Anda di halaman 1dari 27

PETA ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Oleh:
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Oktober 2015

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 1


1 KONDISI ENERGI NASIONAL

2 TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN ENERGI

PERATURAN DAN REGULASI ENERGI BARU


3 TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU


4 TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

HAMBATAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN


5 ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI
ENERGI

6 PERAN SERTA MASYRAKAT

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 2


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 3
Bauran Energi Primer Nasional 2013
1.328 Juta SBM
1% 1%
1. Energi telah menjadi kebutuhan dasar (basic
3%
needs);
18% 31%
2. Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5 -
6% per tahun dengan pertumbuhan penduduk
46%
1,2% per tahun Energy Growth 7 8% per
tahun;

Batubara Minyak Bumi Gas Bumi


3. Ketergantungan terhadap Energi Fosil masih
Tenaga Air Panas Bumi Bahan Bakar Nabati tinggi, cadangannya semakin terbatas;
Pangsa Energi Non Fosil + 5%

Jumlah 4. Sumber sumber Energi Baru Terbarukan


No Jenis Energi
(Juta SBM)
belum dioptimalkan.
1 Batubara 411
2 Minyak Bumi 612 5. Efisiensi dan Konservasi Energi belum
3 Gas Bumi 243 dioptimalkan.
4 Tenaga Air 43
5 Panas Bumi 15
Keterangan:
6 Bahan Bakar Nabati 5 - Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
- Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energy
TOTAL 1.328 - BBN Murni adalah 7,5% dari Biofuel

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 4


PEMBANGKIT ENERGI TERBARUKAN
KAPASITAS TERPASANG KUMULATIF
JENIS S.D TAHUN 2014 (MW)
NO
PEMBANGKIT
2013 2014 TAMBAHAN KONSERVASI ENERGI
1 PANAS BUMI 1.343,50 1.403,50 60,00 Penurunan intensitas energi primer sebesar
2 ENERGI AIR 7.573,60 8.111,55 537,95 1% per-tahun atau setara dengan
3 BIOENERGI 1.716,50 1.740,40 23,90 penurunan 5 SBM per Milyar rupiah.
4 ENERGI SURYA 42,77 71,02 28,25 Penghematan energi dapat dikatakan
5 ENERGI ANGIN 1,33 3,07 1,74 sebagai hidden energy sources:
6 HYBRID 0,54 0,54 0,00 Menghemat 1 kWh adalah jauh lebih murah
TOTAL 10.678,24 11.330,08 651,84
dari pada memproduksi 1 kWh energi.

tambahan kapasitas pembangkit listrik dari energi baru


terbarukan pada tahun 2014 sebesar 651 MW 3500 Produksi Domestik Ekspor
3000
PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI
2500

Ribu kL
Pemanfaatan BBN meningkat signifikan dari tahun 2000
ke tahun.
1500
Implementasi mandatori BBN mencapai 1,69 juta KL 1000
(43% dari target), menghemat devisa 1,23 Milyar USD
(meningkat sebesar 61% dibandingkan realisasi 500
tahun 2013)
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 5
Category :
Aceh
92,31% Sumut Kepri > 70 %
91,03% Kaltara Sulut
74,06%
69,64% 85,53% 50 - 70 %
Riau
Kalbar Malut < 50 %
84,54% Gorontalo
79,77% 90,52%
Kaltim 74,65%
Papua Barat
91,71% 77,81%
Sumbar Sumsel Kalteng
76,38% 67,23% Sulteng
80,14%
75,58%
Babel Sulbar
Jambi Sultra
95,53% 74,11%
80,70% 66,78%
Bengkulu Jakarta Kalsel Maluku
83,47% 99,61% 83,75% Bali 82,28%
Sulsel
85,17% Papua
Banten 85,10%
Lampung 43,46%
81,27% 92,93%
NTB
Jabar Jateng DIY Jatim 68,05% NTT
86,04% 88,04% 82,26% 83,55% 58,91%

