Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM SISTEM TENAGA LISTRIK

SEMESTER GANJIL 2023/2024

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ON GRID

Dibuat oleh:

NAMA : PUTRI MAHIRA ADELIA

NIM : 32121017

KELOMPOK :2

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2023
BAB I

Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Melakukan merangkai PLTS On-Grid,


2. Menganalisis kinerja PLTS On-Grid.
BAB II

Dasar Teori

Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan daya


ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia. Sistem ini harus terhubung ke grid agar
berfungsi. Sistem ini dapat mengirim kelebihan daya yang dihasilkan kembali ke
jaringan ketika sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada surplus untuk
digunakan nanti. Tujuan dari PLTS On-Grid ini tentunya untuk penghematan
penggunaan listrik dari PLN di siang hari. Dengan penghematan ini tentunya akan
menghemat biaya tagihan pemakaian listrik PLN [8].

Konfigurasi komponen PLTS On-Grid ditunjukkan pada Gambar 2.1.


Komponen PLTS On-Grid secara umum terdiri atas panel surya, DC Combainer Box,
Inverter grid tie dan kWh Exim (net metering). Inverter grid tie adalah salah satu jenis
inverter yang dapat mengirimkan kelebihan energi yang dihasilkan oleh panel surya ke
jaringan/grid. Sedangkan kWh Exim adalah adalah salah satu jenis kWh meter yang
dapat mengukur pemakaian (impor) ke pelanggan dan penyaluran (ekspor) energi listrik
ke grid [9].

Gambar 2.1 Konfigurasi komponen PLTS On-Grid


BAB III

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan ini adalah:

1. Rangka panel surya : 1 Set


2. Panel surya jenis monokristal dan polikristal : 5 Buah
3. Simulator sistem PLTS : 1 Set
4. Calm meter : 1 Buah
5. Solar power meter : 1 Buah
6. Kabel jumper dengan MC4 : Secukupnya
BAB IV
Gambar Rangkaian

Gambar 4.1. Rangkaian percobaan PLTS On-Grid.


BAB V
Prosedur Percobaan

1. Mempersiapkan Alat dan Bahan,


2. Memperhatikan dan mencatat spesifikasi Inverter grid tie pada Tabel 10,
3. Berdasarkan data pada Tabel 10 konfigurasilah panel suryanya,
4. Merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian Gambar 4.1.
5. Meminta kepada dosen pembimbing untuk memeriksa rangkaian yang Anda buat,
6. Meng On-kan fuse DC (1), MCB DC (2) dan DS DC (3) pada DC Combiner Box,

7. Meng On-kan MCB grid (1), inverter grid tie (2), MCB inverter (3), grid tie,
ELCB (4) dan MCB AC (5) pada AC Distribution Box,

8. Meng On-kan saklar AC,


9. Membaca arus dan tegangan panel surya pada alat ukur DC (1), arus, tegangan
pada beban, energi yang dihasilkan oleh panel surya, energi yang digunakan
oleh beban, energi yang diimpor, energi yang diekspor, faktor daya beban dan
frekuensi beban pada kWh meter (2) yang terdapat pada AC Distribution Box
dan mencatat hasilnya pada Tabel 11,

10. Mengulangi langkah 9 setiap 10 menit sekali selama 1 jam,


11. Meng Off-kan sakelar AC, MCB inverter, MCB AC dan ELCB pada AC
Distribution Box,
12. Merapikan dan mengembalikan alat dan bahan.
BAB VI
Hasil Percobaan

Tabel 10. Data spesifikasi dan inverter grid tie.


Parameter Nilai
Max. PV Voltage 500 d.c.V
PV Voltage range 50-500 d.c.V
PV Isc 16 d.c.A
Max. Input current 13 d.c.A
Max. Output power 2000 W

Tabel 11. Data hasil percobaan.


PLTS PLN Beban Modul
Daya 605 W 424 W 165 W
Arus 2.43 A 1.85 A 0.63 A
Faktor Daya 0.93 0.93 0.93
BAB VII

Analisis Hasil Percobaan

Pada praktikum PLTS On-Grid ini, digunakan 2 jenis panel surya yaitu jenis
monokristal dan polikristal.yang dimana kedua panel surya tersebut dihubung seri.
Adapun paramater yang diukur yaitu daya, arus dan faktor daya dari PLTS, PLN, dan
Beban Modul. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan data hasil
percobaan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

PLTS PLN Beban Modul


Daya 605 W 424 W 165 W
Arus 2.43 A 1.85 A 0.63 A
Faktor Daya 0.93 0.93 0.93

Pada praktikum ini PLTS berperan sebagai pengirim (ekspor) dan PLN serta
Beban Modul sebagai penerima (impor). Berdasarkan data yang didapatkan, dapat
dilihat bahwa nilai daya yang diterima PLN = 424 W, nilai daya yang diterima Beban
Modul (Lampu) = 165 W, dan nilai daya yang dikirim oleh PLTS = 605 W. Dalam hal
ini, 424 W + 165 W = 589 W, terdapat selisih antara nilai daya yang dikirim oleh PLTS
dan nilai daya yang diterima oleh PLN dan Beban Modul, ini dikarenakan terdapat
adanya rugi rugi daya. Begitu juga untuk nilai arus pada penerima, jika nilai arus pada
kedua penerima (PLN, Beban Modul) dijumlahkan maka hasilnya akan sama dengan
nilai arus yang diberikan pengirim (PLTS). Jadi pada praktikum On-Grid ini, energi
yang dihasilkan panel surya akan digunakan langsung untuk memasok daya ke beban
modul (lampu) dan kelebihan listrik yang dihasilkan panel surya masuk ke perusahaan
listrik (PLN).
BAB VIII

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, praktikan dapat menyimpulkan


bahwa:

 Jumlah energi yang diterima oleh PLN dan Beban Modul akan sama dengan
jumlah energi yang dikirim oleh PLTS. Karena pada PLTS On-Grid, PLTS
berperan sebagai pengirim dan PLN serta Beban Modul berperan sebagai
penerima.
 Pada praktikum On-Grid, energi yang dihasilkan panel surya akan digunakan
langsung untuk memasok daya ke beban modul (lampu) dan kelebihan listrik
yang dihasilkan panel surya akan masuk ke perusahaan listrik (PLN).
 Jumlah energi yang diterima oleh PLN dan Beban Modul memiliki perbedaan
dengan jumlah energi yang dikirim PLTS karena adanya rugi-rugi saat
pengiriman.

Anda mungkin juga menyukai