Anda di halaman 1dari 5

Optimasi MPPT (Maximum Power Point Tracker) Pada

Sistem Photovoltaic menggunakan Algoritma Incremental


Conductance
Harmini1)Titik Nurhayati2)
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Semarang
Jl.Soekarno – Hatta Tlogosari Semarang50196
harmini@usm.ac.id
titiknur@usm.ac.id

Abstrak–Sinar matahari merupakan sumber surya ke baterai karena dapat merusak panel surya.
energi terbarukan yang sangat efektif.Sinar matahari Pada saat tegangan panel surya lebih rendah dari
yang sampai ke permukaan bumi dapat diubah menjadi baterai, akan terjadi arus balik ke panel surya. Begitu
energi listrik menggunakan sel surya atau photovoltaic juga sebaliknya apabila tegangan pada baterai sudah
array (PV). PV mempunyai karakteristik kurva V-I penuh tetapi tegangan sel surya tetap mengisi baterai
yang tidak linier dan mempunyai daya maksimum pada
maka baterai juga akan cepat rusak. Perangkat
titik tertentu dengan koordinat Vmpp dan Impp yang
disebut dengan Maximum Power Point (MPP). Pada titik pengatur arus dan tegangan diperlukan pada saat
tersebut PV bekerja pada efisiensi maksimum dan terjadi pengisian baterai untuk melindungi baterai dari
menghasilkan daya keluaran yang paling besar.MPP kerusakan.Permasalahan yang ditimbulkan pada
tergantung dari intesitas radiasi matahari dan suhu, penggunaan PV (Photovoltaic) adalah daya keluaran
dimana intensitas dan suhu matahari tidak pernah PV yang seringkali tidak mencapai maksimal dari
konstan tergantung dari waktu dan kondisi cuaca.MPPT daya yang sebenarnya dikeluarkan oleh PV terutama
(Maximum Power Point Tracker) digunakan untuk pada kondisi radiasi matahari yang rendah.Radiasi
mencari daya maksimum ketika terjadi perubahan matahari yang diterima panel surya tergantung cuaca
cuaca dan menjaga titik kerja PV agar selalu berada
dan posisi matahari terhadap panel surya. Selain itu,
pada titik MPP.
Melalui penelitian ini, dibuat sebuah alat untuk PV mempunyai karakteristik kurva V-I yang tidak
optimalisasi MPPT pada sistem PV dengan linier dan mempunyai daya maksimum pada titik
mengimplementasikan algoritma MPPT yaitu tertentu dengan koordinat Vmpp dan Imppyang disebut
Incremental Conductance.Algoritma tersebut digunakan dengan Maximum Power Point (MPP).
untuk mendapatkan nilai efisiensi yang paling besar Pada penelitian ini akan dikembangkan MPPT dengan
dalam pengkonversian energi matahari.Boost Converter menggunakan algoritma Incremental Conductance
dan mikrokontroler ATMEGA 32 digunakan untuk untuk memaksimalkankan daya tanpa melakukan
mengontrol tegangan dan arus kerja PV agar proses tracking atau perputaran secara mekanik
didapatkan nilai daya yang maksimum.
terhadap panel surya. Boost converter dan
Hasil pengujian di laboratorium dengan beban
lampu 24V/16W dan baterai 24V/2,5Ah menunjukkan mikrokontroler digunakan untuk mengatur algoritma
bahwa menggunakan algoritma Incremental MPPT. Tujuan penggunaan boost converter untuk
Conductance pada system MPPT menghasilkan efisiensi menaikkan tegangan kerja PV agar sesuai dengan
sebesar 44,717%.Sedangkan pengujian dilapangan kebutuhan beban yang digunakan. Perumusan masalah
menghasilkan efisiensi 38,568%. pada penelitian MPPT adalah mengimplementasikan
Kata kunci : Algoritma MPPT, Boost Converter, MPPT pada sistem boost converter dan mendesain
Photovoltaic boost converter sesuai dengan tegangan keluaran PV
dan kebutuhan beban yang digunakan. Sehingga,
I. PENDAHULUAN tujuan penelitian ini untuk mendapatkan daya
Sinar matahari merupakan sumber energi optimum dengan mengimplementasikan sistem MPPT
terbarukan yang sangat efektif dan ramah lingkungan pada Boost Converter. Algoritma yang digunakan
karena tidak menimbulkan polusi.Sinar matahari yang untuk mencari titik daya maksimum adalah
sampai kepermukaan bumi dapat diubah menjadi Incremental Conductance.Panel sel surya diarahkan
energi listrik menggunakan sel surya atau photovoltaic pada sudut tertentu sehingga arah sinar matahari
array (PV).Energi listrik yang dihasilkan matahari secara umum tegak lurus terhadap panel surya.
hanya terdapat pada siang hari, sehingga untuk dapat Peletakan panel surya disesuaikan dengan posisi
menggunakan energi dimalam hari diperlukan media lintang selatan suatu daerah yaitu daerah semarang 6o,
penyimpanan untuk menyimpan energi matahari.Salah sehingga tidak dilakukan tracking atau perputaran
satu media penyimpanan yang digunakan adalah Accu panel surya secara mekanik terhadap datangnya arah
atau baterai. Proses penyimpanan tidak dapat langsung matahari [13].
dilakukan dengan menghubungkan keluaran panel
II. TINJAUAN PUSTAKA saat terjadi perubahan kondisi lingkungan. MPPT
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi.
A. Karakteristik Photovoltaic Kontrol tegangan MPPT menggunakan PWM
Photovoltaic digunakan untuk menghasilkan energi (Pulse Width Modulation) atau lebar pulsa (Duty
listrik pada berbagai macam penerapan, seperti Cycle) melalui rangkaian DC-DC Converter. Prinsip
penerangan rumah, lampu lalu lintas, mobil ramah dari MPPT adalah menaikkan dan menurunkan
lingkungan dan aplikasi yang lainnya. Sel PV dapat tegangan kerja PV. Apabila dalam suatu sistem PV,
dimodelkan secara elektronik seperti ditunjukkan pada tegangan kerja PV lebih kecil dari tegangan Vmpp
Gambar 1 [4][5][9]. Model elektronik tersebut terdiri maka tegangan kerja PV akan dinaikkan sampai
dari sumber arus konstan (Isc), diode, resistor seri (Rs) mendekati tegangan Vmpp. Sebaliknya, apabila
dan resistor paralel (Rp).Persamaan model matematik tegangan kerja PV lebih besar dari tegangan kerja
photovoltaic ditunjukkan pada Pers.1. Vmpp maka tegangan kerja PV akan diturunkan
I=I_(s-) I_o [e^((V+IR_s)/V_T )-1] (1) mendekati tegangan Vmpp.
dengan I adalah arus yang mengalir keterminal, Is
Algoritma MPPT atau pendekatan secara
adalah sumber arus konstan, Io adalah arus diode
matematik digunakan untuk mendapatkan nilai daya
kondisi reverse saturasi, VT adalah tegangan akibat
maksimum. Algoritma yang dikembangkan untuk
panas, V adalah tegangan terminal dan Rs adalah
mengontrol MPPTIncremental Conductance
resistor.
algorithm [5][8]. Algoritma-algoritma tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing diantaranya kecepatan dalam mencari titik
maksimum, efisiensi yang dicapai serta pengaruh
terhadap perubahan kondisi lingkungan. Pada
penelitian ini menggunakan algoritmaIncremental
Conductanceuntuk mendapatkan nilai efisiensi
paling tinggi yang sesuai dengan kebutuhan beban,
Gambar 1.Model elektronik sel photovoltaic [4][5][9]. antara lain:.

