Anda di halaman 1dari 16

Desa Mandiri Energi dalam

rangka Menuju Kedaulatan


Energi Jawa Tengah

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral


Provinsi Jawa Tengah
8 Desember 2022
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROV. JATENG 2023
SURAT EDARAN GUBERNUR JAWA TENGAH NO. 050/0017371

 Dampak pandemi  Pengurangan emisi GRK,


COVID pada kondisi penurunan kualitas air, penerapan
ekonomi * ketenagakerjaan GMP, pengurangan resiko bencana

 Keterhubungan akses antar daerah


 Akses jaringan listrik RT  Belum optimalnya reformasi
& persebaran pusat pertumbuhan
miskin, perlu peningkatan budaya birokrasi, penurunan kemadirian fiskal
belum merata
hemat energi, pemanfaatan EBT daerah, paham radikalisme, terorisme
K E B I J A K A N M E N C A PA I K E D A U L ATA N E N E R G I D I J AWA T E N G A H

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2018 Perda RPJMD


UU No 30 Tahun 2017 tentang Energi (nomer 1 di Indonesia) • Pengelolaan energi berkelanjutan:
Pasal 6: Pencapaian target program RUED-P Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Energi
• Pasal 18: Amanat RUED
diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur Baru Terbarukan yang berkelanjutan dalam
• Pasal 19: Peranan masyarakat untuk
antara lain melalui pembangunan pembangkit Bauran Energi
mengembangkan energi
• Pasal 20: Penyediaan energi oleh Pemerintah listrik (tenaga air, surya, sampah, biomass, bayu,
dan atau Pemerintah Daerah batubara dan gas bumi .
• Pasal 21: Kewajiban pemanfaatan EBT oleh Pergub RAD Penurunan Emisi GRK
Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pasal 8: Masyarakat baik secara perseorangan
maupun kelompok dapat berperandalam RUED-P • Aksi mitigasi penurunan emisi GRK sektor
• Pasal 25: Konservasi Energi
dilakukan melalui: energi salah satunya adalah melalui
a. proses perencanaan; pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan
b. pelaksanaan; dan
c. pengawasan.

Pergub Rencana Aksi Daerah Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Jawa
Pergub 29 Tahun 2021 Petunjuk Pelaksanaan Tengah Tahun 2019-2023
RUED
• Indikator Bauran Energi Terbarukan pada Tujuan
• Mendorong partisipasi masyarakat secara luas 7: Menjamin Akses Energi Yang Terjangkau
MENGGAPAI KEDAULATAN ENERGI J AWA
TENGAH

Kemandirian Energi Jateng


Arah kebijakan EBT Jawa Tengah

PEMBANGKIT PERAN EBT NON MENDORONG KERJASAMA


EBT PLTS
Membangun MASYARAKAT LISTRIK
Membangun Biogas, Gas KONSERVASI ANTAR PIHAK
Rooftop, PLTMH, Pompa Mengadakan Rawa / Biogenic Menggandeng OPD di
ENERGI DAN AIR
Air Tenaga Surya, penghargaan Desa Shallow Gas Jateng untuk mendukung
Mengadakan
fasilitasi PLTPanas Bumi Mandiri Energi (DME), memanfaatkan potensi target bauran energi,
penghargaan dan
Menginisiasi setempat memfasilitasi usulan
mengkampanyekan
Pendamping Energi, Hemat Energi Air (HEA) pembangunan EBT
Mendorong bagi industri, kantor melalui APBN
Pengembangan Biogas pemerintah dan sekolah. Kementerian ESDM,
secara swakelola IESR untuk kampanye
Transisi Energi.
• Akses kepada energi konvensional/ fosil
Tantangan
lebih mudah
EBT DI JAWA TENGAH
• Sustainability infra EBT, teknologi terbatas.
• Kewenangan daerah dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan bidang energi dan
sumber daya mineral, khususnya pada sub-
urusan energi baru terbarukan masih relatif
terbatas

Kemandirian Energi Jateng


• Jateng sudah memiliki Perda RUED P (Rencana Umum

Peluang Energi Daerah) berlaku sejak tahun 2018 sampai dengan


2050 dan dapat ditinjau kembali 5 (lima) tahun sekali.
EBT DI JAWA TENGAH
• Alternatif skema pembiayaan Energi Hijau semakin
bervariasi
• Komitmen Jawa Tengah mentargetkan Bauran Energi EBT
di 2025 sebesar 21,32%, perlu DUKUNGAN semua pihak
agar target tercapai
• Penggunaan Energi alternatif yang saat ini telah menjadi
trend tersendiri.
• Mendukung Pemerintah Pusat untuk mengesahkan RUU
EBT, agar kewenangan Daerah lebih optimal dalam upaya
pencapaian target pembangunan nasional di sektor energi

Kemandirian Energi Jateng


DESA MANDIRI ENERGI

DME adalah program untuk mendorong kemandirian atau


kedaulatan energi dengan pendekatan potensi sumber energi
lokal desa yang dimiliki

Maksud Program Desa Mandiri Energi yaitu mengembangkan


potensi energi setempat berbasis desa untuk memenuhi kebutuhan
energi desa itu sendiri

Kemandirian Energi Jateng


Tujuan DME
EBT ENERGI FOSIL
Meningkatkan Implementasi Mengurangi ketergantungan
Energi Baru Terbarukan  terhadap energi fossil  sebagai
Meningkatkan Energi Baru Terbarukan bentuk upaya mitigasi dampak perubahan
Dalam Bauran Energi iklim

EKONOMI LAPANGAN KERJA


Meningkatkan perekonomian Membuka lapangan kerja baru
KRITERIA
Kriteria Desa Mandiri Energi adalah desa yang masyarakatnya memiliki kemampuan memenuhi lebih dari
60 % kebutuhan energi (listrik + bahan bakar) dari energi terbarukan yang dihasilkan melalui
pendayagunaan potensi sumberdaya setempat.

Sebagai bentuk apresiasi kepada Desa dan masyarakat yang telah mengembangkan energi baru terbarukan sesuai
potensi di wilayahnya.

Penghargaan Desa Mandiri Energi Klasifikasi Desa Mandiri Energi

1 2 3 4 5 DME Inisiatif
telah memenuhi 4 (empat) kriteria dengan bobot penilaian maksimal 60%;
DME Berkembang
telah memenuhi 4 (empat) kriteria dengan bobot penilaian maksimal 61% - 70%;
DME Mapan
telah memenuhi 4 (empat) kriteria dengan bobot penilaian maksimal 71% - 100%.
JATENG MEMILIKI 8.562
DESA/KELURAHAN

73 % 27 %
6253 DESA DI JAWA TENGAH 2309 Desa di Jawa Tengah masuk
BELUM MASUK DALAM dalam kategori Desa Mandiri
KATEGORI DESA MANDIRI Energi
ENERGI
Kategori DME Jumlah Desa Keterangan

DME Inisiatif 2.123 Sudah terdapat minimal 1 unit EBT/Desa

DME Berkembang 160 Mengembangkan Lebih dari 1 unit EBT/Desa

DME Mapan 26 Mengembangkan Lebih dari 1 unit EBT dan


memiliki kelembagaan aktif
PENGHARGAAN DESA
MANDIRI ENERGI JAWA
TENGAH

Hasil DME: saat ini sudah terdapat Desa dengan


kategori mapan sejumlah: 26, kategori
berkembang sejumlah: 160 dan kategori
inisiatif sejumlah: 2.148
Rencana DME 2023

SARPRAS EBT PENDAMPING ENERGI PENGHARGAAN DME PENGHARGAAN HEA

• 196 BIOGAS (Pati,Jepara, Blora, Tersebar di 35 Kab/kota sesuai Seluruh kelompok masyarakat Pemerintah Kabupaten/ Kota di
Rembang, Grobogan, Magelang,
dengan wilayah kerja cabang dinas dalam satuan desa/kelurahan yang Jawa Tengah, Industri besar di Jawa
Boyolali, Klaten, Purworejo,
Wonosobo, Kebumen, ESDM JATENG mengembangkan energi baru Tengah
Purbalingga, Banjarnegara, terbarukan
Batang, Pekalongan, Kota
PekalonganWonogiri, sukoharjo,
Banyumas, Cilacap, Tegal Brebes,
Pemalang, Karanganyar,
Semarang, Demak)
• 2 Gas Rawa / Biogenic Shallow
Gas ( Sragen, Banjarnegara)
• 27 PLTS Rooftop ( Blora,
Wonosobo, Wonogiri, Banyumas,
Demak, Magelang, Pekalongan,
Karanganyar, Klaten, Kota
Surakarta, Purworejo, Brebes,
Pati)
Kolaborasi antar OPD

DISNAKESWAN DLHK DISPERMADESDU


Data Kelompok Ternak berbasis Data Kelompok Peduli Lingkungan KCAPIL
lokasi(desa) Pemanfaatan Dana Desa untuk
Infrastruktur EBT
PENDAMPING ENERGI-DINAS ESDM
PROGRAM PENDAMPING ENERGI

Pendampingan  Melaksanakan pendampingan atas pembangunan infrastruktur EBT di


wilayah desa;
 Memberikan pelatihan dan mendampingi masyarakat dalam
Pengetahuan
(Kognitif) melakukan operasional dan pemeliharaan infrastruktur EBT;
 Mendampingi masyarakat dan melatih masyarakat untuk membentuk
lembaga pengelola infrastruktur EBT;
Keterampilan Perubahan Tindakan  Menerapkan sistem iuran/ manajemen keuangan serta pembentukan
Pendamping (Psikomotorik)
Perilaku Nyata struktur organisasi dalam lembaga pengelola;
 Melaksanakan survey potensi energi terbarukan atas potensi yang
Sikap
(Afektif) Kedaulatan masih possible, probable (data potensi Balitbang) menjadi potensi
proven;
Energi
 Memetakan permasalahan pengembangan EBT yang ada di wilayah
tersebut;
Menekan Desa Mandiri  Sinkronisasi dengan dana desa yang ada serta membantu masyarakat
Emisi CO2 Energi untuk meningkatkan perekonomian melalui infrastruktur EBT yang
ada.
Bauran
Energi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai