Anda di halaman 1dari 6

Perhitungan Daya Pemasangan Solar Cell (PLTS) Dengan Control MPPT

(Maximum Power Point Tracking) untuk Beban Perangkat CCTV Yang Ada
di Plant MCTN

ABSTRAK
Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah sebuah sistem elektronik yang harus ada pada
sebuah sistem PV agar sistem dapat menghasilkan daya maksimal. Peran Maximum Power Point
Tracker (MPPT) pada sistem panel surya adalah untuk mengoperasikan titik kerja dari modul
panel surya agar berada pada Maximum Power Point (MPP), sehingga transfer daya dari modul
dapat dimaksimalkan, dan efisiensi sistem panel surya dapat ditingkatkan.Di dalam percangan
PLTS yang akan digunakan untuk menyuplay beban semua perangkat CCTV yang ada di Plant
MCTN menggukan Control MMPT . Dalam perhitungannya dipat beban puncak untuk beban
sebesar 21,08 KWH dan beban harian rata-rata di dapat 14.28 KWH.PLTS yang di rancang akan
menggunakan Control MPPT agar mengahasilkan daya yang efisien.

1. Pendahuluan kebutuhan energi yang ramah lingkungan


untuk dimasa yang akan dating,
Seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin modern dan canggih Meskipun PLTS merupakan energy baru
diikuti kebutuhan energi yang lebih besar terbarukan yang tidak akan pernah habis,
untuk kepentingan manusia yang jumlahnya namun energy ini mempunyai salah satu
semakin bertambah. Dalam upaya pencarian kelemahan, yaitu tidak tersedianya sumber
sumber energi baru sebaiknya memenuhi energy yang terus menerus karena energy
syarat yaitu menghasilkan jumlah energi matahari tersedia hanya pada siang hari.
yang cukup besar, biaya ekonomis dan tidak
Merancang sistem sel surya yang efisien
berdampak negatif terhadap lingkungan.
tentunya tidak akan lepas dari penjejak
Salah satu Renewable Energy saat ini adalah (tracker) maximum power point (MPP) yang
penggunaan sistem energi surya( PLTS), berada pada kurva karakteristik daya
dimana penggunaan energi surya atau solar keluaran sel surya tersebut. Titik dimana
Cell Lebih efisien ,efektif dan konsisten daya yang dihasilkan oleh sel surya paling
dalam menghasilkan listrik maupun maksimum. Peran Maximum Power Point
pengisian batrai.Indonesia adalah salah satu Tracker (MPPT) pada sistem panel surya
negara yang beriklim tropis dan di sinari adalah untuk mengoperasikan titik kerja dari
Matahari sepanjang tahun. Karena dari itu modul panel surya agar berada pada
pemanfaatan energi surya adalah salah satu Maximum Power Point (MPP), sehingga
opsi yang sangat tepat untuk memenuhi transfer daya dari modul dapat
dimaksimalkan, dan efisiensi sistem panel
surya dapat ditingkatkan.
2. METODE
Dalam tulisan ini akan dirancang sebuah
PLTS Yang mempunyai batrai sebagai
penyimpan energy,dimana dalam metode
pengecasannya menggunakan metode
Maximum Power Point Tracker (MPPT).
Maximum Power Point Tracking (MPPT)
adalah sebuah sistem elektronik yang harus
ada pada sebuah sistem PV agar sistem
dapat menghasilkan daya maksimal. MPPT
bukanlah sebuah sistem tracking mekanik Gambar 2: adalah kurva I-V dari sel PV
yang digunakan untuk mengubah posisi atau modul PV. Dan kurva output power
modul terhadap posisi matahari untuk dapat diperoleh dari formula daya P
mendapatkan energi maksimum. Di dalam (watt) = tegangan V (volt) x arus I (ampere).
sistem PV, rangkaian MPPT berada pada Dari kurva ini, dapat dilihat bahwa pada satu
sisi Charge Controller dan Inverter. titik, daya keluaran mencapai nilai
Faktor irradiance dan temperatur modul maksimum (gambar 3), disebut maximum
sangat menentukan besarnya energi listrik power point (P-mpp). Titik P-mpp
yang dihasilkan oleh sistem PV. Kedua berhubungan dengan dengan nilai tegangan
parameter tersebut menyebabkan kurva tertentu, disebut V-mpp dan arus tertentu,
karakteristik daya keluaran sel PV disebut I-mpp. Artinya, agar sistem PV
menjadi non-linier. Merancang sistem pv senantiasa memberikan performa terbaik,
yang efisien tentunya tidak lepas dari sistem harus mampu beroperasi pada titik P-
penjejak (tracker) maximum power mpp. Kenyataannya, tidak selalu bisa
point (MPP) yang berada pada kurva demikian, karena 2 hal yang telah
karakteristik daya keluaran sel PV. Titik di disebutkan di atas: irradiance dan temperatur
mana output power yang dihasilkan oleh sel PV.
sistem PV paling maksimum
tegangan V yang terdekat pada posisi V-
mpp, bisa dipastikan arus yang mengalir
pada beban R juga sebesar I-mpp, dengan
demikian, sistem PV menghasilkan daya
paling maksimal.

Gambar 4: adalah sebuah sistem PV dengan


beban R, dan arus yang melalui beban R
dapat diperoleh dengan formula: arus I
(amper) = tegangan V (volt) ÷ beban R Dengan memahami tingkat irradiance yang
(ohm). Sehingga, kurva beban R dari kurva berbeda, demikian pula beban yang berbeda,
I-V adalah garis lurus, dengan kemiringan hal yang esensial pada maximum power
berbanding terbalik dengan besarnya beban point tracking adalah dengan
R. Anggaplah beban R adalah beban ideal cara memisahkan (decoupling) tegangan
dengan nilai tetap. Terlihat bahwa kurva beban (Vl) dari tegangan PV (Vpv). Di sisi
beban R bersilangan dengan kurva I-V, tepat modul PV, tegangan diatur supaya berada
pada posisi maxium power point. Inilah pada Vmpp, dan tidak tergantung dari
kondisi ideal yang paling diharapkan. kondisi beban apapun: beban listrik
Artinya modul PV menghasilkan daya yang peralatan rumah tangga, baterai, atau grid.
paling maksimum pada beban R. Namun
Oleh karena itu pentingnya sirkuit MPPT
bagaimana halnya bila irradiance berubah?
terletak pada inverter untuk sistem grid-
Gambar 5: dengan posisi irradiance yang connected, dan terletak pada charge
berbeda-beda, sistem bekerja pada beberapa controller untuk sistem off-grid. Ada
titik yang jauh dari titik maximum power beberapa metode untuk melakukan MPPT
point. Pada kondisi realita, kondisi beban R yang dikembangkan oleh pembuat dc/ac
tidak selalu bernilai tetap karena pemakai inverter atau charge controler,
bebas menggunakan perangkat listrik apa seperti: indirect method, perturb and
saja (gambar 6). Akibatnya daya keluaran observe, incremental conductance, ataupun
makin tidak dapat diprediksi dan tentu saja cara lain (proprietary)
makin memburuk.
Oleh karena itu logika maxium power
3. Pembahasan
point MPP adalah arus listrik I yang
dikendalikan oleh tegangan V. Artinya Perhitungan Beban untuk PLTS
sistem harus menghasilkan tegangan V tepat
Pembangkit listrik tenaga surya PLTS
pada (atau sedekat mungkin) dengan titik V-
dirancang dengan batari sebagi penyimpan
mpp. Bila sistem dapat menghasilkan
energi dan menggunakan metode MPPT
untuk system charger nya. Dalam
pembebanan nya di di khusus untuk
perangkat CCTV, speaker computer server
CCTV, Komputer Client CCTv dan TV
monitor 55 INCH.
Berikut adalah table rincian beban Dari
PLTS

Dari table di atas di dapat estimasi rata-rata


konsumsi daya perhari adalah 14.28 KWH/
day
Perhitungan kapasitas batrai, Jumlah Solar
cell ,inverter dan Spesifikasi solar charge
Control MPPT :

Perhitungan kapasitas Batrai:


Dari table diatas didapatkan estimasi beban
selama 24 jam yaitu 21,288 KWH/ day jika
semua perlatan di hidupkan. Untuk peralatan Dari estimasi konsumsi perhari pada table di
yang hidup 24 jam hanya perangkat CCTV atas,dapat kita kalkulasi kan berapa
PC server, PC client dan monitor,jadi dapat kapasitas dan jumlah batrai yang akan kita
di estimasikan unutk rata-rata beban harian gunakan berikut adalah rincian nya:
adalah sebagai berikut:
6 batrai 12 200 ah akan dipasang secara
parallel maka akan di dapat :
I Total = I 1 + I 2 + I 3 + I4 + i5 + I6
 Spesifikasi Control Solar charge
I Total = 200 ah + 200ah + 200ah +200ah MPPT
+ 200ah +200ah
Solar charge MPPT berfungsi untuk sebagai
I Total = 1200 AH control charge untuk memaksimalkan daya
dari Solar cell :
Daya : P = V*I
P= 12 *1200
P= 14400

 Spesifikasi Solar Cell

Spesifikasi :
Solar cell akan dipasang secara 6 unit
secara paralel dengan spsisikasi sebagai
berikut Berikut ini spesifikasi dari MPPT
 Spesikasi Inverter sheet perangaat CCTV didapat Estimasi
beban Puncak unutk seluruh perangkat
Inverter berfungsi untuk merubah tegangan
CCTV adalah 21,288 KWH per hari, dan
12 VDC dari output batrai menjadi 220 V ac
beban kunsumsi rata-rata didapat 14,28
untuk di salurkan ke beban. Berikut adalah
KWH per hari.
spesifikasi dari inverter untuk perancangan
PLTS Dari data diatas dapat disimpukan
rancangan PLTS dengan komponen sebagai
berikut
6 UNIT PV atau solar Cell 200 WP
6 Unit batrai 200 AH dengan susunan
Paralel
1 unit MPPT control charger
1 unit inverter Dc To Ac 2200 watt
Dengan komponen PLTS diatas , 6 batrai
penyimpanan daya, dapat membackup
power perangkat CCTV 24 Jam tanpa
Charger. Estimasi ini didapat dari
Daya batrai 1 jam adalah 14400 watt perjam
,sedangkan daya pemakaian rata-rata jika
dibagi perjam adalah 591 watt.
Unutk estimasi cahrger didapat jika di
dalam kondisi ideal PLTS bisa melakukan
cahrger dari kapasitas batrai 0 sampai 100%
adalah 12 Jam
Jadi dapat dismpukan jika PLTS bekerja
secara maximal maka energi terhemat
21,088 KWH perhari jika dikalkulasikan
Dalam 1 tahun maka di dapat pengematan
4. Hasil Dan Kesimpulan sebesar 7697,12 KWH

Pengehmatan enegri bisa dilakukan di pant


MCTN salah satunya adalah mengalihkan
suplay Power Perangkat CCTV yang ada
saat ini ke salah satu Renewable Energy
yaitu Pemanfaatan energi surya (PLTS) off
grid. Dari Perhitungan berdasarkan data

Anda mungkin juga menyukai