OLEH :
SABILA IKA PUTRI U
4E – D4 TEKNIK LISTRIK (RPL)
KELOMPOK 3
2023
A. PLTS ON-GRID
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan merangkai PLTS On-Grid.
2. Menganalisis kinerja PLTS On-Grid.
2. Uraian Materi
Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan daya
ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia. Sistem ini harus terhubung ke grid agar
berfungsi. Sistem ini dapat mengirim kelebihan daya yang dihasilkan kembali ke
jaringan ketika sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada surplus untuk
digunakan nanti. Tujuan dari PLTS On- Grid ini tentunya untuk penghematan
penggunaan listrik dari PLN di siang hari. Dengan penghematan ini tentunya akan
menghemat biaya tagihan pemakaian listrik PLN [8].
Konfigurasi komponen PLTS On-Grid ditunjukkan pada Gambar 5. Komponen
PLTS On-Grid secara umum terdiri atas panel surya, DC Combainer Box, Inverter
grid tie dan kWh Exim (net metering). Inverter grid tie adalah salah satu jenis inverter
yang dapat mengirimkan kelebihan energi yang dihasilkan oleh panel surya
kejaringan/grid. Sedangkan kWh Exim adalah adalah salah satu jenis kWh meter
yang dapat mengukur pemakaian
Beban
Gambar 5. Konfigurasi komponen PLTS On-Grid.
3. Tugas
1) Konfigurasikan panel surya jenis monokristal berdasarkan spesifikasi inverter grid
tie
2) Lakukanlah observasi dan pengukuran yang meliputi arus dan tegangan panel
surya jenis monokristal,
3) Lakukanlah observasi dan pengukuran yang meliputi arus, tegangan pada beban,
energi yang dihasilkan oleh panel surya, energi yang digunakan oleh beban,
energi yang diimpor, energi yang diekspor, faktor daya beban dan frekuensi
beban
Langkah observasi dan pengukuran disajikan pada langka percobaan.
4. Lembar Kerja
(a) Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan ini adalah:
1. Rangka panel surya : 1 set
2. Panel surya jenis monokristal dan polikristal : 5 buah
3. Simulator sistem PLTS : 1 set
4. Calm meter : 1 buah
5. Solar power meter : 1 buah
6. Kabel jumper dengan MC4 : secukupnya
(b) Rangkaian Percobaan
5) Biasakan diri Anda dengan peralatan keamanan Emergency stop, Alat pemadam
api dan MCB
1
2
3
7. On-kan MCB grid (1), inverter grid tie (2), MCB inverter (3), grid tie, ELCB (4)
dan MCB AC (5) pada AC Distribution Box,
2
9. Baca arus dan tegangan panel surya pada alat ukur DC (1), arus, tegangan pada
beban, energi yang dihasilkan oleh panel surya, energi yang digunakan oleh beban,
energi yang diimpor, energi yang diekspor, faktor daya beban dan frekuensi beban
pada kWh meter (2) yang terdapat pada AC Distribution Box dan catat hasilnya
pada Tabel 11,
1
Parameter Nilai
Max. PV Voltage 500 D.C.V
PV Voltage range 50/500 D.C.V
PV Isc 16 D.C.A
Max. Input current 13 D.C.A
Max. Output power 2000 W
Tabel 11. Arus dan tegangan panel surya, arus, tegangan pada beban, energi yang
dihasilkan oleh panel surya, energi yang digunakan oleh beban, energi yang
diimpor, energi yang diekspor, faktor daya beban dan frekuensi.
600
509
500
400 382
200
110 94
100
0 -16.2 0.74
0
30 100 200 300 370
-85 500 0
-100
-200 -214
-300
Beban (W)
Berdasarkan dari data hasil praktikum yang telah diperolah, dapat disimpulkan
bahwa apabila daya yang dihasilkan lebih besar dari beban yang terhubung, maka
kelebihan daya tersebut akan didistribusikan ke PLN. Semua daya yang dihasilkan
PLTS 100% didistribusikan ke PLN. Sebagai contoh apabila daya di PLTS yang
terukur adalah 300 W sedangkan daya yang terukur pada beban adalah 110 W,
sehingga suplisi daya tersebut akan didistribusikan ke PLN sebesar 184,2 W. Untuk
yang 500 W, daya yang dihasilkan oleh PLTS hanya menghasilkan 294 W sedangkan
yang dibutuhkan untuk memenuhi beban adalah kurang lebih 509 W, jadi daya
sebesar -214 W akan diambil dari PLN. Untuk beban 0, sangat kecil nilainya
sehingga seluruh daya dididistribusikan dari PLTS ke PLN. Nilai daya yang
didistribusikan dapat diukur menggunakan KWh Exim/net metering yang khusus
dipasang kepada pelanggan PLN yang menggunakan PLTS dengan system On Grid.
KWh yang biasanya dipasang di rumah hanya bisa masuk secara searah, mengalirkan
arus dari grid ke beban, jadi klau mau menggunakan plts dirumah, maka harus
mengganti KWh-nya menjadi KWh Exim. Prinsip on grid, ketika kelebihan daya
maka sisa daya akan disalurkan ke PLN, sedangkan pada saat kekurangan daya maka
akan menggunakan daya dari PLN.
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dan daya semu yang
dihasilkan oleh sebuah sistem listrik. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan semakin banyak digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Namun, PLTS dapat mengalami
penurunan faktor daya, yang dapat mengurangi efisiensi dan kinerja sistem. Berikut
adalah beberapa penyebab penurunan faktor daya pada PLTS, yaitu:
- Tegangan yang tidak stabil: Tegangan yang tidak stabil dapat menyebabkan
penurunan faktor daya pada PLTS. Hal ini disebabkan oleh adanya fluktuasi tegangan
yang menyebabkan pengaruh yang signifikan pada faktor daya.
- Overloading: Overloading adalah kondisi ketika beban listrik pada sistem melebihi
kapasitas yang diizinkan. Overloading dapat menyebabkan penurunan faktor daya pada PLTS
karena beban listrik yang berlebihan menyebabkan penurunan tegangan yang menyebabkan
faktor daya menurun.
- Tegangan rendah: Tegangan rendah dapat menyebabkan penurunan faktor daya pada
PLTS. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tegangan yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan daya aktif pada sistem, yang mengakibatkan kelebihan daya
semu.
- Komponen rusak: Komponen yang rusak atau cacat pada sistem PLTS, seperti
inverter atau panel surya, dapat menyebabkan penurunan faktor daya. Kerusakan
pada komponen ini dapat mengurangi efisiensi dan kinerja sistem, sehingga
mengakibatkan penurunan faktor daya.
- Suhu tinggi: Suhu tinggi pada sistem PLTS dapat menyebabkan penurunan faktor
daya. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengurangi efisiensi panel surya dan inverter,
sehingga mengakibatkan penurunan faktor daya.
6. Kesimpulan
Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan daya
ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia. Sistem ini harus terhubung ke grid agar
berfungsi. Prinsip kerja On-Grid, ketika kelebihan daya maka sisa daya akan
disalurkan ke PLN, sedangkan pada saat kekurangan daya maka akan menggunakan
daya dari PLN. Faktor daya (Pf) pada sistem PLTS On-Grid dapat mengalami
penurunan akibat berbagai penyebab seperti tegangan yang tidak stabil, overloading,
tegangan rendah, komponen yang rusak, gangguan harmonik, dan suhu tinggi.
Penting bagi pengguna PLTS On-Grid untuk memastikan sistem PLTS On-Grid
beroperasi dalam kondisi yang optimal dan menambahkan kapasitas capacitor bank
jika kapasitas capacitor bank yang sudah ada belum memadai.