Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum

A. SOLAR CELL UNIT

Tabel 1.1 Solar Cell Unit

Keadaan Sel Surya Tegangan Keluaran (Volt)


Tertutup Kain
Tanpa Penutup
Tertutup Kain Dengan JArak 30 Cm
Tertutup kain dengan jarak 60 Cm

Tabel 1.2 Solar Cell Unit


Keadaan Surya Arus Hubung Singkat (Ampere)
Cahaya Matahari Penuh

Evaluasi : Solar Cell Unit

1. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan diatas ?


2. Jelaskan Fungsi Sell Surya ?
3. Hitung Daya Maksimum Sell Surya?

Jawab :
1. Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa panel surya adalah
alat yang dapat mengubah atau mengkonversi cahaya matahari menjadi
listrik
2. Fungsi Panel Suya adalah untuk menunjang kebutuhan energy di masa
depan diperkirakan dapat menjadi kebutuhan utama. Fungsi panel surya
pada plts adalah bagian yang menangkap cahaya matahari mengubah
energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Bagian ini terdiri
dari komponen panel surya berupa unit sel surya kecil-kecil yang tersusun
menjadi sebuah rangkaian panel surya. Fungi sel surya adalah sel
fotovoltaik yang merupakan unit kecil ini merupakan tempat
berlangsungnya efek fotovoltaik. Sehingga fungsi panel surya pada sel
surya hanyalah sebagai pemersatu. Sel surya ini adalah kunci efektivitas
dalam menangkap energi dari sinar matahari menjadi listrik. Secara
keseluruhan, fungsi sel surya ini akan menjadi sebuah fungsi panel surya.
3. Daya Maksimun Sell Surya

P = I x A x Efisiensi atau P = V x V x cos phi

Dimana P= Daya (Watt)


N= Efisiensi
I = Flux cahaya
A = Luas permukaan

Dari table hasil pengukuran dapat dicari daya


Laporan Praktikum

1. Tertutup Kain P = VxI


= ........volt x ........ Ampere
= ........Watt

2. Tanpa Penutup P = V x I
= ........volt x ........ Ampere
= ........Watt
3. Tertutup Kain jarak 30 cm P = VxI
= ........volt x ...... Ampere
= ........ Watt
4. Tertutup Kain jarak 60 cm P =VxI
= ........ volt x ...... Ampere
= ........ Watt

Jadi Daya Maksimum yang dihasilkan oleh sell surya pada saat tanpa penutup
yaitu sebesar ............ Watt
Laporan Praktikum

BAHAN DISKUSI KELOMPOK 1

a) Identifikasi komponen-komponen apa saja yang digunakan pada PLTS On-Grid?


1) Modul Panel Surya fungsinya menangkap cahaya matahari mengubah energi dari cahaya
matahari menjadi energi listrik
2) Panel Proteksi DC sebagai panel DC Isolator Switch untuk menghubungkan dan
memutuskan arus DC dari panel surya ke grid inverter.
 MCB Sebagai sistem proteksi jika terjadi arus hubung singkat dan arus beban.
 Arrester OBO Suatu alat proteksi bagi peralatan sistem panel surya terhadap petir.
Alat ini melindungi terhadap gangguan surya petir dengan cara membatasi surya
tegangan lebih yang datang dan mengalirnya ke tanah
 Rel Omega sebagai dudukan komponen komponen panel
 Terminal Blok Untuk tempat berhentinya arus listrik sementara yang akan
dihubungkan ke komponen yang lain atau komponen out going sebagai konektor
arus keluar
 Bussbar Untuk tempat berhentinya arus listrik sementara yang akan dihubungkan
ke komponen yang lain atau komponen out going sebagai konektor arus keluar
 Body grounding sebagai proteksi terhadap arus bocor ke body

3) Grid Tie Inverter/Inverter On-Grid Fungsinya mengubah tegangan DC (tegangan solar


panel) menjadi tegangan AC. Output dari Inverter jenis ini mengikuti besaran dan
frekuensi grid. Ada perbedaan antara inverter untuk PLTS Off-Grid dengan Inverter On-
Grid yaitu pada sistem kerjanya dimana Inverter ON-grid dilengkapi dengan sistem
sinkronisasi sehingga output PLTS dapat masuk ke sistem Gird.
4) Panel Proteksi AC Berfungsi sebagai Panel proteksi/pengaman arus yang keluar dari
inverter grid yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen penting yaitu:
 Net metering. Sebagai alat ukur dan pembacaan besaran-besaran listrik yang
terukur, dari PLTS dan PLN. Sebuah sistem layanan dimana listrik yang dihasilkan
oleh sistem PLTS yang memenuhi syarat dirumah tangga dapat dikoneksikan
(dikirim) ke jaringan distribusi PLN dan dapat digunakan kembali untuk konsumsi
oleh rumah tangga tersebut.
 ELCB (Earth Leak Circuit Breaker) Sebagai pengaman arus bocor tanah atau
disebut juga saklar pengaman arus sisa
 Arrester OBO
 Trafo arus (CT) Menginduksikan arus untuk alat ukur dan instrumen pengukuran.
 Terminal Blok
 Bussbar
 Bodi grounding
 Rel Omega
Laporan Praktikum

BAHAN DISKUSI KELOMPOK 2

b) Apa Perbedaan antara PLTS ON-Grid dan PLTS OFF-Grid?


PLTS On-Grid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya dimana cahaya matahari di
rubah menjadi energi listrik dan energi tersebut dapat terhubung langsung dengan grid PLN
atau jaringan listrik PLN. jadi sistem PLTS On-Grid hanya dapat digunakan di daerah-daerah
yang sudah memiliki jaringan listrik PLN. seperti Perumahan-perumahan dan perkantoran
yang terdapat di perkotaan.
PLTS Off-Grid adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya dimana cahaya matahari di
rubah menjadi energi listrik dan energi tersebut tidak terhubung grid PLN atau jaringan listrik
PLN. Off Grid System disebut juga Stand-Alone PV system yaitu sistem pembangkit listrik
yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama
dengan menggunakan rangkaian photovoltaic modul (Solar PV) untuk menghasilkan energi
listrik sesuai dengan kebutuhan. Sistem off grid umumnya digunakan pada daerah/wilayah
yang jauh / tidak terjangkau jaringan listrik (PLN)

c) Bagaimana cara kerja PLTS On-Grid sehingga menghasilkan energi listrik?


Prinsip Kerja PLTS On-Grid adalah sebagai berikut: Modul surya yang dipasang baik di atap
rumah maupun di halaman menangkap sinar matahari dan merubahnya menjadi listrik DC
dan di salurkan ke panel box DC atau panel box combiner dari panel box DC diteruskan
ke alat Grid-Inverter yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan DC menjadi tegangan
AC dan menyesuaikannya dengan sistem tegangan Grid PLN (tegangan, frekuensi, sudut fasa
dan urutan fasa sama) dari Grid Inverter tegangan listrik di salurkan ke Panel Box AC, dari
panel box AC tegangan di distribusikan ke beban dan/atau ke jaringan listrik PLN.
Laporan Praktikum

BAHAN DISKUSI KELOMPOK 3

d) Bagaimana cara mengukur tegangan output dari Panel Surya dengan menggunakan
Multimeter/Avometer.
1) Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2) Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika spesifikasi modul
24 Volt, putar saklar selector ke 200 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
3) Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai
terbalik.
4) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
a) Bagaimana cara mengukur diode yang terdapat pada panel surya dengan menggunakan
Multimeter?

1) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda


2) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3) Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5) Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)
6) Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8) Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak
Laporan Praktikum

BAHAN DISKUSI KELOMPOK 4

b) Bagaimana cara mengukur tegangan AC yang dihasilkan oleh Inverter?


1) Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2) Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
3) **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
4) Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak
ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

c) Bagaimana cara mengecek/mengukur kabel yang putus dengan Multimeter/Avometer.


1) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2) Hubungkan Probe Hitam pada salah satu ujung kabel dan Probe Merah pada ujung
satunya
3) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter jika display menunjukkan angka 1 dan
lampu indikator padam berarti kabel putus.
4) Jika Display menunjukan nilai (0,00) dan lampu indikator menyala berarti kabel
kondisinya baik.

d) Bagaimana cara menguji/mengecek kondisi sakelar/MCB yang digunakan pada panel PLTS.
1) Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda
2) Kondisi OFF
3) Hubungkan Probe Hitam pada Terminal input
4) Hubungkan Probe Merah pada Terminal output.
5) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter menunjukan nilai 1 dan lampu indikator
tidak menyala.
6) Naikkan handle pada Kondisi ON
7) Baca hasil pengukuran di Display Multimeter terdapat nilai tegangan 0,16 dan lampu
indikator menyala.
**itu menunjukkan kondisi MCB/Sakelar dalam kondisi baik.

Anda mungkin juga menyukai