Hilman Herdiana
Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung
ABSTRAK
Motor listrik yang banyak digunakan di industri adalah motor induksi tiga fasa. Sistem
pengasutan
motor induksi tiga fasa yang sering dijumpai di suatu industri adalah sistem pengasutan
langsung. Juga tidak sedikit industri yang menggunakan motor induksi dengan pengasutan langsung
dua kecepatan dengan dua arah putar. Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam sarana
industri agar dalam pelaksanaan proses produksi terbilang lebih sederhana dibandingkan dengan
rangkaian konvensional,
maka kita membutuhkan suatu media kontrol yang bersifat universal, PLC
(Programmable Logic Controller) atau pengendali logika terprogram dengan berbagai kelebihan
dan kemudahan pemakaiannya merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Maka dalam proyek akhir ini penulis membahas pengendalian motor induksi tiga fasa dengan
pengasutan langsung dua kecepatan dengan dua arah putar berbasis PLC CP1L-L20DR-A.
sistem
Kata Kunci : Pengasutan langsung motor dua kecepatan dengan dua arah putar,
PLC CP1L-L20DR-A
II. Landasan Teori 𝑛𝑠 =
120 ×𝑓
…………………………..…(2.1)
𝑃
2.1 Prinsip Kerja Motor Induksi
Keterangan :
Prinsip kerja motor induksi dapat
dilihat ns = Kecepatan medan putar stator
pada gambar dibawah ini :
F = Frekuensi
P = Jumlah Kutub
3.2 Diagram Satu Garis
Diagram satu garis adalah diagram yang
menggambarkan suatu instalasi sistem secara
singkat. Diagram satu garis pada pengasutan
motor
biasanya hanya merupakan rangkaian
dari simbol-simbol listrik yang dihubungkan
dengan satu garis.
berhubungan secara langsung dengan beban. sehingga aliran arus akan menuju K4
Diagram yang menunjukkan bagaimana dan K5. Kontak bantu NO (pengunci)
rangkaian kontrol itu berfungsi disebut dari kedua kontaktor ini akan bekerja
diagram kontrol.
Pembuatan diagram kontrol sehingga walaupun tombol S4 dilepas,
haruslah sesuai standar yang ditentukan. K4 dan K5 akan tetap bekerja. Ketika
k4 bekerja, motor bekerja pada
kecepatan tinggi dengan arah putar ke
kiri.
d. Putar ke kiri (kecepatan rendah) :
ketika S2 ditekan maka Kontaktor K4
akan berhenti bekerja. Karena kontak
NC dari S2 membuka, sehingga tidak
ada aliran arus ke K4. Saat itu kontak
(NO) pengunci dari K2 akan menutup
sehingga walaupun S2 dilepas, K2
akan tetap bekerja. Pada kondisi ini
motor bekerja pada kecepatan rendah
dengan arah putar ke kiri.
3.6 Pemilihan Komponen
Gambar 3.3 diagram kontrol pengasutan langsung
double speed forward reverse 3.6.1 Pemilihan MCB
3.5 Cara kerja Rangkaian Rating MCB low Speed : 250% x In1
Tabel 3.2 Kontaktor yang digunakan 3.6.4 Pemilihan Push Button
No Spesifikasi Nilai Push button yang digunakan adalah sebagai
1 Merk
OTTO berikut :
2 Tipe SN-10
3 Kemampuan daya 4KW Tabel 3.5 Push button yang digunakan
4 Tegangan kontak 400 V
5 Arus kontak 20 A No Penggunaan Spesifikasi
6
Tegangan koil 230 V V kontak = 220 Volt
7 Frekuensi 50 Hz
1 Tombol Stop Warna = Hitam / Merah
No Penggunaan Spesifikasi
= 4,35 A
V = 220Volt
Menurut PUIL 2000, KHA 4,35 A Indikator sistem f = 50Hz
didapat kabel dengan luas penampang 0,75 1 Warna Putih/Tidak
bertegangan
mm2. akan tetapi PUIL 2000 pasal 8.5.10.2 berwarna
menyebutkan bahwa penghantar tembaga
harus berukuran minimal 1,5 mm2. (Puil V = 220Volt
Indikator Keadaan
2000, 2000: 366). Serta disesuaikan pula 2 f = 50Hz
Normal
dengan sepatu kabel di pasaran yang memiliki Warna Hijau
ukuran minimal untuk penghantar 1,5 mm2. V = 220Volt
Maka luas penampang kabel kontrol dipilih Indikator Over
3 f=50Hz
dengan ukuran 1,5 mm2.. Load
Warna Kuning
Tabel 3.4 Penghantar yang digunakan
yang apabila di aplikasikan ke dalam PLC 3.8 Timing Diagram
sebagai output. Maka dapat ditentukan PLC
yang digunakan adalah PLC yang memiliki 7
buah input dan 6 buah output.
4.2 Analisa Pemilihan Komponen 4.2.5 Pemilihan Push Button
4.2.1 Analisa Pemilihan MCB Pemilihan warna push button diatas
sudah sesuai dengan standar IEC 60204-
MCB yang dipilih masih tetap aman.
Untuk arus maksimal pada hasil perhitungan 1.dimana warna merah difungsikan sebagai
diperoleh arus sebesar 8.7 A, maka kita harus tombol stop sedangkan warna hijau
memilih MCB dengan arus dibawah 8.7 A. difungsikan sebagai tombol start. Tegangan
Berdasarkan ketersediaan di pasaran maka kontak pada push button juga sudah sesuai
dipilih MCB dengan arus 6 A. Untuk dengan perencanaan. Dimana push button
tegangan maksimal yang diizinkan masuk ke dengan tegangan kontak 240 V akan dapat
MCB berdasarkan rencana yaitu 380 V,
mengalirkan tegangan sebesar 24 V.
namun ketersediaan di pasaran yaitu tegangan
400 V. pemilihan tersebut masih aman, 4.2.6 Pemilihan Lampu Tanda
karena dengan name plate 400 V berarti MCB
masih bisa dialiri tegangan sebesar 380 V. Pemilihan warna lampu tanda diatas
Breaking
Capacity berdasarkan sudah sesuai dengan standar IEC 60204-1.
metoda tabulasi dan perhitungan didapat BC
Dimana warna hijau difungsikan sebagai
sebesar
3.4 KA. Namun MCB yang tersedia
di pasaran memiliki BC 4.5 KA. Perbedaan tanda bahwa motor sedang bekerja dalam
ini masih aman, karena dengan kemampuan keadaan normal, sedangkan warna kuning
BC 4.5 KA akan dapat menahan arus hubung difungsikan sebagai tanda bahwa motor dalam
singkat prospektif sebesar 3.4 KA. keadaan tidak normal dan membutuhkan
penanganan secepatnya oleh operator. Untuk
4.2.2 Analisa Pemilihan Kontaktor
warna putih dijelaskan dalam standar IEC
Berdasarkan name plate kontaktor bahwa diperbolehkan untuk fungsi lain, oleh
yang dipilih, rating arus, daya dan tegangan karena itu warna putih pada perencanaan ini
sudah sangat memenuhi dari data hasil
digunakan sebagai tanda bahwa sistem dalam
perencanaan dan perhitungan. Sehingga
kontaktor dapat bekerja ketika dialiri arus keadaan bertegangan. Tegangan kontak pada
sebesar 3.4 A, daya beban motor 1.5KW, lampu tanda juga sudah sesuai dengan
tegangan kontak dan koil 380V/220V, serta perencanaan. Dimana lampu tanda memiliki
frekuensi 50 Hz. tegangan kontak sebesar 220V.
4.2.3 Analisa Pemilihan TOLR 4.2.7 Pemilihan PLC
Pemilihan TOLR dengan rating arus PLC yang digunakan adalah PLC
seperti diatas sudah memenuhi rating arus yang memiliki 7 buah input dan 6 buah
beban yang akan digunakan dan sudah sesuai output.
dengan standar PUIL 2000. Dimana untuk Berdasarkan hasil diatas maka PLC
kecepatan rendah dengan arus 2.8 A dan yang digunakan dan yang tersedia dipasaran
kecepatan tinggi 3.4 A menggunakan yaitu 12 input dan 8 output.
pengaman TOLR tipe LRD08 (2.5A sampai Maka PLC yang digunakan dalam
4A). pengasutan ini adalah :
4.2.4 Analisa Pemilihan Penghantar Merk : Omron
Type : CP1L – L20DR-A
berdasarkan standar PUIL 2000 yang I/O : 12/8
menjadi acuan dan ketersediaan di pasaran V. Kesimpulan dan Saran
maka dipilih kabel NYAF dengan luas
penampang berukuran 1.5 mm2 dapat 5.1 Kesimpulan
digunakan untuk sistem pengoperasian
pengasutan ini. Setelah melakukan penulisan tentang
perancangan instalasi sistem pengasutan
langsung motor induksi double speed forward 5. Nika, Hanif , 2011 “PERANCANGAN
reverse berbasis PLC maka terdapat beberapa APLIKASI PLC OMRON SYSMAC
kesimpulan, yaitu sebagai berikut : CP1L PADA SISTEM PENGAYAKAN
1. Untuk membuat instalasi sistem DAN PENGERINGAN KAPUK”,
pengasutan langsung motor induksi Semarang : Universitas Diponegoro
double speed forward reverse 6. OMRON, 2009, “SYSMAC CP1L
berbasis PLC diperlukan gambar Introduction Manual“.
diagram satu garis, gambar diagram 7. OMRON, 2009, “SYSMAC CP1L
daya, serta gambar diagram kontrol Programming Manual”.
untuk mempermudah pemasangan 8. Siswoyo, 2008, “Teknik Listrik
instalasinya. Industri”, Departemen Pendidikan
2. Untuk menentukan spesifikasi Nasional, Jakarta
komponen yang digunakan harus 9. www.google.com diunduh pada 5-07-
berdasarkan standar. Dalam hal ini 2012 Pukul : 20.00
standar yang digunakan adalah PUIL
2000. Serta berdasarkan data sheet
dari merk
komponen yang akan
digunakan, sehingga pemilihan
komponen tepat, aman, dan tersedia
di pasaran.
3. Dari hasil analisa alat yang telah
dirancang bahwa arus nominal yang
tertera pada name plate motor tidak
sesuai dengan arus nominal yang
diukur karena motor tidak diberi
beban.
5.2 Saran
Sebelum kita melakukan perancangan,
kita harus mempersiapkan perencanaan
dengan matang, agar perancangan yang akan
kita rancang bisa berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. _______, 2002. “Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)”.
Jakarta : Yayasan PUIL.
2. Budiyanto, M., A. Wijaya,
“Pengenalan Dasar-dasar
PLC(Programmable Logic
Controller)”, Gava Media,
Yogyakarta.
3. CX-Programmer User Manual
Version 9.0
4. Ismail, Fauzi Nur , 2011.
“Perencanaan instalasi sistem
pengasutan langsung motor dahlander
dengan dua arah putar pada motor
control center”. Bandung : Polban