Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Generator adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyediakan kebutuhan daya listrik di
dalam kapal. Sistem kelistrikan didalam kapal merupakan hal yang sangat penting karena banyaknya
perlatan di dalam kapal yang membutuhkan daya listrik misalnya lampu penerangan, navigasi dan
lain-lain. Untuk itu perlu adanya perhitungan kebutuhan daya pada suatu kapal agar generator yang
akan dipasang bisa menyediakan permintaan kebutuhan.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini antara lain adalah sebagai berikut :
1 Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap terang.
2 Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap gelap.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam praktikum kali ini adalah
1 Apa saja syarat untuk memparalelkan dua buah atau lebih generator?
2 Apa manfaat dari memparalelkan generator?
3 Apa saja metode-metode yang digunakan untuk memparalelkan generator?

BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Generator dan Prinsip Kerja
Generator adalah suatu alat yang merubah energy mekanik menjadi energy listrik.Dimana
generator sendiri memili bagian bagian seperti dibawah ini :

Gambar 2.1.1 Bagian bagian generator


Sumber : www.secondchancegarage.com
1. Rotor
Bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti, kumparan, cincin
geser, dan sikat-sikat. Dan berfungsi untuk menghasilkan medan magnet.
2. Stator
Stator merupakan bagian dari generator sinkron yang diam. Inti Stator yang terbuat dari
bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan
stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.

Gambar 2.1.2 Sistem Pembangkitan Generator Sinkron


Sumber: http://www.scribd.com
Prinsip kerja dari generator adalah sebagai berikut
Prinsip kerja generator adalah:
a

Motor memberikan energi mekanik yang didapatkan olehnya melalui sumber listrik AC,
ke generator yang kemudian diterima oleh rotor. Rotor di dalam generator pun bergerak.

Regulator yang memiliki arus AC melewati rectifier terlebih dahulu agar arus yang
dimiliki diubah terlebih dahulu menjadi arus DC. Tujuan diubah seperti itu adalah agar
arus tersebut dapat mengaktifkan arus medan magnet yang ada pada generator (fero
magnet).
Pada generator, terjadi putaran rotor yang kemudian memotong garis-garis medan
magnet yang terjadi pada stator, sehingga terbentuk gaya gerak listrik, yang kemudian
listrik tersebutlah yang disalurkan ke output.
Hukum Farady Medan magnet yang mengalir pada besi akan menimbulkan gaya gerak
listrik.Hubungan antara frekuensi, jumlah kutub, dan kecepataan putar, dapat dirumuskan
sebagai berikut :

60

n . p ..............................................................................
f=

...(1)
Keterangan :
f
= frekuensi (Hz)
P = jumlah kutub pada rotor
n
= kecepatan putar rotor (rpm)
2.2 Pengertian dan Prinsip Kerja Paralel Generator
Paralel generator adalah penggunaan dua atau lebih generator secara bersamaan yang
dihubungkan secara paralel.
1

Gambar 2.2.1 konstruksi sederhana sebuah generator


Sumber : popaymini.blogspot.com
Prinsip kerja dari generator adalah bilamana rotor diputar, maka belitan kawatnya
akan memotong gaya - gaya magnit pada kutub magnet, sehingga terjadi perbedaan tegangan,
dengan dasar ini akan timbul arus listrik, arus melalui kabel.

2.3 Cara Mempararelkan Generator


Beberapa cara untuk mempararelkan generator adalah sebagai berikut :
1 Lampu cahaya berputar voltmeter.
Pada Gambar 2.3.1, pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali tegangan phasa
netral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara seri. Dalam keadaan

sakelar S terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan nyala lampu. Urutan lampu
akan berubah menrut urutan L1 - L2 - L3 - L1 - L2 - L3.

Gambar 2.3.1 Rangkaian paralel generator


Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/metode-paralel-generator-sinkron.html
Perhatikan Gambar 2a, pada keadaan ini L1 paling terang, L2 terang, dan L3
redup. Perhatikan Gambar 2b, pada keadaan ini:
L2 paling terang
L1 terang
L3 terang
Perhatikan gambar 2c, pada keadaan ini,
L1 dan L2 sama terang
L3 Gelap dan Voltmeter=0 V
2

Voltmeter, Frekuensi meter, dan Syncronscope.


Pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik, untuk indikator paralel generator
banyak yang menggunakan alat Synchroscope, gambar 2.3.1 Penggunaan alat ini dilengkapi
dengan Voltmeter untuk memonitor kesamaan tegangan dan Frekuensi meter untuk
kesamaan frekuensi.Ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari synchroscope. Bila jarum
penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih rendah dan
bila searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat jarum telah diam
dan menunjuk pada kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah 0
(Nol) dan selisih frekuensi telah 0 (Nol), maka pada kondisi ini saklar dimasukkan (ON).
Alat synchroscope tidak bisa menunjukkan urutan fasa jala-jala, sehingga untuk
memparalelkan perlu dipakai indikator urutan fasa jala-jala.Paralel generator secara
otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis memonitor perbedaan fasa,
tegangan, frekuensi, dan urutan fasa.Apabila semua kondisi telah tercapai alat memberi
suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat dimasukkan.
3

Otomatis
Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara
otomatis memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua
kondisi telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat
dimasukkan.
Agar semua persyaratan yang dibutuhkan terpenuhi maka diperlukan suatu
metode, yaitu metode sinkronisasi. Apabila pada saat generator dalam keadaan tepat
sinkron, tegangan kedua generator tersebut sama besar dan saling berlawanan. Untuk
melihat hal tersebut diatas dapat digunakan tiga buah metode ,yaitu metode hubungan
lampu gelap - terang , metode hubungan gelap gelap dan metode terang-terang, namun

pada praktikum hanya melakukan percobaan metode gelap-terang dan metode gelapgelap.Dalam instalasi modern digunakan alat sinkronoskop, karena dengan bantuan alat ini
generator dapat dirangkai secara sangat cepat. Pada prinsipnya alat ini terdiri dari sebuah
alat ukur persamaan fasa dan sebuah instrumen pengukur induksi dengan jarum penunjuk
di belakang sebuah kaca buram dan dapat bergerak ke kanan-kiri. Jarum itu diterangi oleh
sebuah lampu fasa dalam rangkaian pijar. Apabila jarum mengayun, maka dari arah
geraknya dapat diketahui, apakah generator yang hendak di rangkai harus berputar lebih
cepat atau lebih lambat.

Gambar 2.3.3. Synchroscope


Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/metode-paralel-generator-sinkron.html
2.4 Syarat Paralel Generator
Dalam mempararelkan dua atau lebih suatu generator terdapat ketentuan-ketentuan
yang harus dipenuhi sehingga tidak boleh mempararelkan sembarangan. Berikut adalah syarat
syarat yang harus dipenuhi dalam mempararelkan generator :
1 Kedua Generator memiliki tegangan yang sama
2 Kedua generator harus mempuanyai frekuensi yang sama dan
3 Tegangan antar generator harus sefasa
Persyaratan diatas berlaku apabila,
1 Lebih dari dua generator yang akan kerja pararel
2
3

Dua atau lebih system yang akan dihubungkan sejajar

Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan

2.5 Sinkronoskop
Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi adalah,
1 Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan
2 Tegangan antar generator harus sefasa.
Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,
1 Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.
2 Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.
3 Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan.
Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau lebih
adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam metoda
sederhana ini adalah lampu lampu indikator harus sanggup menahan dua kali tegangan antar
fasa.

Sinkronoskop Lampu Gelap


Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa,
yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.5.1 Skema Sinkronoskop Lampu Gelap


Sumber: Parallel Generator, Hadi ES
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan gelap
yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga sebaliknya, jika lampu
menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan.
b

Sinkronoskop Lampu Terang


Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa,
yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.5.2 Skema Sinkronoskop Lampu Terang


Sumber: Parallel Generator, Hadi ES
Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap. Jika
antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan
generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini adalah kita tidak mengetahui
seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel.

Sinkronoskop Lampu Terang Gelap

Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop


lampu gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu
fasa sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W
dan fasa W dengan fasa V.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini.

Gambar 2.5.3 Skema sinkronoskop lampu terang gelap


Sumber: Parallel Generator, Hadi ES

2.6 Metode yang Digunakan


Metode hubungan lampu gelap - terang
Misalkan generator G2 akan diparalel dengan generator yang telah dioperasikan
sebelumnya yaitu generator G1. Mula-mula G2 diputar dengan penggerak mula mendekati
putaran sinkronnya, lalu penguatan If diatur hingga tegangannya sama dengan tegangan G1.
Untuk mendekati frekuensi dan urutan fasa kedua tegangan digunakan alat pendeteksi
berupa lampu sinkronoskop hubungan gelap-terang.
Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut :

Gambar 2.6.1 Metode Gelap-Terang


Sumber: Parallel Generator, Hadi ES
Menurut buku Marine Electrical hal 57 pada gambar 2.1 diatas lampu
sinkronoskop dapat nyala-mati dikarenakan bahwa dikarenakan ada lampu yang tidak
dihubungkan dengan fase yang sama sehingga dua lampu akan terang dan yang lainnya akan
gelap.

Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang
telah ditentukan. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan
pada phase S1 dan phase T2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase S2.
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama ), lampu L1, L2 dan L3 akan
hidup mati secara bergantian dengan sangat lambat. Untuk mengetahui bahwa fasa kedua
tegangan sama, saklar ditutup. Apabila fasa kedua tegangan sama maka L1 akan mati,
sedangkan L2 dan L3 akan menyala.
b

Metode hubungan lampu gelap gelap


Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut :

Gambar 2.6.2 Metode Gelap-Gelap


Sumber: Parallel Generator, Hadi ES

Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase
yang sama. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan
pada phase S1 dan phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase T2.
Cara kerjanya sama dengan metode gelap-terang. Apabila rangkaian paralel itu
benar ( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala secara bersamaan
dengan tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama, saklar ditutup.
Apabila fasa ke dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.
Metode hubungan lampu terang-terang
Metode ini merupakan kebalikan dari metode lampu gelap. Jika antara fasa
terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan generator siap
untuk diparalel. Namun metode ini tidak digunakan karena memiliki kelemahan yakni kita
tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel.

2.7 Load Share


Load Share adalah pembagian beban pada 2 buah generator. Pada awal mala
dioperasikan hanya menggunakan 1 buah generator yang menanggung semua beban, setelah 2
generator bisa dioperasikan secara paralel maka beban akan dibagi rata pada tiap generator.
Namun biasanya masalah yang sering timbul dalam memparalkan generator ini adalah terjadinya
overload pada generator yang kapasitasnya lebih rendah. Untuk menghindari overload ini, kita
harus mengatahui karakteristik dari setiap generator yakni putaran dan frekuensinya. Selain itu
generator harus memiliki droop yang sama. Dengan demikian kita dapat mengatur daya generator
sehingga masing-masing generator mencapai prosentase yang sama.
Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika salah satu
generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan mengakibatkan,
1. Frekwensi akan naik.
2. Daya yang disediakan oleh generator yang dinaikkan karakteristik droopnya akan bertambah.

2.8 Aplikasi load share


Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka dipergunakan
alat load sharer untuk membagi beban genset secara proporsional berdasarkan kapasitas generator.
Beberapa merek dipasaran menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu
persentase diviasi total kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang
diperlukan. Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.8.1 Sistem Rangkaian Load Sharer Selco Model T4300 Dan Auto
Synchronization T4000
Sumber : eprints.undip.ac.id/2327/1/Paralel_Generator.pdf
2.9 Load Faktor
Load faktor peralatan didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu pemakaian
peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi dan nilai load faktor
dinyatakan dalam persentase
2.10 Aplikasi
2.10.1 Aplikasi di Darat

Generator PLTU

Gambar 2.10.1 Generator PLTU


Sumber : kitadanenergi.blogspot.com

Generator PLTA

Gambar 2.10.2 Generator PLTA


Sumber : rejang-lebong.blogspot.com
2.10.2 Aplikasi di Laut

Generator pada Kapal Tanker

Gambar 2.10.3 Paralel generator pada kapal tanker


Sumber : hartatoa.blogspot.com
Merk
Spesifikasi generator

: YANMAR 6AYL-ST
: 320 kw, 1800 rpm, (Ac 440v, 3ph, 50 Hz, 0.8 P.F, 3 wire)

Data Utama Kapal


Jenis
: oil tanker
LPP
: 87 m
B
: 17.5 m
H
:9m
T
: 6.7 m

Generator pada Accomodation Barge

Gambar 2.10.4 Paralel generator pada Accomodation Barge

Sumber : gustafparlindungan.blogspot.com
Merk
Spesifikasi generator

: DOOSAN DAEWO
: 450 kva, 1500 rpm, (Ac 440v, 3ph, 50 Hz, 0.8 P.F, 3 wire)

Data Utama Kapal


Jenis
: Accomodation Barge
LPP
: 60.9 m
B
: 18.28 m
H
: 4.57 m
2.11 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Mendapatkan daya yang lebih besar.
2. Effisensi bahan bakar
3. Maintenanance lebih murah
4. Komponen lebih awet
5. Menghemat biaya pemakaian operasional dan menghemat biaya pembelian
Keurangan
1. Panel untuk menyinkronkan kedua atau lebih generator itu mahal
2. Sulit dalam pemeliharaannya (maintenance rutin)
3. Membutuhkan ruang yang cukup besar
4. Jika salah satu generator mati, maka total kebutuhan daya tidak bisa terpenuhi secara
maksimal

Anda mungkin juga menyukai