Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN I

PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3 FASA


MENGGUNAKAN SAKLAR BINTANG SEGITIGA

1. 1 Tujuan

Mengetahui sistematika pengasutan motor induksi dengan menggunakan

saklar star-delta (Y- )

1. 2 Teori Dasar

Secara umum motor-motor induksi dapat di start dengan cara


menggunakan motor secara langsung dengan rangkaian pencatu daya ataupun
dengan menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor selama start.
Pengoperasian dapat dilakukan secara manual maupun otomatis

Motor yang umumnya menggunakan metode starting Y- adalah motor

sangkat tupai. Motor ini mempunyai belitan dengan tiga set belitan setiap fasa
mempunyai satu set belitan menggunakan pemutar sangkar tupai pada pemutar
tiada sambungan belitan hanya terdapat plang-plang yang terbuat dari
aluminium.
Kelebihan motor sangkar tupai adalah, motor ini ringkas, tahan rusak dan
tidak mudah dimusnahkan terutama pada pemutar sangkar tupainya, harganya
murah dan perawatan murah dan mudah, motor ini bisa digerakkan tanpa
memerlukan belitan tambahan. Kelemahan motor sangkar tupai adalah kelajuan
motor akan berkurang dengan pengurangan beban,kilas permulaannya serupa
dengan motor belitan medan pisau. Kelajuan tidak boleh diubah sesuka hati,
kecuali dengan mengubah kecepatannya.

1. 3 Alat dan Bahan

Item No Ety Designation


1 1 Modul Percobaan
2 Kabel Jumper
3 1 MCB 3 dan 1
4 2 Tombol tekan NO/NC
5 3 Fuse Panel
6 1 Motor 3 sangkar tupai
7 1 Saklar pilih dan emergency
8 1 Magnetic kontaktor

1
1. 4 Langkah-langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Buatlah rangkaian daya starting with a star delta switch seperti gambar
ini;
3. Perhatikan dan pahami modul rangkaian
4. Hubunglah rangkaian pada panel listrik yang telah disediakan sesuai
dengan modul.
5. Uji rangkaian dengan multimeter, apakah sudah benar.
6. Sambungkan rangkaian ke sumber 3 fasa, jalankan rangkaian dengan
menghidupkan MCB (power supply).
7. Tekan tombol NO (Normally Open), putar saklar pada posisi Y (wye),
kemudian ukur rpm motor.
8. Ubah saklar pada posisi (delta), ukur rpm motor
9. Catat hasil pengukuran rpm pada saat motor hubungan Y (wye) dan
(delta)
10. Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close)

2
Gambar 1.1 Rangkaian modul motor 3 fasa menggunakan
Saklar bintang-segitiga

3
1. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 1.1 hasil pengukuran


Kecepatan motor (RPM) Arus start ( Ampere )
No. Y Y

buatlah grafik perbandingan

1. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

4
PERCOBAAN II
STARTING MOTOR MENGGUNAKAN CONTROLLER

2. 1 Tujuan

1 Mengetahui karakteristik arus, hambatan, dan kecepatan pada motor


menggunakan kontroler.
2 Mengetahui dan memahami prinsip kerja rangkaian.

2. 2 Teori Dasar

Motor slipring (motor cincin geser) pada umumnya dirancang untuk motor -
motor dengan konsumsi daya yang besar.Ciri khas slipring motor atau yang
sering disebut motor lilitan adalh adanya lilitan pada rotornya yang dilengkapi
dengan cincin geser (slipring). Pada motor ini, rotor pada motor dililit dengan
kawat berisolasi yang serupa dengan lilitan stator. Lilitan stator dihubungkan
bintang (Y) dan ujung lilitan dihubungkan dengan resistansi luar, melalui cincin
slip yang terpasang pada poros stator dirancang untuk daya yang besar.

Gambar 2.1 Motor slip ring


Stator motor slip-ring terdiri dari kontak utama yang menghubungkan sirkuit
prime( belitan stator ) dengan line atau lebih kontaktor percepatan bertahan
untuk memindahkan resistansi keluar dari sirkuit rotor secara berangsur-
angsur.Hal lain yang menjadi ciri khas motor ini adalah pada terminal box yang
memiliki Sembilan terminal enam terminal terhubung dan ujung-ujung lilitan pada
statornya (U1-U2, V1-V2 dan W1-W2). Sedangkan tiga terminal lainnya (K-L-M)
terhubung dengan lilitan pada rotornya melalui slipring. Lilitan yang ujungnya
terminal K-L-M dihubungkan dengan resistor luar yang besarnya bisa diatur.
Dngan mengatur resistor luar, berarti mengatur resistor total yang merupakan
jumlah resistansi rotor dan resistnsi luar (Rrotor +Rluar), sehingga pada arus
rotor bisa diatur. Ketika resistor berharga maksimum, arus rotor yang mengalir

5
minimum, sekaligus memperbaiki faktor kerja motor. Kelebihan motor lilitan ini
adalah dperoleh torsi starting yang tinggi, dengan arus yang tetap terkendali.
Pengaturan resistor dapat menggunakan kontaktor electromagnet, dengan
menggunakan tiga tahap seperti gambar dibawah ini.
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit
adalah dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat
adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani
arus dan tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang
dililitkan untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada
bagian atas toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Di bawah
ini adalah contoh gambar rheostat:

Gambar 2.2 Rheostat

2. 3 Alat dan Bahan

1 Motor slipring 3 phasa


2 Fuse panel
3 Fuse
4 Kontaktor
5 Over current relay
6 Controller
7 Push button panel
8 Brake
9 Multimeter
10 Tachometer
11 Connecting leads

2. 4 Langkah-langkah Percobaan

1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.


2 Rangkai peralatan seperti gambar dibawah ini

6
Gambar 2.3 Rangkaian Utama

Gambar 2.4 Rangkaian control

7
11. Setelah rangkaian selesai, lakukan penujian pada rangkaian tersebut
dengan menekan tombol on pada power supply, dan memutar potensio
sebesar 0, 50, 100 %.
12. Buat table pengujian
13. Setelah rangkaian aktif, lakukan pengukuran.
14. Putar saklar pada panel di posisi 1 dan potensio controller di posisi 0 %,
lakukan pengukuran arus dan kecepatan (rpm).
15. Catat hasil pengujian pada tabel.
16. Ulangi langkah 8 dengan potensio controller di posisi 50 % dan 100 %.
17. Buatlah grafik dan analisa gerafiknya serta analisa table yang sudah diisi
pada pengujian
18. Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close)

2. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 2.1 hasil dan pembahasan


R = 8,6 Ohm

Arus (A) Volt


Tahanan (%) Ohm RPM
K L M
0
50
100

Hitung daya pada setiap perubahan kecepatan, pada masing-masing


kumparan dan buatlah grafik perbandingannya

2. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

8
PERCOBAAB III
PENGOPERASIAN MOTOR DC DENGAN DUA ARAH PUTARAN

3. 1 Tujuan

1 Mengetahui kecepatan motor pada arah putaran kanan dan kiri


2 Mengetahui bentuk korelasi antara kecepatan dan hambatan motor
dalam bentuk grafik

3. 2 Teori Dasar

Motor DC / arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus


langsung yang tidak langsung/ direct underectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Tiga komponen utama motor DC yaitu :
1 Kutub medan secara sederhana motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan : kutub
utara dan kutub selatan.
2 Dinamo bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi
electromagnet. Dinamo yang berrbentuk silender, dihubungkan le
penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk kasus moytor DC yang
kecil, dynamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-
kutub.
3 Komutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaanya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dynamo.
Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dynamo dan
sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan
dan tidak mempengaruhi lilitan pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan
dengan mengatur.
1 Tegangan dynamo - > meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
2 Arus medan - > menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

3.1.1 Motor DC Seri

9
Dalam motor seri gulungan medan shunt dihubungkan secara seri dengan
gulungan dynamo, oleh karena itu arus medan sama dengan arus dynamo.
Untuk kecepatan motor seri dibatasi 5000 Rpm. Motor seri cocok untuk
penggunaan yang yang memerlukan torsi penyalaan awal yang tinggi.

3.1.2 Motor DC kompon

Motor ini merupakan gabungan motor seri dan motor shunt. Pada motor
kompon gulungan medan shunt dihubungkan secara parallel dan seri dengan
gulungan dynamo. Sehingga motor kompon memiliki torsi penyalaan yang stabil,
makin tinggi persentase penggabungan ( yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri ) makin tinggi pula torsi penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini.

3. 3 Alat dan Bahan

Item No Qty Designation Remarks


1 1 DC series wound machine M1
2 1 Brake Y1
3 1 Fuse Panel F1/F2;6A
4 1 On/off switch Q1;2-pole
5 1 2-circuit double-interruption Q2
switch
6 1 Controller R1;68 ohm
7 Connecting leads

3. 4 Langkah-langkah Percobaan

1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2 Rangkai rangkaian seperti gambar dibawah ini

10
L+
L-
PE
1 1

F1 , 2

1 3
Q1
2 4
L

R1

Q2 P1 P2
II 0 I 1 2 3 4

A1 A2 D2 D1 PE

Y1 M
M1

Gambar 3.1 Rangkaian Utama motor

3 Setelah selesai lakukan pengecekan pada rangkaian tersebut apakah


sudah benar
4 Ukur terlebih dahulu nilai resistansi pada controller persentase 0 %, 50 %
dan 100 %.
5 Sambungkan rangkaian ke sumber 1 fasa, jalankan rangkaian dengan
menghidupkan MCB (power supply).
6 Tekan kontak NO (normally open) putar saklar pada panel listrik di posisi
1 (motor berputar arah kanan), dan atur potensio pada power supply di
persentase 0 %.
7 Lakukan pengukuran rpm (kecepatan) pada persentase 0 %, 50 % dan
100 %.
8 Ulangi langkah 8 dan 9 dengan saklar pada posisi 2 (motor berputar arah
kiri).
9 Catat hasil pengukuran pada tabel
10 Matikan rangkaian dengan menekan tombol NC (normally close).

3. 5 Hasil dan Pembahasan

11
Table 3.1 hasil pengukuran arah putaran kiri
Nilai
Skala Tahanan Kecepatan(RPM Arus Tegangan Daya
Tahanan (%) (ohm) ) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100

Table 3.2 hasil pengukuran arah putaran kanan


Nilai
Skala Tahanan Arus Tegangan Daya
Tahanan (%) (ohm) Kecepatan(RPM) (Ampere) (Volt) (Watt)
0
50
100

Berikan pembahasan sesuai dengan hasil percobaan.

3. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

12
PERCOBAAN IV
MOTOR RUNNING KAPASITOR

4. 1 Tujuan

1 Mengetahui Prinsip Kerja dari Motor Kapasitor pada saat starting awal.
2 Mengetahui Pengaruh Pemasangan Kapasitor pada motor
3 Menentukan besar arus asut (starting) & arus nominal (running)
untuk berbagai kondisi tegangan yang berbeda.

4. 2 Teori Dasar

Konstruksi sebuah motor kapasitor mirip dengan motor fasa belah, hanya
pada jenis kapasitor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja
untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air,
refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan
kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam
kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal
dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan
utama dan bantu lebih dipertajam.

Gambar 4.1 (Rangkaian motor kapasitor)


Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini
antara lain:
1 Kapasitor kertas (The Paper Capacitor)
2 Kapasitor minyak (The oil Capacitor)
3 Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor)
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mikroF 150 mikroF.
Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
1 Motor kapasitor start (starting capacitor motor)

13
2 Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor)
3 Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor)

4. 3.1 Motor kapasitor start (starting capacitor motor)

Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor
untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja
motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama
diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang
ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan
bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi
fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung
besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya
searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor
berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja
memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan
utama. Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah
adalah:
1 Mempunyai kopel yang lebih kuat.
2 Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1)
Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah:
1 Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator
2 Rotor sangkar dengan porosnya
3 Bantalan peluruh (laher)
4 Tutup stator dan rangka body
5 Kapasitor
6 Ujung-ujung terminal motor

4.3.2 Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor motor)

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan


bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung
paralel dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap
terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak
digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu jumlah
lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya.
Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya.

14
Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan)
merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis
motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm.

4.3.3 Motor kapasitor start/running (start-running capacitor motor)

Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh
kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak
digunakan pada room air conditioner.
P = V.I
Keterangan:
P = Daya (watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

4. 3 Alat dan Bahan

Item no Qty Designation Remark


1 1 Single-phase motor kapasitor M1
2 1 Fuse panel F1;6A
3 1 Fuse F2;4A
4 1 Kontaktor K1
5 1 2 circuit-double Q1
6 1 Push batton panel So/S1
7 1 Brake V1
8 1 Rotor controller
9 1 Multimeter P1
10 1 Conneting leads

4. 4 Langkah-langkah Percobaan

1 Siapkan alat dan bahan


2 Hubungkan rangkaian seperti gambar dibawah ini:

15
Gambar 4.1 Rangkaian utama
19. Setelah itu, hubungkan rangkian control sepeti dibawah ini:

Gambar 4.2 Rangkaian Kontrol


20. Setelah rangkaian diatas dihubungkan hidupkan motor!
21. Atur skala pada hambatan geser sebesar skala 0%, 50%, dan 100%.
22. Ukurlah tegangan, kecepatan motor, dan arus pada motor.
23. Buatlah analisa dan pembahasan

16
4. 5 Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.1 (Perbandingan Kecepatan dan Nilai hambatan Geser pada Motor
Kapasitor)
NO. Skala Resistansi Kecepatan putaran Kecepatan
(%) (ohm) (RPM)/(kanan) putaran (RPM)/
(kiri)
1. 0
2. 50
3. 100

Table 4.2 ( Hasil pengukuran tegangan, arus dan daya pada motor kapasitor
Running)
Arah Kecepatan Arus Tegangan Arus Daya Torsi
Putaran putaran nominal (Volt) Starting motor (Nm)
motor penuh (Ampere) (Ampere)
(Rpm)
KANAN
KIRI

Berikan pembahasan sesuai dengan hasil percobaan.

4. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

17
PERCOBAAN V
PENGOPERASIAN MOTOR DAHLANDER
LOW-HIGH SPEED MENGGUNAKAN POLE CHANGING SWITCH

5. 1 Tujuan

1 Mengetahui sistematika pengasutan motor dahlander menggunakan pole


changing switch
2 Mengetahui prinsip kerja rangkaian pengasutan motor dahlander
3 Mengukur nilai arus dan kecepatan pada low speed dan high speed

5. 2 Teori Dasar

Mesin induksi 3 fase sangat kuat dan cirinya yang bebas kerusakan karena
kesederhanaan merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan untuk
pemakaian industri. Di sini hanya terdapat 3 bagian penting yaitu : gulungan
stator dan rotor sangkar hubung singkat (squirrel cage). Namun demikian,
terdapat banyak ciri ciri tambahan.
Motor dahlander adalah motor dengan 2 putaran atau lebih. Adanya 2
macam lilitan yang terpisah menyebabkan motor 3 fasa untuk 2 macam putaran
mempunyai ukuran yang jauh lebih besar.Hal ini akan terlihat apabila
dibandingkan dengan motor 3 fasa yang hanya mempunyai 1 putaran dengan
daya yang sama.Pada motor dahlander kecepatan tinggi hubungan yang
digunakan adalah hubungan bintang (Y).

Hubungan ini akan menghasilkan pembentukan kutub yang lebih sedikit,


sehingga akan diperoleh putaran motor yang lebih tinggi. Untuk kecepatan
rendah, motor dihubungkan secara delta yaitu L1 dihubungkan dengan 1U, L2
dihubungkan ke 1V dan L3 dihubungkan ke 1W. untuk 2U, 2V, 2W tidak
dihubungkan. Untuk kecepatan tinggi, motor dihubungkan dalam hubungan Star
double kumparan. Untuk L1 dihubungkan dengan 2U, L2 dihubungkan ke 2V,
dan L3 dihubungkan ke 2W,untuk 1U, 1V dan 1W juga terhubung satu simpul.

18
5. 3 Alat dan Bahan

1 Motor dahlander
2 Fuse panel
3 Kontaktor
4 Push button panel
5 Over current relay
6 Pole changing switch
7 Connecting leads

5. 4 Langkah-langkah Percobaan

1 Siapkan alat dan bahan


2 Buatlah rangkaian power cicuit dan control circuit seperti gambar
dibawah ini :

19
24. Jika sudah selesai, operasikan rangkaian control terlebih dahulu jika
sudaah benar operasikan rangkaian power motornya.
25. Catat hasil pengukuran yang diperlukan
26. Matikan peralatan

5. 5 Hasil dan Pembahasan

20
Catatalah hasil pengukuran anda pada tabeldibawah ini :
Tabel 5.1 kecepatan dan arus pada low-high speed
LOW SPEED MOTOR HIGH SPEED MOTOR
KECEPATAN KECEPATAN

ARUS ARUS

Berikan pembahasan anda dan tampilkan grafik hubungannya.

5. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

21
PERCOBAAN VI
PENGOPERASIAN MOTOR DAHLANDER
2 ARAH PUTARAN LOW-HIGH SPEED

6. 1 Tujuan

1 Mengoperasikan motor dahlander dengan sistem listrik 3 phasa.


2 Mengetahui prinsip kerja merubah putaran motor dahlander dengan
kontaktor.
3 Mengukur kecepatan dan arus pada posisi low speed dan high speed

6. 2 Teori Dasar

Mesin induksi 3 fase sangat kuat dan cirinya yang bebas kerusakan karena
kesederhanaan merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan untuk
pemakaian industri. Di sini hanya terdapat 3 bagian penting yaitu : gulungan
stator dan rotor sangkar hubung singkat (squirrel cage). Namun demikian,
terdapat banyak ciri ciri tambahan.
Motor dahlander adalah motor dengan 2 putaran atau lebih. Adanya 2
macam lilitan yang terpisah menyebabkan motor 3 fasa untuk 2 macam putaran
mempunyai ukuran yang jauh lebih besar.Hal ini akan terlihat apabila
dibandingkan dengan motor 3 fasa yang hanya mempunyai 1 putaran dengan
daya yang sama.Pada motor dahlander kecepatan tinggi hubungan yang
digunakan adalah hubungan bintang (Y).

Hubungan ini akan menghasilkan pembentukan kutub yang lebih sedikit,


sehingga akan diperoleh putaran motor yang lebih tinggi.

22
6. 3 Alat dan Bahan

1 Motor Dahlander
2 Fuse panel
3 Fuse
4 Kontaktor
5 Over current relay
6 Push button panel
7 Connecting leads

6. 4 Langkah-langkah Percobaan

1 Siapkan alat dan bahan


2 Buatlah rangkaian power cicuit dan control circuit seperti gambar
dibawah ini :

CONTROL CIRCUIT

23
27. Jika sudah selesai, operasikan rangkaian control terlebih dahulu jika
sudah benar operasikan rangkaian power motornya.
28. Catat hasil pengukuran yang diperlukan
29. Matikan peralatan

24
6. 5 Hasil dan Pembahasan

Catatlah hasil pengukuran anda pada tabel dibawah ini :


Tabel 6.1 Motor forward
LOW SPEED MOTOR HIGH SPEED MOTOR
KECEPATAN KECEPATAN
ARUS ARUS

Tabel 6.2 Motor Reverse


LOW SPEED MOTOR HIGH SPEED MOTOR
KECEPATAN KECEPATAN
ARUS ARUS

Berikan pembahasan analisa anda pada tabel diatas dan tampilkan secara
grafik.

6. 6 Kesimpulan

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan

25

Anda mungkin juga menyukai