Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN FLYWHEEL PADA PEMBANGKIT LISTRIK PV

UNTUK MENINGKATKAN INTEGRASI PV KE JARINGAL LISTRIK PULAU

Abstrak - Dalam konteks dimana energi baru dan terbarukan dari angin dan energi surya
memiliki prediktabilitas yang rendah, pengendalian rendah dan variabilitas yang kuat, integrasi
mereka ke dalam sistem listrik dapat menyebabkan ketidakstabilan untuk grid tersebut.
Penggunaan sistem penyimpanan energi adalah solusi yang menjanjikan. Dalam artikel ini,
kami mengusulkan untuk fokus pada detail model fotovoltaik dalam rangka untuk menguji
model sistem penyimpanan energi flywheel (FESS). FESS digunakan untuk kehandalan
kualitas daya energi fotovoltaik. Sebuah pembangkit listrik fotovoltaik 17-kW terhubung
jaringan dimodelkan dengan Matlab / Simulink / SimPowerSystems.

1. Pendahuluan
Sebagian besar pulau-pulau di dunia sangat tergantung pada impor bahan bakar fosil
untuk menghasilkan energi. Karena daya tarik wisata, selama periode musim panas, jumlah
penduduk meningkat tiga kali lipat di Corsica. Umumnya, pariwisata merupakan sumber
yang sangat penting dari pendapatan daerah. Parameter ini harus dipertimbangkan dalam
produksi dan kualitas energi. Selama periode musim panas, sumber daya energi matahari
meningkat dan berisiko pada ketidakstabilan grid. Memang, energi fotovoltaik adalah energi
yang hanya berlangsung sebentar. penyebaran besar-besaran pada jaringan listrik dapat
menyebabkan ketidakstabilan.
Kerangka peraturan diberbagai negara diseluruh dunia berkembang cepat dan kita
bisa melihat, dalam beberapa bulan/tahun kedepan, penerapan kendala teknis yang
berbeda mendorong untuk kelancaran dan/atau mengontrol produksi. Kerangka peraturan
ini cenderung mendorong integrasi sistem penyimpanan energi (ESS) ke dalam sistem listrik
di lokasi pembangkit listrik dalam rangka untuk mengontrol produksi.
Studi pertama pada subjek telah menunjukkan minat yang kuat untuk sistem
penyimpanan energi yang kuat dengan durasi debit antara 1 jam dan 15 menit untuk kopling
sistem penyimpanan energi dengan sumber energi terbarukan seperti PV atau angin. Di
antara ESS yang berbeda, teknologi flywheel tampaknya paling baik untuk aplikasi seperti
itu.

Flywheel + PV Page 1
Pada saat yang sama, ESS di lokasi pembangkit listrik mungkin menawarkan
kesempatan untuk menggunakan layanan tambahan. Di antara pelayanan yang berbeda,
pengaturan frekuensi/tegangan dan layanan kualitas daya tampak menarik sebagai sumber
pendapatan yang potensial
Sistem Penyimpanan Energi Flywheel (FESS) sangat kompetitif dengan baterai kimia
dalam aplikasi seperti transportasi atau untuk meningkatkan kualitas daya yang melibatkan
banyak siklus charge-discharge dalam penyimpanan jangka panjang. Terutama, FESS dapat
digunakan untuk memperlancar produksi energi fotovoltaik. Energi photovoltaik dapat
bervariasi di sebuah lokasi, contohnya seperti cuaca yang bisa berubah dengan sangat cepat.
Sebuah smart grid, Paglia Orba, fotovoltaik dengan sistem penyimpanan energi dan dengan
beban actual (kantor dan akomodasinya), akan dibangun di Corsica (Ajaccio). Terutama,
microgrid akan memiliki pembangkit listrik fotovoltaik 3-fase 17-kW dan FESS kedua yaitu 3-
fase 15-kW / 300-kW.
Dengan FESS 15-kW, kami ingin menguji aplikasi ini pada sistem nyata. FESS
dikendalikan secara actual dengan close-loop. Hardware di loop simulasi diperlukan untuk
mengembangkan algoritma kontrol dan mengoptimalkan faktor-faktor yang berbeda
seperti biaya, durasi, keselamatan dan kelayakan.
Pertama, teknologi kopling antara sistem PV dan FESS ditetapkan. Kemudian, hasil
simulasi dari model sistem PV ditampilkan. Pada akhirnya, penjabaran sistem
penyimpanan energi flywheel.

2. State-of-the-Art
Dengan integrasi energi fotovoltaik yang cukup besar di grid sebuah pulau seperti
Corsica, stabilitas jaringan listrik menjadi isu penting. Beberapa penelitian yang dilakukan
disatu sisi tentang kopling dari pembangkit listrik dan penyimpanan sistem fotovoltaik, dan
disisi lain tentang perkiraan produksi energi fotovoltaik.
Kemungkinan smoothing energi fotovoltaik diperiksa oleh kelompok peneliti Asia.
Mereka menggunakan Capacitor Listrik Double Layer (EDLC) dan sistem Flywheel untuk
“menekan variasi kekuatan”.
Dalam konteks microgrid, dalam makalah ini, stabilitas microgrid dipelajari dalam
mode kepulauan dan mode grid connected dengan flywheel. Disesuaikan dengan mode yang
digunakan, baik kontrol PQ (kontrol daya aktif dan reaktif) atau kontrol Droop atau kontrol

Flywheel + PV Page 2
Frekuensi/ Tegangan. Hasil simulasi menunjukkan flywheel menggunakan kontrol PQ hanya
ketika microgrid dioperasikan dalam mode grid-connected. Selama mode islanded, skema
kontrol flywheel harus beralih dari kontrol PQ ke kontrol Droop atau Frekuensi/Voltage.

3. Pembangkit listrik fotovoltaik (PV)


a. Detail Model Sim Power Systems
Disini diusulkan sebuah detail model dari pembangkit listrik fotovoltaik 17-kW AC, yang
terletak di Ajaccio. Sistem fotovoltaik terhubung ke jaringan listrik pada pulau tersebut.
Toolbox Sim Power Systems adalah toolbox Matlab / Simulink untuk aplikasi daya. Alat ini
cocok untuk pemodelan fotovoltaik.

Karakteristik dioda diperlihatkan sebagai berikut :

Dimana :
Is: Arus dioda saturasi A)
Id: Arus dioda (A)
Tc: suhu kerja sel (K)
k: Konstanta Boltzman = 1.3806e-23J.K-1
q : electron charge = 1.6022e-19 C
Q d: faktor kualitas dioda
N Scell: jumlah sel terhubung seri per modul
N s: jumlah modul terhubung seri per string

Model sel ini digunakan untuk Maksimum Power Point Tracking (MPPT). MPPT
diperlukan untuk menggambarkan daya maksimum dari modul PV. Ada banyak algoritma
yang digunakan untuk menemukan maksimum power point (MPP). Dan yang dipilih adalah
algoritma konduktansi tambahan. Keuntungannya adalah bahwa diturunan dari daya
sehubungan dengan tegangan pada MPP adalah nol, turunan di sebelah kiri MPP positif dan
di sebelah kanan negatif.

Flywheel + PV Page 3
Gambar 1: PV Karakteristik pada 25 ° C

Daya pada output dari array PV adalah:


P = VI
Algoritma konduktansi tambahan didasarkan pada kurva diferensiasi PV array daya terhadap
tegangan:

MPP akan ditemukan ketika:

I/V merupakan konduktansi sesaat dari array PV dan dI/dV adalah perubahan seketika dalam
konduktansi.

Dengan memvariasikan siklus duty dari konverter DC/DC dalam inverter PV, titik
operasi dari array PV dimodifikasi. Dalam penelitian kami, digunakan inverter SMA Sunny
Tripower 17000TL. Inverter ini memiliki dua input DC. Pada input pertama ada tiga senar
paralel. Setiap senar memiliki dua puluh satu modul Tenesol terhubung seri (lihat tabel
berikut untuk spesifikasi modul). Pada input kedua, ada tujuh belas modul Tenesol
terhubung seri . Total daya DC adalah 19.600 Wp. Modul dimiringkan 30° kearah selatan.

Flywheel + PV Page 4
Tabel Spesifikasi Modul

Flywheel + PV Page 5
Gambar 2: Model Sim Power Systems pembangkit listrik Photovoltaic17-kW
b. Hasil simulasi
Disimulasikan produksi PV dari dua hari yang berbeda (1 Agustus dan 17 September
2012). Data di model input adalah data yang diradiasi dari pyranometer yang dimiringkan
30° kearah selatan (satu langkah setiap waktu satu menit). Hasil simulasi tergantung pada
waktu berhenti simulasi yang dapat diatur dalam Simulink. Semakin besar waktu berhenti,
semakin baik hasil simulasi (Gambar 3 dan Gambar 4). Berlalunya waktu dapat diukur
dengan menggunakan perintah tic dan toc dari Matlab.

Flywheel + PV Page 6
Flywheel + PV Page 7
4. Sistem Penyimpanan Energi Flywheel
Sistem Penyimpanan Energi Flywheel (FESS) menyimpan energi kinetik dalam massa
yang berputar (rotor). Tergantung pada inersia dan kecepatan massa yang berputar,
sejumlah energi kinetik disimpan sebagai energi rotasi. Energi kinetik ditransfer masuk dan
keluar dari flywheel dengan mesin listrik yang dapat berfungsi baik sebagai motor atau
generator. Ketika bertindak sebagai motor, listrik yang dipasok ke stator diubah menjadi
torsi dan diterapkan ke rotor, menyebabkan ia berputar lebih cepat dan mendapatkan
energi kinetik. Dalam mode pembangkit, energi kinetik yang tersimpan dalam rotor
mengubah torsi menjadi energi listrik.

Flywheel + PV Page 8
Gambar. 5 menunjukkan tata letak dasar dari sistem penyimpanan energi flywheel. Untuk
flywheel kecepatan tinggi (kecepatan > 10.000 rpm), di dalam wadahnya vakum (atau
tekanan sangat rendah).

Gambar 5:. Layout dasar dari sistem penyimpanan energi flywheel

Elektronika daya diperlukan untuk koneksi ke grid dan untuk mengontrol mesin listrik pada
FESS: kontrol daya masuk dan keluar, kecepatan, frekuensi (lihat Gambar 6.).

Gambar 6:. Sebuah FESS terhubung ke grid dan ke sebuah sistem fotovoltaik

Energi kinetik yang tersimpan dalam flywheel sebanding dengan massa dan kuadrat
kecepatan rotasi menurut persamaan :

Dimana :

Flywheel + PV Page 9
J: momen inersia Flywheel (kg.m²)
Ω : Kecepatan flywheel rad.s-1)

Pada kenyataannya, FESS bekerja antara kecepatan maksimal, dibatasi oleh kapasitas
mekanik dari silinder yang berputar, dan di bawah kecepatan minimal yang pemulihan
energinya menghilangan efisiensi. Dengan demikian, pemulihan energi menjadi :

5. Kesimpulan
Dengan simulasi output sistem PV (tegangan AC dan arus) memungkinkan pengujian
FESS model dan hukum kontrol dari FESS dalam mode off-line. Setelah hukum kontrol
divalidasi, maka dapat diuji pada FESS yang sesungguhnya. Waktu berhenti optimal pada
simulasi harus ditemukan untuk mencapai hasil terbaik dan durasi simulasi terkecil. Data
frekuensi iradiasi tinggi (langkah pertama-kedua kali) dapat digunakan untuk mempelajari
perilaku dinamis FESS tersebut.

Referensi :
1. Using a flywheel associated to PV power plant in order to increase the integration of
PV into island electrical grid. International Conference on Renewable Energies and
Power Quality, Spain, March 2013. Abbezzot, C. , Tran, T. , Poggi, P. , Serre-Combe, P.
, Perrin, M. , Muselli, M.

Flywheel + PV Page 10

Anda mungkin juga menyukai