1. Mampu merakit system otomasi dengan PLC menggunakan relay dan motor
2. Mampu mengimplementasikan rancangan ladder diagram pada system fisik diatas
3. Mengenal prinsip kerja beberapa komponen seperti : relay dan motor
5.2.1 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan
menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau
elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak
saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai
penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low
power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi. Berikut
adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.
Relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam rangkaian
elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut adalah beberapa fungsi
komponen relay saat diaplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan
rendah.
2. Menjalankan fungsi logika alias logic function.
3. Memberikan fungsi penundaan waktu alias time delay function.
4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau korsleting.
Cara Kerja Relay
Dalam sebuah relay terdapat 4 buah bagian penting yakni Electromagnet (Coil), Armature,
Switch Contact Point (Saklar), dan Spring. Untuk info lebih jelasnya silahkan lihat gambar di
bawah ini
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh kumparan
Coil, berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil dialiri arus listrik,
maka akan muncul gaya elektromagnetik yang apat menarik Armature sehingga dapat
berpindah dari posisi sebelumnya tertutup (NC) menjadi posisi baru yakni terbuka (NO).
Dalam posisi (NO) saklar dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak dialiri arus listrik,
Armature akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil yang digunakan oleh relay untuk
menarik Contact Poin ke posisi close hanya membutuhkan arus listrik yang relatif cukup kecil.
Oh iya, buat anda yang belum tahu apa itu NO dan NC, berikut penjelasannya.
1. NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup).
2. NO atau Normally Open adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di
posisi OPEN (terbuka).
5.2.2. Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan
atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di
rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda
kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor- motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik
arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub
magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua
segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas
disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di
antara medan magnet.
Prinsip Dasar Cara Kerja
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan
magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar
konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah
aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar dibawah
menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk
U.
Dokumentasikan, catat hasil yang terjadi dan buatlah analisa dari aplikasi rangkaian diatas