Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 24, 2012
Abstrak
Besarnya insolasi matahari mempengaruhi
besarnya daya keluaran. Untuk mendapatkan daya
maksimum dari panel surya, tegangan output dari
panel surya diatur agar beroperasi pada titik daya
maksimum (maximum power point). Pada paper ini
metode Maximum Power Point Tracker (MPPT) yang
digunakan adalah Hill Climbing. Dengan metode
MPPT ini, duty-cycle pada konverter diubah pada
nilai yang tepat, sehingga tegangan keluaran dari
panel surya beroperasi pada titik daya maksimum.
Agar daya bisa tetap mengalir ke battery yang
tegangannya lebih rendah dari tegangan panel surya,
maka digunakan konverter Boost. Dengan sistem ini,
daya keluaran maksimum pada panel surya dapat
disalurkan pada beban atau baterai sehingga dapat
meningkatkan efisiensi kerja dari sistem panel surya.
Hasil eksperimen disertakan untuk menunjukkan
efektifitas metode MPPT yang digunakan. Dengan
MPPT, daya yang diserap bisa dinaikkan sampai
78%, tergantung pada impedansi beban.
ISBN: 978-602-9494-28-0
289
High-Voltage Systems, Power Systems & Power Quality, Power Electronic, Electric Drives, Technology and Applications
2. Panel surya
Model
matematik
dikembangkan
untuk
menirukan sel surya. Gambar 1 menunjukkan
rangkaian pengganti sel surya, dimana I dan V
adalah arus dan tegangan sel surya, kemudian, IL
adalah cells photocurrent. Rsh dan Rs adalah tahanan
shunt dan tahanan seri dari sel surya.
Persamaan dari rangkaian pengganti di atas
adalah :
Dimana :
IO = arus saturasi reverse (Ampere)
n = faktor ideal dioda (bernilai 1 untuk dioda ideal)
q = pengisian electron (1.60210-19 C)
K = konstanta Boltzman (1.3806.10-23 J.K-1)
T = temperature sel surya (oK)
Pada gambar 2 menunjukkan karakteristik PV
pada sel surya bergantung pada nilai insolasi.
Semakin tinggi insolasi maka semakin tinggi daya
yang dihasilkan. Pada gambar 3 menunjukkan bahwa
karakteristik keluaran sel surya dipengaruhi oleh
temperature
pengoperasian.
Semakin
tinggi
temperature operasi sel surya maka daya yang
dihasilkan
akan
semakin
rendah.
Dengan
pengetahuan dasar karakteristik sel surya ini, maka
dapat diketahui bahwa sel surya mempunyai nilai
pengoperasian daya maksimum atau maximum power
point. Titik pengoperasian inialh yang akan dicari
dengan algoritma MPPT agar sel surya dapat
menghasilkan daya maksimum.
3. Algoritma Hill Climbing
Seperti diketahui bahwa karakteristik daya
keluaran sel surya dipengaruhi oleh radiasi sinar
matahari dan temperatur permukaan sel surya,
diperlukan sebuah algoritma untuk mencari titik daya
maksimum (MPP) dan menjaga pada titik kerja
tersebut. Terdapat beberapa cara untuk menjejak titik
daya maksimum tersebut seperti Perturb and
Observe, Incremental
Conductance,
Dynamic
Approach, Temperature
Methods dll.
Pada
pembahasan kali ini dipilih algoritma hill climbing
sebagai
algoritma
kontrol
MPPT
karena
komputasi yang mudah dan cepat. yang mengacu
pada karakteristik V-P dari sel surya. Seperti pada
Gambar 1, terdapat 3 jenis titik yang berada pada
3 posisi. Di sebelah kiri puncak P/V >0,
dipuncak kurva P/V=0 dan di sebelah kanan
puncak P/V<0.
Maximum Power Point Tracker (MPPT) adalah
suatu metode untuk mencari maximum power point
(mpp) dari kurva karakteristik daya tegangan panel
surya agar dapat mengambil nilai duty cycle nominal,
sehingga konverter dapat menyalurkan daya
maksimal dari panel surya ke beban.Algoritma Hill
Climbing merupakan salah
290
High-Voltage Systems, Power Systems & Power Quality, Power Electronic, Electric Drives, Technology and Applications
V1
30
25
20
15
10
0.5
1
T im e (s)
1.5
291
High-Voltage Systems, Power Systems & Power Quality, Power Electronic, Electric Drives, Technology and Applications
DAYA_MAX_PANEL
DAYA_MPPT
35
30
25
20
15
10
0.5
1
T ime (s)
1.5
292
High-Voltage Systems, Power Systems & Power Quality, Power Electronic, Electric Drives, Technology and Applications
293