Candlestick yakni sebuah cuplikan alur harga. Terbentuk bersamaan sesuai waktu
sebenarnya membentuk simbol lilin. Hal tersebut digunakan pedagang forex maupun
saham guna menganalisis petunjuk harga. Kandil tersebut menyertakan dasar di mana
nilai pair tersebut dibuka ditutup, titik paling tinggi sampai amat rendah disesuaikan
terhadap time-frame kalian gunakan.
Grafik lilin dapat memberi bekal para trader supaya mahir memastikan kemana mata
uang bergerak. Boleh jadi itu bullish maupun bearish atau reversal. Contohnya gini,
Ketika kita sedang trading nih, kebetulan melihat grafik lilin sedang membentuk formasi
atau pattern. Nah kalau terjalin contoh tersebut bisa menjadi tumpuan signal trading
untuk bertransaksi jika kita menangkap polanya.
Candlestick konfirmasi dapat membentuk pola secara berulang-ulang. Jadi tugas kita
hanyalah menunggu grafik lilin menyusun pola khusus berpeluang tinggi untuk profit.
Patut digaris bawahi bahwa pattern itu sebentuk kumpulan candle konfirmasi forex yang
membentuk suatu kesatuan. kesatuan tersebut ada istilah-istilahnya. nanti saya bahas
kedepannya.
Fase yang dideskripsikan tiap candle konfirmasi forex bergantung di time-frame kalian
sebagai trader forex. Lazimnya swing trading pakai H4 per empat jam sampai D1
harian, Jadi, manfaat lain candle konfirmasi forex ialah mampu memvisualisasikan
pembukaan, penutupan, paling tinggi sampai titik paling rendah untuk hari itu. Fungsi
kandil di lain sisi salah satunya bisa menolong anda memprediksi pergerakan nilai dari
sebuah simbol mata uang yang kalian tradingkan. contohnya, bila grafik lilin ditutup jauh
di bawah pembukaannya, hal tersebut bisa memberikan trader aba-aba indikasi
penurunan begitupun sebaliknya.
Harga Pembukaan:
Langkah candlestick konfirmasi forex diawali pada nilai pembukaan yang mem-
visualisasikan harga pertama kali diperjualbelikan sepanjang pembangunan lilin baru.
Bila nilai bergerak naik, maka grafik lilin akan beralih menjadi hijau merangkak naik ke
atas. Bila nilai melandai, candle akan beralih menjadi merah berangsur-angsur turun ke
bawah.
Harga Tinggi:
Bila proses pembuatan candle beranjak naik dan turun kembali. Maka terbentuklah
sebuah lidi yakni memiliki arti sebuah tanda pemberitahu terhadap nilai tertinggi
perdagangan selama kurun waktu tersebut. Jika tidak ada lidi, bahwasanya harga buka
atau penutupan ialah nilai paling tinggi yang sudah ditransaksikan oleh pedagang
seluruh dunia.
Harga Rendah:
Harga paling rendah ialah perpindahan nilai berangsur-angsur menuju kebawah. Bila
harga sedang melandai lalu naik sesaat pada proses penciptaan candlesick, akan
muncul sebuah lidi. Area terendah dapat diketahui bila tidak ada lidi sama sekali.
Harga Penutupan:
Harga penutupan ialah harga paling akhir yang diperjualbelikan sepanjang masa
pembangunan candle. Bila nilai penutupan di bawah nilai buka sampai periode time-
frame berakhir, Memiliki arti bearish. begitu juga sebaliknya jika menutup diatas sampai
waktu selesai disebut bullish.
Bentuk Sumbu:
Wicks adalah istilah bahasa inggris dari sumbu, Merupakan elemen penting pada
candle berisi riwayat harga pernah menyentuh titik paling atas tertinggi atau terendah
dalam satu tubuh grafik lilin namun kembali berbalik arah ditandai bersama sebuah lidi.
Biasanya muncul ketika nilai mengalami guncangan ekstrim pada fase tertentu.
Begitulah kehebatan grafik lilin menjadi terbukti lantaran sanggup menolong trader
memantau aksi pasar dan tidak membuka transaksi saat kondisi tak terprediksi.
Arah Harga:
Kemana pergi nya arah harga itu dapat kita ketahui dari warna candle. Jika bentuk lilin
ditutup di atas harga pembukaan sebelumnya, maka nilai berpotensi menuju kenaikan.
Umum nya grafik berwarna hijau. Jika candle berwarna merah, maka nilai ditutup di
bawah pembukaan candle. Secara ilmu price action berpotensi berangsur ke
penurunan. Sudah jelas ya? Jika sudah mari lanjut kebawah agar kalian semakin mahir.
Sama seperti yang anda saksikan di foto ini, Hammer kadang menegaskan pembalikan
tren dengan ciri-ciri lidi bawah panjang disertai bodi asli berukuran kecil. Harga
penutupannya di atas harga pembukaannya. Insting saya individu saat sedang
terbentuk pola palu langsung mengartikan bahwa nilai sedang coba melandai tapi
volume beli mendorong nilai menjadi naik.Ini adalah Signal Trading Forex untuk masuk
pasar, janganlah lupa untuk pasang stop-loss atau tutup transaksi saat telah profit.
candlestick konfirmasi hammer selaku konfirmasi forex tren naik
Begini, pada foto percis setelah paragraf selesai, Saya mempunyai skema bullish
engulfing. Bullish engulfing ialah gabungan dari candle merah dan candle hijau yang
'melawan' semua candle merah. Ini melukiskan rambu-rambu bahwa situsasi tersebut
bisa menjadi akhir dari lemahnya pasangan mata uang tersebut. Saya bakal mencoba
mengambil peluang dengan membuka posisi buy setelah lilin hijau ditutup. Jangan lupa
ya, pattern ini akan valid jika terwujud setelah penutupan candle kedua selesai.
Gambar di atas terjadi saat pasar tengah mengalami Downtrend (trend utama)
dengan retracement pada level Support dan Resistance. Beberapa pola candlestick yang
terbentuk di kedua level tersebut (garis horizontal) bisa digunakan untuk menetapkan level
entry dan level exit, terutama Pin Bar yang mengalami rejection di level Resistance atau
Support, serta Pin Bar ekor panjang di dekat level Support.
Para trader tidak tahu kapan pasar akan membentuk tren, tetapi mereka cenderung mengamati
kecenderungannya dari level-level Support dan Resistance yang berfungsi sebagai pembatas level
tertinggi dan terendah dalam suatu range. Jika pembatas ini tertembus atau rusak, maka zona level
Support atau Resistance tersebut tidak berlaku lagi lalu.
Meskipun demikian, bukan berarti level-level penting yang sudah tertembus tersebut selalu
menunjukkan trend continuation. Kondisi penembusan level pembatas inilah yang disebut
tren breakout sedang berlangsung.
Nah agar trading breakout Anda berjalan mulus, setidaknya ada tiga syarat untuk mengkonfirmasi
kondisi breakout, di antaranya:
Pastikan level Support dan Resistance sudah benar-benar kuat dan teruji (harga harus sudah
menembus level pembatas tersebut).
Pastikan harga penutupan candle (bar breakout) berada di atas level Resistance kunci atau di bawah
level Support kunci. Perlu diingat, semakin jauh jaraknya dari level kunci, maka akan semakin valid.
Jangan terburu-buru untuk konfirmasi, tunggulah beberapa candle lagi untuk memastikan harga benar-
benar berada pada level area yang baru (pasca breakout).
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh penerapan konfirmasi breakout pada GBP/USD Daily berikut ini:
Berdasarkan gambar, penerapan konfirmasi breakout menurut tiga syarat di atas keterangannya adalah
sebagai berikut:
Level Resistance kunci benar telah ditembus, yaitu di angka 1.6747 (level high 2011).
Penutupan harga candle breakout di bawah Resistance kunci sehingga kondisi breakout (bullish) sangat
lemah dan rawan terjadi pergerakan reversal.
Waktu tunggu 3 hari (3 candle berikutnya) belum berada di zona atas level Resistance.
Kesimpulan: kondisi breakout tersebut terkonfirmasi tidak valid.
1. Single Candlestick Reversal Patterns (Bullish)
Single candlestick reversal patterns bullish adalah pola 1 candletick yang menunjukkan
bahwa trend akan berubah arah dari bearish ke bulish. Ada beberapa macam
pola candlestick ini, yaitu sebagai berikut.
Southern Doji
Southern doji adalah salah satu pola candlestick reversal tunggal yang memperlihatkan
akan terjadi nya perbuhan harga dari bearish ke bullish.
Pola ini diawali dengan terjadinya downtrend. Southern doji ini mempunyai bentuk
seperti tidak mempunyai body.
Southern Long Leg Doji
Sama seperti southern doji, southern long leg doji juga merupakan salah satu
pola candlestick reversal tunggal yang menunjukkan akan terjadinya perubahan harga
dari bearish ke bullish.
Yang membedakan antara southern doji dengan southern long leg doji hanya terletak
pada panjang shadow nya saja.
Pada southern long leg doji ini mempunyai upper shadow maupun lower shadow yang
lebih panjang.
Dragonfly
Single candlestick reversal patterns yang ke-3 adalah dragonfly. Disebut
dengan dragonfly karena bentuknya yang sama seperti capung.
Pola ini diawali dengan terjadinya downtrend. Bentuk candle dragonfly ini tidak
mempunyai upper shadow dan mempunyai lower shadow yang panjang.
Hal tersebut dikarenakan opening price, closing price, dan highest price sama atau
hampir sama.
Hammer
Hammer ini terjadi ketika sedang terjadi downtrend, yang dimana
mempunyai body relatif pendek, tidak mempunyai upper shadow, dan mempunyai lower
shadow yang lebih panjang daripada body.
Hal tersebut dikarenakan opening price dan closing price berada tidak berjauhan,
sehingga bentuk candle tampak mempunyai body yang kecil.
Candle hammer ini bisa berwarna putih (bulish) atau berwarna hitam (bearish) dan
diawali dengan downtrend.
Inverted Hammer
Inverted hammer ini merupakan bentuk candle yang dimana mempunyai body yang
kecil, tidak mempunyai lower shadow, dan mempunyai upper shadow lebih panjang
daripada body.
Hal tersebut dikarenakan opening price dan close price mempunyai jarak yang cukup
dekat, sehingga candle relatif mempunyai body yang kecil.
Inverted hammer ini diawali dengan terjadinya downtrend. Dalam hal ini candle boleh
mempunyai warna hitam (bearish) atau putih (bullish).
Northern Doji
Pola candlestick northern doji ini sama seperti pola southern doji yang sudah dibahas
sebelumnya, yang membedakan adalah pada northern doji ini diawali dengan
terjadinya uptrend.
Dari contoh tersebut terlihat ketika uptrend terjadi gap up atau membuat high baru,
namun ditutup dekat atau sama dengan open price pada sesi tersebut.
Dengan demikian terbentuklah doji yang memperlihatkan keragu – raguan para pelaku
pasar bahwa trend akan berlanjut.
Pola ini biasanya diikuti dengan penurunan volume dan juga volatilitas. Pola ini
membutuhkan konfirmasi pada sesi selanjutnya, yaitu harga bergerak menurun.
Pola candlestick northern long leg doji ini sama seperti pola northern doji yang
membedakan adalah pada northern long leg doji ini mempunyai upper shadow dan lowe
shadow yang lebih panjang.
Gravestone
Gravestone ini merupakan salah satu pola candlestick reversal tunggal yang
memperlihatkan perubahan arah dari uptrend ke downtrend yang mempunyai bentuk
seperti batu nisan.
Sebetulnya gravestone ini termasuk ke dalam bentuk Doji. Candle ini mempunyai upper
shadow yang panjang dan tidak mempunyai body.
Hal tersebut dikarenakan opening price, closing price, dan lowest price yang sama atau
hampir sama.
Shooting Star
Pola candlestick shooting star ini sebenarnya hampir sama dengan pola inverted
hammer yang sudah dibahas sebelumnya, yang membedakan adalah pada
pola shooting star ini diawali dengan uptrend.
Dari contoh tersebut terlihat bahwa pada saat pasar sedang uptrend, harga dibuka di
atas closing price sesi sebelumnya.
Sehingga terjadi gap up dan hal tersebut menandakan bahwa trend akan berlanjut.
Akan tetapi, setelah berhasil naik, pada akhirnya harga ditutup dekat dengan opening
price sehingga hal tersebut mengindikasikan perubahan sentimen pasar
dari uptrend ke downtrend.
Biasanya pola ini membutuhkan konfirmasi untuk memberikan tanda akan
terjadinya reversal.
Sesi selanjutnya harus dibuka dan bergerak ke bawah. Biasanya pada pola ini terjadi
peningkatan volume.
Hanging Man
Pola candlestick hanging man adalah pola yang hampir sama seperti pola hammer yang
sudah dibahas sebelumnya, yang membedakan adalah pola hanging man ini didahului
oleh uptrend.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika uptrend terjadi gap up yang
mengindikasikan bahwa uptrend akan berlanjut.
Akan tetapi, lower shadow panjang yang terjadi menjadi indikasi adanya usaha untuk
terjadinya reversal.
Kemudian close price yang dekat dengan opening price memberi indikasi bahwa adanya
konflik yang terjadi antara buyer dan juga seller.
Pola hanging man ini biasanya diikuti dengan menurunnya volume dan juga volatilitas.
Pola ini juga harus diikuti dengan konfirmasi, yaitu pada sesi berikutnya harus bergerak
turun.
Bearish Belt Hold
Pola bearish belt hold merupakan salah satu single candlestick reversal pattern yang
mempunyai body panjang dan tidak mempunyai upper shadow (mirip seperti black
marubozu), kemudian diawali dengan uptrend.
Bullish Engulfing
Bullish engulfing merupakan pola candlestick yang diawali dengan terjadinya downtrend,
yang dimana candle pertama merupakan bearish candle dan candle yang kedua
merupakan bullish candle.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika pasar sedang mengalami downtrend,
sesi selanjutnya dibuka dengan adanya gap down (opening price candle kedua
dibawah closing price candle pertama).
Hal tersebut menandakan bahwa para pelaku pasar masih mempunyai anggapan bahwa
pasar masih dalam kondisi bearish.
Akan tetapi, pada kenyataannya harga berbalik arah dan ditutup lebih tinggi dari sesi
sebelumnya.
Piercing Line
Pola piercing line ini diawali dengan terjadinya downtrend, kemudian terbentuk bearish
candle, kemudian pada sesi selanjutnya terbentuk bullish candle.
Dalam hal ini opening price candle kedua berada di bawah closing price candle pertama
dan closing price candle kedua berada di pertengahan body candle pertama.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika pasar sedang mengalami downtrend,
sesi selanjutnya dibuka dengan terjadi gap down (opening price candle kedua
dibawah closing price candle pertama).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa para pelaku pasar masih mempunyai anggapan
bahwa keadaan akan tetap bearish.
Akan tetapi ternyata harga berbalik arah dan ditutup di atas pada pertengahan body
candle pertama.
Hal tersebut menandakan bahwa kurangnya support untuk melanjutkan downtrend.
Dalam hal ini semakin tinggi harga ditutup di atas pertengahan body candle pertama,
maka akan semakin besar kemungkinan terjadi reversal.
Tweezer Bottom
Double candlestick reversal patterns bullish yang terakhir adalah tweezer bottom. Pola ini
terdiri dari 2 candle yang diawali dengan terjadinya downtrend.
Untuk candle yang pertama adalah bearish candle dan untuk candle kedua yiatu bullish
candle.
Pola tweezer bottom ini mempunyai lower shadow yang sama panjang. Hal tersebut
dikarenakan lowest price candle pertama dan juga kedua sama.
Bearish Pregnant
Bearish pregnant (bearish harami) dengan bullish pregnant ini mempunyai pola yang
sama yaitu terdiri dari 2 candle, yang dimana candle pertama lebih panjang dari
pada candle kedua, dan body candle kedua berada di dalam body candle pertama.
Dalam hal ini yang membedakan adalah pola bearish pregnant ini diawali dengan
terjadinya uptrend, candle pertama merupakan bullish candle, dan candle yang kedua
merupakan bearish candle.
Matching High
Matching high adalah pola candlestick yang terbentuk dari 2 bullish candle yang tidak
mempunyai upper shadow dan diawali dengan terjadinya uptrend.
Pada pola matching high ini closing price candle pertama sama dengan closing price
candle kedua.
Bearish Engulfing
Bearish engulfing merupakan pola candlestick yang diawali dengan terjadinya uptrend,
yang dimana candle pertama merupakan bullish candle dan candle yang kedua
merupakan bearish candle.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika pasar sedang mengalami uptrend, sesi
selanjutnya dibuka dengan adanya gap up (opening price candle kedua di atas closing
price candle pertama).
Hal tersebut menandakan bahwa para pelaku pasar masih mempunyai anggapan bahwa
pasar masih dalam kondisi bullish.
Akan tetapi, pada kenyataannya harga berbalik arah dan ditutup lebih rendah dari sesi
sebelumnya.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika pasar sedang uptrend, sesi selanjutnya
dibuka dengan terjadinya gap up (opening price candle kedua berada di atas closing
price candle pertama).
Hal tersebut menandakan bahwa para pelaku pasar masih mempunyai anggapan bahwa
kondisi akan tetap bullish.
Akan tetapi pada kenyataannya harga berbalik arah dan ditutup di bawah
setengah body candle pertama.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kurangnya support untuk dapat melanjutkan uptrend.
Dalam hal ini semakin renda harga ditutup di bawah setengah body candle pertama,
maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya reversal.
Tweezer Top
Double candlestick reversal patterns bearish yang terakhir adalah tweezer top. Pola ini
terdiri dari 2 candle yang diawali dengan terjadinya uptrend.
Untuk candle yang pertama adalah bullish candle dan untuk candle kedua yaitu bearish
candle.
Pola tweezer top ini mempunyai upper shadow yang sama panjang. Hal tersebut
dikarenakan highest price candle pertama dan juga kedua sama.
Triple candlestick reversal patterns bullish adalah pola 3 candlestick yang menunjukkan
bahwa trend akan berubah arah dari bearish ke bullish. Ada beberapa macam
pola candlestick ini, yaitu sebagai berikut.
Morning Star
Morning star adalah salah satu pola candlestick yang terbentuk dari 3 candle yang
diawali dengan terjadinya downtrend, yang dimana candle pertama yaitu bearish candle,
kemudian candle kedua bisa bearish maupun bullish, dan candle ketiga bullish.
Untuk candle pertama dan juga ketiga mempunyai body yang lebih panjang
daripada body candle kedua.
Antara candle pertama dengan candle kedua terjadi gap down dan antara candle kedua
dengan candle ketiga terjadi gap up.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa ketika pasar sedang downtrend, terdapat gap
down yang seharusnya mengindikasikan bahwa downtrend akan berlanjut
dan seller mengontrol pada sesi tersebut.
Akan tetapi, seller tidak mampu mempertahankan kekuatannya, sehingga sesi tersebut
berakhir dengan body candle yang pendek.
Dan pada akhirnya sesi selanjutnya pasar bergerak berlawanan arah.
Dalam contoh tersebut terdapat gap up antara candle kedua dengan candle ketiga yang
menandakan bahwa kemungkinan terjadinya reversal besar.
Morning Doji Star
Pola morning doji star ini hampir sama seperti pola morning star, yang membedakan
adalah pada candle kedua pola morning doji star ini berbentuk doji.
Triple candlestick reversal patterns bearish adalah pola 3 candlestick yang menunjukkan
bahwa trend akan berubah arah dari bullish ke bearish. Ada beberapa macam
pola candlestick ini, yaitu sebagai berikut.
Evening Star
Pola evening star ini merupakan kebalikan dari pola morning star. Pola ini diawali
dengan terjadinya uptrend.
Candle pertama pada pola ini yaitu bullish candle, kemudian candle kedua
bisa bullish maupun bearish candle, dan untuk candle yang ketiga adalah bearish candle.
Dari contoh tersebut terlihat bahwa pada saat downtrend, terdapat gap up yang
menambah keyakinan bahwa uptrend masih berlanjut.
Dalam hal tersebut buyer mampu mengontrol pada sesi awal, tetapi mereka tidak
berhasil mempertahankan sehingga sesi berakhir dengan body candle yang pendek.
Sesi selanjutnya pasar justru bergerak berlawanan arah dan kembali turun ke body
candle yang pertama sehingga memperlihatkan bahwa seller mulai mengontrol pasar.