Abstrak–Sinar matahari merupakan sumber surya ke baterai karena dapat merusak panel surya.
energi terbarukan yang sangat efektif.Sinar matahari Pada saat tegangan panel surya lebih rendah dari
yang sampai ke permukaan bumi dapat diubah menjadi baterai, akan terjadi arus balik ke panel surya. Begitu
energi listrik menggunakan sel surya atau photovoltaic juga sebaliknya apabila tegangan pada baterai sudah
array (PV). PV mempunyai karakteristik kurva V-I penuh tetapi tegangan sel surya tetap mengisi baterai
yang tidak linier dan mempunyai daya maksimum pada
maka baterai juga akan cepat rusak. Perangkat
titik tertentu dengan koordinat Vmpp dan Impp yang
disebut dengan Maximum Power Point (MPP). Pada titik pengatur arus dan tegangan diperlukan pada saat
tersebut PV bekerja pada efisiensi maksimum dan terjadi pengisian baterai untuk melindungi baterai dari
menghasilkan daya keluaran yang paling besar.MPP kerusakan.Permasalahan yang ditimbulkan pada
tergantung dari intesitas radiasi matahari dan suhu, penggunaan PV (Photovoltaic) adalah daya keluaran
dimana intensitas dan suhu matahari tidak pernah PV yang seringkali tidak mencapai maksimal dari
konstan tergantung dari waktu dan kondisi cuaca.MPPT daya yang sebenarnya dikeluarkan oleh PV terutama
(Maximum Power Point Tracker) digunakan untuk pada kondisi radiasi matahari yang rendah.Radiasi
mencari daya maksimum ketika terjadi perubahan matahari yang diterima panel surya tergantung cuaca
cuaca dan menjaga titik kerja PV agar selalu berada
dan posisi matahari terhadap panel surya. Selain itu,
pada titik MPP.
Melalui penelitian ini, dibuat sebuah alat untuk PV mempunyai karakteristik kurva V-I yang tidak
optimalisasi MPPT pada sistem PV dengan linier dan mempunyai daya maksimum pada titik
mengimplementasikan algoritma MPPT yaitu tertentu dengan koordinat Vmpp dan Imppyang disebut
Incremental Conductance.Algoritma tersebut digunakan dengan Maximum Power Point (MPP).
untuk mendapatkan nilai efisiensi yang paling besar Pada penelitian ini akan dikembangkan MPPT dengan
dalam pengkonversian energi matahari.Boost Converter menggunakan algoritma Incremental Conductance
dan mikrokontroler ATMEGA 32 digunakan untuk untuk memaksimalkankan daya tanpa melakukan
mengontrol tegangan dan arus kerja PV agar proses tracking atau perputaran secara mekanik
didapatkan nilai daya yang maksimum.
terhadap panel surya. Boost converter dan
Hasil pengujian di laboratorium dengan beban
lampu 24V/16W dan baterai 24V/2,5Ah menunjukkan mikrokontroler digunakan untuk mengatur algoritma
bahwa menggunakan algoritma Incremental MPPT. Tujuan penggunaan boost converter untuk
Conductance pada system MPPT menghasilkan efisiensi menaikkan tegangan kerja PV agar sesuai dengan
sebesar 44,717%.Sedangkan pengujian dilapangan kebutuhan beban yang digunakan. Perumusan masalah
menghasilkan efisiensi 38,568%. pada penelitian MPPT adalah mengimplementasikan
Kata kunci : Algoritma MPPT, Boost Converter, MPPT pada sistem boost converter dan mendesain
Photovoltaic boost converter sesuai dengan tegangan keluaran PV
dan kebutuhan beban yang digunakan. Sehingga,
I. PENDAHULUAN tujuan penelitian ini untuk mendapatkan daya
Sinar matahari merupakan sumber energi optimum dengan mengimplementasikan sistem MPPT
terbarukan yang sangat efektif dan ramah lingkungan pada Boost Converter. Algoritma yang digunakan
karena tidak menimbulkan polusi.Sinar matahari yang untuk mencari titik daya maksimum adalah
sampai kepermukaan bumi dapat diubah menjadi Incremental Conductance.Panel sel surya diarahkan
energi listrik menggunakan sel surya atau photovoltaic pada sudut tertentu sehingga arah sinar matahari
array (PV).Energi listrik yang dihasilkan matahari secara umum tegak lurus terhadap panel surya.
hanya terdapat pada siang hari, sehingga untuk dapat Peletakan panel surya disesuaikan dengan posisi
menggunakan energi dimalam hari diperlukan media lintang selatan suatu daerah yaitu daerah semarang 6o,
penyimpanan untuk menyimpan energi matahari.Salah sehingga tidak dilakukan tracking atau perputaran
satu media penyimpanan yang digunakan adalah Accu panel surya secara mekanik terhadap datangnya arah
atau baterai. Proses penyimpanan tidak dapat langsung matahari [13].
dilakukan dengan menghubungkan keluaran panel
II. TINJAUAN PUSTAKA saat terjadi perubahan kondisi lingkungan. MPPT
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi.
A. Karakteristik Photovoltaic Kontrol tegangan MPPT menggunakan PWM
Photovoltaic digunakan untuk menghasilkan energi (Pulse Width Modulation) atau lebar pulsa (Duty
listrik pada berbagai macam penerapan, seperti Cycle) melalui rangkaian DC-DC Converter. Prinsip
penerangan rumah, lampu lalu lintas, mobil ramah dari MPPT adalah menaikkan dan menurunkan
lingkungan dan aplikasi yang lainnya. Sel PV dapat tegangan kerja PV. Apabila dalam suatu sistem PV,
dimodelkan secara elektronik seperti ditunjukkan pada tegangan kerja PV lebih kecil dari tegangan Vmpp
Gambar 1 [4][5][9]. Model elektronik tersebut terdiri maka tegangan kerja PV akan dinaikkan sampai
dari sumber arus konstan (Isc), diode, resistor seri (Rs) mendekati tegangan Vmpp. Sebaliknya, apabila
dan resistor paralel (Rp).Persamaan model matematik tegangan kerja PV lebih besar dari tegangan kerja
photovoltaic ditunjukkan pada Pers.1. Vmpp maka tegangan kerja PV akan diturunkan
I=I_(s-) I_o [e^((V+IR_s)/V_T )-1] (1) mendekati tegangan Vmpp.
dengan I adalah arus yang mengalir keterminal, Is
Algoritma MPPT atau pendekatan secara
adalah sumber arus konstan, Io adalah arus diode
matematik digunakan untuk mendapatkan nilai daya
kondisi reverse saturasi, VT adalah tegangan akibat
maksimum. Algoritma yang dikembangkan untuk
panas, V adalah tegangan terminal dan Rs adalah
mengontrol MPPTIncremental Conductance
resistor.
algorithm [5][8]. Algoritma-algoritma tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing diantaranya kecepatan dalam mencari titik
maksimum, efisiensi yang dicapai serta pengaruh
terhadap perubahan kondisi lingkungan. Pada
penelitian ini menggunakan algoritmaIncremental
Conductanceuntuk mendapatkan nilai efisiensi
paling tinggi yang sesuai dengan kebutuhan beban,
Gambar 1.Model elektronik sel photovoltaic [4][5][9]. antara lain:.
Daya
Komponen Rugi-rugi Daya
Masukan
Modul photovoltaic,
54 Watt
KC50T Kyocera
Induktor 3,02W
26
24
22 P Input
P Output
20
Daya (W)
18
16
Gambar 5. Bentuk Gelombang PWM
14
12
Frekuensi switching yang digunakan adalah 50
Khz dengan pengaturan Duty Cycle 50%. Boost 10
D. Perhitungan Rugi-rugi Daya. Gambar 6. Grafik daya masukan dan keluaran algoritma
Incremental Conductance.
Perhitungan rugi-rugi daya didasarkan pada
Grafik Effisiensi Inc.Cond
60
Effisiensi
Effisiensi (%)
50
40
30
0 20 40 60 80 100 120 140
Time (s)
Grafik Duty Cycle Inc.Cond
255
DAC DutyC
254
DAC DutyC
253
B. Saran
1. Meningkatkan Efisiensi sesuai standar untuk
sistem PV yaitu 92% sampai 95% dengan
pemilihan komponen-komponen elektronika
yang mempunyai rugi-rugi kecil atau ESR
(Equivalent Series Resistor) rendah.
Komponen-komponen elektronika yang perlu
diperhatikan adalah MOSFET, Dioda,
Induktor dan Kapasitor.
2. Kontrol MPPT menggunakan sistem Buck-
Boost converter yaitu menurunkan dan
Gambar 8. Grafik daya masukan dan keluaran algoritma menaikkan tegangan kerja PV.
Incremental Conductance di lapangan..
DAFTAR PUSTAKA Conference IECEC’01, July 29 – August 2,
Savannah, Georgia, 2001.
[1] Akhiro Oi, 2002, ”Design and simulation of
photovoltaic water pumping system,”presented to
the Faculty of California Polytechnic State
University.
[2] D.C Riawan,C.V Nayar, 2008, ”Design and
Implemantation of P-I based MPPT scheme for
PV modules Operated on Wide Temperatur
Range,” Department of Electrical & Computer
Engineering, Curtin University of Technology
Australia
[3] D.Sera,T Kerekes, 2006, “Improved MPPT
method for rapidly changing environment
conditions,”journal Aalborg university/Institute
of Energy Technology,Aalborg,denmark
[4] Dariusz Czarkowski, 2001, ”DC-DC Converter
in Power Electronic Handbook” Editing by
Rashid,Muhammad H, University of Florida,
chapter 13.
[5] Faranda, Roberto. Leva, Sonia. 2008. “Energy
comparison of MPPT techniques for PV
Systems”. Italia.
[6] Joe-Air Jiang,Tsong-Liang,Ying Tung Hsiao and
Chia-Hong Chen, 2005, ”Maximum Power
Tracking for Photovoltaic Power
System,”Journal of Science and
Engineering,vol.8,No 2,pp.147-153(2005)
[7] J.Hamilton Scott “Sun-Tracking Solar Cell
Array” , 2000, Department of computer science
and Electrical Engineering, University of
Queensland.
[8] J.Kouto,A.El-Ali,N.Moubayed and R.Outbib,
2009, ”Improving the incremental conductance
control method of a solar energy convertion
system,” Departement of Electrical Engineering
Faculty of Engineering-Lebanese University
[9] Mohan, Ned. Undeland, Tore M. Robbins,
William P. 1995. “Power Electronics
Converters, Applications, And Design”. New
York. John Wiley & Sons, Inc
[10] Mann Kin (Eddie) Lee and Chem Nayar, 2007,
“Implementation of Photovoltaic Maximum
Power Point Tracking using a Microcontroller”
Curtin University of Technology.
[11] Rosaidi Bin Roslan,2009, “A maximum Power
Point Tracking Converter For Photovoltaic
Application”
[12] http://en.wikipedia.org/wiki/Sistem bumi dan
matahari
[13] http://www.timegenie.com/latitude_and_longitud
e/state_coordinates/idjw
[14] Elsevier’s Science & Technology Right
Department in Oxfort “Solar Energy
Engineering Process and System”, 2009
[15] Zeller, J.; Zhu, M.; Stimac, T.; Gao, Z.:
Nonlinear Digital Control Implementation for a
DC-to-DC Power Converter. Proc. of 36th
Intersociety Energy Conversion Engineering