Anda di halaman 1dari 16

RANCANG BANGUN SISTEM PINTAR ALAT (IOT)

PENERANGAN JALAN TENAGA SURYA

Dibuat oleh: Asep Casmana

JAKARTA
NOVEMBER 2023
Kata Pengantar

Meningkatnya kebutuhan energi listrik di Indonesia mengharuskan penambahan


pasokan energi listrik, sedangkan energi konvensional seperti minyak bumi, batubara dan gas
alam terus dipergunakan. Oleh karena itu, pemanfaatan energi non konvensional harus
ditingkatkan seperti energi surya. Salah satu penyediaan energi listrik non konvensional yang
siap dipergunakan secara masal adalah menggunakan sistem teknologi PLTS Fotovoltaik.
Analisis data di dalam studi ini menggunakan metode perhitungan manual untuk menghitung
kebutuhan daya listrik, menetapkan daya yang akan dibangkitkan, menghitung jumlah serta
kapasitas modul surya dan inverter.
Alat penerangan JalanTenaga Surya merupakan salah satu system PLTS Off Grid yang
dipasang di ruas jalan Arteri, Nasioanal ataupun jalan pedeasaan. APJ-TS hanya memerlukan
tiang, baterai, solar modul dan baterai charger controller (BCR).
Sistem smart APJ TS IOT sngnt memudahkan memonitoring dan meremote perangkat
APJ, system ini digunaka
1. PENDAHULUAN

Pada kehidupan yang semakin berkembang, listrik sudah menjadi hal yang penting
untuk menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagian besar masyarakat yang hidup di
perkotaan sudah ditunjang dengan keberadaan listrik. Terutama di daerah-daerah maju yang
merupakan kawasan padat penduduk. Masalah kelistrikan timbul dikarenakan kebutuhan
listrik yang meningkat pesat dibandingkan kemampuan dari PT. PLN untuk memenuhi pasokan
listrik yang dibutuhkan yang mengakibatkan terjadinya gangguan dan pemadaman bergilir
untuk daerah terbatas pasokan PLN nya.
Indonesia memeiliki jalan nasional yang salah satu terpanan di dunia yang
menghubungkan dari daerah kota ke daerah kota lainnya, dan ruas jalan tersebut sangat
membutuhkan penerangan jalan untuk keselamatan pengendara kendaraan. Alat Penerangna
Jalan Tenaga Surya merupakan salah satu solusi dari Alat Penerangan Jalan Konveional (
sumber PLN). Karena ruas jalan nasional yang begitu panjang maka solusi APJ TS sebagai
pembangkit daya sendiri yang besumber dari Energi Matahari. Energi matahari merupakan
salah satu dari penghasil energi alternatif.
Dari dasar pemikiran diatas saya melakukan penelitian tentang perancangan alat penerang
jalan tenaga surya yang bisa termonitor dari jarak jauh. Sehingga, Perancangan APJ-TS Sistem
Pinatar merupakan salah solusi mengatasi meringankan masalah perawatan. Dengan tujuan
mengetahui cara kerja dari APJ TS Sistem Pintar yang dipasang pada setiap titik lampu APJ TS.
Dan dapat menghitung Energi pemakaian APJ TS tersebut dan termonitor sistenm tersebut.
2. LANDASAN TEORI

2.1. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)


Suatu pembangkit energi listrik yang memanfaatkan energi dari cahaya matahari
menuju ke sel surya dapat mengubah suatu radiasi cahaya foton matahari menjadi energi listrik
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Unjuk kerja PLTS sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor temperature PV modul, faktor kondisi cuaca
lingkungan dan faktor Intensitas cahaya matahari.
Sel surya terdiri dari beberapa lapisan tipis suatu bahan semikonduktor silikon (Si)
murni, dan bahan semikonduktor lainnya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk
menghasilkan energi listrik yaitu membutuhkan listrik DC yang dihasilkan oleh cahaya
matahari, selanjutnya terhubung dengan inverter untuk diubah menjadi listrik DC ke Lampu.

2.2. Prinsip Kerja Sel Surya (Photovoltaic)


Terjadinya Mekanisme konversi energi cahaya dikarenakan adanya suatu elektron
bebas yang berpindahan menuju ke atom. Untuk menghasilkan elektroda bebas maka
dipilihlah material semikonduktor yang digunakan pada Sel surya. Padatan logam yang elektron
valensinya ditentukan berdasarkan konduktifitas elektriknya merupakan material
semikonduktor.
Untuk di Indonesia umumnya energi surya yang dapat diserap dan dikonversi kedalam
energi listrik berlangsung selama 4 / 5 jam, karena itu untuk menghitung berapa kebutuhan

2.3. Komponen Komponen Sistem APJ TS -IOT (Smart Sistem)

a. Sel Surya(Photovoltaics)
Sel surya merupakan komponen penting dalam konversi energi cahaya matahari menjadi
energi listrik yang pada umumnya dibuat dari bahan semikonduktor seperti monocrystalline
dan polycrystalinne. Tiap jenis sel surya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tipe monocrystalline mempunyai efisiensi yang sangat tinggi sekitar 16-17 % bahkan ada yang
memiliki efisiensi hingga 20%. Tipe polycrystalline mempunyai efisiensi yang lebih rendah dan
dimensi yang lebih besar jika dibandingkan dengan tipe monocrystalline. Akan tetapi tipe ini
dapat menghasilkan energi listrik dalam keadaan cuaca berawan dan mempunyai harga yang
lebih murah sehingga banyak dipakai di pasaran.

b. Solar Charge Controller


Solar Charge Controller (SSC) merupakan salah satu komponen PLTS yang berguna untuk
setting arus listrik (current regulator) yang masuk dari panel PV maupun arus beban
keluar/digunakan dan berfungsi untuk melindungi baterai dari pengisian yang berlebihan (over
charge), dan dari panel surya ke baterai dapat di atur tegangan serta arusnya sesuai kebutuhan.
Solar charge controller (SCC) yang dapat mendeteksi kapasitas baterai merupakan SCC yang
baik untuk digunakan. Jika suatu baterai sudah terisi penuh, maka arus yang mengisi otomatis
dari panel surya akan berhenti. Melalui monitor level tegangan baterai pada SCC dapat
mendeteksi hal tersebut. Untuk menghitung SCC (Solar Charge Controller), maka yang perlu
kalian perhatikan ialah karakteristik dan spesifikasi dari solar panel yang kalian gunakan. Hal
utama yang perlu kalian perhatikan ialah Isc (Short Circuit Current) nilainya akan dikalikan
dengan jumlah panel, sehingga hasilnya merupakai nilai minimal dari Solar Charge Controller
yang diperlukan.
Daya SCC = Jumlah Panel x Isc
Untuk mendapatkan jumlah dari SCC (Solar Charge Controller) yang digunakan hasil dari
perhitungan diatas dibagikan dengan jumlah maksimal input dari Solar Charge Controller.

c. Baterai
Untuk menghitung kebutuhan kapasitas baterai yang diperlukan untuk mensuplai
beban yang dibutuhkan ialah dengan mengalikan total daya yang digunakan dengan hari
otonom, atau hari-hari dimana matahari tidak muncul dikarenakan cuaca mendung, sehingga
PV sistem tidak bisa mengkonversi daya matahari adalah selama 3 hari, karenanya kebutuhan
daya per hari harus dikalikan dengan 3. Dan juga yang perlu diperhatikan selain hari otonom
ialah DoD (Deep of Discharge), efisiensi bateraidan tegangan yang digunakan.
Kapasitas Battery = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑥 3 𝐷𝑜𝐷 𝑥 0.6 𝑥 𝑉
Keterangan :
DoD = Deep of Discharge pada baterai 80%
0.6 = Efisiensi baterai
V = Tegangan yang digunakan baterai
d. Luminer (Lampu)
Untuk pencahayaan penerangan jalan digunakan lampu DC dengan Lumen tinggi dan
daya lampu sekitar 40 W sampai dengan 80 Watt. Lampu jalan ini harus tahan korosi dan
berumur Panjang sekurangnya 5 Tahun.

e. Smart Sistem (IOT)


Sistem smart APJ TS dipasang di setaip titik lampu dengan frekueni Wi-Fi atau Lora
penghubung titik APJ ke APJ lainnya dan salah satu titik APJ atau per tuas dipasang Gateway
berfrekuensi GSM menggunakan Sim CARD GSM untuk system monitoring ke Software
PC/Laptop ataupun Gadget.
3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Keras Smart Sistem (DTU/RTU)

3.1. Rencana Pengembangan


a. Menentukan kebutuhan spesifik dari DTU/RTU ZEF LED APJ, dalam hal ini chip kontroler
menggunakan Esp32, komunikasi antara kontroler dengan driver LED menggunakan modul
RS485, untuk komunikasi antara DTU dan RTU menggunakan LoRa Ra-02. Khusus untuk DTU
menggunakan perangkat tambahan modul GSM SIM800L untuk komunikasi dan integrasi
data ke system pemantauan dan pengendalian, menambahakan modul GPS Neo-6m untuk
menandai posisi secara otomatis baik DTU maupun RTU, dan yang terakhir menambahkan
regulator penurun tegangan DC LM2596 untuk mensuplai semua modul yang terpasang.

b. Karakteristik chip kontroler ESP32 cenderung panas pada saat bekerja, jadi dibutuhkan
pendinginan yang efektif untuk menghindari kerusakan perangkat dikemudian hari.

c. Karakteristik GPS Neo-6m cenderung lemah sinyal di dalam ruangan, jadi disarankan untuk
pengujian perangkat DTU/RTU sebaiknya diluar ruangan agar dapat sinyal yang maksimal.

3.2. Prototyping
a. Membuat prototipe perangkat keras untuk pengujian awal menggunakan pcb lubang.
b. Memulai menempatkan komponen-komponen pada PCB lubang yang akan di rancang.

c. Melakukan pensolderan komponen utama terhadap modul penunjang sesuai konsep dan
kebutuhan.

d. Membersihkan PCB dari sisa-sisa residu bekas pensolderan menggunakan cairan khusus
pembersih PCB.

e. Memastikan tidak terdapat kecacatan pada jalur PCB.


3.3. Pengujian dan Validasi
a. Lakukan serangkaian pengujian fungsional dan keamanan pada perangkat keras, dalam hal
ini pengujian tegangan output dari regulator menuju ke modul-modul yang terpasang.

b. Pastikan tegangan keluar dari regulator LM2596 berada pada angka 5-5,2 volt untuk
mencegah kerusakan perangkat yang diakibatkan karena kelebihan suplai tegangan.

c. Pastikan perangkat keras menyala normal dan memenuhi semua persyaratan kinerja yang
telah ditentukan.

d. Uji perangkat keras dalam kondisi lingkungan yang berbeda, yang pertama di dalam
ruangan tertutup, kemudian di ruangan terbuka, termasuk pada tempat yang memiliki cuaca
ekstrem agar mengetahui batasan pada perangkat DTU/RTU yang di ujicoba.

3.4. Dokumentasi
a. Dokumentasikan semua langkah-langkah pengembangan, hasil pengujian, dan catatan
pemeliharaan.

b. Simpan dokumentasi dengan baik untuk referensi masa depan.

3.5. Evaluasi dan perbaikan


a. Secara berkala, lakukan evaluasi kinerja perangkat keras dan identifikasi area untuk
perbaikan.

b. Terapkan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi perangkat
keras.

3.6. Pemantauan Regulasi


a. Selalu ikuti perubahan dalam regulasi dan standar terkait dengan perangkat keras alat
penerangan jalan.

b. Pastikan produk tetap mematuhi semua peraturan yang berlaku.


3.7. SOP Diagram alur

4. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Lunak Smart Sistem (DTU/RTU)


Pengembangan perangkat lunak DTU/RTU ZEF LED APJ adalah proses yang mencakup
perancangan, penulisan kode, pengujian, dan integrasi dengan perangkat keras yang relevan.
Proses perancangan perangkat lunak berfokus pada fungsionalitas alur program yang
diterapkan, kemudian pembuatan kode program dilakukan sesuai dengan konsep awal
perencanaan, yang terakhir pengujian untuk mengintegrasikan antara perangkat keras dan
sistem pemantauan dan kendali jarak jauh.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku untuk perancangan perangkat keras DTU/RTU
ZEF LED APJ adalah mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja.
Langkah-langkah Pengembangan
4.1. Rencana Pengembangan
a. Menentukan kebutuhan spesifik dari perangkat lunak DTU/RTU ZEF LED APJ meliputi:
a) Kode program untuk membaca data dari driver led.
b) Kode program untuk meminta data realtime dari DTU (gateway) ke RTU (node).
c) Kode program untuk mengirim realtime data dari RTU (node) ke DTU (gateway).
d) Kode program untuk mengirim data dari DTU (gateway) ke server.
e) Kode program DTU (gateway) untuk mendengarkan perintah dari sistem kendali untuk
diteruskan ke RTU (node).
f) Kode program RTU (node) untuk membaca data perintah dari DTU (gateway).
g) Kode program untuk webconfig lokal pada perangkat keras.
b. Protokol yang digunakan untuk membaca data dari driver LED adalah protocol Serial
Modbus RTU.
c. Algoritma pertukaran data menggunakan metode parallel bergantian. Keunggulan
menggunakan metode parallel adalah DTU (gateway) bisa langsung mengakses data dari RTU
(node) yang dituju tanpa melalui perantara perangkat RTU (node) yang lain.
d. Protokol yang digunakan untuk komunikasi dari DTU (gateway) ke server menggunakan
protocol MQTT.
e. Algoritma pengiriman data dari DTU (gateway) ke server menggunakan metode pengiriman
data bertahap dengan interval waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
f. Format data menggunakan JSON.
4.2. Desain Perangkat Lunak
a. Buat desain teknis yang mencakup struktur program dan alur kerja.
b. Pastikan desain memenuhi kebutuhan dan kompatibilitas dengan perangkat keras
DTU/RTU ZEF LED APJ.
4.3. Pembuatan Kode Program
a. Tulis kode perangkat lunak sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
b. Penulisan kode program menggunakan bahasa pemrograman C++ berbasis Arduino IDE.
c. Kode program antara DTU (gateway) dan RTU (node) dibuat secara terpisah.
d. Mulai menulis kode perangkat lunak dengan cara :
a) Buka Software Arduino IDE.

b) Install library Hardware dan Software yang dibutuhkan, dalam hal ini adalah ESP32.

c) Pilih board ESP32 pada menu tools >> board >> ESP32 Arduino >> ESP32 Dev
Module.
d) Mulai penulisan kode program sesuai dengan desain rancangan.

e) Melakukan Compile kode program untuk mengetahui ada atau tidaknya error dalam
struktur program yang ditulis.
f) Upload kode program ke perangkat keras DTU/RTU ZEF LED APJ.
g) Lakukan debug untuk mengetahui kinerja kode program

4.4. Pengujian dan Validasi


a. Lakukan serangkaian pengujian fungsional dan keamanan pada perangkat lunak meliputi :
a) Pembacaan data dari driver LED harus berjalan sesuai protokol yang ditentukan.
b) Komunikasi data antara DTU (gateway) dan RTU (node) harus berjalan lancar.
c) Pengiriman data dari DTU (gateway) ke server harus lancer.
d) RTU (node) harus bisa menerjemahkan perintah dari server lewat perantara DTU (gateway).
e) Webconfig harus bisa mengatur parameter dasar dari DTU/RTU.
f) Webconfig harus bisa berjalan pada mode akses poin.
b. Pastikan data yang dikirimkan dari DTU (gateway) sudah diterima disisi server.
c. Pastikan data yang diterima oleh DTU (gateway) dan diteruskan ke RTU (node) bisa berjalan
dengan lancar sesuai perancangan.
d. Uji perangkat lunak dalam kondisi lingkungan yang berbeda, yang pertama di dalam ruangan
tertutup, kemudian di ruangan terbuka, termasuk pada tempat yang memiliki lalu lintas radio
frekuensi yang tinggi agar mengetahui batasan pada
perangkat DTU/RTU yang di uji coba

3. Penutup

Perancancangan Smart Sistem IOT ini ini harus diikuti oleh semua pihak yang terlibat
dalam pengembangan perangkat lunak DTU/RTU ZEF LED APJ. Hal ini akan membantu
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai