Kapal Trimaran
2. Sistem Penggerak
Sistem energy yang digunakan pada kapal trimaran n = faktor ideal dioda (bernilai 1 untuk dioda ideal)
nampak pada gambar. Sumber energy berasal dari mesin q = pengisian electron (1.602·10-19 C)
diesel dan baterei. Mesin diesel difungsikan sebagai K = konstanta Boltzman (1.3806.10-23 J.K-1)
penggerak utama. Sistem penggerak listrik mendapatkan T = temperature sel surya (oK)
sumber energy dari baterei yang menyimpan energy
listrik. Baterei mendapatkan energy listrik melalui 3 cara Pada gambar 4 menunjukkan karakteristik I-V
yaitu dari sel surya, generator dan diisi saat berlabuh. dan P-V pada sel surya. Sebagaimana nampak pada
Dengan cara ini diharapkan baterei bisa difungsikan gambar 4, terdapat kondisi di mana sel surya dapat
secara efektif sesuai kebutuhan. menghasilkan daya maksimum. Dengan pengetahuan
Dengan system penggerak seperti ini maka mesin dasar karakteristik sel surya ini, maka dapat diketahui
diesel dapat dioperasikan secara efisien. Mode bahwa sel surya mempunyai nilai pengoperasian daya
pengoperasian penggerak listrik dapat dibedakan dalam maksimum atau maximum power point. Titik
dua mode yaitu kecepatan rendah dan kecepatan tinggi. pengoperasian inialh yang akan dicari dengan algoritma
Saat kapal dioperasikan pada kecepatan rendah, maka MPPT agar sel surya dapat menghasilkan daya
kapal hanya digerakkan oleh motor listrik. Sedangkan maksimum.
saat kapal dioperasikan dengan kecepatan tinggi maka
motor listrik berfungsi untuk menambah daya gerak
kapal.
{ [ ] }
Seperti diketahui bahwa karakteristik daya
q ( V + I Rs ) V + I Rs keluaran sel surya dipengaruhi oleh radiasi sinar
I =I L −I o exp −1 −
nKT R sh matahari dan temperatur permukaan sel surya,
diperlukan sebuah algoritma untuk mencari titik daya
Dimana :
maksimum (MPP) dan menjaga pada titik kerja
IO = arus saturasi reverse (Ampere)
tersebut. Dengan menggunakan algoritma MPPT maka
sistem dapat menyalurkan daya maksimal dari sel surya Sistem yang digunakan untuk menguji algoritma
ke beban. MPPT terdiri dari konverter penaik tegangan,
Terdapat beberapa tipe MPPT seperti Perturb
and Observe, Incremental Conductance, Dynamic
Approach, Temperature Methods dll. Pada makalah ini
dipilih algoritma hill climbing sebagai algoritma
kontrol MPPT karena algoritmanya sederhana sehingga
dapat dikomputasikan dengan mudah dan cepat. Dengan
algoritma yang sederhana tersebut, maka algoritma dapat
dengan mudah diaplikasikan pada mikrokontroler.
Gambar 5 memperlihatkan prinsip kerja algoritma
MPPT. Arah slope ditentukan dengan perbandingan ∆P
dan ∆V. Seperti pada Gambar 5, terdapat 3 jenis titik
yang berada pada 3 posisi. Di sebelah kiri puncak
∆P/∆V >0, dipuncak kurva ∆P/∆V=0 dan di sebelah
kanan puncak ∆P/∆V<0. Dengan karakteristik dari Gambar 5. Prinsip operasi MPPT
konverter boost didapatkan ketetapan arah dari duty
cycle. Bila hasil perbandingan (slope) itu menghasilkan
nilai positif maka nilai tegangan ditambah dan bila
menghasilkan nilai negatif maka nilai nilai tegangan
dikurangi. Sedangkan target yang ingin dicapai yaitu
slope bernilai nol.
7. Hasil Eksperimen
Untuk mengetahui karakteristik sel surya, terutama
daya maksimum yang bisa dihasilkan panel surya maka
dilakukan pengujian pengoperasian pada jam berbeda
untuk mewakili perubahan insolasi matahari. Pengujian Gambar 6. Pengujian sel surya
dilakukan dengan memberikan beban resistor variable
pada panel surya. Dengan merubah besaran resistor maka
akan diperoleh titik pengoperasian yang berbeda.
Pada pengujian ini digunakan sel surya dengan
data parameter yang ditampilkan pada table 1. Pada
gambar 11 menunjukkan pengujian sel surya pada pukul
10.00 WIB dan 15.30 WIB. Setiap gambar hasil
pengujian didapatkan dari pengujian lima titik
pengoperasian. Pengujian dilakukan pada titik
pengoperasian hubung singkat dan hubungan terbuka.
Titik yang lain dilih secara acak. Berdasarkan data uji
pengoperasian ini bisa diketahui daya maksimum yang
bisa dihasilkan. Dari hasil eksperimen pada gambar 6,
nampak perbedaan daya maksimum yang dihasilkan sel Gambar 7 Rangkaian keseluruhan sistem MPPT
surya sesuai besarnya insolasi matahari yang berubah
terhadap waktu.
8. Ringkasan
Secara tradisional, alat transportasi yang
digunakan untuk daerah kepulauan adalah kapal.
Penggerak utama untuk kapal biasa digunakan mesin
diesel dengan bahan bakar solar. Seiring dengan isu
keterbatasan bahan bakar fosil dan pemanasan global
maka penghematan bahan bakar menjadi penting. Pada
penelitian ini dibahas penggunaan energy matahari untuk
energi tambahan penggerak kapal. Energi matahari
diubah menjadi energy listrik dengan menggunakan sel
surya. Dengan tambahan energy ini diharapkan ada
penghematan bahan bakar meskipun dalam jumlah
terbatas. Lebih jauh, energy tambahan ini dapat
dimanfaatkan untuk beban elektronik yang lain seperti
penerangan, alat komunikasi, alat navigasi dll.
Referensi
[1]. “Military Solar Panels MIL SPEC Grade Field Use
Solar Generators”, http://www.sunshineworks.com/
military-grade-solar-panels.htm
[2]. Vega Aulia Pradipta,” PLN Siap Bangun 6 PLTS
Lagi Di Maluku Utara “, http://www.bisnis.com/