Anda di halaman 1dari 3

Fram Eriel A Manurung

2020-11-248
Pada Pada praktikum kali melakukan percobaan sub modul III yang berjudul Analisa
Hubung Singkat (Short Circuit Analysis). Pada modul ini bertujuan untuk dapat memahami
jenis, karakteristik, jenis, dan manfaat Analisa gangguan hubung singkat ini yang telah kita buat
pada rangkaian, kita juga dapat mengetahui adanya besar arus gangguan hubung singkat tiga fasa,
satu fasa ke tanah, dua fasa ke tanah, dan juga fasa ke fasa pada system tenaga listrik yang telah
kita rangkai, dan juga kita dapat menetuka kapasitas pemutus yang kita telah hitung dari circuit
breaker, dan dapat menentukan distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan busbar selama
gangguan.
Analisa Hubung singkat adalah menganalisa gangguan ganguan hubung singkat yang
terjadi pada system tenaga listrik. Hubung singkat adalah suatu gangguan yang terjadi pada
impendasi yang relatif rendah , dan resistansi yang rendah. Jadi tegangan pada system turun dan
arus yang mengalir meningkat dikarenakan gangguan hubung singkat ini, Tujuan dari Analisa
hubung singkat yaitu untuk menentukan arus maksimumn dan minimum hubung singkat ,
penyidikan system proteksi relay, menentukan kapasitas dari circuit breaker. Jenis gangguan
hubung singkat ada banyak, dari jenis gangguanya ada fasa ke fasa, fasa ke tanah. Berdasarkan
lama gangguan ada yang permanen dan ada yang temporer. Berdasarkan kesimetrisannya ada
yang simetris dan asimetris.
Pada percoban ini melakukan simulasi Hubung singkat dengan menggunakan program
software ETAP. Terdapat dua standart yang digunakan untuk melakukan Analisa system tenaga
listrik. Yaitu IEC (International Electrotechnical Commission) dan ANSI (American National
Standard Institute). IEC biasanya standar yang digunakan di beberapa negara Asia contohnya
Indonesia. Sedangkan ANSI standar yang digunakan oleh Amerika. Perbedaanya pada aplikasi
ETAP di beberapa gambar komponen nya terdapat perbedaan. Pada praktikum ini kita
menggunakan standar IEC. Adapun komponen yang digunakan untuk merangkai pada praktikum
modul Single Line Diagram ini yaitu kita menggunakan 5 generator , generator adalah komponen
atau alat yang menghasilkan tenaga listrik atau daya listrik yang berada di daerah pembangkit.
Pembangkit yang kita gunakan adalah tiga unit PLTU yang dipararelkan. Lalu ada PLTA dan
PLTS. Syarat untuk memperarelkan generator adalah fasa nya harus sama , frekuensinya sama,
polaritasnya sama. Urutan fasa dan bentuk gelombangnya juga harus sama. Terdapat empat mode
generator di program software ETAP. Yang pertama ada mode swing untuk menstabilkan system
tenaga listrik pada rangkaian. Kedua ada mode Voltage Control kita dapat mengatur tegangan
dan daya aktifnya. Ketiga ada mode MVAR control kita dapat mengatur daya aktif dan
reaktifnya. Dan yang terakhir ada mode PF control kita dapat mengatur tegangan dan factor
dayanya. Kemudian ada Power Grid merupakan komponen sederhana yang mempresentasikan
sebuah jaringan besar yang terdapat di system tenaga listrik yang terdiri dari generator dan

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Fram Eriel A Manurung
2020-11-248
jaringan yang menghubungkan kabel, transmisi , trafo dan beban. Lalu kita menggunakan 2
winding transformator. Transformator adalah suatu mesin listrik statis yang berfungsi untuk
mengatur level tegangan dengan frekuensi dan amplitude yang sama. Disini kita menggunakan
3 trafo tenaga , 1 trafo IBT , 2 Trafo Dist 150/20 kV ( menurunkan tegangan dari 150 kV ke 20
kV) dan 3 trafo Dist 20/0,4 kV ( menurunkan tegangan dari 20 kV ke 0,4 kV). Kemudian kita
menggunakan transmission line yaitu saluran yang secara konstruksi tidak ada isolasi. Kita
menggunakan nya di tegangan yang ekstra tinggi dan tegangan tinggi, yaitu 1 buah SUTET, dan
4 buah SUTT. Kemudian ada cable , fungsinya sama dengan Transmision Line, namun cable
secara konstruksi memiliki isolasi dan digunakan pada tegangan menengah dan tegangan rendah
yaitu 5 SKUTM dan dan 9 SUTR. Lalu ada busbar , busbar merupakan penghubung beberapa
komponen. Terdapat dua jenis busbar yaitu single busbar dan double busbar. Perbedaanya pada
double busbar membutuhkan daerah penempatan yang lebih luas daripada single busbar, tingkat
keandalanya lebih tinggi karena jika ada gangguan , semua komponen tidak langsung mati.
Circuit breaker merupakan komponen yang berfungsi sebagai pemutus ketika terdapat gangguan
dalam rangkaian. Kita menggunakan 2 jenis Circuit Breaker yaitu HVCB (High Voltage Circuit
Breaker) dan LVCB (Low Voltage Circuit Breaker). Perbedannya yaitu pada HVCB digunakan
pada tegangan yang lebih dari 0,4 kV sedangkan LVCB pada 0,4 kV. Kemudian ada beban, ada
3 jenis beban yang kita gunakan yaitu static load, motor dan lumped load. Pada rangkaian modul
1 ini menggunakan ketiga beban tersebut. Perbedaan dari ketiga beban tersebut adalah pada static
load, merupakan beban statis yang tidak terdapat beban motor listrik sehingga tidak banyak
mempengaruhi tegangan sistem ketika start.Pada beban motor banyak menyerap daya reaktif.
Sehingga mempengaruhi factor daya pada suatu system. Terdapat dua jenis motor yang kita
gunakan yaitu motor induksi dan motor sinkron. Lumped load adalah beban dinamis yang
merupakan gabungan dari static load dan motor. Jadi pada lumped load ini kita dapat mengatur
berapa persen static load dan motornya. Kemudian ada Composite Network yaitu komponen
dalam aplikasi ETAP yang berfungsi untuk menyederhanakan sebuah jaringan yang terdiri dari
system penyaluran berupa trafo, transmisi hingga menuju ke beban. CMTR adalah komponen
ETAP yang berfungsi untuk menyederhanakan sebuah jaringan yang terhubung langsung ke
beban. Yang terakhir ada PV Array yang berfungsi untuk mendapatkan besaran tegangan dan
arus tertentu.
Pada percobaan yang kita lakukan kita memberikan gangguan hubung singkat pada titik
yang ditentukan di sub modul ini. Kita memberikan gangguan hubung singkat pada busbar GI
KIT I B yaitu di pembangkit, di transmisi pada busbar GI DURIKOSAMBI BARU I, dan pada
distribusi di rangkaian pada bus 30. Kemudian running short sircuit , lalu kita mengisi data
pengamatan dengan cara melihat I”k dari hasil report summary running short shircuit , dan ip

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
Fram Eriel A Manurung
2020-11-248
terbesar nya juga untuk mengisi rating CB pada data pengamatan. Kemudian kita mengisi untuk
rating CB yang terhubung pada busbar yang mengalami gangguan hubung singkat. Untuk
mencari nilai rated Amp nya dengan cara melihat arus dari running load flow analysis yang
mengalir ke cb yang mau dirating , kemudian dikalikan 1,2 atau rated Amp = I . 1,2. Untuk
mencari nilai making peaknya dengan cara mencari nilai Ip terbesar pada report rangkaian, atau
Making peak = Ip . 1,2 . kemudian untuk mengisi nilai breakingnya dengan mencari nilai Ib
terbesar pada reportnya yang ada di bus yang di pilih.
Adapun kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan ini adalah praktikan salah dalam
merangkai atau salah menaruh komponen dikarenakan gambar rangkaian modul yang kecil, jadi
beberapa praktikan salah membuat komponenya dikarenakan kurang jelas. Kesalahan lainnya
yaitu kesalahan dalam menginput nilai atau merating pada rangkaian. Lalu terdapat bug pada
aplikasi ETAP yang kita gunakan yaitu terkadang kita sudah merating komponen namun
dikarenakan bug nilai yang kita input tidak masuk. Jadi sehingga membuat keliruan. Untuk
meminimalisir bug tersebut kita harus sering mengsave rangkaian kita agar tersimpan sebelum
terjadi bug tersebut.
.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai