Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING

4.1 LINGKUP PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING

Merupakan penjelasan tentang ruang lingkup pelaksanaan kegiatan OJT, yaitu


fungi dari fasilitas-fasilitas kelistrikan yang ada di Bandar Udara Internasional
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan .

Berikut merupakan fasilitas-fasilitas listrik di Bandar Udara Internasional


Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan .

4.1.1 Catu Daya Listrik Di Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan

Catu daya adalah sebuah perangkat yang berguna sebagai sumber listrik untuk
perangkat lain ,pada dasarnya catu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan
energi listrik saja,namun ada beberapa catu daya yang menghasilkan mekanik,dan
energi yang lain .

Catu daya di di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman


Sepinggan Balikpapan dilengkapi dengan 2 sistem satu daya,yaitu :

1) Catu Daya Utama

Catu daya utama dalam kegiatan operasional di Bandar Udara Internasional


Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan saat ini diperoleh dari
Perusaan Listrik Negara (PLN) khususnya dari pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD) yang terdapat di Kota Balikpapan ,yaitu PLTD batakan dan PLTD
Gn.Malang. Dimana saat ini pasokan energy listrik menjadi 2 jaringan,yaitu:
Gambar 4. 1 Pasokan Catu Daya Utama Bandar Udara SAMS Sepinggan
Balikpapan

Sumber : Arsip PT. Angkasa Pura I (Persero)

Pertama ,merupakan jaringan langsung PLN dengan kapasitas daya sebesar


3.465 kVA menggunakan tegangan 20 kV yang terhubung ke gedung Main
Power House 1 , dimana sebelumnya difungsikan untuk mentransmisikan dan
mendistribusikan energi listrik ke seleruh kegiatan operasional di gedung terminal
penumpang lama A dan B serta operasional teknikal lainnya seperti airfield
lighting system ,gedung perkantoran, tower,hangar,kargo gedung office building
dan lain-lain. Selain itu,energi listrik yang bersumber dari Main Power House 1
juga difungsikan untuk kegiatan operasional general seperti gedung
perkantoran ,hangar,kargo,pump house , EMPU dan lain-lain serta kebutuhan
operasional untuk gedung parker kerdaraan terminal baru .

Kedua , merupakan jaringan langsung PLN dengan kapasitas daya sebesar


8.660 kVA menggunakan tegangan 20 kVA yang terhubung ke gedung Main
Power House 2 dengan 2 jalur atau feeder yang saat ini difungsikan untuk
mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik guna operasional gedung
terminal yang baru .

2) Catu Daya Cadangan (Generator Set)

Catu daya cadangan (generator set) berfungsi mengambil alih beban catu daya
utama apabia daya utama pada jaringan pertama atau PLN terjadi kegagal ,catu
daya cadangan(generator set) di Bandar Udara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan terbagi menjadi 3 tempat, Kedua
jaringan tersebut melayani kebutuhan energi listrik di Bandar Udara Internasional
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

NO NAMA LOKASI MEREK/TYPE DATA TEKNIS (S/N,


PERA Kapasitas,dsb)
LATA
N
1 G–1 MPH 1 STAMFORD / 220/380V- 1 1000
Sepinggan HC 634 C 1000kVA Buah kVA
2 G-2 MPH 1 STAMFORD / 220/380V- 1 1000
Sepinggan HC 634 C 1000kVA Buah kVA
3 G-3 MPH 1 STAMFORD / 220/380V- 1 1000
HC 634 C 1000kVA Buah kVA
4 G-4 MPH 1 STAMFORD / 220/400V- 1 1030
Sepinggan HCI634JI 1030kVA Buah kVA
5 G-5 MPH 1 STAMFORD / 220/400V- 1 1030
Sepinggan HCI634JI 1030kVA Buah kVA
6 G-1 MPH 2 KATO / KT83 380V- 1 2200
Sepinggan 2200kVA Buah kVA
7 G-2 MPH 2 KATO / KT83 380V- 1 2200
Sepinggan 2200kVA Buah kVA
8 G-3 MPH 2 KATO / KT83 380V- 1 2200
Sepinggan 2200kVA Buah kVA
9 G-4 MPH 2 KATO / KT83 380V- 1 2200
Sepinggan 2200kVA Buah kVA
10 G-5 MPH 2 KATO / KT83 380V- 1 2200
Sepinggan 2200kVA Buah kVA
11 Genera Gedung STAMFORD / 380V- 1 800
tor Set Parkir LR 1305 800kVA Buah kVA
G.Parki
r
Tabel 4.1 Kapasitas Genset

Sumber:Manual Book Genset

Berikut penjelasan catu daya cadangan (Generator Set) yang terdapat pada
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan :

Gambar 4. 2 Pasokan Catu Daya Cadangan di Bandar Udara SAMS Sepinggan


Balikpapan

Sumber : Arsip PT. Angkasa Pura I (Persero)

A. Main Power House 1

Dalam sistem output generator set pada main power house 1 dengan 5 x 1.000
kVA generator set terpasang 3 x 1.000 kVA generator set Yanmar (G1,G2,dan
G3) akan dioperasikan secara bergantian untuk melayani 2 buah beben kelompok
yaitu Teknikal dan General. sedangkan untuk 2 x 1.000 kVA generator set MTU
dan Cummins (G4 dan G5) di pasang secara sinkron dan dihubungkan ke general
burbar guna memenuhi kebutuhan listrik sisi general (non-priority).
Gambar 4. 3 Generator Set di Main Power House 1

Sumber : Hasil Karya Penulis

Dalam pengoprasian generator set ini terdapat 6 mode pengoprasian yang awal
konsep perencanaannya untuk me-random pengoprasian 3 x 1.000 kVA generator
set Yanmar . 6 mode yang dimaksud adalah mode A (G2 general dan G3
technical), maka B (G1 general dan G2 teknikal), makan C (G3 general dan G1
teknikal ) serta 3 mode lainnya apabila hanya tersedia 1 generator set yang dapat
dioperasikan untuk mengambil alih beban prioritas (teknikal) yaitu mode D (G3
teknikal ),mode E (G2 teknikal) dan F (G1 teknikal)

Gambar 4.4 Sistem Mode Generator Set di Main Power House 1

Sumber : Hasil Karya Penulis


Sedangkan generator set G4 dan G5 mengikuti generator set yang
diperuntukan bagi beban general sesuai dengan mode yang terdapat pada panel
control tersebut. Selain itu,setiap generator set ini terdapat sebuah modul kontrol
yang diletakan di setiap panel (cubicle) keluaran generator set tersebut. Modul
yang terdapat pada panel ini adalah modul dari pabrik ComAp tipe InteliGen,
dimana modul ini dapat mengontrol AMF generator set terhadap sumber catu
daya yang lain,sanggup terintegrasi dengan ECU , dapat mengsinkronkan
generator set secara otomatis dengan catu daya yang lain (melelui pengontrolan
governor dan ECU) serta fungsi lain yang terdapat didalamnya dapat
diintegrasikan dengan komunikasi serial RS232/RS485.

B. Main Power House 2

Lain halnya dengan sistem output generator set pada main power house 2
dengan 5 x 2.000 kVa generator set merk Mitshubishi S16-PTA2-S yang
dipasang secara singkron serta dihubungkan dengan main busbar guna memenuhi
kebutuhan listrik pada gedung terminal baru

Gambar 4.5 Generator Set di Gedung Main Power House 2

Sumber : Hasil Karya Penulis

Generator set 5 x 2.000 kVA yang difungsikan untuk mem-back up catu daya
pada gedung terminal penumpang Bandar Udara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan ini dikontrol oleh PKG (Panel
Kontrol Genset), dimana didalam sistem operasionalnya kelima generator set
akan berurutan (sesuai master generator set mana yang dipakai untuk menjadi
master ) aktif atau running apabila terjadi kegagalan pada sistem catu daya utama
(PLN). Setelah seluruh generator set yang didalam kondisi siap dioperasikan telah
aktif dan sinkron setelah itu mentransferkan daya listrik menuju beban selama
beberapa waktu, maka melalui PKG generator set yang aktif ini akan di kontrol
efesiensinya denganmenyesuaikan beban yang terpasang dengan kemampuan
generator set . Sehingga apabila beban terpasang dapat disuplai dengan beberapa
generator set saja,maka generator set yang lain akan di nonaktifkan dan begitu
pula apabila beban terpasang meningkat atau bertambah maka jumlah generator
set yang aktif akan bertambah atau berkurang secara otomatis.

Gambar 4. 6 Modul Control DSE 8610

Sumber : Hasil Karya Penulis

C. Gedung Parkir Terminal Baru

Generator set yang ada digedung ini memakai generator set Cummins Q5K23-
G3. Dioperasikan pada tahun 2014 berkapasitas 800 kVA sebanyak 1 unit dengan
sistem control elektronik.

Output generator set pada gedung parker 1 x 800 kVA terpasang dengan merk
Cummins Q5K23-G3 yang hanya untuk mem-back up catu daya pada gedung
parker Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan.
Gambar 4. 7 Generator Set di Gedung Parkir

Sumber : Hasil Karya Penulis

3) Catu Daya Lainnya

Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan


Balikpapan. Juga memiliki catu daya tambahan yang difungsikan dalam kondisi
tertentu, dimana catu daya tersebut berupa generator set berkapasitas 50 kVA
yang ditempatkan pada sebuah truk(moveable generator set ). Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga kontinyuitas sistem catu daya guna kegiatan
operasional pada gedung atau peralatan dalam kondisi terbatas (tidak tersuplai
sistem catu daya terpasang).

Serta catu daya arus searah atau DC power yang difungsikan untuk sistem
kontrol, baik kontrol untuk sistem transmisi dan distribusi maupun Airfield
Lighting System (AFL) . Catu daya sistem kontrol ini menggunakan tegangan 110
VDC
Gambar 4. 8 Moveable Generator Set

Sumber : Hasil Karya Penulis

4.1.2 Transmisi dan Distribusi Di Bandar Udara SAMS Sepinggan


Balikpapan

Sistem transmisi dan distribusi juga terbagi menjadi 2 sistem jaringan, yaitu
jaringan dari Main Power House 1 yang disuplai dari PLN dengan kapasitas 3465
KVA dengan tegangan 20KV dan Main Power House 2 yang disuplai dari PLN
dengan kapasitas 8660KVA dengan tegangan 20KV.

1) Transmisi dan Distribusi pada Main Power House 1

Pada jaringan transmisi dan distribusi pada Main Power House 1


dikelompokan menjadi 2 kelompok beban sebagai sumbernya untuk memudahkan
distribusi listrik.

Kelompok beban tersebut yaitu beban general atau non priority menggunakan
sistem jaringan radial dan beban technical atau priority menggunakan sistem
jaringan ring atau loop, serta transformator daya dengan berbagai kapasitas daya
dengan spesifikasi data

a) Sistem Jaringan Radial

Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan murah biaya
investasinya. Pada jaringan ini arus yang paling besar adalah yang paling dekat
dengan Gardu Induk. Tipe ini dalam penyaluran energi listrik kurang handal
karena bila terjadi gangguan pada penyulang maka akan menyebabkab terjadinya
pemadaman pada penyulang tersebut.

Secara Sederhana Sistem Radial Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan.


Kelebihan :
– Lebih Murah Biaya Investasinya
– Lebih Sederhana Pengendalian dan Sistemnya

Kekurangan :
– Kualitas Listrik Kurang Baik
– Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain tidak akan teraliri
listrik

b) Sistem Jaringan Ring atau Loop

Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe jaringan
radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan normal tipe ini
bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan
sehingga gangguan dapat terlokalisir.

Secara Sederhana Sistem Loop Mempunyai Kelebihan dan Kekurangan :


Kelebihan :
– Kualitas Listrik Lebih Baik/Handal.
– Jika Mengalami gangguan pada satu titik maka titik yang lain dapat di Aliri
listrik dari PMT yang Lain.

Kekurangan :

– Lebih Mahal  Biaya Investasinya.


– Lebih Rumit Pengendalian dan Sistemnya.
Gambar 4. 9 Single Line Diagram Distribusi Main Power House 1

Sumber : Arsip PT.Angkasa Pura I (Persero)


2) Transmisi dan Distribusi pada Main Power House 2

Gambar 4. 10 Gedung Main Power House 2

Sumber: Hasil Karya Penulis

Berikutnya pada jaringan transmisi dan distribusi yang terdapat pada Main
Power House 2 , saat ini di khususkan untuk mensuplai kebutuhan operasional
gedung terminal penumpang yang baru.

Dimana pada jaringan ini terdappat 3 kelompok beban,yaitu beban operasional


Main Power House 2 dan beban untuk sistem pendinginan (Water Chiller)
menggunakan sistem jaringan radial,serta beban operasional terminal penumpang
baru menggunakan sistem jaringan ring atau loop. Serta transformator daya
dengan berbagai kapasitas daya dengan spesifikasi data. Berikut diagram
pengkabelannya
Gambar 4. 11 Single Line Diagram Distribusi Main Power House 1

Sumber : Arsip PT.Angkasa Pura I (Persero)


3) Sistem Proteksi Pada Bandar Udara

Sistem proteksi jaringan transmisi dan distribusi pada power station lama
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan ini sebelumnya menggunakan DS (Disconnecting switch) dan CB
(circuit breaker) jenis GCB (Gas Circuit Breaker) untuk tegangan menengah
20kV (garis merah) dan 6kV (garis kuning) serta ACB (Air Circuit Breaker)
untuk tegangan rendah 380 V.
GCB yang digunakan pada jaringan transmisi terdiri dari 3 jenis yaitu GCB
merk merlin gerlin tipe Vercors M6 DM12 pada setiap CB,tipe Vercors M6 CM
atau TM yang difungsikan sebagai metering dan tipe Vercors M6 GAM yang
difungsikan sebagai DS dengan arus nominal 630 A.

Saat ini sistem jaringan transmisi dan distribusi pada power station lama
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan ini menggunakan sistem proteksi GCB untuk teganangan menengah
dan ACB untuk tegangan rendah,dimana pada tegangan menengah 20kV
menggunakan jenis LBS (Load Break Switch),CB (Circuit Breaker) dan ATS
(Automatic Transfer Switch).Dalam sistem jaringan transmisi ini GSB tegangan
menengah yang dipergunakan merupakan produk Schneider SM6 series yang
menggunakan Sulphur hexafluoride (SF6) atau Vacuum sebagai media
proteksinya.

Dimana untuk cubicle indoming yang umum terdapat dalam setiap MVMDP
menggunakan jenis SM6-IM yang memiliki fitur standar berupa sakelar hubungan
tegangan menengah dan sakelar hubung tanah,busar 3 phase,CIT load brak switch
dan fused switch.pengoperasiannya secara mekanis menggunakan tuas.

Cubicle jenis SM6-CM ini salah satunya dipergunakan untuk pengukuran pada
MVMDP dimana jenis ini memiliki fitur standar berupa sakelar hubung tegangan
menengah dan sakelar hubung tanah,busbar 3 phase,pengoperasian pelepasan
manual menggunakan tuas, 3 transformator tegangan (phasa ke netral),sirkuit
tegangan rendah.
Cubicle Jenis SM6-DM-A ini pada umumnya dipergunakan sebagai Circuit
Breaker pada setiap MVMDP dengan jenis gas Sulphur hexafluoride (SF6)
sebagai proteksinya,sakelar hubung tegangan menengah dan sakelar hubung
tanah,busbar 3 phase,pengoperasian circuit breaker menggunakan motorized dan
manual,pengoperasian pelepasan manual menggunakan tuas indicator adanya
tegangan,3 transformator arus kontak tambahan pada circuit breaker mekanikal
interlock antara circuit breaker dan disconnector,elemen pemanas, penghubung
kabel untuk jenis dry cable,serta lightning arrester 2kA.

Cubicle jenis SM6-NSM-cable ini dipergunakan untuk sistem interlock yang


salah satunya terdapat pada MVMDP 2/1 dan MVMDP 3/1,dimana jenis ini
memiliki fitur standar berupa sakelar hubung tegangan menengah dan sakelar
hubung tanah ,busbar 3 phase,penghubung kabel untuk jenis kabel
kering,indicator adanya tegangan,interlock manual,C12 motorized pengoperasian
otomatis dengan coil dan pengoperasian manual dengan sakelar tekan (push
button) control otomatis (T200-S).

Pada cubicle ATS jenis SM6-NSM-cable terdapat salah satu fitur control
otomatisT200-S dimana perangkat ini dapat mengontrol dan memonitoring ATS
tegangan menengah tersebut dengan memberikan informasi berupa posisi sakelar
deteksi kegagalan ,nilai arus.serta dapat memberikan perintah sakelar terhubung
atau terlepas dengan berbagai indikasi seperti over cuerrent and zero sequence
yang dapat diatur set point dan terdapat pula terhubung dengan control perintah
terpusat segala jenis SCADA melalui transmisi data RS232, RS485, PSTN, FSK,
FFSK, GSM/GPRS. Control unit ini juga dilengkapi dengan internal back up
power supply serta polarized connector untuk mengumpulkan data pengukuran atau
data kesalahan dalam proses instalasi maupun perawatan berkala secara manual.

Selain control unit jenis T200-S diatas pada cubicle SM6-DMI-A yang
terpasang pada sistem jaringan transmisi dan distribusi di Bandar Udara
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dilengkapi
dengan sebuah protection and control monitoring jenis sepan series 40.Dimana
unit proteksi jenis sepam series 40 ini memiliki fitur yang cukup lengkap.
Karakteristik utama sepam seties 40 ini adalah 4 current input, 3 voltage input,
10 logic input, 8 relay output, logic editor, 1 modbus communication port dan 16
RTD (Resistance Temperature Devices).Kontrol unit ini memiliki fungsi utama
yaitu sebagai proteksi terhadap phasa arus lebih dan kebocoran arus hubung tanah,
proteksi termal, beban lebih, arah kbocoran arus hubung tanah atau netral
terhadap impedansi tanah (rendah,tinggi atau reaktif), proteksi arah arus lebih
dengan pengingat tegangan serta proteksi fungsional tegangan dan frekuensi
(rendah atau tinggi).

Sistem komunikasi pada sepam series 40 ini dapat dijadikan sebagai


supervision communication network (S-LAN) melalui Modbus RTU dan dapat
diintegerasikan dengan manajemen peralatan terpusat melalui saluran komunikasi
yang dapat membaca seluruh pengukuran, peringatan (alarm), pengaturan proteksi
serta dapat memberikan kontrol perintah kedalamanya.Sepam series 40 ini juga
dapat melakukan diagnosa yang terbagi atas 3 bagian, yaitu pertama merupakan
diagnose mengenai jaringan dan peralatan berupa trip arus, data terkait 5 kejadian
trip terakhir, rasio tidak seimbang catatan gangguan yang pernah terjadi. Kedua
merupakan diagnose sakelar pemindah berupa kumulatif pemberhentian
arus,pemantauan trip pada sirkuit dan jam operasi sakelar pemindah. Ketiga
merupakan diagnose terhadap proteksi unit itu sendiri berupa kontinyuitas
pengetesan dan pengawasan sendiri.

Pada sepam series 40 ini pula terdapat 24 sistem proteksi dengan kode tertentu
yang dilandasi oleh American National Standart Institute (ANSI) dan 9 sistem
pengukuran dimana seluruh sistem proteksi dan pengukuran yang tersedia pada
sepam series 40 ini disesuaikan dengan penggunaannya baik dibagian sub station
transformator daya, motor ataupun generator.Berikut spesifikasi sistem proteksi
dan pengukuran sepam series 40.
4.1.3 Uninterruptible Power Supply Di Bandar Udara SAMS Sepinggan
Balikpapan

Uninterruptible Power Supply adalah suatu alat yang digunakan untuk


memberikan daya listrik semestara dengan menggunakan battery pada saat mesin
pembangkit listrik atau PLN padam atau mengalami gangguan dalam waktu
terbatas

Uninterruptible Power Supply memiliki fungsi utama untuk menjaga


kontinyuitas catu daya dengan cara menyimpan energi listrik alternative current
(AC) yang diubah menjadi direct current (DC) dalam battery untuk kemudian
diubah kembali menjadi AC sehingga apabila terjadi kegagalan catu daya, masih
terdapat daya listrik yang tersimpan pada battery untuk di pergunakan mensuplai
beban selama catu daya utama gagal.

UPS
TA
PE
JENIS OUT BACK HU
RA SERIA
N (MODUL KAPA PH PUT UP N
LA MERK L
O AR / SITAS AS VOL TIME INS
TA / TYPE NUMB
STAND (KVA) E TAG (MENI TA
N ER
ALONE) E (V) T) LAS
I
PASCA
L/ PCL- TUG5K MODUL 220 V 5 menit 199
1 UPS 5KC B349 AR 5 KVA 1 3
PASCA
5
L/ PCL- TUL5K MODUL 220 V 199
menit
2 UPS 5KC B279 AR 5 KVA 1 3
3 UPS ICA/ 1510F13 STAND 8 KVA 1 220 V 10 201
S1N510 00002 ALONE menit 3
0C
MM17U
220/3 15
RIELL T333090 MODUL 30 201
80 V menit
4 UPS O/ 003 AR KVA 3 1
MLT 30
X
MR22U
220/3 30
RIELL P529290 MODUL 2 x 60 201
80 V menit
5 UPS O/ 001 AR KVA 3 3
MR23U
MASTE P528600 MODUL
R MPS 001 AR
ML04U
220/3 15
RIELL P102740 MODUL 30 201
80 V menit
6 UPS O/ 003 AR KVA 3 0
MLT 30
X
ICA/
10
S1N510 1510F10 STAND 220 V 201
menit
7 UPS 0C 0007 ALONE 8 KVA 1 4
950
220/3 70
PILLER 6013 MODUL 2 x 300 201
80 V menit
8 UPS / 653 AR KVA 3 4
APOST
AR AP 950
Premiu 6013 MODUL
m 300 654 AR
ICA/
10
S1N510 1510F15 STAND 220 V 201
menit
9 UPS 0C 00033 ALONE 8 KVA 1 5
10 UPS EATON EJ511C MODUL 60 3 220/3 30 201
BC02 AR KVA 80 V menit 7
B8031F MODUL 2 X 10 10 201
220
11 UPS BORRI XS AR KVA 1 menit 8

Tabel 4.2 Kapasitas UPS

Sumber : Manual Book Genset

Susunan baterai pada Uninterruptible Power Supply Piller 2x300 KVA yaitu
sejumlah 160 buah dengan tegangan 12 volt dan kapasitas 200 AH yang mampu
mem-back up terminal penumpang baru selama kurang lebih 30 menit pada catu
daya utama padam.

Gambar 4.12 Modul Digital UPS Piller AP Premium 300

Sumber : Hasil Karya Penulis

1) APOSTAR “O”

Tombol untuk mematikan UPS

2) APOSTAR “I”

Tombol untuk menghidupkan UPS

3) BYPASS “O”
Tombol untuk mematikan bypass

4) BYPASS “I”

Tombol untuk menghidupkan bypass

5) Tombol “HAND”

Tombol untuk konfirmasi proses

6) Tombol “UP”

Untuk kenaikan pada menu

7) Tombol “DOWN”

Untuk penurunan pada menu

8) Tombol OK

Untuk enter

9) Tombol ESC

Untuk keluar/batal

10) Maintenance – LED

LED ini menyatakan UPS membutuhkan maintenance. Ini tidak mempengaruhi


pengoprasian UPS.

11) Tombol “RESET” dan LED

LED merah menunjukan adanya pesan kesalahan. Tekan tombol ini untukm
melihat event recorder.

12) Tombol ”Lamp TEST”

Untuk memeriksa indicator LED. Ini tidak mempengaruhi pengoprasian UPS.

13) Tombol “Alarm off”


Untuk mematikan sinyal alrm dengan menekan tombol tersebut. Ini tidak
mempengaruhi pengoprasian dari UPS.

14) Layar Monitor

Sebagai monitoring UPS dalam kondisi apapun.

15) Baterai

Sebagai sumber listrik dari UPS.

16) Rectifier dan DC-DC Converter

Untuk merubah arus AC dari PLN ke DC pada baterai.

17) By Pass

Sebagai alternative jika UPS bermasalah.

18) Inverter

Untuk merubah arus DC dari baterai ke AC untuk di teruskan ke beban .

Berikut merupakan fungsi-fungsi Uninterruptible Power Supply antara lain :

1) Memberikan energi listrik sementara waktu ketika terjadi kegagalan daya pada
listrik utama/PLN.

2) Memberikan waktu yang cukup kepada anda untuk segera menghidupkan


genset

3) Memberikan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan
mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown pada PC/Server.

4) Dapat berfungsi mengamankan sistem komputer dari gangguan listrik baik


berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.

5) UPS dapat berfungsi melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan


tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem
komputer berupa tegangan Yang stabil.
6) UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri
sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan
terhadap sistem.

7) User friendly dalam penggunaaan dan mudah dalam proses installasi.

8) Dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN (RJ 45) dengan
penambahan aksesoris yang diperlukan.

9) Dapat terintegrasi dengan jaringan internet.

10)Mengirimkan Notifikasi jika terjadi kegagalan, diperlukan pengaturan


perangkat lunak atau UPS management

1) Prinsip Kerja Uninterruptible Power Supply

A. Offline

Pada UPS jenis ini yang menjadi primary sourcenya adalah PLN ( stop
kontak ) dan baterai menjadi secondary sourcenya. Pada gambar tersebut terlihat
aliran listrik dari PLN(stop kontak) menuju transfer switch dan diteruskan ke
komputer. Garis putus-putus merupakan secondary source jadi listrik akan
dalirkan lewat jalur utama(primary source) terlebih dahulu baru jika sumber listrik
utama mengalami masalah maka listrik akan dialirkan lewat baterai terlebih
dahulu. Lisrik dari PLN, DC akan dirubah menjadi AC kemudian melewati
baterai setelah itu listrik akan dirubah dari AC ke DC untuk dialirkan ke
PSU(power supply Unit) pada komputer. Pada fase ini listrik dari PLN ikut
distabilkan oleh UPS, hal inilah yang akan mencegah kerusakan pada komponen
komputer akibat lisrtik yang tidak stabil. Pada proses perpindahan ini terdapat
jeda waktu (Transfer Time), sebagian besar UPS Offline memiliki jeda waktu
sekitar 4 ms, waktu tersebut cukup membuat komputer mati seketika tapi jika
komputer menggunakan PSU kualitas baik, yang mempunyai Holdtime lebih dari
4ms maka komputer tidak akan benar-benar mati.
Gambar 4.13 Jenis UPS Offline

Sumber : MakalahUPS.Academia.edu

B. Online

Pada UPS Online yang menjadi primary sourcenya adalah baterai dan
yang menjadi secondary sourcenya adalah listrik PLN(stop kontak). Listrik secara
otomatis mengalir melewati baterai kemudian ditransfer ke PSU, hal inilah yang
membuat tidak adanya transfer time pada online UPS karena baterai bekerja
sebagai primary source. Jika terjadi kerusakan pada baterai secara otomatis
transfer switch akan mengambil alih listrik tersebut kemudian disambungkan ke
secondary source. UPS jenis inilah yang sekarang banyak digunakan oleh
masyarakat karena memang prinsip kerjanya yang bagus.

Gambar 4.14 Jenis UPS Online

Sumber: Makalah UPS.Academia

2) Sistem Back Up Uninterruptible Power Supply


Sistem Back Up UPS Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan terdapat
sebanyak 6 unit, masing-masing dengan kapasitas :

No Merk/Type Kapasita Lokasi No Merk/Tipe Kapas Lokasi


s itas
1 Riello MPS 2 x 60 Sub 5 Scheneide 1 x 1 MPH 1
60 KVA station r APC KVA
T1
2 Riello MLT 2 x 30 Sub 6 ICA 2 x 8 MPH 1
30 KVA station S/N5100C KVA & MPH
T4 & 2
Terminal
B
3 EATON 1 x 60 Sub 7 Piller AP 2 x Terminal
KVA station 300 300 Baru
T2 KVA
4 ICA 1 x 3 MPH 1 8 Borri 2 x 10 MPH 2
S/N1H1F91 KVA KVA & Tower
600194

Tabel 4.3 Unit UPS

Sumber : Arsip PT.Angkasa Pura 1 (Persero)

a) 2 unit UPS di Gedung Terminal Bandara dengan kapasitas terpasang 300 kVA
(Redundant System) untuk melayani fasilitas antara lain : Check
in,FIDS,Server<BAS (Building Automation System),BHS (Baggage Handing
System) dan beberapalampu diarea terminal Bandara
b) 2 unit UPS di Substation T-1 dengan kapasitas terpasang 60 kVA untuk
melayani fasilitas antar lain : Approach Light circuit 1 & 2 ,Runway Light
circuit 1, Taxiway Light circuit 1,3,&5 dan Runway Threshold Light circuit
1,2,&3
c) 1 unit UPS di substation T-2 dengan kapasitas terpasang 60 kVA untuk
melayani fasilitas antar lain : RTIL, Runway LIGHT circuit 2, Taxiway Light
circuit 2&4, dan Runway Threshold Light circuit 1&2
d) 1 unit UPS di substation T-4 dengan kapasitas terpasang 30 kVA untuk
melayani fasilitas antar lain : Heli Taxiway dan Heli Parimeter Light
e) 1 unit UPS diterminal B dengan kapasitas terpasang 30 kVA untuk melayani
operasional di terminal B. Namun,sementara UPS dalam keadaan off
karenaterminal B sudah tidak digunakan lagi
f) 1 unit UPS di MPH 1 dengan kapasitas terpasang 1 kVA untuk melayani
system control desk
g) 1 unit UPS masing-masing di MPH 1 dan di MPH 2 dengan kapasitas
terpasang 8 kVA untuk melayani sistem motorize panel TM di MPH 1 dan
MPH 2
h) 1 unit UPS di MPH 1 dengan kapasitas terpasang 3 kVA untuk melayani
SCADA
i) 2 unit UPS di MPH 2 dan Tower dengan kapasitas 10 kVA untuk melayani
fasilitas sistem control desk di MPH 2 dan Tower

4.2 Jadwal Pelaksanaan On the Job Training


Pelaksanaan OJT pertama bagi Taruna/i Program Diploma IV Teknik Listrik
Bandar Udara Angkatan ke-XX Politeknik Penerbangan Indonesia Curug secara
intensif dimulai sejak tanggal 15 Juli 2020 – 25 September 2020 di Bandar Udara
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Adapun teknis pelaksanaannya adalah mengikuti sistem office hours pada bulan
pertama dan mengikuti operational hours pada bulan selanjutnya, dengan
keterangan seperti berikut :

Office hours : Senin – Kamis pukul 08.00 – 16.30 WITA

Jumat pukul 07.00 – 15.30 WITA

Operational hours : Dinas Pagi pukul 07.30 – 19.30 WITA


: Dinas Malam pukul 19.30 – 07.30 WITA

Selama kegiatan OJT berlangsung, taruna dibimbing serta diawasi oleh


supervisor yang dalam hal ini adalah Team Leader atau teknisi yang bertugas pada
hari itu.

4.3 Permasalahan
Pada saat ini banyak kubikel yang terdapat pada Bandara SAMS Sepinggan
Balikpapan yang digunakan untuk pengendali, penghubung  dan  pelindung  serta 
membagi  tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Sebagai contoh ialah kubikel
outgoing trafo yang digunakan sebagai distribusi listrik dari Main Power
House(MPH) ke chiller. Chiller atau bisa di sebut dengan AC sangat dibutuhkan
pada terminal guna untuk memberikan kenyamanan pada penumpang, sehingga
penumpang tidak merasakan panas dalam terminal. Untuk itu kubikel yang di
gunakan untuk mendistribusikan tegangan ke chiller tersebut haruslah sangat di
perhatikan. Sebagai contoh adalah sambungan kabel ke kubikel dan terminasi
pada kabel tersebut.
Masalah yang terjadi adalah kabel yang digunakan pada kubikel tersebut
mengalami short circuit sehingga menyebabkan kubikel tersebut mengalami trip.
Dengan adanya masalah tersebut penulis mengangkat sebuah judul yaitu Analisa
kabel yang short pada Kubikel di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
a. Penyebab terjadinya masalah

Anda mungkin juga menyukai