Anda di halaman 1dari 15

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir

PRPN BATAN, 14 November 2013

PENENTUAN SPESIFIKASI GENERATOR SET 275 kVA


UNTUK DESAIN DASAR PABRIK YELLOW CAKE
Edy Karyanta dan Yan Bony Marsahala
PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310

ABSTRAK
PENENTUAN SPESIFIKASI GENERATOR SET 275 kVA UNTUK DISAIN DASAR
PABRIK YELLOW CAKE. Penentuan spesifikasi generetor set untuk desain basic pabrik
yellow cake telah dilakukan. Suatu rencana untuk mendirikan pabrik yellow cake disusun
melalui tahapan disain dasar (basic design). Tahap basic design meliputi electrical basic
design, diantaranya Electrical Individual Specification yang didalamnya termasuk
spesifikasi generator disel set. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menentukan
spesifikasi generator disel set. Metode yang dilakukan untuk membuat spesifikasi
generator disel set adalah dengan mengumpulkan berbagai informasi seperti spesifikasi
umum kelistrikan, desain generator, desain mesin disel, kondisi lapangan, syarat desain,
syarat konstruksi dan cara pengoperasian. Kumpulan dari berbagai informasi tersebut
disusun menjadi suatu dokumen spesifikasi generator set. Hasil spesifikasi menunjukkan
batas desain generator disel set seperti: kode dan standard, kondisi lapangan, syarat
desain dan konstruksi, cara pengoperasian, desain generator, kelistrikan dan mesin disel.
Kata kunci: Spesifikasi, generator set, pabrik yellow cake, desain

ABSTRACT
DETERMINATION OF 275 kVA GENERATOR SET SPECIFICATIONS FOR BASIC
DESIGN OF YELLOW CAKE PLANT. Determination of 275 kVA generetor set
specification for basic design of yellow cake plant has been done . A plan to construck a
yellow cake plant was established through the basic design stages. The basic design
stage includes also the basic electrical design, including electrical individual specification
especially generator set specification. This paper focusses on determining the generator
set specification. The method consist of collecting a variety of information such as
general electrical specifications, design generators , diesel engine design, field conditions,
terms of the design, construction and the operation conditions . These colections are
compiled into a document of generator set specification. The results showed the limits of
the design for specifications of generator set such as codes and standards, field
conditions, design and construction requirements, method of operation, design generator,
electrical and diesel engines .
Keywords: Specification, generator set, yellow cake plant, design.

- 79 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

1. PENDAHULUAN
Fosfat diketahui secara luas sebagai sumber uranium sekunder. Uranium dari asam
fosfat diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan selama 440 tahun dibandingkan dengan
sumber batuan uranium yang telah diketahui hanya berumur 86 tahun.
Pengambilan uranium dari asam fosfat sangat penting untuk konservasi sumber
daya uranium. Pemisahan uranium dari asam fosfat penting untuk dilakukan, mengingat
uranium merupakan bahan bakar pembangkit energi nuklir. Pemisahan uranium dari
asam fosfat yang terkandung di dalam pupuk juga berfungsi dan bertujuan untuk
pengendalian uranium ke lingkungan termasuk ke rantai makanan. Uranium dari bijih
fosfat dilakukan dengan proses ekstraksi yang akan menghasilkan yellow cake yaitu
uranium dalam bentuk oksida U3O8.[1]
Rencana untuk mendirikan pabrik yellow cake dari asam fosfat disusun melalui
beberapa tahapan sebagai berikut: tahapan preliminary (conseptual design), tahapan
disain dasar (basic design), tahapan disain rinci (detail design), tahapan procurement,
tahapan konstruksi, tahapan comissioning dan operasi. Tahapan conseptual design telah
dilakukan pada tahun 2011 dan tahapan basic design telah dilakukan pada tahun 2012.
Salah satu tahapan basic design di bidang kelistrikan adalah penyusunan Electrical
Individual Specification yang didalamnya termasuk spesifikasi Generator Set. Makalah ini
dibuat dengan tujuan untuk menentukan spesifikasi Generator Set.
Permintan desain dan konstruksi generator set seperti disebutkan dalam dokumen
spesifikasi umum kelistrikan desain dasar pabrik yellow cake adalah sebagai berikut:
a. Genset sebagai penyedia daya listrik darurat yang bekerja hanya apabila penyedia
daya utama dari PLN mengalami gangguan.
b. Spesifikasi umum genset dengan kapasitas 275 kVA, tegangan 380/220 volt +- 5%,
frekuensi 50 Hz, 0,8 lag pada putaran rotor 1500 rpm.
c. Genset dapat dioperasikan selama 1 sampai 8 jam pada keadaan darurat.
d. Sistem operasi interlok antara genset dan PLN dilakukan secara otomatis.
e. Sistem penyalaan genset secara elektrik dengan motor listrik dan dilakukan secara
otomatis.
f. Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa tanki, pompa dan monitor level yang
menyediakan pasokan bahan bakar untuk operasi selama 8 jam.
g. Sistem pendingin disel dengan menggunakan pendingin air daur ulang.
h. Genset dirancang untuk menyediakan daya listrik yang handal sehingga hanya
beberapa sinyal gangguan yang dapat menyebabkan genset trip.

- 80 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

i. Pengoperasian genset diatur dari panel kontrol untuk keselamatan dan kemudahan
pengoperasian.[2]
Dengan permintaan desain dan konstruksi dan beberapa masukan seperti: beban
total, deain generator, desain mesin disel, code dan standar, kondisi lapangan dan cara
pengoperasian maka diharapkan dapat tersusun spesifikasi genset untuk desain dasar
pabrik yellow cake.

2. TEORI
Ketika terjadi pemadaman catu daya utama dari Pembangkit Listrik Negara (PLN)
maka dibutuhkan pasokan daya cadangan listrik. Pada kondisi tersebut generator set atau
dapat disebut genset diharapkan dapat mamasok tenaga listrik terutama untuk bebanbeban prioritas. Genset sering digunakan oleh industri yang membutuhkan sumber daya
yang mantap dan handal dengan tingkat kehandalan pasokan daya listrik yang tinggi.
Suatu mesin disel generator set terdiri dari:
1. Penggerak mula, dalam hal ini mesin disel.
2. Generator listrik.
3. Peralatan pengontrol, antara lain terdiri dari AMF (Automatic Main Failure) dan ATS
(Automatic Transfer Switch) dan sistem pengaman daya listrik.
Ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya mesin disel termasuk mesin dengan
pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar. Untuk membangkitkan listrik,
sebuah mesin disel dihubungkan dengan generator dalam satu poros yaitu poros dari
mesin disel dikopel dengan poros generator listrik. Gambar 1 menunjukan bagian-bagian
utama Generator Disel Set.

- 81 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

Mesin Disel
Peralatan
Pengontrol

Generator
Listrik

Gambar 1. Bagian-bagian utama Generator Set [3]

Generator listrik adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi
mekanis dari penggerak mula yaitu mesin disel.
Keuntungan pemakaian mesin disel sebagai penggerak mula adalah disain dan
instalasi sederhana, auxilary equipment atau peralatan bantu sederhana dan waktu
pembebanan relatif singkat. Sedangkan kerugian pemakaian mesin disel sebagai
penggerak mula adalah mesin sangat berat dan besar, starting awal berat karena
kompresinya tinggi dan bahan bakar relatif lebih mahal.
Untuk menjaga kestabilan daya listrik dan keselamatan, generator set dilengkapi
dengan peralatan pengontrol seperti:
a. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch).
b. Aoutomatic Voltage Regulator (AVR), relai differensial.
c. Relay daya balik.
d. Circuit Breaker (CB)
e. Sekering.
AMF berfungsi untuk

menghidupkan atau mematikan genset secara otomatis

sedangkan ATS mengendalikan transfer Circuit Breaker (CB) dari catu daya utama (PLN)
ke catu daya genset dan sebaliknya. Relay differensial bekerja atas dasar perbandingan
tegangan atau perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus
yang mengalir ke beban. Relay daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif

- 82 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

yang masuk ke arah generator. Circuit breaker berfungsi untuk membatasi arus listrik dan
sekering berfungsi untuk memutus arus listrik apabila ada gangguan hubung singkat [4].

3. TATAKERJA
Untuk memenuhi permintaan desain maka spesifikasi generator set dibuat dengan
tahapan seperti terlihat pada diagram alir Gambar 2.
Pada diagram alir dapat dilihat urutan pembuatan spesifikasi generator set. Dimulai
dari permintaan desain pada spesifikasi umum kelistrikan yang diperoleh dari dokumen
Spesifikasi Umum Kelistrikan. Kemudian spesifikasi generator set dapat disusun
berdasarkan total daya listrik yang diperlukan, kode dan standard, kondisi lapangan,
syarat disain dan konstruksi, cara pengoperasian, disain generator, disain mesin disel,
sistim baterai dan sistem pasokan bahan bakar.

Gambar 2. Diagram alir penentuan spesifikasi generator set

- 83 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kode dan Standard
Pada spesifikasi umum kelistrikan untuk disain pabrik yellow cake dari uranium hasil
samping pabrik asam fospat disebutkan antara lain standard utama yang digunakan
adalah Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 dan IEC (International
Electrotechnical Commission), yang secara khusus merujuk pada IEC 60364 tentang
instalasi listrik untuk gedung. Standard lain yang secara spesifik harus digunakan
sebagai acuan misalnya: ISO 10816-1 tentang vibrasi peralatan mesin berputar [2].
2. Kondisi Lapangan
2.1.

Kondisi lingkungan
Lokasi pabrik yellow cake dipilih pada suatu tempat yang tidak terlalu jauh
dari pantai dengan asumsi bahwa altitude kurang dari 100 meter di atas
pemukaan laut dan kondisi atmosfir darat dan tropis. Temperatur udara
diasumsikan

maksimum

40C,

temperatur

udara

minimum

18C,

kelembaban relatif maksimum 95%.


2.2.

Klasifikasi area
Generator set harus ditempatkan pada area yang aman yaitu tidak mudah
terbakar dan pada lokasi yang aman dari banjir.

2.3.

Kondisi operasi
Genset akan ditempatkan dan dioperasikan di dalam ruangan. Genset
didisain untuk beroperasi sebagai unit berdiri sendiri dan melakukan
pengisian sendiri. Genset didisain untuk pelayanan berkesinambungan,
jenis duty S1 (Continuous running duty) sesuai IEC 60034-1, pada daya
dasar dan pada kondisi lapangan yang terburuk.

2.4.

Kelistrikan
Kondisi kelistrikan didesain sesuai dengan kondisi kelistrikan nasional
indonesia yaitu pada tegangan masuk ke transformator 20 kV, 3 phase pada
frekuensi 50 Hz. Keluaran dari transformator
tegangan

dan genset mempunyai

380 V 5 % - 3 phase, frekuensi 50 Hz 2 % dengan

pembumian solid. Kapasitas generator set untuk keperluan pabrik yellow


cake ini diperkirakan sebesar 275 kVA. Daftar beban dapat dilihat pada
Tabel 1. Single line diagram desain basic pabrik yellow cake dapat dilihat
pada Gambar 2. Pada gambar single line diagram dapat dilihat bahwa
penyediaan daya listrik terbagi menjadi dua jenis yaitu pasokan penyaluran

- 84 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

daya normal dan penyaluran daya emergensi. Penyaluran daya normal yaitu
penyaluran daya yang berasal dari PLN sedangkan penyaluran daya
emergensi berasal dari genset. Dalam perencanaan single line diagram ini
hanya terbatas pada beban dari bagian proses dan bagian utilitas
sedangkan beban-beban lain misalnya dari bagian mekanik, sipil dan
instrumentasi belum dimasukkan. Pembatasan ini dilakukan karena
cakupan dari kegiatan desain dasar pabrik yellow cake bidang elektrik
hanya terbatas pada beban proses dan utilitas.

Gambar 2. Single Line diagram desain basic pabrik yellow cake

- 85 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

Tabel 1. Daftar beban.

No.

Menuju

Daya
Beban
(Hp)

Daya
Operasional
Aman
(HP)
1,2 c

Motor
Tersedia
(HP)
-

Ekstraction Unit I
(MS-01)
Stripping Unit
(MS-02)
Scrubbing Unit
(MS-04)
Storage Tank
(T-01)
Oxidation Tank I
(T-02)
"Tangki
Pengenceran
Umpan" (T-03)
Oxidation Tank II
(T-04)
Fe Reductor
Tank (T-06)
Solvent Tank I
(T-07)
Solvent Tank II
(T-08)
Hopper Tank
(T-09)
Cooler (HE-01)

12.00

14.40

15.00

12.00

14.40

15.00

3.00

3.60

0.00

15.00

Acid Clarifier
(F-01)
Centrifuge Filter
(F-02)
Filtration Tank
(F-03)
Mixer Setler
(Ekstraction)
(MS-03)
Gung Sparator I
(F-04)
Gung Sparator I
(F-05)
Mixer Setler
(Stripping) (MS05)
Mixer Setler
(Scrubbing)
(MS-06)
"Tangki Pengendapan" (T-05)
Centrifuges
(F-06)
Rotary Kiln
(H-01)
Pump (P-01)

2
3
4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17
18
19

20

21
22
23
24

Pelayanan
Operasi
C/I/S

Motor
Tersedia
(W)
f*746
g

Motor
Faktor
Tersedia
Beban
(kVA)
c/f
g/j
h

COS
PHI

13.01

0.80

0.86

13.01

0.80

0.86

5.00

11190.0
0
11190.0
0
3730.00

4.34

0.60

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

18.00

20.00

17.35

0.75

0.86

15.00

18.00

20.00

14920.0
0
14920.0
0

17.35

0.75

0.86

5.00

6.00

7.50

5595.00

6.51

0.67

0.86

15.00

18.00

20.00

17.35

0.75

0.86

30.00

36.00

40.00

34.70

0.75

0.86

7.50

9.00

10.00

14920.0
0
29840.0
0
7460.00

8.67

0.75

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

6.00

7.20

7.50

5595.00

6.51

0.80

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

4.00

4.80

3730.00

4.34

0.80

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.86

3.00

3.60

5.00

3730.00

4.34

0.60

0.86

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

1.00

1.20

1.50

1119.00

1.30

0.67

0.86

40.00

48.00

50.00

43.37

0.80

0.86

5.00

6.00

7.50

37300.0
0
5595.00

6.51

0.67

0.86

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

5.00

- 86 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

25

Pump (P-01)

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

26

Pump (P-02)

3.00

3.60

5.00

3730.00

4.34

0.60

0.86

27

Pump (P-03)

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

28

Pump (P-04)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

29

Pump (P-05)

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

30

Pump (P-06)

1.00

1.20

1.50

1119.00

1.30

0.67

0.86

31

Pump (P-06)

3.00

3.60

5.00

3730.00

4.34

0.60

0.86

32

Pump (P-07)

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

33

Pump (P-08)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

34

Pump (P-09)

1.00

1.20

1.50

1119.00

1.30

0.67

0.86

35

Pump (P-10)

4.00

4.80

5.00

3730.00

4.34

0.80

0.86

36

Pump (P-11)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

37

Pump (P-12)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

38

Pump (P-13)

5.00

6.00

7.50

5595.00

6.51

0.67

0.86

39

Pump (P-14)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

40

Pump (P-15)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

41

Pump (P-16)

1.00

1.20

1.50

1119.00

1.30

0.67

0.86

42

Pump (P-17)

2.00

2.40

3.00

2238.00

2.60

0.67

0.86

43

Pump (P-18)

8.00

9.60

10.00

7460.00

8.67

0.80

0.86

289.80

322.00

240212

279.32

TOTAL

241.50

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa semua beban bersifat kontinyu yang di dalam
tabel dinyatakan dengan huruf C yang berarti Continuous, hal ini merupakan permintaan
dari bagian proses. Total daya beban permintaan bagian proses sebesar 241,5 HP. Daya
motor aman untuk operasi harus dikalikan dengan faktor keamanan sebesar 1,2 sehingga
daya total aman motor sebesar 289,8 HP. Semua besar daya motor setelah dikalikan
dengan faktor keamanan kemudian disesuaikan dengan ketersediaannya di pasaran.
Total daya motor yang ada di pasaran sebesar 322 HP atau 240,212 kW apabila
dikonversi dalam watt dengan faktor pengali 746. Dengan cos phi yang diasumsikan
sebesar 0,86 maka daya motor total sebesar 279,32 kVA. Untuk beban lain seperti beban
instrumentasi dan penerangan diasumsikan sebesar 20% dari total daya motor sehingga
daya beban semuanya menjadi 334,8 kVA. Daya motor yang ada dipasaran dipilih
dengan pembulatan ke atas sehingga dapat dihitung faktor beban rata-rata sebesar 0,72.
Karena pengaruh faktor beban sebagai pengali dari beban total maka daya genset dapat
diketahui sebesar 241 kVA. Daya genset yang akan dipasang harus sekurang-kurangnya
sebesar 110% dari total beban sehingga daya genset yang diperlukan sebesar 266 kVA.
Daya genset ini harus disesuaikan dengan genset yang ada dipasaran yaitu sebesar 275
kVA.

- 87 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

3. Cara Pengoperasian
Cara

pengoperasian

genset

didesain

untuk

keselamatan,

kemudahan

pengoperasian dan kesiapan operasi mendadak. Pasokan daya listrik pada kondisi
normal berasal dari jaringan listrik dari PLN sedangkan genset dalam keadaan berhenti
dan siap untuk dioperasikan. Jika pasokan daya listrik PLN mati, genset akan
dihidupkan secara otomatis oleh Automatic Main Failure (AMF) dan pengalihan saklar
normal dan emergensi dilakukan oleh Automatic Transfer Switch (ATS) dan mensuplai
beban tertentu hingga pasokan daya dari PLN normal kembali.
Mode pengoperasian genset didesain untuk keselamatan dan kemudahan
operasi yaitu sebagai berikut :
3.1. Mode Otomatis
Ketika pasokan listrik PLN gagal, genset akan dihidupkan secara otomatis
oleh AMF.
3.2. Mode Manual
Mode kontrol manual dilakukan dari panel kontrol generator dan panel sinkron
diswitchgear.
3.3. Mode Pemeliharaan
Mode Pemeliharaan adalah proses starting dan pengoperasian genset tapi
tidak diperbolehkan disambungkan ke jaringan beban. Mode pemeliharaan ini
lebih ditujukan untuk mengontrol kondisi mekanis mesin dan memeriksa
peralatan listrik generator. Ketika mode operasi pemeliharaan ini sedang
dijalankan, pemutus outgoing milik genset didesain untuk secara otomatis
terbuka.
3.4. Penghentian Genset
Pada semua mode pengoperasian, genset didesain untuk dapat dihentikan
secara manual dari panel kontrol atau dari tombol stop pada panel kontrol dari
mesin.
4. Disain Generator
Konstruksi mekanis generator didisain untuk memenuhi spesifikasi sebagai
berikut:
a. Generator dibuat dengan konstruksi baja yang kuat.
b. Generator dilengkapi alat untuk tempat pengangkat pada bagian atas dan
harus dibuat sesuai dengan berat total generator yang dirakit.

- 88 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

c. Generator dilengkapi minimum dua terminal grounding, yaitu grounding untuk


sambungan bintang dan body.
d. Generator dikopel dengan mesin disel dan mampu menahan overspeed 20%
tanpa kerusakan.
e. Generator dilengkapi dua roller bearing jenis self aligning dengan kelas
vibrasi mengacu pada ISO 18016-1, 1995.
f.

Generator dilengkapi metoda pendinginan sesuai dengan IEC 60034.6.

g. Generator memiliki noise maksimum kurang dari 85 dB pada jarak satu meter
dari enclosure [5].
Vibrasi bearing generator tidak boleh melebihi 1.8 mm/s rms pada segala arah
ketika beroperasi pada kecepatan rating tak berbeban dan tak dikopel. Hal ini
sesuai dengan ISO 18016 tahun 1995 pada zona A yaitu getaran pada
permesinan yang baru dan kelas III yaitu pada penggerak utama ukuran besar
dengan pondasi bersifat rigit [6].
Bahan konduktor untuk belitan generator didisain dengan tembaga yang
memiliki tingkat isolasi kelas F maksimum 1550C sesuai dengan NEMA MG112.43 tentang kelas isolasi. Kenaikan temperatur maksimum generator selama
operasi normal harus kelas B maksimum 1050C sesuai dengan NEMA 1-2003 Part
33. Belitan stator dihubungan bintang dan sistem penetralan dengan pembumian
solid [7].
5. Kelistrikan
5.1. Spesifikasi Kinerja
Genset dirancang untuk ketersediaan yang tinggi dan hanya beberapa sinyal
gangguan yang menyebabkan genset trip. Sinyal gangguan dari kondisi operasi
yang dapat mengakibatkan kerusakan total pada genset dalam waktu singkat
yang akan menyebabkan standby generator trip, sinyal tersebut adalah:
a. Beban lebih maksimum 412,5 kVA, sesuai dengan IEC 34-1 bahwa generator
harus mampu dibebani 1,5 kali beban dasar maksimum 30 detik.
b. Kecepatan lebih maksimum 114% dari kecepatan nominal genset 1500 rpm,
sehingga kecepatan genset tidak boleh lebih dari 1710 rpm, sesuai dengan IEC
60034-1.
c. Level minyak pelumas terlalu rendah, karena akan mengakibatkan kegagalan
pada sistem pelumasan mesin.
d. Temperatur oli terlalu tinggi, maksimum 120 oC [8].

- 89 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

e. Level air pendingin terlalu rendah karena dengan berkurangnya air pendingin
akan mengakibatkan kegagalan pada sistem pendinginan mesin dan dapat
mengakibatkan kerusakan mesin.
Untuk pengaturan kecepatan putar genset didisain dengan governor
berakurasi tinggi. Kecepatan didesain untuk dapat diatur dari interval 95%
hingga 105% dari kecepatan dasar selama operasi normal. Antara kecepatan
putar, tegangan output dan frekuensi akan saling berhubungan. Jika ada
faktor lain yang mengakibatkan frekuensi dan tegangan tidak sesuai maka
diperlukan sedikit pengaturan kecepatan.
5.2. Pengatur tegangan otomatis
Pengatur tegangan otomatis atau Automatic Voltage Regulator (AVR) didesain
dengan jenis elektronik dan ditempatkan di panel kontrol genset.
6. Mesin Disel
Beberapa spesifikasi mesin disel yang penting antara lain:
a. Tipe mesin

: Multi-cylinder, turbocharged

b. Sistem pendinginan : tipe radiator


c. Pelumasan

: referensi pabrik

d. Enklosur

: IP 55 (kedap cuaca)

e. Governor

: electronis, kecepatan konstan

f.

: elektrik

Sistem start

Tipe mesin dipilih multi-cylinder dengan turbocharged yang diharapkan mesin


akan bekerja dengan getaran yang lebih halus dan kuat. Sistem pendinginan
denganradiator dipilih karena sistem ini lebih handal. Enklosur diharapkan dapat
memenuhi standar IP 55 yang kedap terhadap segala jenis cuaca. Governor
merupakan alat pengatur kecepatan agar mesin bekerja dengan kecepatan konstan
yang diatur secara elektronis. Sistem start dengan elektrik untuk memudahkan
pengoperasian.
Pengisian baterai didisain untuk mengembalikan ke baterai bermuatan penuh
dengan pengisian sendiri.
Sistem bakar terdiri dari beberapa tangki bahan bakar dengan kapasitas
bahan bakar untuk pengoperasian mesin disel selama 8 jam pada beban penuh.
Konsumsi bahan bakar untuk genset 275 kVA atau diasumsikan 288 kVA pada
beban penuh sebesar 62,75 liter per jam. Untuk pengoperasian 8 jam maka bahan

- 90 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

bakar yang harus disediakan sebesar 502 liter [9]. Spesifikasi genset dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Spesifikasi genset
1. Referensi
General Specification and Discription of Electrical
System
Code dan Standard

: RPN.SD.01.01.80.12
: PUIL, IEC, ISO,NEMA, AS

2. Kondisi Lingkungan (asumsi)


Altitude
: Kurang dari 100 meter di atas pemukaan laut
Temperatur udara
: Maksimum 40C, minimum 18C (asumsi)
Kelembaban relatif
: Maksimum 95%
Area
: Aman dari banjir dan kebakaran
Penempatan
: Di dalam ruang
: Duty S1
Ketahanan cuaca
3. Tegangan
Kapasitas
: 275 kVA
Tegangan
: 380 Volt 5 %
Phase
: 3 phase
Frekuensi
: 50 Hz 2 %
4. Cara Pengoperasian
Alih daya
: Sistem interlok otomatis
Starting
: Elektrik (manual dan otomatis)
5. Generator
Kapasitas
Konstruksi
Kebisingan
Vibrasi bearing
Bahan konduktor
Kelas isolasi
Kenaikan temperatur
Beban maksimum
Kecepatan nominal
Kecepatan maksimum
Pengatur tegangan
Pembumian

: 275 kVA
: Baja
: Maksimum 85 dB
: Maksimum 1,8 mm/s rms
: Tembaga
: F (maksimum 1550C)
: B (maksimum 1050C)
: 412,5 kVA
: 1500 rpm
: 1710 rpm
: Elektronis dengan Automatic Voltage Regulator (AVR)
: Solid

6. Mesin Disel
Tipe
Sistem pendingin
Pelumasan
Enklosure
Governor
Sistem start
Pengisian batere
Bahan bakar
Ketahanan operasi

: Multi-cylinder, turbocharged
: Tipe radiator
: Referensi pabrik
: IP 55 (kedap cuaca)
: Electronis, kecepatan konstan
: Elektrik
: Pengisian sendiri
: Solar
: 8 jam

- 91 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

5. KESIMPULAN
Telah dibuat spesifikasi generator disel set pada desain dasar pabrik yellow cake.
Spesifikasi terpenting diantaranya:
1. Referensi yang telah sesuai dengan dokumen General Specification and Description of
Electrical System pada desain dasar pabrik yellow cake, kode dan standard umum
kelistrikan.
2. Kondisi lingkungan diasumsikan di daerah dekat pantai sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
3. Tegangan keluaran, sesuai dengan tegangan listrik Indonesia 380, 3 phase, 50 Hz.
4. Cara Pengoperasian, secara manual dan otomatis
5. Generator, 1500 rpm, 275 KVA
6. Mesin Disel, Multi-cylinder-turbocharger, tipe radiator untuk operasi darurat selama 8
jam.

6. DAFTAR PUSTAKA
1. BAMBANG GS, Ir, MSc.,Program manual, Basic Desain Pabrik Yellow Cake dari
Uranium Hasil Samping Pabrik Asam Fosfat, PRPN-BATAN, 2012.
2. YAN BONY M. Ir., M.Eng., Spesifikasi Listrik Umum, Basic Desain Pabrik Yellow Cake
dari Uranium Hasil Samping Pabrik Asam Fosfat, PRPN-BATAN, 2012.
3. CATERPILLAR,

Disel

Generator

Set,

http://www.bokuk.co.kr/diesel-generator-

set/doosan.html, diunduh tanggal 8-11-2013.


4. ENGGAR T. SANTOSA, MARADU SIBARANI, SURIPTO, Rancangan Dasar
Automatic Main Failure dan Automatic Transfer Switch untuk Ruang Pertemuan
Gedung 71, Prosiding Pertemuan Ilmiah Rekayasa Perangkat Nuklir, PRPN-BATAN,
2011.
5. ANNONIMOUS, National Standard for Accupational Noise-NOHSC-1007, Australia,
2000.
6. DHANI PRIATMOKO, TAUFIK FAJAR NUGROHO, Analisa Getaran dan Sistem
Perporosan Pada Reduksi Gear KM. Kumala, Paper, Fakultas Teknologi Perkapalan,
ITS, 2002.
7. ANNONIMOUS, NEMA, Insullation Classes,
http://www.engineeringtoolbox.com/nemainsulation-classes-d_734.html,
diaksestanggal 2 April 2002.

- 92 -

Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir


PRPN BATAN, 14 November 2013

8. Interatom GMBH, Diesel Emergency Sets, BRV 10/20/30 System Specification, 1986.
9. ANNONIMOUS,
http://www.perfectfuel.ca/pdf/Diesel%20Consumption%20Litres%2012092009.pdf,
diakses tanggal 18 November 2013.

TANYA JAWAB
Pertanyaan:
1. Untuk menentukan spesifikasi seharusnya dalam makalah dicantumkan cara
menghitung beban genset sehingga diperoleh spesifikasi dari genset. Bagaimana
pendapat anda? (Bambang Galung Susanto)
2. Untuk membedakan antara uranium premier dan uranium skunder. Yang disebut
uranium premier adalah uranium yang langsung dari tambang dengan konsentrasi >
3000 ppm. Sedang uranium sekunder adalah uranium yang berasal dari batuan (fosfat)
dengan kandungan maksimum 200 ppm. (Bambang Galung Susanto)
3. Bagaimana cara memelihara generator emergency? (Hafni L)
4. Jumlah bahan bakar yang diperlukan tolong dihitung dan ditambahkan. (Hafni Lissa N.)
Jawaban:
1. Akan ditambahkan dalam makalah perhitungan jumlah beban yang harus dilampaui
oleh genset.
2. Akan diperbaiki sesuai saran.
3. Genset didesain untuk dapat dioperasikan dengan 3 mode yaitu mode dan
pemeliharaan. Pada mode pemeliharaan didesain untuk tidak tersambung ke beban,
sehingga genset dapat dioperasikan untuk mengontrol kondisi mekanisme genset
untuk siap dioperasikan.
4. Terima kasih sarannya telah saya tambahkan.

- 93 -

Anda mungkin juga menyukai