Anda di halaman 1dari 30

BAB III

METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Peralatan dan Bahan Pengujian

Untuk melakukan pengujian dibutuhkan peralatan – peralatan yang meliputi


• Tiang penyangga
Tiang penyangga berguna untuk menopang panel surya. Tiang
penyangga terbuat dari bahan besi dan memiliki 2 sumbu. Sumbu
tersebut adalah azimuth dan elevasi.
Sumbu azimuth memungkinkan tiang penyangga untuk berputar
sebesar 3600secara horizontal sehingga memudahkan untuk mengarahkan
panel surya ke titik azimuth matahari.
Sumbu elevasi memungkinkan tiang penyangga untuk berputar
hingga 900 secara vertikal, sehingga memungkinkan untuk mengubah –
ubah sudut kemiringan panel surya

Gambar 3.1 Tiang Penyangga


• Dudukan
Bagian yang berfungsi sebagai penopang panel surya pada tiang
penyangga.

29

Universitas Sumatera Utara


• Busur derajat
Busur derajat berfungsi untuk mengukur sudut kemiringan panel
surya terhadap bidang horizontal.

Gambar 3.2 Pengukuran Sudut Kemiringan Panel Surya dengan


Busur Derajat

• Kompas
Kompas berfungsi untuk mengukur posisi matahari dan juga
sebagai panduan untuk mengarahkan posisi panel surya. Kompas yang
digunakan pada pengujian ini adalah kompas bidik.

Gambar 3.3 Kompas

30

Universitas Sumatera Utara


• Pyranometer
Digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Satuan alat
ukur ini adalah W/m2. Spesifikasi dari pyranometer yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Spesifikasi Pyranometer


Parameter pengukuran Intensitas radiasi dengan interval 1 detik
Rentang pengukuran 0 sampai 1280 W/m2
Temperatur kerja Temperatur : -40 0C sampai 75 0C (-40 0F
sampai 167 0F)
Akurasi =10.0 W/m2 atau +/- 5%. Tambahan temperatur
error 0.38 W/m2/0C dari 250C (0.21 W/m2/0F
dari 77 0F)
Resolusi 1.5 W/m2
Penyimpangan <+/- 2% per tahun
Panjang kabel 3 meter (9.8 kaki)
Berat 120 garm (4.0 ons)
Dimensi Tinggi 41 mm x Diameter 32 mm (1 5/80 x 1
1/40)
(sumber: HOBO Micro station user’s guide)

• Panel surya
Panel surya yang digunakan adalah panel surya tipe Monocrystalline
100 WP. Spesifikasi dari panel surya yang digunakan di tunjukkan oleh
Tabel 3.2

Tabel 3.2 Spesifikasi Panel Surya


Model Panel PUL – 100 – M10
Daya maksimum rata – rata 100 W
Tegangan rangkaian terbuka (Voc) 22.54 V
Arus hubung singkat (Isc) 5.79 A
Tegangan pada daya maksimum (Vm) 18.90 V
Arys pada daya maksimum (Im) 5.33 A
Toleransi output 0 -/+ 3%
Temperatur nominal kerja -40 – 850C
Berat 8.8 KG
Teknologi sel Mono - Si

31

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.4 Panel Surya Monocrystalline

• Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan rangkaian terbuka
(Voc) dan arus hubung singkat (Isc) panel surya.

Gambar 3.4 Multimeter

32

Universitas Sumatera Utara


3.2 Variasi Pengujian

Variasi percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh


sudut kemiringan panel surya terhadap daya keluaran panel surya dengan kondisi :

• Panel surya sejajar dengan bidang horizontal tanah


• Panel surya dengan sudut kemiringan yang mengarah ke selatan bumi
(titik azimuth panel surya 00)
• Panel surya dengan sudut kemiringan yang mengarah ke titik azimuth
matahari (titik azimuth panel = titik azimuth matahari)

Tegangan rangkaian terbuka (Voc) dan arus hubung singkat (Isc) akan
diukur pada tiap variasi untuk mendapatkan nilai daya keluaran panel surya (Pout)
dan efisiensi (ƞ) panel surya.

3.3 Prosedur Pengujian

Adapun percobaan yang dilakukan adalah:

1. Percobaan sudut kemiringan panel surya sejajar dengan bidang horizontal


2. Percobaan pengaruh sudut kemiringan panel surya dengan arah panel
surya mengacu ke arah selatan bumi.
3. Percobaan pengaruh sudut kemiringan panel surya dengan arah panel
surya mengacu ke titik azimuth matahari.