Daya yang dibangkitkan oleh modul PV tergantung Incremental Conductance


pada radiasi, suhudan kondisi penyinaran. Panel PV Algoritma incremental conductance digunakan
mempunyai karakteristik yang tidak linier dan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
mempunyai daya tertinggi yang berada pada titik algoritma P&O. Dasar algoritma ini adalah kurva
tertentu dengan koordinat tegangan Vmpp dan arus kemiringan P-V. Pengontrolan dilakukan dengan
Impp [2]-[5][8][9]. Tegangan dan arus dari keluaran menaikkan atau menurunkan tegangan MPPT.
modul PV harus diatur secara tepat untuk Algoritma ini digunakan untuk memperbaiki
mendapatkan titik daya maksimum.Titik tersebut tidak algoritma sebelumnya seperti P&O dan algoritma
selalu terdapat pada tegangan nominal sel PV dan tegangan konstan. Gambar 2 menunjukkan
dapat berpindah secara cepat akibat perubahan
flowchart algoritma Incremental Conductance.
penyinaran dan suhu sel PV.Untuk mendapatkan daya
yang optimal diperlukan sebuah alat yang digunakan
untuk mencari titik daya tertinggi dan mengubah
tegangannya ke tegangan yang diinginkan. Alat
tersebut dinamakan Maximum Power Point Tracker
(MPPT ) yang berfungsi untuk mengatur perubahan
arus dan tegangan kerja sesuai dengan karakteristik sel
PV.

B. MPPT (Maximum Power Point Tracking)


Sistem PV mempunyai karakteristik yang tidak
linier serta sangat tergantung pada suhu dan
intensitas radiasi matahari, sehingga pada sistem PV
terdapat titik tertentu yang dapat menghasilkan
keluaran daya maksimal. Titik tersebut adalah Gambar 2. Flowchart algoritma Incremental Conductance [8]
Maximum Power Point (MPP), letak titik tidak
diketahui tetapi dapat dicari dengan menggunakan III. HASILDANPEMBAHASAN
perhitungan atau algoritma tracking. Maximum
Power Point Tracking (MPPT) digunakan untuk A. Blok diagram sistem MPPT
mendapatkan daya maksimum dari sistem PV tanpa Gambar 3 menunjukkan blok diagram dari
tergantung pada suhu dan radiasi matahari serta system MPPT yang dibuat dalam penelitian ini. Beban
menjaga agar titik kerja PV tetap pada titik MPP yang digunakan adalah berupa beban DC dan baterai.
simulasi boost converter, tegangan masukan sebesar
17.4 Volt dan keluaran sebesar 27.6 Volt. Hasil
perhitungan daya ditunjukkan pada Tabel 1.

TABEL 1.PERHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA

Daya
Komponen Rugi-rugi Daya
Masukan

Modul photovoltaic,
54 Watt
KC50T Kyocera
Induktor 3,02W

Gambar 3. Blok diagram sistem MPPT Dioda 0,795W


B. PerancanganBoost Converter Sensor arus 4,416 W
Spesifikasi perancangan boost converter yang Pmosfet,conduction
dibuat dalam sistem MPPT adalah: =0,109W
MOSFET, IRFZ44
Tegangan Masukan Vin : 17,4 volt Pmosfet,switching
=0,163mW
Tegangan Keluaran Vout : 27,6 volt
Tegangan ripple keluaran Vrr : 10mV Daya yang dikeluarkan 54 W – 8,340 W = 45,65W
Arus searah keluaran rata-rata Io : 3A
Frekuensi pensaklaran fs :50 kHz Effisiensi daya 45,65W/54W = 84,5%
Arus keluaran minimum I1 : 0,1 x Io
Tegangan keluaran yang diinginkan adalah 27,6 volt E. Pengujian Sistem MPPT menggunakan
untuk mengisi baterai sebesar 24 volt Algoritma Incremental Conductance pada
(menghubungkan seri dua baterai 12 volt). skala Laboratorium.
Tegangan terendah yang digunakan untuk mengisi Pengujian di laboratorium dilakukan dengan
baterai 24 volt adalah sebesar 27,6 volt. Gambar 4 memberikan tegangan masukan sebesar 12 V dengan
menunjukkan desain rangkaian boost converter arus maksimum 2,5 A, beban berupa beban lampu
24V/16W dan Baterai 24V/2,5Ah. Gambar 6 dan
Gambar 7 menunjukkan hasil pengujian sistem MPPT
dengan menggunakan algoritma Incremental Conduc-
tance.Tegangan keluaran dan daya keluaran yang
dihasilkan oleh algoritma Incremental Conductance
cenderung stabil, hal ini disebabkan karena kenaikan
dan penurunan duty cycle yang sangat cepat untuk
Gambar 4. Desain rangkaian boost converter[Skematik software mencapai titik daya maksimum.Efisiensi rata-rata dari
Diptrace]
pengukuran mencapai 44,319%.Pada Gambar 7
terlihat bahwa efisiensi cenderung konstan tidak
C. Rangkaian PWM (Pulse Width Modulation) mengalami kenaikan atau penurunan yang sangat
Pengujian rangkaian PWM dilakukan dengan signifikan karena daya keluaran yang dihasilkan juga
mengukur keluaran dari IC TL494 kaki no 5 dan tidak mengalami perubahan yang besar.Daya rata-rata
kaki no 10 pada rangkaian yang ditunjukkan pada masukan sebesar 24,248 Watt sedangkan daya rata-
Gambar 5 Pengukuran dilakukan dengan rata keluaran 10,740 Watt.
menggunakanoscilloscope digital [Textronix TDS Grafik Daya Input dan Output Inc.Cond
3010]. 28

26

24

22 P Input
P Output
20
Daya (W)

18

16
Gambar 5. Bentuk Gelombang PWM
14

12
Frekuensi switching yang digunakan adalah 50
Khz dengan pengaturan Duty Cycle 50%. Boost 10

converter yang dibuat dapat bekerja baik pada batas 8


0 20 40 60 80 100 120 140
range frekuensi 50KHz sampai 80 KHz. Time (s)

D. Perhitungan Rugi-rugi Daya. Gambar 6. Grafik daya masukan dan keluaran algoritma
Incremental Conductance.
Perhitungan rugi-rugi daya didasarkan pada
Grafik Effisiensi Inc.Cond
60
Effisiensi

Effisiensi (%)
50

40

30
0 20 40 60 80 100 120 140
Time (s)
Grafik Duty Cycle Inc.Cond
255
DAC DutyC

254
DAC DutyC

253

252 Gambar 9. Grafik daya masukan dan keluaran algoritma


0 20 40 60 80 100 120 140
Time (s) Incremental Conductance di lapangan..
Gambar 7. Grafik efisiensi algoritma Incremental conductance.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
F. Pengujian Sistem MPPT menggunakan A. Kesimpulan
Algoritma Incremental Conductance pada skala Dari data-data yang diperoleh dari pengujian
Lapangan. alat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
Pengujian lapangan dilakukan dengan berikut:
mengarahkan modul PV kearah utara dengan sudut 1. Pada pengujian laboratorium efisiensi rata-
kemiringan 6 derajat.Daya yang dihasilkan oleh modul rata algoritma Incremental Conductance
photovoltaic mencapai 44,003 Watt. Gambar 8 dan sebesar 44,717%. Sedangkan, pada pengujian
Gambar 9 menunjukkan hasil pengujian sistem MPPT lapangan efisiensi rata-rata algoritma
dengan menggunakan algoritma Incremental Incremental Conductance sebesar 38,568%,
Conductance. Efisiensi rata-rata mencapai sehingga terjadi peningkatan effisiensi yang
38,568%.Daya rata-rata yang dihasilkan modul signifikan sekitar 20%.
photovoltaic sebesar 26,174 Watt dan daya rata-rata 2. Perancangan alat atau modul MPPT dengan
keluaran MPPT sebesar 10,071 Watt.Efisiensi mengimplementasikan algoritma tegangan
algoritma Incremental Conductance cenderung konstan, P&O dan Incremental Conductance
mendekati konstan, tidak mengalami kenaikan atau pada sistem photovoltaic ini menggunakan
penurunan yang signifikan. Effisiensi yang dihasilkan DC-DC Converter topologi boost converter
oleh sistem MPPT dengan algoritma Incrememtal yaitu menaikkan tegangan 12 V sampai 17,4
Conductance lebih besar dari effisiensi tanpa sistem V menjadi tegangan 24 sampai 27,6 Volt
MPPT (9% sampai 16%)[2]. Peningkatan effisiensi dengan frekuensi switching sebesar 50 kHz,
dari 16 % ke 38.568% menunjukkan bahwa sistem efisiensi yang dihasilkan boost converter
MPPT dapat digunakan untuk mengoptimalkan daya mencapai 90%, sedangkan efisiensi dari
yang dihasilkan olah sistem PV. modul photovoltaic setelah dikurangi rugi-
rugi boost converter sebesar 84,5%.

B. Saran
1. Meningkatkan Efisiensi sesuai standar untuk
sistem PV yaitu 92% sampai 95% dengan
pemilihan komponen-komponen elektronika
yang mempunyai rugi-rugi kecil atau ESR
(Equivalent Series Resistor) rendah.
Komponen-komponen elektronika yang perlu
diperhatikan adalah MOSFET, Dioda,
Induktor dan Kapasitor.
2. Kontrol MPPT menggunakan sistem Buck-
Boost converter yaitu menurunkan dan
Gambar 8. Grafik daya masukan dan keluaran algoritma menaikkan tegangan kerja PV.
Incremental Conductance di lapangan..
DAFTAR PUSTAKA Conference IECEC’01, July 29 – August 2,
Savannah, Georgia, 2001.
[1] Akhiro Oi, 2002, ”Design and simulation of
photovoltaic water pumping system,”presented to
the Faculty of California Polytechnic State
University.
[2] D.C Riawan,C.V Nayar, 2008, ”Design and
Implemantation of P-I based MPPT scheme for
PV modules Operated on Wide Temperatur
Range,” Department of Electrical & Computer
Engineering, Curtin University of Technology
Australia
[3] D.Sera,T Kerekes, 2006, “Improved MPPT
method for rapidly changing environment
conditions,”journal Aalborg university/Institute
of Energy Technology,Aalborg,denmark
[4] Dariusz Czarkowski, 2001, ”DC-DC Converter
in Power Electronic Handbook” Editing by
Rashid,Muhammad H, University of Florida,
chapter 13.
[5] Faranda, Roberto. Leva, Sonia. 2008. “Energy
comparison of MPPT techniques for PV
Systems”. Italia.
[6] Joe-Air Jiang,Tsong-Liang,Ying Tung Hsiao and
Chia-Hong Chen, 2005, ”Maximum Power
Tracking for Photovoltaic Power
System,”Journal of Science and
Engineering,vol.8,No 2,pp.147-153(2005)
[7] J.Hamilton Scott “Sun-Tracking Solar Cell
Array” , 2000, Department of computer science
and Electrical Engineering, University of
Queensland.
[8] J.Kouto,A.El-Ali,N.Moubayed and R.Outbib,
2009, ”Improving the incremental conductance
control method of a solar energy convertion
system,” Departement of Electrical Engineering
Faculty of Engineering-Lebanese University
[9] Mohan, Ned. Undeland, Tore M. Robbins,
William P. 1995. “Power Electronics
Converters, Applications, And Design”. New
York. John Wiley & Sons, Inc
[10] Mann Kin (Eddie) Lee and Chem Nayar, 2007,
“Implementation of Photovoltaic Maximum
Power Point Tracking using a Microcontroller”
Curtin University of Technology.
[11] Rosaidi Bin Roslan,2009, “A maximum Power
Point Tracking Converter For Photovoltaic
Application”
[12] http://en.wikipedia.org/wiki/Sistem bumi dan
matahari
[13] http://www.timegenie.com/latitude_and_longitud
e/state_coordinates/idjw
[14] Elsevier’s Science & Technology Right
Department in Oxfort “Solar Energy
Engineering Process and System”, 2009
[15] Zeller, J.; Zhu, M.; Stimac, T.; Gao, Z.:
Nonlinear Digital Control Implementation for a
DC-to-DC Power Converter. Proc. of 36th
Intersociety Energy Conversion Engineering

Anda mungkin juga menyukai