REALISASI TARGET SESUAI DRAFT RUKN


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
67.15% 72.95% 76.56% 80.51% 84.35% 85.18% 88.19% 91.09% 93.61% 96.61%

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 6


400
350
300
250
Juta SBM

200
150
100
50
Sektor/Tahun 0
2000 2005 2010 2013
Industri 193 218 312 355
Transportasi 139 178 255 324
Rumah Tangga 88 89 82 100
Bangunan/Komersial 19 25 31 36
Lainnya 29 29 28 23
Keterangan:
- Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
- Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energy

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 7


Intensitas energi: jumlah energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan per satu satuan PDB

Perbandingan Intensitas Energi Primer (EP) dan Energi Final (EF)


600
535 545
523 531 527
512 499 501
487 487 491 480
500 473 466
SBM/Milyar Rupiah

400 366 370 360 364


352 340 343 339 348
327 327 321 334
302
300

200

100

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Intensitas EF 366 370 352 360 364 340 327 327 302 321 343 339 348 334
Intensitas EP 523 535 531 545 527 512 487 487 473 466 499 501 491 480
Keterangan:
- Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
- Tidak termasuk biomass

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 8


POTENSI ENERGI TERBARUKAN
NO ENERGI BARU TERBARUKAN SUMBER DAYA (SD) KAPASITAS TERPASANG (KT) RASIO KT/SD (%)
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Hidro 75.000 MW 8.111 MW 10,81 %
2 Panas Bumi 28.910 MW 1.403,5 MW 4,9 %
3 Biomassa 32.000 MW 1.740,4 MW 5,4 %
4 Surya 4,80 kWh/m2/day 71,02 MW -
5 Angin dan Hybrid 3 6 m/s 3,07 MW -
6 Samudera 49 GW ***) 0.01 MW ****) -
7 Uranium 3.000 MW *) 30 MW **) -
*) Hanya di Kalan Kalimantan Barat ***) Sumber: Dewan Energi Nasional
**) Sebagai pusat penelitian, non-energi ****) Prototype BPPT

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI


KONSUMSI ENERGI PER SEKTOR TAHUN TARGET PENGHEMATAN ENERGI
NO SEKTOR POTENSI PENGHEMATAN ENERGI
2013 (JUTA SBM) *) SEKTORAL (2025)

1 Industri 355 (42%) 10 30% 17%

2 Transportasi 324 (39%) 15 35% 20%

3 Rumah Tangga 100 (12%) 15 30% 15%


4 Komersial 36 (4%) 10 30% 15%

Lainnya (Pertanian,Konstruksi, dan


5 23 (3%) 25% -
Pertambangan)
*) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energi

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat Source: Draf Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) 2011 9
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 10
Bussiness
As Usual
450
Juta TOE TARGET 2025
KONSERVASI ENERGI
400 PRIMER 11%
SAAT INI 290
Juta TOE
EBT
Juta TOE
23%
EBT
215
17%
Juta TOE
EBT Batubara
6%
Batubara 30%
TOTAL ENERGI PRIMER NASIONAL 29%
215 MTOE
Batubara
29%
ENERGI PRIMER EBT: 13 MTOE
Gas Bumi Gas Bumi
PANAS BUMI: 6 MTOE Gas Bumi 22% 22%
BIOFUEL: 4 MTOE 24%
BIOMASSA: 2 MTOE
AIR: 1 MTOE
Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak Bumi
41% 32% 25%

2014 2020
2025
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 11
Komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
pada tahun 2020

Upaya sendiri 26% Upaya sendiri dan dukungan


(767 juta Ton) 41% internasional

Perpres No. 61/2011 Perpres No. 71/2011


RAN-GRK GHG Inventory dan MRV

Kehutanan, Gambut, Pertanian 680 Juta Ton


Melalui pengembangan energi
Sektor Energi 30 Juta Ton baru terbarukan dan
pelaksanaan konservasi energi
Limbah 48 Juta Ton dari seluruh sektor

Industri dan Transportasi 9 Juta Ton

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 12


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 13
UU No. 30/2007 tentang Energi
UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan
UU No. 21/2014 tentang Panas Bumi
PP No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
PP RI No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional

1. KONSERVASI ENERGI untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi


di sisi suplai dan pemanfaatan (demand side), antara lain sektor industri,
transportasi, rumah tangga, dan komersial.

2. DIVERSIFIKASI ENERGI untuk meningkatkan pangsa energi baru


terbarukan dalam bauran energi nasional (supply side).

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 14


(PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 27 TAHUN 2014 DAN NOMOR 19 TAHUN 2013)

No. Energi Kapasitas Harga Pembelian Listrik Keterangan


Tegangan Menengah
1. Biomassa s.d 10 MW Rp. 1.150,- / kWh X F
2. Biogas s.d 10 MW Rp. 1.050,- / kWh X F Non sampah kota
3. Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.450,- / kWh Zero waste *)
4. Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.250,- / kWh Landfill *)
Tegangan Rendah
1 Biomassa s.d 10 MW Rp. 1.500,- / kWh X F
2 Biogas s.d 10 MW Rp. 1.400,- / kWh X F Non sampah kota
3 Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.798,- / kWh Zero waste *)
4 Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.598,- / kWh Landfill *)
F adalah faktor insentif berdasarkan wilayah dimana pembangkit tersebut terpasang, sebagai
berikut:
Pulau Jawa :F=1 *) Sesuai UU nomor No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah
Pulau Sumatera : F = 1,15
Pulau Sulawesi : F = 1,25
Pulau Kalimantan : F = 1,3
Pulau Bali, Bangka Belitung, Lombok : F = 1,5
Kepri, Pulau Papua dan pulau lainnya : F = 1,6
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 15
FEED IN TARIFF PLTB
(PERMEN ESDM NO. 4 TAHUN 2012)
Harga Untuk
Harga Untuk Tegangan INCENTIVE FACTOR
AREA Tegangan Rendah
Menengah (Rp/kWh) (F)
(Rp/kWh)
Jawa and Bali 656 x F 1,004 x F 1
Sumatera and Sulawesi 787 x F 1,205 x F 1.2

Kalimantan, West and East 853 x F 1,305 x F 1.3


Nusa Tenggara
Maluku and Papua 984 x F 1,506 x F 1.5

FEED IN TARIFF PLTS


(PERMEN ESDM NO. 17 TAHUN 2013)
No The Benchmark Price Keterangan
(cent US$/kWh)

1 25 Apabila menggunakan Local


Content< 40%,
2 30 Apabila menggunakan local
content 40%

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 16


Harga Pembelian (Rp./Kwh)
Tegangan Jaringan Listrik Faktor
No. Lokasi/Wilayah Tahun ke-1 Tahun ke-9 Harga Rata rata
(Kapasitas Pembangkit) F
s.d Tahun ke-8 s.d Tahun ke-20 Tertimbang
1 2 3 4 5 6 7
1. Jawa, Bali, dan Madura 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,00
2. Sumatera 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,10
3. Tegangan Menengah Kalimantan dan Sulawesi 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,20
4. (s.d 10 MW) NTB dan NTT 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,25
5. Maluku dan Maluku Utara 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,30
6. Papua dan Papua Barat 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,60
7. Jawa, Bali, dan Madura 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,00
8. Sumatera 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,10
9. Tegangan Rendah Kalimantan dan Sulawesi 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,20
10. (s.d 250 kW) NTB dan NTT 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,25
11. Maluku dan Maluku Utara 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,30
12. Papua dan Papua Barat 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,60
Keterangan:
Harga sudah termasuk seluruh biaya pengadaan jaringan penyambungan dari pembangkit ke jaringan listrik PT PLN
Badan usaha akan dicabut penetapannya sebagai pengelola energi tenaga air jika:
1. Tidak menyerahkan sertifikat deposito paling lambat 30 hari setelah ditetapkan;
2. Tidak menandatangi PJBL paling lambat 30 hari setelah memperoleh IUPTL; atau
3. Tidak memulai konstruksi paling lambat 15 bulan setelah financial close.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 17


Harga Patokan Tertinggi
Tahun COD (sen USD/kWh)
Wilayah I Wilayah II Wilayah III
2015 11.8 17.0 25.4
2016 12.2 17.6 25.8
2017 12.6 18.2 26.2
2018 13.0 18.8 26.6
2019 13.4 19.4 27.0
2020 13.8 20.0 27.4
2021 14.2 20.6 27.8
2022 14.6 21.3 28.3
2023 15.0 21.9 28.7
2024 15.5 22.6 29.2
2025 15.9 23.3 29.6
Ket.:
Pembagian Wilayah
- Wilayah I : Wilayah Sumatera, Jawa dan Bali
- Wilayah II : Wilayah Sulawesi, NTB, NTT, Halmahera, Maluku, Irianjaya dan Kalimantan; dan
- Wilayah III : Wilayah yang berada pada Wilayah I atau Wilayah II tetapi sistem transmisinya terisolasi,
pemenuhan kebutuhan listriknya sebagian besar diperoleh dari pembangkit listrik dengan bahan bakar
minyak.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 18


1982 Instruksi Presiden No. 9/1982 tentang Energi Konservasi

1995 Master Plan Konservasi Energi Nasional Tahun 1995 dan direvisi Tahun 2005

2002 Undang undang No. 28 / 2002 tentang Bangunan

2006 Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional


KEBIJAKAN
KONSERVASI 2007 Undang Undang No. 30/2007 tentang Energi
ENERGI
2008 Instruksi Presiden No. 2/2008 tentang Hemat Energi dan Air

2009 Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi

Instruksi Presiden No. 13/2011 tentang Penghematan Energi dan Air


2011 Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca
2012 & 2013 Peraturan Menteri ESDM tentang Penghematan Energi dan Air
Peraturan Menteri ESDM No. 13/2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik
Peraturan Menteri ESDM No. 14/2012 tentang Manajemen Energi
Peraturan Menteri ESDM No. 15/2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah
Peraturan Menteri ESDM No. 01/2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
Keputusan Menteri ESDM No. 4051K/07/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi
2014 Peraturan Menteri ESDM No. 18/2014 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast
Peraturan Menteri ESDM No. 19/2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahan Perseroan (Persero) PT
PLN
Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional
2015 Peraturan Menteri ESDM No. 7/2015 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan Pencantuman Label Tanda Hemat
Energi untuk Piranti Pengkondisi Udara
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 80/2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya pada Jabatan Kerja Manajer
Energi di Industri dan Bangunan Gedung

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 19


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 20
Perluasan jaringan
oleh PLN
Ditjen
Ketenagalistrikan
PT. PLN (Persero)
Peningkatan
rasio
PENYEDIAAN elektrifikasi

Pembangunan
PLTMH, PLTS, PLTB
dan EBT lainnya

Ditjen EBTKE/KL
lainnya
DAK Energi
Perdesaan/APBD
PT. PLN (Persero)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 21


REGULASI/LEGISLASI PROGRAM KEMITRAAN / PENERAPAN SNI:ISO 50001
Melanjutkan penyusunan/perbaikan kebijakan AUDIT ENERGI Penerapan ISO 50001: Sistem Manajemen
regulasi di bidang konservasi energi Energi di Industri dengan pendampingan
Pelaksanaan Audit Energi ;
tenaga ahli nasional.;
Pelaksanaan Investment Grade Audit (IGA).
Penerapan kewajiban pelaksanaan manajemen
energi bagi perusahaan lebih besar sama
dengan 6.000 TOE/tahun (sebanyak 150 obyek).
PENINGKATAN
KESADARAN PUBLIK
Melaksanakan seminar/workshop, penayangan
iklan tentang penghematan energi di koran dan
PENGEMBANGAN
media elektronik, brosur, buletin dll PJU HEMAT ENERGI
Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat
nasional dan berpartisipasi pada ASEAN Energy
PROGRAM Pengembangan PJU Cerdas pada 22 Kota yang
Award for building and energy management KONSV. terpilih.
Melaksanakan Home and School Energy
Champion dan Program Sosialisasi Hemat ENERGI
Energi di Lingkungan Sekolah Dasar MONITORING RAN-GRK
Target RAN GRK sampai dengan 2020: 30
Juta Ton CO2

STANDAR DAN LABEL MANAJER DAN AUDITOR ENERGI


Penerapan Minimum Energy Performance Standard Pengembangan Standar Kompetensi bagi
(MEPS) dan Penyusunan Standar dan Pembubuhan manajer dan auditor energi
Label (S/L) Efisiensi Energi untuk peralatan lampu TARGET Pelaksanaan Sertifikasi Manajer Energi dan
CFL, AC, Kulkas, Kipas Angin, Penanak Nasi, Motor 1. Penurunan Intensitas Auditor Energi oleh Lembaga Sertifikasi
Listrik dan Ballast Elektronik; Energi 1%/Tahun; Kompetensi/HAKE sebanyak 60 orang.
Penyusunan Building Code 2. Penurunan Emisi CO2:
14,71 juta Ton.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 22


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 23
1. Harga produksi energi baru terbarukan lebih mahal dari harga produksi
energi konvensional (fosil) yang saat ini masih disubsidi;
2. Teknologi baru energi baru terbarukan masih banyak yang harus
diimpor;
3. Kurangnya pendanaan untuk proyek energi baru terbarukan;
4. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang
menguasai energi baru terbarukan;
5. Penerimaan masyarakat terhadap energi baru terbarukan masih rendah
karena kebanyakan orang masih nyaman dengan penggunaan energi
konvesnsional (fosil).

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 24


1. Tingkat kesadaran hemat energi bagi pengguna masih rendah;
2. Harga energi relatif masih murah karena subsidi;
3. Pengetahuan dan pemahaman terhadap pentingnya dan manfaat konservasi energi
masih terbatas;
4. Daya beli teknologi/peralatan yang efisien/hemat energi masih rendah;
5. Sebagian besar teknologi/ peralatan yang efisien energi masih diimpor dan lebih mahal
dibandingkan dengan teknologi konvensional.
6. Sistem pendanaan investasi program energi efisiensi dan konservasi energi belum
memadai;
7. Insentif untuk pelaksanaan energi efisiensi dan konservasi energi belum memadai.
Untuk itu perlu diformulasikan mekanisme smart financing project efisiensi energi
melalui soft loan, pendanaan bergulir, guarantee fund, dan rabat/diskon yang telah
sukses di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Korea, India dan Mexico;
8. Kebijakan pengembangan Energy Service Company (ESCO);

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 25


Peranan masyarakat yang sangat penting khususnya kegiatan penyebarluasan
informasi tentang pentingnya pengembangan energi baru terbarukan dan penerapan
langkah-langkah hemat energi dan informasi tentang perubahan iklim dan dampaknya;
Perlunya sinergisitas mayarakat dalam implementasi pengembangan energi baru
terbarukan dan konservasi/efisiensi energi dalam menghadapi SE4ALL yang sudah
masuk dalam kerangka SDGs yang akan dimulai tahun 2016.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 26


www.ebtke.esdm.go.id
www.konservasienergiindonesia.info

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 27

Anda mungkin juga menyukai