3.3.1 Percobaan Sudut Kemiringan Panel Surya Sejajar dengan Bidang


Horizontal

1. Mempersiapkan rangkaian panel surya


2. Mengatur sudut kemiringan panel surya sebesar 00 sejajar dengan bidang
horizontal tanah.
3. Pengukuran dilakukan mulai pukul 09.00 WIB

33

Universitas Sumatera Utara


4. Mengukur tegangan rangkaian terbuka (Voc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya
5. Mengukur arus hubung singkat (Isc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya
6. Mengukur radiasi matahari dengan menggunakan pyranometer
7. Langkah 4 – 6 dilakukan kembali untuk pukul 10.00 WIB sampai pukul
15.00 WIB
8. Percobaan selesai

3.3.2 Percobaan Pengaruh Sudut Kemiringan Panel Surya Dengan Panel


Surya Mengarah ke Selatan Bumi

1. Menentukan arah selatan bumi menggunakan kompas


2. Panel surya dibuat menghadap ke arah selatan bumi.
3. Percobaan dilakukan pada pukul 09.00 WIB
4. Sudut kemiringan panel surya dibuat 100 dengan menggunakan busur
derajat.
5. Mengukur tegangan rangkaian terbuka (Voc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya
6. Mengukur arus hubung singkat (Isc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya
7. Mengukur radiasi matahari dengan menggunakan pyranometer
8. Langkah 4 sampai 7 dilakukan kembali untuk sudut 200, 300, 400, 500, dan
600
9. Untuk mengatur sudut kemiringan panel surya dilakukan dengan
mengubah sudut elevasi pada tiang penyangga.
10. Untuk mengukur besar sudut kemiringan panel surya digunakan busur
derajat
11. Langkah 4 – 8 dilakukan kembali untuk pukul 10.00 sampai pukul 15.00
12. Percobaan selesai

34

Universitas Sumatera Utara


3.3.3 Percobaan Pengaruh Sudut Kemiringan Panel Surya dengan Panel
Surya Mengarah ke Titik Azimuth Matahari

1. Menentukan titik azimuth matahari. Titik azimuth matahari didapatkan


dari hasil perhitungan dengan menggunakan software MATLAB simulink.
2. Panel suya diarahkan ke matahari dengan cara memutar sumbu azimuth
tiang penyangga mengarah titik azimuth matahari. Arah panel surya
ditentukan dengan menggunakan kompas.
3. Kemiringan panel surya diatur dengan menggunakan busur derajat sesuai
dengan sudut kemiringan yang ingin diuji. Sudut kemiringan yang akan
diuji bervariasi yaitu 100, 200, 300, 400, 500, dan 600
4. Mengukur tegangan rangkaian terbuka (Voc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya.
5. Mengukur arus hubung singkat (Isc) panel surya dengan cara
menghubungkan penyidik multimeter ke terminal keluaran panel surya.
6. Mengukur radiasi matahari dengan menggunakan pyranometer.
7. Mengulang langkah 1 – 6 untuk jam 09.00 – 15.00
8. Percobaan selesai.

35

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Geometri Matahari Terhadap Bumi

Penentuan posisi matahari dilakukan dengan menggunakan persamaan


berikut :

• Menghitung sudut deklinasi (δ) dengan Persamaan2.1 :

284+𝑛𝑛
δ = 23.45 sin (360 ) (2.1)
365

Dimana : n = hari dalam bulan

• Menghitung sudut ketinggian matahari (αs) dengan Persamaan 2.2 :

αs =90 - θz (2.2)

Dimana : θz= Sudut Zenith

• Menghitung sudut zenith (θz) dengan Persamaan 2.3 :

θz = cos-1 (cos φ x cos δ x cos ω + sin φ x sin δ) (2.3)

Dimana : φ = Garis lintang


δ = Deklinasi
ω = Sudut jam matahari
• Menghitung sudut azimuth matahari dengan Persamaan 2.4 :
cos θz sin φ −sin δ
γs = sign (ω) | cos-1 ( )| (2.4)
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 θz cos φ

Dimana: sign (ω) akan +1 jika ω positif dan -1 jika ω negatif

θz= Sudut Zenith


δ = Deklinasi
ω = Sudut jam matahari

36

Universitas Sumatera Utara


• Menghitung sudut jam matahari (ω) dengan Persamaan 2.5 :
360
ω = (LST – 12 ) x (2.5)
24

𝑇𝑇𝑇𝑇
LST = LT +
60

TC = 4(LSTM – Longitude) + E

E = 9.87 sin(2B) – 7.53 cos(B) – 1.5 sin(B)

360
B= (𝑛𝑛 − 1)
365

LSTM = 150.∆TGMT

Dimana:
LST (Local Solar Time) = Waktu matahari
LT (Local Time) = Waktu lokal
TC (Time Correction) = Faktor koreksi waktu
LSTM (Local Standard Time Meridian) = Waktu berdasarkan GMT
E (Equation of Time) = Perhitungan waktu
∆TGMT = Perbedaan waktu dengan GMT

• Menghitung sudut sinar datang matahari (θ) dengan Persamaan 2.6 :


cos(θ) = sin(δ) sin(φ) cos(β) – sin(δ) cos(φ) sin(β) cos(γ) (2.6)
+ cos(δ) cos(φ) cos(β) cos(ω)
+ cos(δ) sin(φ) sin(β) cos(γ) cos(ω)
+ cos(δ) sin(β) sin(γ) sin(ω)
Dimana : φ = Garis lintang
δ = Deklinasi
ω= Sudut jam matahari
β = Sudut kemiringan
γ = Sudut azimut permukaan

37

Universitas Sumatera Utara


Untuk memudahkan perhitungan posisi matahari dan perhitungan sudut
sinar datang matahari maka perhitungan dilakukan dengan menggunakan simulink
pada software Matlab. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, didapat nilai – nilai
sudut yang menjelaskan posisi matahari terhadap bumi. Hasil perhitungan posisi
matahari terhadap bumi ditunjukkan pada Tabel 4.1

4.1 Tabel Perhitungan Geometri Matahari Terhadap Bumi


Sudut Titik
Jam Sudut jam Sudut
Deklinasi ketinggian azimuth
pengujian matahari zenith
matahari matahari
09.00 -6.571 -48.16 49.12 40.88 -78.2
10.00 -6.571 -33.16 34.6 55.4 -73.11
11.00 -6.571 -18.16 20.74 69.26 -60.97
12.00 -6.571 -3.16 10.55 79.45 -17.4
13.00 -6.571 11.84 15.53 74.47 49.58
14.00 -6.571 26.84 28.63 61.37 69.43
15.00 -6.571 41.84 42.97 47.03 76.47

Dari Tabel 4.1, posisi matahari berdasarkan titik azimuth matahari


digunakan sebagai acuan arah panel pada pengujian 4.2, 4.3, dan 4.4

4.2 Pengukuran Tegangan Rangkaian Terbuka (Voc), Arus Hubung Singkat


(Isc) dan Intensitas Radiasi Matahari

Untuk dapat menghitung daya keluaran yang dibangkitkan oleh panel surya,
dibutuhkan nilai tegangan rangkaian terbuka (Voc) dan arus hubung singkat (Isc).
Nilai Voc dan Isc diukur dengan menggunakan multimeter dengan cara
menghubungkan penyidik positif dan negatif multimeter dengan terminal keluaran
panel surya. Nilai intensitas radiasi matahari diukur dengan menggunakan
pyranometer. Nilai – nilai hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 4.2, 4.3, 4.4
dan 4.5

38

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Nilai Intensitas Radiasi Matahari
Intensitas Radiasi Matahari
Jam
(W/m2)
09.00 379.47
10.00 593.97
11.00 658.68
12.00 799.65
13.00 555.9
14.00 598.84
15.00 307.34

Dari Tabel 4.2 diperoleh nilai pengukuran intensitas radiasi matahari yang
diukur dengan menggunakan pyranometer.

Tabel 4.3 Nilai Voc dan Isc Panel Surya dengan Posisi Panel Horizontal
Tegangan Rangkaian
Radiasi Arus Hubung Singkat
Jam Terbuka
Matahari (Isc)
(Voc)
09.00 379.47 19.9 3.05
10.00 593.97 20.7 4.01
11.00 658.68 21.1 4.16
12.00 799.65 21.4 4.27
13.00 555.9 20.1 3.98
14.00 598.84 20.7 4.05
15.00 307.34 19.8 2.74

Nilai tegangan rangkaian terbuka dan arus hubung singkat pada Tabel 4.3
yang didapat akan digunakan untuk perhitungan daya keluaran dan efisiensi panel
surya.

39

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4 Nilai Voc dan Isc Panel Surya Dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Posisi Panel Surya Mengarah ke Selatan Bumi
Sudut Kemiringan Panel
Radiasi
Jam 100 200 300 400 500 600
Matahari
Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc
09:00 379.47 19.9 3.36 19.9 3.28 19.9 2.76 19.8 2.24 19.8 1.67 19.7 1.46
10:00 593.97 20.7 4.13 20.6 3.74 20.6 3.52 20.5 3.39 20.5 3.14 20.4 3.02
11:00 658.68 21.1 4.76 21.0 4.63 21.0 4.21 20.9 3.72 20.9 3.51 20.9 3.17
12:00 799.65 21.5 5.03 21.5 4.93 21.5 4.86 21.4 4.34 21.4 4.14 21.4 4.09
13:00 555.9 20.1 4.16 20.1 3.61 20.0 3.58 20.0 3.46 20.0 3.25 20.0 3.02
14:00 598.84 20.7 4.19 20.7 3.96 20.5 3.81 20.5 3.69 20.4 3.24 20.4 3.09
15:00 307.34 19.9 3.08 19.8 2.79 19.7 2.62 19.7 2.17 19.5 1.55 19.4 1.33

Tabel 4.5 Nilai Voc dan Isc Panel Surya dengan Panel Surya Mengarah ke Titik Azimuth Matahari
Sudut Kemiringan Panel
Radiasi Azimuth 0 0
Jam 10 20 300 400 500 600
Matahari Matahari
Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc Voc Isc
09:00 379.47 -78.2 19.9 3.48 19.9 3.72 20.0 3.86 20.1 4.03 20.1 4.18 20.1 4.07
10:00 593.97 -73.11 21.1 4.41 21.2 4.47 21.3 4.61 21.3 4.53 21.2 4.45 21.0 4.39
11:00 658.68 -60.97 21.2 4.93 21.2 5.07 21.2 4.98 21.1 4.71 21.1 4.43 21.0 3.69
12:00 799.65 -17.4 21.6 5.12 21.5 5.01 21.5 4.93 21.4 4.76 21.4 4.21 21.4 4.12
13:00 555.9 49.58 20.2 4.23 20.2 4.39 20.1 4.12 20.1 3.54 20 3.37 20 3.19
14:00 598.84 69.43 20.7 4.29 20.8 4.37 20.9 4.52 20.8 4.43 20.7 4.23 20.6 3.86
15:00 307.34 76.47 20.1 3.25 20.1 3.32 20.2 3.39 20.3 3.53 20.2 3.48 20.2 3.36

40

Universitas Sumatera Utara


4.3 Hasil Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya

Untuk menghitung daya keluaran yang dibangkitkan oleh panel surya


diperlukan nilai Voc dan Isc. Dari Tabel 4.3 diperoleh nilai Voc dan Isc untuk
panel surya dengan posisi horizontal. Daya keluaran panel surya dapat dihitung
dengan Persamaan 2.9:

Pout = Voc . Isc . FF (2.9)

Dimana:

Pout : Daya yang dibangkitkan oleh panel surya (Watt)

Voc : Tegangan rangkaian terbuka panel surya (Volt)

Isc : Arus hubung singkat panel surya (Ampere)

FF : Faktor pengisian panel surya

Nilai dari faktor pengisian dapat dicari dengan Persamaan 2.7 :

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 −ln ⁡
(𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 +0.72)
FF = (2.7)
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 +1

Hasil perhitungan daya keluaran panel surya untuk panel surya dengan
posisi horizontal pada pukul 09:00 WIB adalah :

Pout = Voc.Isc.FF

Voc = 19.9

Isc = 3.05

𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 −ln ⁡
(𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 +0.72)
Maka : FF =
𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉 +1

19.9 − ln ⁡
(19.9 + 0.72)
=
19.9 + 1

19.9 − ln ⁡
(20.62)
=
20.9

41

Universitas Sumatera Utara


19.9 − 3.0262
=
20.9

= 0.087

Pout = Voc.Isc.FF

= 19.9 x 3.05 x 0.807

= 49.002 W

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dihitung daya keluaran


untuk setiap jam yang diujikan pada panel surya dengan posisi horizontal. Hasil
perhitungan ditunjukkan pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya dengan Posisi
Horizontal
Radiasi
Voc Isc Pout
Jam Matahari FF
(V) (A) (W)
( W/m2 )
09:00 379.47 19.9 3.05 0.807 49.002
10:00 593.97 20.7 4.01 0.813 67.460
11:00 658.68 21.1 4.16 0.815 71.560
12:00 799.65 21.4 4.27 0.817 74.667
13:00 555.9 20.1 3.98 0.809 64.696
14:00 598.84 20.7 4.05 0.813 68.133
15:00 307.34 19.8 2.74 0.807 43.763

Untuk perhitungan daya keluaran tiap pengaturan sudut kemiringan panel


surya yang diujikan dengan posisi panel surya mengarah ke selatan bumi,
digunakan nilai Voc dan Isc hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh Tabel 4.4
ditunjukkan oleh Tabel 4.7

42

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya Dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Posisi Panel Surya Mengarah ke
Selatan Bumi
Sudut Kemiringan Panel
Radiasi
Jam 100 200 300 400 500 600
Matahari
FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout
09:00 379.47 0.807 53.98 0.807 52.70 0.807 44.34 0.807 35.78 0.807 26.67 0.806 23.18
10:00 593.97 0.813 69.48 0.812 62.56 0.812 58.88 0.811 56.39 0.811 52.23 0.811 49.95
11:00 658.68 0.815 81.88 0.815 79.21 0.815 72.02 0.814 63.29 0.814 59.71 0.814 53.93
12:00 799.65 0.818 88.43 0.818 86.68 0.818 85.44 0.817 75.89 0.817 72.39 0.817 71.52
13:00 555.9 0.809 67.62 0.809 58.68 0.808 57.86 0.808 55.92 0.808 52.52 0.808 48.81
14:00 598.84 0.813 70.49 0.813 66.62 0.811 63.37 0.811 61.38 0.811 53.59 0.811 51.11
15:00 307.34 0.807 49.48 0.807 44.56 0.806 41.60 0.806 34.45 0.805 24.32 0.804 20.74

4.8. Hasil Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Posisi Panel Surya Mengarah ke Titik
Azimuth Matahari
Sudut Kemiringan Panel
Radiasi Azimuth 0 0
Jam 10 20 300 400 500 600
Matahari Matahari
FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout FF Pout
09:00 379.47 -78.2 0.807 55.91 0.807 59.77 0.808 62.38 0.809 65.51 0.809 67.95 0.809 66.16
10:00 593.97 -73.11 0.815 75.86 0.816 77.32 0.817 80.18 0.817 78.78 0.816 76.97 0.815 75.10
11:00 658.68 -60.97 0.816 85.27 0.817 87.69 0.816 86.14 0.815 81.02 0.815 76.20 0.815 63.13
12:00 799.65 -17.4 0.818 90.50 0.818 88.08 0.818 86.68 0.817 83.24 0.817 73.62 0.817 72.04
13:00 555.9 49.58 0.809 69.16 0.809 71.78 0.809 66.97 0.809 57.54 0.808 54.46 0.808 51.55
14:00 598.84 69.43 0.813 72.17 0.813 73.93 0.814 76.90 0.813 74.95 0.813 71.16 0.812 64.57
15:00 307.34 76.47 0.809 52.83 0.809 53.97 0.809 55.43 0.810 58.05 0.809 56.90 0.809 54.94

43

Universitas Sumatera Utara


Untuk perhitungan daya keluaran panel surya dengan perngaturan sudut
kemiringan dan posisi panel surya mengarah ke titik azimut matahari maka
digunakan nilai Voc dan Isc yang ditunjukkan oleh Tabel 4.5. Daya keluaran hasil
perhitungan ditunjukkan oleh Tabel 4.8

4.4 Hasil Perhitungan Efisiensi Panel Surya

Hasil perhitungan daya keluaran pada Tabel 4.6, 4.7 dan 4.8 digunakan untuk
menghitung nilai efisiensi panel surya. Nilai efisiensi panel surya dapat dihitung
dengan Persamaan 2.10 :
𝑃𝑃𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜
𝜂𝜂 = x 100 % (2.10)
𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖

Dengan nilai Pin diperoleh dari Persamaan 2.8 :


Pin = J . A (2.8)
Dimana :

Pout = Daya yang dibangkitkan oleh panel surya (Watt)


Pin = Daya yang diterima oleh panel surya akibat radiasi
matahari (Watt)
J = Nilai radiasi matahari (W/m2)
A = Luas penampang panel surya (m2)

Nilai efisiensi dihitung untuk setiap jam yang diujikan. Sementara untuk
panel surya dengan pengaturan sudut kemiringan, efisiensi dihitung untuk setiap
sudut kemiringannya. Hasil perhitungan nilai efisiensi panel surya untuk panel
surya dengan posisi horizontal pada jam 09.00 WIB dapat diperoleh dengan:

Pin =J.A
= 379.47 ( 0.54 x 1.21 )
= 247.945 W;

Pout = 49.002 W
Maka efisensinya adalah :

44

Universitas Sumatera Utara


𝑃𝑃𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜
𝜂𝜂 = x 100 %
𝑃𝑃𝑖𝑖𝑖𝑖
49.002
= 𝑋𝑋 100%
247.965

= 19.674 %
Nilai efisiensi hasil perhitungan untuk setiap jam pada panel surya dengan
posisi horizontal ditunjukkan oleh Tabel 4.9

Tabel 4.9 Nilai Efisiensi Panel Surya Untuk Waktu Yang Diujikan

Radiasi Matahari Voc Isc Pout Efisiensi


Jam FF
( W/m2 ) (V) (A) (W) (%)

09:00 379.47 19.9 3.05 0.807 49.002 19.763


10:00 593.97 20.7 4.01 0.813 67.460 17.382
11:00 658.68 21.1 4.16 0.815 71.560 16.627
12:00 799.65 21.4 4.27 0.817 74.667 14.291
13:00 555.9 20.1 3.98 0.809 64.696 17.812
14:00 598.84 20.7 4.05 0.813 68.133 17.413
15:00 307.34 19.8 2.74 0.807 43.763 21.793

Nilai daya keluaran yang digunakan untuk menghitung nilai efisiensi untuk
panel surya dengan pengaturan sudut kemiringan dan posisi panel surya mengarah
ke selatan bumi diperoleh dari Tabel 4.7. Hasil perhitungan efisiensi setiap
pengatuaran sudut kemiringan panel surya ditunjukkan pada Tabel 4.10

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Efisiensi Panel Surya Dengan Pengaturan Sudut
Kemiringan dan Posisi Panel Surya Mengarah ke Selatan Bumi
Sudut Kemiringan Panel
Radiasi 100 200 300 400 500 600
Jam
Matahari Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
09:00 379.47 21.772 21.254 17.884 14.429 10.758 9.349
10:00 593.97 17.902 16.121 15.172 14.529 13.458 12.87
11:00 658.68 19.025 18.404 16.734 14.705 13.875 12.531
12:00 799.65 16.925 16.589 16.353 14.525 13.855 13.688
13:00 555.9 18.617 16.156 15.928 15.394 14.46 13.437
14:00 598.84 18.015 17.026 16.197 15.686 13.695 13.061
15:00 307.34 24.642 22.19 20.715 17.157 12.109 10.328

45

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Efisiensi Panel Surya dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Posisi Panel Surya Mengarah ke Titik
Azimuth Matahari
Sudut Kemiringan Panel
0 0
Radiasi Azimuth 10 20 300 400 500 600
Jam
Matahari Matahari Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
09:00 379.47 -78.2 22.55 24.105 25.159 26.421 27.404 26.683
10:00 593.97 -73.11 19.547 19.922 20.658 20.3 19.833 19.351
11:00 658.68 -60.97 19.813 20.376 20.014 18.825 17.706 14.667
12:00 799.65 -17.4 17.321 16.858 16.589 15.93 14.09 13.789
13:00 555.9 49.58 19.041 19.761 18.438 15.843 14.994 14.193
14:00 598.84 69.43 18.445 18.894 19.652 19.154 18.187 16.502
15:00 307.34 76.47 26.308 26.874 27.6 28.907 28.333 27.356

46

Universitas Sumatera Utara


4.5 Analisis Daya Keluaran Panel Surya

4.5.1 Analisis Daya Keluaran Panel Surya Dengan Posisi Panel Surya
Horizontal

Hasil perhitungan pada Tabel 4.6 dianalisis untuk mengetahui waktu


pengujian yang dapat menghasilkan daya yang paling besar. Gambar 4.1
menunjukkan grafik daya keluaran panel surya horizontal.

80
70
60
50
Daya Keluaran

40
(W)

30 Daya
Keluaran
20
10
0
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.1 Daya Keluaran Panel Surya Horizontal

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa panel surya membangkitkan daya
keluaran yang paling besar pada jam 12:00. Hal ini dikarenakan intensitas radiasi
paling besar pada saat pengujian adalah pada jam 12:00. Dengan besar radiasi
799.65 W/m2 panel surya dapat membangkitkan tegangan rangkaian terbuka
sebesar 21.4 V, dan arus hubung singkat sebesar 4.27 A sehingga daya keluaran
yang dihasilkan sebesar 74.667 W. Pada jam 13:00 terjadi penurunan daya
keluaran yang dihasilkan diakibatkan oleh tertutupnya matahari oleh awan,
sehingga radiasi matahari yang ditangkap oleh panel surya berkurang.

47

Universitas Sumatera Utara


4.5.2 Analisis Perbandingan Daya Keluaran Panel SuryaMengarah ke
Selatan Bumi Dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Daya
Keluaran Panel Surya Horizontal

Hasil perhitungan pada Tabel 4.7 dianalisis untuk mendapatkan pengaturan


sudut kemiringan yang membangkitkan daya keluaran panel surya yang paling
besar.

100
90
80
70 sudut 0
Daya Keluaran

60 Sudut 10
Sudut 20
(W)

50
Sudut 30
40
Sudut 40
30
Sudut 50
20
Sudut 60
10
0
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.2 Perbandingan Daya Keluaran Panel Surya Mengarah ke Selatan Bumi
Dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Daya Keluaran Panel Surya Horizontal

Dilihat dari Gambar 4.2 daya keluaran panel surya berubah seiring dengan
berubahnya pengaturan sudut kemiringan panel surya. Perbandingan daya
keluaran yang dihasilkan dengan pengaturan sudut kemiringan dengan panel surya
posisi horizontal untuk setiap jam pengujian yakni:

• Pada jam 09:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 10.15%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.

48

Universitas Sumatera Utara


• Pada jam 10:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 2.99%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.
• Pada jam 11:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 14.42%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.
• Pada jam 12:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 18.43%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.
• Pada jam 13:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 4.51%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.
• Pada jam 14:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 3.45%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.
• Pada jam 10:00 sudut yang menghasilkan daya keluaran paling besar
adalah sudut 100 dengan kenaikan daya keluaran sebesar 13.06%
terhadap daya keluaran panel surya dengan posisi horizontal.

4.5.3 Analisis Perbandingan Daya Keluaran Panel SuryaMengarah ke Titik


Azimuth Matahari dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Daya
Keluaran Panel Surya Horizontal

Hasil perhitungan daya keluaraan pada Tabel 4.8 dianalisis untuk


mendapatkan sudut kemiringan panel surya yang membangkitkan daya keluaran
yang paling besar.

49

Universitas Sumatera Utara


100

90

Sudut 0
80
Sudut 10
Daya Keluaran

Sudut 20
(W)

70
Sudut 30
Sudut 40
60
Sudut 50
Sudut 60
50

40
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.3 Perbandingan Daya Keluaran Panel Surya Mengarah ke Titik


Azimuth Matahari dengan Pengaturan Sudut Kemiringan dan Daya Keluaran
Panel Surya Horizontal

Dilihat dari Gambar 4.3 sudut kemiringan yang membangkitkan daya


keluaran paling besar berubah ubah pada setiap jam pengujian. Perubahan daya
keluaran panel surya yakni:

• Pada pukul 09:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling


besar adalah sudut 500 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 38.66% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.
• Pada pukul 10:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 300 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 18.85% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.
• Pada pukul 11:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 200 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 22.54% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.
• Pada pukul 12:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 100 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 21.20% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.

50

Universitas Sumatera Utara


• Pada pukul 13:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 200 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 10.94% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.
• Pada pukul 14:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 300 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 12.86% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.
• Pada pukul 15:00 sudut kemiringan yang membangkitkan daya paling
besar adalah sudut 400 dengan kenaikan daya yang dibangkitkan
sebesar 32.64% terhadap daya keluaran panel surya posisi horizontal.

51

Universitas Sumatera Utara


4.5.4Analisis Daya Keluaran Rata – Rata Masing – Masing Pengaturan
Panel Surya dalam Satu Hari

80

70

60
Daya Keluaran (W)

50

40

30

20

10

0
Panel Surya Horizontal Panel Surya Mengarah Panel Surya Mengarah
ke Selatan Bumi ke Titik Azimuth
Matahari

Gambar 4.4 Perbandingan Daya Keluaran Rata - Rata Masing – Masing


Pengaturan Panel Surya

Dari Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa peningkatan daya keluaranyang


dihasilkan oleh panel surya dalam satu hari meningkat dengan adanya pengaturan
sudut kemiringan. Untuk panel surya horizontal, daya keluaran rata – rata yang
dibangkitkan adalah sebesar 64.72 Watt. Ketika pada panel surya dilakukan
pengaturan sudut kemiringan dan arah panel surya mengarah ke selatan bumi,
maka daya keluaran rata – rata yang dibangkitkan mengalami kenaikan sebesar
9.51% dari panel surya horizontal. Kemudian ketika panel surya dilakukan
pengaturan sudut kemiringan dan mengarah ke titik azimuth matahari untuk setiap
jamnya, maka daya keluaran rata – rata panel surya mengalami kenaikan sebesar
19.46 %.

52

Universitas Sumatera Utara


4.6Perbandingan Sudut Kemiringan Optimal Hasil Pengukuran Daya
Keluaran Dengan Hasil Perhitungan Sudut Sinar Datang Matahari

Pengaturan sudut kemiringan yang optimal berdasarkan hasil pengukuran


daya keluaran panel surya dibandingkan dengan hasil perhitungan sudut sinar
datang matahari. Semakin kecil nilai sudut sinar datang matahari maka arah
permukaan panel surya semakin tegak lurus terhadap sinar matahari. Dengan
begitu pengaturan sudut kemiringan panel surya dengan nilai sudut datang sinar
matahari yang paling kecil adalah pengaturan sudut kemiringan yang optimal.

4.6.1 Perhitungan Sudut Sinar Datang Matahari pada Bidang Horizontal

Nilai hasil perhitungan sudut sinar datang matahari pada panel surya
dengan posisi horizontal dapat dilihat pada Gambar 4.5

60
Sudut Sinar Datang Matahari

50

40

30 Sudut
(θ)

Sinar
20 Datang

10

0
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.5 Sudut Sinar Datang Matahari Pada Permukaan Horizontal

Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pada jam 12:00 nilai sudut sinar
datang matahari berada pada nilai paling kecil. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa intensitas radiasi yang diterima oleh panel surya pada jam 12:00 lebih
banyak dikarenakan bahwa pemanenan maksimum untuk setiap intensitas
matahari dicapai bila sudut datang adalah 00. Permukaan panel surya akan
memantulkan lebih banyak cahaya ketika sinar cahaya yang datang tidak tegak
lurus terhadap permukaan panel surya.

53

Universitas Sumatera Utara


4.6.2 Perhitungan Sudut Sinar Datang pada Bidang Miring dengan Panel
Surya Mengarah ke Selatan Bumi

Nilai hasil perhitungan sudut sinar datang matahari pada panel surya
dengan pengaturan sudut kemiringan dan arah panel ke selatan bumi dilihat pada
Gambar 4.6

70
Sudut
60
Sudut Sinar Datang Matahari

10
50 Sudut
20
40 Sudut
30
(θ)

30 Sudut
40
20 Sudut
50
10
Sudut
0 60
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.6 Sudut Sinar datang Matahari Pada Permukaan Bidang Miring Panel
Surya Mengarah ke Selatan Bumi

Dari hasil perhitungan sudut sinar datang matahari seperti yang


ditunjukkan oleh Gambar 4.6dapat dilihat bahwa pada sudut kemiringan 100 nilai
sudut yang dibentuk antara matahari dengan permukaan panel surya memiliki
nilai paling kecil dibandingkan dengan pengaturan sudut kemiringan lainnya.
Oleh karena itu pada sudut kemiringan panel surya 100, panel surya berada hampir
tegak lurus dengan sinar datang matahari sehingga lebih banyak menangkap
intensitas radiasi matahari. Hubungan antara besar sudut sinar datang matahari
dengan besar daya keluaran yang dibangkitkan oleh panel surya pada sudut
kemiringan 100 dapat dilihat pada Tabel 4.12

54

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.12 Sudut Kemiringan Optimal Hasi Pengukuran Daya Keluaran dan Hasil
Perhitungan Sudut Sinar Datang Matahari

Sudut Paling Sudut Sinar Daya Keluaran


Jam
Optimal Datang (0) (W)
09:00 100 47.83 53.98
10:00 100 32.94 69.48
11:00 100 18.04 81.88
12:00 100 3.14 88.43
13:00 100 11.76 67.62
14:00 100 26.66 70.49
15:00 100 41.56 49.48

Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada sudut kemiringan yang optimal,
semakin kecil nilai sudut sinar datang maka semakin besar daya keluaran yang
dibangkitkan oleh panel surya. Semakin tegak lurus arah panel surya terhadap
matahari sehingga dapat menangkap intensitas radiasi dengan maksimal. Oleh
karena itu, daya yang paling besar dibangkitkan pada jam 12:00 dikarenakan
sudut yang dibentuk sinar datang matahari dengan panel surya hampir tegak lurus
yaitu bernilai sebesar 3.140.

4.6.3 Perhitungan Sudut Sinar Datang Matahari pada Bidang Miring dengan
Panel Surya Mengarah ke Titik Azimuth Matahari

60
Sudut Sinar Datang Matahari

50 Sudut
10
40
Sudut
30 20
(θ)

Sudut
20 30
Sudut
10 40
Sudut
0 50
9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00
Waktu

Gambar 4.7 Sudut Sinar Datang Matahari Pada Permukaan Bidang Miring Panel
Surya Mengarah ke Titik Azimuth Matahari

55

Universitas Sumatera Utara


Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa sudut sinar datang matahari yang
paling kecil pada panel surya berubah – ubah untuk tiap jam pengujian, sehingga
sudut kemiringan yang paling optimal juga berubah – ubah. Hal ini disebabkan
oleh adanya pergerakan matahari sehingga ktinggian matahari terhadap bidang
datar bumi juga berubah untuk setiap jamnya. Pada hasil perhitungan, sudut
datang sinar matahari yang paling kecil terjadi pada jam 12:00 pada sudut
kemiringan panel sebesar 100.Hubungan sudut kemiringan optimal yang didapat
berdasarkan besar sudut sinar datang matahari dengan sudut kemiringan optimal
dari hasil pengukuran daya keluaran panel suya dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Sudut Kemiringan Optimal Hasil Pengukuran Daya Keluaran dan
Hasil Perhitungan Sudut Sinar Datang Matahari pada Panel Surya Mengarah ke
Titik Azimuth Matahari

Sudut Paling Sudut Sinar Daya Keluaran


Jam
Optimal Datang (0) (W)
09:00 500 0.89 67.95
10:00 300 4.60 80.18
11:00 200 0.81 87.69
12:00 100 0.56 90.50
13:00 200 4.47 71.78
14:00 300 1.39 76.90
15:00 400 2.98 58.05

Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sudut kemiringan panel surya optimal
untuk panel surya yang mengarah ke titik azimuth matahari berubah setiap
jamnya. Sudut sinar datang yang dibentuk antara sinar datang matahari dengan
panel surya bernilai hampir 00, dengan kata lain panel surya hampir berada tegak
lurus dengan matahari. Pada jam 12:00 sudut sinar datang matahari
membangkitkan daya paling besar yaitu sebesar 90.50 Watt dengan sudut sinar
datang matahari bernilai 0.560. Dapat dilihat juga bahwa dengan mengarahkan
panel surya ke titik azimuth matahari dapat menjaga panel surya tegak lurus
dengan matahari sehingga menghasilkan daya keluaran yang cukup besar pula.

56

Universitas Sumatera Utara


4.7 Analisis Perhitungan Efisiensi Masing – Masing Pengaturan Panel Surya

30
Panel surya
horizontal
25

20
Panel surya
Effisiensi

mengarah ke
(%)

15
selatan bumi

10

Panel surya
5 mengarah ke
titik azimuth
0 matahari

9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00


Waktu

Gambar 4.8 Perbandingan Efisiensi Masing – Masing Pengaturan Panel Surya

Dari Gambar 4.8 dapat dilihat perbandingan masing masing pengaturan


panel surya. Efisensi panel surya meningkat dengan adanya pengaturan sudut
kemiringan pada panel surya. Adapun nilai peningkatan efisiensi akibat
pengaturan sudut kemiringan dan arah panel surya adalah:
• Untuk pengaturan sudut kemiringan panel surya dengan panel surya
mengarah keselatan bumi, kenaikan rata – rata efisiensi panel surya
sebesar 9.44 % dari panel surya tanpa pengaturan sudut kemiringan.
• Untuk pengaturan sudut kemiringan panel surya dengan panel surya
mengarah ke titik azimuth matahari, maka kenaikan rata – rata efisiensi
panel surya sebesar 22.72% dari panel surya tanpa pengaturan sudut
kemiringan.
• Untuk pengaturan sudut kemiringan panel surya dengan panel surya
mengarah ke titik azimuth matahari, maka kenaikan rata – rata efisiensi
panel surya sebesar 12.13% dari panel surya mengarah ke selatan bumi
dengan pengaturan sudut kemiringan.

57

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh


kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengaturan sudut kemiringan panel surya dengan arah panel surya


mengarah ke titik azimuth matahari membangkitkan daya keluaran
panel surya paling besar dan memiliki efisiensi paling tinggi
dibandingkan panel surya dengan posisi horizontal dan panel surya
dengan pengaturan kemiringan mengarah ke selatan bumi yaitu 90.50
Watt dan efisiensi mencapai 28.333%
2. Sudut kemiringan panel surya yang membangkitkan daya paling besar
pada lokasi pengujian adalah sudut 100 dengan panel surya mengarah
ke titik azimuth matahari.
3. Intensitas radiasi matahari berpengaruh terhadap daya keluaran panel
surya.

5.2 Saran

Adapun saran yang diharapkan sebagai pengembangan Tugas Akhir ini


adalah :

1. Penelitian dapat dilakukan dengan meneliti pengaruh bayangan objek


disekitar panel surya yang mengenai panel surya terhadap daya
keluaran yang dihasilkan panel surya.
2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pemasangan panel surya
untuk kota Medan
3. Penelitian yang sama dengan metode berbeda seperti penggunaan
softwaresebagai penjejak matahari

58

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai