Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Dengan rangkaian pada gambar 2.3, pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali
tegangan fasa-netral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara
seri. Dalam keadaan saklar S terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan
nyala lampu. Urutan lampu akan berubah menurut urutan L1 – L2 – L3 – L1 – L2 – L3.
Perhatikan pada gambar 2.5 dapat terlihat bahwa pada keadaan ini L2 paling terang,
L1 terang, dan L3 paling terang.
Perhatikan pada gambar 2.6 dapat terlihat bahwa pada keadaan ini L1 dan L2 sama
sama terang, sedangkan L3 gelap dan voltmeter menunjukkan nilai 0V. maka pada
saat inilah generator dapat diparallelkan dengan generator lainnya.
Sumber : https://tmi.yokogawa.com
II.5 Syarat Parallel Generator
Dalam memparallelkan dua generator atau lebih, maka terdapat ketentuan dan
syarat yang harus terpenuhi antara lain :
c. Harga sesaat GGL kedua altenator harus sama besar dan bertentangan arah. Atau
harga tegangan efektif terminal altenator harus sama besar dan bertentangan arah
dengan harga efektif tegangan jala-jala.
II.6 Synchroscope
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu
akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga
sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan.
Untuk mendekati frekuensi dan urutan fasa kedua tegangan digunakan alat
pendeteksi berupa lampu sinkronoskop hubungan gelap-terang. Pada metode ini,
rangkaian disusun seperti diatas
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama ), lampu L1, L2 dan L3
akan hidup mati secara bergantian dengan sangat lambat. Untuk mengetahui bahwa
fasa kedua tegangan sama, saklar ditutup. Apabila fasa kedua tegangan sama maka
L1 akan mati, sedangkan L2 dan L3 akan menyala.
Cara kerjanya sama dengan metode gelap-terang. Apabila rangkaian paralel itu
benar ( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala secara
bersamaan dengan tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan
sama, saklar ditutup. Apabila fasa ke dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan
mati
II.8 LoadShare
Load Sharer adalah pembagian beban pada 2 buah generator. Pada awal mala
dioperasikan hanya menggunakan 1 buah generator yang menanggung semua
beban, setelah 2 generator bisa dioperasikan secara paralel maka beban akan dibagi
rata pada tiap generator. Namun biasanya masalah yang sering timbul dalam
memparalkan generator ini adalah terjadinya overload pada generator yang
kapasitasnya lebih rendah. Untuk menghindari overload ini, kita harus mengatahui
karakteristik dari setiap generator yakni putaran dan frekuensinya. Selain itu
generator harus memiliki drop yang sama. Dengan demikian kita dapat mengatur
daya generator sehingga masing-masing generator mencapai prosentase yang sama.
Implementasi dari karakteristik tersebut adalah dengan diagram karakteristik
frekwensi - daya. Supaya terjadi distribusi beban seperti pada diagram karakteristik,
maka antar generator dioperasikan pada kecepatan bersama yang besarnya adalah
sebagai berikut,
Keterangan :
a. Frekwensi atau putaran bersama.
b. Beban pada genset 1.
c. Beban pada genset 2
d. Kapasitas genset 1.
e. Kapasitas genset 2
f. Total beban kedua genset.
g. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset
Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika salah satu
generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan mengakibatkan,
Aplikasi load share adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk membagi
beban yang diterima oleh lebih dari satu generator. Pembagian beban yang diterima
oleh generator nantinya dibagi secara proporsional berdasarkan batas kemampuan
dari generator tersebut. Maka dari itu generator dengan kapasitas beban yang
berbeda dapat secara aman diparalelkan sesuai dengan kemampuan masing-masing
generator.
II.11.1 Kelebihan
a. Bisa melakukan penghematan biaya pemakaian operasional dan meghemat biaya
pembelian generator
b. Biaya maintanence generator akan lebih murah
c. Menjaga kontinyuitas pelayanan energi listrik apabila salah satu generator akan
diistirahatkan atau diperbaiki
d. Akan menghasilkan effisiensi daya yang optimal apabila generator diparalelkan.
II.11.2 Kekurangan
a. Jika salah satu generator mati, maka total kebutuhan daya tidak bisa terpenuhi
secara maksimal
b. Membutuhkan ruang yang cukup besar untuk menampung generator
c. Harus dalam keadaan sinkron setiap saat
d. Pemeliharaan generator yang lebih sulit
II.12. Aplikasi
Sumber : https://alfagenerators.es
Sumber : https://www.powerzone.com
II.12.2 Aplikasi Marine
Sumber : https://visaenergy.com
3 Pelabuhan Pada pelabuhan peti kemas
peti kemas tentu banyak aktifitas yang
mebutuhkan beban besar
seperti aktifitas bongkar
muat. Penggunaan paralel
generator akan mengatasi
kebutuhan daya yang besar
Sumber : https://www.theherald.com
BAB III
Data Praktikum
III.1 Peralatan dan Fungsi
Nama Alat Gambar Fungsi
No
Generator sinkron Penghasil tegangan listrik
1 (2buah)
Motor penggerak Sebagai sumber tenaga
2 AC mekanik untuk
menggerakkan generator
dengan sumber listrik AC
Motor penggerak Sebagai sumber tenaga
3 DC shunt mekanik untuk
menggerakkan generator
dengan sumber listrik DC
Regulator (3buah) Untuk mengatur besarnya
4 tegangan & arus masuk
Penghubung komponen
5 Kabel listrik
Tangmeter digital Alat untuk mengukur arus
6
Frekuensi meter Sebagai pengukur
7 frekuensi
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.078 A = 0.09 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.17 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 52.4 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.1. Perhitungan pada metode gelap-terang beban nol
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 220 𝑉 = 230 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.083 A = 0.089 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.17 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 53.86 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.2. Perhitungan pada metode gelap-gelap beban 240W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 220 𝑉 = 220 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.58 A = 0.46 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 1𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 316.8 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.3. Perhitungan pada metode gelap-gelap beban 348W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 216.6 𝑉 = 216.6 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.66 A = 0.64 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.386 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 563.33 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.4. Perhitungan pada metode gelap-gelap beban 468W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 273.33 𝑉 = 290 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.066 A = 0.32 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.386 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 563.33 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.5. Perhitungan pada metode gelap-terang beban 228W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 273.33 𝑉 = 290 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.066 A = 0.32 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.386 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 563.33 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.6. Perhitungan pada metode gelap-terang beban 344W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 273.33 𝑉 = 290 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.066 A = 0.32 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.386 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 563.33 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.1.2.5. Perhitungan pada metode gelap-terang beban 464W
Generator 1 Generator 2
𝑉𝑅1 + 𝑉𝑆1 + 𝑉𝑇1 𝑉𝑅2 + 𝑉𝑆2 + 𝑉𝑇2
𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 = 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 =
3 3
= 273.33 𝑉 = 290 𝑉
𝑃 𝑃
𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙1 = 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙2 =
√3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎1 × cos 𝜃 √3 × 𝑉𝑅𝑎𝑡𝑎2 × cos 𝜃
= 0.066 A = 0.32 A
Ketika Dipararelkan
𝐼𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
= 0.386 𝐴
𝑃𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 + 𝑃2
= 563.33 𝑤𝑎𝑡𝑡
4.2. Analisa Grafik (Tambahin penjelasan sesuai dengan teori yang ada!)
4.2.1. Perbandingan putaran terhadap Pembebanan
1570
N1
1560
1550 N2
1540
1530
0 100 200 300 400 500
Pembebanan
53
52.5
Frekuensi
52
frekuensi 1
51.5
frekuensi 2
51
50.5
0 100 200 300 400 500
Pembebanan
250 VS2
200 VT1
150 VT2
100
VRS1
50
VRS2
0
0 100 200 300 400 500 VST1
Pembebanan VST2
0.5
IR2
0.4
IS1
0.3
0.2 IS2
0.1 IT1
0 IT2
0 100 200 300 400 500
Pembebanan
𝑃 = 𝐼2 𝑥 𝑅
Pada gambar grafik diatas, beberapa data mengalami kesalahan pembacaan
sehingga tidak sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan alat yang terkadang
mengalami kesalahan membaca.
4.2.5. Perbandingan Arus Eksitansi terhadap Pembebanan
0.06
0.05
0.04 Iex1
0.03 Iex2
0.02
0.01
0
0 100 200 300 400 500
Pembebanan
𝑃 = 𝐼2 𝑥 𝑅
Pada gambar grafik diatas, beberapa data mengalami kesalahan pembacaan
sehingga tidak sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan alat yang terkadang
mengalami kesalahan membaca.
BAB V
KESIMPULAN
2. Tujuan utama dari memparalelkan generator adalah untuk memenuhi kapasitas daya
yang besar, menghemat biaya pembelian, menjaga kontinuitas pelayanan energi
listrik. Penghematan daya. Menghemat biaya opersional.
4. Hubungan lampu gelap terang dalam memparalelkan generator yaitu Ketiga lampu
dihubungkan pada phase-phase yang telah ditentukan. Lampu L1 dihubungkan pada
phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan phase T2 ;
sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase S2. Jika rangkaian untuk
paralel itu benar ( urutan fasa sama ), lampu L1, L2 dan L3 akan hidup mati secara
bergantian dengan sangat lambat. Untuk mengetahui bahwa fasa kedua tegangan
sama, saklar ditutup. Apabila fasa kedua tegangan sama maka L1 akan mati,
sedangkan L2 dan L3 akan menyala.
ABSTRAK
Pararel generator adalah penggunaan dua atau lebih generator secara
Bersama-sama dan dihubungkan secara pararel. Generator digunakan sebagai
sumber listrik utama atas segala kebutuhan listrik pada kapal. Terdapat syarat
yang harus dipenuhi dalam mempararelkan generator antara lain; tegangan
harus sama, frekuensi harus sama, urutan fase yang sama, sudut fase yang
sama. Dalam mempararelkan generator terdapat dua metode yaitu gelap-
gelap dan gelap terang. Pada prinsip metode gelap-terang, salah satu fasa
dikombinasikan yaitu U-V dan V-U sedangkan W-W tetap sama fasanya. Pada
saat fasa U-V dan V-U ada perbedaan tegangan sehingga menyebabkan 2
lampu menyala dan 1 lampu mati. Pada praktikum ini digunakan dua metode
yaitu metode gelap-gelap dan gelap-terang dan juga pada praktikum kali ini
ada yang menggunakan tanpa beban dan menggunakan beban yaitu 240 W,
348 W dan 428 W. Adapun kelebihan generator dirangkai secara parallel untuk
mendapatkan daya yang lebih besar (daya generator 1 ditambah generator 2),
menjamin kontinyuitas ketersediaan daya apabila salah satu generator
diistirahatkan atau diperbaiki, dan effisiensi bahan bakar (pada saat
penggunaan listrik sedikit hanya perlu menggunakan satu generator dan
generator lainnya tidak perlu dioperasikan). Keuntungan lainnya yaitu dapat
menghemat biaya pembelian (tidak perlu memakai generator dengan daya
yang besar). (tambahin Analisa perbandingan)