan berbasis EBT dan teknologi reduksi emisi GRK berperan penting dalam implementasi transisi energi
22
TANTANGAN & ENABLING FACTORS IMPLEMENTASI NZE
TANTANGAN PENGEMBANGAN EBT Supply Demand
ENABLING FACTORS
1 Keekonomian & Teknologi
Dukungan ▪ Feedstock ▪ Manajemen Energi
Inovasi teknologi dan good engineering practices di bidang EBT
mendorong keamanan, keandalan sistem tenaga listrik dan harga yang Kebijakan ▪ Harga Karbon ▪ SKEM
semakin kompetitif. ▪ Phase Down/ ▪ Labelling
Retirement PLTU
2 Infrastruktur ▪ Power Wheeling
Ketersediaan infrastruktur pendukung dalam pembangunan EBT
yang dikembangkan secara in-situ. Infrastruktur ▪ Super Grid ▪ KBLBB dan SPKLU
▪ Power Wheeling ▪ Jaringan Gas Kota
3 Supply & Demand ▪ Kompor Induksi
Pengembangan pembangkit listrik EBT dan Non Listrik ▪ Insentif fiskal dan non ▪ Insentif fiskal dan non
mempertimbangkan keseimbangan supply & pertumbuhan Dukungan fiskal fiskal
demand. Pendanaan ▪ Hibah dan Pinjaman ▪ Hibah dan Pinjaman
▪ Pendanaan/Pembiayaan ▪ Pendanaan
4 Pendanaan /Pembiayaan
Nilai investasi yang tinggi, keterbatasan pendanaan, dan
tingginya risiko pengembangan, dll.
R&D dan ▪ CCS/CCUS ▪ Efisiensi Energi
Teknologi ▪ Hidrogen/ Energi ▪ Inovasi Konservasi
5 Dinamika Sosial Baru Energi
Tata Kelola yang menyeimbangkan aspek kemasyarakat (people
centered development).
23
PENGUATAN REGULASI BIDANG ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Diperlukan regulasi yang komprehensif untuk menciptakan iklim pengembangan EBT yang berkelanjutan dan adil
@djebtke www.ebtke.esdm.go.id
PERAN ENERGI FOSIL DALAM TRANSISI ENERGI
Peran Minyak dan Gas Bumi Peran Batubara dan Mineral
1. Minyak sebagai energi utama saat ini di sektor transportasi. 1. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di
2. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT pembangkit, bahan bakar di industri serta bahan bakar di
100% di pembangkit. rumah tangga) sebelum adanya energi pengganti yang
3. Gas bumi menjadi bahan bakar pembangkit listrik yang lebih bersih.
berfungsi untuk mengatasi sifat intermiten EBT. 2. Bahan mineral a.l. nikel, cobalt, menjadi sumber bahan
4. Pemenuhan kebutuhan domestik di berbagai sektor utama untuk pembuatan baterai.