Anda di halaman 1dari 18

ANALISA MODUL 1

Praktikum modul 1 ini kita membahas Diagram Saluran Tunggal atau Singel line Diagram)
yang bertujuan untuk mempelajarin apilkasi ETAP di dalam system tenaga listrik dan dapat
memhamin cara pengoperasian program software Etap , dan dapat menggambar suatu
diagram saluran tunggal system tenaga listrik dan dapat juga kita menggambar atau setiing
beberapa komponen koponen nya

Dan di rangkaian ini kita menggunakan 4 jenis beban pertama static load ada 4 buah
yang berkisiar 350 smapai dengan 500 kVa, dan ada juga lumped load ada 7 buah kira kira
ada 250 dan 1500 kVa juga kit akita ada induction maschine 2 buah yang berkisar 1000
samapai 1500 hp dan tak lupa juga ada synchronous motor sebanyak 1 buah yang kita kasih
nilai 2500 hp

dan software ETAP, dan ada juga komponen komponen yang dapat kita gunakan di
Software ETAP yang pertama generator, yang kedua ada High Voltage Circuit Breaker,
yang ketiga ada Bus, yang kempat ada 2-widing Transformator,yang kelima Transmission
line keenam ada cabel,low voltage circuit breaker, power gird, PV array, AC composite
motor, Composite network, lumpad load,static load,Inuction motor, dan yang terahkir ada
synchronous motor, dari komponen yang di atas ini memlikin kegunaan nya masing masing
seperti generator merupakan komponen yang dapat mengkonversi energi mekanis menjadi
engeri listrik dan di software sering kita gunakan untuk menandain atau symbol pembangkit
listrik yang dapat di gunakan dan selanjut nya itu High voltage circuit breaker ini dapat di
gunakan sebagai pengaman komponen pada lonjakan arus dan dapat juga di gunakan
sebagai saklar, dan ada juga Bus, bus ini adalah symbol yang bentuk nya spreti rell yang
guna nya sebagai penghubung dan dapat juga sebagai penampung beban listrik dari
pembangkit listrik dan di salurkan ke jaringan rendah dan dapat juga ke tegangan menegah,
selnajut nya 2-winding transformator ini juga symbol komponen yang digambarkan sebagai
trasnformator dan komponen ini dapat memindah atau mengubah beban listrik dari
rangakian ke rangkian lain nya, dan komponen ini menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik, selanjut ada Transmission line ini juga merupakan symbol yang dapat
memindahkan enegri listrik dalam jumlah yang cukup besar dari pembangkit untuk menuju
gardu induk, berikut nya ada cabel ini juga symbol dapat menggambarkan jaringan
distribusi untuk tegangan menengah hingga teganggan rendah dan jaringan distribusi
merupakan jaringan yang mengirim energi istrik dalama ukuran kecil disbanding transmisi
dapat dikirim ke konsumen, dan ada juga low voltage circuit braker ini symbol yg
digunakan untuk menggambarkan circuit breaker di gunakan pada komponen yang
meyalurkan tegangan menengah hingga rendah, power grid symbol komponen yang dapat
menyuplai sumber tegangan yang ideal, dan ada juga PV array Ini merupakan Symbol
yangmenggambarkan serderahana kan rangkaian, dan lumped load symbol yang dapat kita
gunakan untuk menggambarkan beban yang dapat kita diasumsikan bebean motor dan
beban static. Dan ada juga static load ini symbol yang menggambarkan beban yang static
dan induction motor ini merupakan symbol komponen menggambarkan beban motor yang 3
fasa dan motor sinkron

Pada ETAP ini atau Electrical Transient Analysis merupakan software ini di gunakan
untuk menganalisa dan mensimulasikan alira daya listrik. ETAP ini memiliki 2 konfigurasi
itu yang pertama ANSI dan IEC dan memiliki ANSI befrekuensi 60 Hz dan IEC berfrekunesi
50 Hz. Praktikum ini kita merangkai yang ada di modul dan kita memasukan nilai rating di
tiap komponen generator yang dapat kita ubah pada operation mode nya , dan kita tahu
bahawa generator ini mempunyain 4 operation pertama swing merupakan dimana kondisi
sebuah generator akan memenuhi kekurangan aliran daya pada sistem, nilai dan sudut
tegangan teriminal generator akan di jaga tetap berada pada nilai operasi tertentu selanjut nya
yang ke dua itu Voltage control terdapat kondisi dimana generator bermode drop atau nilai
MW konstan, dengan sebuah automatic voltage control (AVR) mengatur exciter beroperasi
pada tegangan kontan, dan yang ketiga ada Mvar control merupakan dimana generator diset
dengan nilai MW nya dan MVAR yang konstan, dan yang terahkir ada PF control merupakan
generator akan menjaga agar keluaran daya dan MW dan PF kosntan,

Pada tranformator yang di gunakan tipe pendiginan cairan yang kita gunakan minyak
dengan Class ONON/ONAF dengan suhu kita atur 65oC, dan pada Transmision line kita
menggunakan dengan spesifkasi konduktor pirelli dengan tipe AAAC dan code nya Krypton
19 Stanrd berdia meter 158 mm2 , dan untuk spesifkasi cable itu kita menggunakan sourcenya
heesung untuk jaringan di tegangan menegah dan BS 5467 dan ini juga untuk tegangan
rendah,

Pada system tenaga listrik ini itu merupakan kesatuan system yang dapat melputin
system pembakit, dan system ini punyain dua iya itu system transmisi dan system distribusi,
dan distribusi ini pada system berfungsih unutk menghubung kan konsumen atau yang di
maksud dengan pusat beban dengan jarigan tegangan menegah, single line diagram itu notasi
sederahana yang dapat menggambarakan jaringan tiga fasa dan di gambar kan dengan 1 garis
saja, dan ada juga syarat untuk single line diagram iyaitu logis, sesuai kebutuhan dan
mengikutin standar grid code dan SPLN, dan efektif juga dalam pemilhan kopoen, dan beban
listrik ini sutau yang sagat butuh daya listik

ANALISA MODUL 2

Pada modul 2 kita membahas tentang “Analisa aliran daya atau load flow analysis”
di dalam modul ini juga ada tujuan nya agar dapat mempelajarin konsep Analisa aliran daya
dalam sistem tenanga listrik dan kita akan menganila permasalahan di aliran daya di sistem
tenaga listrik dan kita dapat mengetahuin besar nya tegangan pada bus dari sutau sistem
tenaga listrik dan kita akan menghitung aliran daya aktif dan reaktif dan di sini kita
menggunakan alat 1 unit PC dan Software ETAP
Ada juga tiga metode yang kita gunakan untuk kalkulasi aliran daya, pada sistem
gaus dan seidel seidel, di sistem ini ada keunggaulan di kesederhannya, lalu ada motode
Newton-raphson, di dalam metode ini merupakan yang lebih maju atau canggih yang di
banding kan juga dengan sistem gauss-seidel-seidel dan yang terahkir ada lalu ada fast
decoupled method dan di metode ini lebih cepat dan pada software ETAP ada indukator
yang dapat menujukan busbar yang terdapat pada jaringan yang mengalamin drop voltage
atau jatuh tegangan dan indicator ini berwujud warna merah, hitam dan pink di setiap warna
ada maksud tersebut Ketika busbar berada di tegangan standar dia akan berwarna hitam, dan
Ketika busbar berada di tegangan margin dia akan berwarna pink, dan yang terahkir Ketika
busar di tegangan keritis maka dia akan berwarna merah
Dan di mudul kita akan membuka rangkaian yang sudah kita rangkai, dan kita
menggabar model one line diagram, dan kita bisa kelik di menu load flow lalu kita cari
study case yang gambar tas nanti akan mucul tampilan load flow study case, karena sudah
di dalam tampilan load flow study case ada empat pilihan, kita akan kelik alert terus guna
dari alert ini untuk mengatr batas kritis dan marginal sistem yang sesuai dengan standard,
dan selanjut nya ada tampilan critical overvoltage,undervoltage, marginal overvoltage dan
undervoltage, dan di critical undervoltage kita dapat menganti standard nya menjadi 90%
dan selanjut nya untuk marginal undervoltage kita juga dapat meghubah menjadi 95%
Di dalam Analisa daya listrik dapat perhitungan tegangan, arus, daya aktif dan daya
reaktif pada suatu sistem dalam keadaan beban apapun, di dalam Analisa aliran daya ada
tiga bus yang ada di sistem tenaga listrik yang pertama bus swing, voltage control tegangan,
load bus dari ketiga bus ini memlikin fungsi tersendiri yang pertama ada bus swing ini kita
gunakan untuk menyediakan kerugian dari sistem degangan menyerap daya aktif atau daya
reaktif dan selanjut yang ke dua itu load bus dapat kita sebut dengan bus P-Q dan di bus ini
ada daya aktif dan reaktif yang di masukan ke jaringan besar dan terahkir ada voltage
control tegangan di bus ini tempat nya generator dan ada juga perbedaan dari ke tiga bus ini
yang pertama ada bus swing besar nya tegangan dari pembangkit nya yang kedua ada bus
voltage control tegangan yang dapat diketahuin nilai tegangan dan pembangkit nya dan
yang terahkir load bus pada daya aktif dan daya reaktif dapat ditentukan, di dalam besar
sudut fasa tegangan kita harus hitung daya aktif dan daya reaktif yang kita tentukan
Di modul ini kita mempelajrin tegangan jatuh atau drop voltage, drop voltage ini
besar suatu tegangan yang hilanh di suatu penghantar yang dapat di pengaruhi luas
penampang di pehantar nya dan dapat juga kita gunakan pada beban, dan jatuh tegangan ini
bisa terjadi Ketika arus lewat kabel standard untuk jatuh tegangan diatur di grid code dan
ada juga toleransi jatuh tegangan itu +5% dan -5% untuk tegangan 500 kV dan 275 kV, 5%
dan -10% untuk tegangan 150 kV dan 66 kV

Sistem tenaga listrik ada 3 susbistem yang pertama ada pembangkit,


transmisi,distribusi, di dalam pembangkit merupakan alat listrik yang kita gunakan untuk
membangkit energi listik, di generator pembangkit ada fungsi untuk mengkonversi energi
mekanik menjadi energy listrik, dan cara mengkonversi engri mekanik menajdi energy listirk
itu menggunakna trubin

Pada di PLTU UNIT I, PLTU UNIT II, PLTU UNIT III kita menggunakan mode
Mvar Control, yang mana Mvar Control berfungsi untuk menyuplai daya dengan
mempertahankan daya aktif dan daya reaktif. Pada bus nya kita menggunakan bus generator.
Kemudian ada trafo tng I 11/150 kV sama seperti modul 1. Kemudian pada GI KIT I dengan
nominal 500 kV, dari bus ini akan lanjut ke SUTET I dengan jarak 100km, menuju ke GI
TET 500 kV dengan nominal kv nya 500. Setelah nya Trafo IBT 500/150. Selanjutnya ada
Grid Trans_TET yang merupakan Power Grid, Pada power grid kita menggunakan mode
swing, jika kita membuat suatu pembangkit dengan mode swing dan mode mvar control
maka pada busnya kan menjadi bus swing Dan ada juga segitiga daya atau segitiga siku siku
yang dapat memudah kan kita untuk mehitung daya aktif sama daya reaktif dan daya semu
dari ketiga daya ini memiliki kegunaan nya masing masing sperti daya aktif daya yang di
serab oleh beban dan memiliki satuan itu WATT untuk alat ukur nya adalah wattmeter, dan
selanjut nya daya reaktif ini daya yang kita butuh kan untuk membangkit medan magnet di
kumparan beban induktif dan memiliki satuan iya itu Varr, dan selanjut nya daya semu
adalah daya yang menghasilkan perjumlahan dari daya aktif dan daya reaktif dan memiliki
satuan nya VA, dan di factor daya atau di sebut juga dengan power factor itu adalah
perbandungan antara daya aktif dan daya semuh untuk nilai baik di factor daya itu harus
mendekatin 1 dan aja juga cara untuk memperbaikin factor daya tersebut kita pasang kapassitor di
dalam suatu rangkaian akan ada mengalamin rugi rugi dan ini di sebut dengan factor daya
ANALISA SUB MODUL 2

Praktikum sub modul 2 yang berjudul “Eksperimen Sistem Transmisi dan


Distribusi Daya ini bertujuan untuk memahami konsep penyaluran tenaga listrik pada
sistem transmisi dan distribusi dan untuk menganalisa nilai arus dan tegangan pada
kondisi berbeban dan taidak berbeban. Pada praktikum sub modul 2 ini menggunakan
beberapa alat dan bahan yaitu three phase power supply sebagai penyulai SADFA dan
mensimulasikan pembangkit, power circuit breaker sebagai pengaman rangkaian dari arus
lonjakan dan hubung singkat, three phase transformer untuk mengubah besarnya tegangan
menjadi 415 v dan mensimulasikan trafo ataou gardu induk pada sistem tenaga listrik,
transmission line model untuk mensimulasikan transmission line, electrical meter untuk
menampilkan parameter yang diukur, resistif load, inductive load, capasitif load sebagai
beban yang akan diuji pengaruhnya.
Di sisitem tenaga listrik merupakan hal yang paling penting karena fungsi dari
transmisi ini adalah sebagai media penyalur dari daerah pembangkit listrik ke daerah
distribusi pada daerah transmisi ini memiliki klasifikasi saluran transmisi berdasarkan
tegangan nya yaitu ada sutet atau Saluran Udara Ekstra Tinggi yaitu sebesar 200 kV – 500
Kv yang dimna fungsi dari ini adalah agar membuat tidak terjadi jatuh tegangan karena
penyalur dari pembangkit itu jauh jarak nya dari permukiman yang dimana pada sutet ini
dari penamampang kawat dapat di reduksi secara maksimal, sehigga dapat di peroleh
operasional yang efektif dan efisien dan yang kedua Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 30 kV – 150 kV, pada transmisi ini jarak yang paling bagus pada saluran nya itu
100km, jika melebihi jarak transmisi nya itu maka akan menyebabkan jatuh tegangan,
sehingga tegangan yang dikirim berbeda dengan tegangan yang di terima kemudia ada
saluran kabel tengan tinggi SKTT itu bertegangan sekitar 30Kv – 150Kv biasa nya saluran
kabel ini pakai di kota kota dan kabel ini di tanam di bawah tanah, Pada praktikum ini kita
melakukan percobaan pada alat eksperimen pada sistem transmisi dan sistem distribus
Di sistem listrik ada tiga jenis beban yaitu beban resistif, induktif, dan kapasitif.
Beban resistif merupakan beban yang menyerap daya aktif saja. Beban induktif
merupakan beban yang menyerap daya reaktif saja. Sedangkan beban kapasitif merupakan
beban yang menyuplai daya reaktif. Terdapat 3 macam pemodelan beban yaitu daya tetap,
impedance tetap, dan arus tetap. Daya tetap yaitu menjaga besar daya konstan dengan
mengubah-ubah besar tegangan dan arus. Impedansi tetap yaitu menjaga hambatan
bernilai konstan dengan mengubah ubah nilai tegangan dan arus. Arus tetap yaitu menjaga
besar arus tetap konstan dengan mengubah-ubah besar tegangan dan arus
Ada juga fungsi dari alat alat tersbut adalah Three Phase Power Supply yang
dimana fungsi nya menstabilkan tegangan 3 fasa yang di supply dan kedua itu ada Power
Circuit Breaker yang dimana fungsi dari Circuit Breaker itu adalah untuk mengamakan
atau melindungi rangakain pada alat percobaan tersebut dan yang ketiga Three Phase
Transformer TL415KV yang dimana fungsi dari alat ini adalah untuk menurunkan
tegangan 3 fasa dan ada juga Transmission Line Model TL415KV berfungsi untuk sebagai
media penyaluran sistem tenaga listrik yang akan di supply dan juga ada Electrical Meter
yang dimana fungsi nya untuk melihat nilai dari tegangan yang di supply tanpa beban dan
yang sudah melewati beban beban beban yang di pakai pada percobaan ini itu Resistive
Load berfungsi sebagai beban yang dimana pada beban ini menyerap daya aktif tetapi
tidak terlalu besar dan kedua itu ada Inductive load yang dimana pada beban ini menyerap
daya yang besar bila di bandingkan dengan beban resistif dan kapasitif load itu menyuplai
daya reaktif maka tegangan nya itu naik , Daerah distribusi merupkan daerah yang dimana
tegangan listrik di bagi bagi ke beban, seperti beban perumahan itu menggunakan 1 fasa
atau 220 v dan untuk beban industri itu meggunakan 3 fasa atau 380V, pada daerah
distribusi tegangan di turunkan menggunakan trafo step down agar tegangan tidak terlalu
besar masuk kebeben yang dimana kalo tegangan nya terlalu besar maka akan
menyebabkan kerusakan, pembagian jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi dua
sistem yaitu, pada jaringan distribusi primer dan dan pada sisitem listrik jaringan distribsi
sekunder, pada sistem jaringan distribusi primer atau biasanya jaringan distribusi tegangan
menengah JDTM itu terletak diantara gardu induk dengan gardu pembagi yang memiliki
tegangan sistem lebih tinggi dari tegangan terpakai untuk konsumen. Dan jaringan pada
distribusi sekunder atau sering disebut jaringan distribusi tegangan rendah JDTR Pada
praktikum sub modul 2 ini tidak menggunakan lagi menggunakan software etap. Namun
pada praktikum ini mensimulasikan sistem tenaga listrik pada alatnya langsung dengan
three phase power supply yang menggambarkan generator, three phase transformator yang
menggambarkan gardu induk, transmission line model yang menggambarkan jaringan
distribusi atau jaringan transmisi, beban induktif, kapasitif, resistif yang menggambarkan
beban
ANALISA MODUL 3

Praktikum kali ini modul 3 berjudul “perbaikan Jatuh tegangan dan factor daya dengan
menggunakan Tap Changer dan pemasaran kapasitor bank pada software ETAP” dan ada juga tujuan
dari modul 3 ini kita dapat menganalisa sistem transmisi dan distribusi dan terjadi jatuh tegangan di
berada di bawa standrat dan kita dapat memperbaikin jatuh tegangan dengan kapasitor bank, dan
kita akan menganalisa system tenaga lsitrik yang memiliki factor daya di bawa standar, dana dapat
memperbaikin factor daya dengan pasang kapasitor, dan di sini kita menggunakan alat dan
perlengkapan yang pertama ada 1 unit PC dan software ETAP, ETAP atau Electrical transient analysis
program yang berfungsi untuk menganalisa sebuah sistem kelistrikan secara teleti,dan di etap ini
memliki 2 standar yang dapat kita gunakan untuk menganalisa rangakian pertama ANSI dan IEC,
ANSI itu menggunakan nilai 60 Hz sedangkan IEC menggunakan nilai frekuensi 50 Hz ada juga level
yang kita pakai itu untuk tegangan rendah 100V atau 1kV untuk teangan menengah 1kV-35kV dan
untuk yang tegangan tinggi 35 Kv sampai 245 kV dan yang terahkir tegangan ekstratinggi itu lebih
dari 245kv ke atas

Pada jatuh tegangan itu berselisi antara tegangan awal dan tegangan akhir, dan ada juga Drop
Voltage ini di suatu rangkaian kelistrikan dapat disebab kan saat pemasaangan sambungan kabel
yang tidak teliti atau kurang baik, jatuh tegangan ini dapat di pengrahuin oleh luas nya penampang
konduktro,besar beban, panjang nya transmisi ,hambatan jenis bahan konduktor, dan pada jatuh
tegangan ini mempunyai rugi rugi daya yang semakin besar jatuh tegangan pada beban transmisi
maka semakin besar juga rugi rugi daya, dan ada juga untuk memperabikin jatuh tegangan atau
dapat kita sebut dengan drop voltage untuk memperabikin nya kita bisa memasang Tap changer dan
kapasitor bank dan pada kapasitor ini memilikin fungsi tersendiri pertama dapat menyuplai daya
reaktif,dapat memberi tambahan daya, dapat juga untuk mengurangin jatuh tegangan, dan yang
terahkir itu dapat menghemat daya atau efisiensi

Dan di sini kita akan perbaikin jatuh teganga dengan cara tap changer ini pemindah tap pada trafo
untuk mendapatkan tegangan yang kita inginkan, tap changer terdapat du acara pertama ada on
load tap changer dan Off load tap charger ,kedua ini mempunyain kegunaan nya masing masing yang
pertama ada on load tap changer ini dapat memindah kan tap trafo dalam keadaan beban on dan,
on load ini sangat sering kita pakai di trafo transmisi, karena banyak bebean sehingga ketika kita
matikan banyak yang akan terpengahru pada beban yang lain nya yang kedua ada Off load tap
changer ini dapat memnindah kan tap trafo dalam keadaan Off, dan cara ini kita memakai distribusi
kenapa karena di trafo distribusi ini hanya menggunakan beberapa beban saja , sehingga ketika
beban nya di matikan maka tidak akan terpengahruh oleh beban beban yang lain

Pemasangan kapasitor untuk memperbaiki jatuh tegangan yaitu dengan


memsang kapasitor secara paralel. Pada sistem tenaga listrik umumnya menggunakan
kapasitor bank yang terdiri dari kumpulan kapasitor yang tersambung secara paralel.
Kapasitor ini memiliki fungsi yang banyak pada sistem tenaga listrik yaitu menyuplai daya
reaktif, memperbaiki faktor daya, menghindari kelebihan beban pada trafo, memberi
tambahan daya, menghemat daya/efisiensi, menghindari kenaikan arus dan suhu kabel,
dan mengurangi jatuh tegangan. Pemasangan kapasitor untuk memperbaiki faktor daya
diprioritaskan untuk dirangkai secara paralell, ketika digunakan untuk memperbaiki jatuh
tegangan pada saluran faktor daya rendah diprioritaskan untuk dirangkai secara seri,
sedangkan untuk perbaikan jatuh tegangan pada saluran dengan faktor daya tinggi
dirangkai secara paralel. Faktor daya merupakan perbandingan antara daya aktif dan daya
semu. Perbaikan faktor daya merupakan usaha untuk meningkatkan nilai faktor daya pada
suatu jaringan sistem tenaga listrik agar mencapai nilai batas standar. Apabila tidak sesuai
standar maka dapat terkena denda, dan memiliki efisiensi rendah. Besar nilai faktor daya
yang terdapat di Indonesia yaitu 85 %. Untuk dapat mencapai nilai tersebut maka dapat
melakukan pemasangan kapasitor. Prinsip kerja pemasangan kapasitor ini yaitu agar
mengurangi penyerapan daya reaktif dari sumber dan menyerap yang disuplai dari
kapasitor karena kapasitor menyerap daya aktif dan menghasilkan daya reaktif sehingga
meningkatkan nilai faktor daya. Besar daya aktif yang disuplai oleh kapasitor dapat
dihitung dengan rumus 𝑄𝑐 = 𝑃[tan (cos−1(𝑃𝐹1)) − tan (cos−1(𝑃𝐹2))] dimana P
merupakan daya aktif yang disuplai oleh sistem, PF1 merupakan faktor daya sebelum
diberi kapasitor, PF2 merupakan faktor daya sesudah diberi kapasitor
Pada tap changer terdapat standar, yang kita pakai adalah -2,5 di primary
untuk sekunder nya kita sama juga degam nilai -2,5, tapi kalo untuk ini tidak dapat kita
operasokan alasan nya ketika kita tap di bagian sekunder nya akan terjadinya arus besar
karena pada trafo itu berbanding terbalik dengan tegangan sehingga ketika sekunder nya di
tap akan besar dan akan terjadi busur api atau di sebut arching, karena terjadi nya aeching
dapat menyebabkan kerja trafo tidak efisiensi dan akan terpengahru umur trafo tersebut
yang biasa nya umur terafo bisa jadi 10 tahun karena terjadi nya arching bisa menjadi 5
tahin saja, dan ada juga standar jatuh tegangan yang harus kita ketahuin pertama 500 kV
+5% - 5%, 275 kV +5% - 5%, 150 kV +5% - 10%, 36kV +5% - 10%.
ANALISA MODUL SUB 3
Praktikum sub modul 3 dengan judul “Analisis Hubung Singkat (Short Circuit
Analysis)” bertujuan untuk mempelajari karakteristik, jenis, dan manfaat analisa gangguan
hubung singkat, mengetahui besarnya arus gangguan hubung singkat tiga fasa, satu fasa ke
tanah, dua fasa ke tanah, dan fasa ke fasa pada sistem tenaga listrik, menentukan kapasitas
pemutus dari circuit breaker, menentukan distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan
busbar selama gangguan. Praktikum ini menggunakan beberapa alat dan bahan yaitu satu
unit PC dan software ETAP.
Selanjut nya Analisa hubung singkat merupakan kegiatan mensimulasikan
terjadinya hubung singkat pada suatu aplikasi sehingga akan dapat diaplikasikan pada
sistem sebenarnya. Analisa hubung singkat bertujuan untuk menentukan arus maksimum
dan minimum yang mengalir pada hubung singkat, menentukan kapasitas circuit breaker,
menentukan arus gangguan tak simetris, penyelidikan operasi relay, dan menentukan
distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan busbar selama gangguan.
Hubung singkat merupakan keadaan tidak normal dimana secara sengaja maupun
tidak sengaja terdapat 2 titik yang mempunyai beda potensial memiliki impedansi yang
rendah sehingga terjadi keadaan tidak normal (timbul busur api). Hubung singkat juga
dapat diartikan sebagai tersambungnya 2 titik beda potensial secara sengaja maupun tidak
sengaja dengan nilai impedandi yang kecil sehingga arus yang mengalir sangat besar dan
dapat menimbulkan busur api. Gangguan merupakan penghambat dalam suatu sistem
tenaga listrik sehingga suatu sistem tenaga listrik tidak dalam keaadann normal. Gangguan
dalam sistem tenaga listrik umumnya ditimbulkan oleh hubung singkat. Gangguan
dibedakan menjadi 2 macam yaitu gangguan internal dan gangguan eksternal. Gangguan
internal merupakan gangguan yang berasal dari dalam sistem seperti kerusakan alat.
Sedangkan gangguan eksternal merupakan gangguan yang berasal dari luar sistem seperti
cuaca, ranting pohon yang mengenai jaringan, burung yang bertengger di jaringan dsb.
Gangguan dapat dibedakan berdasarkan lama waktu gangguan yaitu permanen dan
temporer. Gangguan permanen merupakan gangguan yang bersifat selamanya dan harus
diganti alatnya sedangkan gangguan temporer merupakan gangguan yang waktu
gangguannya hanya sebentar dan akan kembali normal kembali. Gangguan juga dapat
dibedakan berdasarkan kesimetrisannya yaitu gangguan simetris dan gangguan asimetris.
Gangguan simetris merupakan gangguan yang terjadi pada ketiga fasanya sekaligus seperti
gangguan tiga fasa, dan gangguan tiga fasa ke tanah. Sedangkan gangguan asimetris
merupakan gangguan yang tidak terjadi pada ketiga fasanya sekaligus antara lain yaitu
gangguan 2 fasa ke tanah, gangguan fasa ke tanah, gangguan fasa ke fasa.Hubung singkat
merupakan kondisi hubungan dimana impedansi yang rendah anatar dua titik yang
memiliki pontesial yang berbeda, pada hubung singkat ini arus nya itu besar dan tegangan
nya itu kecil, yang dimana pada hubung singkat ini beresiko merusakan komponen
kompenen sistem tenaga listrik, tujuan kita menganalisa hubung singkat itu kita dapat
menentukan arus maksimum dan arus minimum pada hubung singkat dan kedua kita dapat
menentukan arus gangguan simetris dan bagi gangguan satu fasa atau 3 fasa , maksud dari
gangguan simetris itu adalah kondisi gangguan yang dimana terjadi pada fasanya yang
dimana setiap fasa nya itu sama sehingga tegangan dan arus pada setiap fasa nya itu
bernilai sama, ini dpat terjadi di hubung singkat 3 fasa ke tanah dan juga ada gangguan tak
simetris atau asimetris yang dimana pada tak simetris itu merupakan gangguan pada setiap
fasa nya itu berbeda dan mengakibatkan arus yang mengalir pada setiap dari fasa nya itu
jadi tidak seimbang, dapat terjadi di hubung singkat 1 fasa ke tanah dan selanjutnya tujuan
dari hubung singkat itu sebagai penyelidik operasi relay relay pada proteksi yang di mana
pada hubung singkat itu harus di proteksi terlebih dahulu agar tidak merusak sistem tenaga
listrik, karena di hubung singkat arus nya itu besar, kita dapat mengetahui kapasitas
pemutus dari circuit breaker, dimana kalo arus nya itu terlalu besar maka otomatis proteksi
circuit breaker tersebut bisa memutuskan arus agar tidak merusakan komponen dan
terakhir kita dapat menentukan distribusi arus gangguan dan tingkat tengan busbar nya
selama ada gangguan, jenis jenis hubung singkat itu ada beberapa hal dari jenis gangguan
nya yaitu, 1. Gangguan Hubung Singkat 1 fasa ke tanah yang di mana pada salah satu fasa
nya itu ada yang terkena dahan pohon yang mengakibatkan Gangguan Hubung Singkat 1
fasa ke tanah pada kondisi ini yang paling sering terjadi di sistem tenega listrik dan yang
kedua itu ada Gangguan Hubung Singkat 3 fasa yang dimana pada ketiga fasa nya itu bisa
terjadi maksud dari gangguan simetris itu adalah kondisi gangguan yang dimana terjadi
pada fasanya yang dimana setiap fasa nya itu sama sehingga tegangan dan arus pada setiap
fasa nya itu bernilai sama, ini dpat terjadi di hubung singkat 3 fasa ke tanah dan juga ada
gangguan tak simetris atau asimetris yang dimana pada tak simetris itu merupakan
gangguan pada setiap fasa nya itu berbeda dan mengakibatkan arus yang mengalir pada
setiap dari fasa
ANALISA MODUL 4

ada praktikum modul 4 ini yang berjudul (Perancangan system proteksi ocr pada
penyulang distribusi 20 kV) dan praktikan bertujuan untuk dapat memahami kooedinasi
proteksi pada penyulang distribusi 20 kv selnajut kita mengetahui fungsi koordinasi proteksi
dan syrat perencanaan system proteksi dan kita di sini dapat mengetahui macam macam
karakteristik dan grafik relay dan terahkir kita dapat mensimulasi kan koordinasi prokteksi di
software ETAP, selanjut di praktikum kali ini kita ada alat dan bahan untuk menjalan kan
program yang pertama kita menggunakan 1 unit PC dan Software ETAP

Pada praktikum ini ada fungsih peralatan proteksi ini untuk mengidentifikasi gangguan
dan memisahkan bagian jaringan yang teragnggu, di bagian lain yang masih sehat atau dalam
kondisi nya yang bagus dan sekaligus mengamankan bagian yang masih bagus atau sehat dari
keruskan dan kerugian yang lebih besar, gangguan di system tenaga listrik ini dapat terjadi di
bagian pembangkit,jaringan transmisi dan jaringan distribusi dan di dalam gangguan ini
system proteksi tenaga listrik harus dapat mendeteksi terjadi nya gangguan dan dapat
memisahkan dengan cepat, di dalam system proteksi tenaga listrik pada umumnya terdiri dari
bebrapa komponen yang dapat di rancang untuk mengidentifkasi kondisi system tenaga listrik

Di system proteksi ini ada fungsi nya yang pertama ada untuk mengamankan system
atau jaringan dari gangguan kelistrikan seperti over load,shor circuit atau gangguan lain nya
dan selnjut nya ada mengurangin keruskan peralatan listrik yang di akibat kan dengan
gangguan atau kata lain kondisi abnormal, dan kita mengaman kan daerah yang terganggu
sehingga efek gangguan ini menjadi kecil mukin atau dapat di perkecil di daerah teragnggu
dan dapat memberikan pelayan listrik dengan kedaaalan yang sangat tinggi kepada konsumen
dan yang terahkir dapat melindungin manusia terhadap bahaya yang akan di timbulkan oleh
arus listrik, beberapa syrat perencanan system proteksi yang sangat efektif yang pertama ada
selektif,sensitif,andal,cepat, dan dari syrat ini memlikin kemampuan sendiri, yang pertama
selektif ini dapat memisahkan jaringan yang terganggu saja yang di maskud ini Ketika ada
gangguan di bagian jaringan dia dapat memsiah kan dengan cepat, selanjutnya ada sensitif ini
mampu meraskan gangguan sekceil apapun yang dimaksud dengan gangguan sekecil apapun
itu Ketika di suatu jaringan ada gangguan dia dapat merasah kan gangguan tersebut walapun
sangat kecil, dan yang ketiga ada andal, andal ini dapat berkerja dengan cepat sesuai dengan
keadaan peralatan yang di lindungin, dan yamg terahkir ada cepat, cepat ini dapat berkerja
secepat mukin dengan permintaan atau peralaatan yang di lindungin,dan proteksi pada system
tenaga listrik ada komponen,penyulang,bagian distribusi,bagian transmisi,dan terahkir bagian
pembangkit

Di sini ada relai proteksi komponen yang berperan di dalam system pengaman
distribusi,dan ada juga relai yang mampu berkerja secara selektif, yang dapat membedakan
secara baik untuk mengatasin gangguan supaya kerja koordinasi antara relai proteksi di
system dapat berkarja dan sala satu nya peralatan yang paling utama di dalam system
proteksi, pertama ada relay arus lebih atau Over Current Relay dan gangguan tanah Ground
Faulth Relay

Over Current Relay atau OCR ini adalah arus lebih yang merupakan peralatan yang
dapat menisyalir ada nya arus lebih,di gangguan hubungan singkat dan kerja dari ocr ini
beradasar kan ada suatu naiknya arus yang melebihi nilai arus dan waktu setting nya dan ada
juga macam macam karakteristik relai yang pertama ada relay waktu seketika (instantaneous
relay) yang kedua ada relay waktu tunda (definite time) yang ke tiga ada relay waktu tunda
(inverse) dari ke tiga relay ini memlikin fungsi nya tersendiri yang pertama itu relay waktu
seketika ini relay yang berkerja tanpa penundaan waktu yang ke dua relay waktu tunda
tertentu relai ini dapat memberikan sinya ke pada PMT Ketika ada nya short circuit atau
hubungan singkat dimana besar arus melampuin setting dan jarak waktu dari kerja relat ini di
mulai saat kondisi relay merasakan arus gangguan atau kondisi pickup samapai dimana kerja
relay di peranjang dengan waktu kerja, yang ketiga relay waktu tunda relay ini berkerja
secara terbalik dengan besar arus gangguan yang memicu relay dapat berkerja
MODUL SUB 4

Pada praktikum modul sub 4 ini yang berjudul “Proteksi Digital GE Micom P14D
Dengan Menggunaka Soft ware Omicron dan S1 Agile Micom” dan praktikan bertujuan
untuk mempelajrin setting parameter proteksi relay OCR dan mempelarin setting logic dan
yang terahkir kita mempelajrin cara pengujian relay OCR, system proteksi tenaga listik ini
adalah pengaman yang dilakukan terhadap peralatan alatan listik yang terpasang pada system
tenaga listrik terhadapat kondisi abnormal, dan disini pratikan menggunakan alat dan
perlengkapan yang pertama 1 relay proteksi OCR dan GFR Micomm P14D selanjut nya
secondary injector omicron bertipe CMC 156 selanjut nya 1 unit PC , Software Micom S1
Agile dan yang terhakir Software Omicron test Universe

Relay ini merupakan komponen yang berfungsih sebagain saklar atau dapat di bilang
dengan Switch, relay ini dapat menghubungankan dan dapat juga memputus kan arus listrik
yang berdasarkan sebuah sinyal picuh yang di kendalikan dari perangkat elektronik dan relay
ini memilikin sifat sifat yang pertama ada impedansi kumparan ini di tentukan oleh tebal nya
sebuah kawat yang di gunakan serta terdapat banyak lilitan dan biasa nyaimpedansi 1 smapai
50 kohm ini untuk memperoleh daya antar yang sangat baik dan yang kedua ada daya yang
perlu untuk mengoperasikan relay besarnya sama dengan nilai tegangan yang di kalikan
dengan arus yang terhakirbanyak kontak kontak jakar yang dapat membuka dan menutup
lebih dari satu konta dan ini tergantung dari kontak dan jenis relay nya dan ada juga jarak
antara kontak kontak ini dapat menentukan besar nya suatu tegangan yang di izikan antara
kontak kontak

Dan ada juga relay manajemen pengumpan atau dpat di sebut dengan feeder
managenebt relay ini merupakan alat yang memukinkan agar dapat penyelidikan
perlindungan dan pemantuan saluran udara dan yang di bawah tanah kabel dan ada juga
P14D ini pengumpan terarah dan aja jenis jenis dalam klasfikasi feeder yang pertama ada
P14N,P141,P142,P143

Pada sistem tenaga listrik pasti terrjadi gangguan yang salah satu penyebabnya
yaitu hubung singkat. Gangguan hubung singkat merupakan gangguan yang terjadi Ketika
2 titik beda potensial terhubung dan memiliki resistansi yang sangat kecil bahkan
mendekati nol sehingga arus yang melalui akan sangat besar, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan komponen dan melelehnya isolasi kabel yang digunakan. Untuk mengatasi hal
ini diperlukan sistem proteksi tenaga listrik.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan pengaman terhadap peralatan listrik
yang terpasang pada sistem tenaga listrik. Salah satu sistem proteksi teanga listrik yaitu
relay. Relay merupakan komponen yang mendeteksi adanya arus gangguan dan
memerintah pemutus tenaga (PMT) atau pemisah (PMS) untuk mencegah kerusakan
peralatan sistem tenaga listrik. Syarat yang harus dipenuhi suatu sistem proteksi tenaga
listrik yaitu selektif, andal, cepat, dan sensitif. Selektif berarti dapat memidahkan bagian
yang tidak terdampak arus gangguan dan bagian yang terdampak arus gangguan. Sensitive
berarti bahwa sistem proteksi dapat mendeteksi arus gangguan sekecil mungkin. Cepat
berarti bahwa sistem proteksi dapat melakukan Tindakan secepatnya jika ada gangguan.
Andal berarti bahwa sistemm proteksi dapat berfungsi dengan baik jika terdapat gangguan.
Di table 4.2 yang menyatakan pemeriksaan waktu kerja relay standard invers
didapat waktu kerja relay pada diberi gangguan yang berlokasi sejauh 2 – 10 km. Pada
saat lokasi gangguan berjarak 2 km waktu kerja relay incoming sebesar 0,706 s. Pada saat
lokasi gangguan berjarak 4 km waktu kerja relay incoming sebesar 0,715s. Pada saat
lokasi gangguan berjarak 6 km waktu kerja relay incoming sebesar 0,731 s. Pada saat
lokasi gangguan berjarak 8 km waktu kerja relay incoming sebesar 0,749 s. Pada saat
lokasi gangguan berjarak 10 km waktu kerja relay incoming sebesar 0,749 s. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa semakin jauh jarak lokasi gangguan semakin lama waktu
kerja relaynya hal ini menunjukkan bahwa relay yang digunakan adalah relay invers
di praktikum sub modul 4 ini hanya menggunakan 1 buah relay saja karena alat
yang ada hanya satu sehingga kita digunakan untuk mensimulasikan relay incoming. Dan
ada juga Cara kerja alat yang digunakan pada praktikum di modul sub 4 ini yaitu alat
P14D dihubung dengan alat CMC 156 dan kedua alat ini terhubung dengan computer
untuk mengatur setingan pengujiannya. CMC 156 dihubungkan dengan software omicron
untuk mngatur besarnya arus gangguan yang diberikan. Sedangkan alat P14D
dihubungkan dengan software S1 Agile Micom untuk mngatur rating relay yang akan diuji
jika terdapat arus gangguan
di table 4.1 yang menyatakan perhitungan setting relay over current incoming
Inom trafo itu bernilai 72,12 A Rasio CT yang digunakan yaitu 300:1 I set primer sebesar
86,604 A I set sekunder sebesar 0,28868 A didapat niali TMS sebesar 0,247 s dan time
delaynya 0,706
Pada modul kita akan membahas system proteksi berarti tidak jauh dengan relay
diamana relay sendiri itu adalah komponen yang dapat memutus jika terjadi adanya
gagguan hubung singkat. pada modul ini kita akan memakai relai OCR (Over Curent
Relay) diamana ocr ini merupakan jenis dari realy yang berfungsi untuk mensinyalir
adanya arus berlebih yang disebabkan oleh adanya hubung singkat antar fasa. Pada relay
ini akan bekerja jika redeteksi ada kenaikan arus pada system atau jaringan listrik.
ANALISA MODUL 5

Pada praktikum modul 5 yang berjudul kestabilan transient dan pengaruhnya bagi
sistemtenaga listrik, di sini kita bertujuan untuk meganalisa dan mengamtin kestbilan di pembangkit
ssaat terjadi kehilangan pembangkit, dan selanjut nya kita akan mengamatin kestabilan
pembangkitan saat terjadi hubungan singkat pada saluran transmisi dalam selang waktu yang
tertentu dan yang terahkir kita menganalisa kestabilan pembangkit saat terajdi pelepasan beban
secara tiba tiba dan praktikum ini kita menggunakan alat dan perlengkapan 1 unit PC dan Software
Etap

Kemampuan system atau stabilitas ini memilikin dua mesin sinkron atau lebih
unutk berpindah dari kondisi steady state ke steady state lainya karena ada perubahan system
maka system akan berubah dari lama ke kondisi baru, di suatu system tenaga listrik memlikin
syarat yang pertama ada quality,reliabity,dan terahkir ada stability dari ke tiga syrat ini
memiliki kemampuan masing masing, yang pertama ada quality ini memiliki kemampuan
system teanaga listrik untuk menghasil kan besaran standard yang di tetapkan agar dapat
tegangan dan frekuensi, yang kedua ada reliabity ini kemampuan dari suatu system untuk
menyalurakn daya atau engeri secra terus menerus tanpa henti dan yang terahkir ada stability
ini memilikin kemampuan system untuk Kembali berkeja secara normal Ketika sudah terjadi
gangguan dari ketiga syrat ini baik harus di penhuin agar system mampu memberi pasokan
listrik secara terus menurus dengan standar nya
Kesatabilan system teanga listrik ini dapat di bagi menjadi 3 macam ada angle stanility, frequency
stability dan yang terahkir ada voltage stability dari ke 3 ini memilikin keamampuan yang pertama
angle stability, kemampuan dari mesin mesin sinkron yang dapat saling terkoneksi di suatu system
tenaga lsitrik agar tetap di dalam keadaan sinkron, selanjut yang kedua ada frequency ini
kemampuan dari suatu system tenaga agar mempertahan kan kondisi dari steady state frekuensi
akibat gangguan dan yang terahkir ada voltage stability ini kestabilanv dari system tenaga listrik
untuk dapat mempertahankan dari nilai tegangan yang masih dapat di terima saat ada nya
gangguan, kestabilan peralihan atau transient stablilty ini merupakan kemampuan system unutk
menacapai dimana titik keseimbangan atau stabilitas setelah adanya perubahan besar di system
yang menyebab kan system sempat kehilangan stabilitasnya, kestabilitasan peralihan ini terjadi
Ketika tegangan otomatis dan pengaturan pada ferkuensi nelum berkerja, kestabilan dilakukan
dengan sistematis berdasarkan pada beberapa perhitungan seperti ukuran dari gangguan nya
selanjutnya pemodelan nya yang harus tepat dan analisi gangguan yang harus spesifik ada juga
rentang waktu saat ganggguan itu berlangsung dan terahkir parameter nya yang berpengaruh

Transient stability assement ini tentang kestabilan transien harus dilakukan kenapa
karena suatu system dapat di katakan stabil pada kestabilan steady state, tapi ini belum tentu
stabil dikestabilan peralihan dan ada juga gangguan kestabilan peralihan dapat terjadi
karena ada factor yang pertama factor beban lebbih di karena kan lepas nya satu generator
dari system factor selanjut nya itu factor hubungan singkat atau short circuit, factor starting
pada motor dan yang terhakir factor pelepasan beban yang secara mendadak

Namun ada juga kestabilan frekuensi kestabilan ini berkaitan dengan kemampuan
dari system agar dapat mempertahankan kestabilan frekurnsi akibat dari gangguan di system
yang mengakibatkan tidak seimbangnya di pembangkit dan di beban , Ketika teradi nya
penyimpangan frekuensi besar tegangan nya itu dapat berubah dengan signifikat, terutama
di kondisi islanding yang menggunakan underfrequency load shedding untuk melepas
bebanya

Kestabilan sudut rotor ini mempunyai kemampuan dari beberapa mesin sinkron yang
saling berhubungan pada suatu system tenaga agar dapat ,mempertahankan kondisi sinkron
setelah terjadi nya gangguan, namun kestabilan sudut rotor ini bergantung pada kemampuan
bertahan keseimbangan antara torsi elektromagnetik dan mekanik di mesin mesin tersebut
ketidaksetabilan ini di akibatkan karena peningkatan kecepatan sudut yang berubah ubah di
generator

Kestabilan tegangan ini kemampuan dari suatu system teganga listrik untuk
mempertahan kankestabilan nya tegangan pada di semua bus dari system setelah terjadinya
ganggauan, dan kestabilan gangguan ini bergantung pada kemampuan system untuk
mempertahankan kesetimbangan antara supply daya dari pembangkit , gangguan terjadi
Ketika ada nya lepasan beban secara tiba tiba ataupun hilangan nya sinkron di sala satuh
pembangkit sehingga teganggan menjadi turun deratis dan ada juga penuruna tegangan bus
dapat juga dikaitkan dengan ketidaksetabilan sudut rotor, dan kestabilan ini menjadi dua
macam yang pertama kestabilan tegangan akibat gangguan besar dan yang kedua
kesstabilan tegangan akibat gangguan kecil

Ada juga pengaruh penambahan beban secara besar secara tiba tiba penmabahan dan
akan mengakibatkan timbulnhya gangguan seperti jumlah beban yang berlebih batas
kestabilan keadaan mantap unutuk kondisi tegangan dan reaktansi rangkaian tertentu yang
kedua jika beban dianikan sampai terjadinya osilasi sehingga menyebabkan system
mengalamin ayunan yang berlebih titik kritis yang tidak dapat kemabli

Anda mungkin juga menyukai